Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Ahmad Mursidi
Abstract: Risk Analysis Metal Content of Hexavalent Chromium (Cr6 +) and arsenic (As) in drinking
water. The research objective is to determine estimates of health risks from exposure to hexavalent chro-
mium metal and arsenic in drinking water. Research conducted on Kalanganyar population that uses clean
water supply wells for drinking water as many as 200 people, and the examination of samples of drinking
water as many as 32 samples. Design research using cross sectional design using descriptive analytic meth-
od. The results showed that the percentage of respondents who have a non-cancerous disease risk due to
exposure to hexavalent chromium (RQ≥1) by 16%, while the percentage of respondents that have exceeded
the risk of non-cancer diseases due to exposure to arsenic (RQ≥1) by 59%. The risk of cancer due to arsenic
exposure on average the respondents amounted to 1.5 per 10,000 population. The concentration of hexava-
lent chromium have relation with health risk (p <0.05) with r = 0.927. Arsenic concentrations also have a
relationship with a health risk (p <0.05) with r = 0.936.
Abstrak : Analisis Risiko Kandungan Logam Kromium Heksavalen (Cr6+) Dan Arsen (As) Dalam
Air Minum. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perkiraan risiko kesehatan akibat pajanan logam
kromium heksavalen dan arsen dalam air minum. Penelitian dilakukan terhadap penduduk Kalanganyar
yang menggunakan sarana air bersih sumur gali sebagai sumber air minum sebanyak 200 orang, dan pe-
meriksaan sampel air minum sebanyak 32 sampel. Rancang penelitian menggunakan desain Cross Sec-
tional dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase
responden yang mempunyai risiko penyakit non kanker akibat pajanan kromium heksavalen (RQ≥1) sebe-
sar 16%, sedangkan persentase responden yang telah melampaui batas risiko penyakit non kanker akibat
pajanan arsen (RQ≥1) sebesar 59%. Besar risiko kanker akibat pajanan arsen rata-rata pada responden
sebesar 1,5 per 10.000 penduduk. Konsentrasi kromium heksavalen terbukti mempunyai hubungan dengan
risiko kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,927. Konsentrasi arsen juga mempunyai hubungan dengan
risiko kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,936.
Air sangat penting bagi kehidupan, manusia membu- tertentu. Untuk melakukan penilaian kesehatan oleh
tuhkan air tidak kurang dari 2 liter per harinya, akibat zat tersebut dilakukan pengelompokkan bahan kimia
kekurangan air selama 4 hari maka seseorang akan dalam air minum dalam tiga jenis (Yasii et al, 2001):
mengalami kematian akibat dehidrasi. Kualitas air Pertama, Bentuk Zat (macam-macam logam, nitrat,
yang baik penting untuk memelihara kesehatan. Air cyanida) yang bersifat racun akut dan atau kronik
yang layak minum memenuhi standar persyaratan ter- ketika terminum. Kedua, Zat genotoksik (organik
tentu, yaitu fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktiv- sintetik, mikroorganik khlorin, pestisida ,chromium
itas. dan arsen) yang menyebabkan efek kesehatan seperti
Beberapa zat kimia yang terlarut dalam air ber- karsinogen, mutagen dan cacat lahir. Ketiga, Unsur
sal dari hasil proses alam, yang kandungannya dib- penting (flouride iodin, selenium dan zink) yang mer-
utuhkan untuk asupan makanan dan ada juga yang upakan bagian terpenting dalam makanan untuk kes-
berbahaya bagi kesehatan jika melebihi konsentrasi ehatan manusia.
195
1962 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 6 Nopember 2015, hlm. 195 - 204
Banyak logam yang mendapat perhatian sebagai ditemukan pada hati, ginjal, limpa, rambut, jantung
kontaminan lingkungan dan bahaya yang potensi- dan sel darah merah pada tikus (Aguilar et Al., 1997).
al, misalnya arsen, cadmium, chromium dan timbal, Hasil uji petik yang dilakukan oleh Laboratori-
yang secara ektensif terdistribusi di lingkungan. Air um kesehatan daerah (Labkesda) Kabupaten Pande-
minum merupakan jalur pajanan yang dikenal baik glang terhadap sampel air di kampung Carangpulang
sebagai media paparan logam tersebut. Kandungan Kelurahan Kalanganyar menunjukan bahwa kandun-
arsen dalam air tanah berkisar diatas 50 µg/liter (0,05 gan arsen (0,02 mg/L) dan kromium heksavalen (0,06
mg/l) di delapan daerah dari 16 wilayah di Bengal mg/L), yang melebihi nilai ambang batas Kepmenk-
Barat India yang berpenduduk lebih dari 34 juta orang es nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 sebesar 0,01
dengan luas wilayah 37.493 km2. (International Epi- mg/L untuk arsen dan 0,05 untuk kromium heksav-
demiological Association, 1998). Kandungan arsen di alen.
tanah berkisar antara 0.2 to 40 µg/g (jarang melebihi Analisis risiko kesehatan adalah karakterisasi
10 µg/g) dan pada udara kota berkisar antara 0.02 µg/ efek-efek yang potensial merugikan kesehatan ma-
m3, tetapi untuk penduduk umumnya polutan utama nusia oleh pajanan bahaya lingkungan (NRC, 1983).
adalah arsen inorganik masuk melalui pencernaan. Analisis risiko merupakan suatu alat pengelolaan
Walaupun persediaan air minum utama Amerika Seri- risiko, yaitu proses penilaian bersama para ilmuwan
kat berisi kandungan arsen lebih kecil 5 µg/L, telah dan birokrat untuk memprakirakan peningkatan risiko
diperkirakan sekitar 350,000 orang mungkin minum kesehatan pada manusia yang terpajan oleh zat-zat
air yang mengandung lebih dari 50 µg/L, standar un- toksik (US-EPA, 1991).
tuk arsenik dirancang oleh U.S. Environmental Pro- Pada awalnya anlisis risiko digunakan dalam
tection Agency (EPA) (EHP, 1992). bidang pengendalian radiasi , bukan dalam industri
Faktor lingkungan adalah penyebab utama kimia. Analisis risiko yang intensif telah dilakukan
suatu bencana kematian, kesakitan dan cacat secara tahun 1975 untuk menyelidiki kematian karena kank-
menyeluruh. World Health Organization (WHO) er yang disebabkan oleh kebocoran reaktor nuklir.
memperkirakan bahwa dampak dari kurangannya air Teknik-teknik analisisnya kemudian diadopsi oleh
yang berkualitas dan pemenuhan air bersih yang baik Food and Drug Administration Amerika Serikat.
dapat menyebabkan sekitar 25% kematian dan kes- US-EPA selanjutnya menerbitkan pedoman tentang
akitan di dunia. Keterpaparan oleh logam merupakan analisis risiko karsinogenik tahun 1986. Kini analisis
salah satu faktor yang berperan dalam mempengaruhi risiko digunakan untuk berbagai bahaya lingkungan,
kualitas air bersih. Dua jenis logam yang terpenting termasuk bahaya fisik dan biologi. Ditingkat inter-
diantaranya adalah kromium dan arsen. national saat ini ada beberapa model analisis risiko
Gejala dari racun arsen kronik antara lain sakit kesehatan yang dikembangkan oleh Kanada, Amerika
kepala, perasaan bingung, tertawa terbahak-bahak, Serikat, Inggris dan Australia. Meskipun secara men-
dan perubahan pigmen kuku pada jari. Sedangkan dasar proses-proses analasis risiko adalah sama, be-
gejala racun arsenik akut antara lain muntah-muntah, berapa istilah yang sedikit berbeda banyak digunakan
diare, kencing darah, kehabisan tenaga, kejang otot, untuk setiap langkah atau proses. International Life
merontoknya rambut, infeksi kulit, dan sakit perut Science Institut mencatat ada 6 model analisis risiko
(Tempo, 2004). yang masing-masing menggunakan terminologi agak
Menghirup dalam konsentrasi tinggi dari arsen berbeda, yaitu enHealth EHRA (Australia), Interna-
inorganik dapat menyebabkan iritasi kerongkongan tional Life Science Institute-Risk Science Institute,
dan paru-paru. Menelan konsentrasi sangat tinggi US EPA Ecological Risk assessment, NAS-NRC Risk
dari arsen inorganik dapat mengakibatkan kematian. Assessment (AS), Codex Risk assessment (WTO) dan
Pajanan rendah dapat menyebabkan mual dan mun- OIE Import Risk Assessment. Namun model-model
tah, penurunan produksi sel darah merah dan putih, itu masih tetap sesuai dengan paradigma risk analy-
denyut nadi tidak normal dan sensasi penderitaan di sis, yang dikembangkan oleh National Academic of
tangan dan kaki (ATSDR, 2007). Science Amerika Serikat (NRC, 1983).
Studi tentang distribusi kromium dalam jaringan
tubuh menunjukkan bahwa kromium terakumulasi METODE
utamanya di hati dan ginjal setelah terpajan akut (pada
anak umur 14 tahun yang menelan 7,5 mg kromium Desain penelitian ini yaitu studi Cross Sectional
heksavalen/kg berat badan). Studi Otopsi menunjuk- untuk mengetahui besaran masalah kualitas air mi-
kan bahwa kandungan dalam hati dan limpa mening- num, pola aktivitas, antropometri dan demografi pen-
kat sampai umur 20 tahun, dan terjadi penurunan duduk. Kemudian dilakukan analisis risiko kesehatan
setelah itu. Studi terbaru pada sukarelawan manu- lingkungan untuk memperkirakan risiko kesehatan
sia (Kerger et al., 1997). Setelah pajanan, kromium non kanker dan kanker yang disebabkan oleh logam
Mursidi, Analisis Risiko Kandungan Logam Kromium,... 3197
kromium heksavalen dan arsen yang terkandung da- Data diperoleh melalui wawancara menggunakan
lam air minum. Studi ini dilaksanakan di Kelurahan kuesioner dan data kualitas air diperoleh dari pemer-
Kalanganyar Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pan- iksaan dan analisis kimia terhadap air minum.
deglang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
Studi analisis risiko kesehatan lingkungan mer- program komputer dengan melakukan analisa Uni-
upakan salah satu model kajian efek lingkungan ter- variat yaitu untuk memperoleh gambaran pada mas-
hadap kesehatan, yang diawali dengan perumusan ing-masing variabel independen dan dependen. Ana-
masalah (identifikasi isu), identifikasi bahaya, kar- lisa Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
akteristik bahaya (analisis dose-respons), analisis pa- antara 2 variabel, yaitu antara variabel independen
janan, dan karakteristik risiko (IPCS, 2004a). (konsentrasi kromium heksavalen dan arsen dalam
Pengambilan sampel dilakukan dengan meng- air minum, laju asupan, durasi pajanan, frekuensi
gunakan metode klaster dalam hal ini klasternya RW pajanan, dan berat badan) dengan variabel dependen
yang dipilih dengan metode PPS (Probability Pro- risiko kesehatan. Disamping dilakukan uji Chi Square
portionate to Size). Untuk menentukan besar sampel untuk data dengan variabel katagorik dikotomi, tu-
minimal maka dihitung dengan menggunakan rumus juan ini dilakukan untuk menguji perbedaan proporsi/
yang sama dengan rumus metode sampel acak seder- persentase antara beberapa kelompok data.
hana kemudian mengalikannya dengan efek desain
(design effect) (Ariawan, 1998). WHO menggunakan HASIL
efek desain 2 untuk survei prevalensi imunisasi.
Berdasarkan rumus sampel acak sederhana maka Hasil analisis univariat terhadap kandungan log-
besar sampel minimal yang diperlukan adalah 200 re- am kromium dan arsen (C), laju konsumsi (R), frek-
sponden, dengan confidence interval sebesar 95%. wensi pajanan tahunan (fE), durasi pajanan (Dt), berat
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah badan (Wb) dan besar risiko kesehatan (RQ) maka
data primer, baik data yang berasal dari populasi ma- dapat dilihat pada tabel 1.
nusia ataupun dari sampling lingkungan (air minum).
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Variabel Risk agent (Kromium dan Arsen) Laju konsumsi Frekwensi
pajanan tahunan Durasi pajanan Berat badan dan Risiko Kesehatan
Penduduk di Kelurahan Kalanganyar Tahun 2014
Berdasarkan tabel 3 hubungan antara durasi pa- Chi Square digunakan untuk menguji perbedaan
janan dengan risiko kesehatan (RQ) menunjukkan proporsi/persentase antara beberapa kelompok data
hubungan yang lemah (r = 0,046) dan perpola posi- yaitu kelompok data yang berisiko dengan kelompok
tif, artinya semakin lama, maka semakin tinggi risi- yang tidak berisiko akibat paparan risk agent (kro-
ko kesehatannya. Hasil uji stastistik didapatkan ada mium dan arsen) akibat konsumsi air minum. Dilihat
hubungan yang tidak signifikan antara durasi pajanan dari segi datanya uji ini digunakan untuk mengetahui
dengan risiko kesehatan (P value = 0,246). hubungan antara variabel kategorik dengan variabel
Hubungan antara berat badan dengan risiko ke- katagorik (Hastono, 2001). Sebelum melakukan uji
sehatan berpola negatif, artinya semakin ringan berat Chi Square, data tersebut di lakukan pengkatagorikan
badan maka semakin besar risiko kesehatan. Hubung- terlebih dahulu, hal ini dikarenakan datanya bersifat
an sangat lemah (r = (-) 0,160). numerik seperti kandungan risk agent (kromium dan
Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang arsen), pola aktivitas (laju pajanan dan durasi pa-
signifikan antara berat badan dengan risiko kesehatan janan), antropometri (laju asupan dan berat badan
(P value = 0,024).
Tabel 5
Hasil Analisis Chi Square Konsentrasi Kromium (C) Laju konsumsi (R)
Durasi pajanan (Dt) Berat badan (Wb) dengan Risiko Kesehatan (RQ)
Risiko Kesehatan
Total OR
Variabel Ya ( > 1) Tidak ( ≤ 1) P Value
95% CI
n % n % N %
Konsentrasi kromium dalam
air minum 0,22
0,000
> 0,05 mg/liter 32 78,0 9 22,0 41 100 0,12 – 0,391
≤ 0,05 mg/liter 0 0 159 100 159 100
Laju konsumsi air minum
1,76
> 2 liter 15 21,1 56 78,9 71 100 0,206
0,821 – 3,792
< 2 liter 17 13,2 112 86,8 129 100
Durasi pajanan
1,78
> 30 tahun 6 23,1 20 76,9 26 100 0,442
0,626 – 4,656
< 30 tahun 26 14,9 148 85,1 174 100
Berat badan
3,66
> 50 kg 6 7,2 77 92,8 83 100 0,008
1,435 – 9,369
< 50 kg 26 22,2 91 77,8 117 100
Hasil analisis hubungan antara konsentrasi dari 71 orang mengkonsumsi air minum sebanyak >
kromium dalam air minum dengan risiko kesehatan dari 2 liter/hari mereka bersiko mempunyai gangguan
(RQ) diperoleh sebanyak 32 (78,0%) dari 41 orang kesehatan. Sedangkan responden yang mempunyai
mempunyai risiko kesehatan karena mengkonsumsi risiko gangguan kesehatan karena mengkonsumsi air
air minum yang mengandung kromium > 0,05 mg/ minum < dari 2 liter/hari sebanyak 17 orang (13,2%).
liter. Sedangkan responden yang mengkonsumsi P value hasil uji statistik adalah 0,206, maka
air minum kandungan kromium ≤ 0,05 mg/liter dapat dikatakan bahwa Tidak ada perbedaan proporsi
mempunyai risiko kesehatan sebanyak 0%. Hasil uji risiko kesehatan antara laju asupan/konsumsi air > 2
statistik diperoleh nilai P value = 0,000 maka dapat liter/hari dengan laju asupan < 2 liter/hari. (Tida ada
disimpulkan Ada perbedaan proporsi risiko kesehatan hubungan yang signifikan antara laju asupan dengan
antara konsentrasi kromium > 0,05 mg/liter dengan risiko kesehatan)
konsentrasi kromium < 0,05 mg/liter. (Ada hubungan Dari hasil analisis juga dapat dilihat bahwa
yang signifikan antara konsentrasi dengan risiko nilai OR = 1,76, artinya penduduk yang laju konsumsi
kesehatan). air minum > 2 liter/hari mempunyai peluang 1,76
Pada tabel 5 digambarkan bahwa hubungan kali terkena risiko kesehatan dibandingkan dengan
laju konsumsi air minum/laju asupan dengan risiko responden yang laju asupan air minumnya < dari 2
kesehatan (RQ) diperoleh bahwa 15 orang (21,1%) liter/hari.
2006 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 6 Nopember 2015, hlm. 195 - 204
Hubungan antara durasi pajanan dengan risiko responden yang mengkonsumsi air minum kandungan
kesehatan (RQ) diperoleh sebanyak 6 (23,1%) dari 26 arsen ≤ 0,01 mg/liter mempunyai risiko kesehatan
orang yang mempunyai risiko kesehatan karena durasi sebanyak 38 (31,70%).
pajanannya > 30 tahun. Sedangkan responden yang Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0,000
durasi pajanannya < 30 tahun dan mempunyai risiko maka dapat disimpulkan Ada perbedaan proporsi
kesehatan sebanyak 26 orang (14,9%). Diperoleh risiko kesehatan antara konsentrasi arsen > 0,01 mg/
nilai P value = 0,442 maka dapat disimpulkan Tidak liter dengan konsentrasi arsen < 0,01 mg/liter. (Ada
ada perbedaan proporsi risiko kesehatan antara durasi hubungan yang signifikan antara konsentrasi dengan
pajanan > 30 tahun dengan durasi pajanan < 30 tahun. risiko kesehatan).
(Tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi Hasil uji statistik dan analisis juga diperoleh nilai
pajanan dengan risiko kesehatan). OR= 3,158, artinya penduduk yang mengkonsumsi
Sementara itu nilai OR=1,78, artinya bahwa air minum dengan kandungan arsen > 0,01 mg/liter
penduduk yang durasi pajanan > 30 tahun lebih lebih mempunyai peluang 3,158 kali terkena risiko
mempunyai peluang 1,78 kali terkena risiko kesehatan kesehatan dibandingkan dengan responden yang
dibandingkan dengan responden yang durasi kandungan arsennya ≤ 0,01 mg/liter.
pajanannya < 30 tahun. Berdasarkan tabel 5. maka Pada tabel 6. digambarkan bahwa hubungan
dapat dilihat bahwa orang yang mempunyai berat laju konsumsi air minum/laju asupan dengan risiko
badan < dari 50 kg lebih banyak yang berisiko (22,2%) kesehatan (RQ) diperoleh bahwa 51 orang (71,8%)
dibandingkan dengan orang yang mempunyai berat dari 71 orang mengkonsumsi air minum sebanyak
badan > dari 50 kg (7,2%). Hasil uji statistik diperoleh > 2 liter/hari mereka bersiko mempunyai gangguan
nilai P value = 0,008 dengan OR = 3,66. Dengan kesehatan. Sedangkan responden yang mempunyai
Tabel 6.
Hasil Analisis Chi Square Konsentrasi Arsen (C) Laju konsumsi (R)
Durasi pajanan (Dt) Berat badan (Wb) dengan Risiko Kesehatan (RQ)
Risiko Kesehatan
Total OR
Variabel Ya ( > 1) Tidak ( ≤ 1) P Value
95% CI
n % n % N %
Konsentrasi Arsen Dalam Air
Minum 3,158
0,000
> 0,01 mg/liter 80 100 0 0 80 100 2,428 – 4,107
≤ 0,01 mg/liter 38 31,7 82 68,3 120 100
Laju konsumsi air minum
2,36
> 2 liter 51 71,8 20 28,2 71 100 0,010
1,267 – 4,395
< 2 liter 67 51,9 62 48,1 129 100
Durasi pajanan
1,665
> 30 tahun 18 69,2 8 30,8 26 100 0,356
0,687 – 4,036
< 30 tahun 100 57,5 74 42,5 174 100
Berat badan
1,182
> 50 kg 47 56,6 36 43,4 83 100 0,668
0,668 – 2,093
< 50 kg 71 60,7 46 39,3 117 100
demikian dapat disimpulkan bahwa Ada perbedaan risiko gangguan kesehatan karena mengkonsumsi air
proporsi risiko kesehatan antara responden yang berat minum < dari 2 liter/hari sebanyak 67 orang (51,9%).
badannya > dari 50 kg dengan responden yang berat P value hasil uji statistik adalah 0,010, maka
badannya < 50 kg. (Ada hubungan yang signifikan dapat dikatakan bahwa Ada perbedaan proporsi risiko
antara berat badan dengan risiko kesehatan). kesehatan antara laju asupan/konsumsi air > 2 liter/
Hasil analisis hubungan antara konsentrasi hari dengan laju asupan < 2 liter/hari. (Ada hubungan
arsen dalam air minum dengan risiko kesehatan yang signifikan antara laju asupan dengan risiko
(RQ) diperoleh sebanyak 80 (100%) mempunyai kesehatan) Dari hasil analisis juga dapat dilihat bahwa
risiko kesehatan karena mengkonsumsi air minum nilai OR = 2,36, artinya penduduk yang laju konsumsi
yang mengandung arsen >0,01 mg/liter. Sedangkan air minum > 2 liter/hari mempunyai peluang 2,36
Mursidi, Analisis Risiko Kandungan Logam Kromium,... 7201
16%. Artinya bahwa risiko kesehatan (RQ) penduduk konsumsi air minum yang mengandung arsen >
Kalanganyar akibat pajanan kromium dalam air 0,01 mg/liter (Risk Quotion ≥1) sebesar 100%
minumnya sebanyak 16% dan akibat pajanan arsen dan penduduk yang mengkonsumsi air minum
59%. Kandungan arsen ≤ 0,01 sebesar 31,7%.
Risiko kesehatan dipengaruhi oleh beberapa 3.
Hasil analisis statistik dengan uji bivariat
faktor diantaranya konsentrasi risk agent berat badan, didapatkan hubungan antara konsentrasi risk
laju asupan dan durasi pajanan pernyataan ini di agent (kromium heksavalen dan arsen) dengan
dukung oleh hasil analisis korelasi dan regresi bahwa risiko kesehatan.
faktor tersebut mempunyai signifikansi terhadap a). Konsentrasi kromium heksavalen terbukti
risiko kesehatan dimana nilai P value < 0,05. mempunyai hubungan dengan risiko
Risiko kesehatan akibat pajanan kromium kesehatan (p < 0,05) dengan nilai r = 0,927
yang berasal dari air minum bagi penduduk Kelurahan dan hubungannya sangat kuat.
Kalnganyar masih kecil (RQ<1) Sedangkan risiko b). Konsentrasi arsen juga mempunyai
kesehatan akibat pajanan arsen yang berasal dari air hubungan dengan risiko kesehatan
minum bagi penduduk Kelurahan Kalanganyar sudah (p < 0,05) dengan nilai r = 0,936 dan
dianggap berisiko kesehatan non kanker (RQ >1), hubungannya sangat kuat.
sehingga perlu dilakukan upaya pengendaliannya.
Hasil perhitungan diketahui perkiraan risiko DAFTAR RUJUKAN
kanker sebesar 1,5 x 10-4 . Ini artinya diperkirakan
akan ada 1,5 tambahan kasus kanker per 10.000, jika Aldrich, T and Griffith, Jack (1993) Environmental
pajanan 0,010 mg/liter diasumsikan terjadi seumur Epidemiology and Risk Assesment. Van
hidup. Nostrand Reinhold New York.
Agency for Toxic Substances and Disease Registry
SIMPULAN (ATSDR): ToxFAQs for Arsenic diakses
tanggal 26 Juli 2014; http//www.atsdr.cdc.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis gov/ToxFAQs%20Arsenic%20/Septem-
Risiko Kesehatan Lingkungan Kandungan Logam ber%20/2005.htm
Kromium Heksavalen (Cr6+) Dan Arsen (As) Dalam Bachtiar, A (2000) Paket Mata Ajaran: Metodologi
Air Minum diperoleh simpulan sebagai berikut: Penelitian Kesehatan. Fakultas Kesehatan
1. Gambaran kondisi kualitas kimia pada air Masyarakat Universitas Indonesia, De-
minum penduduk kelurahan Kalnganyar rata-rata pok.
kandungan kromium dan arsen: Ehrenstein O. S. von. Pregnancy Outcomes, Infant
a). Konsentrasi rata-rata kromium air minum Mortality, and Arsenic in Drinking Water in
penduduk 0,03 mg/liter, berdasarkan West Bengal (Journal Epidemiology), diak-
peraturan Kepmenkes nomor 907/ ses tanggal 20 April 2014.
MENKES/SK/VII/2002 bahwa kandungan E. Rogers, C et all Hair Analysis Does not Support
kromium air minum penduduk masih Hyphotesized Arsenic and Chromium Expo-
memenuhi persyaratan kualitas. sure from Drinking Water in Woburn, Mas-
b). Konsentrasi rata-rata arsen air minum sachusetts. (jurnal EHP) vol 105 diakses
penduduk 0,01 mg/liter. Konsentrasi arsen tanggal 2 April 2014.
tersebut masih dalam batas Kepmenkes F.Louvar, J and Louvar, B Diane. (1998) Health and
nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, Environmental Risk Analysis: Fundamental
dimana konsentrasi arsen dalam Kepmenkes With Applications Prentice Hall Inc, New
tersebut sebesar 0,01 mg/liter. Dengan Jersey.
demikian kandungan arsen air minum Hallenbeck, W. H et all. (1993) Quantitative Risk
penduduk Kalanganyar masih dalam batas Assessment for Environmental and Occu-
pational Health, Lewis Publisher Inc, Chel-
persyaratan kualitas air minum.
sea.
2. Perkiraan risiko kesehatan nonkarsinogen penduduk
Hastono., S.P. (2007) Analisis Data Kesehatan. Fakul-
Kalanganyar akibat konsumsi air minum yang
tas Kesehatan Masyarakat Universitas Indo-
mengandung kromium > 0,03 mg/liter (Risk
nesia, Depok.
Quotion ≥1) sebesar 78% dan pada penduduk yang
Hernandez M Aurora Armienta dan Ramiro Rod-
mengkonsumsi air minum Kandungan kromium
riguez Castillo Environmental Exposure
≤ 0,03 sebesar 0%. Perkiraan risiko kesehatan
to Chromium Compound in the Valley of
nonkarsinogen penduduk Kalanganyar akibat
20410 jurnal vokasi Kesehatan, Volume I Nomor 6 Nopember 2015, hlm. 195 - 204
Leon ,Mexico. (jurnal EHP) vol 103 diakses U.S. Environmental Protection Agency, Arsenic (Car-
tanggal 2 April 2014. cinogenicity): Integrated Risk Information
International Journal of Epidemiology Journal Arse- System (IRIS). Washington DC: 1998
nic levels in drinking water and the preva- U.S. Environmental Protection Agency: Toxico-
lence of skin lesions in West Bengal,India. logical Review of Hexavalent Chromium.
India: 1998. Washington DC: 1998
International Programme On Chemical Safety (IPCS) U.S. Environmental Protection Agency: Toxicolog-
: Environmental Health Criteria 6: Chromi- ical Review Ingested Inorganic Arsenic.
um. Diakses Tanggal 17 Juli 2014; http:// Washington DC: 2005.
www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ U.S. Department of Health and Human Services: Tox-
ehc61.htm/SubSectionNumber:1.1.1 icological Profile for Chromium Atlanta:
Kusnoputranto,H., Dewi Susana. (2000) Kesehatan Agency for Toxic Substances and Disease
Lingkungan: Fakultas Kesehatan Masya- Registry (ATSDR), 2000.
rakat Universitas Indonesia, Depok. U.S. Environmental Protection Agency, Chromium:
Kolluru, R V., Bartel and Pitblado (1996) Risk As- Integrated Risk Information System (IRIS).
sessment and Management Handbook: for Washington DC: 1998
Environmental and Safety Professiona., U.S. Department of Health and Human Services,
McGraw Hill, New York. Public Health Service. Toxicological Profile
Murti, B (1997) Prinsip dan Metode Riset Epidemi- for Chromium. Atlanta: (Agency for Toxic
ologi. Gajah Mada University Press, Yogy- Substances and Disease Registry (ATSDR),
akarta. 2000.
M. Fan, A Ph.D., Chief Chromium In Drinking Water Wijanto, S.E Limbah B3 dan Kesehatan: Arsenik,
(buku PHG).Public Health Goal (PHG), Cal- diakses tanggal 26 Juli 2014; http://www.
ifornia, diakses tanggal 24 April 2014 dinkesjatim.go.id/berita-detail.html?news_
Puskesmas Cikupa Kecamatan Pandeglang id=58
(2004) Wikipedia, Arsen, diakses tanggal 26 Juli 2013;
Profil Puskesmas Tahun 2004. Puskemas, Pande- httpid//.wikipedia.org/wiki/Arsenikum/Ars-
glang. en_dalam_peradaban
Rahman, A (2005) Bahan Ajaran: Prinsip-Prinsip World Health Organization (1988) Environmen-
Dasar Analisis Risiko Kesehatan Lingkun- tal Health Criteria 61: Chromium. World
gan. Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan Health Organization, Geneve.
dan Industri FKMUI, Depok. World Health Organization (2000) Environmental
Smith, A H Cancer Risks from Arsenic in Drinking Health Criteria 224:Arsenic and Arsenic
Water. (Journal EHP) vol 97 diakses tanggal Compound.2th ed World Health Organiza-
20 April 2014. tion Geneve.
Sudarmaji et al Toksikologi Logam Berat B3 Dan World Health Organization (WHO): Media cen-
Dampaknya Terhadap Kesehatan: Implika- tre:Arsenic in drinking water.diakses tanggal
si Klinik Akibat Tercemar oleh Chromi- 25 Juli 2007 http//www.WHO.org/%20
um (Cr). (Jurnal Kesehatan Lingkungan), %20Arsenic%20in%20drinking%20water.
diakses tanggal 26 Juli 2014; http://www. htm
journal.unair.ac.id/login/jurnal/filer/KES- World Health Organization (WHO): Water Sanitation
LING-2-2-03.pdf and Health (WSH):Wate -related diseases.
Sudarmaji et al Toksikologi Logam Berat B3 Dan diakses tanggal 25 Juli 2007 http//www.
Dampaknya Terhadap Kesehatan: Implikasi WHO.org/%20%20Arsenic%20in%20
Klinik Akibat Tercemar oleh Arsenic. (Jur- drinking%20water.htm
nal Kesehatan Lingkungan), diakses tanggal Yasii, A et al (2001) Basic Environmental Health Ox-
26 Juli 2014; http://www.journal.unair. ford University Pess, New York
ac.id/login/jurnal/filer/KESLING-2-2-03.
pdf
Tempoonline: Arsenik, diakses tanggal 26 Juli 2013;
http//www.korantempo.com/news2004/
ilmu%20%/Teknologii30.html.htm
U.S. Environmental Protection Agency, Arsenic
(Rfd): Integrated Risk Information System
(IRIS). Washington DC: 1993