Sunteți pe pagina 1din 27

TRANSFORMASI

1. Menentukan Frekuensi (F)


Pemilih jawaban atau kategori dan jumlahnya dibuat dari hasil kuisioner. Masing-
masing frekuensi setiap masing-masing kategori dijumlahkan menjadi jumlah
frekuensi. Contohnya untuk item pertanyaan 1:
Menjawab Opsi 1 : 0 Responden
Menjawab Opsi 2 : 0 Responden
Menjawab Opsi 3 : 7 Responden
Menjawab Opsi 4 : 26Responden
Menjawab Opsi 5 : 1 Responden

2. Menentukan Proporsi (P)


Mencari proporsi semua jawaban berdasarkan jumlah frekuensi dari tiap
kategori jawaban responden dengan membagikannya dengan seluruh butir
pertanyaan dari seluruh jawaban responden sebagai berikut:

Contohnya untuk item pertanyaan 1:

3. Menentukan Proporsi Kumulatif (PK)


Menentukan kumulatif dari penjumlahan tiap kategori, sehingga diperoleh
proporsi kumulatif.
Contohnya untuk item pertanyaan 1:
PK1 = 0,00 + 0,00 = 0,00
PK2 = 0,00 + 0,00 = 0,00
PK3 = 0,00 + 0,21 = 0,21
PK4 = 0,21 + 0,76 = 0,97
PK5 = 0,97 + 0,03 = 1,00

4. Menentukan Nilai Z
Nilai Proporsi Kumulatif (PK) dianggap mengikuti distribusi normal baku dengan
melihat tabel distribusi normal kumulatif pada tabel distribusi normal baku maka
dapat ditentukan nilai Z untuk setiap kategori. Contohnya untuk item pertanyaan 1:
Nilai Z1 = 0,00
Nilai Z2 = 0,00
Nilai Z3 = -0,82
Nilai Z4 = 1,89
Nilai Z5 = ∞

5. Menentukan Densitas
Berdasarkan nilai Z akan diperoleh nilai densitas diperoleh dengan melihat tabel
ordinat berdasarkan nilai distirbusi normal yang diperoleh tersebut.

Contohnya untuk item pertanyaan 1:


Z1 = Nilai 0,00 dengan menggunakan rumus diatas bernilai = 0,000
Z2 = Nilai 0,00 dengan menggunakan rumus diatas bernilai = 0,000
Z3 = Nilai -0,82 dengan menggunakan rumus diatas bernilai = 0,285
Z4 = Nilai 1,89 dengan menggunakan rumus diatas bernilai = 0,067
Z5 = Nilai ∞ dengan menggunakan rumus diatas bernilai = 0,000

6. Menentukan Scale Value (Skala Nilai)


Dari nilai densitas dilanjutkan dengan menghitung nilai Scale Value (Skala Nilai)
sebagai berikut:
Contohnya untuk item pertanyaan 1:

7. Menentukan Transformasi (Skala Akhir)


Untuk mendapatkan nilai skala akhir yaitu pada nilai scale value yang nilainya
terkecil (negatif terbesar) diubah menjadi sama dengan satu sebagai berikut:

Contohnya untuk item pertanyaan 1:

SA1 = (0,00 + 0,00) = 0,00


SA2 = (0,00 + 0,00) = 0,00
SA3 = (-1,38 + 2,38) = 1,00
SA4 = (0,28 + 2,38) = 2,67
SA5 = (2,28 + 2,38) = 4,66

Untuk Keseluruhan Dapat Dilihat Di File Excel Transformasi


MODEL TTW BERBANTUAN ANIMASI SWISHMAX4 TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA

UJI KESESUAIAN MODEL (UJI F)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 651.331 1 651.331 6.424 .016a
Residual 3244.434 32 101.389
Total 3895.765 33
a. Predictors: (Constant), Model
b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Analisis
Hipotesis
H0 : model belum tepat digunakan dalam memprediksi hasil belajar siswa
H1 : model sudah tepat digunakan dalam memprediksi hasil belajar siswa
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,016 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Model sudah tepat digunakan dalam memprediksi hasil belajar siswa
UJI PENGARUH (UJI T)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31.007 18.875 1.643 .110
Model .860 .339 .409 2.535 .016
a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Analisis
Konstanta terhadap hasil belajar siswa
Hipotesis
H0 :  0  0
(tidak ada pengaruh antara konstanta terhadap hasil belajar siswa)
H1 :  0  0
(ada pengaruh antara konstanta terhadap hasil belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,110 >  = 0,05, maka diputuskan untuk menerima H0
Kesimpulan
Tidak ada pengaruh antara konstanta terhadap hasil belajar siswa
Variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax4 terhadap hasil belajar
siswa
Hipotesis
H0 : 1  0
(tidak ada pengaruh antara variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax
4 terhadap hasil belajar siswa)
H1 : 1  0
(ada pengaruh antara variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax4
terhadap hasil belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,016 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Ada pengaruh antara variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax4
terhadap hasil belajar siswa
KOEFISIEN KORELASI DAN KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .409a .167 .141 10.06919
a. Predictors: (Constant), Model

Interpretasi

R disebut juga koefisien korelasi dimana hubungan antara variabel model TTW
berbantuan Animasi SwishMax4 terhadap hasil belajar siswa adalah cukup/sedang
positif dan hubungannya sebesar 40,9%. R Square disebut juga koefisien determinasi
dimana nilainya adalah sebesar 0,167 yang artinya sebesar 16,7% variasi yang terjadi
terhadap hasil belajar siswa disebabkan oleh variasi model TTW berbantuan
SwishMax4 serta sisanya sebesar 83,3% tidak dapat diterangkan karena dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diketahui.
MODEL ESTIMASI REGRESI
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 31.007 18.875 1.643 .110
Model .860 .339 .409 2.535 .016
a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Maka estimasi model regresi adalah sebagai berikut :


Yˆ  ˆ1 X 1
Yˆ  0,860 X 1
dengan :
Ŷ = hasil belajar siswa
X 1 = model TTW berbantuan SwishMax4

Interpretasi

Setiap penambahan satu satuan model TTW berbantuan Animasi SwishMax4 maka
akan meningkatkan hasil belajar sebesar 0,860 satuan
GRAFIK REGRESI

Interpretasi

Berdasarkan Gambar dapat diketahui semakin tinggi nilai model maka akan semakin
meningkatkan hasil belajar sehingga secara visual dapat disimpulkan ada pengaruh
model terhadap hasil belajar. Hal ini juga telah dibuktikan dengan pengujian secara
perhitungan.
MODEL TTW BERBANTUAN ANIMASI SWISHMAX4 TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA

UJI KESESUAIAN MODEL (UJI F)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 85.970 1 85.970 3.411 .074a
Residual 806.462 32 25.202

Total 892.431 33

a. Predictors: (Constant), Model


b. Dependent Variable: Motivasi

Analisis
Hipotesis
H0 : model belum tepat digunakan dalam memprediksi motivasi belajar siswa
H1 : model sudah tepat digunakan dalam memprediksi motivasi belajar siswa
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,074 >  = 0,05, maka diputuskan untuk menerima H0
Kesimpulan
Model belum tepat digunakan dalam memprediksi motivasi belajar siswa
UJI PENGARUH (UJI T)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 47.946 9.410 5.095 .000

Model .313 .169 .310 1.847 .074


a. Dependent Variable: Motivasi

Analisis
Konstanta terhadap motivasi belajar siswa
Hipotesis
H0 :  0  0
(tidak ada pengaruh antara konstanta terhadap motivasi belajar siswa)
H1 :  0  0
(ada pengaruh antara konstanta terhadap motivasi belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,000 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Ada pengaruh antara konstanta terhadap motivasi belajar siswa
Variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax4 terhadap motivasi belajar
siswa
Hipotesis
H0 : 1  0
(tidak ada pengaruh antara variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax
4 terhadap motivasi belajar siswa)
H1 : 1  0
(ada pengaruh antara variabel model TTW berbantuan Animasi SwishMax4
terhadap motivasi belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,074 >  = 0,05, maka diputuskan untuk menerima H0
Kesimpulan
Tidak ada pengaruh antara variabel model TTW berbantuan Animasi
SwishMax4 terhadap motivasi belajar siswa
KOEFISIEN KORELASI DAN KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .310a .096 .068 5.02015
a. Predictors: (Constant), Model

Interpretasi

R disebut juga koefisien korelasi dimana hubungan antara variabel model TTW
berbantuan Animasi SwishMax4 terhadap motivasi belajar siswa adalah
rendah/lemah positif dan hubungannya sebesar 31%. R Square disebut juga koefisien
determinasi dimana nilainya adalah sebesar 0,096 yang artinya sebesar 9,6% variasi
yang terjadi terhadap motivasi belajar siswa disebabkan oleh variasi model TTW
berbantuan SwishMax4 serta sisanya sebesar 90,4% tidak dapat diterangkan karena
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui.
MODEL ESTIMASI REGRESI
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 47.946 9.410 5.095 .000

Model .313 .169 .310 1.847 .074


a. Dependent Variable: Motivasi

Maka estimasi model regresi adalah sebagai berikut :


Yˆ  ˆ 0
Yˆ  47,946
dengan :
Ŷ = motivasi belajar siswa
X 1 = model TTW berbantuan SwishMax4

Interpretasi

Jika variabel model TTW berbantuan SwishMax4 dianggap konstan maka besarnya
motivasi hasil belajar sebesar 47,946.
GRAFIK REGRESI

Interpretasi

Berdasarkan Gambar dapat diketahui motivasi dalam keadaan statis atau tetap
sehingga secara visual dapat disimpulkan tidak ada pengaruh model terhadap
motivasi. Hal ini juga telah dibuktikan dengan pengujian secara perhitungan.
MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

UJI KESESUAIAN MODEL (UJI F)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1986.574 1 1986.574 33.297 .000a
Residual 1909.190 32 59.662

Total 3895.765 33

a. Predictors: (Constant), Motivasi


b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Analisis
Hipotesis
H0 : model belum tepat digunakan dalam memprediksi hasil belajar siswa
H1 : model sudah tepat digunakan dalam memprediksi hasil belajar siswa
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,000 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Model sudah tepat digunakan dalam memprediksi hasil belajar siswa
UJI PENGARUH (UJI T)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -18.711 16.924 -1.106 .277

Motivasi 1.492 .259 .714 5.770 .000


a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Analisis
Konstanta terhadap hasil belajar siswa
Hipotesis
H0 :  0  0
(tidak ada pengaruh antara konstanta terhadap hasil belajar siswa)

H1 : 0  0
(ada pengaruh antara konstanta terhadap hasil belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,277 >  = 0,05, maka diputuskan untuk menerima H0
Kesimpulan
Tidak ada pengaruh antara konstanta terhadap hasil belajar siswa
Variabel motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa
Hipotesis
H0 : 1  0
(tidak ada pengaruh antara variabel motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa)
H1 : 1  0
(ada pengaruh antara variabel motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,000 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Ada pengaruh antara variabel motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
siswa
KOEFISIEN KORELASI DAN KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .714a .510 .495 7.72413
a. Predictors: (Constant), Motivasi

Interpretasi

R disebut juga koefisien korelasi dimana hubungan antara variabel motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar siswa adalah kuat/tinggi positif dan hubungannya
sebesar 71,4%. R Square disebut juga koefisien determinasi dimana nilainya adalah
sebesar 0,510 yang artinya sebesar 51% variasi yang terjadi terhadap hasil belajar
siswa disebabkan oleh variasi motivasi belajar siswa serta sisanya sebesar 49% tidak
dapat diterangkan karena dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui.
MODEL ESTIMASI REGRESI

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -18.711 16.924 -1.106 .277

Motivasi 1.492 .259 .714 5.770 .000


a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Maka estimasi model regresi adalah sebagai berikut :


Yˆ  ˆ1 X 1
Yˆ  1,492 X 1
dengan :
Ŷ = hasil belajar siswa
X 1 = motivasi belajar siswa

Interpretasi

Setiap penambahan satu satuan motivasi belajar siswa maka akan meningkatkan
hasil belajar siswa sebesar 1,492 satuan
GRAFIK REGRESI

Interpretasi

Berdasarkan Gambar dapat diketahui semakin tinggi nilai motivasi belajar siswa
maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa sehingga secara visual dapat
disimpulkan ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
juga telah dibuktikan dengan pengujian secara perhitungan.
HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

UJI KESESUAIAN MODEL (UJI F)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 455.079 1 455.079 33.297 .000a
Residual 437.352 32 13.667

Total 892.431 33

a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar


b. Dependent Variable: Motivasi

Analisis
Hipotesis
H0 : model belum tepat digunakan dalam memprediksi motivasi belajar siswa
H1 : model sudah tepat digunakan dalam memprediksi motivasi belajar siswa
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,000 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Model sudah tepat digunakan dalam memprediksi motivasi belajar siswa
UJI PENGARUH (UJI T)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 38.374 4.701 8.162 .000

Hasil Belajar .342 .059 .714 5.770 .000


a. Dependent Variable: Motivasi

Analisis
Konstanta terhadap motivasi belajar siswa
Hipotesis
H0 :  0  0
(tidak ada pengaruh antara konstanta terhadap motivasi belajar siswa)

H1 : 0  0
(ada pengaruh antara konstanta terhadap motivasi belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,000 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Ada pengaruh antara konstanta terhadap motivasi belajar siswa
Variabel hasil belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa
Hipotesis
H0 : 1  0
(tidak ada pengaruh antara variabel hasil belajar siswa terhadap motivasi
belajar siswa)
H1 : 1  0
(ada pengaruh antara variabel hasil belajar siswa terhadap motivasi
belajar siswa)
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah kritik
Menolak H0 jika Sig. < 
Keputusan
Karena nilia Sig. = 0,000 <  = 0,05, maka diputuskan untuk menolak H0
Kesimpulan
Ada pengaruh antara variabel hasil belajar siswa terhadap motivasi belajar
siswa
KOEFISIEN KORELASI DAN KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .714a .510 .495 3.69693
a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar

Interpretasi

R disebut juga koefisien korelasi dimana hubungan antara variabel hasil belajar siswa
terhadap motivasi belajar siswa adalah kuat/tinggi positif dan hubungannya sebesar
71,4%. R Square disebut juga koefisien determinasi dimana nilainya adalah sebesar
0,510 yang artinya sebesar 51% variasi yang terjadi terhadap motivasi belajar siswa
disebabkan oleh variasi hasil belajar siswa serta sisanya sebesar 49% tidak dapat
diterangkan karena dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui.
MODEL ESTIMASI REGRESI
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 38.374 4.701 8.162 .000

Hasil Belajar .342 .059 .714 5.770 .000


a. Dependent Variable: Motivasi

Maka estimasi model regresi adalah sebagai berikut :


Yˆ  ˆ 0  ˆ1 X 1
Yˆ  38,374  0,342 X 1
dengan :
Ŷ = motivasi belajar siswa
X 1 = hasil belajar siswa

Interpretasi

Jika variabel hasil belajar siswa dianggap konstan maka besarnya motivasi belajar
sebesar 38,374 dan jika setiap penambahan satu satuan hasil belajar siswa maka
akan meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 0,342 satuan.
GRAFIK REGRESI

Interpretasi

Berdasarkan Gambar dapat diketahui semakin tinggi nilai hasil belajar siswa maka
akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga secara visual dapat
disimpulkan ada pengaruh hasil belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini
juga telah dibuktikan dengan pengujian secara perhitungan.

S-ar putea să vă placă și