Sunteți pe pagina 1din 12

1 AKUNTANSI MANAJEMEN

“Analisis Defferensial”

Oleh Kelompok 4 :

1. Putu Sapta Adi Rafikaningsih (03)


2. Putu Devi Juliana Sari (04)

Universitas Mahasaraswati Denpasar


Ekonomi Akuntansi
2016/2017
PEMBAHASAN

7.1 Pengertian Biaya Relevan

Biaya relevan (relevan cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam keputusan
tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih . Ada dua kriteria biaya relevan
adalah
1. Diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang, dan
2. Berbeda diantara berbagai alternatif. Konsep umum biaya relevan terdiri dari biaya dan
diferensial,biaya tambahan, biaya kesempatan,biaya terhindarkan dan biaya yang dapat
dikendalikan. Konsep dasarnya adalah biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
 Biaya differensial (differential cost) adalah perbedaan atau selisih biaya antara dua
alternative atau lebih.
 Biaya tambahan (incremental cost) yaitu kenaikan atau tambahan biaya yang terjadi karena
memilih suatu alternatif.
 Pendapatan differensial (differential revenue) yaitu suatu perbedaan atau selisih pendapatan
antara dua alternatif umumnya berupa incremental revenue atau suatu kenaikan atau suatu
tambahan pendapatan karena memilih suatu alternatif.
 Biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu potensi perolehan keuntungan berupa pendapatan
atau penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu alternatif
 Biaya tenggelam (sunk cost) yaitu biaya yang terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu
keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
 Biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan seluruhnya
atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alteratif dalam suatu pengambilan
keputusan. Kebalikannya adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan karena memilih
alternatif yang lain disebut biaya tidak terhindarkan (unavoidable cost)
7.2 Informasi Differensial

Informasi Differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan


alternatif suatu tindakan tertentu dibandingkan dengan tindakan lain. Dengan kata lain informasi
tersebut diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan
alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif yang tersedia.
Manfaat Informasi Differensial :

1.Pengambilan Keputusan untuk Membeli atau Membuat Sendiri


2.Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
3.Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk tertentu
4.Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

7.3 Menyewakan atau Menjual

Pengambilan keputusan dapat pula berkaitan dengan pemilihan alternatif menyewakan atau
menjual fasilitas yang tidak dipergunakan lagi dalam operasi perusahaan. Dalam pemilihan
alternatif tersebut, manajemen harus pula mempertimbangkan pendapatan differensial dan biaya
differensial

7.4 Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

Pesanan khusus (special order) merupakan alternatif pesanan pembelian yang tidak teratur
diluar kegiatan produksi normal perusahaan. Perbedaannya dengan analisis membuat atau
membeli,dalam kasus ini terdapat pihak luar yang membeli barang dengan sifat pesanan yang khas.
Pihak perusahaan yang mempertimbangkan alternatif berada pada posisi sebagai pemasok bagi
pihak luar. Dalam kasus membuat atau membeli, pihak perusahaan yang membuat pertimbangan
berada pada posisi sebagai calon pembeli. Oleh karena itu faktor yang dipertimbangkan adalah
harga beli dan biaya terhindarkan bila melakukan pembelian. Sedangkan dalam kasus pesanan
khusus yang dipertimbangkan adalah biaya tambahan dan pendapatan tambahan bila menerima
pesanan tersebut, sekalipun untuk sementara diketahui bahwa harga yang diminta oleh pembeli
berada dibawah biaya produksi normal. Pertimbangan pertama yang harus dilakukan untuk
menerima pesanan khusus ini adalah ketersediaan kapasitas menganggur. Pertimbangan kedua
adalah selisih pendapatan tambahan dengan biaya tambahan sebagai akibat penerimaan
khusus.Petimbangan ini menjadi penting karena pesanan khusus secara finansial hanya akan
menguntungkan apabila pendapatan tambahan dari pemenuhan pesanan khusus tersebut lebih
besar dari biaya tambahannya, dalam kisaran kapasitas menganggur yang tersedia

Misalkan PT JAKASAIN membuat sepeda gunung dengan struktur biaya per unit sebagai
berikut :
Dari salah satu mitra bisnis manajemen mendapat pesanan 25 unit sepeda dengan harga Rp
277.450 per unit. Dalam rangka pesanan khusus ini akan ditanggung juga biaya modifikasi
sebesarRp 26.350 per unit dan biaya administrasi tetap Rp 186.000.
- Bahan langsung 133.300
- Tenaga kerja langsung 69.750
- Overhead pabrik– variabel 9.300
- Overhead pabrik– tetap 69.750
Total Rp. 282.100

Untuk memutuskan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut manajemen membuat model
analisis sebagai berikut:
1 unit 25 unit
Pendapatan-tambahan Rp. 277.450 Rp. 6.936.250
Biaya tambahan-variabel:
Bahan langsung Rp. 133.300 Rp. 3.332.500
Tenaga kerja langsung Rp 69.750 Rp 1.743.750
Overhead pabrik variabel Rp 9.300 Rp 232.500
Modifikasi khusus Rp 26.350 Rp 658.750
Total biaya variable Rp. 238.700 Rp. 5.968.750

Biaya-biaya tambahan tetap:


Biaya administrasi & umum Rp 186.000
Total biaya tambahan Rp. 6.153.500
Laba usaha bersih-tambahan Rp. 782.750

Harga pesanan khusus hanya Rp 277.450 dan masih membutuhkan tambahan biaya modifikasi
Rp 26.350 per unit.Sekalipun harga pesanan khusus lebih rendah dari harga pokok normal per unit
produk Rp 282.100 pesanan tersebut dapat diterima karena masih menghasilkan tambahan laba
sebesar Rp 782.750,-Tambahan laba tersebut masih mungkin diperoleh karena disbanding
produksi normal, produksi untuk memenuhi pesanan khusus tidak menyerap semua komponen
biaya terutama biaya overhead tetap, sehingga biaya produksi yang diperhitungkan sebagai harga
pokok produk menjadi lebih kecil dibanding harga pokok dalam produksi regular. Faktor lain yang
harus dipertimbangkan adalah kemungkinan-kemungkinan kelanjutan dari hubungan bisnis yang
biasa jadi bermula dari pesanan khusus ini. Apabila terdapat prospek yang baik kedepan maka
pesanan khusus bisa saja dipertimbangankan untuk diterima sekalipun dalam hitungan sementara
terdapat kegiatan dalam jumlah yang masih bisa ditolelir. Di negara-negara yang memiliki undang-
undang anti dumping, secara hukum mencegah negara lain dari penjualan produknya dibawah
harga rata-rata biaya pabrik penuh(full manufacturing cost) per unit di Negara yang bersangkutan.
undang-undang seperti ini mempertimbangakan aspek hukum ekonomi dalam keputusan
menerima atau menolak pesanan khusus.

7.5 Mempertahankan atau Menutup Suatu Lini Produk

Salah satu contoh analisis keputusan yang dibuat dengan menggunakan konsep biaya relevan
adalah keputusan mempertahankan atau menutup suatu lini produk. Model analisis ini kemudian
dapat dimodifikasi untuk keputusan lain yang sejenis.
Misalkan keputusan mempertahankan atau menghapus suatu produk dan lain sebagainya. Kriteria
yang digunakan dalam keputusan adalah suatu produk, divisi atau lini lain akan ditutup bila biaya
tetap terhindarkan lebih besar dari marjin kontribusi lini tersebut. Sebaliknya, suatu lini akan
dipertahankan sepanjang biaya tetap terhindarkannya lebih kecil dari marjin kontribusinya.
7.6 Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
Kegiatan utama perusahaan adalah mengolah bahan baku dengan menggunakan
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik menjadi produk selesai. Dalam pengolahan
produk tersebut seringkali perusahaan berhadapan dengan keputusan apakah akan
memproses produk tersebut lebih lanjut atau dijual pada titik terpisah.

Titik pisah adalah titik dimana produk tersebut akan diidentifikasikan kemasing-masing
kriteria yang diinginkan. Pengolahan produk yang dilakukan secara bersama ini akan
mengeluarkan biaya secara bersama.

Biaya bersama adalah biaya yang digunakan secara bersama untuk memproses produk
tersebut sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Biaya bersama dapat berupa bahan, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Ketika produk sudah jadi sesuai dengan kriteria yang
diinginkan maka produk dapat dijual pada saat titik pisah atau dapat diolah lebih lanjut menjadi
produk yang lain. Pada saat produk diolah menjadi produk lain maka diperlukan lagi biaya
tambahan yang disebut dengan biaya proses lanjutan.

Analisis diferensial juga diperlukan dalam mengambil keputusan apakah akan mengolah
produk lebih lanjut atau produk dijual pada saat titik pisah.

Apabila dihadapkan pada alternatif menjual atau mengolah lebih lanjut, maka keputusan
yang harus diambil adalah mengolah lebih lanjut apabila pendapatan diferensial pengolahan lebih
lanjut tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya diferensialnya. Pedoman mendasar dalam
situasi ini adalah:

1. Semua biaya pengolahan tambahan diasumsikan bersifat diferensial (inkremental).


2. Biaya yang dikeluarkan sebelum titik pisah batas adalah biaya bersama bagi pilihan
menjual atau mengolah lebih lanjut, dan tidak relevan bagi keputusan lebih lanjut.

3. Keputusan ini terlepas dari penentuan biaya pokok produk. Dalam keputusan mengolah
produk, hanya pendapatan dan biaya sekarang serta masa depan saja yang dianggap
relevan.

4. Keputusan mengasumsikan bahwa produk dapat dijual sebagaimana adanya maupun diolah
lebih lanjut.
Dalam pemakaian mesin dan equipment, pada suatu saat akan terjadi biaya operasi jika
mesin tersebut diganti dengan baru, atau produktifitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Pada saat ini operasi dengan menggunakan mesin dan ekuitmen yang ada menjadi tidak ekonomis
lagi.

Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin dan
equipment yang ada adalah informasi akuntansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan
biaya diferensial. Penggantian mesin dan equipment biasanya dilakukan atas dasar pertimbangan
adanya penghematan biaya (biaya diferensial) yang akan diperoleh atau adanya kenaikan
produktifitas (pendapatan diferensial) dengan adanya penggantian tersebut.

Jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian
suatu mesin dan ekuitmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva diferensial yang
berupa tambahan investasi untuk penggantian tersebut, maka penggantian tersebut secara
ekonomis memang diperlukan.

Dengan kata lain, jika aktiva diferensial berupa investasi dalam pergantian aktiva tetap
akan menghasilkan kembali investasi yang dikehendaki yang berupa perbandingan penghematan
biaya dengan investasi yang akan dilakukan, maka penggantian mesin dan equipment secara
ekonomis menguntungkan. Meskipun penghematan biaya merupakan kriteria yang umum dipakai
dalam jenis investasi ini, namun seringkali pendapatan diferensial juga perlu dipertimbangkan,
yaitu jika kapasitas produksi ekuitmen yang baru melebihi kapasitas produksi mesin dan ekuitmen
yang dimiliki sekarang dan pasar masih dapat menampung tambahan produk yang akan dijual.

Contoh Kasus :
PT Sinsie adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni XA-1 yang dijual
dengan harga Rp. 50.000 per satuan.Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat
barang tersebut adalah sebagai berikut :
Biaya per satuan
Biaya Bahan Baku Rp . 5.720
Biaya Tenaga kerja lgs Rp. 6.280
Biaya Overhead Pabrik (V) Rp. 7.400
Biaya Overhead Pabrik (T) Rp. 6.260
Biaya Administrasi (T) Rp . 6.430
Biaya pemasaran (T) Rp. 8.200
Rp. 40.290

Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak : 60.000 satuan.


Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk
memproses lebih lanjut menjadi barang XA-2.
Dalam pelaksanaannya tidak diperlukan investasi dlm mesin dan equipmen, namun hanya
memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni sebesar Rp. 5.620 per satuan. Sedang di pasaran
barangXA-2 cukup banyak permintaan dengan harga jual Rp. 56.000.
Diminta : Berdasarkan informasi di atas, apakah pertimbangan untuk memproses lebih lanjut
merupakan keputusan yang paling tepat dalam pemilihan ini ?

Penyelesaian :
Jika alternatif Menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah :

Laba = ( Rp. 50.000 x 60.000 unit)– ( Rp. 40.290 x60.000 unit)


= Rp. 3.000.000.000 - Rp. 2.417.400.000
= Rp. 582.600.000

Jika alternatif Memproses lebih lanjut, maka keuntungan yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan differensial - Biaya differensial
( Rp. 70.000 – Rp. 50.000 ) x 60.000 unit = Rp. 1.200.000.000
Rp. 8.670 x 60.000 unit = (Rp. 520.200.000)
Rp. 679.800.000
Keputusan :
Berdasarkan informasi, maka keputusan memproses lebih lanjut adalah keputusan yang paling
tepat, karena memberikan keuntungan yang lebih besar.
7.7 Membuat atau Membeli

Apabila dalam suatu perusahaan memiliki kapasitas/ruangan,peralatan, tenaga kerja yang


menganggur, manajemen dapat dihadapkan pada alternatif untuk menghasilkan sendiri suatu suku
cadang atau bahan pembantu di perusahaan dengan alternatif membelinya dari perusahaan lain
(supplier).
Agar keputusan untuk membuat sendiri atau membeli dapat dievaluasi dengan baik, biaya
relevan adalah sebagai berikut :
1. Jika membeli dari pihak luar selain harga beli, maka biaya transportasi atau biaya-biaya
yang timbul untuk menyampaikan produk yang dibeli ke perusahaan
2. Jika membuat sendiri, maka biaya yang timbul hanya biaya variabel untuk produk trersebut
saja.
3. Biaya tetap yang telah terjadi tidak akan berubah, kecualivbmelebihi kapasitas perusahaan
berarti berada di luar relevan range biasa, pembahasan alat baru atau investasi tetap adalah
relevan dalam kasus ini.

Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri ( Buy or Make Decision)Dalam keputusan ini dapat
dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya,
kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari
pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.

Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi
oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan
produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang
mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative
membeli dari luar.

Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut :
- Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari
harga beli yang dapat dihindari ,maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi
apabilabiaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebihkecil dari biaya untuk
membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.

- Diperlukan tambahan fasilitas produksi.

Contoh perhitungan biaya diferensial dalam praktik membuat sendiri atau membeli
produk:Perusahaan MATZEN adalah perusahaan yang memproduksikan mobil. Biaya untuk
membuat suku cadang K426,suatu komponen utama adalah sebagai berikut:
3
Unsur Biaya Total Biaya Biaya Per unit
60.000unit
Bahan baku langsung Rp. 300.000 Rp. 5
Upah Langsung Rp. 480.000 Rp. 8
Biaya overhead variable Rp. 360.000 Rp. 6
Biaya overhead tetap Rp. 300.000 Rp. 5
Total Biaya produksi Rp. 1.440.000 Rp. 24

Ada pabrik lain untuk menjual suku cadang yang sama pada perusahaan MATZEN seharga Rp.
22 per unit. Perusahaan MATZEN membutuhkan suku cadang sebanyak 60.000 unit.Perhitungan/
Tabel biaya differensial sebagai berikut:

Unsur Biaya Membuat Sendiri Membeli


Bahan baku Langsung Rp. 300.000 Rp. -
Tenaga Kerja langsung Rp. 480.000 Rp. -
Overhead variable Rp. 360.000 Rp. -
Overhead tetap:
Avoidable Rp. 120.000
Unavoidable Rp. 180.000 Rp. 180.000
Rp. 300.000
Total Cost membuat Rp. 1.440.000
Beli Rp. 22 x 60.000 Rp. 1.320.000
Rp. 1.500.000

Dari tabel di atas terlihat bahwa dengan membuat sendiri, biayanya lebih rendah atau perusahaan
Matzen lebih menguntungkan dengan membuat sendiri sebesar Rp. 1.440.000 dari pada membeli
sebesar Rp. 1.500.000
Catatan: biaya avoidable adalah biaya yang ada saat melakukan produksi sendiri contohnya tenaga
pengawasan dan dan pengamanan Biaya unavoidable adalah biaya yang ada produksi atau
tidak
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, Kamaruddin. 2005. Akuntansi Manajemen: Dasar- dasar Konsep Biaya dan
Pengambilan Keputusan . Palembang : Penerbit Rajawali Pers
2. Samryn, L. M. 2000. Akuntansi Manajerial: suatu Pengantar .
Jakarta: Penerbit Citra Niaga
3. www.akuntansibisnis.wordpress.com

4. www.xa.yimg.com

5. www.dspace.widyatama.ac.id

6. www.repository.usu.ac.id

S-ar putea să vă placă și