Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Research Report
ABSTRACT
Background. People with HIV infection continues to increase every year and become a global health problem. United
Nations Joint Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) estimates that 13% of injecting drug users are also infected with
HIV/AIDS worldwide. Oral manifestation are closely related to the early clinical signs of HIV infection, progression of
HIV infection, and decision of antiretroviral therapy. Purpose. The purpose of this study to find out the prevalence of
oral manifestation in injecting drug users infected with HIV/AIDS at Orbit Foundation Surabaya. Methods. Descriptive
observational study with cross-sectional and total sampling method. Subjects consisted of 55 Injecting Drug Users who
are infected with HIV/AIDS at Orbit Foundation Surabaya from September-November 2015. Oral examination
conducted by dentists to determine the oral lesions. Results. 15 cases (50%) Oral Candidiasis, 5 cases (16.7%) Oral
Hairy Leukoplakia, 4 cases (13.3%) Angular Cheilitis, 3 cases (10%) Recurrent Aphthous Stomatitis, 3 cases (10%)
Linear Gingival Erythema.Conclussion. Candidiasis Oral is the most common oral manifestation which strongly
associated with HIV/AIDS.
Keywords: HIV/AIDS, Oral Manifestation, Injecting Drug Users
ABSTRAK
Latar belakang. Jumlah penderita infeksi HIV terus meningkat setiap tahunnya dan telah menjadi permasalahan
kesehatan secara global. United Nations Joint Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) memperkirakan bahwa di seluruh
dunia terdapat sekitar 13% pengguna narkoba suntik juga terinfeksi HIV/AIDS. Manifestasi oral yang terdapat pada
rongga mulut berhubungan erat dengan tanda klinis awal infeksi HIV, progresifitas infeksi HIV, dan menentukan waktu
untuk terapi infeksi oportunistik ataupun terapi anti HIV (ARV). Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui manifestasi oral pada injecting drug user (IDU) yang terinbfeksi HIV/AIDS di Yayasan Orbit Surabaya.
Metode. Penelitian observasional deskriptif dengan metode cross-sectional dan total sampel terdiri dari 55 Pengguna
Narkoba Suntik yang terinfeksi HIV/AIDS di Yayasan Orbit Surabaya dari bulan September-November 2015.
Pemeriksaan rongga mulut dilakukan oleh dokter gigi untuk menentukan jenis manifestasi oral yang ada. Hasil. 15
cases (27.2%) Kandidiasis Oral, 5 cases (9.1%) Oral Hairy Leukoplakia, 4 cases (7.2%) Angular Cheilitis, 3 cases
(5.4%) Recurrent Aphthous Stomatitis, 3 cases (5.4%) Linear Gingival Erythema. Kesimpulan. Kandidiasis Oral
merupakan manifestasi oral yang sangat berhubungan dengan HIV/AIDS.
Kata kunci: HIV/AIDS, Manifestasi Oral, Pengguna Narkoba Suntik
Korespondensi (Correspondence): Fara Maulida Irtanti. ; Student of Dentistry, Departement of Oral Medicine Faculty
of Dentistry, Airlangga University. Jln. Prof. Dr.Moestopo 47 Surabaya 60132, Indonesia. E-mail:
faramaulidairtanti@gmail.com
32
Oral Medicine Dental Journal Vol. 7 No. 2 July-December 2015; 30-36
Pada penelitian ini manifestasi oral narkoba suntik (penasun) yang terinfeksi
terbesar KO sebanyak 8 subyek (14.5%) pada HIV/AIDS pada penelitian ini.
rentang tahun 11-20, 5 subyek (9.1%) pada
rentang tahun 1-10, dan 2 subyek (3.6%) pada Pada penelitian yang telah dilakukan
rentang tahun 21-30. Persentase OHL didapatkan sebelumnya pada penderita HIV/AIDS di
3 subyek (5.4%) pada rentang tahun 11-20 dan 2 Perwakos Surabaya, didapatkan prevalensi KO
subyek (3.6%) pada rentang tahun 1-10. sebesar (27.2%), AC (35.5%), RAS (33.3%),
Persentase AC didapatkan 3 subyek (5.4%) pada OHL (6%), dan tidak dilakukan penelitian LGE.
rentang tahun 1-10 dan 1 subyek (1.8%) pada Pada penelitian ini didapatkan KO sebesar
rentang tahun 11-20. Persentase RAS dan LGE (27.2%), OHL (9.1%), AC (7.2%), RAS (5.4%),
hanya didapatkan pada rentang tahun 1-10 dan LGE (5.4%). Prevalensi manifestasi oral yang
sebanyak 3 subyek (5.4%). didapat pada penelitian ini lebih kecil daripada
peneliti sebelumnya. Hal ini mungkin terjadi
Tabel 4. Manifestasi Oral Pada Subyek Penelitian karena kurangnya jumlah sample, kendala
Berdasarkan Lama Terdiagnosis HIV/AIDS transportasi, dan ke-kooperatifan pasien.
Pada tabel 2. digambarkan prevalensi
manifestasi oral berdasarkan usia pada penasun
yang terinfeksi HIV/AIDS. Gejala infeksi
HIV/AIDS biasanya muncul pada 7-10 tahun
setelah terinfeksi HIV sehingga diperkirakan usia
penderita pada saat terinfeksi masih terbilang
muda dan dapat dikategorikan dalam kelompok
dewasa muda. Penderita masih berada pada usia
produktif atau masa perkembangan menuju tahap
pendewasaan sehingga sangat rentan menjadi
sasaran penyebaran virus HIV/AIDS. Hal ini
terjadi karena seseorang pada usia muda sangat
mudah terpengaruh pada lingkungan yang negatif,
Pada penelitian ini didapatkan manifestasi
pergaulan bebas, dan juga penggunaan narkoba.
oral terbanyak KO didapatkan pada 7 subyek
Umumnya penasun menggunakan narkoba suntik
(12.7%) dengan lama diagnosis 11-15 tahun yang
karena ingin merasa diterima dalam
lalu, 5 subyek (9.1%) dengan lama diagnosis 6-10
lingkungannya, gaya hidup, dan sebagai pelarian
tahun yang lalu, dan 3 subyek (5.4%) dengan lama
diri terhadap masalah yang dihadapi karena
diagnosis 1-5 tahun yang lalu. Persentase OHL
adanya efek euphoria saat menggunakan narkoba
pada 5 subyek (9.1%) dengan lama diagnosis 6-10
suntik. Hasil penelitian yang didapat sesuai
tahun yang lalu, kemudian AC dan RAS dengan
dengan data statistik kasus HIV/AIDS di
lama diagnosis 1-5 tahun yang lalu sebanyak 4
Indonesia yang dilaporkan sampai dengan
subyek (7.2%) dan 3 subyek (5.4%). Persentase
september 2014 sebanyak 15.890 penderita
LGE pada 3 subyek (5.4%)dengan lama diagnosis
HIV/AIDS berada pada rentang umur 30-39
6-10 tahun yang lalu.
tahun.2 Manifestasi oral terbanyak pada penelitian
ini didapatkan pada kelompok umur dewasa awal
PEMBAHASAN yaitu sekitar 26-35 tahun.
35
Oral Medicine Dental Journal Vol. 7 No. 2 July-December 2015; 30-36
edition. USA: Lippincott Williams & 17. Longo, D.L., Kasper, D.L., Jameson, J.L.,
Wilkins. p.29 Fauci, A.S., Hauser, S.L., Loscalzo, J.L.
5. Kementrian kesehatan RI, 2014. Buletin 2012. Harrison’s Principles of Internal
Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Medicine 18th ed. New York City:
Available from: www.kemenkes.go.id McGraw-Hill Companies. Pp. 3146-
[Accessed 25 March 2015]
3221.
6. Dewanto, G. 2009. Infeksi Susunan Saraf
18. Natah, S.S., Enattah, N.S., Sharkey, K.A.,
Pusat Dan Gangguan Imunologis, dalam:
Hayrinen-Immonen, R. 2004. Recurrent
Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana
aphthous ulcers today: a review of the
Penyakit Saraf. Jakarta: EGC. p. 67
growing knowledge. Int J Oral Maxillofac
7. Vaseliu, N., Kamiru, H., Kabue, M. 2011.
Surg 33: 221-234.
Oral Manifestation of HIV Infection. HIV
19. Aas, JA., Barbuto, SM., Alpagot, T., Olsen,
Curriculum for the Health Professional.
I., Dewhirst, FE., Paster, BJ. 2007.
vol.7, no.6, p.184
Subgingival plaque microbiota in HIV
8. Maeve, M. 2005. Oral lesions in infection
positive patients. Journal of Clinical
with HIV. Bulletin of the world health
Periodontology. vol. 34, pp. 189-195.
organization. vol.83, no.9, p.701
9. Scully, C. 2003. Drug Effects in Salivary
Glands: dry mouth, Oral Diseases, vol.9, pp.
165-176.
10. Akpan, A. & Morgan, R. 2002. Oral
Candidiasis. Postgrad Med J. Vol.78, pp.
455–459.
11. Hartanto, B., Hendarti, HT., Soebadi, B.
2011. Prevalensi lesi oral yang tekait erat
dengan HIV pada penderita HIV/AIDS di
UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Oral
Medicine Dental Journal. vol. 3, no.1, p.1
12. Alimonti, JB., Ball, TB., Fowke, KR. 2003.
Mechanism of CD4+ T Lymphocyte cell
Death in Human Immunodeficiency Virus
Infection and AIDS. Journal of General
Virology. vol. 84, pp.1649-1661.
13. Preeti, L., Magesh, KT., Rajkumar, K.,
Karthik, R. 2011. Recurrent aphthous
stomatitis. Journal Oral Maxillofac
Pathology. vol.15, no.3, pp. 252-256
14. Lin, M., Jackson, P., Tester, A.M., Diaconu,
E., Overall, M., Blalock, J.E., Pearlman, E.
2008. Matrix Metalloproteinase-8 Facilitates
Neutrophil Migration through the Corneal
Stromal Matrix by Collagen Degradation
and Production of the Chemotactic Peptide
Pro-Gly-Pro. Am J Pathol 173(1): 144-153.
15. Egusa, H., Soysa, N., Ellepola, A., Yutani, H.,
Samaranayake, L. 2008. Oral Candidosis in
HIV-Infected Patients. Current HIV
Research. pp. 485-499
16. Kreuter, A. & Wieland, U. 2011. Oral hairy
leukoplakia: a clinical indicator of
immunosuppression. Cologne. Canadian Lono, D.
Medical Association or its licensors. p.183
36