Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh:
Dosen:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2019
Universitas Indonesia
2
DAFTAR ISI
Universitas Indonesia
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Ringkasan Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
PT. XXX merupakan salah satu perusahaan swasta yang akan berencana untuk
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas produksi listrik sebesar
1 x 1000 MW. Lokasi PLTU direncanakan terletak di Jalan Pantai Tanjung Peni, Kecamatan
Citangkil, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Energi listrik yang dihasilkan akan dijual kepada
PLN yang selanjutnya disalurkan ke jaringan transimi Jawa-Madura-Bali 500 kV melalui
Gardu Induk PLN Cilegon Lama. PLTU yang akan dibangun merupakan pengembangan dari
PLTU Suralaya yang saat ini memiliki kapasitas 4 x 400 MW. Jenis teknologi yang akan
direncanakan untuk penerapan kegiatan operasional di PLTU ini adalah jenis Ultra Super
Critical (USC), di mana lebih ramah lingkungan dengan memiliki tekanan dan temperatur uap
yang lebih besar sehingga efisiensi kerja tinggi dan emisi buangan yang dihasilkan sangat
rendah (PT. Cirebon Energi Prasarana, 2016). PLTU ini dirancang untuk menghasilkan gross
output sebesar 1000 MW untuk masa operasi minimal 25 tahun dengan opsi perpanjangan.
PLTU direncanakan untuk berlokasi di 5o59’18.06” LS dan 105o59’20.10” BT. Selain rencana
pembangunan PLTU, direncanakan juga pembangunan dermaga untuk bongkar muat batu bara
dengan bentuk konstruksi trestle sepanjang 2.700 m. Lokasi proyek ditunjukkan dalam Gambar
1.1.
Lingkup rencana kegiatan akan menguraikan berbagai komponen kegiatan, baik
selama berada di dalam PLTU maupun di sekitar PLTU, yang ditelaah berdasarkan potensi
dampak yang mungkin timbul. Kegiatan yang diuraikan mengacu pada rencana desain
pengembangan milik PT. XXX. Rincian kegiatan yang dilingkup dalam dokumen ANDAL ini
akan dijelaskan sebagai berikut.
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
dibutuhkan pada kondisi puncak diperkirakan mencapai 3.000 orang, di mana akan digunakan
pada masa pembangunan unit PLTU dan fasilitasnya.
Universitas Indonesia
7
1.1.2.6 Pelepasan Tenaga Kerja dan Pemerimaan Tenaga Kerja Tahap Operasi
Setelah tahap konstruksi selesai, maka dilakukan proses pelepasan tenaga kerja sesuai
dengan peraturan perundang-perundangan yang berlaku dan sesuai pula dengan kontrak kerja
yang telah disetujui oleh pemrakarsa dan tenaga kerja.
Universitas Indonesia
8
Pada tahap operasi diperlukan tenaga kerja sekitar kurang lebih 270 orang sesuai
dengan jenis pekerjaan dan keahliannya. Jumlah ini diluar jumlah tenaga keamanan dan
kebersihan yang mampu mencapai 100 orang.
Universitas Indonesia
9
Sepanjang perjalanan batubara menuju stockyard dan menuju boiler, maka jalur
pengangkutan akan memanfaatkan sistem ban berjalan yang dilengkapi dengan adanya
magnetic detector and separator untuk memisahkan material logam dari batubara.
Universitas Indonesia
10
dikumpulkan di dalam elektrostatik, economizer dan pemanas udara. Kemudian akan diangkut
secara pneumatik menuju tempat penampungan tertutup (silo) untuk penyimpanan sementara
(PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Jawa Bali). Abu dasar akan
dikumpulkan dengan slag cooler atau transfer conveyor, lalu disiram dan dibawa ke tempat
penyimpanan sementara. Kedua jenis abu digabungkan kemudian dikondisikan dan diangkut
menuju lokasi penimbunan, atau diangkut menuju lokasi perusahaan yang menggunakan bahan
dasar abu sebagai material bahan bangunan.
Lokasi penimbunan abu dirancang sedemikian rupa agar dapat menampung seluruh
jenis abu dasar dan abu terbang, abu akan dicampurkan dengan air yang berasal dari wet
scrubber. Tempat penimbunan didesain dan dilengkapi agar sesuai dengan persyaratan
peraturan Indonesia dan dapat diterima di lingkup internasional. Penggunaan sistem drainase
diperlukan untuk mengumpulkan air rembesan (leachate) yang berasal dari tempat penimbunan
abu menuju tempat pengolahan air buangan.
Dalam rancangan, lokasi penimbunan abu dilapisi dengan geotextile kategori dua
untuk melindungi air rembesan yang masuk ke dalam tanah. Selain itu, abu yang mudah
terbang akan dilakukan penyiraman dengan air secukupnya dan kemudian ditutupi dengan
tanah permanen. Bagian atas dari timbunan abu akan ditanami dengan rumput dan beberapa
jenis pepohonan untuk melindungi erosi dan kehilangan permukaan tanah.
Tabel 1-1 Daftar Dampak Penting Hipotetik (DPH) Pembangunan PLTU 1 x 1000 MW
Komponen
Jenis Kegiatan
No. Lingkungan DPH
(Sumber Dampak)
Terkena Dampak
A. Tahap Pra Konstruksi
A1 Pengadaan lahan Sosial-ekonomi 1. Perubahan mata pencaharian
2. Perubahan pendapatan
3. Persepsi dan sikap masyarakat
Penerimaan tenaga kerja
A2 Sosial-ekonomi 1. Peningkatan kesempatan kerja
untuk tahap konstruksi
Universitas Indonesia
11
Komponen
Jenis Kegiatan
No. Lingkungan DPH
(Sumber Dampak)
Terkena Dampak
2. Persepsi dan sikap masyarakat
B. Tahap Konstruksi
Mobilisasi peralatan dan Iklim dan kualitas
B1 1. Penurunan kualitas udara ambien
material udara
2. Peningkatan kebisingan
Sosial-ekonomi 3. Peningkatan peluang usaha
4. Gangguan aktivitas pada nelayan
5. Perubahan pendapatan
6. Persepsi dan sikap masyarakat
Kesehatan
7. Gangguan penyakit/kesehatan
masyarakat
8. Peningkatan lalu lintas darat
Transportasi
dan/atau laut
Pematangan lahan dan Iklim dan kualitas
B2 1. Penurunan kualitas udara ambien
penyiapan areal kerja udara
2. Peningkatan kebisingan
Hidrogeologi 3. Peningkatan erosi dan sedimentai
4. Peningkatan debit air limpasan
Kualitas air 5. Penurunan kualitas air laut
6. Penurunan kualitas air sungai
Flora dan fauna darat 7. Perubahan komunitas flora darat
8. Perubahan komunitas fauna darat
Biota perairan 9. Perubahan komunitas biota laut
10. Peningkatan peluang usaha
Sosial-ekonomi 11. Perubahan pendapatan
12. Persepsi dan sikap masyarakat
Kesehatan
13. Gangguan kesehatan
masyarakat
Iklim dan kualitas
B3 Pembangunan jalan akses 1. Penurunan kualitas udara ambien
udara
2. Peningkatan kebisingan
Sosial-ekonomi 3. Peningkatan peluang usaha
4. Perubahan pendapatan
Universitas Indonesia
12
Komponen
Jenis Kegiatan
No. Lingkungan DPH
(Sumber Dampak)
Terkena Dampak
5. Persepsi dan sikap masyarakat
Kesehatan
6. Gangguan kesehatan
masyarakat
Pembangunan PLTU dan Iklim dan kualitas
B4 1. Penurunan kualitas udara ambien
fasilitasnya udara
2. Peningkatan kebisingan
Sosial-ekonomi 3. Peningkatan peluang usaha
4. Perubahan pendapatan
5. Persepsi dan sikap masyarakat
Kesehatan
6. Gangguan kesehatan
masyarakat
B5 Pembangunan dermaga Kualitas air 1. Perubahan kualitas air laut
Biota perairan 2. Perubahan komunitas biota laut
Sosial ekonomi 3. Peningkatan peluang usaha
4. Gangguan aktivitas nelayan melaut
5. Gangguan aktivitas budidaya
kerang
6. Perubahan pendapatan
7. Persepsi dan sikap masyarakat
B8 Pelepasan tenaga kerja Sosial-ekonomi 1. Perubahan pendapatan
2. Peningkatan keterampilan tenaga
kerja
Penerimaan tenaga kerja
B7 Sosial-ekonomi 1. Peningkatan kesempatan kerja
untuk tahap operasi
2. Perubahan persepsi dan sikap
masyarakat
C. Tahap Operasi
Operasional dermaga
C1 (kegiatan bongkar muat Kualitas air 1. Penurunan kualitas air laut
batuabara)
Biota perairan 2. Perubahan komunitas biota laut
Sosial-ekonomi 3. Gangguan aktivitas nelayan melaut
4. Persepsi dan sikap masyarakat
Universitas Indonesia
13
Komponen
Jenis Kegiatan
No. Lingkungan DPH
(Sumber Dampak)
Terkena Dampak
Penyimpanan batubara di Iklim dan kualitas
C2 1. Penurunan kualitas udara ambien
stockyard udara
2. Peningkatan kebisingan
Sosial-ekonomi 3. Persepsi dan sikap masyarakat
Kesehatan
4. Gangguan kesehatan
masyarakat
Iklim dan kualitas
C3 Operasional PLTU 1. Penurunan kualitas udara ambien
udara
2. Peningkatan kebisingan
Kualitas air laut 3. Penurunan kualitas air laut
Biota perairan 4. Perubahan komunitas biota laut
Sosial-ekonomi 5. Peningkatan peluang usaha
6. Perubahan pendapatan
7. Persepsi dan sikap masyarakat
Kesehatan
8. Gangguan kesehatan
masyarakat
Iklim dan kualitas
C4 Pengelolaan limbah padat 1. Penurunan kualitas udara ambien
udara
Kesehatan
2. Gangguan kesehatan
masyarakat
Sosial-ekonomi 3. Persepsi dan sikap masyarakat
Sumber: (PT. Cirebon Energi Prasarana, 2016) dengan perubahan
Universitas Indonesia
14
1 Geo-Fisik-Kimia
Iklim dan Perubahan iklim mikro
(-) = DPH Negatif
Kualitas
(+) = DPH Positif
Udara
(-/+) = DPH Negatif
Penurunan kualitas udara
(-) (-) (-) (-) (-) (-) dan/atau Positif
ambien
Peningkatan kebisingan (-) (-) (-) (-) (-)
Peningkatan getaran `
Hidrogeolo Peningkatan erosi &
(-) Tahap Pra-
gi sedimentasi
Konstruksi
Peningkatan debit air
(-) A1: Pengadaan
limpasan
lahan
Kualitas air Penurunan kualitas air tanah
A2: Penerimaan
Perubahan kualitas air sungai (-)
tenaga kerja untuk
Penurunan kualitas air laut (-) (-) (-) (-)
tahap konstruksi
Fisiografi Perubahan bentang alam
Perubahan garis pantai
Tahap Konstruksi
2. Biologi
Universitas Indonesia
15
Peningkatan peluang usaha (+) (+) (+) (+) (+) (+) konstruksi
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
BAB 2
TRANSPORTASI
Dalam memperkirakan jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalur menuju PLTU
Cilegon, maka diperlukan pendefinisian mengenai jenis-jenis kendaraan yang melintas dan
jenis-jenis jalan yang akan dilalui kendaraan tersebut. Adapun pendefinisian mengenai jenis-
jenis kendaraan yang melintas dapat dilihat sebagai berikut (BPS Kota Cilegon, 2017).
a. Kendaraan bermotor, merupakan setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan
teknik yang ada pada kendaraan tersebut, biasanya digunakan untuk angkutan orang atau
barang diatas jalan raya selain kendaraan yang berjalan di atas rel. Dalam pencatatan,
yang termasuk ke dalam jenis kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan kecuali
kendaraan bermotor TNI/Polri dan Korps Diplomatik.
b. Mobil penumpang, merupakan setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan
tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat duduk
untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
c. Mobil bis, merupakan setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk
untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik
dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
d. Mobil truk, merupakan setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan
barang, selain mobil penumpang, mobil bis, dan kendaraan bermotor roda dua.
e. Sepeda motor, merupakan setiap kendaraan bermotor yang beroda dua.
Berdasarkan Teknik Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997, jalan dapat
diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, yaitu:
f. Jalan arteri, merupakan jalan yang melayani angkutan umum. Jenis kendaraan yang
dilayani memiliki ciri-ciri: perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara efisien.
g. Jalan kolektor, merupakan jalan yang melayani angkutan pengumpul atau pembagi.
Memiliki ciri-ciri kendaraan yang dilayani: perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
h. Jalan lokal, merupakan jalan yang melayani angkutan setempat. Jenis kendaraan yang
dilayani memiliki ciri-ciri: perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
jalan masuk tidak dibatasi.
Universitas Indonesia
22
Jalur darat yang dapat dilalui untuk mencapai lokasi PLTU adalah melalui Jalan Raya
Tol Merak-Jakarta. Berdasarkan pantauan semester I tahun 2018, pertumbuhan volume lalu
lintas tol naik sebesar 2,18% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Dhinisari, 2018).
Jumlah rata-rata trafik jalur tersebut adalah sebanyak 137.432 kendaraan per hari. Hal ini
dipengaruhi oleh kenaikan peranan sektor industri di Provinsi Banten, sebesar 2,64% kenaikan
terjadi pada sektor industri besar dan sedang, 0,97% kenaikan pada industri kecil dan mikro.
Kemudian berdasarkan RTRW Kota Cilegon tahun 2010 – 2030, rencana sistem jaringan jalan
yang akan diterapkan dalapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Jaringan Jalan Lingkar Luar Utara
Pembangunan dan pengembangan jaringan jalan akan melintasi wilayah utara Kota
Cilegon dimulai dari bagian Kelurahan Gedongdalem (Kecamatan Jombang) hingga ke
Simpang Garem di Kelurahan Garem (Kecamatan Pulomerak) di bagian Kota Cilegon.
Jalan Lingkar Utara ini akan melintasi beberapa kelurahan yang berada di kecamatan
Jombang, Purwakarta, dan Grogol. Atau dilihat dari wilayah administrasi meliputi
Kelurahan Gedongdalem, Tegal Bunder, Purwakarta, Grogol dan Garem. Fokus utama
dari pengembangan jaringan jalan ini adalah kegiatan pertanian dan wisata di sekitar
Pulomerak.
b. Jaringan Jalan Lingkar Luar Selatan
Pembangunan dan pengembangan jaringan jalan ini akan melintasi wilayah selatan Kota
Cilegon yang menghubungkan Kelurahan Kedalaman (Kecamatan Cibeber) hingga
Cigading di Kelurahan Kepuh (Kecamatan Ciwandari). Fokus dari pembentukan dan
pengembangan jaringan jalan ini adalah untuk peningkatan akses jalan di wilayah selatan
Cilegon, yang berdampak pada peningkatan aktivitas industri dan pelabuhan di Kota
Cilegon serta aktivitas pariwisata di Kota Serang. Dalam pelayanan lingkup lokal
(perkotaan), maka pengembangan difokuskan untuk meningkatkan mobilitas penduduk
lokal di dalamnya. Pengembangan jalan yang dilakukan meliputi:
1. Pengembangan Jalan Lingkar Dalam Utara
2. Pengembangan Jalan Lingkar Dalam Selatan
3. Pengembangan Jalan Lingkar Dalam Kota Merak
Untuk pengembangan jalur transportasi laut, maka Pemerintah Kota Cilegon akan
melakukan pembangunan dan pengembangan fasilitass pelabuhan sebagai salah satu sarana
pembuka wikayah untuk berhubungan dengan wilayah lainnya.
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia