Sunteți pe pagina 1din 6

PENGARUH PURSED LIP BREATHING DAN SUSTAINED MAXIMAL

INSPIRATION TERHADAP PENINGKATKAN KEKUATAN OTOT


PERNAPASAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN SESAK NAPAS PADA
KASUS KARDIO RESPIRASI

Agung Wahyu Permadi, Antonius Tri Wahyudi


Program Studi Fisioterapi Universitas Dhyana Pura Badung Bali Indonesia

Abstract : Sustained Maximal Inspiration, Pursed Lip Breathing, Shortness Of


Breath. Currently lung disease is a major cause of chronic morbidity and mortality
worldwide, many people suffer from this disease for many years and die prematurely
due to unhealthy lifestyles such as smoking and work environments that are exposed to
much air pollution due to under-employed workers personal protector. One sign of lung
disease is airway obstruction in nonreversible or partial reversible airway. One result
of lung disease is a lack of respiratory muscle strength resulting in complaints of
shortness of breath. Disturbances or complaints of breathlessness can occur towards
inspiration or expiration. There is a theory of the effect of breathing exercises on
respiratory muscle enhancement in people with shortness of breath. In this study was
conducted with the aim to prove the provision of Sustained maximal inspiration (SMI)
and pursed lip breathing (PLB) to increase respiratory muscle strength in patients with
shortness of breath. This research uses true experimental research with pre-test and
post-test design. The study was conducted at the physiotherapy laboratory located in
Tabanan, Badung and Denpasar with a sample of 17 patients who experienced
complaints of shortness of breath. The number of research subjects was grouped
randomly in one group. In this study the group was given treatment as much as 1 time a
week and performed for 24 weeks. The expected result of this study was to reduce
complaints of shortness of breath without the use of medicines from doctors in cases of
cardio respiration

Keywords: Sustained Maximal Inspiration, Pursed Lip Breathing, Shortness Of Breath.

Abstrak : Sustained Maximal Inspiration, Pursed Lip Breathing, Keluhan Sesak


Napas. Saat ini penyakit paru merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas
kronis di seluruh dunia, banyak orang menderita penyakit ini selama bertahun-tahun dan
mati sebelum waktunya akibat pola hidup yang tidak sehat seperti merokok dan
lingkungan kerja yang banyak terpapar polusi udara akibat pekerja yang kurang
menggunakan alat pelindung diri. Salah satu tanda dari penyakit paru adalah hambatan
aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversible atau reversible
parsial. Salah satu akibat dari penyakit paru ialah kurangnya keuatan otot pernapasan
yang berakibat mengeluh sesak napas. Gangguan atau keluhan sesak napas dapat terjadi
ke arah inspirasi maupun ekspirasi. Terdapat teori adanya pengaruh latihan pernapasan
terhadap peningkatan otot pernapasan pada penderita keluhan sesak napas. Pada
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan pemberian Sustained
maximal inspiration (SMI) dan pursed lip breathing (PLB) terhadap peningkatan

235
236 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

kekuatan otot pernapasan pada pasien dengan keluhan sesak napas. Penelitian ini
menggunakan Penelitian true eksperimental dengan rancangan penelitian pre-test dan
post-test design. Penelitian dilaksanakan di laboratorium fisioterapi yang berada di
daerah Tabanan, Badung dan Denpasar dengan sampel 17 pasien yang mengalami
adanya keluhan sesak napas. Jumlah subyek penelitian dikelompokkan secara acak
dalam satu kelompok. Dalam penelitian ini kelompok diberikan perlakuan sebanyak 1
kali seminggu dan dilakukan selama 24 minggu. Hasil yang diharapkan dari penelitian
in adalah untuk mengurangi keluhan sesak napas tanpa menggunakan obat-obatan dari
dokter pada kasus kardio respirasi

Kata Kunci : Sustained Maximal Inspiration, Pursed Lip Breathing, Keluhan Sesak
Napas.

PENDAHULUAN aliran udara ini umumnya bersifat


Penyakit paru merupakan penyebab progresif dan berkaitan dengan proses
kematian terbesar di dunia. Berdasarkan inflamasi abnormal paru-paru terhadap
data World Life Expectancy tahun 2012, partikel atau gas yang berbahaya. Salah
Indonesia termasuk negara dengan tingkat satu faktor gangguan yang sering dialami
kematian akibat penyakit paru-paru oleh penderita kasus kardio respirasi
tertinggi di dunia. Dalam daftar lembaga adalah sesak napas. Sesak napas ini dapat
survei kesehatan internasional, Indonesia terjadi ke arah inspirasi maupun ekspirasi.
menduduki peringkat ke-14 dari 192 Gangguan ke arah inspirasi biasanya
negara yang disurvei. Tingkat kematian ditemukan pada kasus penyakit paru
akibat penyakit paru di negara ini terus seperti fibrotik pulmonary, haemothorak,
meningkat mencapai 53 orang per 100.000 dan pneumothorak. sedangkan gangguan
penduduk setiap tahun. Sebagai ke arah ekspirasi ditemukan pada kasus
perbandingan, tingkat kematian di penyakit paru obstruktif misalnya PPOK
Vietnam jauh lebih kecil daripada (Basuki, 2008). Peneliti menggunakan
Indonesia, yakni 46 orang per 100.000 intervensi latihan napas dalam yang
penduduk (Gold, 2005). Kematian ditahan atau sustained maximal
disebabkan oleh penyakit paru seperti inspiration yang bertujuan untuk
PPOK, atelektasis, dan gangguan sistem meningkatkan volume paru, meningkatkan
pernapasan lainnya. oksigenasi, mempertahankan alveolus
Penyakit paru adalah penyakit yang tetap mengembang, membantu
ditandai oleh hambatan aliran udara di membersihkan sekresi, memobilisasi
saluran nafas yang bersifat progresif sangkar torak dan meningkatkan kekuatan
nonreversible atau reversible parsial. dan daya tahan serta efisiensi dari otot –
Menurut WHO yang dituangkan dalam otot pernapasan (Basuki, 2008).
Global Initiative for chronic Obstructive Sedangkan pursed lip breathing dengan
Lung Disease (GOLD) tahun 2015, tujuan untuk mempermudah proses
penyakit kardio respirasi didefenisikan pengeluaran udara yang terjebak oleh
sebagai penyakit yang ditandai oleh saluran napas dalam upaya meningkatkan
adanya obstruksi saluran pernapasan yang kekuatan otot pernapasan yang terfokus
tidak reversible sepenuhnya. Sumbatan pada latihan ekspirasi (Basuki, 2008).
Agung Wahyu Permadi, Pengaruh Pursed Lip Breathing Dan Sustained 237

Penelitian Schans pada tahun 2007 PLB merupakan latihan


tentang pengaruh konvensional chest pernapasan yang menekankan pada proses
physiotherapy pada 79 pasien dengan ekspirasi yang dilakukan secara tenang
PPOK, membandingkan kelompok kontrol dan rileks dengan tujuan untuk
yang hanya diberi terapi medika mentosa mempermudah proses pengeluaran udara
dengan kelompok perlakuan yang diberi yang terjebak oleh saluran napas (Nerini,
terapi medika mentosa ditambah terapi dkk. 2011). Melalui teknik ini, maka
konvensional chest physiotherapy. udara yang ke luar akan dihambat oleh
Hasilnya tidak ada perbedaan yang kedua bibir, yang menyebabkan tekanan
signifikan pada nilai prediksi FEV1. dalam rongga mulut lebih positif. Tekanan
Penelitian ini mencoba posistif ini akan menjalar ke dalam
membuktikan tentang prosedur saluran napas yang menyempit dan
penatalaksanaan intervensi fisioterapi bermanfaat untuk mempertahankan
pada kasus penyakit paru agar diketahui saluran napas untuk tetap terbuka. Dengan
pengaruh intervensi pursed lip breathing terbukanya saluran napas, maka udara
dan sustained maximal inspiration dapat ke luar dengan mudah melalui
terhadap peningkatan kekuatan otot saluran napas yang menyempit serta
pernapasan dalam mengurangi keluhan dengan mudah erpengaruh pada kekuatan
sesak napas. otot pernapasan untuk mengurangi sesak
Dispnea atau sesak napas adalah napas (Alsagaf, 2012).
perasaan sulit bernapas ditandai dengan Latihan napas dalam atau
napas yang pendek dan penggunaan otot sustained maximal inspiration merupakan
bantu pernapasan. Dispnea dapat teknik latihan pernapasan (breathing
ditemukan pada penyakit kardiovaskular, exercise) yang menekankan pada inspirasi
emboli paru, penyakit paru interstisial atau maksimum ditambah dengan penahanan
alveolar, gangguan dinding dada, penyakit pada akhir inspirasi sebanyak tiga detik
obstruktif paru (emfisema, bronkitis, maksimal yang panjang yang dimulai dari
asma), kecemasan (Price dan Wilson, akhir ekspirasi (Basuki, 2008). Selama
2006). Menurut Nur Basuki tahun 2008, latihan napas dalam yang ditahan, udara
sesak napas memiliki pengertian perasaan yang masuk ke paru-paru tidak
yang dirasakan oleh seseorang mengenai didistribusikan secara merata. Hal ini
ketidaknyamanan atau kesulitan dalam disebabkan karena penurunan tekanan
bernapas. intrapleural yang disebabkan oleh
gravitasi, tekanan dari dinding torak dan
paru yang akan menyebabkan alveolus di
bagian dependen paru lebih mengecil
dibandingkan dengan bagian independen.
Oleh karena itu, jika pernapasan dilakukan
dengan pernapasan tenang, maka
distribusi udara akan lebih banyak pada
daerah dependen paru. Namun demikian,
jika pernapasan dilakukan pada volume
paru yang besar (very high lung volume)
Gambar Sesak Napas (PDPI, 2008)
distribusi akan lebih merata, hal ini
238 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

disebabkan karena alveolus menjadi SPSS. Analisis ini digunakan untuk


kurang compliant. Kebalikannya, jika memberikan penggambaran hasil
pernapasan diselenggarakan pada volume penelitian di lapangan tanpa harus
paru yang lebih kecil (low lung volume), memanipulasi fakta yang riil. Data dari
maka distribusi udara hanya terjadi pada kelompok akan di uji normalitasnya
daerah independen saja. Hal tersebut dengan Shapiro Wilk-Test dengan tingkat
disebabkan pada daerah dependen terjadi kemaknaan 0,05. Jika normal data akan
penutupan saluran napas, sehingga udara dianalisis dengan statistik parametrik dan
tidak bisa masuk ke daerah dependen. jika data tidak normal dianalisis
Keadaan ini akan mempermudah menggunakan statistik non parametrik. Uji
timbulnya atelektasis terutama pada kasus antar kelompok ini menggunakan
pasca operasi yang menyebabkan Levene’s Test untuk mendapatkan
turunnya volume paru termasuk pada gambaran tentang homogenitas.
kasus hemotorak. Ferris dan Pollard tahun
2006 melaporkan bahwa latihan napas HASIL PENELITIAN
dalam yang ditahan sebanyak lima kali Penelitan telah dilaksanakan di
berurutan dapat meningkatkan kekuatan tempat laboratorium fisioterapi yang
otot pernapasan untuk mengurangi sesak berada di daerah Tabanan, Badung dan
napas pada penyakit paru obstruktif Denpasar selama 3 bulan terhadap 17
kronis. orang subyek penelitian dan jenis
penelitian yang dipakai adalah one groups
METODE PENELITIAN pre and post test design yang
Data yang digunakan dalam menggunakan data kuantitatif dengan
penelitian ini adalah data kuantitatif. Data menggunakan statistik deskriptif. Sebagai
kuantitatif adalah data yang berbentuk prasyarat untuk menentukan uji statistik
bilangan atau angka yang dapat dilakukan yang digunakan, maka dilakukan uji
perhitungan dengan alat bantu statistik, normalitas dan homogenitas data hasil
diantaranya adalah data yang diukur dari pengembangan sangkar torak sebelum dan
keluhan sesak napas yang diukur melalui setelah perlakuan. Uji normalitas data
skala BORG. Pasien akan memberikan menggunakan uji Shapiro Wilk-Test,
pilhan sesuai apa yang dirasakan yang sedangkan uji homogenitas menggunakan
ditampilakn dalam skala BORG tersebut. Lavene’s Test.
Berdasarkan sumbernya, data dalam
penelitian ini diambil dari sumber data PEMBAHASAN
primer dan data sekunder. Data primer Berdasarkan hasil uji normalitas
adalah data yang dikumpulkan langsung (Shapiro Wilk-Test) data menunjukkan
dari pengambil data kepada pasien. Data nilai p lebih kecil dari 0,05 (p > 0,05),
sekunder dikumpulkan dari dokumentasi yang berarti data sebelum dan setelah
mengenai selisih antara inspirasi dan perlakuan berdistribusi tidak normal. Hal
ekspirasi maksimal. Dalam penelitian ini ini dikarenakan jumlah sampel tidak
data dikumpulkan melalui teknik sebelum banyak atau kecil. Sedangkan uji
perlakuan dan setelah perlakuan. homogenitas (Lavene’s Test) dari
Analisis data yang digunakan kelompok perlakuan menunjukkan p >
dalam penelitian menggunakan bantuan
Agung Wahyu Permadi, Pengaruh Pursed Lip Breathing Dan Sustained 239

0,05 yang menunjukkan data bersifat Agustus 2017 maka dapat diambil
homogen. simpulan ada Pengaruh pursed Lip
Breathing dan sustained Maximal
Tabel 1 inspiration Terhadap Peningkatan
Uji Normalitas Kekuatan Otot Pernapasan Untuk
Mengurangi Keluhan Sesak Napas Pada
Shapiro-Wilk
Kasus Kardio Respirasi.
Statistic df Sig. Berdasarkan simpulan penelitian,
pre pursed lip ,874 17 ,026
breathing disarankan beberapa hal yang berkaitan
dengan pasien dega kasus kardio respirasi
post pursed lip ,839 17 ,007 antara lain :
breathing
1) Hasil penelitian ini diharapkan mampu
dipakai oleh penderita sebagai suatu cara
Levene
Statistic df1 df2 Sig. yang sederhana dan mudah dilakukan
,669 1 32 ,420 serta tanpa menggunakan alat untuk
meningkatkan kekuatan otot pernapasan
post pursed lip untuk mengurangi keluhan sesak napas
breathing - pre pursed terutama pasien rawat jalan.
lip breathing 2) Karena pentingnya peningkatan
Z -3.711a kekuatan otot pernapasan peneliti
Asymp. Sig. ,000 menyarankan dilakukan penelitian
(2-tailed) lanjutan untuk mengetahui peningkatan
Berdasarkan analisis data yang kekuatan otot pada kasus kardio respirasi
tidak berdistribusi normal, maka untuk uji dengan jangka panjang dan jumlah sampel
hiptesis digunakan uji Wilcoxon. Didapat yang lebih banyak mengingat prevalensi
hasil beda rerata peurunan keluhan sesak dan mortalitasnya akan terus meningkat
napas sebelum dan setelah perlakuan pada dekade mendatang dan lebih
memiliki nilai p lebih kecil dari 0,05 (p < progresif dibandingkan paru yang normal
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pertahunnya.
peningkatan kekuatan otot sebelum dan
setelah perlakuan secara bermakna. DAFTAR RUJUKAN
Dengan demikian ada Pengaruh pursed Alsagaf. 2012. Dasar-dasar Ilmu Penyakit
Lip Breathing dan sustained Maximal Paru. Surabaya: Airlangga Press.
inspiration Terhadap Peningkatan Basuki, N. 2008 hand Out Fisioterapi pada
Kekuatan Otot Pernapasan Untuk kardiovaskulopulmonal. Surakarta.
Mengurangi Keluhan Sesak Napas Pada Jawa Tengah: Polteknik Kesehatan
Kasus Kardio Respirasi. Surakarta.
Global Initiative for Chronic Obstructive
KESIMPULAN DAN SARAN Lung Disease (GOLD). 2015.
Dari penelitian yang dilakukan Pocket Guide to COPD Diagnosis,
selama 24 minggu dengan dosis 2 kali Management, and Prevention. Dari
dalam seminggu di laboratorium http//www.goldcopd.org. diambil
fisioterapi di daerah Tabanan, Badung dan Juli 2015.
Denpasar pada bulan Maret sampai
240 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 6, No 2,November 2017, hlm 118-240

Nerini M, Gigliotti F, Lanini I, Grazzini


M, Stendardi C, Castellani R, et al.
2009. Changes in global and
compartmental lung volumes
during pursed lip breathing (PLB)
in COPD patients [abstract]. Eur
Respir J 2001;18(Suppl 33):489.
CITA.
PDPI. 2008. PPOK Pedoman Praktis
Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia. Jakarta, hal.1-18.

S-ar putea să vă placă și