Sunteți pe pagina 1din 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E DENGAN DIABETES MELITUS DI


BANGSAL FLAMBOYAN 1 RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

I. PENGKAJIAN
A. Identitas/Biodata
1. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. E
b. TTL : Temanggung, 24 Desember 1968
c. Usia : 49 tahun
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pendidikan : SLTA
f. Alamat : Kemloko Tempuran Kaloran
g. Agama : Islam
h. Tanggal Masuk : 9 Oktober 2018
i. No register : 00269503
j. Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
k. Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2018
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. E
b. Umur : 32 tahun
c. Pekerjaan : Wiraswasta
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
l. Alamat : Semarang
f. Hubungan dengan pasien : Anak kandung
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan badan terasa lemas.
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien sempat pingsan sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Kemudian
klien di bawa ke IGD RSUD kabupaten Temanggung tanggal 9 Oktober
2018, dari Igd klien sudah terpasang infus asering 20 tpm. Dokter
menyarankan klien opname untuk menjalankannya perawatan lebih lanjut.
Saat ini klien di rawat di bangsal Flamboyan 1.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus. Ini bukan
kali pertama klien di rawat di rumah sakit, dahulu Klien pernah opname
pada tahun 2008 dengan riwayat yang sama yaitu Dm. Klien juga
mengatakan apabila ia sakit biasanya langsung memeriksakan kondisinya
di puskesmas terdekat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan riwayat kesehatan keluarga klien adalah diabetes
melitus.

Genogram:
Keterangan :

: laki-laki : garis pernikahan

: perempuan
: garis keturunan
: klien

: garis tinggal satu rumah

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Klien mengatakan keadaan rumah dan lingkungan sekitar rumah asri,
bersih, ventilas jendela cukup, jendela dibuka setiap hari, mempunyai
kamar mandi bersih, sehat, pencahayaan bagus setiap hari ada cahaya
masuk ke dalam rumah.
6. Riwayat Status Ekonomi Dan Sosial
Klien mengatakan tidak ada masalah hanya pada kondisinya saat ini saja,
jika ada masalah klien mendiskusikanya dengan suami. Penghasilan
ekonomi klien juga cukup.
C. Pengkajian Pola Fungsional Menurut Gordon
1. Persepsi kesehatan dan pola pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa kesehatan itu penting. Apabila klien sakit klien
langsung periksa ke puskesmas terdekat, klien tidak mengonsumsi alcohol
dan tidak merokok.
2. Pola nutrisi-metabolic
Klien mengatakan sebelum sakit makan 2x sehari porsi sedang, kemudian
selama sakit klien makan 3x sehari karena harus rutin minum obat sesudah
makan. Klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan yang di makan.
Berat badan klien sebelum sakit 38 Kg dan setelah sakit 35 Kg. Klien
mengatakan pola minum sebelum sakit 5 gelas air putih dan saat sakit klien
mampu menghabiskan kurang lebih 4 gelas dan saat ini terpasang infus
Asering 20 tpm.
3. Pola eliminasi BAB dan BAK
a. Klien mengatakan sebelum sakit BAB 1x dalam sehari setiap pagi hari,
warna kuning kecoklatan konsistensi lunak, saat di RS klien BAB 2
hari sekali. Saat BAB klien tidak nyeri.
b. Klien mengatakan sebelum sakit BAK sehari kurang lebih 5 kali
warnanya kuning jernih, waktunya pagi, siang, sore, malam dengan
jumlah 1000cc/hari. saat sakit klien BAK sehari 4 kali warna kuning
pekat dengan jumlah 800cc/hari.
4. Pola aktivitas dan latihan
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari bisa sendiri. Hanya saja saat di RS
klien perlu bantuan orang lain saat ke toilet.
Aktivitas 0 1 2 3 4

Mandi ˅

Makan ˅

Berpakaian ˅

Toileting ˅

Keterangan
1 : normal
2 : dibatu orang lain
3 : di bantu alat
4 : di bantu orang lain dan alat
5 : ketergantungan total
5. Pola istirahat tidur
Klien mengatakan sebelum sakit tidur sekitar 6-8 jam per hari. Kemudian
setelah sakit klien tidur 7 jam per hari nya.
6. Pola kognitif- persepsi
Klien mengatakan penglihatan kurang jelas klien menggunakan alat bantu
kacamata untuk membaca, pendengaran masih baik, kemampuan
mengingat baik, berbicara jelas dan mampu memahami pesan dengan baik.
Penciuman masih berfungsi dengan baik dan klien mengeluh nyeri.
P : klien mengatakan nyeri bertambah saat aktivitas dan nyeri berkurang
saat beristirahat.
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada sendi-sendi
S : skala nyeri 4
T : klien mengatakan nyeri hilang timbul
7. Pola presepsi diri-konsep diri
a. Presepsi diri
Klien berharap dapat sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasanya,
klien menghawatirkan kondisinya saat ini.
b. Status emosi
Perasaan klien saat ini cemas. Perilaku non verbal klien sesuai dengan
perilaku verbalnya.
c. Identitas diri
Klien sebagai ibu rumah tangga, klien merupakan istri dan ibu yang
baik bagi suami dan anak-anaknya, klien juga adalah seorang nenek
dari cucu-cucunya . Klien merasa bangga menjadi seorang perempuan.
d. Peran diri
Peran klien dirumah sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya. Klien
menjadi seorang istri yang bertanggung jawab terhadap keluarganya,
selama sakit klien menjadi tidak bisa menjalankan peran sebagai istri di
keluarganya.
e. Ideal diri
Klien berharap semoga cepat sembuh dan dapat menjadi istri yang
bertanggung jawab terhadap keluarganya.
f. Harga diri
Klien termasuk orang yang baik. Klien tidak merasa rendah diri dengan
keaadaanya saat ini.
8. Pola peran- hubungan
Klien mengatakan keluarga, saudara, tetangga sangat peduli dengan
kondisinya. Komunikasi klien masih baik, klien sangat dekat dengan
suaminya apabila ada masalah klien sering menyelesaikan dengan
suaminya. Hubungan klien dengan orang tua dan keluarga baik.
9. Pola sexualitas
Klien adalah seorang perempuan klien memakai alat kontrasepsi, klien
masih menstruasi, klien melahirkan 5 kali anak 5.
10. Pola toleransi- koping stress
Klien mengatakan tidak ada masalah hanya pada kondisinya saat ini saja,
klien selalu menyelesaikan masalah dengan bantuan suami
11. Pola nilai- keyakinan
Klien beragama islam, allah SWT sebagai sumber kekuatanya. Klien yakin
akan kesembuhanya karena allah maha penyembuh. Klien tidak meyakini
terhadap mitos kebudayaan yang terkait dengan kesehatan di masyarakat.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum/ Penampilan: baik
2. Tingkat kesadaran : compos mentis
GCS E:4 M:5 V:6
TB: 150 BB: 35
IMT : 55/ (1,50) = 35/2.25= 15 (kurus)
3. Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmhg Suhu : 36,3˚C
Nadi : 92x/menit RR : 20x/menit
4. Pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala
Bentuk kepala mesocepal, tidak ada luka dan tidak ada benjolan
b. Rambut
Penyebaran rambut merata, warna hitam, lurus, tebal, rambut bersih
c. Mata
Penglihatan kabur, klien memakai kacamata, pupil reflek terhadap
cahaya, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada secret,
kelopak mata cekung
d. Hidung
Hidung klien bersih, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung
e. Mulut
Mukosa bibir kering, mulut dan gigi bersih, nafas tidak bau, tidak ada
stomatis
f. Telinga
Kemampuan mendengar baik, telinga kanan dan kiri klien simetris,
tidak ada secret, tidak terjadi pembengkakan, klien tidak menggunakan
alat bantu dengar
g. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri saat
menelan
5. Dada da Paru-paru
a. Inspeksi
Bentuk dada kanan dan kiri simetris warna kulit merata, pernafasan
respirasi rate 20x/menit, tidak adanya retraksi interkosta, tidak ada
kelainan.
b. Palpasi
Gerakan diding dada kanan dan kiri simetris, taktil fremitus kanan dan
kiri getaranya sama
c. Perkusi
Suara dada dan paru resonan
d. Auskultasi
Tidak ada suara napas tambahan

6. Jantung
a. Inspeksi
Ictus cordis tampak pada ICS 5 kiri
b. Perkusi
Konfigurasi jantung dalam batas normal, tidak ada kardiomegali
c. Perkusi
Ictus cordis teraba pada ICS 5 kiri
d. Auskultasi
Suara jantung S1 dan S2 irama: Ireguler
7. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen rata, warna kulit merata dengan kulit sekitar, tidak
ada retraksi penonjolan.
b. Auskultasi
Suara bising usus 20x/menit
c. Perkusi
Tidak ada nyeri saat di ketuk, suara timpani
d. Palpasi
Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
8. Genetalia
Genetalia klien bersih, tidak ada luka, tidak terpasang selang kateter.
9. Ekstremitas atas dan bawah
Atas:
Kuku bersih, turgor kulit elastis, capillary refill kurang dari 3 detik,
terpasang infus pada tangan kiri, tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah
tusukan infus.
Bawah :
Kuku bersih, kaki mampu digerakan dengan baik, turgor kulit elastis,
capillary refill 3 detik.
10. Kulit
Kulit bersih, kulit tidak kering, warna sawo matang, turgor kulit elastis,
tidak ada edema dan tidak ada luka.
E. Data hasil pemeriksaan penunjang
1. Hasil Laboratorium
Tanggal: 9 Oktober 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Darah lengkap-LED
XS
Darah lengkap
Hemoglobin 14 g/dL 11.7-15.5

Hematocrit 38 % 35-47

Jumlah lekosit 6.6 10ˆ3/uL 3.6-11.0

Jumlah eritrosit 4.72 10ˆ6/uL 3.80-5.20


Jumlah trombosit 409 10ˆ3/uL 150-440

MCV 81.4 fL 80.0-100.0

MCH 29.7 Pg 26.0-34.0

MCHC H 36.5 g/dL 32.0-36.0

Hitung jenis

Eosinophil H 4.4 % 2-4

Basophil 0.5 % 0-1

Netrofil 66.7 % 50.0-70.0

Limfosit L 22.5 % 25.0-40.0

Monosit 5.9 % 2.0-8.0

Glukosa darah H 352 mg/dL 70-140


sewaktu
Ureum 18.5 mg/dL 10.0-50.0

Kreatinin L 0.53 mg/dL 0.60-1.20

Asam urat 4.9 mg/dL 2.0-7.0

Kolesterol total H 218 mg/dL 200

Trigliserida H 237 mg/dL <150

SGOT 21.2 U/L 0.35

SGPT 22.3 U/L 0.0-35.0

IMUNOLOGI

HbsAg Non reaktif


ANTI VIRUS Non reaktif

2. Diit yang diperoleh


a. Perubahan berat badan (-)
b. Perubahan asupan makan (+)
c. Kesadaran (composmentis)
d. Kebiasaan makan
1) Makanan pokok : nasi (2p/hari)
2) Lauk hewani : telur, ikan, ayam (3p/mgg)
3) Lauk nabati : tahu, tempe (2p/hr)
4) Sayur : sawi, wortel, kol, labu siam (0.5 p/hr)
5) Buah : jeruk, pisang
6) Minuman : air putih gls/hr, the 1 gls/hr
7) Selingan : gorengan, kripik,ubi 2p/hr
e. Diit yang diberikan : bubur keras DM
f. Intervensi gizi
1) Jenis diet : RG DMRL
2) Bentuk makanan : lunak
3) Frekuensi : 3x makan, 2x selingan
4) Route pemberian : oral
5) Tujuan terapi diet : membantu menjaga GDS stabil-normal,
membantu menurunkan TD
3. Therapi melalui injeksi Intravena dan oral
No. Nama obat Aturan Tanggal/jam Fungsi
pakai
1. Ranitidin 2x1 gr 10.00 dan Untuk
18.00 meningkatan
asam lambung

2. Metformin 3x500mg 10.00.18.00, Obat untuk


24.00 mengontrol
gula darah
tinggi

3. Glimepiride 2x300 10.00 dan Obat untuk


mg 18.00 mengontrol
gula darah
tinggi

4. Amlodipin 10-0-0 10.00 Obat untuk


mengatasi
hipertensi

5. Fenofibrat 0-0-1 10.00 Obat untuk


membantu
menurunkan
kolesterol

6. Simrafat 0-0-1 10.00 Obat untuk


menyebuhkan
asam lambung

F. PENGELOMPOKAN DATA
Data Subyektif Data Obyektif

P : klien mengatakan nyeri bertambah  Klien terlihat gelisah


saat aktivitas dan nyeri berkurang saat  Ekspresi wajah klien kurang rileks
beristirahat.  Klien terlihat meringis
Q : klien mengatakan nyeri seperti  GDA 352 mg/Dl
ditusuk-tusuk A : TB: 150 BB: 35
R : klien mengatakan nyeri pada sendi- IMT :55/(1,50)35/2.25
sendi =15 (kurus)
S : skala nyeri 4 Tanda-tanda vital
T : klien mengatakan nyeri hilang TD: 140/90 mmhg
timbul Suhu: 36,3˚C
 Klien mengatakan mempunyai Nadi:92x/menit
riwayat gula darah tinggi RR: 20x/menit
 Klien mengatakan selalu B:
konsultasi ke pelayanan kesehatan Hb: 14.0 g/dL
jika merasa tidak nyaman dengan AT: 409 10^3/uL
keadaanya Hmt : 38%
 Klien mengatakan menanggulangi Kolesterol H 218 mg/dL
DM yaitu mengurangi gula Kreatinin L 0.53 mg/Dl
 Klien mengatakan mengalami C:
penurunan napsu makan Mual, konjungtiva anemis, kulit tidak

 Klien mengatakan sehari makan elastis, CRT > 3 detik


3x namun setiap makan hanya D:
habis setengah porsi saja Bubur Keras DM

 Klien mengatakan lemas

G. ANALISIS DATA
NO DATA KLIEN PROBLEM ETIOLOGI

1 DS: Nyeri akut Agen cedera biologis

P : klien mengatakan nyeri


bertambah saat aktivitas
dan nyeri berkurang saat
beristirahat.
Q : klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan
nyeri pada sendi-sendi
S : skala nyeri 4
T : klien mengatakan
nyeri hilang timbul

DO:
 Klien terlihat gelisah
 Ekspresi wajah klien
kurang rileks
 Klien terlihat meringis

2 DS: Resiko
 Klien mengatakan ketidakstabilan
mempunyai riwayat kadar glukosa darah
gula darah tinggi
 Klien mengatakan
selalu konsultasi ke
pelayanan kesehatan
jika merasa tidak
nyaman dengan
keadaanya
 Klien mengatakan
menanggulangi DM
yaitu mengurangi
gula
DO:
 GDA : 352 g/dL
3 DS: Ketidakseimbangan
 Klien mengatakan nutrisi: kurang dari
mengalami kebutuhan tubuh
penurunan napsu
makan
 Klien mengatakan
sehari makan 3x
namun setiap makan
hanya habis setengah
porsi saja
 Klien mengatakan
lemas
DO:
A : TB: 150 BB: 35
IMT :55/(1,50)35/2.25
=15 (kurus)
Tanda-tanda vital
TD: 140/90 mmhg
Suhu: 36,3˚C
Nadi:92x/menit
RR: 20x/menit
B:
Hb: 14.0 g/dL
AT: 409 10^3/uL
Hmt : 38%
Kolesterol H 218 mg/dL
Kreatinin L 0.53 mg/Dl
C:
Mual, konjungtiva anemis,
kulit tidak elastis, CRT >
3 detik
D:
Bubur Keras DM

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan

I. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal No.Dx NOC NIC

10 1 Definisi: tindakan pribadi 1. Manajemen nyeri (1400)


Oktober untuk mengontrol nyeri  Lakukan pengkajian
2018 Setelah dilakukan tindakan nyeri secara
keperawatan selama 3x24 jam komprehensif meliputi:
kriteria hasil yang diharapkan lokasi, karakteristik,
atau skala target outcome frekuensi, durasi, dan
dipertahankan pada 3 kualitas nyeri
ditingkatkan ke 5:  Bantu klien untuk
1. Kontrol nyeri (1605) manajemen nyeri pada
Skala 1-5 (tidak,jarang, setiap kondisi dan
kadang-kadang,sering, lakukan teknik relaksasi
konsisten) pada klien
 Dapat mengenali  Beritau klien mengenai
kapan nyeri terjadi penyebab nyeri
 Dapat  kalaborasikan dengan
menggambarkan dokter
factor penyebab nyeri
 Menggunakan
tindakan pencegahan
 Menggunakan
pengurangan nyeri
tanpa analgesic
2. Tingkat nyeri (2102) 2. Pengaturan analgesic
Skala target outcome (2210)
dipertahankan pada 3  Monitor Tanda tanda
ditingkatkan ke 5 vital
Skala 1-5 (berat, cukup,  Bantu klien untuk
berat,sedang, ringan, tidak mengecek adanya alergi
ada) obat
 Nyeri yang  Beritau klien untuk
dilaporkan menentukan pilihan
 Panjangnya episode obat analgesic
nyeri  Kalaborasi dokter
 Mengerang dan pemberian analgesik
menangis
 Ekspresi nyeri wajah
 Kehilangan nafsu
makan
 Ketegangan otot
10 2 Definisi: kerentanan terhadap 1. Manajemen hiperglikemia
Oktober variasi kadar glukosa darah  Monitor kadar glukosa
2018 dari rentang normal yang darah
dapat mengganggu kesehatan.  Monitor tanda dan
Setelah dilakukan tindakan gejala hiperglikemia
keperawatan selama 3x 24  Identifikasi penyebab
jam diharapkan masalah klien hiperglikemia
teratasi skala target outcome  Instruksiakan pasien
di pertahankan pada 2 di dan keluarga mengenai
tingkatkan ke 4 skala 1-5 ( pencegahan, pengenalan
berat, besar, sedang, ringan, tanda-tanda
tidak ada) hiperglikemia dan
 Peningkatan urine manajemen
output hiperglikemia
 Peningkatan haus  Kolaborasi pemberian
 Lapar berlebihan OAD baik oral maupun
 Malaise injeksi sesuai kebutuhan
 Kelelahan  Kolaborasi pemberian
 Mual cairan IV sesuai
 Perubahan status mental kebutuhan
 Peningkatan glukosa
darah
Skala target outcomes di
pertahankan pada 2 di
tingkatkan ke 4 skala 1-5
(deviasi berat dari kisaran
normal, deviasai cukup berat,
deviasi sedang, deviasa
ringan sedang tidak ada
deviasi)
 Glukosa darah
 Urin glukosa
 Urin keton
10 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Nutrisi
Oktober keperawatan selama 3x 24  Tentukan kebutuhan
2018 jam diharapkan masalah klien gizi pasien
teratasi:  Klasifikasi adanya
1. Status Nutrisi alergi
 Asupan gizi adekuat  Tentukan apa yang
 Asupan makanan menjadi profalensi
adekuat makanan bagi pasien
 Asupan cairan adekuat  Berikan pilihan
 Asupan kalori adekuat makanan sambil
 Asupan protein menawarkan
adekuat bimbingan makanan
 Asupan lemak adekuat yang sehat, jika perlu

J. IMPLEMENTASI
Tanggal/ No. Implementasi Respon Klien Paraf
jam Dx
10 1  Melakukan pengkajian Ds:
Oktober nyeri meliputi tingkat
P : klien mengatakan nyeri
2018 nyeri, karakteristik nyeri bertambah saat aktivitas dan
09.00 nyeri berkurang saat
beristirahat.
Q : klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri
pada sendi-sendi
S : skala nyeri 4
T : klien mengatakan nyeri
hilang timbul

DO:
 Ekspresi wajah klien
kurang rileks
 Klien terlihat meringis

 Mengajarkan teknik Ds:


09.10 1 Klien bersedia diajarkan
relaksasi
teknik relaksasi
Do:
Klien terlihat lebih rileks
setelah melakukan teknik
relaksasi

Ds:
 Melakukan kalaborasi
11.00 1 Klien bersedia
pemberian analgetik
Do: obat ranitidine sudah
masuk melalui injeksi IV
Ds: klien bersedia
 Memonitor kadar
11.30 2 Do: GDA 352 g/dL
glukosa darah

 Mengidentifikasi Ds: klien mengatakan tidak


11.45 2 penyebab hiperglikemia menjaga pola makan (makan
manis)

Do: gula darah mengalami


peningkatan

Ds: klien bersedia


 Melakukan kalaborasi
11.50 2 Do: insulin sudah masuk
pemberian OAD injeksi
sesuai kebutuhan

Ds: klien bersedia


 Memonitor diit klien
12.00 3
Do: klien sudah makan sesuai
diit

Ds:

12.15 3  Menentukan status gizi


Klien mengatakan
klien dan kemampuan
menjalankan diit nya
untuk memenuhi gizi
Klien mengatakan pola
makan teratur

Do: klien tampak tidak napsu


makan

11 1  Melakukan pengkajian Ds:


Oktober nyeri meliputi tingkat
P : klien mengatakan nyeri
2018 nyeri, karakteristik nyeri
bertambah saat aktivitas dan
09.00
nyeri berkurang saat
beristirahat.
Q : klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri
pada sendi-sendi
S : skala nyeri 3
T : klien mengatakan nyeri
hilang timbul

DO:
 Ekspresi wajah klien
kurang rileks
 Klien terlihat meringis

 Mengajarkan teknik
09.10 1
napas dalam Ds:
Klien bersedia diajarkan
teknik napas dalam
Do:
Klien terlihat lebih paham
saat melakukan teknik napas
dalam
 Melakukan kalaborasi
11.00 1 pemberian analgetik Ds:
Klien bersedia
Do: obat ranitidine sudah
masuk melalui injeksi IV

 Memonitor kadar
11.30 2 Ds: klien bersedia
glukosa darah
Do: GDA 352 g/dL

 Melakukan kalaborasi
11.45 2 pemberian OAD injeksi
Ds: klien bersedia
sesuai kebutuhan
Do: insulin sudah masuk
 Memonitor diit klien
11.50 3
Ds: klien bersedia

Do: klien sudah makan sesuai


diit

 Menyarankan kepada
12.00 3 klien dan keluarga Ds : klien bersedia
tentang diit cair
Do: klien tampak lebih
paham dengan diit yang
dilakukan

12 1  Melakukan pengkajian Ds:


Oktober nyeri meliputi tingkat
P : klien mengatakan nyeri
2018 nyeri, karakteristik nyeri
bertambah saat aktivitas dan
09.00
nyeri berkurang saat
beristirahat.
Q : klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri
pada sendi-sendi
S : skala nyeri 2
T : klien mengatakan nyeri
hilang timbul

DO:
 Ekspresi wajah klien
sedikit rileks

 Melakukan kalaborasi
09.10 1
pemberian analgetik Ds:
Klien bersedia
Do: obat ranitidine sudah
masuk melalui injeksi IV

11.00 2  Memonitor kadar


Ds: klien bersedia
glukosa darah
Do: GDA 352 g/dL
11.30 2
Ds: klien bersedia
 Melakukan kalaborasi
pemberian OAD injeksi Do: insulin sudah masuk
sesuai kebutuhan
11.45 3
 Memonitor diit klien Ds: klien bersedia

Do: klien sudah makan sesuai


diit

K. EVALUASI
Tanggal/ No. EVALUASI Paraf
Jam Dx
10 1 S:
Oktober
P : klien mengatakan nyeri bertambah saat aktivitas dan
2018
nyeri berkurang saat beristirahat.
11.00
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
WIB
R : klien mengatakan nyeri pada sendi-sendi
S : skala nyeri 4
T : klien mengatakan nyeri hilang timbul

O:
 Klien terlihat gelisah
 Ekspresi wajah klien kurang rileks
 Klien terlihat meringis

A: Masalah nyeri akut belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
 Lakukan pengkajian nyeri
 Ajarkan teknik relaksasi
 Kalaborasi pemberian analgetik

11.00 2 S:
WIB  Klien mengatakan tidak menjaga pola makan

O:

 GDA 352 g/dL


 Klien masih tampak lemas

A: masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah belum


teratasi

P: Lanjutkan intevensi

 Monitor kadar glukosa darah


 Kalaborasi pemberian OAD jika perlu

11.00 3 S:
WIB
 Klien mengatakan menjalankan diitnya
 Klien mengatakan makan tidak teratur

O:
 Klien mengatakan tidak napsu makan
 Klien tampak mual

A: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

 Monitor diit klien


 Menyarankan klien dan keluarga tentang diit klien
11 1 S:
Oktober
P : klien mengatakan nyeri bertambah saat aktivitas dan
2018
nyeri berkurang saat beristirahat.
11.00
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
WIB
R : klien mengatakan nyeri pada sendi-sendi
S : skala nyeri 2
T : klien mengatakan nyeri hilang timbul

O:
 Ekspresi wajah klien kurang rileks
 Klien terlihat meringis

A: Masalah nyeri akut belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
 Lakukan pengkajian nyeri
 Anjurkan klien napas dalam apabila nyeri muncul
 Kalaborasi pemberian analgetik

11.00 2 S:
WIB  Klien mengatakan tidak menjaga pola makan

O:

 GDA tampak menurun 181 g/dL


 Klien masih tampak lemas

A: masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah belum


teratasi

P: Lanjutkan intevensi

 Monitor kadar glukosa darah


 Kalaborasi pemberian OAD jika perlu

11.00 3 S:
WIB
 Klien mengatakan menjalankan diitnya
 Klien mengatakan makan tidak teratur

O:

 Klien mengatakan tidak napsu makan


 Klien tampak mual

A: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

 Monitor diit klien


 Menyarankan klien dan keluarga tentang diit klien
12 1 S:
Oktober
P : klien mengatakan nyeri bertambah saat aktivitas dan
2018
nyeri berkurang saat beristirahat.
11.00
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
WIB
R : klien mengatakan nyeri pada sendi-sendi
S : skala nyeri 2
T : klien mengatakan nyeri hilang timbul

O:
 Ekspresi wajah klien rileks

A: Masalah nyeri akut belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
 Lakukan pengkajian nyeri
 Lakukan teknik napas dalam
 Kalaborasi pemberian analgetik

11.00 2
S:
WIB
 Klien mengatakan tidak menjaga pola makan

O:
 GDA L 90 g/dL
 Klien masih tampak lemas

A: masalah resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah belum


teratasi

P: Lanjutkan intevensi

 Monitor kadar glukosa darah


 Kalaborasi pemberian OAD jika perlu

11.00 3 S:
WIB
 Klien mengatakan menjalankan diitnya
 Klien mengatakan pola makan teratur

O:

 Klien mengatakan sudah napsu makan

A: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

 Monitor diit klien


 Menyarankan klien dan keluarga tentang diit klien

S-ar putea să vă placă și