Sunteți pe pagina 1din 29

ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL

PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING


(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

5 ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN


DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA
MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Furniture
Kabupaten Jepara)

Herry Prasetijo Witjaksono

Anstract
Small and Medium Enterprises ( SMEs ) is one important part of the Indonesian economy .
The growth of SMEs experiencing increasing from 2001 until 2007 . However , in Central
Java BPS data, 2012 has showed a decrease in the amount of SMEs from 2007 until 2011.
The conditions indicate the existence of problems that effect to the business performance
. Several factors related with the performance of SMEs is entrepreneurship orientation and
internal resources. This research has analyzed the effect entrepreneurship orientation and
internal resources to competitive advantage and performance of SMEs furniture in Jepara.
The results of data analyze showed that entrepreneurship orientation has a positive and
significant effect on competitive advantage and has a positive and significant effect on
performance . Internal resources has a positive and significant effect on competitive
advantage and has a positive and significant effect on performance . Entrepreneurship
orientation and internal resources have positively and significantly effect performance either
directly or indirectly.through.competitive.advantage. Based on of these results , managerial
implications that can be recommended is an increase in performance can be achieved with
a more proactive and innovative to create a quality product and market preferred . The
businessmen should expand the entrepreneurial ability to dig up more information through
various media . Increasing the skills of employees can be done through training . This effort
done so that the furniture company able to compete in the global market place .

Key Words:
entrepreneurship orientation, internal resources, competitive advantage, performance

82 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi (Najib,2006).


Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dituntut untuk memiliki kapabilitas dinamik dan
mendefinisikan Usaha Kecil dan Menengah strategi yang mampu menangkap peluang dan
sebagai usaha ekonomi produktif yang berdiri memperbarui pasar. Tekanan dan persaingan
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan bisnis global mempengaruhi Unit Usaha Kecil
atau badan usaha yang bukan merupakan anak dan Menengah (UKM), seperti halnya globalisasi,
perusahaan atau bukan cabang perusahaan peningkatan teknologi, perubahan demografi dan
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik sosial, kemampuan untuk melakukan inovasi,
langsung maupun tidak langsung dari Usaha dukungan dana, maupun kewirausahaan. Tetapi
Besar. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam kenyataannya tuntutan dari lingkungan
merupakan salah satu bagian penting dari bisnis saat ini ternyata masih sulit untuk
perekonomian suatu negara ataupun daerah, dipenuhi Usaha Kecil dan Menengah
tidak terkecuali di indonesia.Sebagai gambaran, (Kumalaningrum, 2012). Kumalaningrum (2012)
kendati dalam sumbangannya dalam output menyatakan bahwa Usaha Kecil dan Menengah
nasional (PDRB) 56.7 persen dan dalam ekspor (UKM) di Indonesia secara kualitas sulit
non migas 15 persen, namun UKM memberi berkembang di pasar karena menghadapi
konstribusi 99 persen dalam jumlah badan beberapa masalah internal, yaitu rendahnya
usaha di indonesia serta mempunyai andil 99.6 kualitas sumberdaya manusia seperti kurang
persen dalam penyerapan tenaga kerja (Gunadi, terampilnya sumberdaya manusia, kurangnya
2003). orientasi kewirausahaan (entrepreneurial
UKM di Indonesia masih mempunyai orientation), rendahnya penguasaan teknologi
berbagai kelemahan yang bersifat eksternal dan manajemen, serta minimnya informasi. Dua
seperti kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dari permasalahan internal yang banyak dihadapi
terhadap perubahan lingkungan yang strategis, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yaitu
kurang cekatan dalam menyikapi peluang- orientasi kewirausahaan dan sumber daya
peluang usaha, kurangnya kreativitas dalam internal ternyata juga menjadi perhatian besar
inovasi dalam mengantisipasi berbagai dalam banyak penelitian dewasa ini.
tantangan sebagai akibat masuknya produk- Orientasi kewirausahaan
produk import. Kelemahan internal dari sebagian (entrepreneurial orientation) adalah orientasi
ukm yaitu kurangnya kemampuan manajerial, perusahaan yang memiliki prinsip pada upaya
ketrampilan, akses terhadap teknologi dan untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi
permodalan (Sugiarto,2008). kesempatan (Lee & Chu, 2011). Patel dan
Pelaku ekonomi dalam hal ini UKM layak D’Souza (2009) mendefinisikan orientasi
mendapat perhatian karena kemampuannya kewirausahaan sebagai orientasi untuk menjadi
yang sangat besar dalam menyerap tenaga yang per tama dalam hal inovasi di pasar,
kerja. Berkembangnya UKM akan memperkuat memiliki sikap untuk mengambil risiko, dan
struktur ekonomi domestik, karena terserapnya proaktif terhadap perubahan yang terjadi pasar.
angkatan kerja dalam lapangan kerja dapat Hafeez et al (2012) menyatakan bahwa
meningkatkan daya beli masyarakat yang pada per usahaan yang memiliki orientasi
gilirannya akan memperbesar tingkat permintaan. kewirausahaan yang kuat akan memiliki
Permintaan yang tinggi akan mendorong kemampuan untuk melakukan inovasi lebih kuat

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 83


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

dibandingkan perusahaan lain. Ahimbisibwe dan menghasilkan suatu kinerja.


Abaho (2013) menyatakan bahwa perusahaan Berdasarkan beberapa rujukan diketahui
yang memiliki orientasi kewirausahaan yang sumber daya yang mampu mempunyai
kuat, akan lebih berani untuk mengambil risiko, keunggulan bersaing yang berkelanjutan
dan tidak cuma bertahan pada strategi masa mempunyai karakteristik berikut: mempunyai
lalu. Pada lingkungan yang dinamis seperti nilai, langka, tidak mudah ditiru, tidak tergantikan,
saat ini, orientasi kewirausahaan jelas transparan, transferable, superior,
merupakan hal yang sangat penting bagi komplementer, low tradability, limited
kelangsungan hidup perusahaan. substitutable, dan tahan lama (Hafeez et al.,
Perkembangan dunia usaha menuntut 2012). Dapat disimpulkan bahwa karakteristik
setiap perusahaan saling bersaing untuk tetap sumberdaya perusahaan yang mempunyai
memper tahankan eksistensinya di era keunggulan bersaing adalah: (1) tidak mudah
globalisasi. Persaingan dalam dunia usaha yang ditiru, (2) tidak mudah digantikan, (3) langka,
tidak terkendali seringkali membawa konsekuensi (4) tahan lama, dan (5) superior.
negatif bagi lingkungan dunia usaha. Perusahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
membutuhkan suatu sumberdaya penting yang dalam perekonomian Indonesia memegang
seharusnya dapat menjadi komponen peranan yang sangat penting. Sejak krisis
pendukung sekaligus sebagai kekuatan bahkan ekonomi melanda Indonesia, peranan Usaha
sebagai keunggulan bersaing berkelanjutan Kecil dan Menengah (UKM) meningkat dengan
perusahaan untuk menghadapi persaingan dunia sangat tajam, hal ini terlihat dari jumlah Usaha
usaha. Kecil dan Menengah (UKM) yang meningkat
Rose et al (2009) berpendapat bahwa dengan pesat, dari sekitar 7.000 pada tahun
bila sumber daya perusahaan yang dimiliki 1980 menjadi sekitar 40 juta pada tahun 2001
semua perusahaan homogen, strategi yang dan meningkat lagi menjadi 49,840 juta pada
digunakannya sama sehingga tidak ada tahun 2007 (Suliyanto, 2009). Namun demikian,
keunggulan bersaing. Hal itu berarti bahwa di Jawa Tengah, jumlah Usaha Kecil dan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat Menengah sejak tahun 2007 semakin berkurang,
terwujud jika terdapat perbedaan sumberdaya dari sekitar 320.411 menjadi 315.724 di tahun
yang dimiliki perusahaan, sehingga seharusnya 2011. (BPS Jawa Tengah, 2012).
strategi yang dibangun, dirumuskan, dan Suliyanto (2009) menyatakan bahwa
diimplementasikan berdasarkan sumber daya permasalahan Usaha Kecil dan Menengah
yang dimiliki akan berbeda-beda pula. Penelitian (UKM) dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
membuktikan bahwa sumber daya yang permasalahan internal dan permasalahan
heterogen mampu menghasilkan kinerja eksternal. Masalah internal yang dihadapi Usaha
perusahaan yang berbeda-beda dan keuntungan Kecil dan Menengah (UKM) adalah: rendahnya
yang diperoleh pun beragam. Beberapa kualitas sumberdaya manusia seperti kurang
pernyataan tersebut dapat berarti bahwa setiap terampilnya sumberdaya manusia dan kurangnya
perusahaan tidak mungkin mengoperasikan jiwa kewirausahaan, rendahnya penguasaan
sumber daya yang sama karena sekalipun teknologi serta manajemen dan informasi pasar.
sumber dayanya terbatas mereka mempunyai Masalah SDM ini akan berdampak kepada
skala prioritas yang berbeda dalam rendahnya tingkat produktivitas dan kualitas
mengalokasikan dan menilai penting tidaknya pengelolaan manajemen, sedangkan masalah

84 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

eksternal yang dihadapi Usaha Kecil dan kualitas sumberdaya manusia khususnya dalam
Menengah (UKM) pada umumnya adalah: (1). hal manajemen, organisasi, teknologi, dan
Belum tuntasnya masalah penanganan aspek pemasaran, 2). Lemahnya rata-rata kompetensi
legalitas badan usaha dan kelancaran prosedur kewirausahaan. 3). Terbatasnya kapasitas
perizinan, pelaksanaan persaingan usaha yang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk
sehat, penataan lokasi usaha dan otonomi mengakses permodalan, teknologi informasi,
daerah, khususnya kemauan daerah untuk pasar dan faktor produksi lainnya.
melaksanakan pemberdayaan Usaha Kecil dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga
Menengah (UKM), (2). Kecapatan pulihnya masih menghadapi berbagai permasalahan yang
kondisi ekonomi secara makro akibat kenaikan terkaitan dengan iklim usaha seper ti: (1).
BBM dan energi lainnya yang sangat Besarnya biaya transaksi, perpanjangan proses
berpengaruh terhadap kegiatan produksi Usaha perizinan dan timbulnya berbagai pungutan (2).
Kecil dan Menengah (UKM), (3). Masih Praktek usaha yang tidak sehat. Disamping
terbatasnya penyediaan produk jasa lembaga itu otonomi daerah yang diharapkan mampu
keuangan khususnya kredit investasi, (4). mempercepat tumbuhnya iklim usaha yang
Terbatasnya ketersediaan dan kualitas jasa kondusif bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
pengembangan usaha bagi Usaha Kecil dan ternyata belum menunjukkan kemajuan yang
Menengah (UKM), (5). Terbatasnya sumberdaya merata. Bahkan beberapa daerah memandang
finansial untuk usaha mikro. bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Perkembangan Usaha Kecil dan sebagai sumber pendapatan asli daerah dengan
Menengah (UKM) yang semakin meningkat dari mengenakan pungutan-pungutan baru bagi
segi kuantitas ternyata belum diimbangi dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sehingga
peningkatan kualitas Usaha Kecil dan Menengah biaya usaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
(UKM) yang memadai. Penguasaan asset menjadi meningkat.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga sangat Meskipun peranan Usaha Kecil dan
kecil dibandingkan dengan penguasaan asset Menengah (UKM) dalam perekonomian
perusahaan besar dimana penguasaan asset Indonesia memegang peranan yang sangat
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hanya sentral, namun kebijakan pemerintah maupun
sebesar 8 persen padahal jumlah perusahaan peraturan pendukungnya sampai sekarang
mencapai 49,840 juta, sedangkan penguasaan dipandang belum optimal. Sehingga dalam
asset perusahaan besar mencapai 58 persen pelaksanaannya Usaha Kecil dan Menengah
meskipun jumlah perusahaan hanya sebanyak (UKM) masih menghadapi berbagai
4,52 ribu. Masalah yang masih dihadapi adalah permasalahan. Menurut Urata (2000) masalah
rendahnya produktifitas sehingga menimbulkan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah
kesenjangan antara usaha ekonomi kecil (UKM) dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
menengah dan besar. Berdasarkan harga masalah keuangan dan masalah non keuangan
konstan tahun 1993, produktivitas per unit usaha (organisasi manajemen). Masalah yang
selama 2000-2003 tidak menunjukkan termasuk dalam masalah keuangan diantaranya
perkembangan yang berarti, yaitu usaha kecil adalah: (1). Kurangnya kesesuaian (terjadinya
dan mikro masih berkisar Rp. 4,3 juta dan usaha mismatch) antara dana yang tersedia dan dana
menengah berkisar Rp. 1,2 miliar. Rendahnya yang dapat diakses oleh Usaha Kecil dan
produktivitas ini berkaitan dengan: 1). Rendahnya Menengah (UKM). (2). Tidak adanya

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 85


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

pendekatan yang sistematis dalam pendanaan pinjaman baik dari bank maupun modal ventura
Usaha Kecil dan Menengah (UKM). (3). Biaya karena kebanyakan pengusaha kecil mengeluh
transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh berbelitnya prosedur mendapatkan kredit, agunan
prosedur kredit yang cukup rumit sehingga tidak memenuhi syarat, dan tingkat bunga tidak
menyita banyak waktu sementara jumlah kredit terlalu tinggi, (3). Masalah menyusun
yang dikucurkan sangat kecil. (4). Kurangnya perencanaan bisnis karena persaingan merebut
akses ke sumber dana yang formal, baik pasar semakin ketat, (4). Masalah akses
disebabkan oleh ketiadaan bank dipelosok terhadap teknologi terutama bila pasar dikuasai
maupun tidak tersedianya informasi yang oleh perusahaan/group bisnis ter tentu dan
memadai. (5). Bunga kredit untuk investasi selera konsumen cepat berubah; (5) Masalah
maupun modal kerja yang tinggi. (6). memperoleh bahan baku karena adanya
Banyaknya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) persaingan yang ketat dalam mendapatkan
yang belum bankable, baik disebabkan karena bahan baku, (6). Masalah perbaikan kualitas
belum adanya manajemen keuangan yang barang dan efisiensi terutama bagi yang sudah
transparan maupun kurangnya kemampuan menggarap pasar ekspor karena selara
manajerial dan keuangan. konsumen berubah cepat, pasar dikuasi
Sedangkan masalah yang termasuk perusahaan ter tentu dan banyak barang
dalam masalah non keuangan (organisasi pengganti, (7). Masalah tenaga kerja yang sulit
manajemen) diantaranya adalah: (1) Kurangnya karena sulit mendapatkan tenaga kerja yang
pengetahuan atas teknologi produksi dan kendali terampil.
mutu yang disebabkan oleh minimnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
kesempatan untuk mengikuti perkembangan Jawa Tengah menghadapi permasalahan yang
teknologi ser ta kurangnya pendidikan dan relatif sama dengan masalah Usaha Kecil dan
pelatihan. (2) Kurangnya pengetahuan akan Menengah (UKM) secara nasional, Usaha Kecil
pemasaran, yang disebabkan oleh terbatasnya dan Menengah (UKM) di Jawa Tengah menurut
informasi yang dapat dijangkau oleh Usaha Kecil Suliyanto (2009) memiliki enam masalah yaitu
dan Menengah mengenai pasar, serta karena permodalan, akses pasar, keterampilan dan
terbatasnya Usaha Kecil dan Menengah untuk teknologi, manajemen usaha, akses untuk bahan
menyediakan produk/jasa yang sesuai dengan baku dan iklim usaha yang belum kondusif.
keinginan pasar. (3). Keterbatasan sumberdaya Usaha Mikro Kecil dan Menengah
manusia (SDM) serta kurangnya sumberdaya (UMKM) di Kabupaten Jepara salah satunya
manusia untuk mengembangkan sumberdaya adalah industri yang sangat potensial dalam
manusia (SDM). (4). Kurangnya pemahaman hal pemasukan pendapatan daerah yaitu industri
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengenai furniture masih mempunyai banyak
akuntansi dan keuangan. permasalahan yang relatif sama dengan
Suliyanto (2009) menyatakan bahwa permasalahan Usaha Kecil dan Menengah
urutan prioritas permasalahan yang dihadapi (UKM) di Propinsi Jawa Tengah maupun
oleh pengusaha kecil adalah: (1) Masalah belum permasalahan secara nasional yaitu masalah
dimilikinya sistem administrasi keuangan dan manajerial keterbatasan sumber daya manusia,
manajemen yang baik karena belum masalah permodalan terbatasnya kemampuan
dipisahkannya kepemilikan dengan dan untuk mengakses permodalan dari perbankan,
pengelolaan perusahaan, (2). Masalah masalah produksi yaitu lemahnya kurangnya

86 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

pengetahuan akan teknologi dan proses orientasi kewirausahaan terbukti memiliki


produksi, masalah administrasi keuangan yaitu pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
kurangnya pemahaman mengenai akuntansi dan perusahaan.
keuangan, serta masalah pemasaran hal ini Hasil penelitian Frishammar dan Horte
terlihat dari banyaknya persaingan pemasaran (2007) dalam Pangeran (2012) menunjukkan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bahwa keinovasian berpengaruh positif terhadap
yang ada di wilayah Kabupaten Jepara. kinerja perusahaan. Per tama, keinovasian
menyiratkan suatu keinginan untuk meninggalkan
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN praktek yang sudah ada dalam suatu
MODEL PENELITIAN perusahaan. Kedua, untuk mengeksplorasi
Hubungan antara Orientasi Kewirausahaan gagasan baru dan ikut serta dalam percobaan
dan Keunggulan Bersaing merupakan ciri utama pengembangan produk
Kumalaningrum (2012) menyatakan baru untuk mendapatkan keunggulan bersaing
bahwa perusahaan dengan orientasi (Pangeran, 2012). Cooper et al (2004) dalam
kewirausahaan dapat mencapai target pasar Pangeran (2012) menyatakan bahwa suatu
dan posisi pasar lebih dibandingkan para budaya yang membantu perkembangan proses
pesaing mereka. Perusahaan selalu mengamati kreatif merupakan andalan sentral bagi kinerja.
perubahan pasar dan melakukan respon dengan Berdasarkan hasil telaah pustaka
cepat terhadap perubahan tersebut. tersebut diatas maka hipótesis yang diajukan
Kemampuan perusahaan untuk proaktif dan sebagai berikut:
keberanian mengambil risiko, menjadikan H2: Orientasi kewirausahaan berpengaruh
perusahaan memiliki kemampuan untuk secara positif terhadap kinerja perusahaan
menciptakan produk inovatif mendahului pesaing
mereka sehingga memiliki keunggulan bersaing Hubungan antara Sumber Daya Internal
karena akan mampu untuk memuaskan Perusahaan dan Keunggulan Bersaing
pelanggan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang Sudut pandang perusahaan berbasis
mempengaruhi para pelanggan. sumber daya (Resource-Based View of Firm)
Berdasarkan hasil telaah pustaka menyatakan bahwa jenis-jenis sumber daya
tersebut diatas maka hipótesis yang diajukan ter tentu yang dimiliki dan dikendalikan
sebagai berikut : perusahaan memiliki potensi untuk menghasilkan
H1: Orientasi kewirausahaan berpengaruh keunggulan bersaing yang pada akhirnya
secara positif terhadap keunggulan bersaing memberikan kinerja perusahaan yang unggul
(Rose et al., 2010). Wernerfelt (1984) dalam
Hubungan antara Orientasi Kewirausahaan Rose et al (2010) menyimpulkan bahwa sumber
dan Kinerja daya seperti nama brand, teknologi, karyawan
Penelitian yang dilakukan oleh Aris yang trampil, kontak dagang, mesin, prosedur
Mardiyo (2009) dalam Chresnawan Teddy yang efisien serta modal adalah dasar untuk
Prasetyo (2012) dan juga penelitian yang mencapai dan melanjutkan keunggulan bersaing.
dilakukan oleh Buswari, Armanu Thoyib, Agung Rose et al (2010) menyatakan bahwa hubungan
Yuniarinto (2004) dalam Chresnawan Teddy diantara sumber daya dan keunggulan bersaing
Prasetyo (2012) juga membuktikan bahwa sangat dipengaruhi oleh elemen seperti aset
yang dimiliki perusahaan.

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 87


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Berdasarkan hasil telaah pustaka Penelitian-penelitian menunjukkan


tersebut diatas maka hipótesis yang diajukan bahwa ada hubungan signifikan antara
sebagai berikut: keunggulan bersaing dengan kinerja. (Rose et
H3: Sumber daya internal perusahaan al., 2010; Lee dan Chu, 2011). Rose et al (2010)
berpengaruh secara positif terhadap keunggulan menyatakan bahwa pencapaian posisi
bersaing. keunggulan bersaing berkelanjutan akan
memberikan kinerja yang superior, yang diukur
Hubungan antara Sumber Daya Internal dalam bentuk pangsa pasar dan profitabilitas.
Perusahaan dan Kinerja Perusahaan Rose et al (2010) menyatakan bahwa
Rose et al (2010) menyatakan bahwa sumber daya perusahaan yang mencakup
jenis-jenis sumber daya tertentu yang dimiliki seluruh aset, kemampuan, proses-proses
dan dikendalikan perusahaan memiliki potensi organisasi, atribust perusahaan, informasi, dan
untuk menghasilkan keunggulan bersaing yang pengetahuan yang dimiliki perusahaan akan
pada akhirnya memberikan kinerja perusahaan memungkinkan perusahaan untuk menerapkan
yang unggul. Rose et al (2010) menyimpulkan strategi-strategi yang akan meningkatkan
bahwa sumber daya internal perusahaan seperti efisiensi dan efektifitasnya, karena itu
pengetahuan, karyawan yang trampil, kontak memberikan kinerja yang unggul.
dagang, mesin, prosedur yang efisien serta H5: Keunggulan bersaing perusahaan
modal adalah dasar untuk mencapai kinerja yang berpengaruh secara positif terhadap kinerja
unggul. Rose et al (2010) menyatakan bahwa perusahaan.
hubungan diantara sumber daya dan keunggulan
bersaing sangat dipengaruhi oleh elemen seperti METODE PENELITIAN
aset yang dimiliki perusahaan. Populasi
Sumber daya internal perusahaan Populasi ialah kelompok orang, kejadian
mencakup seluruh aset, kemampuan, proses- atau sesuatu yang menarik bagi peneliti untuk
proses organisasi, informasi, pengetahuan, dan diteliti (Sekaran, 1992).
sebagainya yang dikendalikan oleh perusahaan Populasi adalah kumpulan individu atau
yang memungkinkan perusahaan menerapkan obyek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas
strategi yang meningkatkan efisiensi dan serta ciri-ciri yang ditetapkan. Berdasarkan
efektifitasnya (Rose et al, 2010). kualitas dan ciri tersebut, populasi dapat
Penelitian Peteraf (1993) dalam Rose dipahami sebagai kelompok individu atau obyek
et al (2010) menjelaskan dasar-dasar dari sudut pengamatan yang minimal memiliki satu
pandang perusahaan berbasis sumber daya persamaan karakteristik (Cooper dan
dengan menjelaskan keunggulan bersaing Emory,1999).
dengan mengintegrasikan sumber daya Untuk penelitian ini populasi yang
perusahaan serta kinerja yang dihasilkan. digunakan adalah Usaha Mikro dan Usaha Kecil
H4: Sumber daya internal perusahaan furniture di Jepara dengan harapan bisa lebih
berpengaruh secara positif terhadap kinerja banyak mendapatkan permasalahan yang
perusahaan. utama dan kompleks karena usaha yang
dimaksud merupakan salah satu penggerak
Hubungan antara Keunggulan Bersaing dan perekonomian dengan jumlah karyawan,
Kinerja Perusahaan kemampuan dan modal yang sangat terbatas

88 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Sampel dalam melakukan inovasi produk baru di pasar,


Sampel adalah sebagian dari populasi memiliki keberanian mengambil risiko, dan selalu
yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan proaktif terhadap perubahan tuntutan akan
dianggap bisa mewakili populasi. Hair et al..(1995) produk baru.
menyarankan ukuran sampel yang sesuai untuk Frishammar dan Horte (2007) dalam
alat análisis SEM adalah 100–200 responden, Pangeran (2012) menyatakan bahwa orientasi
dengan maksud agar dapat digunakan dalam kewirausahaan terdiri dari tiga dimensi, yaitu
mengestimasi interpretasi dengan SEM. keinovasian, pengambilan resiko, dan proaktif.
Penelitian yang akan menggunakan Secara keseluruhan, orientasi kewirausahaan
pemodelan SEM maka disebutkan juga menurut mengacu kepada proses, praktek, dan aktifitas
Hair et al. (1995), ukuran sampel yang harus pembuatan keputusan yang mengarah kepada
dipenuhi dalam pemodelan ini menggunakan peserta baru (new entry) melalui penciptaan
perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated produk dan jasa baru (Pangeran, 2012).
parameter. Karena itu bila mengembangkan Dimensi per tama dari orientasi
model dengan 20 parameter, maka minimum kewirausahaan adalah keinovasian. Keinovasian
sampel yang harus digunakan adalah sebanyak mengacu kepada kecenderungan perusahaan
100 sampel. untuk ikut serta dan mendukung gagasan baru,
eksperimentasi, dan proses kreatif yang berakibat
DEFINISI VARIABEL PENELITIAN pada proses teknologi, jasa, dan produk baru.
Orientasi Kewirausahaan Oleh karena itu, keinovasian mirip dengan suatu
iklim atau budaya, bukan orientasi pada hasil.
Kumalaningrum (2012) mendefinisikan
Pangeran (2012) menyatakan keinovasian
orientasi kewirausahaan sebagai suatu metode,
terjadi di sepanjang kontinum, contohnya
praktik, dan gaya pengambilan keputusan para
mencoba lini produk baru atau mengadakan
manajer yang mengarah ke orientasi
percobaan produk baru, mencoba menguasai
kewirausahaan. Hal ini mencakup proses
teknologi. Hasil penelitian Frishammar dan Horte
eksperimen teknologi baru yang menjanjikan,
(2007) dalam Pangeran (2012) menunjukkan
keinginan untuk memperbesar kesempatan pasar
bahwa keinovasian berpengaruh positif terhadap
produk baru dan predisposisi untuk mengambil
kinerja perusahaan. Per tama, keinovasian
kesempatan berisiko. Perusahaan dengan
menyiratkan suatu keinginan untuk meninggalkan
orientasi kewirausahaan yang kuat memiliki
praktek yang sudah ada dalam suatu
kemampuan mengubah ketidakpastian
perusahaan. Kedua, untuk mengeksplorasi
lingkungan menjadi suatu manfaat bagi
gagasan baru dan ikut serta dalam percobaan
perusahaan. Kumalaningrum (2012)
merupakan ciri utama pengembangan produk
memandang kewirausahaan sebagai suatu
baru untuk mendapatkan keunggulan bersaing
eksploitasi kesempatan untuk memperbarui dan
(Pangeran, 2012). Cooper et al (2004) dalam
memperbaiki perusahaan. Orientasi
Pangeran (2012) menyatakan bahwa suatu
kewirausahaan memiliki tiga dimensi (Lumpkin
budaya yang membantu perkembangan proses
& Dess, 1996), yaitu inovasi (innovativeness),
kreatif merupakan andalan sentral bagi kinerja.
proaktif (proactiveness), dan pengambilan risiko
(risk taking). Suatu perusahaan dikatakan Pengambilan resiko didefinisikan
memiliki suatu semangat orientasi sebagai sejauh mana para manajer berkeinginan
kewirausahaan jika bisa menjadi yang pertama membuat komitmen sumber daya yang

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 89


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

beresiko. Pengambilan resiko terjadi di Sumber Daya Internal Perusahaan


sepanjang kontinum mulai dari resiko yang relatif Sudut pandang perusahaan berbasis
aman sampai resiko yang sangat tinggi sumber daya (Resource-Based View of Firm)
(Pangeran, 2012). Meskipun banyak resiko menyatakan bahwa jenis-jenis sumber daya
dapat menurunkan kinerja, resiko itu sendiri ter tentu yang dimiliki dan dikendalikan
tidak dapat dihindari karena kinerja tidak dapat perusahaan memiliki potensi untuk menghasilkan
diketahui sebelumnya. keunggulan bersaing yang pada akhirnya
Sifat proaktif berkaitan dengan melihat memberikan kinerja perusahaan yang unggul
ke depan (forward looking), penggerak pertama (Rose et al., 2010). Wernerfelt (1984) dalam
upaya pencarian keunggulan untuk membentuk Rose et al (2010) menyimpulkan bahwa sumber
lingkungan dengan memperkenalkan produk atau daya seperti nama brand, teknologi, karyawan
memproses persaingan ke depan (Pangeran, yang trampil, kontak dagang, mesin, prosedur
2012). Pangeran (2012) menyatakan bahwa yang efisien serta modal adalah dasar untuk
perusahaan yang proaktif adalah leader bukan mencapai dan melanjutkan keunggulan bersaing.
follower, karena perusahaan memiliki kemauan Rose et al (2010) menyatakan bahwa hubungan
dan tinjauan ke masa depan untuk meraih diantara sumber daya dan keunggulan bersaing
kesempatan baru. sangat dipengaruhi oleh elemen seperti aset
Kumalaningrum (2012) menyatakan yang dimiliki perusahaan.
bahwa perusahaan dengan orientasi Sumber daya internal perusahaan
kewirausahaan dapat mencapai target pasar mencakup seluruh aset, kemampuan, proses-
dan posisi pasar lebih dibandingkan para proses organisasi, informasi, pengetahuan, dan
pesaing mereka. Perusahaan selalu mengamati sebagainya yang dikendalikan oleh perusahaan
perubahan pasar dan melakukan respon dengan yang memungkinkan perusahaan menerapkan
cepat terhadap perubahan tersebut. strategi yang meningkatkan efisiensi dan
Kemampuan perusahaan untuk proaktif dan efektifitasnya (Rose et al, 2010).
keberanian mengambil risiko, menjadikan Penelitian Peteraf (1993) dalam Rose
perusahaan memiliki kemampuan untuk et al (2010) menjelaskan dasar-dasar dari sudut
menciptakan produk inovatif mendahului pesaing pandang perusahaan berbasis sumber daya
mereka sehingga memiliki keunggulan bersaing dengan menjelaskan keunggulan bersaing
karena akan mampu untuk memuaskan dengan mengintegrasikan sumber daya
pelanggan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang perusahaan serta kinerja yang dihasilkan.
mempengaruhi para pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Aris Keunggulan Bersaing
Mardiyo (2009) dalam Chresnawan Teddy Setiap perusahaan yang bersaing dalam
Prasetyo (2012) juga membuktikan bahwa suatu industri mempunyai strategi bersaing,
orientasi kewirausahaan terbukti memiliki eksplisit atau implisit. Strategi ini mungkin
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dikembangkan secara eksplisit melalui proses
perusahaan. Demikian pula dengan penelitian perencanaan atau mungkin juga telah
yang dilakukan oleh Buswari, Armanu Thoyib, berkembang secara implisit melalui kegiatan-
Agung Yuniarinto (2004) dalam Chresnawan kegiatan dari berbagai departemen fungsional
Teddy Prasetyo (2012) juga menunjukkan hasil perusahaan. Tetapi gabungan dari pendekatan-
yang sama mengenai adanya pengaruh orientasi pendekatan departemental ini jarang sekali yang
kewirausahaan pada kinerja perusahaan.

90 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

merupakan strategi terbaik. Pada dasarnya mencapai keunggulan bersaing, pertama adalah
pengembangan strategi bersaing adalah keunggulan sumber daya yang terdiri dari
mengembangkan formula umum mengenai keunggulan keahlian dan keunggulan dalam
bagaimana bisnis akan bersaing, apa bahan baku, kemudian yang kedua adalah
sebenarnya yang menjadi tujuannya, dan keunggulan posisi yang terdiri dari keunggulan
kebijakan apa yang akan diperlukan untuk biaya relatif rendah dan keunggulan nilai bagi
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Strategi pelanggan.
bersaing adalah kombinasi antara tujuan akhir
yang diperjuangkan perusahaan dengan alat Kinerja Perusahaan
(kebijakan) dimana perusahaan berusaha Penelitian-penelitian menunjukkan
sampai ke sana (Rose et al, 2010) bahwa ada hubungan signifikan antara
Lee dan Chu (2011) berpendapat keunggulan bersaing dengan kinerja. (Rose et
bahwa keunggulan bersaing berkaitan dengan al., 2010; Lee dan Chu, 2011). Rose et al (2010)
cara bagaimana perusahaan memilih dan benar- menyatakan bahwa pencapaian posisi
benar dapat melaksanakan strategi generic ke keunggulan bersaing berkelanjutan akan
dalam praktik. Semua bagian yang ada di dalam memberikan kinerja yang superior, yang diukur
organisasi, baik yang berupa sumber daya dalam bentuk pangsa pasar dan profitabilitas.
maupun aktivitas dapat menjadi keunggulan Rose et al (2010) menyatakan bahwa
bersaing. Rose et al (2010) mendefinisikan sumber daya perusahaan yang mencakup
keunggulan bersaing sebagai strategi benefit seluruh aset, kemampuan, proses-proses
dari perusahaan yang melakukan kerjasama organisasi, atribut perusahaan, informasi, dan
untuk berkompetisi lebih efektif di pasar. Strategi pengetahuan yang dimiliki perusahaan akan
harus didesain unutk mewujudkan keunggulan memungkinkan perusahaan untuk menerapkan
bersaing yang terus menerus, sehingga strategi-strategi yang akan meningkatkan
perusahaan dapat mendominasi pasar lama efisiensi dan efektifitasnya, karena itu
maupun pasar baru. Hal terpenting dalam memberikan kinerja yang unggul.
mencapai kesuksesan strategi yang diterapkan
Wiklund dan Shepherd (2003) dalam
adalah dengan mengidentifikasi asset
Rose et al (2010) yang meneliti hubungan
perusahaan yang sesungguhnya, dalam hal ini
signifikan diantara sumber daya, orientasi
adalah tangible dan intangible resources yang
kewirausahaan dan kinerja, menyatakan bahwa
membuat organisasi itu unik.
kinerja perusahaan harus didasarkan dan diukur
Keunggulan bersaing terpenuhi jika pada dimensi pengetahuan organisasi dan
pelanggan memperoleh perbedaan yang prosedural, inovasi, sikap proaktif, pengambilan
konsisten dalam atribut yang terpenting dari resiko, laba bersih, pertumbuhan penjualan, arus
produk yang dihasilkan dibandingkan kas, inovasi produk dan proses, serta kepuasan
pesaingnya, dimana perbedaan tersebut pelanggan.
merupakan dampak langsung dari kesenjangan/
kemampuan antara produsen dan pesaingnya.
Metode Pengumpulan Data
Per usahaan yang melakukan inovasi
berkelanjutan dipandang sebagai sumber Untuk mengumpulkan data penelitian,
keunggulan bersaing (Lee dan Chu, 2011). Rose Kuesioner dipilih sebagai metode pengumpulan
et al (2010) menyatakan ada dua pijakan dalam data dalam penelitian ini. Kuesioner adalah
instrumen pengumpulan data atau informasi

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 91


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

yang dioperasionalkan ke dalam bentuk item


atau per tanyaan. Penyusunan kuesioner Teknik Analisis
dilakukan dengan harapan dapat mengetahui Untuk menguji model dan hubungan
variable-variable apa saja yang menurut yang dikembangkan dalam penelitian ini
responden merupakan hal penting. Menurut diperlukan suatu teknik analisis.Adapun teknik
Riduawan dan Kuncoro (2008) pada skala likert, analisis yang digunakan dalam penelitian ini
setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang
pernyataan atau dukungan sikap yang dioperasikan melalui program AMOS
diungkapkan dengan kata-kata. Pada penelitian
ini pernyataan yang digunakan oleh peneliti
ANALISIS DATA
adalah pernyataan positif dengan penilaian dan
Adapun hasil pengolahan data untuk
juga tanggapan responden berkaitan dengan
analisis full model SEM disajikan dibawah ini:
variabel-variabel yang diteliti.
1. Pengujian Goodness of Fit
Observasi, yaitu pengumpulan data
melalui pengamatan langsung ke obyek Goodness of Fit test digunakan
penelitian, data yang diperoleh melalui observasi untuk menguji kelayakan model
adalah data tentang kondisi lapangan dan data yang dikembangkan dalam
lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian. penelitian ini

Gambar 1.
Structural Equation Modeling

92 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Tabel 1.
Hasil Uji Full Model

Hasil-hasil pada Tabel 1. menunjukkan Pengujian dengan menggunakan


bahwa model ini sesuai menurut data atau fit model SEM dilakukan secara bertahap. Jika
terhadap data yang tersedia.. belum diperoleh model yang tepat (fit), maka
Model persamaan Str uktural – model yang diajukan semula perlu direvisi.
Structural Equation Modeling (SEM). Hasil Perlunya revisi dari model SEM muncul dari
Analisis SEM telah memenuhi kriteria indeks adanya masalah yang muncul dari hasil analisis.
kelayakaan model (Goodness of Fit Index Masalah yang mungkin muncul adalah masalah
Criteria): chi square = 115,520, probability = mengenai ketidakmampuan model yang
0.109, RMSEA = 0.040, GFI = 0.986, AGFI = dikembangkan untuk menghasilkan estimasi
0.942, CFI = 0.979, TLI = 0.975. yang unik. Apabila masalah-masalah tersebut
muncul dalam analisis SEM, maka
1. 1. Analisis Asumsi Structural mengindikasikan bahwa data penelitian tidak
Equation Modeling (SEM) mendukung model struktural yang dibentuk.
Dengan demikian, model perlu direvisi dengan
Penelitian ini menggunakan analisis
mengembangkan teori yang ada untuk
Structural Equation Modeling (SEM). Model
membentuk model yang baru.
teoritis yang telah digambarkan pada diagram
jalur sebelumnya akan dilakukan analisis
berdasarkan data yang telah diperoleh. a. Uji Normalitas Data
Metode analisis SEM akan Pengujian selanjutnya adalah melihat
menggunakan input matriks kovarians dan tingkat normalitas data yang digunakan dalam
menggunakan metode estimasi maximum penelitian ini. Pengujian ini adalah dengan
likelihood. Pemilihan input dengan matriks mengamati nilai skewness data yang digunakan,
kovarian adalah karena matriks kovarian memiliki apabilan nilai Critical Ratio (CR) pada skewness
keunggulan dalam memberikan perbandingan data berada pada rentang antara ± 2.58 pada
yang valid antar populasi atau sampel yang tingkat signifikansi 0.01 maka data adalah
berbeda, yang kadang tidak memungkinkan jika normal. Hasil pengujian normalitas data
menggunakan model matriks korelasi. ditampilkan pada Tabel 2 dibawah ini:

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 93


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Tabel 2.
Normalitas Data

94 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Dari hasil pengolahan data yang upper bernilai dibawah 0,000. Hasil analisis
ditampilkan pada Tabel 4.15. terlihat bahwa tidak data menunjukkan bahwa tidak ada data outlier
terdapat nilai C.R. untuk skewness yang berada karena nilai upper (p2) semuanya lebih besar
di luar rentang ± 2.58. Dengan demikian maka dari 0,000.
data penelitian yang digunakan telah memenuhi Evaluasi multivariate outliers dilakukan
persyaratan normalitas data, atau dapat dengan menggunakan perhitungan jarak
dikatakan bahwa data penelitian telah mahalanobis (the mahalanobis distance) untuk
terdistribusi normal. tiap-tiap rata semua variabel dalam sebuah ruang
multidimensional. Perhitungan jarak mahalanobis
b. Uji Outlier didasarkan pada nilai chi-square dalam tabel
Outlier adalah kondisi observasi dari distribusi ÷2 pada derajat bebas sebesar jumlah
suatu data yang memiliki karakteristik unik variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam
yang terllihat sangat berbeda jauh dari penelitian ini digunakan 16 variabel pada tingkat
observasi-observasi lainnya dan muncul p<0,001 yaitu ÷2 (16; 0,001) = 39,25. Oleh
dalam bentuk ekstrem baik untuk variabel karena itu, data yang memiliki jarak
tunggal maupun variabel-variabel kombinasi mahalanobis lebih besar dari 39,25 dianggap
(Hair, et al, 1998). Nilai p1 diharapkan bernilai multivariate outliers. Pada Tabel 3. berikut dapat
kecil namun nilai kecil pada kolom p2 yang dilihat tidak ada nilai mahalanobis di atas nilai
menunjukkan observasi yang jauh dari nilai mahalanobis distance. Artinya, tidak ada data
centroidnya sehingga harus didrop dari dalam peenlitian ini yang dianggap sebagai
analisis. Data disebut outlier jika nilai p2 atau outlier.

Tabel 3.
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance)

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 95


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

96 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 97


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

98 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 99


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

c. Evaluasi Multikolinieritas tidak terdapat multikolinearitas dan singularitas.


Pengujian data selanjutnya adalah
untuk melihat apakah terdapat multikolinearitas d. Uji Reliabilitas
dan singularitas dalam sebuah kombinasi Reliabilitas adalah ukuran konsistensi
variabel. Indikasi adanya multikolinearitas dan internal dari indikator-indikator sebuah variabel
singularitas dapat diketahui melalui nilai bentukan yang menunjukkan derajat sampai
determinan matriks kovarians yang benar-benar dimana masing-masing indikator
kecil, atau mendekati nol. Dari hasil mengidentifikasi sebuah variabel bentukan yang
pengolahan data nilai determinan matriks umum. Hal ini dapat dihitung dengan composite
kovarian sampel adalah: construct reliability dan variance extracted. Nilai
Determinant of sample covariance construct reliability e” 0,70 menunjukkan
matrix = 2,4349e-005 reliabilitas yang baik, sedangkan construct
Dari hasil pengolahan data tersebut reliability 0,60 – 0,70 masih dapat diterima
dapat diketahui nilai determinan matriks dengan syarat validitas indikator model baik
kovarians sampel berada jauh dari nol yaitu (Ghozali, 2011). Ringkasan hasil uji reliabilitas
sebesar 2,4349. Dengan demikian dapat pada variabel penelitian ini dapat disajikan pada
dikatakan bahwa data penelitian yang digunakan tebel berikut:

100 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel dengan nilai 0,70.


4. menyatakan bahwa kelima variabel yakni
Orientasi Kewirausahaan, Sumberdaya Internal, 3. Pengujian Hipotesis
Keunggulan Bersaing, dan Kinerja Perusahaan Setelah semua asumsi dapat dipenuhi,
adalah reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis.
Construct Reliability di atas 0,70, yaitu Orientasi Pengujian hipotesis
Kewirausahaan dengan nilai 0,92, Sumberdaya
dilakukan berdasarkan nilai Critical Ratio
Internal dengan nilai 0,83, Keunggulan Bersaing
(CR) dari suatu hubungan kausalitas seperti
dengan nilai 0,82, dan Kinerja Perusahaan
ditunjukkan pada Tabel 5. berikut ini :

Tabel 5.
Regression Weight Structural Equation Model

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 101


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Dari hasil pengujian diketahui bahwa Hipotesis 3 menyatakan bahwa :


semua nilai CR berada di atas 1,96 dengan H3: Sumber daya internal perusahaan
demikian semua hipotesis diterima. berpengaruh secara positif terhadap keunggulan
bersaing.
a. Pengujian Hipotesis 1 Variabel Sumber Daya Internal
Hipotesis 1 menyatakan bahwa : Perusahaan terdiri dari indikator Kemampuan,
H1: Orientasi kewirausahaan berpengaruh Informasi, Pengetahuan, Modal, Teknologi, dan
secara positif terhadap keunggulan bersaing Ketrampilan Karyawan. Parameter estimasi
Orientasi kewirausahaan terdiri dari antara variabel Sumber Daya Internal
indikator Inovasi, Proaktif, dan Pengambilan Perusahaan dan Keunggulan Bersaing adalah
Resiko. Parameter estimasi antara variabel signifikan terhadap hipotesis ini. Nilai koefisien
Orientasi Kewirausahaan dan Keunggulan yang signifikan ini ditunjukkan dengan nilai
Bersaing adalah signifikan terhadap hipotesis Critical Ratio (C.R.) sebesar 3,363. Karena
ini. Nilai koefisien yang signifikan ini ditunjukkan syarat diterimanya hipotesis adalah CR e” 2,58
dengan nilai Critical Ratio (C.R.) sebesar 2,510. maka hipotesis yang menyebutkan bahwa
Karena syarat diterimanya hipotesis adalah “Sumber daya internal perusahaan berpengaruh
CRe”1,96 maka hipotesis yang menyebutkan secara positif terhadap keunggulan bersaing”
bahwa “Orientasi kewirausahaan berpengaruh telah terbukti. Indikator Kemampuan (X4)
secara positif terhadap keunggulan bersaing” memiliki nilai estimasi sebesar 0,632, Informasi
telah terbukti. Indikator Inovasi (XI) memiliki nilai (X5) memiliki nilai estimasi sebesar 0,696,
estimasi sebesar 0,914, Proaktif (X2) memiliki Pengetahuan (X6) memiliki nilai estimasi
nilai estimasi sebesar 0,868, dan indikator sebesar 0,664, Modal (X7) memiliki nilai estimasi
Pengambilan Resiko (X3) memiliki nilai estimasi sebesar 0,769, Teknologi (X8) memiliki nilai
sebesar 0,928. estimasi sebesar 0,692, dan Ketrampilan
Karyawan (X9) memiliki nilai estimasi sebesar
0,682.
b. Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 menyatakan bahwa :
d. Pengujian Hipotesis 4
H2: Orientasi kewirausahaan berpengaruh
Hipotesis 4 menyatakan bahwa :
secara positif terhadap kinerja perusahaan
H4: Sumber daya internal perusahaan
Parameter estimasi antara variabel
berpengaruh secara positif terhadap kinerja
Orientasi Kewirausahaan dan Kinerja
perusahaan.
Perusahaan adalah signifikan terhadap hipotesis
ini. Nilai koefisien yang signifikan ini ditunjukkan Parameter estimasi antara variabel
dengan nilai Critical Ratio (C.R.) sebesar 4,308. Sumber Daya Internal Perusahaan dan Kinerja
Karena syarat diterimanya hipotesis adalah Perusahaan adalah signifikan terhadap hipotesis
CRe”2,58 maka hipotesis yang menyebutkan ini. Nilai koefisien yang signifikan ini ditunjukkan
bahwa “Orientasi kewirausahaan berpengaruh dengan nilai Critical Ratio (C.R.) sebesar 3,679.
secara positif terhadap kinerja perusahaan” Karena syarat diterimanya hipotesis adalah CR
telah terbukti. e” 2,58 maka hipotesis yang menyebutkan bahwa
“Sumber daya internal perusahaan berpengaruh
secara positif terhadap kinerja perusahaan”
c. Pengujian Hipotesis 3
telah terbukti.

102 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

e. Pengujian Hipotesis 5 mendahului pesaing mereka sehingga


Hipotesis 5 menyatakan bahwa : memiliki keunggulan bersaing.
H5: Keunggulan bersaing perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berpengaruh secara positif terhadap kinerja orientasi kewirausahaan berpengaruh
perusahaan. positif (24,6%) dan signifikan terhadap
Variabel Keunggulan Bersaing keunggulan bersaing.
Perusahaan terdiri dari indikator Keunikan, Harga Hal ini juga sesuai dengan hipótesis
Bersaing, Tidak Mudah Ditiru, dan Tidak Mudah 1 yang menyatakan :
Diganti. Parameter estimasi antara variabel H1: Orientasi kewirausahaan
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Kinerja berpengaruh secara positif terhadap
Perusahaan adalah signifikan terhadap hipotesis keunggulan bersaing.
ini. Nilai koefisien yang signifikan ini ditunjukkan b. Kesimpulan 2
dengan nilai Critical Ratio (C.R.) sebesar 2,891. Kemampuan pimpinan perusahaan
Karena syarat diterimanya hipotesis adalah CR untuk berinovasi, bersikap proaktif dan
e” 2,58 maka hipotesis yang menyebutkan keberanian dalam mengambil resiko
bahwa “Keunggulan bersaing perusahaan dapat menghasilkan produk yang
berpengaruh secara positif terhadap kinerja inovatif serta mampu meraih pasar
perusahaan” telah terbukti. Indikator Keunikan yang lebih luas. Kondisi ini dapat
(X10) memiliki nilai estimasi sebesar 0,892, meningkatkan kinerja perusahaan.
Harga Bersaing (X11) memiliki nilai estimasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebesar 0,803, Tidak Mudah Ditiru (X12) memiliki orientasi kewirausahaan berpengaruh
nilai estimasi sebesar 0,675, dan indikator Tidak positif (40,5%) dan signifikan terhadap
Mudah Diganti (X13) memiliki nilai estimasi kinerja perusahaan.
sebesar 0,607.
Hal ini juga sesuai dengan hipótesis
2 yang menyatakan :
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN H2: Orientasi kewirausahaan
berpengaruh secara positif terhadap
1. Kesimpulan Hipotesis kinerja perusahaan
Dari hasil análisis diperoleh bahwa c. Kesimpulan 3
orientasi kewirausahaan dan sumberdaya Sumber daya yang dimiliki dan
internal berpengaruh terhadap keunggulan dikendalikan perusahaan dengan baik
bersaing yang berdampak pada kinerja dapat dapat meningkatkan nilai tambah
perusahaan. Hipotesis yang diajukan dalam bagi produk, sehinga perusahaan akan
penelitian ini sebanyak lima hipotesis. lebih unggul dalam persaingan bisnis.
Kesimpulan dari kelima hipótesis tersebut adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagai berikut: sumberdaya internal perusahaan
a. Kesimpulan 1 berpengaruh positif (38%) dan
Kemampuan pimpinan perusahaan signifikan terhadap keunggulan
untuk proaktif dan keberanian bersaing.
mengambil risiko, menjadikan Hal ini juga sesuai dengan hipótesis
perusahaan memiliki kemampuan 3 yang menyatakan :
untuk menciptakan produk inovatif

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 103


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

H3: Sumberdaya internal perusahaan (2012) yang menyetakan bahwa


berpengaruh secara positif terhadap orientasi kewirausahaan berpengaruh
keunggulan bersaing. positif terhadap keunggulan bersaing.
d. Kesimpulan 4 Penelitian Buswari, Thoyib, Yuniarinto
Sumber daya internal yang mampu (2004) yang mengemukakan bahwa
dimanfaatkan oleh perusahaan secara orientasi kewirausahaan berpengaruh
efektif akan dapat meningkatkan kinerja positif terhadap kinerja perusahaan.
perusahaan. 2. Sumber Daya Internal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian ini menunjukkan adanya
sumberdaya internal perusahaan pengaruh positif sumberdaya internal
berpengaruh positif (42,5%) dan terhadap keunggulan bersaing dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan. kinerja perusahaan. Hal ini mendukung
Hal ini juga sesuai dengan hipótesis penelitian Rose et al. (2010) yang
4 yang menyatakan : menyatakan bahwa sumber daya
H4: Sumberdaya internal perusahaan tertentu yang dimiliki dan dikendalikan
berpengaruh secara positif terhadap perusahaan memiliki potensi untuk
kinerja perusahaan. menghasilkan keunggulan bersaing.
Sumber daya internal mampu
e. Kesimpulan 5
memberikan kinerja perusahaan yang
Kemampuan perusahan untuk
unggul.
memberikan nilai lebih terhadap
3. Keunggulan bersaing
produknya akan dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh positif keunggulan bersaing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terhadap dan kinerja perusahaan. Hal
keunggulan bersaing perusahaan
ini mendukung Lee dan Chu (2011)
perusahaan berpengaruh positif
ser ta Rose et al. (2010) yang
(30,4%) dan signifikan terhadap kinerja
menyatakan bahwa keunggulan
perusahaan.
bersaing berpengaruh positif terhadap
Hal ini juga sesuai dengan hipótesis
kinerja perusahaan.
5 yang menyatakan :
H5: Keunggulan bersaing perusahaan
3. Implikasi Manajerial
berpengaruh secara positif terhadap
kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan implikasi bukan hanya dalam
pengembangan teoritis, tetapi juga dalam
2. Implikasi Teoritis
pengembangan manajerial. Hasil penelitian ini
1. Orientasi kewirausahaan selain bermanfaat dalam pengayaan ilmu
Penelitian ini menunjukkan adanya khususnya manajemen strategik juga bermanfaat
pengaruh positif orientasi bagi pengembangan usaha yang menjadi objek
kewirausahaan terhadap keunggulan penelitian. Beberapa implementasi manajerial
bersaing dan kinerja perusahaan. Hal dari hasil penelitian ini yang diharapkan dapat
ini mendukung penelitian memerikan sumbangan dalam pengembangan
Kumalaningrum (2012) dan Pangeran industri UMKM furniture di Kabupaten Jepara

104 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

adalah sebagai berikut: nilai estimasi 0,540. Sumber daya


1. Orientasi kewirausahaan internal memberikan pengaruh sebesar
Orientasi kewirausahaan memberikan 0,380 terhadap keunggulan bersaing.
pengaruh total paling besar terhadap Sumber daya internal akan dapat
kinerja dengan nilai estimasi 0,480. meningkatkan keunggulan bersaing
Orientasi kewirausahaan memberikan perusahaan jika pengusaha
pengaruh sebesar 0,246 terhadap memperhatikan indikator sumber daya
keunggulan bersaing. Orientasi internal yakni: faktor kemampuan,
kewirausahaan akan dapat informasi, pengetahuan, modal,
mempengaruhi keunggulan bersaing teknologi dan ketrampilan karyawan
dan kinerja perusahaan jika pengusaha di dalam menjalankan bisnisnya.
memperhatikan indikator orientasi a. Kemampuan. Pengusaha UMKM
kewirausahaan yakni: sifat inovatif, mempunyai kemampuan untuk
proaktif, dan berani mengambil resiko. meningkatkan potensi yang ada
a. Inovatif. Pengusaha UMKM dapat di perusahaan untuk bersaing di
mengembangkan produk baru produk furniture di pasar global.
yang telah ada sesuai pesanan. b. Informasi. Pengusaha UMKM
Dalam hal ini perusahaan dapat menggali lebih banyak
mengimplementasikan strategi informasi mengenai produk
mengembangkan produk dari ide furniture, ser ta strategi
dan konsep para pemesan. pemasaran yang efektif. Informasi
b. Proaktif. Pengusaha UMKM dapat dapat diperoleh dari berbagai
menerapkan strategi membuka media, seper ti internet,
pasar baru. Pengusaha dapat komunikasi dengan rekan
menerapkan strategi dengan pengusaha.
membuat produk dan menawarkan c. Pengetahuan. Pengusaha UMKM
ke pasar yang baru dengan dapat memanfaatkan media-
contoh yang sudah ada dan media yang ada untuk menggali
banyak diminati konsumen. lebih banyak pengetahuan tentang
c. Pengambilan resiko. Pengusaha produk. Selain itu, pengusaha
UMKM dapat hendaknya dapat menggali suara
mengimplementasikan strategi konsumen, sehingga akan
bisnis melalui dengan diketahui keinginan konsumen.
menghasilkan produk baru yang d. Modal. Untuk meningkatkan hasil
unik dan belum pernah diproduksi produksi, salah satunya adalah
oleh perusahaan lain. Pengusaha dengan melakukan pinjaman
dapat bekerjasama dengan ahli modal usaha. Pengusaha UMKM
untuk mendapatkan model produk dapat menambah biaya produksi
yang menarik. dengan melakukan pinjaman
2. Sumber Daya Internal usaha melalui bank.
Sumber daya internal memberikan e. Teknologi. Pengusaha UMKM
pengaruh total terhadap kinerja dengan dapat menambahkan kualitas

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 105


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

teknologi yang dimiliki. Misalnya c. Tidak mudah ditiru. Pengusaha


dengan memasang jaringan UMKM dapat
internet yang berkualitas. mengimplementasikan strategi
Pegusaha dapat memasarkan bisnis dalam hal ini dengan
produk melalui internet. menciptakan produk yang tidak
f. Ketrampilan karyawan. mudah ditiru oleh perusahaan
Per usahaan UMKM dapat pesaing. Hal ini membutuhkan
memberikan pelatihan bagi kreativitas pengusaha dalam
karyawan yang belum merancang produk baru yang
berpengalaman sehingga dapat inovatif.
meningkatkan keterampilan d. Tidak mudah diganti. Pengusaha
mereka, khususnya pada bagian UMKM dapat
produksi dan pemasaran. mengimplementasikan strategi
3. Keunggulan bersaing bisnis dalam hal ini dengan
Keunggulan bersaing memberikan menciptakan produk yang
pengaruh terhadap kinerja dengan nilai memiliki daya guna tinggi dan
estimasi 0,304. Keunggulan bersaing tidak mudah diganti oleh barang
akan tercapai dengan adanya keunikan lainnya.
di dalam produk yang ditawarkan, 4. Kinerja Perusahaan
harga produk yang bersaing, produk Kinerja perusahaan menjadi variabel
yang tidak mudah ditiru serta produk yang dipengaruhi oleh semua variabel
yang tidak mudah diganti. penelitian. Berikut indikator dari kinerja
a. Keunikan. Pengusaha UMKM perushaan:
dapat mengimplementasikan a. Peningkatan omset. Pengusaha
strategi bisnis dalam hal ini dapat mengimplementasikan
dengan menciptakan model strategi penjualan dalam hal ini
produk yang menarik dan belum dengan menjaga kualitas produk
pernah diproduksi oleh meskipun dengan harga yang
per usahaan lain. Misalnya relatif tinggi.
dengan penambahan aksesoris b. Per tumbuhan pelanggan.
yang khas pada produk tertentu. Pengusaha dapat
b. Harga bersaing. Pengusaha mengimplementasikan strategi
UMKM dapat bisnis dalam hal ini dengan
mengimplementasikan strategi menciptakan produk baru dengan
bisnis dalam hal ini dengan tetap menjaga ciri khas
membandingkan harga furniture perusahaan, sehinga diharapkan
dengan perusahaan lain. dapat menarik dan
Meskipun dengan harga poduk mempertahankan kepuasan dan
yang sama, namun produk kepercayaan para pelanggan.
tersebut hendaknya memiliki c. Penguasaan wilayah pemasaran.
sedikit nilai lebih dibanding produk Pengusaha dapat
perusahaan lain. mengimplementasikan strategi

106 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

bisnis dalam hal ini dengan 4. Keterbatasan Penelitian dan Agenda


memper tahankan penguasaan Penelitian Mendatang
pemasaran yang sudah ada Penelitian ini tidak terlepas dari
karena hal ini adalah untuk keterbatasan maupun kelemahan. Di sisi lain,
menjaga loyalitas pelanggan lama keterbatasan dan kelemahan penelitian ini dapat
tetap membeli produk yang kita menjadi sumber penelitian bagi penelitian
hasilkan. Strategi yang lainnya mendatang. Keterbatasan penelitian ini
adalah dengan membuka diantaranya adalah hanya meneliti variabel
wilayah pemasaran yang baru orientasi kewirausahaan dan sumber daya
dengan meningkatkan internal perusahaan di dalam mempengaruhi
keunggulan produk sehingga keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.
dapat menambah jumlah Keterbatasan yang lain adalah kurangnya
pelanggan bar u. Dengan kemampuan untuk memahami persepsi dari
demikian pengusaha tetap bisa responden secara akurat, yang disebabkan oleh
memper tahankan penguasaan kemungkinan tidak semua kuesioner dijawab
pemasaran dengan strategi secara langsung oleh pemimpin atau pemilik
maksimal. Pemasaran juga dapat usaha karena terdapat kemungkinan diwakilkan
dilakukan dengan melalui pada karyawan dalam memberi persepsi. Maka
teknologi yang modern seperti dari itu untuk agenda penelitian mendatang dapat
media massa maupun internet menambahkan variabel lain di dalam penelitian,
sehingga dengan penguasaan misalnya kualitas pelayanan dan peraturan
pemasaran bisa bersaing dengan pemerintah yang mempengaruhi usaha bisnis
kompetitor yang lain bahkan di bidang furniture dan juga memberikan
dapat merebut pelanggan pemahaman kepada responden untuk
mereka. memberikan penjelasan jawaban sesuai dengan
kapasitas responden sebagai pemilik pelaku
usaha UMKM.

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 107


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

DAFTAR PUSTAKA

Ahimbisibwe, Godwin dan Abaho Ernst. (2013). Export Entrepreneurial Orientation and Export
Performance of SMEs in Uganda. Global Advanced Research Journal of Management
and Business Study, Volume 2(1), January
Alvarez SA, Barney JB (2002). Resource-Based theory and the entrepreneurial firm. In M. A.
Hitt, R, D. Ireland, S. M. Camp, and D. L, Sexton (Eds). Strategic entrepreneurship:
Creating a New Mindset 89-105. Malden, MA: Blackwell.
Aris Mardiyo (2009), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, Media Ekonomi dan Manajemen, 20 (2), 159-169
Barney, J.B. (2001ª). “Is the Resource-based “View” a Useful Perspective for Strategic Management
Research? Yes”, Academy of Management Review, 26, pp.41-56
Cooper, R., Edget, S dan Kleinschmidt, E. (2004). Benchmarking Best NPD Practices. Research
Technology Management, 47(1) dalam Pangeran, Perminas. (2012). Orientasi Pasar,
Orientasi Kewirausahaan dan Kinerja Keuangan Pengembangan Produk Baru Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, Volume 7, No. 1,
Juni
Covin and Slevin, (1989) “ Innovation, risk-taking and proactiveness “ dalam Journal of
small Business Management, Maret 2011, by Reswanda
Dess GG, Lumpkin GT, Covin JG (1997). Entrepreneurial Strategy Making and Firm Performance:
Thesis of Contingency and Configurational Models. Strateg. Manage. J., 18(9): 677-
695
Drucker P (1985). Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles, New York: Harper
and Row.
Ferdinand, Agusty, 2000, Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen, seri Pustaka
Kunci No. 02, Semarang: Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Frishammar, J dan Horte, SA. (2007). The Role of Market Orientation and Entrepreneurial Orientation
for New Product Development Performance in Manufacturing Firms. Technology Analysis
and Strategic Management, 22 (3) dalam Pangeran, Perminas. (2012). Orientasi Pasar,
Orientasi Kewirausahaan dan Kinerja Keuangan Pengembangan Produk Baru Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, Volume 7, No. 1,
Juni
Hafeez, Muhammad Haroon, Mohd Noor Mohd Shariff, Halim Bin Mad Lazim. (2012). Relationship
Between Entrepreneurial Orientation, Firm Resources, SME Branding and Firm’s
Performance: Is Innovation the Missing Link? American Journal of Industrial and
Business Management, 2

108 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Haslinda Abdullah, dan Alimin Ismail Ismad; (2010), A Review on the Relationship Between
Organizational Resources, Competitive Advantage and Performance. The Journal of
International Social Research, Volume 3/11, Spring
Kumalaningrum, Maria Pampa (2012). Lingkungan Bisnis, Orientasi Kewirausahaan, Orientasi
Pasar dan Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal Riset Manajemen dan
Bisnis, Volume 7, No. 1, Juni
Lee, Ting Ko dan Wenyi Cu. (2011). Entrepreneurial Orientation and Competitive Advantage:
The Mediation of Resource Value and Rareness. African Journal of Business
Management, Volume 5 (33)
Lumkin, G.T. and Dess, G.G. (1996). Clarifying the entrepreneurial orientation construct and
linking it to performance. Academy of Management Review, 21(1): 135-172.
Miller, (1983) “ Innovation, risk-taking and proactiveness “ dalam Journal of small Business
Management, Maret 2011, by Reswanda
Muhammad Buswari, Armanu Thoyib, Agung Yuniarinto (2004). Hubungan Nilai-Nilai Pribadi
Pengusaha, Strategi Bisnis terhadap Kinerja Industri Keramik di Kota Malang, Jurnal
Aplikasi Manajemen, 2 (3), 549-569
Pangeran, Perminas. (2012). Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan dan Kinerja Keuangan
Pengembangan Produk Baru Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Jurnal Riset Manajemen
dan Bisnis, Volume 7, No. 1, Juni
Patel, Pankaj, C dan Rodney D’Souza. (2009). Leveraging Entrepreneurial Orientation to Enhance
SME Export Performance. Small Business Research Summary, 337
Peteraf, M.A. (1993). The Cornerstone of Competitive Advantage: A Resource-based View.
Strategic Management Journal, 18(9) dalam Rose, Raduan Che, Haslinda Abdullah,
dan Alimin Ismail Ismad; (2010), A Review on the Relationship Between Organizational
Resources, Competitive Advantage and Performance. The Journal of International Social
Research, Volume 3/11, Spring
Robert J. Baum, Locke Edwin & Smith Ken, (2001), A multidimensional Model of Venture
Growth, Academy of Management Journal, Vol. 44. No.2, p.292-303
Rose, Raduan Che, Haslinda Abdullah, dan Alimin Ismail Ismad. (2010). A Review on the
Relationship Between Organizational Resources, Competitive Advantage and Performance.
The Journal of International Social Research, Volume 3/11, Spring
Sadler-Smith Eugene, Yue Hampson, Ian Chaston and Beryl Badger, (2003), Managerial
Entrepreneurial Style, and Small Firm Performance, Journal of Small Business
Management, 41(1), p.47-67
Voss B.Glenn & Zannie Giraud Voss, 2000, Stratejik Orientation and Firm Performance in An
Artistic Environment, Journal of Marketing, Vol.64 (January) : 67-83

Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014 109


ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN SUMBER DAYA INTERNAL
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA MELALUI KEUNGGULAN BERSAING
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Furniture Kabupaten Jepara)

Wang CL (2008). Entrepreneurial Orientation, Learning Orientation, and Firm Performance.


Entrep. Theory Pract., 32(4): 635-657.
Wernerfelt, B. (1984). A Resource-based View of the Firm. Strategic Management Journal,
5(2) dalam Rose, Raduan Che, Haslinda Abdullah, dan Alimin Ismail Ismad; (2010),
A Review on the Relationship Between Organizational Resources, Competitive Advantage
and Performance. The Journal of International Social Research, Volume 3/11, Spring
Wiklund, J dan Shepherd, D. (2003). Knowledge-based Resources, Entrepreneurial Orientation
and the Performance of Small and Medium-sized Business. Strategic Management
Journal, 24 dalam Rose, Raduan Che,
Yun Lin, Carol Yeh, 1998, Success Factors of Small and Medium Sized Enterprise in Taiwan: An
Analysis of Cases, Journal of Small Business Management, p.43-56
Zahra SA, Nielsen AP Bogner WC (1999), Corporate Entrepreneurship, Knowledge and Competence
Development. Entrep. Theory Pract., 23(3): 169-189

110 Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 23 No. 1 Juli 2014

S-ar putea să vă placă și