Sunteți pe pagina 1din 6

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol.

19 Suplemen 1 (Desember 2017)

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Diet


Dengan Kepatuhan Diet Penderita Hipertensi di
Puskesmas Padang Bulan

Eva Sartika ABSTRACT: Hypertension or known as high blood disease or a condition where a person’s blood pressure is
above the normal limit. The purpose of this study was to determine the relationship level of knowledge about
Dasopang1*,
diet with compliance diet of hypertensive patients. This research uses explanatory research method with cross
Rina Gusti sectional approach. The location of the research was conducted at public health center padang bulan Medan
Rahayu2. in July 2017. Samples were taken as many as 100 respondents using total sampling. Data collection tools in
this study using questionnaires. Data analysis using frequency distribution and chi-square. Pursuant to result
of research indicate that level of knowledge of respondent about hypertension diet in Padang BulanPuskesmas
including good category counted 98 responden (98%) while category less good counted 2 respondent (2%). Based
Fakultas Farmasi
1

on chi-square obtained p-value of 0.0001 (p<0.05) so that there is a correlation between the level of knowledge
Universitas Tjut Nyak
about diet with dietary compliance of hypertensive patients in public healt center Padang Bulan Medan. From the
Dhien, Medan,
results of research that has been done, there is a correlation between the level of knowledge about diet and the
Sumatera Utara
compliance of diet of hypertensive patients in Public health center Padang Bulan Medan.

Keyword: Level of knowledge, public health center, obedience, hypertension diet


Corresponding Author:
Eva Sartika Dasopang ABSTRAK: Hipertensi atau dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi atau suatu keadaan dimana tekanan
Fakultas Farmasi Universitas darah seseorang berada diatas batas normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
Tjut Nyak Dhien, Medan, pengetahuan tentang diet dengan kepatuhan diet penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode
Sumatera Utara
penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas
evasartikadasopang@yahoo.
Padang Bulan Medan pada bulan Juli 2017. Sampel diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan
com
quota sampling. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan
distribusi frekuensi dan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
responden tentang diet hipertensi di Puskesmas Padang Bulan Medan termasuk kategori baik sebanyak 98
responden (98%) sedangkan kategori kurang baik sebanyak 2 responden (2%). Berdasarkan chi-square
diperoleh p-value sebesar 0,0001 (p<0.05) sehingga terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang diet dengan
kepatuhan diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan Medan. Dari hasil penelitian didapat adanya
hubungan tingkat pengetahuan tentang diet dengan kepatuhan diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang
Bulan Medan.

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, puskesmas, kepatuhan, diet hipertens

PENDAHULUAN kesehatan global terkait hipertensi dirasakan


mencemaskan dan menyebabkan biaya
Hipertensi atau dikenal dengan sebutan kesehatan tinggi. Tahun 2000 saja hampir 1
penyakit darah tinggi atau suatu keadaan miliar penduduk dunia menderita hipertensi.
dimana tekanan darah seseorang berada Jumlah ini diperkirakan akan melonjak
diatas batas normal yaitu 120 mmHg untuk menjadi 1,5 miliar pada 2025. Berdasarkan
sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
Hipertensi yang tidak segera ditangani menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di
Access this article berdampak pada munculnya penyakit Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,7% artinya
website: jstf.ffarmasi.unand.ac.id
degeneratif, seperti penyakit jantung, gagal hampir 1 dari 3 penduduk usia 18 tahun
ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer. ke atas menderita hipertensi (Departemen
QR Code:
Dari seluruh penderita hipertensi, 90-95% Kesehatan RI, 2008).
hipertensi esensial atau hipertensi primer, Cara yang paling baik dalam
yang penyebabnya tidak diketahui. Jika menghindari komplikasi hipertensi adalah
tidak dilakukan penanggulangan hipertensi dengan mengatur diet / pola makan seperti
dengan baik keadaan ini cenderung akan rendah garam, rendah kolesterol dan lemak
meningkat (Doenges, et. al., 2002). jenuh, meningkatkan komsumsi buah dan
Tiap tahunnya, 7 juta orang di seluruh sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol
dunia meninggal akibat hipertensi. Problem dan rokok. Permasalahan saat ini masih

s11
Dasopang dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

ditemukan pasien hipertensi yang tidak patuh terhadap data untuk variabel demografi (umur, jenis kelamin,
dietnya. Kepatuhan pasien ditentukan oleh beberapa pendidikan dan wilayah), pengetahuan, sikap dan
hal antara lain persepsi tentang kesehatan, pengalaman kepatuhan diet menggunakan statistik deskriptif dalam
mengobati sendiri, pengalaman dari terapi sebelumnya, bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Analisa bivariat
lingkungan (teman dan keluarga), adanya efek samping adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel
obat, keadaan ekonomi, dan interaksi dengan tenaga menggunakan uji chi square, perbedaan dinyatakan
kesehatan (Niven, 2002). bermakna jika p≤0,05. Analisa bivariat berfungsi untuk
Kepatuhan merupakan hal yang mendasar dan mengetahui hubungan antara demografi, pengetahuan
harus ada dalam program pengobatan yang efektif dan sikap dengan kepatuhan diet hipertensi.
dan tepat waktu, didalam pencapaian kepatuhan dalam
pengobatan hipertensi diberlakukan partisipasi aktif HASIL DAN DISKUSI
pasien didalam merawat kesehatannya, mencari informasi
tentang penanganan penyakit dari dokter, melakukan Responden dalam penelitian ini adalah pasien
program diet, dan perubahan gaya hidup (Gardner, et. penderita penyakit hipertensi yang tinggal di wilayah
al., 2007). Puskesmas Padang Bulan selama tahun 2017 dan masih
Diet bagi penderita hipertensi adalah untuk menjalani pengobatan. Dari hasil penelitian pada 100
membantu menurunkan tekanan darah dan responden dapat digambarkan karakteristik berdasarkan
mempertahannya menuju normal. Disamping itu, diet umur, jenis kelamin, pendidikan, dan wilayah.
juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain Distribusi responden berdasarkan karakteristik
seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak dapat dilihat pada Tabel 1. Dari hasil penelitian diketahui
kolesterol dan asam urat dalam darah. Mengatur menu bahwa umur responden terbanyak terdapat pada
makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi kelompok lanjut usia (60-74) sebanyak 55 responden
untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat (55%), hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin
meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tua seseorang semakin besar resiko terserang hipertensi.
tekanan darah (Kurniawan, 2002). Umur lebih dari 40 tahun mempunyai resiko terkena
Berdasarkan kejadian diatas penulis tertarik hipertensi. Tekanan darah meningkat karena terjadi
melakukan penelitan tentang “Hubungan Tingkat perubahan alami pada jantung dan berkurangnya
Pengetahuan tentang Diet dengan Kepatuhan Diet elastisitas dari arteri, sehingga insidensi hipertensi lebih
Penderita Hipertensi di Puskesmas Padang Bulan.” tinggi terjadi pada usia lanjut (Sugiharto, et. al., 2007).
Untuk kategori jenis kelamin sebanyak 42 responden
METODE PENELITIAN (42%) berjenis kelamin laki-laki sedangkan sebanyak 58
responden (58%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini
Jenis penelitian ini adalah explanatory research disebabkan karena pada perempuan yang akan memasuki
dengan pendekatan cross sectional dengan pengukuran masa menopause akan terjadi ketidakseimbangan
variabel dependen dan variabel independen yang hormon, dimana hormon progesteron lebih tinggi dari
dilakukan pada waktu yang sama yang bertujuan pada hormon estrogen. Selain itu, perempuan juga
untuk menjelaskan bagaimana pengaruh dari variabel- memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan
variabel karakteristik penderita hipertensi, pengetahuan laki-laki sehingga perempuan memiliki resiko lebih tinggi
penderita, dan sikap penderita dengan variabel menderita hipertensi (Prihandana, et. al., 2012). Hasil
dependen yaitu kepatuhan diet penderita hipertensi di penelitian menunjukkan bahwa kelompok pendidikan
Puskesmas Padang Bulan. Tempat penelitian ini dilakukan paling banyak adalah pendidikan Akademi/Sarjana
di Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. sebanyak 35 responden (35%) dan kelompok pendidikan
Penelitian ini dimulai pada bulan Juli - Agustus 2017. paling sedikit adalah kelompok tidak tamat SD sebanyak
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien 7 responden (7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hipertensi yang menjalani pengobatan di Puskesmas kelompok wilayah paling banyak adalah kelurahan
Padang Bulan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu padang bulan sebanyak 49 responden (49%) dan
pasien hipertensi, umur ≥ 45 tahun, bukan ibu hamil, dan kelompok wilayah yang paling sedikit adalah kelurahan
bersedia menjadi responden. Cara pengambilan sampel petisah hulu sebanyak 8 responden (8%).
dalam penelitian ini adalah quota sampling, yaitu teknik Distribusi responden berdasarkan kategori
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai pengetahuan, sikap dan kepatuhan dapat dilihat
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. pada table 2. Pengetahuan responden dapat dilihat
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dari apa yang diketahui oleh responden tentang
pasien hipertensi yang masih menjalani pengobatan di penyakit hipertensi dan diet hipertensi. Dari hasil ukur
Puskesmas Padang Bulan. menyatakan bahwa responden yang mendapatkan skor
Setelah semua data terkumpul maka langkah 6-10 dinyatakan baik sedangkan skor 0-5 dinyatakan
selanjutnya adalah menganalisis data secara univariat dan kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bivariat. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan dari 100 responden sebanyak 98 responden (98%)
menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan sebanyak

s12 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Dasopang dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik

No. Karakteristik Responden Jumlah %

1. Umur (Tahun)
1. 45-59 (Usia Pertengahan) 36 36%
2. 60-74 (Lanjut Usia) 55 55%
3. 75-90 (Lanjut Usia Tua) 9 9%
Jumlah 100 100%
2. Jenis Kelamin
1. Laki-laki 42 42%
2. Perempuan 58 58%
Jumlah 100 100%
3. Pendidikan
1. Tidak tamat SD 7 7%
2. SD 26 26%
3. SMP 15 15%
4. SMA 17 17%
5. Akademi/Sarjana 35 35%
Jumlah 100 100%
4. Wilayah
1. Kelurahan titi rantai 12 12%
2. Kelurahan merdeka 10 10%
3. Kelurahan padang bulan 49 49%
4. Kelurahan darat 11 11%
5. Kelurahan babura 10 10%
6. Kelurahan petisah hulu 8 8%
Jumlah 100 100%

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan kategori responden (100%) dinyatakan memiliki sikap yang baik
pengetahuan, sikap dan kepatuhan terhadap pengobatan diet hipertensi. Hal ini dilihat dari
hasil ukur bahwa responden yang mendapatkan skor
No Kategori Jumlah Persentase (%) 6-10 dinyatakan baik sedangkan skor 0-5 dinyatakan
1 Pengetahuan 6 4,32 kurang baik. Tingkat sikap responden dilatarbelakangi
1. Baik oleh perilaku responden sendiri sendiri. Riwayat penyakit
2. Kurang baik yang diderita akan menjadikan suatu pengalaman hidup
Total 100 100% yang berguna bagi dirinya untuk bagaimana harus
2 Sikap 13 9,35 bertindak denga baik. Pengalaman-pengalaman inilah
1. Baik yang akan menjadi suatu kondisi yang berpengaruh pada
2. Kurang baik perilakunya [9]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Total 100 100% 100 responden sebanyak 97 responden (97%) memiliki
3 Kepatuhan 37 26,62 kepatuhan yang baik, sedangkan sebanyak 2 responden
1. Baik (2%) memiliki kepatuhan yang kurang baik. Hal ini dilihat
2. Kurang baik
dari hasil ukur bahwa responden yang mendapatkan skor
Total 100 100% 6-10 dinyatakan baik sedangkan skor 0-5 dinyatakan
kurang baik. Kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor
2 responden (2%) memiliki pengetahuan yang kurang yaitu pengetahuan. Semakin tinggi pengetahuan, maka
baik. Hal ini terjadi dikarenakan sebagian besar dari seseorang akan patuh dalam mejalankan diet hipertensi,
responden mempunya usia 60-74 tahun (55%) sehingga sedangkan semakin rendah pengetahuan maka sseorang
semakin tua umur seseorang semakin bijaksana, semakin cenderung tidak patuh dalam menjalankan diet hipertensi
banyak informasi yang diperoleh dan semakin banyak hal (Kusumastuti, et. al., 2014).
yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya Gambaran hubungan umur dengan kepatuhan
terutama terpaparnya informasi dari pendidikan informal diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan
dari petugas kesehatan mengenai penyakitnya (Mardiyati, Medan dapat dilihat pada tabel 3. Responden yang
et. al., 2009). Hasil penelitian menujukkan bahwa seluruh berusia pertengahan memiliki ketidakpatuhan sebanyak

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s13
Dasopang dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

2%, sedangkan yang memiliki kepatuhan adalah kepatuhan sebesar 34% sedangkan yang tidak patuh
sebesar 34%. Pada responden yang lanjut usia memiliki sebesar 1%. Berdasarkan uji chi square didapat hasil p
ketidakpatuhan 1% sedangkan yang memiliki kepatuhan 0,826 (>0.05) bahwa pendidikan tidak mempengaruhi
adalah sebesar 54%. Pada responden lanjut usia tua tingkat kepatuhan diet penderita hipertensi. Penelitian ini
memiliki kepatuhan 9%. Berdasarkan uji chi square sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa tidak ada
didapatkan hasil p 0,509 (>0.05) dan setelah dilakukan hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan
olahan data, umur tidak memengaruhi kepatuhan diet kepatuhan diet penderita hipertensi. Dalam penelitian
penderita hipertensi. Setelah dilakukan penyebaran ini menunjukkan bahwa pendidikan penderita hipertensi
kuesioner diperoleh bahwa mayoritas responden lanjut bukanlah faktor utama penentu kepatuhan diet penderita
usia hasil tertinggi kepatuhan diet penderita hipertesi hipertensi (Wuri, et. al., 2008).
yang baik didominasi oleh lanjut usia (60-74 tahun) yaitu
sebanyak 54 responden (54%) dimana responden dengan Tabel 4. Gambaran hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan
kelompok lanjut usia fungsi organnya mulai menurun diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan
sehingga diperlukan pola diet yang baik dan teratur. Hasil Medan.
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur Tingkat Jenis kelamin
kepatu- p Value
dengan kepatuhan diet penderita hipertensi (Wuri, et. al., han Laki-laki Perempuan
2008).
Baik 41 56
(41%) (56%)
Tabel 3. Gambaran hubungan umur dengan kepatuhan diet
penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan Tidak 1 2
0,757
Baik (1%) (2%)
Medan.
Total 42 58
(42%) (58%)
Umur
Tingkat
kepatu- Usia Perten- Lanjut Lanjut p Value
han gahan Usia Usia Tua Gambaran hubungan wilayah dengan kepatuhan
(45-59) (60-74) (75-90)
diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan
Baik 34 54 9 Medan dapat dilihat pada tabel 6. Responden kelurahan
(34%) (54%) (9%)
titi rantai memiliki kepatuhan sebesar 11% sedangkan
Tidak 2 1 0 yang tidak patuh sebesar 1%. Pada kelurahan merdeka
0,509
Baik (2%) (1%) (0%)
memiliki kepatuhan sebesar 10%. Pada kelurahan padang
Total 36 55 9 bulan memiliki kepatuhan sebesar 47% sedangkan yang
(36%) (55%) (9%)
tidak patuh sebesar 2%. Pada kelurahan darat memiliki
kepatuhan sebesar 11%. Pada kelurahan Babura memiliki
Gambaran hubungan jenis kelamin dengan kepatuhan sebesar 10%. Pada kelurahan petisah hulu
kepatuhan diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang memiliki kepatuhan sebesar 8%. Berdasarkan uji chi
Bulan Medan dapat dilihat pada tabel 4. Responden yang square didapat hasil p 0,765 (>0.05) bahwa wilayah
berjenis kelamin perempuan sebanyak 41% memiliki tidak mempengaruhi tingkat kepatuhan diet penderita
kepatuhan yang baik sedangkan sebanyak 1% memiliki hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
kepatuhan tidak baik. Pada responden yang berjenis sebelumnya bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
kelamin laki-laki sebanyak 56% memiliki kepatuhan yang antara wilayah dengan kepatuhan diet penderita
baik sedangkan sebanyak 2% memiliki kepatuhan yang hipertensi. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak baik. Berdasarkan uji chi square didapat hasil p wilayah penderita hipertensi bukanlah faktor utama
0,757 (>0.05) bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi penentu kepatuhan diet penderita hipertensi (Wuri, et.
tingkat kepatuhan diet penderita hipertensi. Penelitian ini al., 2008).
sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa tidak ada Gambaran hubungan pengetahuan dengan
hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kepatuhan diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang
kepatuhan diet penderita hipertensi (Wuri, et. al., 2008). Bulan Medan dapat dilihat pada tabel 7. Responden
Gambaran hubungan pendidikan dengan kepatuhan yang berpengetahuan baik memiliki ketidakpatuhan
diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan sebesar 1% dan yang memiliki kepatuhan sebesar 97%.
Medan dapat dilihat pada tabel 5. Responden yang Pada responden yang berpengetahuan kurang baik
tidak tamat SD memiliki kepatuhan sebesar 7%. Pada memiliki ketidakpatuhan 2%. Berdasarkan uji chi square
responden yang tamat SD memiliki kepatuhan sebesar didapat hasil p 0,0001 (<0.05) bahwa pengetahuan
25% sedangkan yang tidak patuh sebesar 1%. Pada mempengaruhi tingkat kepatuhan diet penderita
responden yang tamat SMP memiliki kepatuhan sebesar hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
14% sedangkan yang tidak patuh sebesar 1%. Pada sebelumnya bahwa ada hubungan yang bermakna
responden yang tamat SMA memiliki kepatuhan sebesar antara pengetahuan dengan kepatuhan diet penderita
17%. Pada responden Sarjana/Akademik memiliki hipertensi. Karena semakin tinggi tingkat pengetahuan

s14 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)
Dasopang dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

Tabel 5. Gambaran hubungan pendidikan dengan kepatuhan diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan Medan.

Pendidikan
Tingkat
p Value
kepatuhan Tidak tamat SD SD SMP SMA Sarjana/
Akademi
Baik 7 25 14 17 34
(7%) (25%) (14%) (17%) (34%)
Tidak Baik 0 1 1 0 1
0,826
(0%) (1%) (1%) (0%) (1%)
Total 7 26 15 17 35
(7%) (26%) (15%) (17%) (35%)

Tabel 6. Gambaran hubungan wilayah dengan kepatuhan diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan Medan.

Wilayah
Tingkat
p Value
kepatuhan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan
Titi rantai Merdeka Padang Bulan Darat Babura Petisah hulu
Baik 11 10 47 11 10 8
(11%) (10%) (47%) (11%) (10%) (8%)
Tidak Baik 1 0 2 0 0 0
0,765
(1%) (0%) (2%) (0%) (0%) (0%)
Total 12 10 49 11 10 8
(12%) (10%) (49%) (11%) (10%) (8%)

Tabel 7. Gambaran hubungan pengetahuan dengan kepatuhan DAFTAR PUSTAKA


diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan
Medan. 1. Agoes, A, dkk. (2013). Hubungan Tingkat
Pengetahuan tentang Faktor Resiko Hipertensi
Tingkat Pengetahuan
p Value dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Dinoyo.
kepatuhan
Baik Kurang baik Malang.
Baik 97 0 2. Departemen Kesehatan RI. (2008). Profil Kesehatan
(97%) (0%) Indonesia Tahun 2008. Jakarta: Departemen
Tidak Baik 1 2 Kesehatan RI.
0,0001
(1%) (2%) 3. Doenges, Marilyn E. (2002). Rencana Asuhan
Total 98 2 Keperawatan. Ed. 3. Jakarta: EGC.
(98%) (2%) 4. Gardner, F.Samuel. (2007). Smart Treatment for High
Blood Pressure. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
5. Kurniawan. (2002). Gizi seimbang untuk mencegah
maka semakin baik kepatuhan pasien terhadap pola diet
hipertensi. Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa
hipertensi (Wuri, et. al., 2008).
Fakultas Kedokteran YARSI. Jakarta.
Pengetahuan yang baik akan mendorong seseorang
6. Kusumastuti, Devita Indra. (2014). Hubungan
untuk berperilaku yang tepat khususnya dalam
Pengetahuan dengan Kepatuhan Diet Hipertensi
pencegahan hipertensi dengan diet, dimana perilaku
pada Lansia yang Mengalami Hipertensi di Panti
biasanya dipengaruhi oleh respon individu terhadap
Wredha Dharma Bakti Kasih Surakarta. Skripsi
stimulus, tergantung bagaimana reaksi individu untuk
Program Studi S-1 Keperawatan Kusuma Husada
merespon terhadap suatu stimulus yang ada pada suatu
Surakarta.
tindakan atau perilaku (Notoatmojo S, et. al., 2003)
7. Mardiyati, Y. (2009). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Penderita Hipertensi dengan Sikap
KESIMPULAN
Menjalani Diet Hipertensi di Puskesmas Ngawen 1
Kabupaten Gunung Kidul Provinsi D.I.Y. Universitas
Sebanyak (98%) responden di Puskesmas Padang
Muhamadiyah Surakarta.
Bulan mempunyai pengetahuan yang baik tentang diet
8. Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC.
hipertensi. Sebanyak (97%) responden di Puskesmas
9. Notoatmojo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku
Padang Bulan patuh dalam melaksanakan diet hipertensi.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Terdapat adanya hubungan yang signifikan antara
10. Prihandana, Sadar. (2012). Studi Fenomenologi:
tingkat pengetahuan tentang diet dengan kepatuhan
Pengalaman Kepatuhan Perawatan Mandiri pada
diet penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan
Pasien Hipertensi di Poliklinik RSI Siti Hajar Kota
Medan.
Tegal, Tesis, UI. Depok.

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017) s15
Dasopang dkk |Formulasi dan Uji Sifat...

11. Sugiharto, Aris. (2007). Faktor-Faktor Resiko 12. Wuri, Nirawati Renika, dkk. (2008). Hubungan Tingkat
Hipertensi Grade II pada Masyarakat, Tesis, Pengetahuan tentang Diet dengan Kepatuhan Diet
Universitas Diponegoro. Semarang. Penderita Hipertensi di Klinik 24 Jam Mardi Mulya
Semarang. Semarang: Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.

s16 Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 Suplemen 1 (Desember 2017)

S-ar putea să vă placă și