Sunteți pe pagina 1din 5

Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No.

3, Edisi Agustus 2016

Analisis Kecerdasan Ekologis Berbasis Kearifan Lokal pada Siswa SMA Di Desa Jaring
Halus Kecamatan Sicanggang dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan Mangrove

Dwi Qorianti Nasution*, Syarifuddin, Binari Manurung


Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
*Keperluan korespondensi, email: dwiqoriantinst@yahoo.com

Abstract: This study aims to : (1) Determine the Level of Intelligence Ecological high school students
based Local Wisdom in Utilizing And Preserving Forests Mangrove in the village of Jaring Halus of
Sicanggang District Langkat;(2) Knowing Bioethics taught by Biology Teacher on high school
students in Utilizing And Preserving mangrove forest in the village of Fine Jaring District of
Sicanggang Langkat;(3) Knowing the Family Education taught parents to their children who are in the
Village District of Jaring Fine Sicanggang Langka;(4) Knowing how students learn in Utilizing Local
Wisdom and Preserving mangrove forest in the village of Fine Jaring District of Sicanggang Langkat .
The approach used is a descriptive study non hypotheses using survey approach ( surveying Method).
The research sample of 30 high school students who reside in the village of Jaring Fine Sicanggang
District of Langkat . instrument used in this study is a test, questionnaire , interview and observation .
Data analysis technique used is descriptive analysis with percentages . The final conclusion;(1)
Ecological Intelligence Level High School Students Based Local Wisdom on average relatively good
with an average score of ecological intelligence level of 22.5 % of high school students;(2) the ability
of high school students Against Ecological Intelligence Bioethics Teachers Taught average quite well
with the mean the ability of high school students average score of 50.7 %;(3) Family Education Level
Taught His parents People Against the average is quite good with an average score of level of
education was 35.8 % ;(4) knowledge in ecological intelligence level of high school students based on
local wisdom on average relatively good with an average score of knowledge amounting to 25.56 % of
high school students.

Key Words: Ecological Intelligence, Local Wisdom, Utilizing and Conserving Mangrove Forest

PENDAHULUAN manusia untuk mengubah fungsi areal


Mahluk hidup memiliki hak hidup hutan mangrove menjadi kawasan
yang perlu menghargai dan memandang permukiman, pembukaan dan perluasan
makhluk hidup lain sebagai bagian dari areal tambak, meningkatnya permintaan
komunitas hidup. Semua species hidup kayu hasil tebangan hutan mangrove serta
memiliki hubungan dan saling terkait satu kegiatan komersial lainnya. Penebangan
sama lain membentuk komunitas biotik. mangrove guna pengembangan areal
Dalam komunitas ini, termasuk manusia tambak telah menghilangkan fungsi
berinteraksi dengan unsur – unsur ekosistem mangrove, menyebabkan
lingkungan fisik membentuk suatu sistem kerusakan habitat dasar dan hilangnya
ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam fungsi ekosistem, dan pada gilirannya
ekosistem terdapat unsur- unsur biotik dan mengancam ekosistem lamun, terumbu
lingkungan fisik abiotik yang membentuk karang bahkan permukiman penduduk
fungsi sebagai sistem ekologi akan (Cunningham, 2003).
memberi dampak terhadap fungsi substansi Pemanfaatan sumber daya pesisir
lain (Cunningham, 2003). sering kali dilakukan tanpa mementingkan
Berkenaan dengan krisis kecerdasan pelestarian dan keseimbangannya.
ekologis dan lingkungan hidup tersebut, Keadaan ini menyebabkan sumber daya
beberapa hasil penelitian dan pengalaman pesisir dalam keadaan terancam dan
empirik menunjukkan bahwa tekanan memungkinkan berbagai potensi yang
terhadap ekosistem hutan mangrove memiliki terdegradasi dan segala bentuk
terutama bersumber dari keinginan kekayaan yang terkandung di dalamnya.

141
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 3, Edisi Agustus 2016

Oleh karena itu, segala bentuk upaya yang tingkat kecenderungan masing-masing
mengganggu keutuhan dan kelestarian komponen dilakukan dengan
fungsi wilayah pesisir dan laut perlu mengkategorisasikan tingkat pengetahuan
diminimalkan agar potensinya yang siswa
berlimpah dapat memanfaatkan secara
berkelanjutan, sebagai tumpuan harapan Deskripsi Hasil Pembahasan
masa depan anak cucu generasi penerus Hasil penelitian yang telah dilakukan
bangsa terutama dalam menghadapi mengenai tingkat kecerdasan ekologis
berbagai tantangan global menuju siswa SMA berbasis kearifan lokal dalam
pembangunan yang lebih maju. memanfaatkan dan melestarikan hutan
mangrove diperoleh dengan menggunakan
METODE Tes disimpulkan bahwa rata-rata tingkat
Pendekatan yang digunakan dalam kecerdasan ekologis siwa SMA yang
penelitian ini menggunakan Deskriptif bertempat tinggal di Desa Jaring Halus
metode survey (survey method). Penelitian Kecamatan Sicanggang Kabupaten
ini untuk mengetahui: (1)Tingkat Langkat tergolong kategori baik atau
kecerdasan ekologis siswa SMA berbasis paham dengan rata-rata skor sebesar 22,5.
kearifan lokal dalam memanfaatkan dan Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa,
melestarikan hutan mangrove;(2) menunjukkan mayoritas (20 orang siswa
Pendidikan nonformal keluarga yang SMA atau 66,7%) siswa SMA memiliki
diajarakan orang kepada anaknya yang tingkat kecerdasan ekologis yang tergolong
terdapat di siswa SMA dalam baik terhadap hutan mangrove.
memanfaatkan dan melestarikan hutan Kemampuan siswa SMA terhadap
mangrove;dan (3) Cara siswa mempelajari kecerdasan ekologis bioetika yang
kearifan lokal di Desa Jaring Halus diajarkan guru dalam memanfaatkan dan
Kecamatan Sicanggang Kabupaten melestarikan hutan mangrove diperoleh
Langkat dalam memanfaatkan dan dengan menggunakan Angket dalam
melestarikan hutan mangrove. bentuk Skala Likert. Hasil penelitian yang
Penelitian survey dalam informasi dilakukan dengan menggunakan angket
dikumpulkan dari responden dengan menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan
menggunakan kousioner. Umumnya, siswa SMA terhadap kecerdasan ekologis
pengertian survey di batasi pada pengertian bioetika yang diajarkan guru dalam
survey sampel dimana informasi memanfaatkan dan melestarikan hutan
dikumpulkan dari sebagaian populasi mangrove tergolong kategori baik dengan
untuk mewakili seluruh populasi. Jadi rata-rata skor sebesar 50,7%.
berbeda dengan sensus dimana informasi Hasil angket yang dilakukan
dikumpulkan dari seluruh populasi. Perlu menunjukkan bahwa dalam melaksanakan
dikemukakan bahwa, walaupun jumlahnya tingkat pendidikan keluarga yang diajarkan
sedikit, terdapat juga survey dengan terhadap orang tuanya tentang
menggunakan kuesioner di Indonesia yang pemanfaatan dan pelestarian hutan
pengambilan sampelnya menyerupai mangrove adalah menunjukkan bahwa dari
sensus ( Singarimbun, 1982). 30 siswa SMA memiliki pendapat yang
berbeda-beda tentang tingkat pendidikan
Teknik dan Instrumen Pengumpulan keluarga yang diajarkan terhadap orang
Data tuanya tentang pemanfaatan dan
Data yang diperlukan dalam penelitian pelestarian hutan mangrove terdapat dapat
disesuaikan dengan rumusan permasalahan digolongkan baik. Siswa SMA yang
dan tujuan penelitian. Pengumpulan data bertempat tinggal di Desa jaring Halus
dilakukan dengan metode survey memiliki tingkat pendidikan keluarga
menggunakan Angket.Untuk mengetahui

142
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 3, Edisi Agustus 2016

diman skor hasil adalah (16 0rang siswa Kemampuan siswa dalam melaksanakan
atau 53,3%). evaluasi tentang kecerdasan ekologis siswa
Hasil observasi dan studi dokumentasi SMA dalam memanfaatkan dan
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa melestarikan hutan mangrove yang
dalam melaksanakan pengetahuan dalam meliputi bioetika yang diajarkan oleh guru
tingkat kecerdasan ekologis berbasis Biologi pada siswa SMA dan pendidikan
kearifan lokal dalam memanfaatkan dan keluarga yang diajarkan orang tuanya
melestarikan hutan mangrove adalah kepada anaknya siswa SMA dalam
apakah kearifan lokal yang terdapat di desa memanfaatkan dan melestarikan hutan
Jaring Halus. Dengan hasil skor (19 siswa mangrove di Desa Jaring Halus Kecamatan
SMA atau 63,3%) dapat dikategorikan baik Sicanggang Kabupaten Langkat
Hasil wawancara dengan para siswa dikategorikan baik.
SMA diperoleh bahwa bagaimana cara Pemahaman siswa SMA tentang
siswa SMA mempelajari kearifan lokal memanfaatkan dan melestarikan hutan
dalam memanfaatkan dan melestarikan mangrove di Desa Jaring Kecamatan
hutan mangrove dengan jawaban yang Sicanggang Kabupaten Langkat dengan
cukup beragam, secara rincinya cara mengguanakan instrumen wawancara
pembelajaran kearifan lokal adalah dapat dikategorikan baik
keadaan hutan mangrove di Desa Jaring Pengetahuan dalam tingkat kecerdasan
halus dapat tergolong baik, adat istiadat ekologis siswa SMA berbasis kearifan
yang diajarkan di Desa Jaring Halus adalah lokal dalam memanfaatkan dan
Jamu laut dan tolak bala, keuntungan dan melestarikan hutan mangrove di Desa
manfaat hutan mangrove adalah Batang Jaring Halus Kecamatan Sicanggang
mangrove digunakan sebagai tonggak Kabupetan Langkat dapat di kategorikan
rumah rumah dan kayu bakar,, cara baik.
melestarikan hutan mangrove adalah
dengan cara menanam bibit mangrove, Impilkasi
dampak dari perusakan hutan mangrove Hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah terjadinya bencana banjir, usaha berimplikasi bagi pihak-pihak terkait
yang dilakukan dalam memanfaatkan dan dalam memanfaatkan dan melestarikan
melestarikan hutan mangrove adalah hutan mangrove di Desa Jaring Halus
Menanam bibit mangrove dan melestarikan Kecamatan Sicanggang Kabupaten
serta menjaganya, hambatan dalam Langkat. dalam perannya sebagai evaluator
melestarikan hutan mangrove adalah kemajuan atau hasil belajar siswa, maka
kurangnya bibit mangrove untuk ditanam siswa dituntut untuk memiliki pemahaman
di Desa Jaring Halus, larangan terhadap yang baik tentang kecardasan ekologis
penebangan hutan mangrove adalah dalam pemanfaatkan hutan mangrove.
Dilarang untuk menebang hutan mangrove Agar hutan mangrove dapat terjaga dan
serta dilarang untuk membakarnya terlindungi dari penebangan luar.
Selain itu, dalam menyusun
KESIMPULAN instrument penilaian siswa juga harus
Tingkat kecerdasan ekologis dalam memenuhi criteria yang harus dipelajari
kemampuan dasar dan pencapaian atau dalam menyusun instrument penilaian
prestasi dalam tingkat kecerdasan ekologis seperti Validitas dengan baik.hasil
siswa SMA yang berbasis kearifan lokal penelitian menunjukkan bahwa tingkat
dalam memanfaatkan dan melestarikan kecerdasan ekologis siswa SMA dalam
hutan mangrove di Desa Jaring Halus memanfaatkan hutan mangrove adalah
Kecamatan Sicanggang Kabupetan kurangnya pengetahuan siswa terhadap
Langkat dapat dikategorikan baik. pentingnya hutan mangrove bagi makhluk
hidup.

143
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 3, Edisi Agustus 2016

Harus ada larangan penebangan hutan Nanggroe Aceh Darussalam. (online)


mangrove. Harus sering dilakukan (http://dydear.multiply.com/journal/item/15
penanaman bibit managrove pada hutan /Analisa_Vegetasi. Diakses 10 November
mangrove yang sudah gundul.Siswa dapat 2015:hal :60-88.
memanfaatkan dan melestarikan hutan Fajarini, U. 2014. Peranan Kearifan Lokal
Dalam Pendidikan Karakter. Universitas
mangrove secara baik-baik.Mencari solusi Islam Negeri ( UIN). Jakarta. Diakses pada
agar hutan mangrove tidak di tebang tanggal 20 Oktober 2015:hal:123-125.
maupun di dibakar secara besar- Gunawijaya, J. 2011. Kearifan Lokal tentang
besaran.Adanya sanski yang setimpal bagi Mitigasi Bencana pada masyarakat Baduy.
orang yang menebang maupun menebang Jurnal Makara. Sosial Humaniora. Diakses
hutan mangrove. pada tanggal 20 Desember 2015:hal:68-69.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Bumi Aksara:32-35.
Amirullah, G. 2012. Kecerdasan Ekologi. http Irwanto. 2008. Hutan Mangrove Dan
://www.academia.edu/ 4950170 / Manfaatnya. www.irwantoshut.com.
kecerdasan ekologi _ ekologi Diakses pada Diakses 10 November 2015:20-30.
tanggal 15 Januari 2016: hal: 2 – 6. Mulia, S .2001. Hutan tanaman mangrove
Anonim, 2009. Kearifan LOkal Dalam prospek masa depan kehutanan
Pengelolahan Sumberdaya Alam. indonesia.kongres kehutan indonesia.
http://www.ymp.or.id /esilo Diakses pada Jakarta:1-9.
tanggal 9 Novenber 20: hal:5-7. Mungmachan, R. 2012. Knowledge and local
Anwar, C.1996. Pedoman Teknis Penanaman wiadom:community Treasure Uban Ratcha
Mangrove. Info Hutan No 65, Puslit Hutan Tand University. Thailand. Journal
dan Konservasi Alam. Bogor:68-88. Internasional. Diakses pada tanggal 13
Arikunto, S. 2013. Prosedur penelitian suatu Desember 2015:hal:175 : 177.
pendekatan praktik.Jakarta:Rineka Noor, Y.1999.Panduan cara menanam
Cipta:hal:265-272. mangrove di Indonesia WI-IP/ PKA.
Ariyanto. 2014. Kearifan Masyarakat Lokal Bogor:33-35.
Dalam Pengelolahan Hutan Di Desa Rano Pemerintah Kabupaten Sicanggang.
Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten 2014.Sejarah Desa Jaring Halus:hal :40-
Donggala. Jurnal Warta Rimba. Diakses 45.
pada tanggal 10 November 2015:hal:86-90. Republik Indonesia . 2014.UU Pengetahuan
BBKSDA Sumut. 2006. Perjanjian Kerjasama Wilayah Pesisir dan pulau –pulau Kecil
Pengelolahan SMLTLsecara Kolaborasi. http:/// Hukumonlline . com / Pengelolahan
Medan:hal:33-40. Pesisir Laut. pdf:hal : 7-9.
Bengen, D. 2002. Pengenalan dan Republik Indonesia .2013.UU Pencegahan
Pengelolaan Ekosistem Mangrove. IPB: Dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Bogor:82-88. http:/// Hukumonlline . com /
Chalpher, Wl. 2013. Local Wisdom in the PerusakanHutan. Pdf:hal:10-11.
environment management of a community : Revelle. 2006. Krisis
Analysis of local know ledge in tha pong ekologis.http:///wwwsagaonline.com/indek:
village. Thailand. Journal internasional. 5-9.
Diakses pada tanggal 13 Desember Sanudin. 2009. Kearifan Lokal Dalam
2015:hal:20-23. Mengelolah Hutan Mangrove Di Desa
Cunninganham,W. 2003.Environmental Jaring Halus. langkat Sumatera Utara .
Science. A Global Concern Edition Diakses pada tanggal 10 November
McGrawhill Book. New York:211-215 2015:hal :80-84.
Dora, N. 2006.Deskriptip Tentang Jaring Satyananda, M. 2013. Kearifan Lokal Suku
Halus. Alumnus Antropologi FISIP USU . Heleong Di Pulau Semau Kabupaten
Diakses pada tanggal 10 November Kupang Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta
2015:hal:30-32. : Balai Pelestarian Nilai Budaya
Ezwardi, I. 2009. Struktur Vegetasi Dan Bali:hal:41-55.
Mintakat Hutan Mangrove Di Kuala Singarimbun, M. 1986. Metode Penelitian
Bayeun Kabupaten Aceh Timur Provinsi Survey.Jakarta:LP3ES:3-9.

144
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 5, No. 3, Edisi Agustus 2016

Soerinegara. 1987. Hutan Mangrove Fungsi


dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisus:22-
30.
Susilo, E. 2013. Kajian profil Kearifan Lokal
masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan
Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa
Timur. Diakses pada tanggal 4 November
2015:hal:16-24.
Utina, R. 2012.Kecerdasan ekologis dalam
kearifan lokal masyarakat Bajo Desa
Toroseaje Provinsi Gorontalo. Jurnal
Warta Rimba. Diakses pada tanggal 15
januari 2016:hal:14-19.
Zulkarnain. 2008. Kearifan Lokal dalam
Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber daya
Pesisir. Diakses pada tanggal 5 November
2015:hal:69-70.

145

S-ar putea să vă placă și