Sunteți pe pagina 1din 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

C DENGAN GASTRITIS
DI POLIKLINIK S.A

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Tn.C
Jenis kelamin: : Laki-laki
Usia : 35 Tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Hindu
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kenyeri Denpasar
Diagnosa medis : Gastritis
Tanggal MRS : 23 Januari 2017
Tanggal pengkajian : 23 Januari 2017 pkl.08.00 wita
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.D
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 34 tahun
Hub dengan pasien : Suami
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kenyeri Denpasar
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama saat MRS
Pasien mengeluh perut (ulu hati) terasa perih dan panas sejak 3 hari lalu.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RS.A diantar istrinya pada tanggal 23 Januari 2017 pukul
07.50 wita. pasien mengeluh pusing dan perut (ulu hati) terasa perih dan panas. P:
pasien terlihat meringis saat epigastrium ditekan, Q: nyeri seperti diremas-remas,
R: di ulu hati / epigastrium, S: skala 6 (skala nyeri 0 – 10), T: nyeri hilang timbul
saat epigastrium ditekan ±1menit. Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu
makan, pasien mengatakan cepat merasa kenyang setelah makan. Setelah
dilakukan pengkajian didapatkan data pasien tampak meringis kesakitan, pasien
memegang daerah perut (ulu hati), pasien tampak gelisah, pasien tampak pucat,
konjungtiva anemis, BB: 63 kg sebelum sakit BB: 70 kg.
c. Riwayat penyakit klien dan keluarga
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Pasien
mengatakan pasien dan keluarga tidak memiliki penyakit menular maupun
penyakit keturunan.
3. Pola Fungsional Kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengetahui penanganan dan pengobatan tentang
penyakitnya. Pasien juga mengatakan jika sakit ia akan berobat ke pelayanan
kesehatan.
b. Nutrisi / metabolik
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi nasi biasa dan
lauk disertai dengan buah- buahan dan mengonsumsi sayuran. Pasien mampu
minum 1500cc perhari
Saat sakit : pasien makan bubur pagi hari, hanya habis 1/3 porsi. pasien sudah
minum 400cc pagi hari.
c. Pola eliminasi
BAB
Sebelum sakit: pasien BAB 1 kali setiap pagi, dengan konsistensi feses lembek,
bau khas feses.
Saat sakit : pasen BAB 1 kali setiap pagi, dengan kosistensi feses lembek, bau
khas feses
BAK
Sebeum sakit : pasirn BAK 4-5 kali sehari, bau khas urine, warna kuning jernih.
Saat sakit : pasein BAK 4-5 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas urine.
d. Oksigenasi
Pasien mengatakan bahwa ia tidak memiliki riwayat sesak atau gangguan
pernafasan
e. Pola tidur dan istirahat
pasien mengatakan tidur malam 7 jam perhari ( 22.00 – 05.00 WITA )
f. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4 Keterangan

Makan  minum  0 : mandiri


1 : dibantu alat
Mandi  2 :dibantu orang lain
3 :dibatu alat dan
Toileting  orang lain
4 : tergantung total
Bepakaian 

Mobilisasi di tempat tidur 

Berpindah 

Ambulasi 

g. Pola persepsual
Pasien mengatakan nyeri dibagian genitalia :
P : pasien terlihat meringis saat epigastrium ditekan
Q : nyeri seperti diremas-remas
R : di ulu hati / epigastrium
S : skala 6 (skala nyeri 0 – 10),
T : nyeri hilang timbul saat epigastrium ditekan ±1 menit
h. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada reproduksinya
i. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan dengan kondisinya sekarang pasien tidak bisa menjalankan
peran untuk keluarga, teman , rekan kerja.
j. Pola manajement koping stress
Pasien mengatakan hanya berdoa, menceritakan kepada istrinya dan pasien
mengatakan sudah berusaha untuk pengendalian akan kejadian yang dialaminya
saat ini.
k. Sistem nilai dan keyakinan
Pasien menganut agama Hindu, pasien saat sakit hanya bisa berdoa dengan
berbaring di tempat tidur.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : lemas
GCS : E4V5M6
Tingkat kesadaran : compos mentis
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 37,3⁰C
Respirasi : 20x/menit
BB sebelum sakit : 70 kg
BB saat sakit : 63 kg
TB : 174 cm
b. Head to toe :
1) Kepala
Inspeksi : kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut panjang, tidak mudah
rontok, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di sekitar kepala.
2) Mata
Inspeksi : kelopak mata simetris, tidak ada edema, konjungtiva anemis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan sekitaran mata
Hidung : bentuk simetris tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan
pada hidung.
Telinga : bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
3) Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher
4) Dada (jantung,paru-paru,payudara)
Inspeksi : bentuk payudara simetris, nafas teratur, tidak benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah dada.
Perkusi : tidak ada bunyi pekak dan sonor
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
5) Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, bentuk simetris
Palpasi : adanya nyeri tekan pada abdomen (ulu hati)
Auskultasi : bising usus (+)
6) Genetalia
Tidak di observasi
7) Ekstrimitas atas
Edema : tidak adanya edema
Verises : tidak adanya varises.
8) Bawah
Edema : tidak ada edema
Varises : tidak ada varises
Refleks : (+)  (+)
5. Terapi Medis/Pengobatan
a. Antasid 3x500 mg
b. Omeprazole 2x20mg
c. Paracetamol 3x500 mg (oral K/P)
6. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subjektif: Agens pencedera Nyeri akut
1) pasien mengeluh pusing fisiologis
dan perut (ulu hati) terasa
perih dan panas.
P: pasien terlihat
meringis saat epigastrium
ditekan, Q: nyeri seperti
diremas-remas,
R: di ulu hati /
epigastrium,
S: skala 6 (skala nyeri 0 –
10),
T: nyeri hilang timbul
saat epigastrium ditekan
±1menit.
Data Objektif:
1) Pasien tampak meringis
kesakitan memegang
daerah perut (ulu hati)
2) Pasien tampak gelisah

3. Data Subjektif: Ketidakmampuan Defisit Nutrisi


1) Pasien mengatakan mual mencerna
dan tidak nafsu makan makanan
2) pasien mengatakan cepat
merasa kenyang setelah
makan
Data Objektif:
1) pasien tampak pucat
2) konjungtiva anemis
3) BB sebelum sakit: 70 kg
BB saat sakit : 63 kg

7. Analisa Masalah
a. P : Nyeri akut
E : agens pencedera fisiologis
S : pasien mengeluh pusing dan perut (ulu hati) terasa perih dan panas, P:
pasien terlihat meringis saat epigastrium ditekan, Q: nyeri seperti diremas-
remas, R: di ulu hati / epigastrium, S: skala 6 (skala nyeri 0 – 10), T: nyeri
hilang timbul saat epigastrium ditekan ±1menit, pasien tampak meringis
kesakitan memegang daerah perut (ulu hati), pasien tampak gelisah.
b. P : Defisit Nutrisi
E : Ketidakmampuan mencerna makanan
S : Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan, pasien mengatakan
cepat merasa kenyang setelah makan, pasien tampak pucat, konjungtiva
anemis, BB sebelum sakit: 70 kg BB saat sakit : 63 kg.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens pencedera fisiologis dibuktikan dengan pasien
mengeluh pusing dan perut (ulu hati) terasa perih dan panas, P: pasien terlihat
meringis saat epigastrium ditekan, Q: nyeri seperti diremas-remas, R: di ulu hati /
epigastrium, S: skala 6 (skala nyeri 0 – 10), T: nyeri hilang timbul saat epigastrium
ditekan ±1menit, pasien tampak meringis kesakitan memegang daerah perut (ulu
hati), pasien tampak gelisah.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan ditandai
dengan pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan, pasien mengatakan cepat
merasa kenyang setelah makan, pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, BB
sebelum sakit: 70 kg BB saat sakit : 63 kg.
C. Perencanaan
1. Prioritas Masalah
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens pencedera fisiologis
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan

2. Rencana Keperawatan
TANGGAL/ DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
WAKTU KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
23 Januari Nyeri akut Setelah diberikan asuhan 1) Lakukan pengkajian
keperawatan selama 1x60 nyeri secara
2017 berhubungan
menit diharapakan pasien komprehensif
08.15 WITA dengan agens mampu mengontrol nyeri (lokasi,
dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
pencedera
1) Pasien tidak frekuensi, kualitas,
fisiologis meringis dan faktor
2) Skala nyeri 1-2 dari presipitasi)
0-10 skala nyeri 2) Monitor tanda vital
3) Pasien menyatakan 3) Ajarkan tehnik
nyeri berkurang nonfarmakologi:
4) Pasien mengetahui nafas dalam,
penyebab dan cara relaksasi, distraksi
mengatasi nyeri 4) Berikan informasi
tentang nyeri
5) Delegatif dalam
pemberian antacid
1x500 mg

23 Januari Defisit nutrisi Setelah diberikan asuhan 1) Monitor pucat,


keperawatan selama 1x60 kemerahan, dan
2017 berhubungan
menit diharapakan pasien kekeringan jaringan
08.15 WITA dengan mampu memenuhi konjungtiva
kebutuhan nutrisi dengan 2) Monitor mual dan
ketidakmampuan
kriteria hasil: muntah
mencerna makanan 1) Mual pasien 3) Kaji kemampuan
berkurang pasien untuk
2) Nafsu makan meningkatkan dan
meningkat mendapatkan nutrisi
3) Terjadi peningkatan yang dibutuhkan
BB 4) Berikan informasi
4) Pasien mengetahui tentang kebutuhan
penyebab dan cara nutrisi
mengatasi masalah 5) Berikan informasi
nutrisi untuk memantau
adanya penurunan
BB
6) Delegatif dalam
pemberian
omeprazole 1x20mg
D. Implementasi Keperawatan
TANGGAL/ NO. Dx TINDAKAN EVALUASI
WAKTU KEPERAWATAN
23 Januari 1 1) Lakukan 1) DS: pasien mengatakan
pengkajian nyeri nyeri pada ulu hati
2017
secara DO: pasien tampak
08.30 wita komprehensif meringis
(lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, dan
faktor
presipitasi)
2) Monitor pucat, 2) Pasien masih pucat,
08.30 wita 2
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
08.30 wita 2 3) Monitor mual 3) tidak ada muntah dan
dan muntah pasien mengatakan masih
mual
2 4) Kaji kemampuan 4) pasien mengatakan akan
pasien untuk mengkonsumsi makanan
08.35 wita
meningkatkan yang dihindari untuk
2 dan mendapatkan penderita gastritis
nutrisi yang
dibutuhkan
08.40wita 1 5) Monitor tanda 5) S: 37,30C
vital N: 95x/mnt
RR: 20x/mnt
TD: 110/80 mmHg

6) Ajarkan tehnik 6) DS: pasien mengatakan


08.45 wita 1 nonfarmakologi: nyeri nya berkurang
nafas dalam, setelah di lakukan
relaksasi relaksasi
DO: pasien tampak lebih
tenang
7) Berikan 7) DS: pasien mengatakan
1 informasi tentang paham tentang penyebab
nyeri nyeri dan cara mengatasi
nyeri
DO: pasien mampu
menjelaskan cara
mengatasi nyeri
2 8) Berikan 8) DS: pasien mengatakan
informasi tentang paham tentang nutrisi
kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi
1 9) Delegatif dalam 9) DS: pasien mengatakan
pemberian nyeri berkurang setelah
antacid 1x500 diberikan obat
mg
10) Delegatif dalam 10) Pasien mengatakan mual
2
pemberian berkurang setelah
omeprazole diberikan obat.
1x20mg

E. Evaluasi
TANGGAL/ DIAGNOSA EVALUASI PARAF
WAKTU KEPERAWATAN
23 Januari Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri berkurang
setelah diajakarkan relaksasi dan
2017 berhubungan
diberikan obat
09.50 wita dengan agens
O: pasien tidak meringis kesakitan dan
pencedera
tampak tenang. Skala nyeri 2 dari 0-10
fisiologis skala nyeri

A: tujuan tercapai

P: lanjutkan intervensi tehnik relaksasi


dan pemberian antacid 3x500 mg
dirumah
23 Januari Defisit nutrisi S: pasien mengatakan mual berkurang
dan paham tentang pemenuhan nutrisi
2017 berhubungan
09.50 wita dengan O: pasien tidak mengeluh mual, pasien
masih tampak pucat
ketidakmampuan
mencerna A: tujuan tercapai sebagian
makanan
P: lanjutkan intervensi pemberian
omeprazole 2x20 mg, pemantauan
adanya penurunan BB, kemampuan
pasien untuk meningkatkan dan
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

S-ar putea să vă placă și