Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan
suatu fakta sosial, lansia merupakan suatu proses penarikan diri seseorang
pasal 19 ayat 1 bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena
(Khoiriyah, 2016).
1. Pra lansia
7
8
2. Lansia
4. Lansia potensial
panutan
2. Tipe mandiri
undangan.
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung
Hal ini tidak dikaitkan dengan penyakit, tetapi hal ini adalah
normal.
mudah untuk bertemu orang baru dan mendapat minat baru. Akan
1. Sel
2. Kardiovaskuler
3. Respirasi
bronkus.
4. Persarafan
dan reflek.
5. Muskuloskeletal
6. Gastrointestinal
enzim pencernaan.
13
7. Pendengaran
8. Penglihatan
katarak.
9. Kulit
kuku keras dan rapuh, serta kuku kaki tumbuh berlebihan seperti
tanduk.
lansia adalah :
1. Mudah Jatuh
2. Mudah Lelah
Disebabkan oleh:
depresi)
b. Gangguan organis
c. Pengaruh obat-obat
Disebabkan oleh:
makanan terganggu
Disebabkan oleh:
b. Keadaan diare
usus)
Disebabkan oleh:
(1)Presbiop
15
lainnya
2.2.1 Pengertian
jenis penyakit ini akan mengalami nyeri sendi dan keterbatasan gerak.
pembengkakan, dan rasa sakit pada sendi, otot, tendon, ligament dan
1. Tulang
lunak.
17
dan pergerakan )
topoiesis).
bentuknya:
g. Tulang panjang (femur, humerus ) terdiri dari satu batang dan dua
2. Otot
Otot dibagi dalam tiga kelompok, dengan fungsi utama untuk kontraksi
tubuh.
3. Kartilago
Kartilago terdiri dari serat-serat yang dilakukan pada gelatin yang kuat.
4. Ligament
merupakan akhir dari suatu otot dan dan berfungsi mengikat suatu
tulang.
5. Tendon
tendon.
6. Fasia
7. Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dari jaringan penyambung dari suatu
terjadi pada kulit dan tulang, antara tendon dan tulang antara otot.
8. Persendian
dilakukan.
a. Adanya penurunan yang umum pada tinggi badan sekitar 6-10 cm.
2.2.3 Etiologi
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolik
2.2.4 Patofisiologi
pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
dengan masa adanya serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada
progresif.
1. Nyeri persendian
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatasnya pergerakan
22
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
9. Kekuatan berkurang
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
4. Kelemahan
Gejala Extraartikular :
1. Pada Jantung :
c. Pericarditis
d. Myocarditis
2. Pada Mata :
a. Keratokonjungtivitis
b. Scleritis
khas.
perkembangan panas.
2.2.7 Komplikasi
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
4. Terjadi splenomegali
2.2.8 Penatalaksanaan
Eka, 2016):
pasien
c. Termoterapi
e. Pemberian Obat-obatan :
25
2.3.1 Pengertian
study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang
(NOC, 2010).
2.3.2 Etiologi
asam)
2. Pembengkakan jaringan
3. Spasmus otot
4. Kehamilan
5. Inflamasi
6. Keletihan
7. Kanker
1. Gangguan Tidur
4. Pucat
2.3.4 Komplikasi
1. Edema Pulmonal
2. Kejang
3. Masalah Mobilisasi
4. Hipertensi
5. Hipovolemik
6. Hipertermia
27
2.3.5 Patofisiologi
rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah
ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terdapat stimulus kuat
secara anatomis reseptor nyeri ada yang bermielien dan ada juga yang
karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki
sensasi yang berbeda. Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub
kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk