Sunteți pe pagina 1din 14

3.

3 INTERVENSI

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Intervensi
. Keperawatan Tujaun/KH Intervensi Rasional
1. Bersihan jalan Jalan napas Independen
napas tidak bersih dan a. Mengkaji fungsi
a. Adanya perubahan fungsi
efektif b/d efektif respirasi antara respiasi dan penggunaan
- Sekret kental setelah….hari lain suara, otot tambahan
atau perawatan jumlah, irama, menandakan kondisi
mengandung KH : dan kedalaman penyakit yang masih
darah a. Pasien napas serta dalam kondisi
- Fatigue menyatakan catatan pula penanganan penuh.
- Kemampuan bahwa batuk mengenai
batuk kurang berkurang, penggunaan otot
b. Ketidakmampuan
- Edema trakea / tidak ada sesak napas tambahan. mengeluarkan secret
faring dan secret b.Mencatat menjadikan timbulnya
berkurang. kemampuan penumpukan berlebihan
b.suara napa untuk pada saluran pernapasan.
normal mengeluarkannc. posisi semi/high fowler
(vesikuler) secret/batuk memberikan kesempatan
c.frekuensi secara efektif. paru-paru berkembang
napas 16-20 secara maksimal akibat
kali permenit c.Mengatur posisi diafragma turun ke
(dewasa) tidur semi bawah. Batuk efektif
d. tidak ada atau high mempermudah
dispnea fowler. ekspektorasi mucus.
Membantu d. Pasien dalam kondisi
pasien untuk sesak cenderung untuk
berlatih batuk bernapas melalui mulut
secara efektif yang jika tidak
dan menarik ditindaklanjuti akan
napas dalam mengakibatkan stomatitis.
e. Air digunakan untuk
menggantikan
d. membersihkan keseimbangan cairan
secret dari tubuh akibat cairan
dalam mulut banyak keluar melalui
dan trachea, pernapasan. Air hangat
suction jika akan mempermuda
memungkinkan. pengenceran secret
melalui proses konduksi
yang mengakibatkan
e. Memberikan arteri pada area sekitar
minum kurang leher vasodilatasi dan
lebih 2.500 mempermudah cairan
ml/hari, dalam pembuluh darah
menganjurkan dapat diikat oleh
untuk minum mucus/secret.
dalam kondisi
hangat jika tidak
a. Berfungsi meningkatkan
ada kontra kadar tekanan parsial O2
indikasi. dan saturasi O2 dalam
darah.
b. Berfungsi untuk
mengencerkan dahak
Meningkatkan/
memperlebar saluran
udara.
Mempertebal dinding
Kolaborasi saluran udara (bronchus)
a. Memberikan O2
udara inspirasi
yang lembap.
b. Memberikan
pengobatan atas
c. Menurunnya keaktifan
indikasi : dari mikroorganisme akan
1) Agen mukolitik, menurunkan respons
misal: inflamasi sehingga akan
Acetilcystein berefek pada
(mucomyst) berkurangnya produksi
2) Bronkodilator secret.
misal:
Theophyline,
Oxtriphyline
3) Kortikosteroid
(prednisone),
misal:
Dexamethason.
c. Memberikan
agen anti infeksi ,
misal :
1) Obat primer :
Isoniazid (INH),
Ethambutol
(EMB),
Rifampisin
(RMP).
2) Pyrazinamide
(PZA), Para
Amino Slicilic
(PAS),
Streptomycin.
3) Monitor
pemeriksaan
Laboratorium
(sputum)
2. Ketidakefektifa Tujuan : dalam
a. Identifikasi a. Dengan
n pola waktu 3x24 jam factor penyebab. mengidentifikasikan
pernapasan b/d setelah penyebab, kita dapat
menurunnya diberikan menentukan jenis efusi
ekspansi paru intervensi pola pleura sehingga dapat
sekunder napas kembalib. Kaji fungsi mengambil tindakan yang
terhadap efektif. pernapasan, catat tepat.
penumpukkan KH : kecepatan b. Distress pernapasan dan
cairan dalama. Klien mampu pernapasan, perubahan tanda vital
rongga pleura. melakukan dispnea, sianosis, dapat terjadi sebagai
batuk efektif. dan perubahan akibat stress fisiologi dan
b. Irana, tanda vital. nyeri atau dapat
frekuensi, dan menunjukkan terjadinya
kedalaman syok akibat hipoksia.
pernapasan c. Berikan posisic. Posisi fowler
berada pada fowler/semifowle memaksimalkan ekspansi
batas normal, r tinggi dan paru dan menurunkan
pada miring pada sisi upaya bernapas. Ventilasi
pemeriksaan yang sakit, bantu maksimal membuka area
rontgen dada klien latihan atelektasis dan
tidak ditemukan napas dalam dan meningkatkan gerakan
adanya batuk efektif. secret ke jalan napas
akumulasi besar untuk dikeluarkan.
cairan, bunyid. Auskultasi bunyid. Bunyi napas dapat
napas terdengar napas menurun atau tidak ada
jelas. pada area kolaps yang
meliputi satu lobus,
segmen paru, atau seluruh
e. Kaji
area paru.
pengembangan
e. Ekspansi paru menurun
dada sdan posisi
pada area kolaps. Deviasi
trachea.
trakea kea rah sisi yang
sehat pada tension
pneumothorak.
f. Kolaborasi untukf. Bertujuan sebagai
tindakan evakuasi cairan atau
thorakosentesis udara dan memudahkan
atau WSD ekspansi paru secara
maksimal.
g. Bertujuan sebagai
g. Bila dipasang evakuasi cairan atau
WSD : periksa udara dan memudahkan
mengontrol ekspansi paru secara
pengisap dan maksimal.
jumlah isapanh. Air dalam botol
yang benar. penampung berfungsi
h. Periksa batas sebagai sekat yang
cairan pada botol mencegah udara atmosfer
pengisap dan masuk kedalam pleura.
pertahankan padai. Gelembung udara selama
batas yang ekspirasi menunjukkan
ditentukan. keluarnya udara dari
i. Observasi pleura sesuai dengan yang
gelembung udara diharapkan. Gelembung
dalam botol biasanya menurun seiring
penampung dengan bertambahnya
ekspansi paru. Tidak
adanya gelembung udara
dapat menunjukkan
bahwa ekspansi paru
sudah optimal atau
tersumbatnya selang
drainese.
j. Deteksi dini terjadinya
komplikasi penting
j. An Setelah WSD seperti berulangnya
dilepas, tutup sisi pneumothoraks.
lubang masuk
dengan kassa
steril dan
observasi tanda
yang dapat
menunjukkan
berulangnya
pneumothorak
seperti napas
pendek keluhan
nyeri.
3. Gangguan Tujuan : dalam Mandiri
pertukaran gas waktu 2x24 jam a. Kaji dispnea, d. TB paru
b/d penurunan setelah takipnea, bunyi mengakibatkan efek luas
jaringan efektif diberikan napas, pada paru dari bagian
paru, gangguan peningkatan kecil bronchopneumonia
atelektasis, pertukaran gas upaya sampai inflamasi difus
kerusakan tidak terjadi. pernapasan, yang luas, nekrosis, efusi
membrane KH : ekspansi thoraks, pleura, dan fibrosis yang
alveolar-kapiler, a. Melaporkan dan kelemahan. luas. Efeknya terhadap
dan edema penurunan pernapasan bervariasi dari
bronchial. dispnea. gejala ringan, dispnea
b. Klien berat, sampai distress
menunjukkan pernapasan.
tidak ada gejala b.Akumulasi secret dan
distres b.Evaluasi berkurangnya jaringan
pernapasan. perubahan tingkat paru yang
c. Menunjukkan kesadaran, catat sehat dapat
perbaikan sianosis, dan mengganggu
ventilasi dan perubahan oksigenasi organ vital
kadar oksigen warna kulit, dan
jaringan termasuk jaringan tubuh.
adekuat gas membrane c.Membuat tahanan
darah arteri mukosa melawan udara
dalam rentang dan kuku. luar untuk mencegah
normal. c.Tunjukkan dan kolaps atau
dukung penyempitan jalan
pernapasan napas sehingga
bibir selama membantu
ekspirasi menyebarkan udara
khusunya untuk melalui paru dan
klien dengan mengurangi
fibrosis dan napas pendek.
kerusakan d.Menurunkan konsumsi
parenkim paru. oksigen
selama periode
d.Tingkatkan penurunan
tirah baring, pernapasan dan dapat
batasi aktivitas, menurunkan beratnya
dan bantu gejala.
kebutuhan
perawatan diri
sehari-hari a. Penurunan kadar O2 atau
sesuai keadaan saturasi dan peningkatan
klien. PCO2 menunjukkan
Kolaborasi kebutuhan untuk
a. Pemeriksaan intervensi atau perubahan
AGD program terapi.
b. Terapi oksigen dapat
mengoreksi hipoksia yang
terjadi akibat penurunan
ventilasi atau
b. Pemberian menurunnya permukaan
oksigen sesuai alveolar kapiler.
kebutuhan
tambahan. c. Kortikosteroid berguna
dengan keterlibatan luas
pada hipoksemia dan bila
reaksi inflamasi
mengancam kehidupan.
c. Kortikosteroid.
4. ketidakseimban Tujuan : Independen
gan nutrisi, keseimbangan a. Mendokumentasia. Menjadi data focus untuk
kurang dari nutrisi terjaga kan status nutrisi menetukan rencana
kebutuhan setelah….. hari pasien, serta tindakan selanjutnya.
tubuh b/d perawatan mencatat turgor
perasaan mual, dengan kulit, berat badan
batuk produktif. KH : saat ini, tingkat
a. Perasaan mual kehilangan berat
hilang/berkuran badan, integritas
g. mukosa mulut,
b.Pasien tonus perut, dan
mengatakan riwayat nausea
nafsu atau diare.b. Meningkatkan
makan Memonitor intake kenyamanan daerah
meningkat. -output dan berat mulut sehingga akan
c.Berat badan badan secara meningkatkan perasaan
pasien tidak maksimal. nafsu makan.
mengalami b. Memberikan oralc. Meningkatkan intakemak
penurunan care sebelum dan anan dan nutrisi pasien,
drastic dan sesudah terutama kadar protein
cenderung penatalaksanaan tinggi yang dapat
stabil. respiratory. meningkatkan mekanisme
d.Pasien terlihatc. Menganjurkan tubuh dalam proses
dapat makan sedikit, penyembuhan.
menghabiskan tapi sering dengand. Merangsang pasien untuk
porsi diet TKTP. bersedia
makan yang meningkatkan intakemaka
disediakan. nan yang berfungsi
e.Hasil analisis d. Menganjurkan sebagai sumber energi
laboratorium keluarga untuk bagi penyembuhan.
menyatakan membawa
protein darah / makanan dddari
albumin rumah terutama
darah dalam yang disukaia. Menentukan kebutuhan
rentang pasien dan nutrisi yang tepat bagi
normal. kemudian makan pasien.
dengan pasien
jika tidak adab. Mengontrol keefektifan
kontraindikasi. tindakan terutama dengan
Kolaborasi kadar protein darah.
a. Mengajukan c. Meningkatkan komposisi
kepada ahli gizi tubuh akan kebutuhan
untuk vitamin dan nafsu makan
menentukan pasien.
komposisi diet.
b. Memonitor
pemeriksan
laboratorium,
misal : BUN,
serum protein,
dan albumin.
c. Memberikan
vitamin sesuai
indikasi.
5. Risiko Tujuan : Independen
penyebaran penyebaran a. Me-kajian a. Untuk mengetahui
infeksi b/d tidak infeksi tidak patologi penyakit kondisi nyata dari
adekuatnya terjadi selama (fase aktif dan masalah pasien fase
mekanisme perawatan inaktif) dan inaktif tidak berarti tubuh
pertahanan diri, dengan potensial pasien sudah terbebas dari
kerusakan KH : penyebaran kuman tuberculosis.
jaringan, a. Pasien dapat infeksi
malnutrisi, memperlihatkan melaluiairborne d
paparan perilaku sehat roplet selamab. Mengurangi resiko
lingkungan, (menutup mulut batuk, bersin, anggota keluarga untuk
kurangnya saat batuk dan meludah, tertular dengan penyakit
pengetahuan bersin) berbicara, yang sama dengan pasien.
untuk mencegah b.Tidak muncul tertawa, dll.
paparan kuman tanda- b. Mengidentifikasi
pathogen. tanda infeksi risiko penularan
lanjutan. kepada orang lainc. Penyimpanan sputum
c.Tidak ada seperti anggota pada wadah yang
anggota keluarga dan terdesinfeksi dan
keluarga/oran teman dekat. penggunaan masker dapat
g terdekat Menginstruksikan meminimalkan
yang tertular kepada pasien penyebaran infeksi
penyakit jika batuk/ bersin, melalui droplet.
seperti maka ludahkan ke
penderita. tissue.
c. Menganjurkan
penggunaan
tissue untuk
membuang
sputum. Me-
review
pentingnya
mengontrol
infeksi, misalnya
dengan
menggunakan
masker.
6. Risiko Tujuan : harga Independen
gangguan harga diri pasiena. Mengkaji ulanga. Mengetahui aspek diri
diri b/d image dapat terjaga konsep diri yang negative dan positif,
negative tentang atau tidak pasien. memungkinkan perawat
penyakit, terjadi menentukan rencana
perasaan malu. gangguan harga lanjutan.
diri dengan, b. Memberikan b. Pujian dan perhatian akan
KH : penghargaan pada meningkatkan harga diri
a. Pasien setiap tindakan pasien.
mendemonstras yang mengarah
ikan/ kepada
menunjukkan peningkatan c. Pengetahuan tentang
aspek positif harga diri. kondisi diri akan menjadi
dari dirinya. c. Menjelaskan dasar bagi pasien untuk
b.Pasien tentang kondisi menentukan kebutuhan
mampu bergaul pasien. bagi dirinya.
dengan orang d. Perlibatan pasien dalam
lain tanpa kegiatan akan
merasa malu. d. Melibatkan meningkatkan mekanisme
pasien dalam koping pasien dalam
setiap kegiatan. menangani masalah.
7. Kurangnya Tujuan : dalama. Kaji kemampuana. Keberhasilan proses
pengetahuan waktu 1x24 jam klien untuk pembelajaran dipengaruhi
mengenai klien mampu mengikuti oleh kesiapan fisik,
kondisi, aturan melaksanakan pembelajaran emosional, dan
pengobatan b/d apa yang telah (tingkat lingkungan yang
kurangnya diinformasikan. kecemasan, kondusif.
informasi KH : klien kelelahan umum,
tentang proses terlihat pengetahuan klien
dan mengalami sebelumnya dan
penatalaksanaan penurunan suasana yangb. Meningkatkan partisipasi
perawatan di potensi tepat). klien dalam program
rumah. menularkan b. Jelaskan tentang pengobatan dan
penyakit yang dosis obat, mencegah putus obat
ditunjukkan frekuensi karena membaiknya
oleh kegagalan pemberian, kerja kondisi fisik klien
kontak klien. yang diharapkan, sebelum jadwal terapi
dan alasan selesai.
mengapa
pengobatan TBc. Dapat menunjukkan
berlangsung pengaktifan ulang proses
dalam waktu penyakit dan efek obat
lama. yang memerlukan
c. Ajarkan dan nilai evaluasi lanjut.
kemampuan klien
untuk
mengidentifikasi
gejala/tanda
reaktivasi
d. Diet TKTP dan cairan
penyakit
yang adekuat memenuhi
(hemoptisis,
peningkatan kebutuhan
demam, nyeri
metabolic tubuh.
dada, kesulitan
Pendidikan kesehatan
bernapas,
tentang hal itu akan
kehilangan
meningkatkan
pendengaran, dan
kemandirian klien dalam
vertigo).
perawatan penyakitnya.
d. Tekankan
pentingnya
mempertahankan
intake nutrisi
yang
mengandung
protein dan kalori
yang tinggi serta
intake cairan yang
cukup setiap hari.
BAB IV
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Tuberculosis paru-paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-


paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat juga menyebar ke
bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Irman Somantri, 2008).
Pada pemeriksaan fisik dengan penderita TB Paru dapat ditemukan tanda-tanda :
a. Tanda-tanda infiltrate (redup, bronchial, ronki basah, dan lain-lain)
b. Tanda-tanda penarikkan paru, diafragma, dan mediatinum.
c. Secret di saluran napas dan ronkhi.
d. Suara napas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan langsung dengan bronkus.
Keluhan utama yang sering terjadi pada penderita TB Paru yaitu Keluhan
Respiratorik, meliputi batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada. Keluhan sistemis, meliputi
demam, hilang timbul, dan keluahn sistemis lainnya seperti anoreksia, penurunan BB,
malaise, dan keringat malam.

5.2 SARAN
Laporan pendahuluan serta asuhan keperawatan pada tugas ini masih perlu
penyempurnaan supaya bisa digunakan sebagai acuan untuk melakukan tindakan asuhan
keperawatan. Oleh karena itu kami berharap atas sumbangan kritk dan saran untuk perbaikan
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

 Doenges, 2000. “Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3.” Jakarta : EGC.


 Kapita Selekta Penyakit Nurse’s Quick Check. edisi 2, alih bahasa Dwi Widiarti, 2011.
Jakarta : EGC
 Mansjoer, Arif, Kartini, dkk. 1999. “Kapita Selekta Kedokteran.” Fakultas Kedokteran UI :
Media Aesculapius.
 Muttaqin, Arif, 2008. “Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.” Jakarta : Salemba Medika.
 Smeltzer, S.C., 2013. “Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth, edisi
12”. Jakarta : EGC,
 Somantri, Irman, 2008. “Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.” Jakarta: Salemba Medika.
 Wilkinson Judith M, Ahern Nancy R, 2011. “ Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi
9,Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC.” Jakarta : EGC

S-ar putea să vă placă și

  • Lem Baran Konsul Tasi
    Lem Baran Konsul Tasi
    Document26 pagini
    Lem Baran Konsul Tasi
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Wabah Skrining KLP 2
    Wabah Skrining KLP 2
    Document8 pagini
    Wabah Skrining KLP 2
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • KTI DM NERON
    KTI DM NERON
    Document20 pagini
    KTI DM NERON
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • KTI DM NERON
    KTI DM NERON
    Document20 pagini
    KTI DM NERON
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Implementasi Keperawatan
    Implementasi Keperawatan
    Document2 pagini
    Implementasi Keperawatan
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Mata Do Aku-WPS Office
    Mata Do Aku-WPS Office
    Document1 pagină
    Mata Do Aku-WPS Office
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Bab I
    Bab I
    Document34 pagini
    Bab I
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Catatan Perkembangan
    Catatan Perkembangan
    Document2 pagini
    Catatan Perkembangan
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Daftar Masalah Keperawatan
    Daftar Masalah Keperawatan
    Document1 pagină
    Daftar Masalah Keperawatan
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Kata Penganta2
    Kata Penganta2
    Document2 pagini
    Kata Penganta2
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Implementasi Keperawatan
    Implementasi Keperawatan
    Document2 pagini
    Implementasi Keperawatan
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Document1 pagină
    Kata Penganta1
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • BAB I (Pendahuluan) DM
    BAB I (Pendahuluan) DM
    Document10 pagini
    BAB I (Pendahuluan) DM
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Garis
    Garis
    Document3 pagini
    Garis
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Askep Kelu Neron
    Askep Kelu Neron
    Document29 pagini
    Askep Kelu Neron
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Ketikan 2
    Ketikan 2
    Document12 pagini
    Ketikan 2
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Cara Print Bolak
    Cara Print Bolak
    Document3 pagini
    Cara Print Bolak
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • LP TB Paru Edit
    LP TB Paru Edit
    Document23 pagini
    LP TB Paru Edit
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • LP TB Paru
    LP TB Paru
    Document15 pagini
    LP TB Paru
    Rizki Nurse Bee Edogawa
    82% (17)
  • Arianto
    Arianto
    Document30 pagini
    Arianto
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Apa WPS Office
    Apa WPS Office
    Document1 pagină
    Apa WPS Office
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Rps Teori Revisi
    Rps Teori Revisi
    Document12 pagini
    Rps Teori Revisi
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Revisi Ibd 15-16
    Revisi Ibd 15-16
    Document24 pagini
    Revisi Ibd 15-16
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Lembar Konsul
    Lembar Konsul
    Document2 pagini
    Lembar Konsul
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Kata Penganta1
    Kata Penganta1
    Document1 pagină
    Kata Penganta1
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Mikim Ok KLPMK
    Mikim Ok KLPMK
    Document20 pagini
    Mikim Ok KLPMK
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • FD
    FD
    Document43 pagini
    FD
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Mengapa Bisa Te-WPS Office
    Mengapa Bisa Te-WPS Office
    Document1 pagină
    Mengapa Bisa Te-WPS Office
    neron gare
    Încă nu există evaluări
  • Mikim Ok KLPMK
    Mikim Ok KLPMK
    Document27 pagini
    Mikim Ok KLPMK
    neron gare
    Încă nu există evaluări