Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Observasi klinis
Pendekatan pemeriksaan neurologis tidak berbeda dengan pemeriksaan fisis umum.
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan pengamatan, raba, dan auskultasi. Pemeriksaan
neurologis yang terpenting adalah observasi secara seksama dan teliti sebelum pasien
disentuh. Pasien yang telah disentuh seringkali menangis dan menyebabkan data yang ada
menjadi sulit diinterpretasi, misalnya pemeriksaan ubun-ubun besar pada bayi yang
menangis. Ubun-ubun besar membonjol pada bayi menangis dapat merupakan bukan keadaan
abnormal.2
Pemeriksaan neurologis awal adalah observasi. Observasi dilakukan sejak kita sedang
melakukan anamnesis. Pada saat observasi dinilai fungsi saraf kranialis, kelainan di wajah,
kelainan deformitas struktur tubuh, posisi tubuh, kekuatan dan gerakan ekstremitas. Selain
itu, pada observasi juga diperhatikan dengan teliti mulai dari rambut, kepala, wajah, badan,
dan ekstremitas pada keadaan diam dan bergerak.
Penampilan anak dapat mengingatkan kita secara langsung suatu keadaan khusus atau
sindrom tertentu. Seorang anak dengan hemiparesis masuk dengan tungkai diseret. Anak
dengan sindrom Down memperlihatkan brakisefal, mata sipit, low set air dan ekstremitas
yang lebih pendek dibanding anak normal. Observasi daerah rambutd dan kepala bayi dapat
terlihat adanya ubun-ubun besar membonjol atau cekung, alopesia, hidrosefalus, atau adanya
hematom di daerah pelipis. Bentuk kepala dapat berupa brakisefal, platisefal atau skafosefal,
frontal bossing.1-3
Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil subjektif mungkin
adalah menggunakan GCS (Glasgow Coma Scale). GCS biasanya dipakai untuk menentukan
derajat cidera kepala. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dewasa, akan tetapi ada
beberapa komponen yang penilaiannya spesifik untuk anak dan bayi. Beberapa pengkajian
pada orang dewasa tidak sesuai untuk bayi dan anak – anak, oleh karena itu harus
dimodifikasi. GCS bayi dan anak dapat dilihat pada tabel berikut:4
Tabel 2. Modifikasi GCS
GCS (modifikasi untuk anak) GCS (modifikasi untuk bayi)
Respon mata Respon mata
4 = terbuka spontan 4 = terbuka spontan
3 = mata terbuka terhadap rangsang 3 = mata terbuka terhadap rangsang
verbal verbal
2 = mata terbuka terhadap rangsang nyeri 2 = mata terbuka terhadap rangsang nyeri
1 = mata tidak terbuka 1 = mata tidak terbuka
Respon verbal Respon verbal
5 = sesuai usia, terorientasi, mengikuti 5 = Babbling
objek, senyum social 4 = irritable, menangis
4 = kata-kata tidak sesuai 3 = menangis dengan rangsang nyeri
3 = menangis 2 = mengerang dengan rangsang nyeri
2 = suara yang tidak dimengerti, 1 = tidak ada respon
mengorok
1 = tidak ada respon verbal
Respon motorik Respon motorik
6 = gerak spontan dan bertujuan 6 = gerak spontan
5 = melokalisasi rangsang nyeri 5 = menarik dengan sentuhan
4 = menghindari rangsang nyeri dengan 4 = menarik dengan rangsang nyeri
cara fleksi 3 = fleksi abnormal terhadap rangsang
3 = fleksi abnormal terhadap rangsang nyeri (postur dekirtikasi)
nyeri (postur dekirtikasi) 2 = ekstensi abnormal (postur
2 = ekstensi abnormal (postur deserebrasi)
deserebrasi) 1 = tidak ada respon motorik
1 = tidak ada respon motorik
Interpretasi :
≥ 13 = cedera kepala ringan
9-12 = cedera kepala sedang
≤ 8 = cedera kepala berat