Sunteți pe pagina 1din 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H
DENGAN PENYAKIT FRAKTUR FEMUR SINISTRA POST OP
DI RUANG MELATI III RSUD DR MOEWARDI SURAKATA

A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : 14 Januari 2019
Jam : 11:00 WIB

1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 36 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirasuwasta
Suku / Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Karanganyar
Tanggal Masuk RS : 12-1-19 jam 13.45
No. RM : 0144xxxx
Diagnosa Medis : Faktur Femur Sinistra
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 34 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Karanganyar
Hubungan dengan Pasien : Istri Pasien

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri post op
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien post operasi ORIF atas indikasi fraktur femur hari ke-1, sebelumnya Pasien
mengeluh nyeri pada kaki kiri riwayat jatuh dari atap kurang lebih 3 meter sekitar
jam 12 siang dan terdapat luka robek di kepala bagian belakang dijahit kira-kira
7cm.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti Diabetes Militus
atau Hipertensi
e. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, udara atau pun obat-obatan
f. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Laki-laki sudah meninggal : Garis Pernikahan

: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah

: Pasien : Garis keturunan

3. POLA FUNGSIONAL
a. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 20x/menit
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 20x/menit
b. Kebutuhan Nutrisi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x sehari
dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk.
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x
sehari hanya makan, makanan yang sudah di sediakan dari RS
saja dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi,
sayur, lauk pauk.
c. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat tidur, total tidur
kurang lebih 8 jam perhari.
Selama Sakit : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena rasa nyeri saat post
op
d. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Sebelum Sakit : Pasien menagatakan 1 hari minum kurang lebih 6-8 gelas
lebih suka air putih.
Selama Sakit : Pasien menagatakan 1 hari minum kurang lebih 6-8 gelas
lebih suka air putih dan minum teh hangat yang sudah
disediaakan dari RS.
e. Nyeri
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada rasa nyeri pada kaki
Selama Sakit : pasien mengatakan sakit pada kaki kiri dan terlihat meringis
Menahan sakitnya, denagan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = nyeri seperti di sayat-sayat
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 6
T = Kadadang-kadang terutama saat bergerak
f. Kebutuhan Mobilisasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan saat dirumah melakukan aktivitasnya
sendiri tanpa bantuan orang lain ataupun alat bantu berjalan dan
bisa melakukan aktifitasnya secara maksimal.
Selama Sakit : aktifitas pasien terbatas dan secara total memerlukan bantuan
orang lain karena kaki kiri terpasang drain.
g. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAK 4x/hari warna kuning bening, BAB
1x/hari warna kuning.
Selama Sakit : Pasien mengatakan BAK 1x warna kuning bening, belum bisa
BAB selama 2 hari.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis E=4 M=5 V=6
c. Vital Sign :
TD = 130/80 mmHg N = 80 X/menit
S = 36,9 oC RR = 20 X/menit
d. Kepala : Kepala bersih,simetris, ada luka jahitan di occipital dextra
e. Berat Badan : Sebelum Sakit = 74
Selama Sakit = 74
Tinggi Badan = 168
IMT = 26,24
f. Wajah : simetris tidak ada pembengkakan
g. Mata : Simetris, tidak ada gangguan penglihatan, sklera bening
h. Hidung : Tidak ada polip, bersih
i. Mulut : Bibir kanan terdapat luka robek
j. Telingga : simetris, tidak ada serumen
k. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
l. Dada
Paru-paru I: Perkembangan dada leguler
P: suara paru sonor
P: tidak ada krepitasi, fraktur
A: suara paru vesikuler / tidak ada suara tambahan
Jantung I: perkembangan dada reguler, dada simetris
P: suara jantung redup
P: tidak ada krepitasi, faktur
A: bunyi jantung 1 dan 2, tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen I: bentuk abdomen simetris
A: Suara abdomen tympani
P: tidak ada krepitasi
P: peristaltik usus 18 x/menit
m. Genetalia : Bersih, tidak terpasang katreter.
n. Ekstermitas : Terdapat infus RL 20 tpm di tangan kiri dan kaki sebelah kiri
terpasang drain

5. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Penunjang Laborat 12-1-2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi EDTA (B)
Darah Rutin (WB EDTA)
Lekosit 9.50 10^3/uL 3.8-10.6
Eritrosit L 3.22 10^3/uL 4.4-5.9
Hemoglobin L 9.70 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit L 28.80 % 40-52
MCV 89.40 fL 80-100
MCH 30.10 pg 26-34
MCHC 33.70 g/dL 32-36
Trombosit 227 10^3/uL 150-440
RDW 12.10 % 11.5-14.5
Diff count
Eosinofil Absolute 0.15 10^3/uL 0.045-0.44
Basofil Absolute 0.02 10^3/uL 0-0.2
Netrofil Absolute 6.38 10^3/uL 1.8-8
Limfosit Absolute 2.27 10^3/uL 0.9-5.2
Monosit Absolute 0.68 10^3/uL 0.166-1
Eosinofil L.1.60 % 2-4
Basofil 0.20 % 0-1
Neutrofil 67.10 % 50-70
Limfosit L 23.90 % 25-40
Monosit 72 % 2-8

b. Pemeriksaan Penunjang Laborat 12-1-2019


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi (EDTA)
CT + BT
Waktu Pembekuan 4’5” Menit 2-8
Waktu Pendarahan 2’30” Menit 1-3

c. Pemeriksaan Penunjang Radiologi 12-1-2019


Foto Cranium AP lateral
-Tabula exsterna, interna serta diploe tampak normal
- tak tampak reaksi litik dan sklerotik
- vasculer dan digital marking tampak normal
-tak tampak garis fraktur
Kesan : Tak tampak garis fraktur

d. Pemeriksaan Penunjang Radiologi 12-1-2019


X Foto femur kiri AP Lateral
- tampak discontinuitas (komunitif) femur 1/3 tengah
- Struktur tulang baik
Kesan : Fraktur femur 1/3 tengah

e. Pemeriksaan Penunjang EKG 12-11-2018


1100 sinus rhythm
0102 ARTIFACT PRESENT
9110 ** normal ECG**

f. Therapy Medis
Parental : Infus RL 20 tpm
Injeksi : - Asam Traneksamat 3x1 amp
- Ketorolac 30 mg 2x1 amp
- Mecobalamin 1x1 amp
- Cefotaxim 1gr 2x1 amp
- Novellmycin 2gr 1x1 amp
Oral : KSR 2x1 tab

B. ANALISA DATA

No Hari / Tanggal Symptom Etiologi Problem


1. Senin, Ds : Pasien mengatakan Terputusnya Gangguan rasa
14-1-2019
nyeri pada kaki sebelah kiri kontinuitas nyaman nyeri
pasca op fragmen tulang
Do : Pasien nampak meringis
kesakitan saat bergerak.
Karakteristik nyeri:
P: Sakit saat bergerak /
bergeser
Q: Terasa nyeri
R: fraktur femur kiri 1/3
tengah
S: Skala 6
T:Kadadang-kadang terutama
saat bergerak
2. Senin, Ds : Pasien mengatakan Kerusakan Gangguan
14-1-2019
kesulitan untuk melakukan neuromuskular mobilitas fisik
ativitas
Do : pasien tampak di bantu
dalam beraktivitas terdapat
drain di kaki kiri
3. Senin, Ds : pasien mengatakan tidak Nyeri post OP Gangguan pola
14-1-2019
dapat tidur karena nyeri pada tidur
kaki
Do : pasien tidurnya tampak
tidak nyenyak

C. DIAGNOSA KEPERAWTAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas fragmen tulang
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskular
3. Gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Hari /
Tujuan Keperawatan Intervensi Rasional TTD
Dx Tanggal
1. Senin, Setelah dilakukan a. Observasi tanda- a. Peningkatan nadi @
14 Januari
tindakan keperawatan tanda vital menunjukan
2019 b. Evaluasi skala
selama 3 x 24 jam nyeri adanya nyeri
nyeri, karakteristik b. Mempengaruhi
dapat berkurang atau
dan lokasi pilihan keefektifan
terkontrol.
c. Atur posisi kaki
KH : intervensi @
a. Nyeri yang sakit c. Meningkatkan
berkurang/hilang (abduksi) dengan sirkulasi yang
b. Skala nyeri 1
bantal umum,
c. TTV normal
d. Kolaborasi
menurunkan area @
pemberian obat
tekanan lokal dan
analgesic
kelelahan otot
e. Anjurkan pada
d. Untuk membantu
klien utuk
mengurangi rasa
membatasi
nyeri
pergerakan e. Membuat klien
merasa lebih
nyaman @

2. Senin, Setelah dilakukan a. Diskusikan a. Untuk mengetahui @


14 Januari
tindakan keperawatan dengan pasien aktifitas yang
2019
selama 3 x 24 jam aktifitas yang bisa masih bisa di
imobilisasi teratasi. ditoleransi toleransi
KH : b. Anjurkan keluarga b. Membantu pasien
Pasien dapat melakukan
untuk membantu untuk @
aktifitas sendiri tanpa
pasien meningkatkan
bantuan keluarga c. Anjurkan pasien
atifitas pasien
untuk melakukan c. Untuk
aktifitas ringan meningkatkan
d. Peragakan
penggunaan alat mobilisasi pasien @
d. Membantu pasien
bantu untuk
untuk
(walker)
e. Kaji kemampuan meningkatkan
rentan gerak dan atifitas pasien @
e. Untuk mengetahui
kekuatan otot
tingkat kekuatan
klien
otot
@

3. Senin, Setelah dilakukan a. Berikan a. Untuk @


14 Januari
tindakan keperawatan lingkungan yang memberikan
2019
selama 3 x 24 jam nyaman kenyamanan pada
b. Berikan posisi
gangguan pola tidur pasien
yang menurut b. Untuk
pasien teratasi.
KH: pasien adalah memberikan @
Jumlah jam tidur dalam
posisi yang paling kenyamanan pada
batas normal
nyaman untuk pasien saat tidur
Pola tidur kualitas
c. Agar pasien dapat
pasien dapat tidur
dalam batas normal
c. Batasi tidur dengan
pengunjung. cukup @
d. Jelaskan pada d. Menambah
klien dan keluarga pengetahuan
klien penyebab mengenai
gangguan tidur penyebab @
e. Pertahankan
gangguan tidur
waktu tidur teratur e. Agar pola tidur
dan waktu bangun menjadi seimbang

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari No Implementasi Respon / Hasil TTD


/Tanggal
Dx
/Jam
Senin, I Kaji Skala nyeri, karakteristik S : pasien mengatakan nyeri di
14 Januari @
dan lokasi kaki kiri
2019 O : Pasien terlihat meringis
13.00 wib
menahan sakitnya, dengan
karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3
tengah
S = Skala 3
T = Kadang-kadang terutama
saat bergerak
S: Pasien mengatakan tidak
I
Atur posisi kaki yang sakit keberatan untuk di atur posisi
@
(abduksi) dengan bantal kakinya.
O: pasien tampak kooperatif

S: Pasien mengatakan hanya


II
13:20 dapat berbaring di tempat tidur
Diskusikan dengan pasien @
O:pasien terlihat berbarig di
aktifitas yang bisa ditoleransi
tempat tidur dan seluruh
kebutuhan di bantu oleh
III keluarga
menjelaskan pada klien dan S : klien dan keluarga klien
@
keluarga klien penyebab mengatakan mengerti dengan
kesulitan tidur penjelasan tersebut

O : Klien dan keluarga klien


tampak mengerti dengan
I
13:30 penjelasan @
Menganjurkan klien untuk
membatasi pergerakan
III S: Klien mau melakukan yang
13:35
@
diperintah perawat
Membatasi jumlah pengunjung
O: Klien tampak lebih banyak
beristirahat

S: Klien,keluarga klien,erta
Selasa, I
15 Januari pengunjung mau mengikuti @

2019 anjuran
Mengkaji Skala nyeri,
08:00
karakteristik dan lokasi O: jumlah pengunjung sedikit

S: pasien mengatakan masih


sakit pada kaki kiri tapi sedikit
berkurang
O : Pasien terlihat menahan
@
I sakitnya, dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser
Berkolaborasi pemberian Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri
analgetik sesuai program,
1/3 tengah
S = Skala 4
T = kadang - kadang
S: -
O: inj Asam Traneksamat @
II 3x1 amp
09:00
- Ketorolac 30 mg
2x1 amp
Menganjurkan keluarga untuk - Mecobalamin @
II 1x1 amp
membantu pasienmemenuhi
- Cefotaxim 1gr
kebutuhan sehari-hari
2x1 amp
Novellmycin 2gr 1x1 amp @
Menganjurkan pasien untuk
S: keluarga mau membantu
melakukan aktifitas yang ringan
pasien
O: keluarga tampak membantu
III
09:40 pasien @
S: pasien mengatakan makan
minum secara mandiri dan bisa
Memberikan posisi yang miring kanan dan kiri meski
11:30 I @
menurut pasien adalah posisi perlahan
O: klien tampak melakukan
yang paling nyaman untuk
aktifitas ringan secara mandiri,
pasien dapat tidur
klien bisa makan dan minum
@
11:30 III mandiri
Mengobservasi tanda-tanda vital
S: Pasien mau diberikan posisi
yang nyaman untuk tidur.
@
O: Pasien tampak nyaman
13:00 II
dengan posisi yang diberikan
Memberikan lingkungan
yaitu posisi telentang
yang nyaman
S: -
O: TD = 120/80 mmHg
Rabu, I
N = 80x/menit
16 Januari Mendiskusikan dengan pasien
S =360C
2019 aktifitas yang bisa ditoleransi RR = 20x/menit
08:00
S: -
O: lingkungan sekitar pasien
tidak ramai, pasien istirahat
Mengkaji Skala nyeri,
dengan nyaman dan tenang.
karakteristik dan lokasi
S: Pasien mengatakan dapat
melakukan duduk tanpa bantuan
@
orang lain
O: Pasien dapat duduk tanpa
dibantu keluarga

I S: pasien mengatakan sudah


08:10
merasa lebih nyaman, nyeri
berkurang
O : Pasien tampak rileks,
@
dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
Berkolaborasi pemberian bergeser
Q = Terasa sedikit nyeri
analgetik sesuai program
R = fraktur femur kiri @
II
09:00 1/3 tengah
S = Skala 2
T = kadang-kadang
S: -
O: inj Asam Traneksamat
09:30 II
3x1 amp
- Ketorolac 30 mg
Menganjurkan keluarga untuk
2x1 amp @
membantu pasien
- Mecobalamin
1x1 amp
- Cefotaxim 1gr
2x1 amp
Menganjurkan pasien untuk
Novellmycin 2gr 1x1 amp
melakukan aktifitas yang ringan
11:00 III S: keluarga pasien mengatakan
mau untuk membantu pasien
O: keluarga tampak membantu
@
pasien saat pasien akan mandi

12:00 I S: pasien mengatakan makan


dan minum secara mandiri
Memberikan posisi yang bahkan dengan duduk tanpa @
menurut pasien adalah posisi dibantu keluarga pasien
O: klien tampak melakukan
12:30 III yang paling nyaman untuk
aktifitas ringan secara mandiri,
pasien dapat tidur
klien bisa duduk kemudian
@
makan dan minum secara
Mengobservasi tanda-tanda vital
13:15 II
mandiri

S:Pasien mau diberikan posisi


yang nyaman untuk tidur.
Memberikan lingkungan
14:00 III O: Pasien tampak nyaman
yang nyaman
dengan posisi yang diberikan
yaitu posisi telentang

Mendiskusikan dengan pasien S: -


O: TD = 120/80 mmHg
aktifitas yang bisa ditoleransi
N = 80x/menit
S =36,20C
RR = 20x/menit

S: -
a. Menjelaskan pada klien dan
O: lingkungan sekitar pasien
keluarga klien penyebab tidak ramai, pasien istirahat
gangguan tidur dengan nyaman dan tenang.

S:Pasien mengatakan dapat


melakukan duduk tanpa bantuan
orang lain
O: Pasien dapat duduk tanpa
dibantu keluarga

S: keluarga pasien dan pasien


mengatakan paham mengeni
penyebab gangguan tidur
O: pasien dan keluarga pasien
mengerti dengan penyebab
gangguan tidur
F. EVALUASI

No Hari / Tgl / Jam No Dx Evaluasi TTD


1. Senin, 1 S : Klien mengatakan masih nyeri pada kakinya @
14 Januari 2019 O : Klien tamapk meringis kesakitan
14.00 wib P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 3
T = Kadang-kadang terutama saat bergerak
A : Masalah gangguan rasa nyaman nyeri belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
2. Senin, 2 S :Pasien mengatakan belum bisa melakukan @
14 Januari 2019
pergerakan sehingga untuk aktivitas masih di
14.00 wib
bantu keluarga
O :Pasien tampak dibantu keluarga dalam
melakukan aktivitas
A :Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
3. Senin, 3 S : Pasien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri @
14 Januari 2019
pada kakinya
14.00 wib
O : Pasien tidur tampak tidak nyenyak dan sering
terbangun
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-5
Selasa,
15 Januari 2019
14.00 wib S : pasien mengatakan masih sakit pada kaki kiri
tapi sedikit berkurang
O : Pasien terlihat menahan sakitnya
1 1 P = Sakit saat bergerak / bergeser @
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 2
T = kadang – kadang
A: Masalah gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi 1-5

S: Pasien mengatakan bisa melakukan pergerakan


Selasa, meski hanya sedikit
15 Januari 2019 O : pasien bisa makan dan minum secara mandiri
14.00 wib
dan bisa miring kanan dan kiri namun perlahan
A :Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
Selasa,
15 Januari 2019
14.00 wib S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur tapi masih
sering terbangun
O : tidur pasien agak nyenyak,
2 2 A : Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian @
P : Lanjutkan intervensi 1-5

Rabu,
16 Januari 2019
14.00 wib S: pasien mengatakan sudah merasa lebih nyaman,
nyeri berkurang
O : Pasien tampak rileks, dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa sedikit nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 1
T = kadang-kadang
@
3 3 A: Masalah gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
P : Pertahankan Intervensi

S: Pasien mengatakan sudah merasa nyaman dan

Rabu, bisa melakukan pergerakan seperti duduk


16 Januari 2019 sendiri tanpa bantuan orang lain
14.00 wib O : pasien bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang
lain ataupun keluarga
A :Masalah gangguan mobilitas fisik telah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
@
1 1
Rabu,
16 Januari 2019 S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur
14.00 wib O : Pasien tidur dengan nyenyak
A : Masalah gangguan pola tidur telah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
2

2 @

3 3
@
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pada bab pembahasan ini akan menguraikan pelaksanaan u asuhan keperawatan


pada TN H dengan fraktur femur sinistra yang di lakukan pada tanggal 14-16
Januari 2019 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Dari aspek yang dikaji
muncul beberapa masala keperawatan yaitu Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas
fragmen tulang, Gangguan mobilitas fisik b.d fraktur, Gangguan pola tidur b.d
ketidak nyamanan.
Adapun uraian pembahasan masalah keperawatan tersebut adalah :
B. Diagnosa Keperawatan yang Pertama : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
terputusnya kontinuitas fragmen tulang.
Gangguan rasa nyaman nyeri adalah salah satu keadaan dimana seseorang
individu mengalami suatu ganggauan nyaman nyeri.
Gangguan rasa nyeri pada Tn H disebabkan karena adanya luka fraktur terbuka.
Hal tersebut didukung adanya tanda-ada yang muncul pada pasien seperti : pasien
mengeluh kesakitan pada daerah kaki yang terjadi fraktur.
Pada tahap perencanaanya penulis memperiotaskan diagnosa keperawatan
pertama, karena penulis melihat bahwa akibat adanya reaksi utama dari fraktur
menyebabkan terjadinya nyeri pada daerah fraktur. Adapun kriteria tujuan penulis
tetapkan adalah nyeri sudah tidak terasa atau berkurang, setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3x24 jam untuk pencapaian lebih jelas penulis
menetapkan beberapa kriteria hasil yang harus dicapai yaitu : klien sudah tidak
mengeluh nyeri, skla nyeri berkurang. Dengan memberikan tindakn mengkaji
tingkat nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, memberikankondisi yang nyaman,
kolaborasi pemberian analgetik.
C. Diagnosa yang kedua gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka
neuromuskuler.
Kerusakan neuromuskuler adalah adanya salah satu rangka pada salah satu bagian
tubuh yang patah atau retak yang mengakibatkan adanya gangguan gerak.
Sedangkan pada Tn. H adanya luka fraktur di bagian kaki kiri 1/3 tengah yang
menyebabkan gangguan gerak. Untuk mengatasi ganggaun mobilitas fisik yang
terjadi pada Tn. H , penulis atau perawat memberikan beberapa tindakan kepada
pasien ,salah satunya menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam
melakukan aktifitas.
D. Diagnosa yang ketiga gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
Gangguan pola tidur adalah keadaan dimana individu mengalami atau berisiko
mengalami suatu perubahan dalam kualitas atau kuantitas pola istirahatnya yang
menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang dingininya.
Sedangkan pada Tn. H mengalami gangguan pola tidur karena nyeri post OP.
Untuk mengatas gangguan pola tidur yang di alami oleh Tn.H, penulis atau
perawat melakukan beberapa tndakan yang salah satunya yaitu memberikan posisi
yang menurut pasien itu adalah posisi yang paling nyaman untuk tidur.
BAB V
PENUTUP

Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran, disini penulis akan
menyimpulkan beberapa hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
dan memberikan saran sesuai kemampuan penulis.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman hasil pembahasan dan tujuan dari penulis,
maka penulis dapat membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan penulis
tersebut.
Permasalahan yang muncul pada Tn.H dengan fraktur adalah gangguan
rasa nyaman nyeri. Penyusunan rencana tindakan dilakukan dengan tindakan
mandiri atau kolaborasi untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Tn. H
dengan fraktur antara lain: gangguan rasa nyaman nyeri dengan memberikan
kolaborasi pemberian analgetik. Gangguan mobilitas fisik dengan
menganjurkan pklien untuk melakukan aktivitas ringan yang dapat ditoleransi
serta menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam melakukan
pergerakan yng klien tidak bisa untuk melakukan. Gangguan pola istirahat
tidur dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, sesuai dengan respon
perkembangan Tn.H dengan fraktur, penulis menilai masalh keperawatan yang
teratasi seluruhnya adalah gangguan pola istirahat tidur dan hal ini didukung
oleh respon perkembangan klien yang memenuhi sebagian kriteria hasil.

B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan sebagai msukan dalam
penatalaksanaan pasien fraktur, yaitu:
1. Saran untuk perawat/tenaga kesehtan
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur
harus memperhatikan terhadap pencegahan infeksi yang bersumber dar
lingkungan eksternal dengan menjaga kebersihan dan kesehatan.
2. Saran untuk Rumah sakit
Rumah sakit sebaiknya menyediakan atau memberikan fasilitas alat-
alat pelaksanaan tindakan keperawatan, selain itu juga menyedikan ruang
yang bersih untuk mengurangi resiko infeksi.
3. Saran untuk mahasiswa praktikan.
Bagi mahasiswa yang sedang praktik agar dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat dibangku perkuliahan untuk mengelola pasien fraktur
secara profesional, tanpa harus mengesampingkan pentingnya proteksi diri
saat melakukan tindakan keparawatan pada pasien fraktur.
4. Saran bagi keluarga
Keluarga hendaknya mengetahui tentang penyakit fraktur dan
bagaimana cara proses penyembuhan.
5. Saran bagi pasien
Bagi pasien agar lebih berhati-hati dan lebih mengontrol kondisi
penyakit.

S-ar putea să vă placă și