Sunteți pe pagina 1din 15

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN

PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN KESADARAN WAJIB PAJAK
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
PEKANBARU SENAPELAN)

Oleh :
Tuti Wulandari
Pembimbing : Andreas dan Elfi Ilham

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : wulandarituti16@gmail.com

Effect of Taxpayer Socialization ,Taxpayer Knowledge, Quality of Service To


Taxpayer Compliance With Taxpayer Awarenessas an Variable Intervening
(Study of KPP Pratama Pekanbaru Senapelan)

ABSTRACT

The purpose of this research are to analyze the influence of taxpayer


socialization, taxpayer knowledge, and quality of service to taxpayer compliance,
directly or indirectly, by usingtaxpayer awareness as an intervening variable.The
sample of this research from of 100 correspondences who are as taxpayers listed
in KPP Pratama Pekanbaru Senapelan.The method of sampling using
convenience sampling. The data were analysed using the path analysis with SPSS
version 19.0. The results of the research showed that the tax socialization did
have effect to the tax awareness. Secondly, the tax knowledge did have effect to
the tax awareness. Third, quality of service did have effect to the tax
awareness.Fourth, the tax socialization did have effect tothe tax compliance.
Fifth, the tax knowledge did have effect tothe tax compliance. Sixth, quality of
service did have noteffect tothe tax compliance. Seventh, the tax awareness did
have effect tothe tax compliance. Eighth, the tax awareness incapable as an
intervening variable tax socialization to tax compliance. Ninth, the tax awareness
incapable as an intervening variable tax knowledge to tax compliance. Tenth, the
tax awareness able as an intervening variable quality of service to tax
compliance.

Keywords: Taxpayer Socialization ,Taxpayer Knowledge, Quality of Service,


Taxpayer Awareness, and Taxpayer Compliance

PENDAHULUAN Pembangunan tidak akan tercapai


apabila tidak ada kerja sama antara
Indonesia merupakan negara pemerintah dan masyarakat, hal ini
yang berpedoman pada Undang- ditujukan agar pembangunan tersebut
Undang Dasar 1945 yang berjalan sesuai dengan keinginan
didalamnya mengatur tentang masyarakat dan bangsa indonesia. Di
pelaksanaan pembangunan nasional samping itu ada hal yang sangat
yang bertujuan untuk berpengaruh terhadap pembangunan
mensejahterakan masyarakat. yaitu dana atau biaya untuk
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 1
pembangunan itu sendiri, karena sering di salah gunakan. Hal ini
dalam melaksanakan pembangunan dapat dilihat dari banyaknya wajib
di negara ini membutuhkan dana pajak yang dengan sengaja tidak
yang besar. Salah satu sumber dana patuh, dikarenakan masih rendahnya
yang paling besar adalah dari kesadaran masyarakat sehingga
pajak.Hal ini terlihat dalam membuat wajib pajak sulit untuk
Anggaran Pendapatan dan Belanja melaksanakan kewajiban membayar
Negara (APBN) yang menunjukkan pajak (Kusumawati, 2006).
bahwa sektor perpajakan Masalah kepatuhan pajak
memberikan kontribusi terbesar bagi merupakan masalah klasik yang
penerimaan negara. dihadapi di hampir semua negara
Direktorat Jenderal Pajak yang menerapkan sistem perpajakan.
yang merupakan instansi Kepatuhan perpajakan menjadi
pemerintahan di bawahDepartemen penting karena ketidakpatuhan secara
Keuangan yang bertindak sebagai bersamaan akan menimbulkan upaya
pengelola sistem perpajakan penghindaran pajak. Hasil survey
diIndonesia berusaha meningkatkan DJP tahun 2014 menyatakan bahwa
penerimaan pajak dengan melakukan kepatuhan wajib pajak baik PPh
berbagai upaya agar penerimaan perorangan, Badan, ataupun PPN
pajak maksimal, antara lain adalah tidak ada yang mecapai 80%, semua
dengan ekstensifikasi dan dibawah 80%.Karena tingkat
intensifikasi pajak.Hal tersebut kepatuhan wajib pajak yang belum
dilakukan dengan cara perluasan memadai maka secara tidak langsung
subjek dan objek pajak, dengan berarti tingkat kesadaran Orang
menjaring wajib pajak baru. Selain Pribadi untuk membayar Pajak
itu juga dibutuhkan peran aktif dari Penghasilan juga masih sangat
para wajib pajak itu sendiri dalam rendah. Bahkan, banyak orang
membayar pajak untuk melakukan penipuan pajak dengan
memaksimalkan penerimaan pajak. sengaja membayar PPh lebih kecil
Penggunaan Self Assessment dibandingkan kewajibannya. Hal itu
Systemyang menggantikan Official terlihat dari data Kementerian
Assessment Systemdalam sistem Keuangan yang mencatat masih
pemungutan pajak di Indonesia yaitu kecilnya rasio penerimaan PPh dari
memberi kepercayaan penuh kepada Orang Pribadi, yakni hanya 0,04%
wajib pajak dalam melaksanakan dari total penerimaan pajak pada
kewajiban maupun hak tahun 2013(ORTax.org, diakses
perpajakannya, Dengan kata lain, Januari 2014).
wajib pajak menentukan sendiri Ketidaktaatan dalam
besarnya pajak yang terutang. Dalam membayar pajak tidak hanya terjadi
Penetapan Self Assessment System dalam lapisan pengusaha saja tetapi
ini mempunyai kelemahan yaitu juga terjadi para pekerja professional
karena memberikan kepercayaan lainnya. Bila setiap wajib pajak
penuh kepada wajib pajak mengetahui dengan jelas tentang
menyebabkan kebenaran kriteria wajib pajak dan
pembayaran pajak tergantung pada perhitungannya, maka wajib pajak
kejujuran dan kepatuhan wajib pajak akan memiliki kesadaran untuk
itu sendiri dalam melaporkan membayar pajak penghasilannya
kewajiban perpajakannya. Namun (Nugroho, 2012).Beberapa faktor
dalam praktiknya sulit berjalan yang mempengaruhi kesadaran dan
sesuai dengan yang diharapkan atau kepatuhan wajib pajak dalam
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 2
melaksanakan kewajiban pajak yang memberikan informasi
perpajakannya antara lain yang akurat tentang hal-hal yang
dipengaruhi oleh sosialisasi berkaitan dengan pajak dan tata cara
perpajakan, pengetahuan akan perhitungannya serta tidak
peraturan perpajakan, dan kualitas melakukan penggelapan pajak
pelayanan. ataupun tindakan lain yang tidak
Sosialisasi perpajakan sesuai dengan peraturan dan SOP
digunakan untuk menumbuhkan yang berlaku.
kesadaran dan kepatuhan masyarakat Penelitian ini bertujuan
terhadap kewajibannya dalam menguji dan menganalisis pengaruh
membayar pajakagar pengumpulan sosialisasi perpajakan,pengetahuan
pajak dapat efektif dan pertumbuhan perpajakan, kualitas pelayanan
penerimaan pajak juga meningkat terhadap kepatuhan wajib pajak
(Rohmawati et.al,.2013). Dengan secara langsung dan tidak langsung
adanya sosialisasi pajak, masyarakat dengan kesadaran wajib pajak
akan lebih mengerti mengenai sebagai variabel intervening.
peraturan dan tata cara perpajakan
sehingga pengetahuan perpajakan TELAAH PUSTAKA DAN
wajib pajak akan bertambah HIPOTESIS
Pengetahuan perpajakan Kesadaran Wajib Pajak
berhubungan erat dengan tingkat Kesadaranmembayar pajak
kepatuhan wajib pajak,dengan memiliki arti keadaan dimana
meningkatnya pengetahuan seseorang mengetahui,memahami,
perpajakan diharapkanakan membuat dan mengerti tentang cara membayar
wajib pajak sadar dan patuh akan pajak. Kesadaran membayar pajak
peraturan perpajakan. Akan tetapi secara makro akan melahirkan
pengetahuan tentang pajak saja tidak moralita perpajakan (tax morality)
cukup untuk wajib pajak menjadi masyarakat.Masyarakat yang
patuh tapi juga harus diiringi dengan memiliki moralita yang tinggi akan
tingkat pemahaman yang tinggi merasa membayar pajak merupakan
tentang pajak. Tingkat pemahaman kewajiban kenegaraan yang harus
perpajakan merupakan salah satu dipenuhi sebagai anggota dari
faktor potensial bagi pemerintah organisasi negara yang telah
untuk meningkatkan kepatuhan wajib memberikan perlindungan dan
pajak dalam memenuhi kewajiban fasilitas kepadanya. Mereka akan
perpajakannya.Dengan pahamnya merasa bahwa pajak sangat
wajib pajak tentang perpajakan akan diperlukan oleh negara dalam
membuat sistem Self Assesment yang menjalankan tugas dan fungsinya,
dicanangkan pemerintah akan dan sebagai anggota masyarakat ia
berhasil (Rohmawati, et.al,. 2013). wajib untuk mendukung setiap
Kualitas pelayanan terbaik kegiatan pemerintah (Siahaan, 2010).
yang diberikan aparat pajak kepada Nurmantu (2010) menyatakan bahwa
wajib pajak berhubungan dengan kesadaran wajib pajak menyatakan
kepatuhan wajib pajak. Supadmi bahwa penilaian positif masyarakat
(2009) berpendapat bahwa salah satu wajib pajak terhadap pelaksanaan
upaya dalam meningkatkan fungsi negara oleh pemerintah akan
kepatuhan wajib pajak adalah menggerakkan masyarakat untuk
memberikan pelayanan yang baik mematuhi kewajibannya untuk
kepada wajib pajak.Petugas pajak membayar pajak.
yang berkualitas adalah petugas
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 3
Menurut (Suryadi, 2006) Dalam rangka mencapai tujuannya,
terdapat empat indikator penting maka kegiatan sosialisasi atau
dalam meningkatkan kesadaran penyuluhan perpajakan dibagi ke
wajib pajak: dalam tiga fokus, yaitu kegiatan
1) menciptakan persepsi positif sosialisasi bagi calon Wajib Pajak,
wajib pajak terhadap kewajiban kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak
perpajakannya, baru, dan kegiatan sosialisasi bagi
2) mempelajari karakteristik wajib Wajib Pajak terdaftar
pajak, (Herryanto,2013). Kegiatan
3) meningkatkan pengetahuan penyuluhan atau sosialisasi
perpajakan wajib pajak, dan perpajakan dapat dilakukan dengan
4) penyuluhan perpajakan kepada dua cara sebagai berikut :
wajib pajak 1) Penyuluhan/Sosialisasi langsung
adalah kegiatan penyuluhan
Kepatuhan Wajib pajak perpajakan dengan berinteraksi
Kondisi perpajakan yang langsung dengan Wajib Pajak atau
menuntut keikutsertaan aktif wajib calon Wajib Pajak.
pajak dalam melaksanakan 2) Penyuluhan/Sosialisasi tidak
perpajakannya membutuhkan langsun adalah kegiatan penyuluhan
kepatuhan wajib pajak yang tinggi. perpajakan kepada masyarakat
Kepatuhan pajak merupakan suatu dengan tidak atau sedikit
keadaan dimana Wajib Pajak melakukan interaksi dengan
memenuhi semua kewajiban peserta.
perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya (Widodo, 2010). Ada Pengetahuan Perpajakan
2 macam jenis kepatuhan yaitu : Pengetahuan perpajakan
1) Kepatuhan Formal :suatu keadaan adalah proses dimana wajib pajak
dimana Wajib Pajak memenuhi mengetahui tentang perpajakan dan
kewajiban secara formal sesuai mengaplikasikan pengetahuan itu
dengan ketentuan dalam undang- untuk membayar pajak.Indikasi dari
undang perpajakan. tingkat pengetahuan itu adalah
2) Kepatuhan material : suatu pemahaman terhadap peraturan serta
keadaan dimana Wajib Pajak kebijakan perpajakan, pemahaman
memenuhi semua ketentuan akan kewajiban dalam
material perpajakan, yakni sesuai menyampaikan SPT, serta
dengan isi dan jiwa Undang- pemahaman akan adanya sanksi
Undang perpajakan. Kepatuhan pajak dalam hal
material dapat juga meliputi keterlambatan/kealpaan dalam
kepatuhan formal. menyampaikan SPT. Beberapa
indikator wajib pajak mengetahui
Sosialisasi Perpajakan dan memahami peraturan perpajakan
Sosialisasi perpajakan Widayati dan Nurlis (2010), yaitu:
merupakan upaya dari Direktorat 1. Kepemilikan NPWP
Jenderal Pajak untuk memberikan 2. Pengetahuan dan pemahaman
pengertian, informasi dan pembinaan mengenai hak dan kewajiban
kepada masyarakat pada umumnya sebagai wajib pajak.
dari wajib pajak pada khusunya 3. Pengetahuan dan pemahaman
mengenai segala sesuatu yang mengenai sanksi perpajakan.
berhubungan dengan peraturan dan
perundang-undangan perpajakan.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 4
4. Pengetahuan dan pemahaman yang dijanjikan dengan segera,
mengenai PTKP, PKP, dan tarif kehandalan, akurat, dan
pajak. memuaskan.
5. Wajib pajak mengetahui dan e. Assurance, yang artinya
memahami peraturan perpajakan mencakup kemampuan,
melalui sosialisasi yang pengetahuan, kesopanan, juga
dilakukan oleh KPP. sifat yang dapat dipercaya yang
6. Wajib pajak mengetahui dan dimiliki oleh para staf (bebas dari
memahami peraturan pajak bahaya, risiko, dan keragu-
melalui training perpajakan yang raguan).
mereka ikuti.
Pengaruh sosialisasi perpajakan
Kualitas Pelayanan terhadap kesadaran wajib pajak
Memberikan pelayanan yang Sosialisasi perpajakan adalah
baik kepada wajib pajak maka wajib upaya yang dilakukan oleh Dirjen
pajakakan senantiasa memenuhi Pajak untuk memberikan sebuah
kewajibannya untuk membayar pajak pengetahuan kepada masyarakat dan
karena dengan memberikan khususnya wajib pajak agar
pelayanan yang baik kepada wajib mengetahui perpajakan baik
pajak, maka wajib pajak akan merasa peraturan maupun tata cara
senang dan merasa dimudahkan serta perpajakan melalui metode-metode
terbantu dalam penyelesaian yang tepat. Penyuluhan/sosialisasi
kewajiban perpajakannya. Petugas dapat diterapkan dalam kegiatan
pajak dituntut untuk mampumelayani praktis di lapangan yang dilakukan
setiap Wajib Pajak dengan baik, secara berkesinambungan dengan
sopan santun, memiliki rasa tujuan meningkatkan pengetahuan,
hormatkepada wajib pajak sebagai keterampilan, kesadaran dan
pelanggan, serta memiliki keahlian kepatuhan Wajib Pajak dalam
dan pengetahuan di bidang pajak melaksanakan kewajiban perpajakan
yang tentunya akan menunjang (Arifin, 2012). Menurut Setianto
kualitas dari pelayanan dari petugas (2010), sosialisasi perpajakan
pajak kepada wajib pajak. Terdapat berpengaruh terhadap kesadaran
lima dimensi yang perlu diperhatikan wajib pajak. Dari penjelasan diatas
ketika orang lain melakukan dapat diambil hipotesis penelitian
penilaian terhadap kualitas yaitu:
pelayanan, yaitu: H1 : Sosialisasi Perpajakan
a. Tangible, yaitu meliputi fasilitas berpengaruh terhadap
fisik, perlengkapan, pegawai, dan kesadaran wajib pajak.
sasaran komunikasi.
b.Emphaty, yaitu meliputi Pengaruh pengetahuan
kemudahan dalam melakukan perpajakan terhadap kesadaran
hubungan, komunikasi yang baik, wajib pajak
perhatian pribadi, dan memahami Meningkatnya pengetahuan
kebutuhan para pelanggan. perpajakan baik formal dan non
c. Responsiveness, yaitu keiginan formal akan berdampak postif
para staf untuk membantu para terhadap kesadaran wajib pajak
pelanggan dan memberikan dalam membayar pajak (Suryadi,
pelayanan dengan tanggap. 2006). Pengetahuan dan pemahaman
d. Reliability, yang artinya tentang peraturan perpajakan
kemampuan memberi pelayanan merupakan suatu proses dimana
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 5
wajib pajak mengetahui tentang semakin meningkat kegiatan
perpajakan dan mengaplikasikan sosialisasi yang dilakukan Direktorat
pengetahuan itu untuk memenuhi Jendral Pajak maka semakin
kewajiban perpajakannya. Penelitian meningkat pula kepatuhan wajib
mengenai variabel ini dilakukan oleh pajak dalam hal melaksanakan
Rohmawati et.al,.(2013) dan kewajiban perpajakannya. Penelitian
Nugroho (2012) menyatakan mengenai variabel ini diteliti oleh
pengetahuan perpajakan berpengaruh Rohmawati et.al,.(2013) menyatakan
terhadap kesadaran wajib pajak. Dari bahwa sosialisasi perpajakan
penjelasan diatas dapat diambil berpengaruh terhadap kepatuhan
hipotesis penelitian yaitu: wajib pajak. Hal ini sejalan dengan
H2 : Pengetahuan Perpajakan penelitian yang dilakukan oleh
berpengaruh terhadap Setianto (2010) dan Setiyoningrum
kesadaran wajib pajak. et.al.,(2014). Dari penjelasan diatas
dapat diambil hipotesis penelitian
Pengaruh kualitas pelayanan yaitu:
terhadap kesadaran wajib pajak H4 : Sosialisasi perpajakan
Pelayanan yang berkualitas berpengaruh terhadap
adalah pelayanan yang dapat kepatuhan wajib pajak.
memberikan kepuasan kepada
pelanggan dan tetap dalam batas Pengaruh pengetahuan
memenuhi standar pelayanan yang perpajakan terhadap kepatuhan
dapat dipertanggungjawabkan serta wajib pajak
harus dilakukan secara terus- Pengetahuan perpajakan
menerus. Dengan peningkatan merupakan proses dimana wajib
kualitas pelayanan diharapkan akan pajak mengetahui tentang perpajakan
menumbuhkan rasa kesadaran dan mengaplikasikan pengetahuan
kepada masyarakat untuk mau tersebut untuk memenuhi kewajiban
membayar pajak yang kemudian perpajakannya. Penelitian terkait
akan membawa dampak yang positif dengan variabel ini adalah penelitian
pada pendapatan negara. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati
mengenai variabel ini dilakukan oleh et.al.,(2013) dan Fitria (2010) yang
Nugroho (2012) yang menyatakan menyataka bahwa pengetahuan
bahwa kualitas pelayanan perpajakan mempunyai pengaruh
berpengaruh terhadap kesadaran terhadap kepatuhan wajib pajak
wajib pajak. Dari penjelasan diatas karena Semakin tinggi pengetahuan
dapat diambil hipotesis penelitian dan pemahaman wajib pajak, maka
yaitu: wajib pajak dapat menentukan
H3 : Kualitas Pelayanan perilakunya dengan lebih baik dan
berpengaruh terhadap sesuai dengan ketentuan perpajakan.
kesadaran wajib pajak. Dari penjelasan diatas dapat diambil
hipotesis penelitian yaitu:
Pengaruh sosialisasi perpajakan H5 : Pengetahuan perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap
Sosialisasi merupakan hal kepatuhan wajib pajak.
yang penting dalam upaya
peningkatan kesadaran dan Pengaruh kualitas pelayanan
kepatuhan wajib pajak. Sosialisasi terhadap kepatuhan wajib pajak
dapat berpengaruh terhadap Memberikan palayanan yang
kepatuhan wajib pajak sebab baik kepada wajib pajak maka wajib
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 6
pajak akan senantiasa memenuhi H7 : Kesadaran wajib pajak
kewajibannya untuk membayar pajak berpengaruh terhadap
karena dengan memberikan kepatuhan wajib pajak.
pelayanan yang baik kepada wajib
pajak, mereka akan merasa senang Pengaruh sosialisasi perpajakan
dan merasa dimudahkan serta terhadap kepatuhan wajib pajak
terbantu dalam penyelesaian melalui kesadaran wajib pajak
kewajiban perpajakannya sehingga Sosialisasi perpajakan yang
dapat meningkatkan kepatuhan yang dilakukan petugas pajak merupakan
dapat mengoptimalkan penerimaan. salah satu cara yang efektif untuk
Penelitian terkait dilakukan oleh menjaring wajib pajak baru ataupun
Syahril (2013) dan sosialisasi yang bertujuan untuk
Andyastuti,et.al,(2013) yang meningkatkan pemahaman dan
menyatakan bahwa kualitas kesadaran serta kepatuhan wajib
pelayanan berpengaruh terhadap pajak dalam membayar pajak serta
kepatuhan wajib pajak. Dari menjaga komitmen wajib pajak
penjelasan diatas dapat diambil untuk terus patuh. Menurut
hipotesis penelitian yaitu: Rohmawati et.al.,(2013) sosialisasi
H6 : Kualitas pelayanan tidak hanya meningkatkan
berpengaruh terhadap pengetahuan tetapi juga dapat
kepatuhan wajib pajak. berdampat pada peningkatan
kesadaran wajib pajak yang
Pengaruh kesadaran wajib pajak diharapkan dapat meningkatkan
terhadap kepatuhan wajib pajak kepatuhan. Dari penjelasan diatas
Kesadaran wajib pajak atas dapat diambil hipotesis penelitian
perpajakan amatlah diperlukan yaitu:
gunameningkatkan kepatuhan wajib H8 : Sosialisasi Perpajakan
pajak.Kesadaran wajib pajak yang berpengaruh terhadap
rendah seringkali menjadi salah satu kepatuhan wajib pajak melalui
sebab banyaknya potensi pajak yang kesadaran wajib pajak.
tidak terpungut. Sikap kesadaran
yang tinggi mengenai pemahaman Pengaruh pengetahuan
akan manfaat dan pentingnnya pajak perpajakan terhadap kepatuhan
bagi kesejahteraan masyarakat dan wajib pajak melalui kesadaran
dalam memajukan pembangunan wajib pajak
daerah maupun pembangunan secara Meningkatnya pengetahuan
menyeluruh dapat mendorong perpajakan akan membuat semakin
seseorang untuk turut serta meningkat pula tingkat kesadaran
mewujudkan tanggung jawabnya dan kepatuhan wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban (Rohmawati et.al,.2013). Dengan
perpajakannya. Penelitian terkait pahamnya wajib pajak tentang
dilakukan oleh Fitria (2010), perpajakan akan membuat sistem self
Rahmadian,et.al,(2013) dan Tiraada assesment yang dicanang pemerintah
(2013) yang menyatakan kesadaran akan berhasil. Menurut Nugroho
wajib pajak berpengaruh terhadap (2012) Semakin tinggi pengetahuan
kepatuhan wajib pajak. Dari dan pemahaman wajib pajak, maka
penjelasan diatas dapat diambil wajib pajak dapat menentukan
hipotesis penelitian yaitu: perilakunya dengan lebih baik dan
sesuai dengan ketentuan perpajakan.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 7


Dari penjelasan diatas dapat di ambil adalah 100 wajib pajak orang pribadi
hipotesis penelitian yaitu: yang melakukan pekerjaan bebas dan
H9 : Pengetahuan Perpajakan kegiatan usaha di Kantor Pelayanan
berpengaruh terhadap Pajak Pekanbaru Senapelan.
kepatuhan wajib pajak melalui Metode pengumpulan data
kesadaran wajib pajak. yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei. Teknik
Pengaruh kualitas pelayanan pengumpulan data yang digunakan
terhadap kepatuhan wajib pajak adalah metode kuesioner dengan
melalui kesadaran wajib pajak menyebarkan langsung kepada
Pelayanan yang diberikan responden dalam bentuk pertanyaan
oleh kantor pelayanan pajak adalah tertulis.
cara petugas pajak dalam membantu, Pada penelitian ini variabel
mengurus, atau menyiapkan segala yang akan diteliti adalah sosialisasi
keperluan yang dibutuhkan perpajakan, pengetahuan perpajakan,
seseorang yang dalam hal ini adalah kualitas pelayanan, kesadaran wajib
wajib pajak (Winerungan, 2013). pajak dan kepatuhan wajib pajak.
Suryadi (2006) menekankan pada variabel independen pada penelitian
pentingnya kualitas aparat pajak ini adalah sosialisasi perpajakan,
dalam memberikan pelayan kepada pengetahuan perpajakan, dan kualitas
wajib pajak. Kualitas yang baik pelayanan. Variabel independen
dapat meningkatkan kesadaran dan dalam penelitian ini adalah
kepatuhan wajib pajak. Dari kepatuhan wajib pajak. Sedangkan
penjelasan diatas dapat dambil variabel intervening pada penelitian
hipotesis penelitian yaitu: ini adalah kesadaran wajib pajak.
H10 : Kualitas Pelayanan Indikator variabel diukur
berpengaruh terhadap menggunakan skala likert 1 (sangat
kepatuhan wajib pajak melalui tidak setuju) samapai dengan skala
kesadaran wajib pajak. 5(sangat setuju). Pilihan jawaban
adalah 1 (sangat tidak setuju), 2
METODE PENELITIAN (tidak setuju), 3 (ragu-ragu), 4
Populasi dalam penelitian ini (setuju), 5 (sangat setuju).
adalah 10.509 wajib pajak orang
pribadi yang melakukan pekerjaan Metode analisis data
bebas dan mempunyai kegiatan Uji Validitas dan Realiabilitas
usaha di KPP Pratama Pekanbaru Uji validitas digunakan untuk
Senapelan.Sampel dalam penelitian mengukur valid tidaknya suatu
ini adalah wajib pajak orang Pribadi kuesioner. Apabila corrected item-
yang melakukan pekerjaan bebas dan total correlation yang di dapat
mempunyai kegiatan usaha di KPP memiliki nilai dibawah 0.05 berarti
Pratama Pekanbaru Senapelan data berarti data yang diperoleh
sejumlah 100 orang. adalah valid (Ghozali, 2011). Uji
Jenis data yang digunakan realibilitas digunakan untuk
dalam penelitian ini, yaitu data mengetahui sejauh mana hasil
primer dan sekunder. Sumber data pengukuran tetap konsisten apabila
primer pada penelitian ini diperoleh dilakukan dua kali atau lebih
langsung dari wajib pajak orang terhadap gejala yang sama dengan
pribadi yang terdaftar di KPP menggunakan alat ukur yang
Pratama Pekanbaru Senapelan. sama.Suatu konstuk atau variabel
Sumber data dalam penelitian ini dikatakan reliabel jika memberikan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 8
nilai Cronbach Alpha > 0, 60 kepengamatan lain tetap, maka
(Ghozali, 2011). disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas (Ghozali, 2011).
Uji Normalitas Penelitian ini menggunakan garfik
Pengujian normalitas adalah Scatterplot untuk menguji
pengujian tentang kenormalan heteroskedastisitas. Dasar
distribusi data. Uji ini merupakan uji pengambilan keputusannya adalah
yang paling banyak dilakukan untuk jika titik-titik membentuk pola
analisis statistik parametik. Uji tertentu, maka terjadi
normalitas bertujuan untuk menguji heteroskedastisitas. Sebaliknya jika
apakah variabel terikat dan variabel titik-titik menyebar secara acak di
bebas dalam model regresi atas dan di bawah angka nol pada
mempunyai distribusi normal atau sumbu Y, maka telah terjadi
tidak (Ghozali, 2011). Model regresi homoskedastisitas.
yang baik adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati Pengujian Hipotesis
normal yang mempunyai angka Analisis Regresi Linear Berganda
signifikansi > 0.05.Pengujian Menurut Ghozali (2011)
distribusi normal dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda
menggunakan Kolmogorov-Smirnov merupakan studi mengenai
Test. Penerapan uji Kolmogorov- ketergantungan variabel dependen
Smirnov adalah jika signifikansi (terikat) dengan salah satu atau lebih
dibawah 0.05 berarti data yang diuji variabel independen (bebas) dengan
mempunyai perbedaan yang tujuan untuk mengestimasi dan
signifikan dengan data normal baku memprediksi rata-rata populasi atau
dan dikatakan tidak berdistribusi nilai rata-rata variabel dependen
normal. Sedangkan jika signifikansi berdasarkan nilai variabel
di atas 0.05 maka data yang diuji independen yang diketahui. Pada
tidak mempunyai perbedaan yang penelitian ini Persamaan regresi
signifikan dengan data normal baku linear berganda menggunakan dua
dan dikatakan berdistribusi normal. persamaan yaitu:
Persamaan 1:Y1 = α+ β1 X1 + β2
Uji Asumsi Klasik X2 +β3X3 +e
Uji multikolinearitas Persamaan 2: Y2 = α+ β1 X1 + β2
bertujuan untuk menguji apakah X2 + β3X3 + β4X4 + e
model regresi ditemukan adanya Keterangan:
korelasi antar variabel independen. Y1 = Kesadaran Wajib
Uji multikolinearitas dilihat dari nilai Pajak
tolerance dan VIF. Suatu model Y2 = Kepatuhan Wajib
dikatakan bebas multiko jika Pajak
mempunyai nilai tolerance> 0.1 dan X1 = Sosialisasi
nilai VIF < 10 (Ghozali, 2011). Perpajakan
Uji heteroskedastisitas X2 = Pengetahuan
bertujuan menguji apakah model Perpajakan
regresi terjadi ketidaksamaan varians X3 = Kualitas Pelayanan
dari residual satu pengamatan X4 = Kesadaran Wajib
kepengamatan yang lain. Jika varians Pajak
dari residual satu pengamatan
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 9
b1, b2, b3, b4 = oefisien Regresi 2) Hasil Uji Realibilitas
Variabel Independen Dilihat dari uji reliabilitas
e = error data didapatkan bahwa nilai
Cronbach Alpha > 0,6. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semua item
HASIL PENELITIAN DAN pernyataan untuk variabel sosialisasi
PEMBAHASAN perpajakan, pengetahuan perpajakan,
Gambaran Umum Responden kualitas pelayanan, kesadaran wajib
Kuisioner disebarkan pada pajak dan kepatuhan wajib pajak
100 wajib pajak orang Pribadi yang adalah reliabel.
melakukan pekerjaan bebas dan Pernyat Cronba Konstr Kesimpu
mempunyai kegiatan usaha di KPP aan ch’s uk lan
Alpha Variab
Pratama Pekanbaru Senapelan.Dari el
100 kuisioner yang disebarkan, SP .835 .60 Reliabel
kuisioner yang kembali sebanyak PP .862 .60 Reliabel
100 kuisioner (100%). Adapun KP .909 .60 Reliabel
gambaran umum profil seluruh KSWP .805 .60 Reliabel
responden berdasarkan jenis kelamin KWP .766 .60 Reliabel
dalam penelitian ini lebih dominan Sumber: Data Olahan SPSS 19.0
perempuan sebesar 54 orang, (2014)
sedangkan laki-laki hanya sebesar 46
HASIL UJI NORMALITAS
orang, berdasarkan usia responden
Dalam penelitian ini
didominasi oleh wajib pajak yang
menggunakan kolmogorov-smirnov.
berusia antara 21-30 yaitu sebanyak
Dari hasil uji normalitas tersebut
67 orang. Berdasarkan pendidikan
disimpulkan bahwa nilai
didominasi oleh yang berpendidikan
signifikansi untuk seluruh variabel
sarjana satu (S1) yaitu sebanyak 50
lebih besar dari 0.05 yaitu
orang dan berdasarkan pekerjaan
persamaan 1 senilai 0.626 dan
didominasi oleh yang bekerja
persamaan 2 senilai 0.339 maka
sebagai Pekerja Profesional yaitu
dapat disimpulkan bahwa data
sebanyak 60 orang.
berdistribusi normal.
HASIL KUALITAS DATA
HASIL ASUMSI KLASIK
1) Hasil Uji Validitas
1) Hasil Uji Multikolinieritas
Pengujian validitas dilakukan
Dari hasil perhitungan
dengan menghitung korelasi antara
analisis diperoleh
skor item instrument dengan skor
nilaitolerancenilai Variance
total. Nilai koefisien korelasi antara
Inflation Factor (VIF). Apabila
skor item dengan skor total dihitung
nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF <
dengan analisis corrected item-total
10 maka dinyatakan tidak ada
correlation. Dilihat dari uji validitas
korelasi sempurna antar variabel
data didapatkan bahwa nilai rhitung>
bebas dan sebaliknya (Ghozali,
rtabel. Hal tersebut menunjukkan
2011). Hasil ini dapat disimpulkan
bahwa semua item pernyataan untuk
bahwa model regresi tersebut bebas
variabel sosialisasi perpajakan,
dari multikolinieritas.
pengetahuan perpajakan, kualitas
pelayanan, kesadaran wajib pajak Persamaan 1
Variabel Tolerance VIF
dan kepatuhan wajib pajak adalah Independent
valid. Sosialisasi 0.451 2.219
Perpajakan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 10


Pengetahuan 0.450 2.221 Pengetahuan perpajakan
Perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran
Kualitas 0.589 1.698
Pelayanan
wajib pajak
Berdasarkan hasil pengujian
Persamaan 2
Variabel Tolerance VIF yang dilakukan, didapat P value
Independent senilai0,000. Dengan demikian
Sosialisasi 0.425 2.356 diketahui P value (0,000) < (0,050).
Perpajakan Maka dapat disimpulkan H2
Pengetahuan 0.376 2.657 diterima yaitu pengetahuan
Perpajakan
perpajakan berpengaruh
Kualitas 0.539 1.856
Pelayanan terhadapkesadaran wajib pajak.
Kesadaran wajib 0.628 1.591 Artinya kesadaran wajib pajak akan
pajak terbentuk apabila wajib pajak
Sumber: Data Olahan SPSS 19.0 memilikipengetahuan yang tinggi
(2014) mengenai perpajakan sehingga
mereka akan lebih sadar dalam
2) Hasil Uji Heteroskedastisitas memenuhi kewajibannya sebagai
Dalam penelitian ini seorang warga negara yang baik
menggunakan grafik ScatterPlot. yaitu membayar pajak.
Dari hasil gambar grafik
disimpulkan bahwa grafik
ScatterPlot terlihat titik-titik
menyebar secara acak di atas dan Kualitas Pelayanan berpengaruh
dibawah angka nol pada sumbu terhadap kesadaran wajib pajak
Y.Hal ini dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil pengujian
tidak terjadi heteroskedastisitas. yang dilakukan, didapat P value
senilai 0,004. Dengan demikian
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS diketahui P value (0,004) < (0,050).
Sosialisasi perpajakan Maka dapat disimpulkan H3
berpengaruh terhadap kesadaran diterima yaitu kualitas pelayanan
wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran
Berdasarkan hasil pengujian wajib pajak. Artinya kualitas
yang dilakukan, didapat P value pelayanan yang diberikandapat
senilai 0,017.Dengan demikian meningkatkan kesadaran wajib
diketahui P value (0,017) < (0,050). pajak yang dapt juga meningkatkan
Maka dapat disimpulkan H1 kepatuhan.
diterima yaitu sosialisasi perpajakan
berpengaruhterhadap kesadaran Sosialisasi perpajakan
wajib pajak.Artinya kesadaran wajib berpengaruh terhadap kepatuhan
pajak akan terbentuk apabila masing- wajib pajak
masing wajib pajak telah Berdasarkan hasil pengujian
mengikutisosialisasi perpajakan dan yang dilakukan, didapat P value
memahami isi dari sosialisasi yang senilai0,000. Dengan demikian
dilakukan oleh kantor pelayanan diketahui P value (0,000) <
pajak yang dapat meningkatkan (0,050).Maka dapat disimpulkan H4
pengetahuan wajib pajak serta diterima yaitu sosialisasi perpajakan
menumbuhkan kesadaran wajib berpengaruh terhadapkepatuhan
pajak tentang kewajiban seorang wajib pajak. Artinya apabila terjadi
wajib pajak. peningkatan sosialisasi yang
. dilakukan kantor pelayanan pajak
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 11
maka akan meningkatkan kepatuhan terhadapkepatuhan wajib pajak.
wajib pajak. Artinya semakin tinggi kesadaran
yang dimiliki wajib pajak maka akan
Pengetahuan perpajakan semakin tinggi pula tingkat
berpengaruh terhadap kepatuhan kepatuhan wajib pajak.
wajib pajak
Berdasarkan hasil pengujian Sosialisasi perpajakan
yang dilakukan, didapat P value berpengaruh terhadap kepatuhan
senilai 0,000. Dengan demikian wajib pajak melalui kesadaran
diketahui P value (0,000) < (0,050). wajib pajak sebagai variabel
Maka dapat disimpulkan H5diterima intervening
yaitu pengetahuan perpajakan Berdasarkan hasil pengujian
berpengaruh terhadapkepatuhan variabel intervening yang dilakukan
wajib pajak. Artinya semakin tinggi dapat dilihat bahwa pengaruh tidak
pengetahuan yang dimiliki wajib langsung adalah 0.293 x 0.262 =
pajak maka akan semakin tinggi pula 0.076 lebih kecil dari pengaruh
tingkat kepatuhan wajib pajak langsung yaitu sebesar 0.654. Maka
dengan pengetahuan yang dapat disimpulkan H8ditolak atau
dimilikinya. dengan kata lain variabel kesadaran
wajib pajak tidak bisa dijadikan
variabel intervening sosialisasi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib
Kualitas pelayanan berpengaruh pajak.
terhadap kepatuhan wajib pajak Pengetahuan perpajakan
Berdasarkan hasil pengujian berpengaruh terhadap kepatuhan
yang dilakukan, didapat P value wajib pajak melalui kesadaran
senilai0,158. Dengan demikian wajib pajak sebagai variabel
diketahui P value (0,158) < intervening
(0,050).Maka dapat disimpulkan H6 Berdasarkan hasil pengujian
ditolakyaitu kualitas pelayanan tidak variabel intervening yang dilakukan,
berpengaruh terhadapkepatuhan dapat dilihat bahwa pengaruh tidak
wajib pajak. Artinyatingkat langsung 0.523 x 0.262 = 0.199 lebih
pelayanan yang diberikan kantor kecil dari pengaruh langsung yaitu
pelayanan pajak tidak dapat sebesar 0.224. Maka dapat
meningkatkan kepatuhan wajib pajak disimpulkan H9ditolak atau dengan
dalam melakukan kewajibannya kata lain variabel kesadaran wajib
karena masih kurangnya kesadaran pajak tidak bisa dijadikan variabel
dalam diri wajib pajak untuk intervening pengetahuan perpajakan
melakukan kewajiban perpajakan. terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kesadaran wajib pajak Kualitas pelayanan berpengaruh


berpengaruh terhadap kepatuhan terhadap kepatuhan wajib pajak
wajib pajak melalui kesadaran wajib pajak
Berdasarkan hasil pengujian sebagai variabel intervening
yang dilakukan, didapat P value Berdasarkan hasil pengujian
senilai0,000. Dengan demikian variabel intervening yang dilakukan,
diketahui P value (0,000) < dapat dilihat bahwa pengaruh tidak
(0,050).Maka dapat disimpulkan langsung 0.315 x 0.262 = 0.082 lebih
H7diterima yaitu kesadaran wajib besar dari pengaruh langsung yaitu
pajak berpengaruh sebesar 0.055. Maka dapat
Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 12
disimpulkan H10diterima atau sosialisasi perpajakan terhadap
dengan kata lain variabel kesadaran kepatuhan wajib pajak
wajib pajak bisa dijadikan variabel 9. kesadaran wajib pajak tidak bisa
intervening kualitas pelayanan dijadikan variabel intervening
terhadap kepatuhan wajib pajak. pengetahuan perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak
Diagram Hasil Analisis Jalur 10. kesadaran wajib pajak bisa
Dibawah ini merupakan dijadikan variabel intervening
diagram hasil analisis jalur untuk kualitas pelayanan terhadap
variabel pengaruh sosialisasi kepatuhan wajib pajak.
perpajakan, pengetahuan
perpajakan,dan kualitas pelayanan Saran
terhadap kepatuhan wajib pajak Dari kesimpulan yang telah
dengan kesadaran wajib pajak diungkapkan sebelumnya, maka
sebagai variabel intervening: peneliti memberikan saran untuk
penelitian selanjutnya, antaralain:
1. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan evaluasi bagi
pihak KPP dan harus lebih giat
dalam menerapkan upaya-upaya
untuk meningkatkan kesadaran
wajib pajak serta kepatuhan
wajib pajak seperti dengan
KESIMPULAN DAN SARAN melakukan sosialisasi pajak
Kesimpulan kepada masyarakat dengan lebih
1. Sosialisasi perpajakan rutin agar wajib pajak memiliki
berpengaruh terhadap kesadaran pengetahuan tentang pajak serta
wajib pajak. lebih sadar dan mengerti dalam
2. Pengetahuan perpajakan melaksanakan kewajiban
berpengaruh terhadap kesadaran perpajakannya, serta
wajib pajak. meningkatkan pelayanan dan
3. Kualitas pelayanan berpengaruh bersikap positif agar tidak
terhadap kesadaran wajib pajak. menimbulkan prasangka negatif
4. Sosialisasi perpajakan dari wajib pajak sehingga dapat
berpengaruh terhadap kepatuhan menurunkan kesadaran dan
wajib pajak. kepatuhan wajib pajak yang
5. Pengetahuan perpajakan mengakibatkan menurunnya
berpengaruh terhadap kepatuhan penerimaan pajak.
wajib pajak. 2. Diharapkan wajib pajak dapat
6. Kualitas Pelayanan tidak menumbuhkan kesadaran dalam
berpengaruh terhadap kepatuhan diri sendiri tentang pentingnya
wajib pajak. membayar pajak untuk
7. Kesadaran wajib pajak kesejahteraan masayarakat
berpengaruh terhadap kepatuhan danmengikuti sosialisasi yang
wajib pajak. diadakan aparat pajak untuk
8. kesadaran wajib pajak tidak bisa menambah pengetahuan
dijadikan variabel intervening perpajakanserta terus aktif untuk

Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 13


mempelajari peraturan-peraturan
pajak. Kusumawati, Indra dan Tarjo. 2006.
“Analisis Perilaku Wajib
DAFTAR PUSTAKA Pajak Orang Pribadi
Andyastuti, Listiana,et.al.,. Terhadap Pelaksanaan Self
2013.“Pengaruh Penyuluhan, Assessment System”.
Pelayanan, Pemeriksaan, dan Simposium Riset Ekonomi II
Sanksi Terhadap Kepatuhan Vol 10 No 1 Hal 1-16.
Penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Nugroho. 2012. “Faktor-faktor yang
Orang Pribadi ”.Jurnal mempengaruhi kemauan
Universitas BrawijayaVol. 2 untuk membayar pajak
No. 2 Hal. 111-121. dengan variabel intervening”.
SkripsiUniversitas
Arifin, Agus. 2012. “KP2KP Banjar Diponegoro. Semarang.
:Penyuluhan,
AntaraTeoridanPraktek”, Nurmantu, Safri. 2010. “Pengantar
http://www.pajak.go.id/cont Perpajakan”. Edisi Dua.
ent/kp2kp-banjar- Granit: Jakarta
penyuluhan-antara-teori-
dan-praktek.Diakses pada Rahmadian, Rika dan Murtedjo.
tanggal 12 Mei 2014. 2013.“Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak, Pelayanan
Fitria,Verisca Dena. 2010.“Pengaruh Fiskus, dan Sanksi Pajak
Pengetahuan Perpajakan, Terhadap Kepatuhan Wajib
Kualitas Pelayanan, Pajak Orang Pribadi di KPP
Pemeriksaan dan Kesadaran Pratama Jakarta
Terhadap Kepatuhan Wajib Kembangan”, Jurnal
Pajak dalam Menyampaikan Universitas Bina Nusantara
Surat Pemberitahuan Vol. 1 No.2 Hal.533-548.
(SPT)”,Skripsi FEB UIN
Jakarta. Rohmawati, Lusia. et.al.,. 2013.
“Pengaruh Sosialisasi dan
Ghozali,Imam. 2009. “Aplikasi Pengetahuan Perpajakan
Analisis Multivatiate dengan Terhadap Tingkat Kesadaran
Program SPSS”. Semarang: dan Kepatuhan Wajib
Badan Penerbit Universitas Pajak(Studi Pada Wajib Pajak
Diponegoro. Orang Pribadi yang
Melakukan Kegiatan Usaha
Herriyanto, Marisa dan Agus dan Pekerjaan Bebas Pada
Hariyanto Toly. Kpp Pratama Gresik Utara)”.
2013.“Pengaruh Kesadaran Prosiding Simposium
Wajib Pajak, Kegiatan Nasional Perpajakan 4.
Sosialisasi Perpajakan, dan
Pemeriksaan Pajak Terhadap Setianto, Eka. 2010. “Pengaruh
Penerimaan Pajak Sosialisasi Perpajakan dan
Penghasilan di KPP Pratama Pelaksanaan Self Assesment
Surabaya Sawahan”, Jurnal System Terhadap Tingkat
Universitas Kristen PetraVol. Kesadaran dan Kepatuhan
1 No. 1 Hal. 450-462. Wajib Pajak Pada Kantor

Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 14


Pelayanan PajakJakarta Pajak dan Kualitas
Cilandak”. Skripsi UPNVJ. Pelayanan Fiskus Terhadap
Jakarta. Tingkat Kepatuhan WP PPh
Orang Pribadi (Studi
Setiyoningrum, Ayu Try. et.al,. Empiris Pada KPP Pratama
2014. “Analisis Pengaruh Kota Solok”. Jurnal
Sosialisasi Perpajakan, Universitas Negeri Padang
Kualitas Pelayanan Fiskus Vol.1 No.2 Hal. 639-649.
Dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Tiraada, Tryana A.M.
Pajak Orang Pribadi Di KPP 2013.“Kesadaran Perpajakan,
Pratama Manado. Jurnal Sanksi Pajak, Sikap Fiskus
UNSRAT. Terhadap Kepatuhan WPOP
http://ejournal.unsrat.ac.id/in di Kabupaten Minahasa
dex.php/gc/article/download/ Selatan”. Jurnal Universitas
6369/5887.Diakses tanggal Sam Ratulangi Manado ISSN
10 Oktober 2014. Hal 50-62. 2303-1174Vol. 1 No.3 Hal.
999-1008.
Siahaan, Marihot Pahala. 2010.
“Hukum Pajak Elementer”. Widayati dan Nurlis. 2010. “Faktor-
Graha Ilmu: Yogyakarta Faktor Yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar
Supadmi, Ni Luh. 2009. Pajak Wajib Pajak Orang
“Meningkatkan Kepatuhan Pribadi Yang Melakukan
Wajib Pajak Melalui Pekerjaan Bebas (Studi Kasus
Kualitas Pelayanan”. Jurnal Pada Kpp Pratama Gambir
Akuntansi dan bisnis, Tiga)”.Makalah Simposium
Universitas Udayana Nasional Akuntansi XIII.
Vol.4.,No.2. Hal.1-14 Purwokerto.

Suryadi. 2006. “Model Hubungan Widodo,Widi.et.al.,. 2010.


Kausal Kesadaran, “Moralitas, Budaya, dan
Pelayanan, Kepatuhan Wajib Kepatuhan Pajak.
Pajak dan Hubungannya Alfabeta”.Bandung.
Terhadap Kinerja
Penerimaan Pajak: Survei di www.ortax.org. Diakses 27 Januari
Wilayah Jawa Timur”. 2014
Jurnal Keuangan Publik,
Vol 4 No. 1 Hal. 105-121. www.tribunnews.com. Diakses 3
April 2014
Syahril, Farid.2013. “Pengaruh
Tingkat Pemahaman Wajib

Jom FEKON Vol. 2 No. 2Oktober 2015 15

S-ar putea să vă placă și