Sunteți pe pagina 1din 20

Penatalaksanaan Penyakit

Menular Seksual (Gonore)

By : Kelompok C
LATAR BELAKANG
Penyakit gonore adalah penyakit infeksi menular
seksual (IMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menular kepada
orang lain melalui hubungan seksual dengan penderita dan
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Individu yang melakukan hubungan seks dengan banyak
pasangan seks akan semakin meningkatkan peluang untuk
terpapar terhadap agen infeksius yang berasal dari
pasangan yang terinfeksi.
Rumusan Masalah
1. Apa diagnosa pada kasus ini?
2. Apa diagnosa banding pada kasus ini?
3. Jelaskan etiologi dari kasus ini!
4. Apa gejala klinis dari kasus ini?
5. Apa patofisiologi dari kaus ini?
6. Apa yang dilakukan dokter gigi sebelum dirujuk?
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa dari kasus yang
ada dalam skenario.
2. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa banding dari kasus
yang ada dalam skenario.
3. Mahasiswa mampu memahami etiologi penyakit gonore.
4. Mahasiswa mampu memahami gejala klinis dari penyakit
gonore.
5. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari penyakit
gonore.
6. Mahasiswa mampu mengetahui penanganan yang dapat
dilakukan dokter gigi pada pasien penderita gonore sesuai
kompetensi dokter gigi.
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seks (IMS) merupakan suatu penyakit yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual. Penularan
tidak terbatas melalui genito-genital saja, tetapi dapat juga
secara oro-genital, atau ano-genital sehingga kelainan yang
timbul akibat IMS ini tidak terbatas hanya pada daerah genital
saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ekstra genital.
GONORE
• Gonore dalam arti luas mencakup semua penyakit yang
disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoea. Manusia merupakan
satu-satunya pejamu alamiah untuk gonokokus. Infeksi
gonore hampir selalu ditularkan saat aktivitas seksual.
Etiologi Gonore
• Gonore disebabkan oleh gonokok yang ditemukan oleh Neisser
pada tahun 1879,termasuk dalam kelompok Neisseria sebagai N.
gonorrhoeae. Selain spesies itu, terdapat tiga spesies lain, yaitu N.
meningitidis, dan dua lainnya yang bersifat komensal yaitu N.
catarrhalis serta N. pharyngis siccaNeisseria gonorrhoeae.
• Gonokok termasuk golongan diplokokus Gram negatif, tak
bergerak, diameternya kira-kira 0,8 mikrometer. Bila
sendiri-sendiri, kokus berbentuk seperti ginjal; bila organisme ini
terlihat berpasangan, bagian yang rata atau cekung saling
berdekatan,serta tumbuh pada lingkungan aerob.
• Secara morfologik gonokok ini terdiri atas empat tipe, yaitu tipe 1
dan 2 yang mempunyai protein pili yang bersifat virulen, serta tipe
3 dan 4 yang tidak mempunyai protein pili dan bersifat nonvirulen
• Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa
epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (imatur),
yakni pada vagina wanita sebelum pubertas. Gonokokus dapat
menyerang selaput lendir saluran genitourinari, mata, rektum, dan
tenggorokan, mengakibatkan supurasi akut yang dapat
menyebabkan invasi jaringan.
Patogenesis
• Menempelnya gonokokus dengan bantuan merupakan faktor
virulensi. Setelah pelengketan pada mukosa (selaput lendir),
gonokokus tiba pada jaringan penghubung subepitel dengan
cara menembus ruang-ruang epitel intraseluler.
• Gonokokus mengandung endotoksin, dan juga dapat
mengekskresikan toksin yang dapat merembes yang
menginduksi terjadinya kerusakan pada selaput lendir.
• Pada pria maupun wanita, infeksi dapat menyebar di
sepanjang saluran kelamin. Pada pria bila infeksi meluas
sampai ke prostat, epididimis (bagian saluran mani yang
terletak pada buah zakar), maka dapat mengakibatkan
kemandulan.
• Pada beberapa penderita, bakteri penyebabnya masuk ke
dalam darah dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga
menginduksi demam, rasa menggigil, serta hilangnya nafsu
makan
Patofisiologi
• Bakteri gonokokus merusak membran yang melapisi selaput
lendir. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara
mukosa ke mukosa.
• Risiko penularan laki-laki kepada perempuan lebih tinggi
karena lebih luasnya selaput lendir yang terpajan dan eksudat
yang berdiam lama di vagina.
• Infeksi dapat menyebar ke prostat, vas deferens, vesikula
seminalis, epididimis, dan testis pada laki-laki. Pada
perempuan infeksi dapat menyebar ke uretra, kelenjar Skene,
kelenjar Bartholin, endometrium, tuba falopii, dan rongga
peritoneum, yang dapat menyebabkan Pelvic Inflammatory
Disease (PID) pada perempuan.
• Infeksi gonokokus dapat menyebar melalui aliran darah,
menimbulkan bakteremia.
Manifestasi Klinis

1. Uretritis anterior akut.


2. Masa inkubasinya berkisar antara 1 sampai 14
hari atau lebih lama.
3. Gejala yang sering ditimbulkan adalah sekret
dari uretra dan disuria.
Pada pria 4. Keluhan subjektif berupa rasa gatal, panas di
bagian distal uretra di sekitar orifisium uretra
eksternum, dapat pula disertai nyeri pada
waktu ereksi.
5. Pada pemeriksaan tampak orifisium uretra
eksternum kemerahan, edema, dan ektropion.
6. Tampak pula duh tubuh yang mukopurulen
1. Pada perempuan, gejala dan tanda timbul
dalam 7-20 hari.
Pada 2. Gejala yang muncul yaitu peningkatan
sekret vagina, disuria, perdarahan uterus
wanita diluar siklus menstruasi dan menorrhagia.
3. Kanalis endoservikalis merupakan tempat
yang paling utama untuk infeksi gonokokus.
4. Infeksi juga dapat terjadi pada kelenjar
Skene atau kelenjar Bartholin.
5. Pemeriksaan fisik menunjukan sekret
serviks yang purulen atau mukopurulen,
eritema, edema dan perdarahan mucosal
yang mudah diinduksi dengan melakukan
apus endoserviks
Cara Menegakkan Diagnosa
• Cara mendiagnosis PMS (gonore) ini sama seperti
menegakkan diagnosis penyakit lainnya, yaitu berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
• Pemeriksaan laboratorium terdiri atas :
• 1. sediaan langsung
• 2. Kultur dengan menggunakan 2 macam media : media
transpor dan media pertumbuhan.
• Dapat pula dilakukan beberapa tes yaitu:
• 1. Tes definitif
• 2. Tes beta-laktamese
Diagnosa Banding
• Diagnosa banding dari penyakit gonore adalah penyakit
Chlamydia.
Chlamydia adalah penyakit menular
seksual yang ditularkan melalui
Definisi hubungan seks tanpa menggunakan
kondom

1. Bakteri chlamydia trachomatis merupakan penyebab


penyakit chlamydia.
Etiologi 2. Penularan bisa melalui seks oral, anal, vaginal, dan
saling bersentuhannya alat kelamin.
3. Cairan seksual yang keluar dari alat kelamin
penderita bisa menularkan bakteri ini walaupun
tanpa orgasme, ejakulasi, atau penetrasi.
4. Berhubungan seksual dengan banyak orang atau
berganti-ganti pasangan, dapat meningkatkan risiko
terjangkit chlamydia.
1. Gejala baru akan muncul,setelah 1-3
mingggu usai penularan.
2. Gejala yang sama-sama dialami oleh pria
maupun wanita, yaitu rasa nyeri atau
sakit yang muncul saat buang air kecil.
Gejala Klinis 3. Pada pria juga mengalami gejala rasa sakit
pada testikel, serta keluarnya cairan
berwarna putih kental atau encer dari ujung
penis.
4. Chlamydia bisa juga menjangkiti mata
dan menyebabkan terjadinya konjungtivitis
jika cairan vagina atau sperma yang
terinfeksi terkena mata
Rencana Perawatan Pasien Gonore

• Adapun yang perlu dilakukan dokter gigi sebelum merujuk pasien :


1. Melakukan anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Menegakkan Diagnosa
4. Merujuk Pasien
MIND MAPPING
Pasien

Datang ke praktek Drg.

Anamnese :
1. Rasa terbakar saat buang air
kecil. Pemeriksaan Penunja ng :
Mengeluarkan nanah saat buang
air kecil Pemeriksaan Urin
Pasien sering bergonta-ganti
pasangan.

Diagnosa : Gonore

Diagnosa Banding : Clamydia

Rencana Perawatan :
1. Rujuk ke dokter Sp.KK
2. Pemberian obat antibiotik, analgetik, dan
antipiretik
PEMBAHASAN
• Skenario
Seorang dokter gigi di daerah terpencil didatangi seorang
pasien yang sedang kebingungan oleh karena iya mencari tidak
ada dokter umum yang ada di daerah tersebut. Pasien
mengeluhkan adanya rasa seperti terbakar di waktu buang air
kecil dan mengeluhkan nanah. Kejadian ini dialamainya setelah
pasien berganti-ganti pasangan saat berhubungan intim
beberapa minggu yang lalu. Apakah yang dapat dilakukan
dokter gigi untuk membantu pasien tersebut?
• Penyakit gonore adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.Bakteri ini dapat
menular melalui hubungan seksual dengan penderita dan menginfeksi
lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian
putih mata (konjungtiva).
• Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel
kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (imatur), yakni pada
vagina wanita sebelum pubertas. Hal ini diikuti oleh peradangan kronis
dan fibrosis.
• Gejala klinis pada pria yaitu uretritis anterior akut adalah manifestasi yang
paling umum terjadi pada pria. Masa inkubasinya berkisar antara 1 sampai
14 hari atau lebih lama
• Pada perempuan, gejala dan tanda timbul dalam tujuh sampai dua puluh
satu hari. Gejala yang muncul yaitu peningkatan sekret vagina, disuria,
perdarahan uterus diluar siklus menstruasi dan menorrhagia.
• Adapun obat-obatan yang dapat diberikan pada penderita gonore
yaitu antibiotik, analgetik, dan antipiretik
• Diagnosa banding dari penyakit gonore adalah penyakit Chlamydia.
• Cara mendiagnosis PMS (gonore) ini sama seperti menegakkan diagnosis
penyakit lainnya, yaitu berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan laboratorium.
Kesimpulan
Dari skenario diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Infeksi Menular Seks (IMS) merupakan suatu penyakit yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual.
2. Gonore dalam arti luas mencakup semua penyakit yang
disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoea
3. Cara mendiagnosis PMS (gonore) ini sama seperti
menegakkan diagnosis penyakit lainnya, yaitu berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
laboratorium.
4. Diagnosa banding untuk gonore adalah Chlamydia.
Saran
• 1. Sebagai seorang dokter gigi kita harus mengedukasi kepada
masyarakat bahayanya melakukan seks bebas.
• 2. Masyarakat seharusanya mengetahui bagaimana seks yang
sehat dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan penggunaan
kondom.
• 3. Masyarakat seharusnya menghidari hubungan seksual
dengan pasangan resiko tinggi.
• 4. Sebagai seorang dokter gigi kita harus bisa menangani
pasangan dari penderita yang positif terinfeksi gonore, atau
minimal memeriksa pasangan tersebut apakah telah
terinfeksi.

S-ar putea să vă placă și