Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. Gambaran Umum
yang mengangkut muatan LPG berupa butane (C4H10) dan propane (C3H8)
dengan tipe kapal Gas Tanker. Perusahana PT.Usaha Gas Elpindo yang
Jakarta Utara. Dalam operasinya kapal ini membawa muatan Gas LPG.
48
49
INM-C : 453318310
Speed : 12 Knot
DIMENSION
LOA : 84,92 M
LBP : 79,50 M
Breadth : 14,20 M
Depth : 6,40 M
CAPACITIES
FO : 2762.04 (98%)
DO : 55.54 (98%)
MAIN ENGINE
AUX. ENGINE
secara ship to ship ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap yang harus
a. Persiapan alongside
fenders harus sedemikian rupa agar mother ship dan shutle ship
tidak berbenturan.
53
b. Setelah alongside
meliputi:
jika terjadi kerusakan pada radio channel utama pada saat transfer
muatan.
(MSDS).
portable fire extinguisher dan fix fire extinguisher pada posisi siap
digunakan.
atau sebaliknya.
diteliti dan dihitung agar tidak ada kesalah pahaman antara kedua
belah pihak.
tekanan dalam pipa karena bila tekanan sangat rendah maka cargo
pump akan mati. Harus ada seorang perwira jaga yang bertanggung
jawab dan harus ada seorang anak buah kapal yang secara
e. Setelah pembongkaran
dilaksanakan disconnect cargo transfer hose dan shuttle ship siap untuk
lepas sandar.
Nakhoda
Masinis 2
II Mualim 3
Masinis 3
Cadet Deck
III
Cadet Mesin
Bosun
Oiler 1
Juru Mudi 1
Oiler 2
Juru Mudi 2
Iler
Petroleum Gas (LPG) secara ship to ship yang menyebabkan tidak tepatnya
58
analisa data yang tediri dari metode Deskriptif dan Fishbone Analysis.
keterlambatan saat proses bongkar muatan secara ship to ship dan metode
dan masalah yang bersifat berbeda satu sama lain. Kendala dan masalah
kapal VLGC dan dalam keadaan proses bongkar muatan. Pada saat
59
pengukuran tangki muatan yang dilakukan oleh pihak kapal, chief officer
perngukuran muatan yang keluar dari kapal VLGC dan yang masuk di
kapal MT.Gas Kapuas apakah sama dari kedua kapal. Terjadi masalah
pada layar sounding digital yang kurang jelas dan mengharuskan crew
pada bagian tutup dan tiang soundingan membuat waktu yang cukup lama
penghubung dari cargo tank ke temperature suhu ada yang berlubang, dan
valve ada yang sudah tidak bagus membuat crew kesusahan dalam
2. fishbone analysis.
Equipment Management
(Peralatan) (Manajemen)
Manajemen
Peralatan
kerjaKerja
Bongkar
Kurangnya
Peralatan bongkar koordinasi di
Proses Penanganan
kurang perawatan lapangan
bongkar keterlambatan
optimal dan bongkar muatan
tepat waktu LPG di kapal
Keadaan tidak Keadaan abk MT.Gas Kapuas
Dapat Ditunda yang tidak
mau tahu
Datangnya
klaim dari Kurangnya
jatty pengetahuan
kerja ABK
tentang
Condition(Keadaan) proses
bongkar
muatanMan(Manusia)
Dari analisis yang digunakan pada diagram fishbone analysis penulis akan
mengambil secara garis besar sebab akibat dari permasalahan yang ada pada
fishbone analysis
lingkungan kerja
kurangnya pengetahuan
proses bongkar karena tidak sama hasil sounding sliptube dan sounding
digital dan rusaknya temperature suhu muatan. Karena usia dan juga
perawatan terhadap alat alat tersebut, kurangnya koordinasi oleh perwira dan
rating juga bisa mengakibatkan proses bongkar yang berlangsung tidak bisa
terhambat dalam perjalanan dan kendala saat bongkar muatan secata ship to
ship tidak sesuai dengan waktu estimasi yang sudah ada, dari hasil fishbone
salah satu faktor penyebab utama dari keterlambatan kapal saat bongkar
kerja yang benar terhadap mualim jaga dan juru mudi jaga , sehingga
terkadang mualim jaga dan juru jaga tidak memastikan apakah sudah
mengecek semua alat alat di cargo tank dengan benar. Dan mualim jaga
kapal MT.Gas Kapuas banyak juru mudi jaga yang tidak mengetahui apa
yang harus dilakukan saat bongkar muatan itu terjadi dan juga sulit untuk
proses bongkar berlangsung tidak adanya meeting tugas apa saja yang
diberikan kepada juru mudi jaga dan juga perwira yang lain, maka dari itu
banyak juru mudi yang tidak tahu apa yang harus dilakukanya juga selalu
menanyakan apa yang harus dilakukan selanjutnya adalah salah satu faktor
waktunya lebih singkat karena sudah tau apa yang harus dikerjakan, akan
lebih lama karena tidak adanya koordinasi sebelumnya oleh mualim yang
perawatan secara rutin seperti dicek apa penutup sliptube tertutup dengan
ke temperature suhu cargo, juga sebagian valve yang dilalui line saat
bongkar tidak berfungsi maksimal atau terkadang macet atau susah diputar
pada saat akan digunakan, Pengaruh yang terjadi akibat peralatan tersebut
bongkar muatan yaitu, karena sounding kedua tanki yang tidak bisa
masuk sesuai dari cargo yang keluar dari kapal VLGC yang dikehendaki
atau yang sudah diputuskan oleh pihak kapal VLGC, sehingga muatan yang
harusnya biasanya dibongkar dalam waktu 8 jam akan lebih lama lagi
proses bongkar terjadi, dan untuk temperature suhu yang tidak bisa di
gunakan atau tidak berfungsi maksimal saat akan dilihat itu menghambat
proses penghitungan muatan, jika terjadi hal yang demikian harus diganti
oleh yang baru yang lama waktu pengerjaanya memakan waktu yang
cukup lama.
66
kapal dimana kondisi atau keadaan tersebut tidak bisa ditangani pada
seperti alat bongkar yang sudah berusia cukup lama dan kurangnya
disebabkan oleh kapal atau bukan karena pihak kapal VLGC, kapal
darat tidak menerima alasan dari pihak kapal karena dianggap tidak
jika seperti itu dan terus menerus perusahaan pemilik kapal akan ada
tetapi tidak hanya karena mualim 1 yang tidak mengajari ABK lain juga
dikarenakan ABK lain acuh dan tidak mau tau terhadap alat alat
terhadap apa yang mereka lakukan dan merasa benar, hal itu
C. Pembahasan Masalah
baik yang diatas kapal maupun yang penulis temui pada saat penulisan
skripsi ini berjalan dan juga penulis dapatkan dari dua metode yaitu
karat pada tiang sliptube dan bagian penutup karena lupa ditutup
pada Mualim 1 kerusakan yang ada pada alat alat di cargo tank,
yang rusak pada temperature suhu cargo dan tidak menutup tiap
valve sehingga terjadi karat dari air laut yang naik ke atas kapal.
itu sendiri.
Pihak terkait adalah Mualim 1 dan crew yang jaga pada cargo
muatan. Walaupun crew kapal yang sudah lama melaut hal ini
muatan.
terjadi.
operasi sistem dan tidak efektif dari segi biaya perawatan. Secara
kendala waktu, peralatan yang ada dan faktor alam. Berikut ini
penggunaanya.
karena kondisi alat - alat ada yang rusak total dan harus di ganti