Sunteți pe pagina 1din 11

ANALISIS LUAS DAERAH PROTEKSI PETIR JENIS EARLY STREAMER

PADA TOWER SUTT


`1.
Yacob liklikwatil
2.
Hikmat Maulana
Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala
Jl. Soekarno Hatta No. 597 Bandung

ABSTRACT
SUTT/SUTET is strongly influence by the surrounding conditions. This is because the stretch
of the used conductor is very long. Because it is also SUTT/SUTET very susceptible from
disturbances, especially disturbances caused by lightning strikes. In the Sumadra Substation
area there is a transmission line of 70 KV Sumadra – Pamengpeuk, which often suffers
disturbance resulting in the reclose or tript, which is caused by a lightning strike especially on
the A.27 tower. In this case the authors want to focus the study on the area of lightning
protection on the tower A.27 Sumadra-Pamengpeuk, the problem in this research is why on
the A.27 tower Sumadra-Pamengpeuk often occur distuebance caused by lightning strikes.
The research was done by using experimental method by trying to use the early streamer
emission method, and then see the result of the disturbance data that happened at the tower
and the calculation of the protected area, then the analiyst. From the result of the research, it
is found that the result of calculation of area of protection of conventional method is 6.358,5
m2 and if using early streamer emission method its protection area is 42.251,84 m 2. The
conclusion of this research the broader the area of lightning protection the better. Suggestion
from the result of this study for PT.PLN to use appropriate lightning protection methods,
replace or increase lightning protection on towers with high lightning strike intensity, using
lightning protection by ESE (Early Streamer Emission) method on towers of the same case.
Keyword : Tower, SUTT/SUTET, channeling lightning, early streamer emission

ABSTRAK
SUTT/SUTET sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar, hal ini disebabkan karena bentangan
konduktor yang digunakan sangat panjang. Karena hal itu pula SUTT/SUTET sangat rentan
dari gangguan terutama gangguan yang diakibatkan oleh sambaran petir. Di wilayah Gardu
Induk Sumadra terdapat saluran transmisi 70 KV Sumadra-Pamengpeuk, yang sering
mengalami gangguan yang mengakibatkan pmt reclose atau trip, yang disebabkan oleh
sambaran petir terutama pada tower A.27. Dalam hal ini penulis ingin memfokuskan
penelitian terhadap luas daerah proteksi petir pada tower A.27 Sumadra-Pamengpeuk,
permasalahan dalam penlitian ini mengapa pada tower A.27 Sumadra-Pamengpeuk sering
terjadi gangguan yang diakibatkan sambaran petir. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metoda eksperimen dengan mencoba menggunakan metode early streamer
emission kemudian melihat hasil data gangguan yang terjadi pada tower tersebut dan
perhitungan luas daerah yang terproteksi, kemudian diakukan analis. Dari hasil penelitian
yang diperoleh diketahui bahwa hasil perhitungan luas daerah proteksi metode konvensional
adalah 6.358,5 m2 dan jika menggunakan metode early streamer emission luas daerah
proteksinya 42.251,84 m2. Kesimpulan penelitan ini semakin luas daerah proteksi petir maka
semakin baik. Saran dari hasil penelitian ini untuk PT.PLN agar menggunakan metode
proteksi petir yang tepat, mengganti atau menambah proteksi petir pada tower-tower yang
intensitas sambaran petirnya tinggi, menggunakan proteksi petir dengan metoda ESE (Early
Streamer Emission) pada tower yang kasusnya sama.
Kata kunci : tower, SUTT/SUTET, penyalur petir, early streamer emission .
I. PENDAHULUAN berkisar antara 180-260 hari guruh pertahun
Indonesia merupakan daerah dengan kerapatan sembaran petir ke tanah
dengan hari guruh pertahun tertinggi di dunia (Ng) mencapai 30 sembaran per km² per
menurut buku Guinness of Record yakni tahun.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 9
Petir merupakan kejadian alam Di area penghantar 70 kv Sumadra-
dimana terjadi loncatan muatan listrik antara Pamengpeuk terdapat beberapa tower yang
awan dengan bumi. Loncatan muatan listrik sering terkena sembaran petir yang tidak
tersebut diawali dengan mengumpulnya uap bisa terproteksi oleh sistem proteksi petir
air di dalam awan. Ketinggian antara biasa. Salah satunya adalah tower A.27 yang
permukaan atas dan permukaan bawah pada sering terganggu akibat sambaran petir yang
awan dapat mencapai jarak sekitar 8 km ditandai dengan adanya flash over pada
dengan temperatur bagian bawah sekian isolator. Penggunaan proteksi petir
15,5 °C dan temperatur bagian atas sekitar - konvensional tidak cukup untuk melindungi
51 C. Akibatnya, di dalam awan tersebut tower A.27 dari sambaran petir, maka
akan terjadi kristal-kristal es tersebut akan ditambahkan proteksi petir jenis Early
saling bertumbukan dan bergesekan Streamer yaitu ZEUS Lightning Protection
sehingga terpisahkan antara muatan positif System.
dan muatan negatif.
Pemisahan muatan inilah yang II. TINJAUAN PUSTAKA
menjadi sebab utama terjadinya sambaran
petir. Pelepasan muatan listrik dapat terjadi Pengertian Petir
di dalam awan, antara awan dengan awan Petir adalah sebuah cahaya yang
dan antara awan dengan bumi tergantung terang benderang yang dihasilkan oleh
dari kemampuan udara dalam menahan tenaga listrik alam yang terjadi diantara
benda potensial yang terjadi. awan-awan atau awan ke tanah. Sering
Petir yang dikenal sekarang terjadi terjadi bila cuaca mendung atau badai.
akibat awan dengan muatan tertentu Petir merupakan peristiwa alam yaitu
menginduksi muatan yang ada di bumi. Bila proses pelapasan muatan listrik (electrical
muatan di dalam awan bertambah besar, discharge) yang terjadi di atmosfer. Peristiwa
maka muatan induksi makin besar sehingga pelepasan muatan ini akan terjadi karena
beda potensial antara awan dengan bumi terbentuknya konsentrasi muatan-muatan
makin besar. Kejadian ini diikuti sambaran positif dan negatif di dalam awan ataupun
pelopor yang menurun dari awan dan diikuti perbedaan muatan dengan permukaan bumi.
dengan adanya sambaran pelopor yang naik
dari bumi mendekati sambaran pelopor yang Sistem Transmisi
turun. Pada saat itulah terjadi apa yang Pusat listrik atau pembangkit listrik
dinamakan petir. pada umumnya jauh dari sumber beban
Sambaran petir langsung dapat atau pemakai tenaga listrik. Sehingga
menyebabkan kerusakan bangunan, tenaga listrik disalurkan melalui kawat
peralatan, kebakaran bahkan korban jiwa, penghantar ke sumber beban atau
sedangkan tegangan lebih induksi yang pemakai tenaga listrik. Tegangan
disebabkan sambaran petir tidak langsung generator pembangkit relatif rendah (6 kV
dapat mempengaruhi kinerja peralatan, umur – 24 kV). Maka tegangan ini dinaikin
pakai bahkan kerusakan peralatan. Hal ini dengan transformator daya ke tegangan
dapat menimbulkan kerugian yang yang lebih tinggi antara 150 kV – 500 kV.
besar, sehingga dibutuhkan usaha untuk
mengurangi resiko kerusakan akibat Menara / Tiang SUTT
sambaran petir, yaitu dengan sistem proteksi Menara atau tiang transmisi adal
petir. ah suatu bangunan penopang saluran
Sistem proteksi petir berfungsi untuk transmisi. Tiang menurut bentuk atau
mengurangi resiko terhadap bahaya konstruksinya dibagi menjadi empat
kerusakan akibat sambaran langsung pada
macam, yaitu :
tower yang dilindungi, Perancangan sistem
1. Tiang konstruksi baja, terbuat dari baja
proteksi petir dipengaruhi karakteristik tower
profil, disusun sedemikian rupa
yang diproteksi dan karakteristik tahanan
sehingga merupakan suatu menara
tanah di daerah tersebut.
yang telah diperhitungkan

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 10
kekuatannya disesuaikan dengan
kebutuhannya, tiang jenis inilah yang Gambar 2.10 Tiang delta
sering disebut tower karena bentuk b. Tiang zig-zag (Zig-zag Tower)
konstruksinya.
2. Tiang manesman, terbuat dari pipa baja,
dimana ukuran-ukuran panjang,
diameter, dan ketebalan dari pipa baja
yang akan digunakan disesuaikan
dengan keperluan.
3. Tiang beton, tiang yang konstruksimya
terbuat dari beton
4. Tiang kayu, terbuat dari kayu ulin dan
kayu besi yang tidak perlu diawetkan,
sedangkan untuk jenis kayu seperti Gambar 2.11 Tiang zig-zag
raksamala, kruing, dan dammar laut
perlu dilakukan pengawetan terlebih c. Tiang piramida (Phyramid tower)
dahulu agar usia tiang kayu tersebut
dapat lebih lama.
Sedangkan jika berdasarkan fungsinya
tiang SUTT dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Tiang penegang (tension/aspan
tower), tiang yang berfungsi untuk
menahan berat dan gaya tarik dari
bentangan kawat-kawat SUTT
2. Tiang penyangga (suspension/dragh
tower), tiang yang berfungsi sebagai
tiang penyangga untuk mendukung Gambar 2.12 Tiang piramida
atau menyangga dan harus kuat Isolator
terhadap gaya berat dari peralatan Isolator yang digunakan pada
listrik yang ada pada tiang tersebut. SUTT adalah isolator porselen/keramik
3. Tiang sudut (Angle tower), tiang dan isolator gelas yang berfungsi sebagai
penegang yang berfungsi untuk isolasi tegangan antara kawat penghantar
menerima gaya tarik akibat dengan tiang menara, jenis isolator ini
perubahan arah atau sudut SUTT. adalah jenis isolator piring, yang
4. Tiang akhir (dead end tower), Tiang
digunakan sebagai isolator penegang dan
akhir adalah tiang penegang yang
isolator gantung, dimana jumlah piringan
dirancang sedemikian rupa sehingga
dalam satu rencengnya disesuaikan
kuat untuk menahan gaya tarik
dengan sistem tegangan SUTT tersebut.
kawat-kawat dari satu arah saja.
Tiang akhir ini ditempatkan diujung
induk.
5. Tiang transposisi, tiang penegang
yang berfungsi sebagai tempat
perpindahan letak atau perubahan
susunan phasa kawat-kawat SUTT

Jenis-jenis tiang kisi-kisi atau tower yang


banyak dipergunakan diantaranya : Gambar 2.13 isolator piring
a. Tiang delta (delta tower)
Taksiran Resiko
Suatu instalasi proteksi petir harud
dapat melindungi semua bagian dari suatu

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 11
bangunan, termasuk manusia dan perhitungan Nd dan Nc dilakukan sebagai
peralatan yang ada di dalamnya terhadap berikut :
bahaya dan kerusakan akibat sambaran a. Jika Nd ≤ Nc tidak perlu sistem proteksi
petir. Berikut ini akan dibahas cara petir
penentuan besarnya kebutuhan bangunan b. Jika Nd > Nc diperlukan sistem proteksi
akan proteksi petir menggunakan standar petir dengan efisiensi :
𝑁𝑐
Peraturan Umum Instalasi Penyaluran η ≥ 1 - 𝑁𝑑
Petir (PUIPP), dan International Dengan tingkat proteksi sesuai tabel 2.8
Electrotechnical Commision (IEC) 1024-1- Tabel 2.8 Efisiensi Sitem Proteksi Petir
1. Tingkat Efisiensi SPP
Berdasarkan Peraturan Umum Proteksi (E)
Instalasi Penyaluran Petir (PUIPP) I 0,98
Besarnya kebutuhan tersebut
ditentukan berdasarkan penjumlahan indeks- II 0,95
indeks tertentu yang mewakili keadaan III 0,90
bangunan di suatu lokasi dan dituliskan
sebagai : IV 0,80
R=A+B+C+D+E
Dimana :
R = Perkiraan bahaya petir Jenis-jenis Proteksi
A = Penggunaan dan isi bangunan Franklin Rod
B = Konstruksi bangunan Pengamanan bangunan terhadap
C = Tinggi bangunan sambaran kilat dengan menggunakan
D = Situasi bangunan sistem penangkal petir Franklin merupakan
E = Pengaruh kilat cara yang tertua namun masih digunakan
karena hasilnya dianggap cukup
Berdasarkan Standar IEC 1024-1 memuaskan, terutama dengan bangunan-
Pemilihan tingkat pproteksi yang bangunan bentuk tertentu, seperti : menara,
memadai untuk suatu sistem proteksi petir gereja dan bangunan-bangunan yang lain
didasarkan pada frekuensi sambaran petir yang beratap runcing. Franklin Rod
langsung setempat (Nd ) yang diperkirakan (Tongkat Franklin), alat ini merupakan
ke struktur yang diproteksi dan frekuensi kerucut tembaga dengan daerah
sambaran petir tahunan setempat (Nd ) perlindungan merupa kerucut imajiner
yang diperbolehkan. Kerapatan kilat petir dengan sudut puncak 112°. Agar daerah
ke tanah atau kerapatan sambaran petir perlindungan besar, Franklin Rod dipasang
ke tanah rata-rata tahunan di daerah pada pipa besi (dengan ketinggian 1-3
tempat suatu struktur berasa dinyatakan meter). Makin jauh dari Franklin Rod makin
sebagai : lemah perlindungan di dalam daerah
Ng= 0,04 .Td1.26/km2/ tahun perlindungan tersebut. Franklin Rod dapat
dilihat berupa tiang-tiang di bubungan atap
Dimana Td adalah jumlah hari
bangunan. System yang digunakan untuk
guruh rata-rata per tahun di daerah tempat
mengetahui area proteksi dari penyalur petir
struktur yang akan diproteksi.
ini adalah dengan menggunakan sistem
Nd = Tg . Ag . 10- 6 / tahun Dimana Ae
proteksi kerucut.
adalah area cakupan daru struktur (m2 ) yaitu
daerah permukaan tanah yang dianggap
sebagai struktur yang mempunyai frekuensi
sambaran langsung tahunan. Daerah yang
diproteksi adalah daerah disekitar struktur
sejauh 3h dimana h adalah tinggi struktur
yang diproteksi. Pengambilan keputusan
perlu atau tidaknya memasang sistem
proteksi petir pada bangunan berdasarkan Gambar 2.14 Sistem Proteksi Kerucut

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 12
Sangkar Faraday di atas level tertinggi dari objek yang
Untuk mengatasi kelemahan dilindungi, memberikan efak radius proteksi
Franklin Rod karena adanya daerah yang cukup luas, tergantung pada ketinggian
tidak terlindungi dan daerah perlindungan pemasangan dan intensitas sambaran &
melemah bila jarak makin jauh dari mampu menerima sambaran petir hingga
Franklin Rod-nya maka dibuat sistem 150 kA.
Sangkar Faraday. Sangkar Faraday
mempunyai sistem dan sifat seperti
Franklin Rod, tapi pemasangannya di
seluruh permukaan atap bangunan
dengan tinggi tiang yang lebih rendah.

Gambar 2.18 Zeus Air Terminal dan Fibreglass

III. METODE PENELITIAN


Menggunakan metode Eksperimen

Gambar 2.15 Metode Sangkar Paraday


Non-Konvensional
Metoda ini pertama kali dipatenkan
oleh Gusta P Carpart tahun 1931.
Sebelumnya seorang ilmuwan Hungaria,
Szillard tahun 1941 pernah melontarkan
gagasan untuk menambahkan bahan
radio aktif pada Franklin Rod guna
meningkatkan tarikan pada sambaran
petir. Metoda ini terdiri atas Franklin Rod
dengan bahan radio aktif radium atau
sumber thorium sebagai penghasil ion
yang dihubungkan ke pentanahan melaui
penghantar khusus. Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian
Early Streamer Emission (ESE) IV MATERI PENELITIAN
Early Streamer Emission merupakan Penyalur Petir
salah satu metode terminasi udara penyalur Penyalur petir yang digunakan pada
petir non-konventional (modern). Sistem tower A.27 adalah penyalur petir non-
penyalur petir ini terbagi dalam dua bagian, konvensional berjenis Early Streamer
yaitu Air Terminal yang diletakkan di puncak Emission (ESE) dengan komponen-
bangunan sebagai penagkap petir dan komponen yang dipasang di atas tower.
Carrier (kabel penghantar) sebagai konduktor Jumlah penyalur petir yang terpasang
penyalur arus yang masuk ke tanah. adalah satu buah. Dan sebelum
 pemasangan Early Streamer tower A.27
Komponen-komponen pada Early
Streamer Emission (ESE) Lightning sudah menggunakan proteksi petir
Protection System konvensional.
→ Air Lightning terminal
dan Fibreglass Mounting
Beberapa karakteristik dari Air
terminal dan Fibreglass Mounting yaitu :
termasuk tipe proteksi ESE, memproteksi
peralatan jalur data dari sambaran petir,
mempunyai sistem pentanahan
berfrekuensi tinggi, memiliki counter
sambaran petir, pemasangan minimum 2 m Gambar 3.4 Penyalur petir Early Streamer

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 13
telah ditanamkan ke dalam tanah tanpa
digabungkan atau dipararel dengan
pentanahan kaki tower sesuai dengan
manual book alat uji pengukuran tahanan
pentanahan.
Lokasi Penempatan Penyalur Petir
Gambar 4.3 Penyalur petir Konvensional Dibawah ini merupakan lokasi
Instalasi Penyalur Petir penempatan penyalur petir yang telah
Instalasi Penyalur Petir Konvensional terpasang di tower A.27 SUTT 70 kV
Instalasi penyalur petir konvensional Sumadra – Pamengpeuk,
yang terpasang sebagai berikut :
- Konduktor GSW
- Ground rod pipa Galvanis
- Klem jumper
Instalasi penyalur Petir ESE
Instalasi penyalur petir yang
terpasang mempunyai peralatan sebagai
berikut : Gambar 3.6 Penyalur petir Konvensional
- ESE Zeus Air Terminal : 1 Unit
- Zeus Lightning Strike Counter : 1 Unit
- Terminal Grounding : 1 Set
- Dudukan Bak Kontrol : 1 Set
- Pipa Galvanis : 4 Batang
- Besi Siku : 2 Batang
- Kabel N2XSY : 50 meter
- Termination Kit : 1 Set Gambar 4.7 Penempatan penyalur petir Early
- Elektroda Grounding (BC) : 10 meter Streamer
Dengan hasil pengujian besar tahanan Detail Peralatan Instalasi Petir
pentanahan untuk penyalur petir adalah 2,2 Lightning Terminal
Ω.

Gambar 3.4 Penyalur petir Early Streamer


Gambar 4.8 Detail terminal penyalur petir

Hari Guruh
Isokeraunic level adalah jumlah hari guruh
dalam satu tahun di suatu tempat. Untuk
. menganalisa pengamanan terhadap
Gambar 4.5 Bak kontrol penyalur petir sambaran petir pada tower A.27 SUTT 70 kV
Pengukuran besar tahanan pada Sumadra-Pamengpeuk akan digunakan data
eletroda batang dengan plat dilaksanakan hari guruh di wilayah Jawa Barat yang
dengan cara memberikan tegangan dan diamati dari stasiun BMKG.
arus dari alat uji tahanan pentanahan
pada elektroda batang dengan plat yang

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 14
frekuensi sambaran tahunan (Nc) yang
diperbolehkan pada struktur, dengan terlebih
dahulu menghitung kerapatan sambaran ke
tanah (Ng).
Kerapatan sambaran petir ke tanah (Ng)
dipengaruhi oleh hari guruh rata-rata per
Gambar 3.10 Persebaran hari guruh di wilayah tahun (Td) di daerah tersebut. Dikarenakan
indonesia berada pada daerah dataran rendah sekitar
diambil dari hari guruh rata-rata per tahun
sebesar 177 dan tingkat kerawanan petir
tinggi.
Maka kerapatan sambaran petir ke tanah
(Ng) dapat dihitung dengan
persamaan 2.5:
Ng = 4.10-2 . Td1.26
Ng = 4.10-2 . 1771.26
Ng = 25,96 sambaran per km2 per tahun
Gambar 4.11 Curah hujan wilayah Jawa Barat Dan luas daerah perlindungan (Ae)
dapat dihitung dengan persamaan 2.6 :
V. HASIL PENELITIAN DAN Ae = ab + 6h(a+b) + 9πh2
PEMBAHASAN Ae = 100 + 6(35) (10+10) + 9 . 3,14
Taksiran Resiko . 352
Berdasarkan Peraturan Umum Ae = 38.918,5 m2
Sedangkan untuk memperhitungkan
Instalasi Penyalur Petir di Indonesia
jumlah rata-rata frekuensi sambaran petir
besarnya keperluan pemasangan sistem
langsung per tahun (Nd) dapat dicari
proteksi terhadap sambaran petir pada
dengan
suatu bangunan ditentukan dengan persamaan 2.7 :
menjumlahkan indeks-indeks yang Nd = Ng . Ae . 10-6
mewakili keadaan di lokasi struktur Nd = 25,96 . 38.918,5 . 10-6
tersebut berada. Nd = 1,01 sambaran petir per tahun
Maka untuk bangunan tersebut Dimana :
diperoleh indeks-indeks sebagai berikut :
1) Jenis bangunan berdasarkan indeks A a = Panjang bangunan (m)
(tabel 2.4) adalah “Instalasi listrik, b = Lebar bangunan (m)
gas, minyak atau bensin, dan rumah h = Tinggi bangunan (m)
sakit” dengan nilai 5. Td = Hari guruh rata-rata per
2) Jenis bangunan berdasarkan indeks B tahun
(tabel 2.5) adalah “Seluruh bangunan = Kerapatan sambaran
terbuat dari logam dan mudah Ng petir
menyalurkan listrik” dengan nilai 0.
ke tanah (sambaran/Km2/tahun)
3) Jenis bangunan berdasarkan indeks C
= Luas daerah yang
(tabel 2.6) adalah “tinggi bangunan 35 Ae masih
meter” dengan nilai 5.
memiliki sambara
4) Jenis bangunan berdasarkan indeks D
angka n
Penentuan kebutuhan bangunan atau
suatu daerah akan proteksi petir petir sebesar Nd (Km2)
berdasarkan standar IEC 1024-1-1 = Frekuensi sambaran
Penggunaan standar IEC 1024-1-1 Nd petir
memberikan cara perhitungan dengan langsung per tahun
menggunakan data hari guruh, data ukuran Nc = Ketetapan (10-1)
bangunan/daerah, area proteksi, frekuensi Frekuensi sambaran petir tahunan
sambaran langsung setempat (Nd), dan setempat (Nc diketahui bernilai 10-1) yang

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 15
diperbolehkan. Penentuan tingkat proteksi Oleh karena itu tingkat proteksi yang
pada bangunan berdasarkan perhitungan sesuai adalah tingkat III.
Nd dan Nc dilakukan sebagai berikut : Daerah Proteksi
a. Jika Nd ≤ Nc tidak perlu sistem Setelah menentukan tingkat proteksi
proteksi petir. petir, kemudian akan menghitung dan
b. Jika Nd ≥ Nc diperlukan sistem menganalisa luas daerah proteksi atau
proteksi petir. zona proteksi untuk penyalur petir yang
Dikarenakan dalam perhitungan telah terpasang sebelumnya. Hal ini
didapatkan Nd ≥ Nc , maka nilai efisiensi : dilakukan untuk mengetahui apakah
𝑁𝑐
η ≥ 1 - 𝑁𝑑 daerah tersebut telah terproteksi dengan
10−1 baik atau tidak. Metode yang digunakan
η≥ 1– 1,01 untuk menganalisa daerah proteksi di
η ≥ 1 – 0,099 daerah tersebut adalah dengan
η ≥ 0,901 menggunakan metode bola bergulir, teori
η ≥ 90% elektrogeometri dan menurut radius
dimana : proteksi yang terdapat pada katalog
η = Efisiensi sistem proteksi penyalur petir ZEUS Lightning Protection
petir System.
= Frekuensi sambaran Kemudian, perhitungan luas hasil
Nd petir ketiga metode tersebut akan dibandingkan
langsung per tahun dengan luas sebenarnya. Dari situ akan
= Frekuensi sambaran terlihat daerah mana saja yang terproteksi
Nc petir dan yang tidak.
tahunan setempat Metode Bola Bergulir
yang Untuk metode ini, radius proteksi
dari bola bergulir sudah didapatkan dari
diperbolehkan (10-1)
tabel 2.19, yaitu untuk tingkat proteksi
Dimana hubungan antara nilai η
level
(efisiensi) dengan tingkat proteksi sesuai
III radius proteksinya adalah sebesar 45
tabel sebagai berikut :
m. Dan untuk arus puncaknya ( I ) dapat
Tabel 5.1 Efisiensi Sistem Proteksi Petir
dicari dengan persamaan 2.17 dan 2.19 :
Tingkat Efisiensi Maka,luas daerah proteksinya adalah :
Proteksi SPP Ax = π . R2
I 0,98 ℎ
II 0,95 α° = sin-1 (1 - )
𝑟
III 0,90 Ax = π . (452)
IV 0,80 35
= sin-1 (1 - 45 )= 12,830
Sumber : SNI 03-7015-2004 tentang sistem proteksi
petir terhadap bangunan Ax = 3,14 . 2025
E < 0% tidak diperlukan sistem proteksi Ax = 6.358,5 m2
Dan juga dapat diketahui Imin adalah :
petir ℎ
0% < E ≤ 80% berada pada tingkat I=( )1,25
6,7(1−𝑠𝑖𝑛𝛼)
proteksi IV 35
80% < E ≤ 90% berada pada tingkat I=( )1,25
6,7(1−sin 12,83)
proteksi III I = 8,23 kA
90% < E ≤ 95% berada pada tingkat Ini berarti penyalur petir tersebut dapat
proteksi II menangkap petir dengan arus minimal
95% < E ≤ 98% berada pada tingkat 8,23 kA.
proteksi I
Dengan demikian nilai η sebesar
0.901 berada pada tingkat proteksi III
dengan nilai efisiensi diantara 80% - 90%.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 16
pembumian tersebut adalah tembaga yang
berbentuk silinder pejal (stick rod) 5/8”.
Sistem Pembumian
Sistem pembumian terukur sudah
sangat baik, karena sistem pembumian
tersebut memiliki tahanan 3,9 Ω.
Sedangkan ketentuan umum pada PUIL
2000 pasal 3.13.2.10 untuk total seluruh
Gambar 5.2 Area proteksi metode Bola sistem tahanan pembumian tidak boleh
Bergulir lebih dari 5Ω.
- Hambatan jenis tanah (ρ) :
Metoda ESE ZEUS Lightning Protection 100Ω-m (tanah kebun)
System
- Diameter penghantar (d) :
Menurut katalog, Zeus Lightning 1,25” = 3,18 cm = 0,0318
Protection System memiliki radius proteksi
- Panjang Elektroda (L) :
tergantung pada tinggi maksimum
penyalur petir tersebut dipasang. Di 15 m
bawah merupakan tabel radius proteksi Maka besarnya hambatan
dari ZEUS Linghtning Protection System. pembumian
berdasarkan persamaan 2.19
Penyalur petir eksternal yang
terpaang memiliki tinggi maksimum adalah :
𝜌 4𝑙 2
sebesar 35 m. Ini berarti radius R = 4𝜋𝐿 . In (𝑑.ℎ − 𝑄)
proteksinya adalah sebesar 116 m, 100 4.152
R= . In ( − 1,2)
Maka luas daerah daerah 4.3,14.15 0,0318.15
proteksinya adalah : = 0,53 . 7,54
Ax = π . rs2 R= 3,9 Ω
Ax = 3,14 . 1162
Ax = 42.251,84 m2 Jika ditinjau dari data pengukuran
Dengan sudut proteksi sebesar ternyata hasilnya tidak jauh berbeda

𝛼 = sin-1 (1 - )
0 dengan perhitungan, dimana tahanan
𝑟
35+8
pembumian di bawah standar yang telah
𝛼 0 = sin-1 (1 – 116 )= 390 ditetapkam kurang dari 5Ω.
Dan dengan arus puncak sebesar
3,55+3,85+3,55

I = (6,7(1−𝑠𝑖𝑛𝛼))1,25 Rtanah = 4
= 3,64 Ω
43
I=( )1,25
6,7(1−𝑠𝑖𝑛39) Tahapan Pemasangan Proteksi Petir ESE
= 35,3 kA Pemasangan Air Terminal ke Atas Tower
Ini berarti penyalur petir tersebut dapat Tahapan pemasangan Air Terminal ke atas
menangkap petir dengan arus minimal 35,3 tower sebagai berikut :
kA. Petir dengan nilai arus di bawah nilai 1. Merangkai pipa 2” dengan fibre serta
tersebut tidak dapat diatasi oleh proteksi klem pipa untuk pemasangan besi
petir Early Streamer. siku.
Penghantar Penyalur 2. Pemasangan termination kit dan
Penghantar penyalur atau konduktor konek dengan kabel down conduktor
ke bawah (down conductor) yang terpasang N2XSY
adalah dengan menggunakan kabel N2XSY 3. Memasukan kabel down conduktor
1x50 mm, konduktor pembumian dipasang ke pipa 2,5” dan pipa 2”.
sampai 15 m pada bak kontrol dengan 4. Menyambung pipa 2” dengan pipa
ukuran 40x40x40 cm. 2,5” dan conecting kabel ESE Air
Elektroda Pembumian Terminal.
Elektroda pembumian penyalur petir 5. Menarik rangkaian ESE Air Terminal
yang digunakan adalah elektroda jenis ke atas tower.
batang tegak. Bahan dari elektroda

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 17
6. Pemasangan rangkaian ESE Air
Terminal di atas tower

Gambar 5.6 Layout untuk memasang grounding

Conecting Down Conductor Dengan


Grounding Terminal
Tahapan conecting down conductor
dengan grounding sebagai berikut :
1. Pemasangan klem kabel down
Gambar 5.4 Pemasangan air terminal ke atas tower conductor dengan body tower
2. Down conductor dimasukan ke dalam
Pemasangan Grounding dan Box box kontrol
Kontrol 3. Terminal Grounding dipasang di
Tahapan pemasangan grounding dan dinding Box Control
box kontrol sebagai berikut : 4. Down conductor dikonek dengan
1. Menancapkan stick rod dengan grounding terminal di dalam box
kedalaman 4 m sebanyak 3 titik sesuai kontrol
pada gambar. 5. Pemasangan Lightning Strike Counter
2. Menggali tanah sedalam 60 cm untuk dan Pita Magnetik
menanam kabel BC yang akan
memaralel ketiga stick rod sesuai
gambar.
3. Membuat box kontrol dengan ukuran
40x40x40 cm
4. Kabel BC dikonek dengan stick rod
menggunakan klem khusus, kemudian
galiam ditutup kembali

Gambar 5.7 Conecting down conductor dengan


grounding terminal

VI. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Gambar 5.5 Pemasangan grounding dan box kontrol Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dalam penelitian ini dapat diambil
beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1. Untuk luas daerah yang terproteksi oleh
proteksi petir konvensional melalui
metode Bola Bergulir daerah yang
terlindungi dari sambaran petir seluas
6.358,5 m2 .
2. Untuk luas daerah yang terproteksi oleh
ZEUS Lightning Protection System

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 18
(Metode ESE) adalah sebesar 42.251,84 PERTAMINA SP BALONGAN). Jakarta :
m2. Universitas Indonesia
3. Dengan menggunakan metode ESE (Early
Streamer Emission) yaitu memasang Turan, G. 1988. Electric Power Transmission
ZEUS Lightning Protection System lebih System Engineering Analysis And Design.
bagus karena daerah yang terproteksi John Willey & Sons.
lebih luas dari metode yang lain.
4. Setelah dipasang Zeus Lightning Sharma, Dwarka Prased, H.C. Design of
Protection System di tower A.27 sampai Grounding System For High Voltage
sekarang tidak lagi terjadi gangguan Substations, IJAET, India.
akibat petir di tower A.27.
Hutauruk, T.S. (1985). Transmisi Daya
Saran Elektrik. Jakarta : Erlangga.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan
menunjukan bahwa di tower A.27 SUTT 70
kV Sumadra – Pamengpeuk lebih baik
menggunakan proteksi petir metode ESE
(Early Streamer Emission)
daripada menggunakan metoda konvensional.
Sehingga untuk unit di PT PLN (PERSERO)
yang mempunyai masalah proteksi petir seperti
di tower A.27 SUTT 70 kV Sumadra –
Pamengpeuk untuk:
1. Menyarankan untuk menggunakan
metoda yang tepat pada tower transmisi.
2. Menyarankan untuk mengganti atau
menambah proteksi petir pada tower
– tower yang intensitas sambaran
petirnya tinggi.
3. Menyarankan untuk menggunakan
proteksi petir dengan metoda ESE (Early
Streamer Emission) pada tower yang
kasusnya sama seperti

Daftar Pustaka

Aris Munandar, A. dan Kuwahara, S. 1993.


Tehnik Tenaga Listrik jilid II. Jakarta : PT.
Pradna Paramita.

IEC 62305. (1983) Protection Againts


Lightning

Meyditri Luden, Harnyatris. (2003). Studi


Tentang Efek Petir Terhadap Peralatan
Elektronik dalam Bangunan dan
Pengamannya, Surabaya : Universitas Kristen
Petra

Widyanto, Aji. (2008). Analisa Evaluasi


Sistem proteksi Petir pada Fasilitas Migas
(Studi Kasus PT.

ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.12 NO.1 JULI 2017 - ISSN 1979-4819 19

S-ar putea să vă placă și