Sunteți pe pagina 1din 10

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

REVITALISASI BAMBU SEBAGAI ALAT MUSIK X PERCUSION:


PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DESA TEGALMULYO UNTUK
MEWUJUDKAN DESA TEGALMULYO SEBAGAI DESA IKONIS BAMBU

Oleh:
Anita Agustina Fatmawati 1611200005 2016 Ketua
Lina Kartika Latifa Putri 1611200009 2016 Anggota 1
Mesya Sukmayati 1611200016 2016 Anggota 2
Muhammad Waahid Hidayat 1611200007 2016 Anggota 3
Yohana Ayu Dwi Hapsari 1611200031 2016 Anggota 4
Azzah Maulida Farchani 1711200020 2017 Anggota 5
Dian Febriyanti 1711200015 2017 Anggota 6
Dhita Amandea 1711200008 2017 Anggota 7
Novia Nur Latri 1711200003 2017 Anggota 8
Werdi Dwi Alfianti 1711200007 2017 Anggota 9

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA


KLATEN
2018
PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

REVITALISASI BAMBU SEBAGAI ALAT MUSIK X PERCUSION:


PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DESA TEGALMULYO UNTUK
MEWUJUDKAN DESA TEGALMULYO SEBAGAI DESA IKONIS BAMBU

Oleh:
Anita Agustina Fatmawati 1611200005 2016 Ketua
Lina Kartika Latifa Putri 1611200009 2016 Anggota 1
Mesya Sukmayati 1611200016 2016 Anggota 2
Muhammad Waahid Hidayat 1611200007 2016 Anggota 3
Yohana Ayu Dwi Hapsari 1611200031 2016 Anggota 4
Azzah Maulida Farchani 1711200020 2017 Anggota 5
Dian Febriyanti 1711200015 2017 Anggota 6
Dhita Amandea 1711200008 2017 Anggota 7
Novia Nur Latri 1711200003 2017 Anggota 8
Werdi Dwi Alfianti 1711200007 2017 Anggota 9

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA


KLATEN
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Revitalisasi Bambu sebagai Alat Musik X Percusion:


Pemberdayaan Karang Taruna Desa Tegalmulyo untuk
Mewujudkan Desa Tegalmulyo sebagai Desa Ikonis
Bambu.

2. Tema : Budaya dan Seni


3. Nama Organisasi : HMP Bahasa Inggris
4. Ketua Pengusul
Nama Lengkap : Anita Agustina Fatmawati
NIM/NRP : 1611200005
Program Studi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
Perguruan Tinggi : Universitas Widya Dharma
No. Telepon/HP : 085643098487
E-mail : nithanitta@gmail.com
5. Jumlah Anggota : 10 orang
Pengusul (orang)
6. Dosen Pendamping
Nama Lengkap, Gelar : Eric Kunto Aribowo, SS, M.A.
NIP/NIDN : 690911323/0607038603
No. Telepon/HP : 085643102840
7. Lokasi Kegiatan/Mitra Dukuh Girpasang Desa Tegalmulyo
Kelurahan/Kec : Kemalang
Kabupaten/Kota : Klaten
Provinsi : Jawa Tengah
Jarak PT waktu : 1 jam 5 menit. 21 km.
tempuh ke lokasi Desa
(km)
8. Jangka Waktu : 5 bulan
Pelaksanaan (bulan)
9. Biaya Total (Rp) : Rp. 45.000.000,00
Ditjen Belmawa (Rp) : -
Sumber Lain (Rp) : -

Mengetahui, Klaten, 17 Maret 2018


Pimpinan Organisasi Mahasiswa Ketua Tim,

Muhammad Waahid Hidayat Anita Agustina Fatmawati


NIM. 1611200007 NIM. 1611200005

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Ir. Darupratomo, M.T.


NIK/NIDN 690 304 279/0525126701
1

1. JUDUL
“Revitalisasi Bambu sebagai Alat Musik X Percusion: Pemberdayaan Karang Taruna Desa
Tegalmulyo untuk Mewujudkan Desa Tegalmulyo sebagai Desa Ikonis Bambu”

2. LATAR BELAKANG MASALAH


Desa Tegalmulyo yang berada di kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten memang
sering kali diberitakan sebagai desa yang sering mengalami kesulitan air. Desa dengan luas
wilayah 432,6 hektare yang berpenduduk 2.348 jiwa (753 keluarga) ini memang menjadi
desa yang tertinggi di Kabupaten Klaten. Inilah sebabnya, sebagai besar masyarakat
bermata pencaharian sebagai petani cengkeh dan tembakau dengan sekaligus berternak
sapi. Beberapa tahun sebelumnya, pada musim kemarau tidak jarang para warga bahkan
harus rela menjual ternaknya agar suplai kebutuhan air tetap tersedia. Namun, sejak
Embung Tirto Mulyo diresmikan oleh Bupati Klaten pada 22 Maret 2017, permasalahan
kebutuhan air bukan menjadi perhatian penting warga desa Tegalmulyo. Setelah setahun
berselang, kehadiran embung pada faktanya tidak hanya berfungsi sebagai wadah
penampung atau reservoir air, namun juga sebagai objek wisata, baik oleh warga sekitar
maupun warga masyarakat sekitar Klaten.

Gambar 1 Kondisi umum masyarakat Desa Tegalmulyo (Gambar A dan B) serta Embung Tirto Mulyo sebagai solusi
kelangkaan air bersih dan salah satu destinasi wisata Desa Tegalmulyo (Gambar C dan D)

Embung Tirto Mulyo merupakan salah satu dari bagian destinasi wisata yang telah
dikukuhkan oleh Sutarno selaku Kepala Desa pada pertengahan tahun yang lalu, di
samping Goa Jepang, Sendang Kemuning, dan Sapu Angin (pendakian Gunung Merapi).
Namun, sayangnya kesiapan prasarana fisik ini belum didukung oleh atraksi-atraksi atau
suguhan untuk para wisatawan sehingga animo wisatawan untuk datang ke Desa
2

Tegalmulyo belum meningkat secara signifikan. Hadirnya hiburan-hiburan bagi wisatawan


dirasa menjadi salah satu daya tarik untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Atraksi wisata
ini yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar karena geliat
ekonomi warga pasti akan dinamis ketika wisatawan berbondong-bondong datang ke
daerahnya.

Gambar 2 Jalur Sapu Angin, salah satu rute tracking menuju Gunung Merapi (Gambar A); Jaranan Slogo Denowo
sebagai salah satu atraksi unggulan (Gambar B) dan Bambu yang melimpah dan kurang bernilai jual sebagai potensi
keunggulan daerah (Gambar C)

Mengingat tingginya hasil bumi karena suburnya tanah di Desa Tegalmulyo, pohon
bambu masih banyak dijumpai di sekitar dan sepanjang jalan menuju Desa Tegalmulyo.
Karena berlimpahnya tumbuhan ini, seringkali tidak termanfaatkan dengan baik. Warga
hanya menggunakan bambu sebagai sarana pendukung kebutuhannya sehari-hari, baik
untuk bertani maupun dalam aktivitas keseharian. Inilah yang menjadi alasan mengapa
revitalisasi bambu itu diperlukan, khususnya dalam usaha mendukung pariwisata Desa
Tegalmulyo melalui pemroduksian alat musik.

3. PERUMUSAN MASALAH
Dalam melaksanakan program ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses membina masyarakat dalam memanfaatkan bambo menjadi
sebuah alat musik yang bernilai seni tinggi yang memenuhi standar pasar dan
mendapatkan Hak atas Kekayaan Intelektual?
2. Langkah apa yang harus dilakukan untuk mempromosikan alat musik X Percusion
agar dapat diterima oleh para wisatawan serta dikenal secara luas?
3

4. TUJUAN
Tujuan dari program ini antara lain:
1. Membantu memberdayakan penduduk desa dan memanfaatkan komoditi lokal
berupa bambo dengan menjadikannya sebagai alat musik serta ikon di Desa
Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
2. Membantu mengatasi permasalahan kemiskinan dengan mengadakan pelatihan,
pembuatan serta penggunaan alat musik yang terbuat dari bambo di Desa
Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tegalmulyo melalui manajemen
produksi dan mempromosikannya sebagai ikon Desa Tegalmulyo agar menarik
wisatawan untuk berkunjung ke desa tersebut.

5. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat mandiri. Ada empat hal yang
dapat dijadikan indikator keberhasilan dari kegiatan ini. Keempat indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Masyarakat Desa Tegalmulyo, khususnya Karang Taruna menguasai dasar-dasar
cara pembuatan alat musik X Percusion dari bambu.
2. Menjadikan Desa Tegalmulyo sebagai tempat produksi alat musik X Percusion dari
bambo yang dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dan lingkungan
Kabupaten Klaten.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa Tegalmulyo, baik dari produksi
maupun kunjungan wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara.
4. Merevitalisasikan bambo di desa Tegalmulyo agar terjaga kelestarian alamnya.

6. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Selain berguna bagi masyarakat desa Tegalmulyo, kegiatan ini diharapkan
memberikan luaran yang bermanfaat bagi pelaksana kegiatan. Untuk keberlanjutan
kegiatan, ada tiga luaran yang diharapkan bisa dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini.
Tiga luaran tersebut adalah sebagai berikut.
1. Terbentuknya buku pedoman praktis dan video tutorial pembuatan dan penggunaan
alat music X Percusion yang dapat menjadi acuan pemilik alat musik.
4

2. Terciptanya alat musik orkestra yang diproduksi oleh warga masyarakat Desa
Tegalmuyo, khususnya anggota Karang Taruna.
3. Terbentuknya grup orkestra memainkan alat musik tersebut untuk atraksi wisata.
4. Publikasi di media cetak dan elektronik, baik dengan cakupan lokal, regional,
maupun nasional.
5. Publikasi melalui seminar atau jurnal ilmiah terkait kegiatan yang dilakukan di desa
Tegalmulyo.
6. Website resmi Desa Tegalmulyo untuk mempromosikan destinasi dan atraksi
wisata yang ada.

7. MANFAAT
7.1 Manfaat Bagi Masyarakat
1. Manfaat bagi masyarakat saat kegiatan berlangsung
• Ikut berkontribusi terhadap kemajuan dan peningkatan daerahnya.
• Tanggap dan terlatih pada pencanangan Desa Tegalmulyo sebagai salah satu
desa wisata di Klaten.
2. Manfaat bagi masyarakat setelah kegiatan berlangsung
• Memiliki animo dan kebanggaan terhadap keunggulan desa yang berujung
kepada peningkatan layanan kepada wisatawan secara berkelanjutan.

7.2 Manfaat Bagi Mahasiswa Pelaksana


1. Melatih dan menerapkan keterampilan sosial yang dimiliki mahasiswa di
masyarakat.
2. Mengerti dan memahami dinamika kehidupan masyarakat.
3. Melatih rasa peduli dan kepekaan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar
mahasiswa.

7.3 Manfaat Bagi Lembaga


1. Sebagai salah satu perwujudan nyata kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
2. Bentuk kepedulian terhadap masyarakat desa.
5

8. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Secara umum masyarakat Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten
Klaten memiliki ekonomi kelas menengah ke bawah serta tingkat pendidikan yang rendah.
Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani, dan beberapa yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap. Sebagian masyarakat memiliki sikap apatis terhadap pendidikan sehingga
sebagian besar remaja tidak mengenyam pendidikan menengah atas, bahkan perguruan
tinggi. Kebanyakan lebih memilih untuk bekerja di basecamp sebagai supir truk atau buruh
pengisi truk pasir. Jumlah penduduk yang tidak memiliki penghasilan tetap tergolong
tinggi. Hal tersebut yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi desa tersebut berjalan
stagnan.
Masalah terbesar bagi para pemilik pohon bambu di sana adalah belum bisanya
mengkreasikan bambu untuk menaikkan nilai bambu sebagai barang produksi selain untuk
kebutuhan sehari-hari. Mereka masih menjual bambo mereka dengan harga yang masih
sangat murah sehingga mereka tidak bisa mendapatkan keuntungan dan tidak bisa
meningkatkan kesejahteraan mereka.

9. METODE PELAKSANAAN
Dari hasil observasi ke lokasi dan wawancara dengan kepala desa, tokoh
masyarakat, dan beberapa masyarakat sekitar disusunlah tahapan-tahapan berikut.

Gambar 3 Ancangan tahapan yang akan dilaksanakan

Pertama, tutorial pembuatan alat musik yang melibatkan beberapa guru musik yang berada
di wilayah Kabupaten Klaten dalam pembuatan alat musik dengan melibatkan warga
masyarakat desa, terutama Karang Taruna. Ditargetkan selesai lima set perangkat alat
musik. Kedua, pelatihan dasar-dasar memainkan alat musik tersebut. Ketiga, pembentukan
6

grup musik. Keempat, pengelolaan dan manajemen grup. Kelima, launching dan
pementasan sebagai atraksi wisata di beberapa destinasi wisata. Keenam, peliputan oleh
media massa sebagai sarana promosi keunggulan daerah. Ketujuh, gerakan penanamam
1000 tunas bambu sekaligus pendeklarasian sebagai “Desa Bambu”. Terakhir, diskusi
analisis kebutuhan berikutnya bersama Disdikpora dan perguruan tinggi.

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah lima bulan sejak ditandatangani kontrak
bantuan PHBD. Program ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Pokdarwis (kelompok
sadar wisata) yang dapat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, khususnya Dinasi
Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga atau Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa serta beberapa perguruan tinggi yang ada di sekitar wilayah Kabupaten Klaten.

11. BIAYA
Kegiatan PHBD ini direncanakan membutuhkan biaya sebesar Rp 45.000.000,00
(Empat Puluh Lima Juta Rupiah) yang dikeluarkan untuk kebutuhan-kebutuhan
pelaksanaan kegiatan seperti: biaya produksi alat musik, pembinaan dan manajemen grup
orkestra, konsultasi HaKI, hingga publikasi pelaksanaan kegiatan PHBD.
7

S-ar putea să vă placă și