Sunteți pe pagina 1din 8

Volume 1, Nomor 2, September 2012 ISSN : 2301-9794

JURNAL
PEMBELAJARAN
FISIKA

Diterbitkan Oleh:
Program Studi Pendidikan Fisika
FKIP Universitas Jember
JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA (JPF)
Terbit empat kali setahun pada bulan Juni, September, Desember, Maret. Berisi
artikel yang diangkat dari hasil penelitian dan non penelitian bidang Fisika dan
Pembelajaran Fisika

Ketua Penyunting
Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Si

Wakil Ketua Penyunting


Rif’ati Dina Handayani, S.Pd, M.Si
Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd

Penyunting Pelaksana
Drs. Sri Handono Budi Prastowo, M.Si
Dra. Tjiptaning Suprihati, M.S
Drs. Subiki, M.Kes
Dra. Sri Astutik, M.Si
Drs. Trapsilo Prihandono, M.Si
Drs. Bambang Supriadi, M.Sc
Drs. Agus Abdul Gani, M.Si
Drs. Alex Hariyanto, G.Dip.Sc
Supeno, S.Pd, M.Si

Tata Letak
Drs. Maryani

Penyunting Ahli
Prof. Dr. Sutarto, M.Pd
Prof. Dr. Lambang Subagyo, M.Sc (Unmul)
Dr. Indrawati, M.Pd
Dr. Yushardi, S.Si, M.Si
Dr. I Ketut Mahardika, M.Si
Dr. Sudarti, M.Kes

Pelaksana Administrasi
Erni Midiawati, S.Si

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan MIPA Gedung III FKIP Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Kampus
Bumi Tegalboto Jember 68121, Telp. 0331-334988, 330738, fax: 0331-334988.
Website: www.jpf.fkip.unej.org; Email: jpffkip@gmail.com
Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF), diterbitkan sejak Juni 2012.
Diterbitkan oleh Program Studi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jember
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN
METODE DEMONSTRASI YANG DILENGKAPI MEDIA LINGKUNGAN
PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 13 JEMBER

Rio Tri Setiyawan, Sutarto, Subiki

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember


email: riotrisetiyawan@yahoo.co.id

Abstract: The research design employed is Classroom Action Research (CAR). From the
observation, the data shows that the students were 49,65% active which indicates that the
students were categorized as active enough. However, after being given treatment in the
first cycle, clasically the students’ activeness was improved 11,42%. Thus, the activeness
rate becomes 61,07%, indicating that the students could be then categorized as active. In
second cycle to 83.32% included in the criteria for highly active. In addition, looking at the
students’ learning achievement found in the post-test of the pre-cycle which firstly was
41,02%, apparently it was also improved 34,65% in the fisrt cycle, making the rate even
higher to be 75,67%. Meanwhile, in the second cycle, the students’ achievement rate to be
81,57%.

Keywords: demonstration method, learning activities, learning achievement.

PENDAHULUAN Rendahnya aktivitas dan hasil belajar


Fisika tidak hanya berisi tentang fisika di kelas VIIIB SMP Negeri 13
pengetahuan untuk dihafal, akan tetapi dalam disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
fisika lebih ditekankan pada terbentuknya 1) guru lebih banyak menggunakan metode
proses pengetahuan dan penguasaan konsep di ceramah sehingga keterlibatan siswa dalam
benak siswa dalam proses belajar mengajar. proses pembelajaran kurang. 2) siswa tidak
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menyukai pelajaran fisika karena menganggap
dengan guru fisika SMP Negeri 13 kabupaten fisika adalah pelajaran sulit. 3) media
Jember, diperoleh jumlah kelas VIII di SMP pembelajaran fisika yang digunakan guru
Negeri 13 kabupaten Jember sebanyak 3 kurang bervariasi, siswa menginginkan
kelas. Selain itu juga dari hasil wawancara pembelajaran fisika yang nyata dan dapat
diperoleh informasi bahwa dari 3 kelas diamati, sehingga mudah dimengerti.
tersebut untuk kelas VIIIB aktivitas belajar Pembelajaran fisika diharapkan bukan
fisika siswa masih rendah. Hal ini ditunjukkan hanya materi saja yang disampaikan kepada
dari observasi awal dari 41 siswa, 56% siswa siswa tetapi proses pembelajaran untuk
yang memperhatikan penjelasan guru, 12,2% mencapai hasil belajar yang baik juga harus
siswa yang bertanya, 61% siswa aktif diperhatikan. Dalam proses pembelajaran
mencatat, 14,6% siswa menjawab pertanyaan fisika, siswa tidak hanya sekadar menghafal
guru, 65,85% siswa mengerjakan tugas. Selain teori dan rumus, akan tetapi lebih ditekankan
itu, hasil belajar fisiska siswa di kelas VIIIB pada terbentuknya proses pengetahuan dan
SMP Negeri 13 juga masih rendah, dengan penguasaan konsep. Artinya dalam
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang pembelajaran, siswa tidak hanya
harus dicapai siswa agar dapat dikatakan mendengarkan ceramah, mengerjakan soal
tuntas dalam mengikuti pembelajaran yaitu dan membaca buku teks saja, tetapi siswa
minimal memperoleh nilai ≥65 (Sumber: dituntut untuk dapat membangun pengetahuan
Guru kelas VIIIB SMP Negeri 13 tahun ajaran dalam benak siswa sendiri dengan peran
2011/2012). Hal ini ditunjukkan dari hasil aktifnya dalam proses belajar mengajar.
nilai ulangan harian dari 41 siswa hanya Sesuai dengan sifat fisika yang empiris, yakni
34,14% siswa yang mendapatkan nilai diatas setiap hal yang dipelajari didasarkan pada
65, sedangkan 65,8% siswa lainnya hasil pengamatan tentang gejala-gejalanya,
mendapatkan nilai kurang dari 65. maka pembelajaran yang menjadikan

206
Setiyawan, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika dengan Metode Demonstrasi 207

lingkungan sebagai laboratorium atau media, (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan.
baik diterapkan dalam pembelajaran fisika. Disatukannya kedua komponen tersebut
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa
tidak akan pernah tercapai selama komponen- antara implementasi acting dan observing
komponen lainnya tidak diperlukan. Salah merupakan dua kegiatan yang tidak
satunya adalah komponen metode. Salah satu terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan
metode yang dapat digunakan dalam haruslah dilakukan dalam satu kesatuan
pembelajaran fisika adalah metode waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan
demonstrasi. Metode Demonstrasi dalam begitu pula observasi juga harus dilaksanakan
pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih Teknik pengumpulan data yang digunakan
tertarik dalam mengikuti pembelajaran fisika, adalah wawancara, dokumentasi,observasi,
karena dengan demonstrasi siswa dapat dan tes. Data yang didapatkan adalah aktivitas
melihat langsung tentang sesuatu yang nyata dan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus
serta bagaimana cara bekerjanya proses I, dan siklus II serta hasil wawancara dengan
tersebut. Menurut Djamarah dan Zain (2010 : guru bidang studi fisika dan siswa.
90) metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan meragakan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, Penelitian ini adalah Penelitian
situasi, atau benda tertentu yang sedang Tindakan Kelas yang mempunyai tujuan
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, untuk mendeskripsikan metode demonstrasi
yang sering disertai dengan penjelasan lisan. yang dilengkapi media lingkungan dalam
Berdasarkan permasalahan di atas, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika
maka akan dilakukan suatu penelitian untuk siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 Jember.
memperbaiki proses pembelajaran melalui Adapun materi pokonya adalah tentang
penggunaan metode demonstrasi yang cahaya. Materi tersebut dibagi-bagi lagi untuk
dilengkapi media lingkungan pada siswa kelas setiap pertemuannya berdasarkan sub materi
VIII B SMP Negeri 13 Jember untuk pokok. Pada kegiatan pra siklus materi yang
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika disampaikan sifat-sifat cahaya dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggunakan metode konvensional,
mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar sedangkan pada siklus 1 materi yang
selama proses belajar dan peningkatan hasil diberikan adalah sifat-sifat cahaya dan
belajar setelah diterapkan metode demonstrasi pembentukan bayangan (umbra dan
yang dilengkapi media lingkungan pada siswa penumbra) dengan memakai metode
kelas VIII B SMP Negeri 13 Jember. demonstrasi yang dilengkapi media
lingkungan dan pada siklus 2 materi yang
METODE diberikan pembentukan bayangan pada cermin
Jenis penelitian yang digunakan dalam datar. Hasil pada saat pra siklus yaitu pada
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan saat menggunakan model konvensional
Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan menunjukkan aktivitas siswa sebesar 49,65%
oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi dan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar
diri dengan tujuan untuk memperbaiki 41,02%. Pada pembelajaran konvensional ini,
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa guru menggunakan metode ceramah yang
meningkat (Aqib, 2009:3). Subjek penelitian membuat kondisi kelas menjadi pasif. Oleh
yaitu siswa kelas VIII B SMP Negeri 13 karena itu, seorang guru dalam pembelajaran
Jember dan dilaksanakan pada tanggal 8 di kelas, perlu menciptakan suasana kelas
sampai 22 Mei 2012. Desain penelitian yang yang menarik dan menyenangkan serta dapat
digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari meningkatkan minat belajar siswa, sehingga
model Kemmis & McTaggart yang dipandang aktivitas dan hasil belajar siswa juga
sebagai suatu siklus spiral. Siklus ini terdiri meningkat. Salah satu metode pembelajaran
dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, yang dapat digunakan untuk menciptakan
observasi dan refleksi yang kemudian diikuti suasana belajar mengajar yang menyenangkan
siklus spiral berikutnya, tetapi komponen adalah metode demonstrasi yang dilengkapi
acting (tindakan) dengan observing media lingkungan.
208 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1 No. 2, September 2012, hal. 206-211

Tabel 1. Aktivitas belajar siswa pada siklus 1.


Menjawab
Kriteria Memperhatikan Mengerjakan
Bertanya Pertanyaan Penjelasan Guru
Mencatat
Aktivitas Tugas
Guru

% Ketercapaian 43,24% 55,85% 72,07% 72,07% 62,16%

Tabel 2. Aktivitas belajar kerja kelompok pada siklus 1.


Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8

% Ketercapaian 66,66 55,55 55,55 66.66 44.44 66.66 44.44 66,66

Berdasarkan hasil observasi aktivitas 41,02% dengan hanya 16 siswa yang dapat
siswa yang dilakukan selama kegiatan belajar dikatakan tuntas belajar. Pada saat siklus 1
mengajar berlangsung pada siklus 1 yang menggunakan metode demonstrasi yang
didapatkan hasil bahwa untuk aktivitas siswa dilengkapi media lingkungan hasil belajar
memiliki skor persentase sebesar 61,07% siswa secara klasikal sebesar 75,67% dengan
secara klasikal mengalami peningkatan dari 28 siswa dapat dikatakan tuntas belajar.
pra siklus yaitu sebesar 11,42%.sedangkan Peningkatan skor siswa pada siklus I menjadi
untuk aktivitas kelompok sebesar 58,33%. indikator awal tentang keberhasilan metode
Keaktifan siswa pada siklus 1 ditunjukkan tersebut dalam meningkatkan hasil belajar
pada tabel 1 dan 2. fisika siswa. Namun demikian peningkatan
Meskipun mengalami kenaikan tetapi tersebut masih belum sesuai target, sehingga
hasil yang didapatkan masih belum sesuai dilakukan tindakan perbaikan sebelum
yang ditergetkan, sehingga diperlukan suatu memasuki siklus 2. Pada saat siklus 2
perbaikan sebelum memasuki siklus 2. Hasil persentase hasil belajar siswa secara klasikal
untuk observasi aktivitas belajar siswa pada sebesar 81,57% meningkat 5,9% dari siklus 1.
siklus 2 sebesar 83,02% dan untuk aktivitas Jadi ini membuktikan bahwa metode
kelompok sebesar 83,32% mengalami demonstrasi yang dilengkapi media
peningkatan dari siklus 1. Keaktifan siswa lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar
pada siklus 2 ditunjukkan pada tabel 3 dan 4. pada siswa kelas VIII-B SMP Negeri 13
Berdasarkan analisis terhadap hasil Jember. Peningkatan tersebut dapat dilihat
post-tes, didapatkan hasil pada saat pra siklus pada gambar 1 sampai 4.
hasil belajar siswa secara klasikal sebesar

Tabel 3. Aktivitas belajar siswa pada siklus 2.


Menjawab
Kriteria Memperhatikan Mengerjakan
Bertanya Pertanyaan Penjelasan Guru
Mencatat
Aktivitas Tugas
Guru

% Ketercapaian 67,35% 69,29% 82,45% 78,07% 71,92%

Tabel 4 Aktivitas belajar kerja kelompok pada siklus 2.


Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8

% Ketercapaian 77,77 77,77 88,88 88.88 88.88 77.77 77.77 88,88


Setiyawan, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika dengan Metode Demonstrasi 209

90 82,45
78,07
80
72,07 72,07 71,92
69,29
67,35
70 62,16
61,53 61,53
60 55,85

50
41,88 43,24 41,88 41,46
Pra Siklus
40
Siklus 1
30
Siklus 2
20
10
0
Bertanya Menjawab Memperhatikan Mencatat Mengerjakan Tugas
Pertanyaan dari Penjelasan Guru
Guru

Gambar 1. Diagram peningkatan aktivitas belajar siswa dari pra siklus, siklus 1, siklus 2.

Gambar 2. Diagram peningkatan aktivitas belajar kelompok dari siklus 1 ke siklus 2.

Gambar 3. Diagram peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus , siklus 1, siklus 2.
210 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1 No. 2, September 2012, hal. 206-211

Gambar 4. Diagram peningkatan aktivitas mengajar guru dari pra siklus, siklus 1, siklus 2.

Penerapan metode demonstrasi yang guru. Di lain pihak, tanggapan guru terhadap
dilengkapi media lingkungan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran baik pada siklus 1 dan siklus 2 demonstrasi yang dilengkapi media
secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lingkungan ini juga bersifat positif, karena
lancar. Siswa terlihat aktif dan senang metode pembelajaran tersebut dapat
meskipun terlihat ramai khususnya pada saat menjadikan pembelajaran menarik dan
siswa diminta untuk bergabung dengan teman menjadikan siswa selain memperoleh
dalam satu kelompok. Hal ini disebabkan pengetahuan yang bermakna.
siswa tidak pernah mengikuti pembelajaran Berdasarkan hasil dari penelitian ini
dimana siswa terbagi ke dalam kelompok- menunjukkan bahwa pelaksanaan metode
kelompok yang heterogen, sehingga mereka demonstrasi yang dilengkapi media
membutuhkan waktu untuk beradaptasi lingkungan dalam pembelajaran fisika di SMP
dengan keadaan yang berbeda dari keadaan Negeri 13 Jember dapat diterapkan sebagai
sebelumnya. Selain berfungsi meningkatkan alternatif metode pembelajaran fisika di
kemampuan siswa yang dapat dilihat dari sekolah tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa
hasil post test setelah pembelajaran pemanfaatan metode demonstrasi yang
dilaksanakan juga untuk menumbuhkan dilengkapi media lingkungan dalam
kemampuan siswa dalam berinteraksi dan pembelajaran fisika dapat meningkatkan
saling bekerja sama dalam heterogenitas, aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII-B
sehingga dapat mengembangkan ketrampilan di SMP Negeri 13 Jember.
sosial siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan KESIMPULAN
beberapa siswa diperoleh bahwa siswa merasa Berdasarkan analisis aktivitas belajar
senang dan termotivasi dalam pembelajaran siswa diperoleh hasil pada pra siklus aktivitas
dengan menggunakan metode demonstrasi siswa secara klasikal sebesar 49,65% yang
yang dilengkapi media lingkungan dimana termasuk dalam kriteria cukup aktif. Pada
siswa dalam belajar kelompok secara siklus 1 aktivitas siswa secara klasikal
langsung dapat mengkontruksi pengetahuan mengalami peningkatan sebesar 11,42%
berdasarkan pengalaman sehari-hari yang menjadi 61,07% yang termasuk dalam kriteria
dimiliki siswa, diskusi dan presentasi untuk aktif. Sedangkan pada aktivitas kelompok
membuktikan tentang konsep yang telah mempunyai rata-rata persentasenya adalah
dipelajari. Siswa juga menyatakan bahwa 58,33% yang termasuk dalam kriteria cukup
dalam pembelajaran dengan menggunakan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru pada
metode demonstrasi yang dilengkapi media siklus 1 ini skor aktivitasnya sebesar 77,77%.
lingkungan, mereka lebih tertarik dalam Pada siklus 2 aktivitas siswa secara klasikal
mengikuti pembelajaran dengan alasan bahwa mengalami peningkatan sebesar 22,25%
pembelajarannya tidak monoton dan tidak menjadi 83,32%, persentase tersebut
hanya dengan mendengarkan penjelasan dari termasuk dalam kriteria sangat aktif.
Setiyawan, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika dengan Metode Demonstrasi 211

Sedangkan untuk aktivitas kelompok pada Dimyati, dan Mudjiono.2006. Belajar dan
siklus 2 sebesar 83,32% mengalami Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
peningkatan sebesar 24,99%, persentase Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Nelajar
tersebut termasuk dalam kriteria sangat aktif. Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sedangkan untuk aktivitas guru pada siklus 2 Hamalik, O. 2008. Strategi Belajar Mengajar.
sebesar 88,88%. Dari hasil analisis tersebut Bandung: Mandar Maju.
diperoleh kesimpulan bahwa penerapan Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Berdasarkan
metode demonstrasi yang dilengkapi media Masalah. Surabaya: UNESA University
lingkungan dapat meningkatkan aktivitas Press Anggota IKAPI.
belajar siswa. Isjoni. Cooperative Learning. Bandung:
Berdasarkan analisis hasil belajar siswa Alfabet.
diperoleh hasil peningkatan hasil belajar Kusumah, dkk. 2010. Mengenal Penelitian
setelah pembelajaran fisika dengan Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
menggunakan metode demonstrasi yang Luluk, W. 2011. Peningkatan Hasil Belajar
dilengkapi media lingkungan di kelas VIII-B Siswa Menggunakan Metode
di SMP Negeri 13 Jember mengalami Eksperimen dengan Media Berbasis
peningkatan pada tiap siklusnya. Pada pra Lingkungan Kelas V Materi Konsep
siklus hasil belajar siswa sebesar 41,02%. Dasar Pesawat Sederhana di SDN
Pada siklus 1 hasil belajar siswa mengalami Semboro 03 Tahun Ajaran 2010/2011.
peningkatan sebesar 34,65% menjadi 75,67%. Skripsi tidak diterbitkan, FKIP
Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa Universitas Jember.
mengalami peningkatan sebesar 5,9% menjadi Sears dan Zemansky. 1993. Fisika Universitas
81,57%. Dari hasil analisis tersebut diperoleh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
kesimpulan bahawa penerapan metode Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran
demonstrasi yang dilengkapi media Berorientasi Standar Proses
lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan. Kencana Prenada Media
siswa. Group. Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor
DAFTAR PUSTAKA ysng Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Trianto. 2010. Mendesain Model
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Pembelajaran Inovatif Progresif.
Cipta. Jakarta: Kencana
Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Vivin, I. 2011. Penerapan Model Cooperatif
Bandung: Yrama Widya. Learning tipe Number Head Together
Basir, A. 1988. Evaluasi Pendidikan untuk (NHT) dengan Metode Demonstrasi
Sekolah Menengah. Surabaya: untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar
Airlangga University Press. dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika
Bektiarso, S. 2000. Pentingnya Konsepsi Awal Kelas VII C SMP Negeri 12 Jember
dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi tidak
Saintifika. 1 (1). diterbitkan, FKIP Universitas Jember.

S-ar putea să vă placă și