Sunteți pe pagina 1din 5

JIIA, VOLUME 1 No.

3, JULI 2013

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BANDREK LAMPUNG


PADA UNIT USAHA THP HERBALIST

(Strategy development analicys of Bandrek Lampung at Unit Usaha THP Herbalist)

Aris Asmarantaka, Wuryaningsih Dwi Sayekti, Adia Nugraha

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
Bandar Lampung 35145, Telp. 089631541945, e-mail: petruk.cute@gmail.com

ABSTRACT

The aims of this research were to formulate the strategies for business development of Bandrek Lampung. This
study was conducted at Hajimena Village of Natar District in South Lampung Regency by case study method.
Alternative strategies formulated by the SWOT matrix. Strategic priorities of business development were
formulated by FGD method. The Results showed that strategic priorities for business development were
managing the bookkeeping of business; maintaining the continuity of production and quality control; and
training the employee about everything of the business so that he can work without supervision, but the
product quality remains excellent; taking advantage of developments in technology to improve business
performance both in the production side, as well as promoting products; taking an interest in human resource
development; focusing on business to approach the supplier; expanding product distribution into the
strategic region with close monitoring; maintaining and improving the quality of the product; doing
research to find a substitute in recipes and product innovation.

Keywords: Bandrek Lampung, financial feasibility, FGD, strategy development, SWOT

PENDAHULUAN perkotaan dan pedesaan meningkat untuk


produk makanan dan minuman jadi, masing-
Sektor pertanian sangat potensial untuk masing sebesar 21 persen dan 42,6 persen di
menjadi basis pembangunan ekonomi sebuah tahun 2010 ke 2011 (BPS Indonesia 2011).
bangsa dengan syarat jika pertanian telah
mampu menjadi pengganda pendapatan dan Sejalan dengan peluang yang tergambar dalam skala
pengganda tenaga kerja (Arifin 2005). nasional tersebut, di Provinsi Lampung telah
Pertumbuhan sektor pertanian selayaknya perlu berdiri Industri Rumah Tangga (IRT) dengan
terus dipacu untuk mewujudkan peran sebagai produk minuman jadi berbahan baku jahe. Produk
pengganda pendapatan dan pengganda tenaga kerja ini bermerek dagang Bandrek Lampung. Industri
tersebut. Pertumbuhan tidak dalam arti hanya ini mengolah produksi jahe di wilayah sekitarnya
pada sisi produksi, namun juga harus berorentasi sehingga petani yang menjual hasil panen ke
pasar. industri ini mendapat jaminan permintaan yang
berkesinambungan. Selain manfaat dari
Peran sebagai pengganda pendapatan dan keberadaannya, IRT ini mengalami beberapa
pengganda tenaga kerja dapat dipenuhi dengan kendala dalam usahanya. Salah satu kendala yang
industrialisasi pertanian (Arifin 2005). dihadapi adalah modal yang kecil untuk
Pertumbuhan sektor industri pengolahan di pengembangan usaha. Pengajuan kredit kepada
Lampung telah mencatatkan kenaikan sejak 2006 Bank sebenarnya memungkinkan, namun belum
hingga tahun 2010. Industri pengolahan makanan, pernah diusahakan untuk mendapatkannya.
minuman, dan tembakau tercatat mengalami
kenaikan tertinggi, yaitu 27 persen ditahun 2010 Masalah berikutnya yang dihadapi agroindustri ini
dibanding tahun 2009 (BPS Lampung 2010). adalah kenaikan harga bahan baku yang
Pertumbuhan di bidang industri pengolahan mengakibatkan pendapatan usahanya naik turun.
makanan, minuman, dan tembakau erat Masalah persaingan yang ketat menjadi tantangan
kaitannya dengan konsep demand driven yaitu berikutnya. Masalah selanjutnya ialah belum
bertujuan menghasilkan produk akhir yang lebih adanya bentuk organisasi yang mampu
bernilai jual dan sesuai dengan beragam selera menghadapi perubahan dengan cepat. Hal ini
konsumen. Pola yang sama terjadi juga dalam skala disebabkan karena struktur organisasi internalnya
nasional. Pengeluaran per kapita masyarakat masih sederhana serta tugas dan wewenang yang

195
JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

sering merangkap. Masalah selanjutnya belum Setelah diperoleh strategi alternatif, maka
adanya kerangka kerja oleh m a n a j e r b a g i dilakukan pemilihan strategi prioritas.
kela nj utan usa ha da n memenangkan Pemilihan strategi prioritas dilakukan dengan
persaingan yang ada. metode FGD dengan responden. Seluruh
strategi alternatif yang telah tersusun dari
Mencermati permasalahan yang terjadi, maka perlu matrik SWOT, s elanjutnya akan dipilih
adanya penelitian terkait hal tersebut. Penelitian sebanyak sepuluh buah strategi yang akan
ini bertujuan untuk merumuskan strategi dijalankan perusahaan. Sepuluh strategi ini
pengembangan usaha Bandrek Lampung. diurutkan berdasarkan peringkat yang telah
disepakati dalam FGD.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di lokasi usaha
(pabrik) minuman Bandrek Lampung di Lingkungan Usaha
Kelurahan Hajimena, Kecamatan Natar,
Kabupaten Lampung Selatan. Pengambilan data Lingkungan usaha disini meliputi lingkungan
dilaksanakan pada bulan November hingga internal dan lingkungan eksternal usaha.
Desember 2012. Responden dalam penelitian ini L i n g k u n g a n i nt er n a l m el i p u t i a s p e k
adalah pemilik usaha sekaligus manajer, tenaga perencanaan, keuangan, sumber daya manusia
kerja produksi, distributor, dan konsumen. (SDM), produksi, dan pemasaran. Lingkungan
eksternal usaha meliputi aspek pelanggan,
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemasok, dan pesaing.
studi kasus (case study). Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah data primer yang Usaha Bandrek Lampung telah memiliki
diperoleh dari observasi dan w a wa n car a, tujuan usaha sebagai perencanaan jangka
s erta data s ek un d er ya ng bersumber dari panjang meski tidak terklasifikasi seperti visi dan
bacaan maupun publikasi instansi terkait. misi. Usaha ini belum memiliki target kerja yang
tersusun dengan jelas, selain itu kontinuitas
Perumusan strategi pengembangan usaha produksi juga kadang terganggu karena jarak
dilakukan dengan bantuan matrik SWOT. tempat tinggal pemilik. Pemilik sampai saat ini
Faktor internal berisi seputar aspek pemasaran, masih bertempat tinggal di Tarahan, Lampung
perencanaan, keuangan, produksi, dan aspek Selatan. Pengorganisasian usaha masih sederhana,
sumber daya manusia. Faktor eksternal adalah terlihat dari pemilik yang juga merangkap
mengenai pengaruh lingkungan industri yang bagian lain usaha. Evaluasi kerja bersama
terkait pelanggan, pesaing, dan pemasok tenaga kerja juga belum rutin dilakukan. Kendala
(Wahyudi 1996; Rangkuti 2004). utama dalam bidang perencanaan ini ialah
pemilik/manajer yang belum fokus dalam
Langkah analisis SWOT dijabarkan sebagai menjalankan usaha ini karena memiliki kegiatan
berikut. lain yang sering menyita waktu.
1. Mengklasifikasikan beragam informasi internal
dan eksternal kedalam daftar kekuatan, Sejak berdiri sebagai usaha yang mandiri
kelemahan, peluang, dan ancaman. ditahun 2008 sampai sekarang, modal untuk
2. Melakukan analisis SWOT dengan tahapan k o n ti n ui t as us a h a i n i di p er ol eh da r i
membuat kolom Internal factors strategy (IFAS) penerimaan penjualan. Pemilik berkomitmen untuk
dan External factors strategy (EFAS). tidak melibatkan diri dalam kredit dengan
3. M elihat p osisi perus ahaan dala m kuadran pihak lain untuk mencegah adanya hutang. Sistem
SWOT untuk menentukan orientasi strategi pembukuan usaha sebenarnya telah dilakukan
yang akan diambil. dengan baik meski masih sederhana.
4. Membuat matrik SWOT. Semua poin dari Masalahnya pemb ukuan itu terkadang tidak
faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan lengkap. Pembukuan usaha yang belum rapi
ancaman yang telah dihitung dalam kolom menjadi permasalahan utama karena menyebabkan
IFAS dan EFAS dimasukan dalam matrik ini. usaha sulit untuk menentukan rekam jejak
5. Menyilangkan SO, ST, WO, dan WT. Tiap-tiap prestasi usaha dan juga menentukan berapa
faktor dalam sel S, W, O, dan T disilangkan, misal investasi yang mungkin dilakukan selanjutnya.
S1O1, S1O2, S1O3, dan seterusnya. Dalam aspek SDM, tenaga kerja usaha ini
memiliki loyalitas yang baik, dari segi

196
JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

kejujuran, disiplin kerja, dan menjaga rahasia industri kecil. Produk pengganti yang menjadi
perus ahaan. P erus ahaan p enting untuk pesaing ditampilkan pada Tabel 1.
menjaga loyalitas tenaga kerja sebab mereka juga
berperan dalam menentukan kemajuan usaha. Jumlah perusahaan sesama produsen minuman
Loyalitas tenaga kerja dipelihara melalui kesehatan yang terdaftar di Dinas Koperasi,
pelatihan untuk meningkatkan skill, pemberian Perindustrian, Perdagangan dan UKM
insentif oleh perusahaan sebagai m oti v as i k erj a, Kabupaten Lampung Selatan memang baru tiga
da n i kli m k er j a yan g bersahabat. Terlepas (3) buah, namun produk dari perusahaan besar luar
dari beberap a hal tersebut, usaha ini sering Provinsi Lampung telah membanjiri pasar.
mengalami kendala kekurangan tenaga kerja Persaingan yang terjadi pada industri minuman
manakala produksi melonjak. berbahan jahe adalah persaingan pasar, mutu dan
harga jual produk. Selain itu, hambatan bagi
Harga bahan yang naik turun menjadi kendala b agi pendatang baru dalam industri ini juga rendah. Hal
us aha ini dala m bida ng p rodu ksi. Kenaikan tersebut karena proses pembuatan mudah dan bisa
harga gula pasir sangat besar pengaruhnya. dilakukan dengan teknologi sederhana, bahan
Perusahaan tidak bisa membeli langsung ke mudah didapat, dan pengurusan izin bagi industri
distributor untuk mendapat harga yang lebih murah juga tidak rumit.
karena pembelian masih dalam porsi kecil. Selain
karena harga bahan yang tidak stabil, produksi Selama ini baik bahan baku maupun bahan
juga terkendala dengan kapasitas alat yang terbatas. penolong diperoleh dari petani maup un
Produk Bandrek Lampung terus dijaga pedagang di pasar Pasir Gintung, Bandar
mutunya melalui penggunaan bahan yang La mp un g. P emas ok bis a s aja men jual
berkualitas, serta sanitasi dan proses produksi yang barangnya kepada pembeli lain dengan mudah karena
baik. tidak ada kontrak penjualan, sedangkan perusahaan
sulit untuk menawar harga lebih rendah lagi atau
B an dr ek L a mp un g dip os isik an u nt uk berpindah pemasok karena memang di tempat
konsumen semua golongan usia karena itulah yang termurah. K ondisi ini
komposisinya yang alami. Kelemahan produk ini men yeb ab kan posisi tawar pemasok besar.
diantara pesaing antara lain kemasan luar ya ng
mas ih berupa k ertas karena alat pengemas Strategi Pengembangan
masih sederhana. Harga produk di pabrik sebesar
Rp1.000,- dan menjadi lebih mahal ketika sampai Kekuatan adalah potensi yang dimiliki usaha
kepada konsumen dibandingkan dengan minuman s eb ag ai mo dal un t uk da p at m en ca p ai
kemasan lain. Promosi juga belum digarap maksimal, tujuannya. Kekuatan yang dimiliki usaha ini
masih terbatas pada keikutsertaan pada pameran atau adalah resep yang terjaga dan belum tersaingi.
bazar. Kendala utama dalam aspek pemasaran Produk yang beredar dijaga kualitas bahan dan
adalah jangkauan distribusi yang belum luas karena sanitasi produksinya, resepnya original dan
belum adanya distributor untuk wilayah yang jauh. masih aman dari peniruan. Kekuatan lain
usaha yaitu loyalitas tenaga kerja yang tinggi.
Pelanggan produk ini umumnya adalah
masyarakat sekitar toko pengecer maupun K elema han merupa ka n hal yan g dap at
w i s a t a w a n ya n g m en c ar i ol eh - ol eh . men yeb ab kan kegagalan s eb ua h us aha
Banyaknya jenis minuman berbahan dasar jahe memanfaatkan peluang secara maksimal dan
denga n berbagai ras a dan kemas an menetralisir ancaman. Kelemahan usaha ini yaitu
menyebabkan pembeli dihadapkan pada pemilik yang belum fokus pada usaha. Pemilik
banyak pilihan produk. Hal ini menyebabkan punya kegiatan lain yang kadang menyita waktu
pembeli memiliki posisi tawar yang kuat. sehingga jalannya bisnis kurang maksimal.
Selain memiliki posisi tawar yang kuat, Kelemahan lain yaitu p em b u k u a n u s a h a
pembeli juga selektif. Pembeli sangat sensitif ya n g b el u m r ap i. Pembukuan terhadap semua
terhadap rasa yang ditawarkan dari produkproduk pemasukan dan pengeluaran telah dilakukan
minuman jahe. namun belum kontinu dan masih ban yak yang
belum tercatat.
Pesaing bagi Bandrek Lampung datang dari
perusahaan besar maupun sesama IRT dan

197
JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

Tabel 1. Beberapa produk pengganti bagi Bandrek


Lampung

Skala Usaha
No.
Besar Menengah Lainnya
1. Anget Sari - Bandrek Natar
2. 41 - Bandrek Jempol
3. Sidomuncul - Bandrek Gentong
4. Herbadrink - Bandrek Merpati

Peluang merupakan keadaan yang berpotensi


menguntungkan jika bisa dimanfaatkan dengan baik.
Peluang bagi usaha ini adalah kondisi pelanggan Gambar 1. Posisi perusahaan
yang sensitif dan selektif terhadap rasa. Jika
p elan gga n tid ak puas pa da pembelian Strategi Prioritas
pertama, maka sulit diharapkan untuk membeli
yang kedua kalinya. Peluang lain yaitu Pemilihan strategi prioritas dilakukan dengan
perkembangan cepat teknologi produksi dan metode FGD. Seluruh strategi alternatif dari matrik
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). SWOT kemudian dipilih dalam FGD sesuai
Kedua peluang ini harus mampu dimanfaatkan kemampuan dan kemauan usaha untuk
semaksimal mungkin untuk menaikkan daya saing menjalankannya. Dalam proses ini terpilih
usaha. sepuluh strategi prioritas sebagai berikut.
1. Merapikan pembukuan usaha sehingga
Ancaman atau tantangan yang dihadapi usaha ini bantuan dari instansi terkait dapat lebih mudah
adalah harga bahan baku yang tidak stabil dan diperoleh (W2O2).
harga produk pesaing yang lebih murah. Harga 2. Menjaga kontinuitas produksi dan kontrol mutu
beli bahan baku yang sangat besar pengaruhnya (S2O1).
yaitu gula putih, belum dapat ditekan karena 3. Mengajarkan kepada tenaga kerja seluk beluk
volume pembelian oleh industri ini memang masih usaha sehingga tenaga kerja dapat bekerja tanpa
kecil. Kondisi ini diatasi pemilik dengan pembelian pengawasan namun produk yang dihasilkan
bahan lain langsung dari petani untuk menghemat tetap berkualitas prima ( W1O1).
anggaran belanja bahan. Faktor kekuatan, 4. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
kelemahan, peluang, dan ancaman selanjutnya meningkatkan performa usaha baik dalam sisi
dimasukkan dalam matrik SWOT untuk produksi, maupun promosi produk (W1O2).
mendapatkan strategi alternatif bagi 5. Memperhatikan pengembangan SDM agar skill
pengembangan usaha. dan produktivitas meningkat (S2O2).
6. Memfokuskan diri pada usaha untuk
Masing-masing sel yaitu kekuatan, kelemahan, melakukan pendekatan pada supplier
peluang, dan ancaman berisi dua (2) poin. sehingga negosiasi harga diharapkan bisa lebih
Berdasarkan perhitungan dengan kolom IFAS dan menguntungkan (W1T2).
EFAS diperoleh bahwa posisi usaha berada 7. Memperluas distribusi produk ke wilayah
dalam kuadran I dengan koordinat (1, 0,75).
strategis disertai pengawasan ketat (S1O2).
Kondisi ini mendukung untuk strategi
8. Mempertahankan dan meningkatkan
pengembangan agresif (growth oriented
kualitas produk untuk menggaet lebih banyak
strategy).
pelanggan (S1O1).
9. Melakukan riset untuk menemukan subtitusi
Kondisi pada kuadran I memungkinkan
dalam resep untuk menanggulangi efek
perusahaan untuk melakukan perluasan
ketidakstabilan harga (S 1T2).
distribusi dengan menjaga pasokan yang
kontinu karena didukung kekuatan dan 10. M elak uk an ino vasi prod uk unt uk
mengimbangi kekuatan harga pesaing (S1T1).
p el ua n g ya n g ad a. P os isi p eru s a ha an
ditampilkan dalam Gambar 1.
KESIMPULAN

Strategi p engemb an gan us aha Bandrek


Lampung pada unit usaha THP Herbalist
adalah merapikan pembukuan usaha, menjaga

198
JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

kontinuitas produksi dan kontrol mutu, mengajarkan DAFTAR PUSTAKA


kepada tenaga kerja seluk beluk usaha,
memanfaatkan perkembangan teknologi untuk Arifin B. 2005. Pembangunan Pertanian. Grasindo.
meningkatkan performa usaha baik dalam sisi Jakarta.
produksi, maupun promosi produk, Badan Pusat Statistik Indonesia. 2011.
memperhatikan pengembangan SDM, StatistikKonsumsi dan Pengeluaran Masyarakat
memfokuskan diri pada usaha untuk melakukan Indonesia. BPS. Jakarta.
pendekatan pada supplier, memperluas distribusi Rangkuti F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah
produk ke wilayah strategis disertai pengawasan Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
ketat, mempertahankan dan meningkatkan Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press.
kualitas produk untuk menggaet lebih banyak Jakarta.
pelanggan, melakukan riset untuk menemukan Wahyudi AS. 1996. Manajemen Strategi. Binarupa
subtitusi dalam resep, dan melakukan inovasi Aksara. Jakarta.
produk. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2010.
Lampung Dalam Angka. BPS Provinsi Lampung.
Lampung.

199

S-ar putea să vă placă și