Sunteți pe pagina 1din 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “ T “DENGAN GANGGUAN

SISTEM HEMATOLOGI ( DENGUE HAEMORAGIK FEAVER )


DI RUANG PERAWATAN ANAK “ BAJI MINASA “
RSUD LABUANG BAJI
MAKASSAR

I. Biodata
A. Identitas Klien :
Nama/nama panggilan : An. “T”
Tempat tanggal lahir/usia : ,07-02-2006/13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Aga ma : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Pakabba takalar
No. Rekam Medik : 37 02 22
Tanggal masuk : 04 – 02 - 2019
Tanggal pengkajian : 04 – 02 - 2019
Diagnosa Medik : Dengue Haemoragik Fever
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn. P
b. U m u r : 52 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Petani
e. A g a m a : Islam
f. A l a m a t : pakabba takalar
2. Ibu
a. N a m a : Ny. H
b. U s i a : 49 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. A g a m a :Is lam
f. A l a m a t : pakabba takalar
C. Identitas Saudara Kandung

No. N a m a Usia Hubungan Status Kesehatan


1. Rasma 23 tahun Kakak Sehat

II. Riwayat Kesehatan.


a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Demam
Alasan Masuk RS : Ibu Klien mengatakan klien demam sejak 6 hari
yang lalu, suhu lebih tinggi pada malam hari,mengigil
(+ ), muntah 1 x dirumah dan mual, klien malas makan
dan minum
III. Riwayat Kesahatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah di alami
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit yang serius sejak
kecil
Riwayat Kesehatan
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya
2. Riwayat Operasi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah dioperasi
3. Riwayat Pengobatan
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah melakukan pengobatan
4. Riwayat Alergi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada alergi
IV. Riwayat Kesehatan Keluarga

? ? ? ? ? ??

4
52 9

21 8

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal Dunia

--------- : Tinggal serumah

? : Tidak Diketahui
G1 : Ayah dari Ayah klien sudah meninggal ,sedangkan ibu dari Ayah klien masih
hidup,Ayah dari ibu klien masih hidup sedangkan ibu dari ibu klien sudah meninggal
dunia.
G2 : Ayah klien merupakan anak ke empat dari lima bersaudara,sedangkan ibunya anak
kedua dari tiga bersaudara.
G3: Klien merupakan anak ke dua dari dua bersaudara.,dan tinggal serumah dgn ortunya.
V. Riwayat Imunisasi
Waktu Reaksi setelah
No. Jenis Imunisasi Pemberian pemberian
1. BCG 1 bulan Demam
2. DPT (I,II,III) 2 – 4 bulan Demam
3. Polio 1 – 4 bulan -
4. Campak 9 bulan Demam
5. Hepatitis Lupa ( 2 kali ) ------

VI. Riwayat Tumbuh Kembang


a. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 22 kg
2. Tinggi Badan : 118 cm
3. Waktu Tumbuh gigi: 9 bulan, tanggal gigi lupa
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat :
1. Berguling : 4 - 5 bulan
2. Duduk : Lupa
3. Merangkak : Lupa
4. Berdiri : lupa
5. Berjalan : 1 tahun 2 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : lupa
7 Bicara pertama kali : Lupa
8. Berpakaian tanpa bantuan : lupa

VII. Riwayat Nutrisi


A. Pemberian ASI :-
B. Pemberian Susu Formula : SGM
1. Alasan pemberian : sebagai pengganti ASI
2. Jumlah Pemberian : sesuai takaran dan disesuaikan dengan umur bayi
3. Cara Pemberian dengan mempergunakan dot

C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Us I a Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 - 6 bulan Susu Formula SGM Sampai umur 4 tahun
2. 6 – 12 Susu formula Sampai umur 4 tahun
bulan SGM,bubur.
3. Saat ini Nasi,sayur dan Lauk Sampai saat ini
Pauk

VIII. Riwayat Psiko Sosial


 Anak tinggal bersama kedua orangtuanya.
 Orangtua klien mengatakan, klien tinggal dilingkungan yang bersih dan nyaman,
anak tidak punya ruangan bermain sendiri
 Hubungan antar anggota kelurga harmonis
 Pengasuh anak adalah orang tua

IX. Riwayat spiritual


 Kegiatan keagamaan : ibu klien mengatakan anaknya rajin beribadah dan rajin
mengikuti TK TPA di mesjid.

X. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman Keluarga tentang Sakit dan rawat inap
- Orang tua membawa anaknya ke rumah sakit karena khawatir dan cemas tentang
keadaan anaknya
- Dokter menceritakan sebagaian kecil kondisi anaknya dan kelihatannya orang
tua mengerti hal ini dibuktikan dengan ekspresi wajah orang tua dan pertanyaan
yang timbul sekitar keadaan anaknya
- Orang tua saat masuk rumah sakit sangat merasa khwatir dengan keadaan
anaknya, namun sekarang sudah mulai agak tenang karena anaknya sudah
diobati dan di rawat di RS
- Orang tua selalu menjaga anaknya
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat Inap
- Anak sudah dapat memahami mengapa ia ada di RS
- Klien bisa menjawab secara sederhana penyebab ia sakit
- Klien tidak bisa menjawab perasaannya selama di rawat di rumah sakit
X. Aktivitas Sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
1. Selera nafsu makan baik Napsu Makan kurang
Makan Nasi ,sayur dan Bubur + ikan + tempe makanan
2. Menu laukpauk. yang diberikan sering tidak
makan dihabiskan
3 kali sehari Porsi makan tidak di habiskan ½
porsi
3. Frekwensi Tidak ada Tidak ada
makan
4. Makanan Tidak ada Tidak ada
pantangan
5. Pembatasan Makan sendiri Disuapi orang tua/ibu
pola makan Tidak ada Tidak ada
6. Cara makan
7. Ritual saat
makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman Air putih + air the Air putih + minuman kotak
“ buavita “
2. frekwensi Setiap selesai makan + bila Klien kurang minum.
minum haus
3. Kebutuhan Tidak diketahui karena ibu minum dan melalui infus
cairan klien tidak tahu berat
badan klien sebelum sakit
4. Cara Minum
pemberian

C. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Tempat pembuangan WC dalam rumah Pispot (diatas tempat
2. Frekwensi/waktu tidur)
3. Konsistensi BAK= sering BAB = 1 BAK = sering, BAB = 2
4. Kesulitan x sehari, lembek hari belum,Agak cair
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
Tidak pernah digunakan Tidak pernah digunakan

D. Istirahat/Tidur
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jam tidur
- Siang Kadang kadang Jam 14.00-15.30
- Malam Jam 21.00- 06.00 Jam 20.00-7.30
2. Pola tidur Tidur hanya dilakukan Tidur dilaksanakan pada
pada malam hari siang dan malam hari
Tidak ada
3. Kebiasaan Tidak ada
sebelum tidur Tidak ada
4. Kesulitan tidur Tidak ada

E. Olahraga
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Program olahraga ----- -----
2. Jenis dan frekwensi …… …..

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi
- Cara Mandi sendiri Tidak pernah mandi
2 x sehari hanya dilap badan
- frekwensi Sabun 1 x sehari/melap badan
- alat mandi Kadang-kadang ----
2. Cuci rambut Tidak menentu -
- frekwensi Dibantu oleh orang tua
- Cara
3. Gunting kuku Setiap kali kuku terlihat belum pernah dilakukan
- frekwensi penjang
Di kerjakan oleh orang tua
- Cara
4. Gosok gigi Kadang-kadang Belum pernah
- Frekwensi Dibantu oleh orang tua dilakukan
- Cara

G. Aktifitas/mobilitas fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Istirahat ditempat tidur
2. Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
3. Penggunaan alat bantu
aktifitas Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan tubuh
Tidak ada Tidak ada

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Perasaan saat Klien sangat ingin --
sekolah kesekolah
2. Waktu luang Bermain --
3. Kegiatan hari libur Bermain --

XI. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan umum klien :
 Keadaan umum lemah
 Klien Nampak gelisah
 ekspresi wajah meringis
 Berpakaian bersih
 Tingkat kesadaran :Composmentis
b. Tanda-tanda vital:
- Suhu : 39,8 º C
- Nadi : 128x/m
- Pernafasan : 24x / m
- TD :
c. Antropometri
- Tinggi badan : 118 cm
- Berat badan : 22 kg
- Lingkaran lengan atas : 18 cm
- lingkaran kepala :
- lingkaran dada :
- Lingkaran perut :
d.Sistem pernafasan
- Hidung : simetris, pernafasan abdominal, tidak ada sekret
- Leher : tidak ada pembesran kelenjar tiroid
- Dada:
 Bentuk dada normal dengan diameter teranfersum lebih besar dari
diameter anteroposterior
 Garakan dada normal /simetris tidak ada retraksi
 Suara nafas : tidak ada ronchi kesan normal
 Tidak ada clubing finger
e.Sistem Cardiovakuler
- Konjungtiva : tidak anemi bibir tidak sianosis, arteri karotis normal
- Tekanan vena jugularis normal
- Ukuran jantung normal, ictus cordis//apeks jantung nampak
- Suara janttung : S 1 kesan normal, S 2 kesan normal, tidak ditemukan
adanya bising aorta, murmur dan gallop
- Capilellary reffeling Time : < 3 detik
f. Sistem pencernaan:
- Sklera : tidak ada iktrus, tidak ada labio skiziz
- Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada palato skizis, jumlah gigi 20 buah,
kemampuan menelan normal, gerak lidah normal
- Gaster : kembung pada awal sakit(sekarang normal), nyeri, peristaltik
normal, abdomen hati, lien, ginjal tidak teraba /kesan normal
g. Sistem indra
a. Mata
- Tidak ada odema, alis, bulu mata tidak mudah rontok
- Pemeriksaan visus tidak dilakukan
- Lapang pandang kesan tidak ada gangguan
b. Hidung
- Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tidak pernah trauma, Tidak ada
sekret yang menghalangi penciuman
c. Telinga
- Keadaan daun telinga : kanal auditorius bersih, tidak ada serumen
- Fungsi pendengaran kesan tidak ada gangguan
d. Sistem Saraf
1. Fungsi serebral:
a. Status mental : Orientasi baik, daya ingat baik, klien kooperatif pada
saat pemeriksan, bahasa yang digunkan baik walaupun masih
banyak pertanyaan yang tidak dimengerti oleh klien
b. Bicara : klien kadang malas bicara hanya tersenyum bila ditanya
c. Kesadaran : Eyes (membuka mata spontan) = 4, motorik (bergerak
mengikuti perintah) = 6, verbal (bicara normal) = 5
2. Fungsi motorik : Klien nampak lemah, seluruh aktifitasnya dibantu oleh
oleh orang tua
3. Fungsi sensorik : suhu, nyeri, getaran, posisi, diskriminasi (terkean
normal/tidak ditemukan tanda-tanda kelainan)
e. Sistem Muskulo Skeletal
1. Kepala : Bantuk Normal, tidak ada nyeri dan tidak kaku
2. Vertebrae: Tidak ditemukan skoliosis, lordosis, kiposis, klien malas
bergerak (takut infus tercabut/bengkak), aktifitas utama klien ada
berbaring di tempat tidur.
3. Lutut : tidak bengkak, tidak kaku, gerakan aktif, kemampuan jalan baik
4. Tangan tidak bengkak, gerakan dan ROM aktif
f. Sistem integumen
 Rambut warna hitam, tidak mudah untuk di cabut
 Kulit warna sawu matang, temperatur panas, kering, tidak ada ruam
 Kuku warna putih,agak kotor permukaan kuku rata tidak mudah patah
 Uji tourniquet / rumpled ( + )
g. Sistem endokrin
 Kelenjar tiroid tidak nampak, teraba tidak ada pembesaran
 Ekskresi urine sedikit, tidak ada polidipsi, polifagi
 Suhu tubuh tidak tetap, keringat normal,
h. Sistem Perkemihan
 Tidak ditemukan odema
 Tidak ditemukan adanya noktouria, disuria , dan kencning batu
i. Sistem Imun
 Klien tidak ada riwayat alargi
 Imunisasi lengkap
 Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca tidak ada
 Riwayat transfusi darah tidak ada

Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


 Motorik Kasar
Klien sudah mampu mengatasi keseimbangan karena sudah berusia 8 tahun
 Motorik Halus
Klien sudah bisa bersekolah dan bermain
 Bahasa
Klien sudah lancer berbicara bahasa indonesia
 Personal sosial
Klien sudah bisa bermain bersama teman-temannya

XIV. Hasil Laboratorium


Tgl 09/02/2019
WBC : 10,3x 103 µl
RBC : 4,97 x 103 µl
HGB : 12,5 gr/dl
HCT : 38,7 %
PLT : 70 L 103 µl
PCT : ,073 103 µl
MCV : 78 L mm3
MCHC : 32,3 g/dl

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Klg klien mengatakan anaknya  Klien tampak berkeringat banyak
selama 6 hari panas  Klien nampak gelisah
 Orangtua mengatakan klien malas minum  Keadaan umum lemah
 Orangtua mengatakan klien malas makan  Rumpled / uji tourniquet ( + )
 Klien mengeluh mulut dan  TTV :
tenggorokan terasa pahit SB : 39,8 º C
P : 24 x/m
N : 128 x/m
 Nadi cepat 120/m
 Klien kurang minum
 Bibir kering
 klien tampak malas makan
 prsi makan tidak dihabiskan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b/d proses infeksi oleh infeksi oleh virus dengue


2. Resiko kekurangan volume cairan b/d permeabilitas kapiler,
muntah dan demam.
3. Resiko gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d intake nutrisi tidak adekuat

ANALISA DATA
No Data Eteilogi Masalah
1. DS : Nyamuk mengandung Hipertermi
 ibu mengatakan anaknya virus dengue

demam selama 5 hari disertai Menggit manusia


menggigil
DO : Virus masuk di aliran
darah
 SB 39,8 0C
 Klien berkeringat banyak / viremi
diaporesis
Masuk ke pembulu darah
 Nadi 128 x/i otak melalui aluran darah
 Menggigil kedinginan sehingga mempengaruhi
hipotalamus
 Rumpled / uji tourniquet (+)
 TTV : suhu tubuh meningkat
P : 24 /m ( hipertermi) )

TD : 110 / 80 mmHg
Demam
N : 128 x/i
Peningkatan
metabolisme tubuh

DS : Evaporasi meningkat
 Orangtua mengatakan klien IWL
2. Resiko kekurangan
meningkat/diaphoresis
malas minum volume cairan
DO : Kompleks antibody virus
 Nadi cepat 128x/m
Agregasi trombosit
 pasien Nampak kurang minum
 P : 24 /m Gg fungsi trombosit
 TD : 110 / 80 mmHg
resiko perdarahan
 Rumpled / uji tourniquet meningkat
(+)
Resiko kekurangan
 Bibir tampak kering
volume cairan
 pasien nampak keringat
banyak Virenia
3 Ds :
 ibu pasien mengatakan Mekanisme tubuh untuk Resiko gangguan

anaknya malas makan melawan virus pemenuhan nutrisi


kurang dari
 ibu pasien mengatakan
Peningkatan asam kebutuhan tubuh
anaknya muntah 1 kali
dirumahdan mual-mual lambung
Do :
 klien tampak malas Mual muntah
makan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


O KEPERAWATAN
I Hipertermi b/d proses Setelah pemberian 1. Pantau suhu pasien 1. suhu 38’9 0 c – 41,1 0 c menunjukkan
infeksi ( virus dengue ) intervensi keperawatan penyakit imfeksius akut,
ditandai dengan : maslah teratasi,criteria : 2. Beri kompres ( suhu normal 2. kompres air dingin dapat
DS :  TTV dalam batas pada dahi dan hangat kuku memberikan efek vasodilatasi
 ibu normal pada daerah axial dan pembululuh darah.
mengatakan SB : 36 – 37’5 0 C inguinal )ganti sesui
anaknya demam Nadi : 60 – 80 x/m kebutuhan
selama 5 hari RR : 16 – 20 x/m 3. Anjurkan untuk banyak 3. Untuk mempercepat proses
disertai menggigil  KU baik minum paling tidak ± 2,5 penguapan melalui urine dan
DO :  Uji tourniquet ( - ) liter tiap 24 jam dan keringat, selain itu dimaksudkan
 SB 39,8 0C  Menggigil ( - ) jelaskan manfaatnya. untuk mengganti cairan tubuh yang
 Klien berkeringat  Klien nampak tenang hilang
banyak / diaporesis 4. Berikan penjelasan 4. Untuk memberikan pengetahuan

 Klien nampak mengenai penyebab demam pemahaman tentang penyebab dan

gelisah atau peningkatan suhu memberikan kesadaran kebutuhan

 Nadi 128 x/i tubuh belajar.


5. Kolaborasi pemberian 5. Pemberian terapi cairan intravena
 Menggigil
kedinginan terapi cairan intravena dan untuk mengganti cairan yang hilang
 Rumpled / uji obat-obatan sesuai dengan dan obat-obatan sebagai preparat
tourniquet (+) program dokter yang di formulasikan untuk
 TTV : penurunan panas.
P : 24 /m
TD : 110 / 80 mmHg
N : 128 x/i

DS : Setelah pemberian
2  Orangtua intervensi keperawatan 1) Monitor keadaan umum 1. Untuk mengetahui perkembangan
mengatakan klien maslah
pasien penyakit.
malas minum teratasi,kriteria :
2) Observasi tanda-tanda
DO :  TTV dalam batas 2. Untuk meningkatkan hidrasi dan
normal vital .
 Nadi cepat mencegah dehidrasi
3) Perhatikan keluhan pasien
128x/m Balance cairan (
3. Untuk mengetahui perubahan yang
 pasien Nampak masukan dan haluaran ) seperti mata kunang-
seimbang terjadi bila adanya kekurangan cairan
kurang minum kunang, pusing, lemah,
 P : 24 /m  Membran mukosa sehingga mendapatkan perawatan
ekstremitas dingin dan
 Rumpled / uji lembab lebih baik
 Rumpledd test / sesak napas.
tourniquet 4) Mengobservasi dan
(+) petechie ( - )
mencatat intake dan 4. Untuk menentukan status hidrasi
 Bibir tampak kering
 pasien nampak output.
keringat banyak 5) pemberian terapi cairan
intravena jika terjadi 5. Pemberian infus dimaksudkan untuk
perdarahan (kolaborasi mengganti cairan yang hilang akibat
dengan dokter) kebocoran plasma.

Setelah dilakukan 1) Berikan makanan yang


3 Ds : ASKEP di harapkan mudah ditelan, seperti 1. Memudahka
 ibu pasien men kebutuhan nutrisis bubur dan makanan n proses menelan dan meringankan
gatakan
klien terpenuhi di masih hangat kerja lambung untuk mencerna
anaknya malas
2) Menganjurkan kepada
makan tandai dengan : makanan dan menghindari rasa mual.
 ibu pasien - nafsu makan keluarga untuk
2. karena porsi
mengatakan klien ada memberikan makanan
biasanya ditoleransi dengan lebih baik
anaknya - porsi makan
dengan teknik porsi
muntah 1 kali dihabiskan
kecil tetapi sering.
dirumahdan - klien tidak
3) Catatlah jumlah/porsi
mual-mual mual-mual
makanan yang
Do : 3. Untuk
dihabiskan oleh
 klien tampak mengetahui jumlah intake makanan
pasien setiap hari.
malas makan 4) Kolaborasi pemberian
 porsi makan
obat dengan dokter
tidak di
habiskan 4. suplemen
 pasien tampak penambah nafsu makanan pasien
mual-mual
 pasien tampak
muntah
 BB sebelum
sakit 22 kg
 BB selama
sakit 22 kg
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO TGL IMPLEMENTASI EVALUASI


DX JAM
1 i. Memantau suhu pasien S : ibu pasien mengatakan anaknya masih
H/ S;39,8 demam dn menggigil
ii. Memberi kompres ( suhu normal pada dahi dan hangat kuku O : - suhu :39,8
pada daerah axial dan inguinal )ganti sesui kebutuhan - badan teraba panas
H/ ibu pasien mengompres anaknya mnggunakan air hangat - tampak ada kompres di dahi
iii. menganjurkan untuk banyak minum paling tidak ± 2,5 liter A : Masalah belum teratasi
tiap 24 jam dan jelaskan manfaatnya. P : Lanjutkan intervensi
H/ pasien minum hanya 2 gelas
iv. Mmberikan penjelasan kepeda keluarga klien mengenai
penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh
H/ keluarga pasien mengerti ketika di berikan penjelasan
v. menkolaborasi pemberian obat-obatan sesuai dengan program
dokter
H/ pasien di berikan injeksi parasetamol per 8 jam

2 1) Memonitor keadaan umum pasien S : Ibu pasien mengatakan anaknya masih malas
H / Pasien tampak lemah dan terbaring di tempat tidur
2) Mengobservasi tanda-tanda vital . minum
H / N : 128 X/m S : 39,0
O : - pasien tampak malas minum
P : 24 X / m
3) Memperhatikan keluhan pasien seperti mata kunang- Pasien minum hanya 4 gelas / hari
kunang, pusing, lemah, Pasien diberikan infus Kn3b 24 Tpm
H / pasien tidak pusing, pasien hanya lemah
A : Masalah belum teratasi
4) Mengobservasi dan mencatat intake dan output.
H / Pasien minum 4 gelas dan output klien 2-3 kali BAK/ P : Lanjutkan intervensi
hari
5) pemberian terapi cairan intravena jika terjadi perdarahan
(kolaborasi dengan dokter)
H / pasien di beri cairan Kn3b 24 Tpm

1) Memberikan makanan yang mudah ditelan, seperti bubur


3 S : - ibu pasien mengatakan anaknya masih belum
dan makanan masih hangat
ada nafsu makan
H/ Pasien di berikan bubur lauk pauk dan buah 3 x/ hari
O : - Pasien hanya menghabiskan 4-5 sendok /
2) Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan
hari
makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering.
A : Masalah belum teratasi
H / Ibu pasien memberikan makan anaknya sedikit tapi
P : Lanjutkan intervensi
sering
3) Mencatat jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.
H / pasien hanya makan 4-5 sendok
4). mengkolaborasi pemberian obat penambah nafsu makan
dengan dokter
H/ pasien diberikan obat Alpialys 3x1

S-ar putea să vă placă și