Sunteți pe pagina 1din 9

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN.

S DENGAN SKIZOFRENIA DI
RUANG MERAK RSJ CISARUA

Disusun oleh :

Rizca Arif

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan


STIKep PPNI Jawa Barat
2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TN S DENGAN GANGGUAN HALUSINASI DI RUANG
MERAK RSJ CISARUA BANDUNG

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. S
Tanggal pengkajian : 27 Februari 2019
Umur : 31 tahun
No.RM : 045663
Informan : klien sendiri (Tn. S)
Tgl masuk RS : 21 Februari 2019
Asal ruangan : R.Garuda
II. ALASAN MASUK
Klien mengatakan 3 bulan tidak kontrol, klien mengatakan marah- marah dengan
keluarga, curiga dengan teman dan keluarga, suka ada bisikan , merokok sehari 2
bungkus dan tidak bisa tidur.

Pada saat dikaji 27 Februari 2019 pukul 09.00 wib


Klien mengatakan terkadang masih ada suara bisikan yang mengganggu, yang
menyuruh klien untuk memukul teman dikamar klien, klien berbicara terkadang
menunduk tidak mau menatap mata lawan bicara.

Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi


Isolasi sosial
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan sudah 7 kali dirawat di RSJ cisarua mulai tahun 2012- 2019.
2. Riwayat pengobatan
Klien mengatakan dulu sering kontrol dikarenakan klien bosan minum obat
selama 3 bulan terakhir klien tidak mau minum obat dan putus obat selama 3
bulan.
3. Riwayat penganiayaan dan tindakan kriminal
Klien mengatakan memukul orang yaitu tetangga dan membakar selimut
dirumah.
4. Riwayat keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki keluarga dengan riwayat gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah ditinggal ibu
kandung klien (meninggal) klien sangat menyayangi ibu kandung.

Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi


Regimen Teraupetik Inefektif.
IV. FISIK
1. TD : 120/80 mmHg N: 78x mnt S: 36,3 0 c
2. TB : 174 cm BB : 67 kg
3. Tidak ada keluhan fisik.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

31
31

Ket:

: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Umur klien

:Orang yang terdekat

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan sangat menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien mengatakan adalah seorang anak laki-laki dan berpakaian harus seperti
laki-laki, dank klien mengatakan puas dengan keadaan dirinya yaitu sebagai
laki-laki
c. Peran
Klien berperan sebagai anak paling terakhir yaitu anak ke-13 dan klien
membantu bapaknya untuk berjualan dipasar.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera pulang dan dapat berkumpul oleh keluarga.
e. Harga diri
Klien suka berkumpul dengan teman dan keluarga dank lien tidak merasa
minder dengan teman ataupun keluarga.

Masalah Keperawatan : -

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidup adalah orang tua dan
kakak klien.
b. Peran serta dalam masyarakat
Klien mengatakan sebagai warga didesanya sering mengikuti kegiatan desa
seperti ronda atau siskamling.
c. Hambatan dalam hubungan sosial
Klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan sosial
dengan orang lain.
Masalah Keperawatan: -
4. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan dirumah jarang ibadah seperti sholat saat dirumah sakit
klien mulai belajar sholat dengan teman sekamar.
Masalah keperawatan: -

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Klien terlihat rapi, rambut tidak acak-acakan, kancing baju tepat, resleting
dikunci dan baju tidak terbalik, kuku klien tampak panjang dan kotor, klien
mengatakan mandi kadang-kadang memakai sabun kadang tidak pakai sabun.
Cara berpakaian sesuai dengan waktu dan tempat.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan dapat menjawab pertanyaan dari perawat hanya
klien berbicara pelan, klien selalu menunduk saat berbicara. Dalam hasil
observasi klien berbicara dengan teman sekitarnya.
3. Aktivitas Motorik
Klien tidak mengalami gangguan aktivitas motorik.
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan saat ini baik-baik saja dan ingin segera pulang.
5. Afek
Dari hasil observasi klien adalah tumpul. Klien tertawa apabila ada yang melucu
dan dalam keadaan serius klien pun kembali ekspresi serius.
6. Interaksi dalam wawancara
Selama berbicara dengan klien tampak koperatif dan dapat menjawab pertanyaan
dengan benar.
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar bisikan bisikan sejak 7 tahun yang lalu yang
ingin mencelakakan dirinya seperti menyuruh memukul orang lain membakar
selimut, klien mengatakan apabila suara itu muncul klien langsung marah dengan
orang sekitar.
8. Proses pikir
Klien tidak mengalami gangguan proses pikir.
9. Isi pikir
Isi pikir klien adalah obsesi, pikiran tersebut selalu muncul walaupun klien
berusaha menghilangkannya.
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien baik ketika ditanyakan waktu, tempat dan hari klien dapat
menjawab dengan benar yaitu hari selasa tanggal 27 februari 2019 di RSJ Cisarua
Bandung.
11. Memori
Klien tidak memiliki masalah dengan memori.
12. Tingkat kosentrasi berhitung
Selama wawancara klien dapat berkonsentrasi dalam berhitung dan tidak mudah
berdistraksi dengan keadaan sekitar. Kemampuan berhitung klien baik.
13. Kemampuan menilai
Kemampuan menilai klien baik.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan klien menyalahkan kakak
kandungnya telah membawa klien ke RSJ.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri
Halusinasi
Resiko prilaku kekerasan
Isolasi sosial

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan 3x sehari sesuai dengan jadwal yang ditentukan rumah sakit. Klien
dapat makann secara mandiri. Klien menghabiskan satu porsi setiap kali makan,
dengan lauk pauk dan sayur yang bermacam- macam sesuai menu RSJ.
2. BAB/BAK
Klien BAB/BAK secara mandiri di toilet.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi sehari 2 kali terkadang tidak memakai sabun dan sikat
gigi secara teratur.
4. Berpakaian
Klien dapat berpakaian secara mandiri. Dalam satu hari klien tidak mengganti
bajunya.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan dirinya selalu merasa ngantuk. Klien mengatakan tidur malam
mulai jam 19.00 wib sampai pagi 05.30 wib.
6. Penggunaan Obat
Selama dirawat klien minum obat secara teratur. Selama dirumah klien
mengatakan putus obat selama 3 bulan dikarenakan bosan minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan, dulu sebelum putus obat ketika sakit berobat rawat jalan di
RS daerah Garut.
8. Aktivitas didalam rumah
Klien mengatakan kegiatan klien saat dirumah adalah beres-beres rumah.
9. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan kegiatan klien saat diluar rumah adalah berjualan dipasar
membantu bapaknya bekerja.
Masalah Keperawatan :Defisit perawatan diri
Regimen Teraupetik Inefektif

VIII. MEKANISME KOPING


1. Adaptif
Klien dapat berbicara dengan orang lain.
Klien dapat melakukan teknik relaksasi dan aktivitas konstruktif.
2. Maladaptif
Menghindari masalah.
Marah-marah.
Mencederai orang lain.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: -
2. Masalah dengan dukungan lingkungan, spesifik : -
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik : -
4. Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Klien tidak memiliki pekerjaan tetap
5. Masalah dengan perumahan, spesifik: -
6. Masalah dengan ekonomi, spesifik : Klien tidak bekerja tetap dan tidak memiliki
uang untuk membeli obat.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan : Klien merasa berobat di daerah asal yaitu
garut obat tidak ada dan selalu kosong.
8. Masalah Keperawatan : Regimen Teraupetik Inefektif
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Penyakit Jiwa Sistem pendukung

√ Faktor Presipitasi Penyakit Fisik

Koping Obat-obatan
√√

Lainnya √

Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi Halusinasi pendengaran


Resiko Prilaku kekerasan
Regimen Teraupetik inefektif

ANALISA DATA

DATA MASALAH
DS: Gangguan sensori persepsi
 “Dibawa ke RSJ oleh kakak Halusinasi pendengaran
kandung tetapi tidak tau
penyebabnya. Sering
mendengar bisikan bisikan
sejak 7 tahun yang lalu dan
ingin mencelakai dirinya
dan orang lain seperti
memukul dan sampai saat
ini masih sering muncul”.

DO:
 Klien tampak menutup
telinganya sesekali.
 Klien tampak mengalihkan
halusinasinya
DS: Resiko perilaku kekerasan
 “Pernah memukul temanya,
memarahi orang tuanya,
membakar selimut karena
mengikuti bisikan-bisikan
itu”.

DO:-

DS: Defisit Perawatan Diri


 “Mandi sehari 2x tetapi
tidak memakai sabun”
 “mandi tidak mengganti
baju dengan yang bersih”
DO:
 Klien tampak rapih
 Tercium bau tidak sedap
ditubuh klien
 Tampak kuku kaki klien
hitam dan panjang.

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa Medik

Skizoafektif tik manic

2. Terapi Medik 27 Februari 2019

No Nama obat Dosis Indikasi Efek samping


1. Haloperidol 5mg 3x1 Psikosis akut Insomnia, eforia,
dan kronis agitasi, pusing,
Halusinasi pada depresi, lelah, sakit
skizofrenia kepala, mengantuk,
bingung, vertigo,
kejang.
2. Depakote XR 500 mg 0.0.1 Epilepsi, Mual, muntah, sakit
mania,Migran kepala, lemas,
atau sakit kepala tremor, nyeri perut,
diare, pandangan
kabur, gejala seperti
flu demam dan
penurunan berat
badan
3. Clozapine NL 25 mg 0.0.1 Antipsikotik, Mengantuk, berat
menenangkan badan naik, air liur
pikiran dan bertambah, pusing,
menghilangkan konstipasi,
halusinasi mual,sesak napas,
mengompol saat tidur
4. Trihexypenidyl 2 mg 0.0.1 Kaku tubuh dan Mengantuk, pusing,
mengurangi penglihatan kabur,
gemetar disorientasi,
hipotensi, mual,
muntah, retensi urine

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ganggguan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran.
2. Resiko perilaku kekerasan.
3. Defisit perawatan diri.
4. Penatalaksanaan Regimen Teraupetik Inefektif.
5. Isolasi sosial

S-ar putea să vă placă și