Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi yang dihitung
dari hari pertama haid (HPHT) sampai lahirnya janin (Prawirohardjo
Sarwono, 2016).
Pada trimester 3 umur kehamilan antara 28-42 minggu (Arief
Manjojoer, 2015). Ini merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran
bayi, sehingga disebut sebagai periode penantian ( Kusmiyati, 2015).
1
dilepas dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu Estrogen dan
Progesteron.
4. Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan
peningkatan tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang
lain, vena tungkai juga mengalami distensi vena tungkai yang
berpengaruh pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik
vena, akibat tingginya tekanan darah yang kembali dari uterus,
keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai.
5. Sistem respirasi elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus,
diafragma naik 4 cm. Kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek
dan sering terjadi pada 60 % wanita hamil.
6. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat hal
ini yang menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersaliva),
daerah lambung terasa panas dan mual muntah. Pengaruh estrogen
menimbulkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
sembelit.
7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala
janin turun ke pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan kandung
kemih terus terasa penuh. Akibat terjadinya hemodiaksi menyebabkan
metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun
bertambah.
2. Tanda Obyektif :
a. 29-33 Minggu
1) Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus
hernia dan muntahan asam perut ke dalam esofagus.
2) Kontraksi braxton-hick
3) Fundus terletak diantara umbilikus dari xipoid
b. 34-38 Minggu
1) Hearburn (pirosis, nyeri dada)
2) Nyeri pada tulang belakang bagian bawah
3) Konstipasi
4) Edema kaki
5) Hemoroid (wasir)
c. Sebelum Kelahiran
Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk ke
dalam rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan
(Dickason, 1997).
D. Patofisiologi
1. Persalinan prematuris
2. Kehamilan ganda (kembar)
3. Perdarahan placenta previa
4. Perdaarahan solusio plasenta
5. Kehamilan dengan ketuban pecah dini
6. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
7. Kehamilan lewat waktu persalinan
8. Kehamilan dengan pre-eklamsia dan eklamsia
E. Pathway
F. Pemeriksaan Penunjang
1. USG : untuk mengetahui usia kehamilan, derajat maturitas plasenta.
2. Kardiografi : untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin.
3. Amniocentesis : Pemeriksaan sitologi air ketuban.
4. Amnioskopi : melihat kekeruhan air ketuban.
5. Uji Oksigenasi : untuk menilai reaksi janin terhadap kontraksi uterus.
6. Pemeriksaan kadar estirol dalam urine.
7. Pemeriksaan sitologi vaginam
G. Penatalaksanaan
1. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu, yang terpenting
adalah monitoring janin sebaik-baiknya.
2. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan
dapat ditunggu dengan pengawasan ketat.
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan kematangan servik,
apabila sudah matang, boleh dilakukan induksi persalinan.
4. Persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan
sangat merugikan bayi, janin postmatur kadang-kadang besar dan
kemungkinan disproporsi cephalopelvix dan distosia janin perlu
diperhatikan. Selain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedative
dan narkosa.
5. Tindakan operasi section caesarea dapat dipertimbangkan bila keadaan
onsufisiensi plasenta dengan keadaan servik belum matatng,
pembukaan belum lengkap, partus lama dan terjadi gawat janin,
primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, preeklamsia,
hipertensi menahun, dan kesalahan letak janin.
J. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan terhadap
persiapan melahirkan.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kenaikan berat badan dan
perubahan pusat gravitasi.
K. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa
No. Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Ansietas Setelah dilakukan asuhan 1. Gunakan pendekatan yang
berhubungan keperawatan selama 1x24 menenangkan.
dengan jam diharapkan masalah 2. Berikan informasi pada
kurangnya dapat teratasi. klien tentang proses
pengetahuan Dengan Indicator : persalinan.
terhadap Indikator IR ER 3. Kaji tingkat ansietas yang
persiapan - Klien tidak 3 5 dialami klien.
melahirkan. cemas lagi 4. Kaji kekhawatiran yang
- TTV dalam 4 5 dialami klien.
batas normal 5. Observasi TTV
- Klien 3 5 6. Ajarkan teknik relaksasi.
tampak 7. Kolaborasi dalam
rileks pemberian obat.
- tidak terjadi 3 5
insomnia
- Klien 3 5
tampak
percaya diri
2. Gangguan pola Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau pola tidur pasien.
tidur keperawatan selama 1x24 2. Jelaskan pentingnya tidur
berhubungan jam diharapakan masalah yang adekuat.
dengan dapat teratasi. 3. Hindari suara keras,
kecemasan Dengan Indicator : berikan lingkungan yang
dalam Indikator IR ER tenang danami dan
menghadapi - TTV dalam 3 5 minimalkan gangguan.
persalinan. rentang 4. Anjurkan klien untuk tidur
normal siang.
- Perasaan 4 5 5. Observasi TTV
segar
setelah tidur
- Terjaga 3 5
pada saat
tidur
- Kualitas 3 5
tidur
3. Intoleransi Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi adanya
aktivitas keperawatan selama 1x24 pembatasan klien dalam
berhubungan jam diharapakan masalah melakukan aktivitas.
dengan dapat teratasi. 2. Dorong klien untuk
kenaikan berat Dengan Indicator : mengungkapkan perasaan
badan dan Indikator IR ER terhadap keterbatasan.
perubahan pusat - SPO2 dalam 3 5 3. Kaji adanya faktor yang
gravitasi rentang menyebabkan kelelahan.
normal 4. Monitor nutrisi dan sumber
- TTV dalam 3 5 energi yang adekuat.
rentang 5. Anjurkan pasien untuk
normal tidak melakukan aktivitas
- Kekuatan 3 5 yang berat.
- EKG dalam 3 5 6. Observasi TTV.
batas
normal
- Langkah 3 5
berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Kismiati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta :
Fitramaya.