Sunteți pe pagina 1din 12

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM

DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA TERHADAP


PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT
(Elaeis guieneensis Jacq.) DI MAIN NURSERY
THE EFFECT OF GIVING CHIKEN MANURE
AND VARIOUS DOSES OF UREA FERTILIZER TO
THE GROWTH OF PALM OIL
(Elaeis guieneensis Jacq.) SEEDSAT MAIN NURSERY.
Gunawan1, Erlida Ariani2,M. Amrul Khoiri2
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jln. HR. Sbrantas km 12.5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293
gunawan.sutedjo@ymail.com

ABSTRACK

This study aims to determine the effect of chiken manure and various doses
of urea fertilizer on Palm Oil seedling growth (Elaeis guineensis Jacq) in the
Main Nursery, as well as to obtain the best combination of treatments. This
research lasted from August 2013 to November 2013 at Agriculture Faculty,
University of Riau. Research arranged experimentally using Completely
Randomized Design (CRD), 2 factors with 3 replications. First factor: Chiken
Manure K0 (Without treatment) K1 (25 g/polybag) and K2 (50 g / polybagy), and
second factor: Urea Fertilizer U0 (without treatment), U1 (0.45 g/polybag) U2
(0.91g/polybag) and U3 (1.82 g/polybag). Parameters measured were additional
seeds height, additonal stump diameter, additional number of leaves, root volume,
shoot root ratio and dry weight. Data were analyzed using the F test and test of
Duncan New’s Multiple Range Test (DNMRT) 5%. The results shows the use of
chicken manure reveal significant value on increasing the stump diameter, shoot
root ratio and dry weight of plants and the use of urea fertilizer effect on all
parameters, increasing the plant height, diameter of the stump, number of leaves,
root volume, shoot root ratio and dry weight of plants, while the combination of
chiken manure and urea fertilizer reveal no effect on all parameters.

Keywords: Chiken manure, Urea Fertilizer, main nursery and palm oil(Elaeis
guieneensis Jacq.)

PENDAHULUAN sumber devisa bagi negara yang


Tanaman kelapa sawit (Elaeis sangat potensial karena mampu
guineensis Jacq.) merupakan menempati urutan teratas dari sektor
tanamanperkebunanyangmemegang perkebunan.
peranan penting bagi Indonesia Proses pengembangan dan
sebagai komoditi andalan yang peningkatan produksi kelapa sawit
diharapkan dapat meningkatkan sangat membutuhkan bibit
pendapatan petani kelapa sawit. berkualitas. Kegiatan pembibitan
Kelapa sawit juga merupakan
1
Student of Agriculture Faculty, University of Riau
2
Lecture of Agriculture Faculty, University of Riau

Jom Faperta Vol. 1 No. 2 Oktober 2014


pada dasarnya berperan dalam pupuk organik merupakan alternatif
penyiapan bahan tanaman (bibit) untuk mengatasi kekurangan hara
Menurut Lubis (1992), dan bahan organik pada tanah. Pupuk
pembibitan kelapa sawit merupakan urea mengandung unsur hara yang
titik awal yang paling menentukan berkadar 46% nitrogen dimana bibit
masa depan pertumbuhan kelapa membutuhkan unsur N yang cukup
sawit.Salah satu faktor pendukung tinggi untuk pertumbuhan. Pupuk
pertumbuhan bibit tanaman kelapa urea harus diberikan dengan dosis
sawit adalah pemupukan. Bibit yang sesuai kebutuhan tanaman
kelapa sawit membutuhkan unsur karena kelebihan atau kekurangan
hara yang cukup untuk dosis pupuk akan mempengaruhi
pertumbuhannya, oleh karena itu pertumbuhan bibit kelapa sawit,
perlu dilakukan pemupukan. dosis pupuk urea yang tepat untuk
Pemberian pupuk yang optimal pembibitan kelapa sawit di Main
merupakan salah satu cara untuk Nursery yaitu5 g/tanaman
mendapatkan bibit kelapa sawit yang (Aritonang, 1996)
berkualitas. Hal ini karena Penelitian ini bertujuan untuk
kebutuhan bibit kelapa sawit akan zat melihat pengaruh interaksi
hara cukup tinggi, sedangkan pemberian pupuk kandang ayam dan
kapasitas tanah dalam menyediakan berbagai dosis pupuk urea terhadap
unsur hara untuk pertumbuhan bibit kelapa
pertumbuhanterbatas.Pemberian sawit(Elaeis guineensis Jacq.) di
pupuk merupakan salah satu cara Main Nursery, serta untuk
untukmenjaga ketersediaan unsur mendapatkan kombinasi perlakuan
hara (Purba et al., 2008). Jenis pupuk yang terbaik.
yang dapat digunakan dapat berupa
pupuk organik dan pupuk anorganik. BAHAN DAN METODE
Pupuk organik adalah pupuk Penelitian telah dilaksanakan
yang berasal dari bahan-bahan di kebun percobaan Fakultas
organik berupa sisa-sisa tanaman, Pertanian Universitas Riau di
hewan dan manusia. Jenis-jenis dari Kampus Binawidya Km 12,5
pupuk organik antara lain: pupuk Kelurahan Simpang Baru Kecamatan
kandang ayam, kompos, pupuk hijau, Tampan Pekanbaru. Penelitian ini
kascing, guano dan night soil. dilaksanakan selama 4 bulan dari
Pupuk kandang ayam bulan Agustus 2013sampai
merupakan pupuk organik yang November 2013.
memiliki keunggulan dalam Bahan yang digunakan dalam
menyediakan hara pada tanaman. penelitian ini adalah bibit kelapa
Keunggulan tersebut anta lain: sawit hasil persilangan Dura x
menyuburkan tanaman secara alami Pisifera berumur 3 bulan yang
karena mengandung beberapa jenis diperoleh dari Pusat Penelitian
unsur hara baik mikro maupun Kelapa Sawit Marihat Pematang
makro, memperbaiki struktur tanah Siantar, lapisan tanah atas (top soil),
dan meningkatkan jasat renik tanah pupuk urea dan pupuk kandang
(Sutanto, 2002). ayam.
Pemberian urea sebagai pupuk Alat-alat yang digunakan
anorganik yang dikombinasikan adalah cangkul, ayakan, parang,
dengan pupuk kandang ayam sebagai

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


gembor,meteran, timbangan, polybag U2: Pemberian Urea 0,91
35 x 40 cm, oven, amplop, g/polybag/10kg tanah
handsprayer, tali rafia, jangka U3: Pemberian Urea 1,82
sorong dan alat tulis lainnya. g/polybag/10kg tanah
Penelitian ini dilaksanakan
secara eksperimen menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangan Acak Lengkap (RAL),
1.Pertambahan Tinggi Bibit (cm)
yang disusun secara faktorial yang
terdiri 2 faktor dengan 3 ulangan. Hasil sidik ragam
Faktor I: Pemberian pupuk kandang menunjukkan bahwa interaksi
ayam pemberian pupuk kandang ayam dan
K0: Tanpa pemberian pupuk pupuk urea serta faktor pupuk
kandang ayam kandang ayam berpengaruh tidak
K1: Pemberian pupukkandangayam nyata terhadap pertambahan tinggi
25 g/polybag /10kg tanah bibit, sedangkan faktor pupuk urea
K2: Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap
50 g/polybag /10kg tanah pertambahan tinggi bibit kelapa
Faktor II: Pemberian pupuk Urea sawit. Rata-rata pertambahan tinggi
U0: Tanpa pemberian Urea bibit yang telah di uji lanjut dengan
U1:Urea 0,45 g/polybag/10kg tanah DNMRT pada taraf 5 % disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1: Rata-rata pertambahan tinggi bibit kelapa sawit umur 6 bulan dengan
pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk urea (cm)
Pupuk Kandang Pupuk Urea (g/Polybag)
(g/Polybag) 0 0,45 0,91 1,82 Rata-rata
0 33,10 a 32,76 a 32,30 a 41,30 a 34,86 a
25 33,00 a 33,20 a 36,43 a 43,30 a 36,48 a
50 32,76 a 31,86 a 37,63 a 40,96 a 35,80 a
Rata-rata 32,61 b 32,61 b 35,45 b 41,85 a
Ket: Angka- angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan baris, berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 1 menunjukkan bahwa nitrogen pada tanaman diperlukan
kombinasi pemberian pupuk kandang untuk proses pembelahan dan
ayam dan pupuk urea berbeda tidak perpanjangan sel serta pembentukan
nyata antar perlakuan, namun karbohidrat. Pitojo (1995)
cenderung meningkat pada menyatakan bahwa nitrogen berperan
kombinasi pupuk kandang ayam 25 dalam pembentukan klorofil yang
g/polybag dan pupuk urea dengan diperlukan dalam proses fotosintesis
dosis 1.82 g/polybag dimana untuk menghasilkan karbohirat dan
menunjukan pertambahan tinggi bibit nitrogen juga berperan dalam
tertinggi yaitu 43,30 cm mempercepat pertumbuhan tinggi
Hal ini diduga dimana unsur tanaman. Menurut Lingga (1999),
nitrogen yang terdapat dalam pupuk unsur N mempunyai peran utama
kandang ayam dan pupuk urea telah untuk merangsang pertumbuhan
dapat dimanfaatkan oleh tanaman tanaman secara keseluruhan dan
untuk meningkatkan pertambahan khususnya pertumbuhan batang.
tinggi bibit kelapa sawit. Peran

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


Pemberian pupuk kandang yang memberikan kecenderungan
ayam menunjukkan hasil berbeda lebih baik terjadi pada perlakuan
tidak nyata antar perlakuan. Pada 1,82 g/polybag yaitu 41,85 cm. Hal
Tabel 1 diketahui bahwa pemberian ini diduga unsur hara yang diserap
dosis pupuk kandang ayam 25 dapat mencukupi kebutuhan bibit.
g/polybag dapat meningkatkan tinggi Nitrogen adalah faktor utama yang
bibit yaitu 36,48 cm. Hal ini berpengaruh terhadap tinggi bibit
dikarenakan fungsi pupuk kandang (Sarief, 1992).
antara lain dapat memperbaiki
2. Pertambahan Diameter Bonggol
struktur tanah, sehingga udara dapat
(cm)
masuk kedalam tanah dan akar
tanaman lebih mudah menembus ke Hasil sidik ragam
dalam tanah, menahan air sehingga menunjukkan bahwa interaksi
ketersedian unsur hara tidak tercuci pemberian pupuk kandang ayam dan
dan meningkatkan aktifitas mikro pupuk urea berpengaruh tidak nyata
organisme. Pupuk kandang ayam terhadap pertambahan diameter
baik diberikan pada tanaman, karena bonggol, sedangkan faktor pupuk
mengandung unsur hara N 1%, P2O5 kandang ayam dan pupuk urea
0,80% serta H2O 55% dengan berpengaruh nyata terhadap
demikaindapat nenambah pertambahan diameter bonggol bibit
tersedianya unsur hara bagi tanaman. kelapa sawit. Rata-rata pertambahan
(Lingga dan Marsono, 2005). diameter bonggol yang telah di uji
Pemberian pupuk urea lanjut dengan DNMRT pada taraf
mengalami peningkatan terhadap 5% disajikan pada Tabel 2.
tinggi bibit kelapa sawit.Perlakuan
Tabel 2 : Rata-rata pertambahan diameter bonggol bibit kelapa sawit umur 6 bulan
dengan pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk urea (cm)
Pupuk Kandang Pupuk Urea (g/Polybag) Rata-rata
(g/Polybag) 0 0,45 0,91 1,82
0 2,30 a 2,36 a 2,53 a 2,65 a 2,46 b
25 2,30 a 2,43 a 2,51 a 2,73 a 2,49 ab
50 2,38 a 2,51 a 2,63 a 2,68 a 2,55 a
Rata-rata 2,32 d 2,43 c 2,56 b 2,68 a
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan baris, berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa proses fisiologis tanaman seperti
pemberian pupuk kandang ayam dan fotosintesis sehingga pemanfaatan
pupuk urea berbeda tidak nyata antar unsur hara lebih efisien. Menurut
perlakuan perlakuan, namun Sarif (1985), ketersediaan unsur hara
cenderung meningkatpadakombinasi yang dapat diserap oleh tanaman
pupuk kandang ayam 25 g/polybag, merupakan salah satu faktor yang
dan pupuk urea 1,82 g/polybag. mempengaruhi pertumbuhan
dimana menunjukkan pertambahan tanaman yang akan menambah
diameter bonggol yaitu 2,73 cm. Hal pembesaran sel yang berpengaruh
ini diduga karena kandungan unsur pada diameter bonggol.
hara pada pupuk kandang ayam 25 Selanjutnya Jumin (1987)
g/polybag telah mampu mendukung menyatakan bahwa diameter bonggol

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


dipengaruhi oleh sejumlah zat 2,68 cm (Tabel 2). Hal ini diduga
makanan, semakin banyak zat terjadinya proses pembelahan sel
makanan maka akan menghasilkan yang disebabkan oleh ketersediaan
diameter bonggol yang semakin unsur nitrogen. Pembelahan sel akan
besar. berjalan dengan cepat karena adanya
Pemberian pupuk kandang ketersedian unsur nitrogen yang
ayam menunjukkan, perlakuan 50 cukup. Nitrogen mempunyai peranan
g/polybag berbeda nyata dengan utama untuk merangsang
tanpa perlakuan dan berbeda tidak pertumbuhan secara keseluruhan dan
nyata dengan 25 g/polybag. Pada khususnya pertumbuhan batang yang
Tabel2 diketahui bahwa penambahan memacu pertumbuhan bibit kelapa
dosis pupuk kandang ayam 50 sawit.
g/polybag dapat meningkatkan
diameter bonggol yaitu 2,55 cm. Hal 3.Pertambahan Jumlah Daun
ini diduga karena unsur hara makro (helai)
seperti N, P, K dan Mg yang terdapat Hasil sidik ragam
pada pupuk kandang ayam telah menunjukkan bahwa interaksi
tersedia bagi tanaman sehingga dapat pemberian pupuk kandang ayam dan
memacupertumbuhan dan pupuk urea serta faktor pupuk
perkembangan tanaman terutama kandang ayam berpengaruh tidak
diameter bonggol. nyata terhadap pertambahan jumlah
Pemberian pupuk urea daun, sedangkan faktor pupuk urea
mengalami peningkatan terhadap berpengaruh nyata terhadap
diameter bonggol bibit kelapa sawit. pertambahan jumlah daun. Rata-rata
Perlakuan yang memberikan pertambahan jumlah daun telah di uji
kecenderungan lebih baik terjadi DNMRT pada taraf 5% disajikan
pada perlakuan 1,82 g/polybag yaitu pada Tabel 3.
Tabel 3 : Rata-rata pertambahan jumlah daun bibit kelapa sawit umur 6
bulan dengan pupuk kandang ayam dan pupuk urea (helai)
Pupuk Kandang Pupuk Urea (g/Polybag) Rata-rata
(g/Polybag) 0 0,45 0,91 1,82
0 5,33 a 5,33 a 6,00 a 6,33 a 5,77 a
25 5,33 a 6,33 a 6,33 a 6,66 a 6,08 a
50 6,00 a 6,00 a 6,33 a 6,66 a 6,25 a
Rata-rata 5,55 b 5,77 b 6,22a b 6,55 a
Ket: Angka- angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan baris, berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 3 menunjukkan bahwa ayam dapat meningkatkan unsur hara
pemberian pupuk kandang ayam dan dalam tanah dan dapat membantu
pupuk urea berbeda tidak nyata aktifitas mikro organisme. Mikro
antar perlakuan, namun meningkat organisme berperan dalam
pada kombinasi pupuk kandang perombakan bahan organik di dalam
ayam dengan dosis 25 g/polybag dan tanah, sehingga akar dapat menyerap
pupuk urea 1,82 g/polybag, dimana unsur hara secara optimal untuk
menunjukkan pertambahan jumlah pertumbuhan tanaman. Sutejo (2002)
daun yaitu 6,66 helai. Hal ini diduga menyatakan bahwa pupuk kandang
karena pemberian pupuk kandang ayam mampu menambah tersedianya

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


bahan makanan bagi tanaman. Pupuk pembentukkan daun tidak terlepas
kandang ayam mempunyai dari peranan unsur hara seperti
kemampuan mengubah sifat fisika, nitrogen dan fosfat yang terdapat
kimia dan biologi tanah, sehingga pada medium tanam yang tersedia
menjadi faktor yang menjamin bagi tanaman. Salah satu sumber
kesuburan tanah. Pemberian pupuk ketersediaan nitrogen adalah berasal
kandang ayam yang optimal akan dari pupuk urea. Menurut
menambah jumlah daun bibit kelapa Hardjowigeno (2003), bahwa
sawit. nitrogen diperlukan tanaman untuk
Pemberian pupuk kandang memproduksi protein dan bahan-
ayam menunjukkan hasil bahan penting lainnya dalam proses
berbedatidak nyata antar perlakuan. pembentukan sel-sel serta berperan
Pada Tabel 3 diketahui bahwa dalam pembentukan klorofil. Adanya
penambahan dosis pupuk kandang klorofil yang cukup pada daun akan
ayam50 g/polybag dapat meningkatkan kemampuan daun
meningkatkan jumlah daun yaitu dalam menyerap cahaya matahari
6,25helai.Menurut Nyakpa et al., sehingga terjadi proses fotosintesis
(1988)bahwa pembentukkan daun yang kemudian menghasilkan bahan
berkaitan dngan tinggi tanaman, organik sumber energi yang
Batang merupakan tempat diperlukan sel-sel untuk melakukan
melekatnya daun-daun, dimana aktifitas pembelahan dan pembesaran
tempat melekatnya daun disebut sel.
buku dan batang diantara dua daun
berturut-turut disebut ruas semakin 4. Volume Akar (ml)
tinggi batang maka buku dan ruas Hasil sidik ragam
semangkin banyak sehingga jumlah menunjukkan bahwa interaksi
daun meningkat. pemberian pupuk kandang ayam dan
Pemberian pupuk urea pupuk urea serta faktor pupuk
mengalami peningkatan terhadap kandang ayam berpengaruh tidak
jumlah daun bibit kelapa sawit. nyata terhadap volume akar,
Perlakuan 1,82 g/polybag berbeda sedangkan faktor pupuk urea
nyata dengan tanpa perlakuan, 0,45 berpengaruh nyata terhadap volume
g/polybag dan 0,91 g/polybag, akar. Rata-rata volume akar telah di
dimana menunjukkan jumlah daun uji DNMRT pada taraf 5% disajikan
terbanyak yaitu 6,55 helai (Tabel 3). pada Tabel 4.
Hal ini dikarenakan proses
Tabel 4 : Rata-rata volume akar bibit kelapa sawit mur 6 bulan dengan pemberian
pupuk kandang ayam dan pupuk urea (ml)
Pupuk Kandang Pupuk Urea (g/Polybag) Rata-rata
(g/Polybag) 0 0,45 0,91 1,82
0 4,33 a 4,66 a 4,33 a 5,33 a 4,58 a
25 4,66 a 4,66 a 5,00 a 5,66 a 4,83 a
50 4,66 a 5,00 a 5,00 a 5,66 a 4,08 a
Rata-rata 4,55 b 4,55 b 4,66 b 5,55 a
Ket: Angka- angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan baris, berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


Tabel 4 menunjukkan bahwa ketersediaan air dan unsur hara.
pemberian pupuk kandang ayam dan Lingga(2005), menyatakan bahwa
pupuk urea berbeda tidak nyata antar pemberian unsur hara melalui pupuk
perlakuan, namun meningkat pada pada batas tertentu dapat
kombinasi pupuk kandang ayam memberikan penggaruh yang nyata,
dengan dosis 25 g/polybag, dan tetapi pemberian terlalu sedikit tidak
pupuk urea 1,82 g/polybag. memberikan pengaruh, sedangkan
didapatkan volume akar yaitu 5,66 pemberian yang terlalu banyak dapat
ml. Hal ini diduga bahwa bibit menyebabkan terjadinya keracunan
kelapa sawit membutuhkan unsur Pemberian pupuk urea
hara untuk dirombak menjadi mengalami peningkatan terhadap
senyawa-senyawa yang mudah volume akar bibit kelapa sawit.
diserap yang ditunjukkan melalui Perlakuan yang memberikan
pemberian pupuk kandang ayam. kecenderungan lebih baik terjadi
Menurut Lingga, (1999) bahwa pada perlakuan urea dengan dosis
bahan organik mampu memperbaiki 1,82 g/polybag yaitu 5,55 ml (Tabel
struktur tanah dengan membentuk 4). Hal ini dikarenakan proses
butiran tanah yang lebih besar oleh pembentukan akar tidak terlepas dari
senyawa perekat yang dihasilkan peranan unsur hara seperti nitrogen
mikro organisme yang terdapat pada dan fosfat yang terdapat pada
bahan organik. medium tanam dan yang tersedia
Pemberian pupuk kandang bagi tanaman. Salah satu sumber
ayam menunjukkan hasil berbeda ketersediaan nitrogen adalah berasal
tidak nyata antar perlakuan, namun dari pupuk urea. Menurut
pada Tabel 4 diketahui bahwa Hardjowigeno (2003) bahwa
pemberian dosis pupuk kandang nitrogen diperlukan tanaman untuk
ayam 25 g/polybag dapat memproduksi protein dan bahan-
meningkatkan volume akar yaitu bahan penting lainya dalam proses
4,83 ml. Hal ini diduga bahan pembentukan sel yang cukup pada
organik yang terdapat pada pupuk akar akan meningkatkan kemampuan
kandang ayam dapat mengaktifkan akar dalam menyerap unsur hara,
aktifitas jasad renik yang semakin yang diperlukan sel-sel untuk
aktif di dalam tanah.Sutejo (2002), melakukan aktifitas pembelahan dan
menyatakan bahwa pemberian pupuk pembesaran sel.
organik dapat meningkatkan aktifitas
jasad renik di dalam tanah dan 5. Ratio Tajuk Akar (g)
mempertinggi daya serap tanah Hasil sidik ragam
terhadap unsur hara yang tersedia, menunjukkan bahwa interaksi
karena struktur tanah menjadi baik pemberian pupuk kandang ayam dan
sehingga akar dapat menyerap unsur pupuk urea berpengaruh tidak nyata
hara dengan mudah. terhadap rasio tajuk akar, sedangkan
Pertumbuhan perakaran faktor pupuk kandang ayam dan
tanaman dipengaruhi oleh beberapa pupuk urea berpengaruh nyata
faktor diantaranya unsur hara dan terhadap rasio tajuk akar. Rata-rata
air.Menurut Lakitan (1996), bahwa rasio tajuk akar telah di uji
yang mempengaruhi pola penyebaran DNMRTpada taraf 5% disajikan
akar antara lain adalah suhu, aerase, pada Tabel.5

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


Tabel 5 : Rata-rata ratio tajuk akar bibit kelapa sawit umur 6 bulan
denganpemberian pupuk kandang ayam dan pupuk Urea (g)
Pupuk Kandang Pupuk Urea (g/Polybag) Rata-rata
(g/Polybag) 0 0,45 0,91 1,82
0 2,21 a 2,57 a 2,63 a 3,03 a 2,61 b
25 2,39 a 2,52 a 2,63 a 2,77 a 2,68 ab
50 2,59 a 2,54 a 2,77 a 3,16 a 2,76 a
Rata-rata 2,40 d 2,54 c 2,67 b 3.13 a
Ket: Angka- angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan baris, berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan tanpa pemberian pupuk
pemberian pupuk kandang ayam dan kandang ayam, namun berbeda tidak
pupuk urea berbeda tidak nyata antar nyata dengan pemberian pupuk
perlakuan, namun cenderung kandang ayam 25 g/polybag . Hal ini
meningkat pada kombinasi pupuk diduga aktifitas jasad renik yang
kandang ayam dengan dosis 50 semakin aktif dikarenakan
g/polybag dan pupuk urea 1,82 ketersedian bahan organik di dalam
g/polybag, denganrasio tajuk akar tanah. Sarief (1985), menyatakan
yaitu 3,16 g. Hal ini diduga bahwa ketersedian unsur hara yang
pemberian pupuk kandang ayam 50 diserap oleh tanaman merupakan
g/polybag dengan pemberian pupuk salah satu faktor yang dapat
urea 1,82 g/polybag sudah dapat mempengaruhi pertumbuhan
memenuhi ketersediaan unsur hara di tanaman yaitu tajuk akar tanaman.
dalam tanah sehingga unsur hara Pemberian pupuk urea
menjadi tersedia untuk pertumbuhan mengalami peningkatan terhadap
bibit kelapa sawit. Unsur hara yang ratio tajuk akar bibit kelapa sawit,
tersedia akan dimanfaatkan untuk pemberian pupuk urea 1,82
pertumbuhannya, seperti g/polybag berbeda nyata dengan
pertumbuhan tajuk dan akar.Gardner tanpa pemberian urea. Hal ini diduga
et al. (1991), menyatakan bahwa nitrogen merupakan unsur hara yang
nilai rasio tajuk akar menunjukkan terpenting dalam proses
seberapa besar hasil fotosintesis yang perkembangan akar tanaman, maka
terakumulasi pada bagian- bagian apabila unsur nitrogen telah
tanaman. Hal ini diduga bahwa hasil tercukupi bagi tanaman maka akan
ratio tajuk akar melalui proses mempercepat perkembangan akar
fotosintesis, lebih banyak tanamana kelapa sawit. Sumber
ditranslokasikan kebagian tajuk dari nitrogen dapat berasal dari pupuk an-
pada kebagian akar tanaman. Ratio organik maupun pupuk organik
tajuk akar merupakan faktor penting seperti pupuk kandang ayam.
dalam pertumbuhan tanaman Suriatna (1988), menyatakan bahwa
dimana mencerminkan proses unsur hara utama yang dibutuhkan
penyerapan unsur hara. Untuk bibit oleh tanaman adalah nitrogen yang
tanaman tahunan, ratio tajuk akar umumnya sangat diperlukan untuk
yang baik berkisar antara 2,5-3,5 g. pertumbuhan vegetatif khususnya
Pemberian pupuk kandang akar dan daun.
ayam 50 g/polybag menunjukkan
hasil berbeda nyata dengan

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


6. Berat Kering Bibit (g) sedangkan faktor pupuk kandang
ayam dan pupuk urea berpengaruh
Hasil sidik ragam
nyata terhadap berat kering bibit.
menunjukkan bahwa interaksi
Rata-rata berat kering bibit telah di
pemberian pupuk kandang ayam dan
uji DNMRT pada taraf 5% disajikan
pupuk urea berpengaruh tidak nyata
pada Tabel 6.
terhadap berat kering bibit,
Tabel 6 : Rata-rata berat kering bibit kelapa sawit (g) umur 6 bulan dengan
pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk urea (g)
PupukKandang Pupuk Urea (g/Polybag) Rata-rata
(g/polybag) 0 0,45 0,91 1,82
0 38,47 a 38,55 a 40,00 a 45,53 a 40,64 b
25 38,39 a 38,39 a 40,38 a 49,47 a 41,69 a
50 38,61 a 39,80 a 41,41 a 47,84 a 41,92 a
Rata-rata 38,49 c 38,95 c 40,60 b 47,61 a
Ket: Angka- angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan baris, berbeda tidak
nyata menurut DNMRT pada taraf 5%
Tabel 6 menunjukkan bahwa harus tersedia dalam tanaman
pemberian pupuk kandang ayam dan sebelum terbentuknya sel-sel baru,
pupuk urea berbeda tidak nyata antar karena pertumbuhan tidak dapat
perlakuan, namun cenderung berlangsung tanpa ada unsur
meningkat pada kombinasi pupuk nitrogen.
kandang ayam dengan dosis 25 Dwijosaputra(1985),
g/polybag dan pupuk urea 1,82 menyatakan bahwa pertumbuhan
g/polybag, dengan berat kering yaitu dinyatakan sebagai pertambahan
49,47 g. Hal ini diduga kandungan ukuran yang mencerminkan
unsur hara pada pupuk kandang 25 pertambahan protoplasma yang
g/polybag dan pupuk urea 1,82 dicirikan pertambahan berat kering
g/polybag mampu mendukung proses tanaman. Oleh karena itu,
fisiologis tanaman sepertifotosintesis ketersediaan unsur hara nitrogen,
dan transpirasi sehinggapemanfaatan fosfor, kalium dan magnesium yang
unsur hara olehtanaman lebih efisien. optimal bagi tanaman dapat
Pemupukan akan berpengaruh positif meningkatkan klorofil, dimana
terhadap pertumbuhan tanaman dengan adanya peningkatan klorofil
apabila diberikan pada kisaran dosis maka akan meningkat aktifitas
yang tepat, seimbang dan sesuai fotosintesis yang menghasilkan
dengan kebutuhan tanaman. asimilat yang lebih banyak yang
Widyaastuty(1992) mengungkapkan akan mendukung berat kering
bahwa tinggi rendahnya berat kering tanaman.
tanaman tergantung pada banyak MenurutJumin (1987), berat
atau sedikitnya serapan unsur hara kering tanaman mencerminkan status
yang berlangsung selama proses nutrisi tanaman karena berat kering
pertumbuhan tanaman. Nyakpa tanaman tergantung pada jumlah sel,
(1988), menambahkan nitrogen ukuran sel penyusun tanaman dan
adalah penyusun utama berat kering tanaman pada umumnya terdiri dari
tanaman muda dibandingkan 70% air dan dengan pengeringan air
tanaman lebih tua. Unsur nirogen

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


diperoleh bahan kering berupa zat- nitrogen dalam bentuk tersedia
zat organik. sehingga proses pertumbuhan
Pemberian pupuk kandang vegetatif tanaman menjadi lebih
ayam menunjukkan hasil perlakuan sempurna. Menurut Novizan (2005),
50g/polybag berbeda nyata dengan nitrogen merupakan unsur hara
tanpa pemberian pupuk kandang utama yang sangat dibutuhkan oleh
ayam, dan berbeda tidak nyata pada tanaman untuk pertumbuhan
perlakuan 25 g/polybag, namun pada vegetatif seperti akar, batang dan
Tabel 6 diketahui bahwa duan. Gardner et al. (1991), juga
penambahan dosis pupuk kandang menyatakan bahwa nitrogen dan air
ayam pada dosis 50 g/polybag dapat akan meningkatkan tinggi
meningkatkan berat kering bibit tanaman.Nitrogen sangat dibutuhkan
yaitu 41,92 g. Hal ini dikarenakan untuk pembelahan sel dan
pemberian pupuk kandang ayam pembesaran sel, sehingga unsur ini
dapat menyumbangkan peranannya sangat dibutuhkan untuk
di dalam zat hara, menaikkan daya pertumbuhan tanaman.
pegang air serta dapat memperbaiki
KESIMPULAN DAN SARAN
struktur tanah. Hamid (2004),
menyatakan bahwa fungsi lain dari Kesimpulan
pupuk kandang adalah peranannya Penggunaan pupuk kandang
dalam memperbaiki struktur tanah, ayam pada tanaman kelapa sawit
suhu tanah, kimia dan biologi tanah. berpengaruh nyata terhadap
Pemberian pupuk kandang ayam pertambahan diameter bonggol, ratio
dapat membantu pembentukan tajuk akar, berat kering tanaman.
struktur tanah yang lebih baik. penelitian ini memberikan pengaruh
Menurut Hakim et al. (1986), pupuk yang terbaik pada dosis pupuk
kandang ayam disamping dapat kandang ayam 25 g/polybag.
menambah unsur hara di dalam tanah Penggunaan pupuk urea pada
juga dapat meningkatkan humus, tanaman kelapa sawit berpengaruh
memperbaiki struktur tanah dan terhadapsemua parameter
mendorong kehidupan jasad renik pertambahan tinggi tanaman,
dalam tanah. diameter bonggol, pertambahan
Pemberian pupuk urea jumlah daun, volume akar, ratio
mengalami peningkatan terhadap tajuk akar dan berat kering tanaman,
berat kering bibit kelapa sawit, penelitian ini yang memberikan
dimana pemberian pupuk urea 1,82 pengaruh yang terbaik pada dosis
g/polybag berdeda nyata dengan pupuk urea 1,82 g/polybag.
perlakuan lainya dengan berat kering Kombinasi antara pupuk
bibit yaitu 47,61 cm. Hal ini diduga kandang ayam dan pupuk urea tidak
unsur hara yang diserap dapat menunjukkan pengaruh terhadap
mencukupi kebutuhan bibit. Nitrogen semua parameter, namun cenderung
adalah faktor utama yang meningkat pada kombinasi
berpengaruh terhadap berat kering pemberian pupuk kandang aya 25
bibit kelapa sawit, pemberian pupuk g/polybag dan pupuk urea1,82
urea dengan dosis yang tepat sangat g/polybag.
berpangaruh dalam penyedian

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


Saran kelapa sawit yang baik dapat
Berdasarkan hasil penelitian diberikan dengan kombinasi pupuk
yang telah dilakukan untuk kandang 25 g/polybag dan pupuk
mendapatkan pertumbuhan bibit urea 1,82 g/polybag.
DAFTAR PUSTAKA lingga. 1999. Petunjuk Pengunaan
Pupuk. Penebar Swadaya.
Aritonang,1996.Pemupukan Kelapa
Jakarta.
Sawit Sumber Pakan Ternak
di Indonesia, Jurnal
Penelitian.
Lingga , 2005. Petunjuk
Dwijoseputra. D. 1985. Pengantar
Pengunaan Pupuk. Penebar
Fisiologi Tumbuhan.
Swadaya. Jakarta.
Gramedia. Jakarta.
Lubis . A. R. 1992. Kelapa
Gardner,F.P.R.B Pearce dan R. L.
Sawit di Indonesia, Pusat
Mitchell N. 1991.
Penelitian Bandar Kuala
FisiologiTanamanBudidaya.
Marihat Pematang Siantar.
UniversitsIndonesiaPress.Jakar
Sumatera Utara.
ta.
Imam, S. Dan Widyaastuti.
Gardner,F.P.R.B Pearce dan R. L.
Y.E.1992. Kelapa sawit.
MitchellN.1991.
Penebar Swadaya. Jakarta.
FisiologiTanamanBudidaya.
Novizan. 2005. Petunjuk
Universitas Indonesia Press.
Jakarta Penggunaan Pupuk Yang
Efektif. Agromedia Pustaka.
Hakim,N.,M.Y.Nyakpa.,A.M.Lubis.,
Jakarta.
S.G.Nugroho., M.R.Saul.,
Nyakpa, M. Y, A. M. Lubis M. A.
M.A.Diha., GoBan Hong., H.
Pulungan , A. Munawar, G. B.
Bailey. 1986. Dasar –Dasar
Hong dan N. Hakim. 1988.
Ilmu
Kesuburan Tanah.
Tanah.UniversitasLampung.
Universitas Lampung Press.
Hort Technology: 3 (1) :35-39.
Bandar Lampung.
Hardjowigeno. 2003. Pengantar
Purba, Razak. Akiyat, Edy Sigit
Agronomi.Gramedia
Sutarta, Agus Sutanto, Amir
Perpustakaan Umum. Jakarta
Purba, Condro Utomo, Donald
Hamid, A. K 2004. Kebijakan dan
Siahaan, Edy Suprianto,
Prospek Pengembangan
Lukman Fadli, Rolettha,
PertanianOrganik di
Sudharto, Winarna, Yurna
Provinsi Riau. Bahan Seminar
Yenni, Sugiyono, Suroso
Pertanian Organik FAPERTA
Rahutomo. 2008. Budidaya
UNRI. Pekanbaru.
Jumin, H. B. 1987. Dasar- dasar Kelapa Sawit. Pusat
Penelitian Kelapa Sawit.
Agronomi. Rajawali Press.
Medan.
Jakarta.
Pitojo, S. 1995. Penggunaan Urea
Lakitan, B. 1996. Fisiologi
Tablet. Penebar Swadaya.
PertumbuhanDan
Jakarta.
Perkembangan Tanaman.PT
Sarief, S.1985. Kesuburan Dan
Raja Garafindo.Jakarta.
Pemupukan tanah pertanian.
Jakarta.

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014


Sarief S.1992. Kesuburan Dan
PemupukanTanah Pertanian.
Jakarta.

Sutanto, R. 2002. Penerapan


Pertanian Organik. Penerbit
Kanisus. Yogyakarta.

Sutejo. M. M. 2002. Pupuk dan


Cara Pemupukan. Rineka
Cipta. Jakarta
Suriatna. 1988. Pupuk dan
Pemupukan. Medyiatma
Sarana Perkasa. Jakarta.
Widyaastuti.1992. Kelapa sawit.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Jom Faperta vol.1 No. 2 Oktober 2014

S-ar putea să vă placă și