Sunteți pe pagina 1din 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Periodontitis didefinisikan sebagai penyakit radang pada jaringan pendukung gigi yang
disebabkan oleh mikroorganisme atau kelompok mikroorganisme tertentu yang spesifik,
yang mengakibatkan kerusakan progresif dari ligamen periodontal dan tulang alveolar
dengan peningkatan pembentukan kedalaman probing, resesi, atau keduanya.Terganggunya
keseimbangan interaksi antara host dengan mikroba dalam periodonsium dapat mendukung
terjadinya periodontitis,terdapat juga beberapa penyakit sistemik ataupun kelainantertentu
yang dapat menurunkan respon host. Hal tersebut dapat mendukung terjadinya kelainan
pada jaringan periodontal.
Penyakit periodontal merupakanpenyakitgigidanmulut yang prevalensinya masih tinggi.
Di Indonesia, penyakit periodontal merupakan penyakit kedua terbanyak yang diderita
masyarakat (± 73,50%), dan sebesar 4-5% penduduk menderita penyakit periodontal lanjut
yang dapat menyebabkan gigi goyang dan lepas.
Gingivitis adalahsuatu peradangan pada jaringan periodontal tepatnya pada gingiva
akibat dari akumulasi plak bakteri yang merupakan etiologi utama yang diawali pada daerah
marginal gingiva.
Faktor penyebab penyakit periodontal dibagi menjadi 2, yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Faktor penyebab secara langsung yaitu :
1. Oral hygiene yang buruk menyebabkan akumulasi dental plak dan calculus
2. Traumatic occlusion
Faktor penyebab secara tidak langsung yaitu :
1. Food impaction
Terdapat sisa makanan disekitar gusi dan gigi yang dapat menyebabkan gesekan
dengan ‘plugger cups’
2. Chewing and smoking tobacco
Mengurangi resistensi pada jaringan, tetapi dapat menambah kerentanan terhadap
penyakit periodontal
3. Faulty restoration
Menjadi faktor utama untuk terjadinya retensi plak. Karena adanya ‘overhanging
margin of restoration’ menyebabkan ‘toothbrushing’ tidak efektif.
4. Badly desaigned partial dentures
Dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Karena restorasi ‘over contour’ atau
pembuatan gigi palsu dapat menyebakan peningkatan akumulasi plak.
5. Orthodontic appliances
Digunakan setiap hari (siang dan malam), dan apabila tidak dibersihkan dapat
menyebabkan akumulasi plak
6. Lack of lip seal
Menyebabkan hiper plastic gingivitis di segmen anterior, biasanya terjadi di bagian
insisiv maksilla disertai mouth breathing.

Indeks penyakit periodontal merupakan indeks CPITN (WHO) untuk mengukur kondisi
jaringan periodontal serta perkiraan kebutuhan perawatannya. Penyakit periodontal diukur
dengan ada tidaknya perdarahan atau saku periodontal dengan indeks CPI Modified.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan perhitungan dari CPI (Community Periodontal Index)
2. Bagaimana konsep dan perhitungan Gingival Index (GI)

1.3 Tujuan
1.untuk mengetahui bagaimana konsep serta penghitungan Community Periodontal Index
(CPI)
2. Untuk mengetahui bagimana konsep serta perhitungan Gingival Index (GI)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan perhitungan Gingival Index

 GI (Gingival Indeks)

MenurutBathla (2011), pengukuran gingival indeksbertujuanuntukmenilaikekerasan gingiva


ataugusi yang terdiridariwarna, konsistensidanperdarahanketikadilakukan probing. Gigi
indekspada GI (Gingival Indeks), yaitugigi 16, 11, 24, 36, 31, 44.

Rumus :

Total Skor Gingiva dibagi (Jumlah Gigi Indeks X Jumlah Permukaan yang Diperiksa).
Pada perkembangannya, pengukuran gingival indeks tidak lagi ada tindakan probing,
pengukuran ini dinamakan Modifikasi Gingival Index (MDI).

KriteriaGI :

0 = normal, tidak ada perdarahan

1 =keradanganringan, terlihatadasedikitpewarnaanpada permukaan gingiva,


tetapitidakadaperdarahan

2 = keradangansedang, warnakemerahan, adanyapembengkakandanterjadiperdarahanpadasaat


probing
3 =Keradanganbesarwarnakemerahanadapembengkakanadanyaperdarahanspontan.

Kriteria penilaian GI :

Baik = 0,1 – 1,0

Sedang = 1,1, – 2,0

Buruk = 2,1 – 3,0

Skor penilaian untuk Modifikasi Gingival Index adalah sebagai berikut :


Skor 0 : Tidak terdapat peradangan gingiva
Skor 1 : Terdapat peradangan ringan yaitu ada sedikit perubahan warna, ada sedikit perubahan
tekstur sebagian margin atau papila.
Skor 2 : Terdapat peradangan ringan yaitu ada sedikit perubahan warna, terdapat perubahan
tekstur pada keseluruhan unit margin dan papilla gingiva.
Skor 3 : Terdapat peradangan sedang yaitu terlihat gingiva mengkilat, warna kemerahan, ada
edema, hipertrofi unit margin atau papilla gingiva.
Skor 4 : Terdapat peradangan berat yaitu terlihat warna merah terang, edema, hipertrofi,
perdarahan spontan, dan ulserasi atau kongesti.

2.2 Konsep dan Perhitungan Community Periodontal Index

CPITN (Community Periodontal Index For Treatment Needs)


MenurutHerijuliant (2008), CPITN di pergunakan untuk mendapatkan gambaran tingkat
kondisi jaringan periodontal danbaikmacammaupunbesarnyakebutuhanperawatan. Instrumen
yang sering digunakan untuk pemeriksaan status periodontal dan kebutuhan perawatan dalam
suatu komunitas tertentu adalah Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN).
Indeks CPITN merupakan suatu alat yangdikembangkan oleh WHO untuk
menggambarkan dan mengevaluasi status jaringan periodontal pada populasi penelitian dengan
mengukur kebutuhan akan perawatan penyakit periodontal serta merekomendasikan jenis
perawatan yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit periodontal. Indeks periodontal ini sudah
sejak lama digunakan karena memiliki kelebihan serta efektif digunakan untuk survey
epidemiologi dalam suatu penduduk. Community Periodontal Index of Treatment Needs
(CPITN) adalah suatu survey akan kebutuhan perawatan periodontal yang memberi informasi
tentang prevalensi dan keparahan penyakit periodontal. Sistem kebutuhan perawatan periodontal
telah dimodifikasi menjadi CPITN pada tahun 1978 dan disadur dari epidemiologi survey oleh
WHO dan FDI. Modifikasi ini termasuk merekomendasikan penggunaan probe WHO, pada gigi
molar dan gigi insisivus pertama kanan sebagai indeks gigi, dan tambahan kategori dengan poket
lebih dari 6 mm yang membutuhkan perawatan komplek seperti bedah atau root planning dengan
anastesi.
CPITN mempunyai keuntungan dalam penggunaanya yakni lebih sederhana, cepat dan
akurat dibanding dengan Periodontal Index dalam hal mengidentifikasi keparahan penyakit dan
kebutuhan perawatan dengan menggunakan periodontal probe sehingga lebih spesifik.
Kelemahannya adalah pencatatan CPITN hanya berdasar pada indeks gigi, dan mungkin over
estimate terhadap tingkat keparahan, tidak melibatkan attachment loss yang menggambarkan
periodontitis pada saat dahulu atau sekarang dan kesalahan dalam penomoran sekstan yang akan
merubah klasifikasi setelah perawatan

Prinsipkerja CPITN adalahsebagaiberikut:

1. Mempergunakan sonde khusus yang disebut Periodontal probe


2. Terdapatsextan yang meliputi 6 buahsextan
3. Terdapatgigiindeks
4. Terdapatnilai/ skoruntukberbagaitingkatankondisijaringan periodontal
5. Menentukanskortertinggidengan KKP (KategoriKebutuhanPerawatan)

Gigi indeksuntuk orang dewasausia 20 tahunkeatasadalah

7 6 1 6 7

7 6 1 6 7

Gigi indeksuntukanakusia 19 tahunkebawah

6 1 6

6 1 6

Menentukanjumlahsektan rata-rata yang terkenapenyait periodontal

Berdarah
N S e h a t Calculus (C) PoketDangkal (P1) PoketDalam (P2) TidakDinilai
( B )
0 1+2+3+4 2+3+4 3 + 4 4 X

∑ Sextan / Resp ∑ Sextan / Resp ∑ Sextan / Resp ∑ Sextan / Resp ∑ Sextan / Resp ∑ Sextan / Resp

Tabelkebutuhanperawatan:

K o d e K r i t e r i a T r a e t m e n t N e e d s

T N 0 S e h a t –

T N 1 ( B + C + P 1 + P 2 ) E I K M

T N 2 ( C + P 2 + P 2 ) E I K M + S k

T N 3 P 1 + P 2 E I K M + S k

T N 4 P 2 E I K M + P k

Keterangan:

1. EIKM (EdukasidanInstruksiKesehatanMulut)
2. Sk (Skalling)
3. Pk (PerawatanKompleks)
4. Analisis Saliva
5. Rest saliva atau saliva istirahat

Dalam pemeriksaan CPITN perlu diperhatkan


1. Apabila salah satu gigi geraham atau molar dan juga gigi seri atau
i n c i s i v u s t i d a k a d a t i d a k diperlukan penggantian gigi.
2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi indeks maka gigi dalam sektan
tersebut diperiksa semuanya dan yang diambil adalah gigi dengan skor tertinggi.
3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan molar kedua (M2) untuk menghindari
false pocket.
4. Umur 15 tahun kebawah pencatatan hanya dilakukan bila ada perdarahan daerah gusi dan
karang gigi saja.

S-ar putea să vă placă și