Sunteți pe pagina 1din 49

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 4

HESTI WULANDARI
IBNU ANSYAR
INTAN PERMATA SARI
KARMILA
KING PERSON HERNANDO
LARASATI AKJULIMA
LEDYS AMELIA
MARTINA WISDAYANTI

S1 KEPERAWATAN (3A)

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


2018
I. KONSEP DASAR KELUARGA

1. DEFENISI KELUARGA

Keluarga adalah kumpulan dua orang manusia atau lebih, yang satu sama lain saling
terikat secara emosional, serta bertempat tinggal yang sama dalam satu daerah yang
berdekatan (Friedman,2002).
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (UU No 10 tahun 1992).
Dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah kumpulan dua individu atau lebih yang terikat
oleh darah, perkawinan, atau adopsi yang tinggal dalam satu rumah atau jika terpisah tetap
memperhatikan satu sama yang lain

2. STRUKTUR KELUARGA

a) Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi: (1) bersifat terbuka dan jujur, (2) selalu
menyelesaikan konflik keluarga, (3) berfikir positif, dan (4) tidak mengulang-ulang isu dan
pendapat sendiri. Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
bias disebabkan oleh beberapa factor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender,
chanel-media, massage, entvirontment dan receiver.( friedman 2010)

Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:


1) Karakteristik pengirim yang berfungsi
 Yakin ketika menyamoaikan pendapat
 Jelas dan berkualitas
 Meminta feedback
 Menerima feedback
2) Pengirim yang tidak berfungsi
 Lebih menonjolkan asumsi
 Ekspresi yang tidak jelas
 Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu
yang tidak didasari pertimbangan yang matang
 Tidak mampu mengemukakan kebutuhan atau keinginannya
 Komunikasi yang tidak sesuai
3) Karakteristik penerima yang berfungsi
 Mendengar
 Feedback
 Memvalidasi
4) Penerima yang tidak berfungsi
 Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
 Diskualifikasi
 Offensive
 Kurang mengekplorasi
 Kurang memvalidasi
5) Pola komunikasi didalam keluarga yang berfungsi
 Menggunakan emosional
 Komunikasi terbuka dan jujur
 Hirarki dan kekuatan dan peraturan keluarga
 Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6) Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
 Focus pembicaraan hanya pada seseorang (tertentu)
 Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
 Kurang empati
 Selalu mengulang isu dan mendapat sendiri
 Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
 Komunikasi tertutup
 Bersifat negative
 Mengembangkan gossip

b) Struktur peran
Peran adalah serangakaian perilaku yang di harapkan sesuai dengan posisi social yang
diberikan. Yang di maksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam
masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.( friedman 2010)
Harapan masyarakat Perilaku/penampilan

Contoh peran Peran yang


diterima

Kepribadian
individu

Perkembangan perilaku
Perilaku peran anggota keluarga
Peranan ayah :pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
Peran ibu :mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, serta bias berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarga.
Peranan anak :melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental social dan spiritual.

c) Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau actual) dari individu untuk
mengendaliakn atau empengaruhi untuk merubah orang alain kearah positif.
Tipe structural kekuatan:
o Legitimate Power/Authority;
o Referent power;
o Reward;
o Power;
o Coercive power;
o Affectif power
d) Nilai nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sitem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma peraturan.
Norma adalah adalah pola perilaku yang abik, menurut system nilai dalam keluarga,
budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan denhgan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Struktur keluarga
1) Patrilokal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2) Matrilokal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generas dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.

3) Patrilokal : adalah adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama saudara sedarah
suami.

4) Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama saudara sedarah istri.

5) Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan


keluarga,dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami istri

3. TIPE ATAU BENTUK KELUARGA

a TRADISIONAL NUCLEAR :
keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja diluar
rumah
b EXTENDED FAMILY :
keluaga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, sepupu,
paman , bibi, dll.
c RECONSTITUTED NUCLEAR :
pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik bawaan dari perkawinan lama
maupun hasil dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah
d NIDDLE AGE/AGING COUPLE :
suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak
sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karir
e DYADIC NUCLEAR :
suami istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak , keduanya atau salah satu bekerja
diluar rumah
f SINGLE PARENT :
satu orang tua senagai akibat dari perceraian/kematian pasangannya dan anak-anaknya
dapat tinggal dirumah/diluar rumah
g DUAL CARRIER :
suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h COMMUTER MARRIED :
suami istri/keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu
i SINGLE ADULT :
wanita/pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin
j THREE GENERATION :
tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
k INSTITUTIONAL :
Anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti
l COMUNAL :
satu rumah terdiri dari dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas
m GROUP MARRIAGE :
satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya didalam satu kesatuan keluarga
dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain da semua adalah orang tua dari anak-anak
n UNMARRIED PARENT AND CHILD :
ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi
o COHIBING COUPLE :
dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin
TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

TAHAP I : KELUARGA PASANGAN BARU


Pembentukan pasangan menandkana permulaan suatu keluarga brau dengan pergerakkan
dari membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim yang baru.Tahap ini juga disebut
tahap pernikahan.
a) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA. Membentuk pernikahan yang
memuaskan bagi satu sama lain, berhubungan sevara harmonis dengan jaringan
kekerabatan, dan pada periode ini, perencanaan keluarga meliputi tiga tugas kritis :
 MEMBENTUK PERNIKAHAN YANG MEMUASKAN BAGI KEDUA
BELAH PIHAK

Pada saat kedua orang menyatu dalam sebuah pernikahan, perhatian pertama
mereka adalah mempersiapkan tipe baru dalam kehidupan bersama.
Membentuk hubungan sukses bergantung pada akomodasi mutual yang baru
saja didiskusikan dan berdasarkan sifat yang saling melengkapi, atau bersama
–sama mneyesuaikan kebutuhan dan minat pasangannya.
Selain itu, seberapa besar kesuksesan pengembangan hubungan pernikahan
akan bergantung pada seberapa baik setiap pasangan membedakan atau
memisahkan keluarga masing-masing dari keluarga asli mereka
 BERHUBUNGAN SECARA HARMONIS DENGAN JARINGAN
KEKERABATAN.

Perpindahan peran dasar terjadi dalam pernikahan pertama, pada saat


pasangan berpindah dari rumah orang tua mereka kelatar tempat baru.secara
bersamaan mereka menjadi anggota dari tiga buah keluarga masing-masing
keluarga asli mereka ditambah keluarga mereka sendiri yang baru saja mereka
ciptakan.
 MERENCANAKAN SEBUAH KELUARGA.

Memiliki atau tidak memiliki anak dan menetapkan waktu kehamilan adalah
keputusan keluarga yang penting.Mckinney (2000) menekankan pentingnya
mempertimbankan kehamilan keluarga secara menyeluruh ketika seseorang
bekerja dalam unit keperawatan maternitas.
b) PERHATIAN KESEHATAN

Perhatikan kesehatan pada saat inimeliputi perhatian yang terkait dengan penyesuaian
peran seksual dan pernikahan,penyuluhan dan konseling keluarga berencana,serta
komunikasi.

TAHAP II: CHILDBEARING FAMILY


Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan.Transisi kemasa menjadi orang tua adalah salah satu kunci dalam siklus kehidupan
keluarga. Dengan kelahiran anak pertama, keluarga menjadi kelompok trio,membuat system
yang permanen pada keluarga untuk pertama kalinya.

a) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Setelah hadirnya anak pertama, keluarga memiliki beberapa tugas perkembangan


penting.Suami, istri dan anak harus mempelajari peran barunya, sementara unit
keluarga inti mengalami pengembangan fungsi dan tanggung jawab. Hal ini
melibatkan pertautan yang silmutan dari tugas perkembangan setiap anggota keluarga
da keluarga sebagai keseluruhan

b) PERHATIAN KESEHATAN

Perhatian keluarga pada tahap ini dimulai dengan persiapan menjadi orang tua.
Konseling keluarga berencana harus dimulai selama periode prenatal atau
pascapartum karena banyak pasangan yang tidak menunggu untuk memulai kembali
hubungan seksual sampai pemerksaan pascapartum tradisional yang berlangsunng
selama enam minggu.

TAHAP III : KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH


Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia dua setengah
tahun dan di akhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga
sampai lima orang, dengan posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-laki, dan
putri-saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda
a) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Keluarga saat ini berkembang baik secara jumlah maupun kompleksitas. Kebutuhan
anak prasekolah dan anak kecil lainnya untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka,
dan kebutuhan orang tua akan privasi diri, membuat rumah dan jarak yang adekuat
menjadi maslah utama. Peralatan da fasilitas juga harus aman untuk anak-anak,
karena alas an itu mortalitas dan disabilitas pada thap ini sebagian besar terjadi karena
cidera.Mengkaji rumah tentang adanya bahaya keselamatan.

b) PERHATIAN KESEHATAN

Masalah kesehatan fisik yang utama adalah seringnya penyakit menular yang dialami
oleh anak dan umumnya cidera akibat jatuh, luka bakar, keracunan, dan cidera lain
yang terjadi selama masa prasekolah.

TUGAS IV : KELUARGA DENGAN ANAK SEKOLAH


Tahap ini mulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu penuh, biasanyan
pada usia 5 tahun, dan di akhiri ketika ia mencapai pubertas, sekitar usia 13 tahun. Keluarga
biasanya mencapai jumlah anggota keluarga maksimal dan hubungan keluarga pada akhir
tahap ini juga maksimal
a) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Salah satu tugas kritis orang tua dalam menyosialisasikan anak-nak mereka pada saat
ini adalah ermasuk meningkatkan prestasi sekolah.tugas yang lainnya adalah
mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan.
b) PERHATIAN KESEHATAN

Kondisi cacat pada anak dapat menjadi ringan selama periode kehidupan anak ini.
Perawat dan guru akan mendeteksi banyak defek visual, pendengaran, dan bicara
selain mempelajari masalah gangguan perilaku, perawatan gigi yang tidak adekuat,
penganiyaan anak, penyalah gunaan zat, dan penyakit.

TAHAP V : KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA


Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap kelima dari siklus atau perjalanan kehidupan
keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun
dapat lebih singkat jka anak meninggalkan keluarga lebuh awal atatu lebih laam jika anak
tetap tinggal dirumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Tujuan utama keluarga pada
tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatan keluarga untuk memberikan tanggung jawab
dan kebebasan remaja yang lebih besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa
muda.

a) PERAN TANGGUNG JAWAB DAN MASALAH ORANG TUA

Tidak ada gunanya mengatakan bahwa tugas membesarkan anak remaja saat ini
adalah tugas orang tua yang tersulit. Meski demikian, orang tua harus berhadapan
dengan uji keterbatasan yang tidak beralasan yang telah ditetapkan dalam keluarga
pada saat keluarga tersebut melalui proses “melepaskan” secara bertahap

b) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Tugas perkembangna keluarga yang pertama dan utama pada thap ini adalah
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan kematangan
remaja dan semakin meningkatnya otonomi.

c) PERHATIAN KESEHATAN

Pada tahap ini, kesehtan fisik anggota keluarga biasanya baik, tetapi promosoi
kesehatan tetap merupakan perhatian yang penting.

TAHAP VI : KELUARGA MELEPASKAN ANAK DEWASA MUDA


Permulaan fase kehidupan keluarga ini ditandai dengan perginya anak pertama dari
rumah orang tua dan berakhir dengan “kosongnya rumah”, ketika anak terkahir juga telah
meninggalkan rumah. Tahap ini dapat cukup siingkat atau bertahan lama, bergantung jumlah
anak dalm keluarga

a) TUGAS PERKEMBANGAN KELURGA,

Pada saat keluarga membantu anak tertua untuk ke dunia luar, orang tua juga
terlibat dengan anak terkecilnya , yaitu membantu mereka menjadi mandiri. Dan
ketika anak yang telah “terjun ke dunia luar tersebut” menikah, keluarga adalah
memperluas lingkaran keluarga untuk memasukkan anggota baru dari pernikahan
dan menerima gaya hidup dan nilai pasangan itu sendiri.
b) PERHATIAN KESEHATAN

Perhatian kesehatan utama melibatkan masalah komunikasi antara anak dewasa


muda dan orang tua mereka, maslah transisi peran bagi istri dan suami, perhatian
pemberi asuhan, dan kegawatan kondisi kesehtan kronik atau factor-faktor
predisposisi seperti tingginya kadar kolesterol, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

TAHAP VII: ORANG TUA PARUH BAYA


Tahap ketujuh dari sirkus kehidupan keluarga, merupakan tahap masa pertengahan
bagi orang tua, dimulai ketika anak terakir meninggalkan rumah dan berakir dengan pensiun
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua berusia 45
sampai 55 tahun dan berakhir dengan pensiunnya pasangan, biasanya 16 sampai sampai 18
tahun kemudian. Biasanya, pasangan baru di tahun-tahun pertengahan mereka merupakan
keluarga inti, walaupun tetap berinteraksi dengan orang tua lansia mereka dan dengan
anggota keluarga lain dafri keluarga asalnya, dan dengan keluarga baru yang didapat dari
pernikahan anak cucu (keturunan) mereka. Pasangan pasca-menjadi orang tua saat ini tidak
lagi terisolasi, semakin banyak pasangan paruh baya yang tidak lagi melaksanakan kesibukan
harian mereka dan meluangkan waktu lebih banyak dalam fase pascaparental, dengan
perluasan hubungan kekeluargaaan antara empat generasi bukanlah hal yamg jaramg (Roth,
1996a).
a) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA.

Pada saat anak terkir meninggalkan rumah, banyak wanita memprogramkan


kembali energi mereka dan bersiap-siap untuk hidup dalam kesepian.Bagi
beberapa wanita, krisis paruh baya dialami selama priode awal siklus kehidupan
ini. Wanita bertindak sebagai pendorong bagi anak mereka yang sedang
berkembang untuk menjadi anak yang lebih mandiri dengan mendefinisikan
kembali hubungan dengan anak mereka ( tanpa merusak hubungan personal
keluarga). Dengan tujuan mempertahankan sensasi kesejahteraan dan kesehatan
ini, lebih banyak wanita yang mulai hidup dalam gaya hidup lebih sehat dengan
mengontrol berat badanny, melaksanakan diet seimbang, memliki program
olahraga yang terartur, dan memkiliki waktu istirahat yang adekuat, serta
mendapatkan dan menikmati prestasi karier, kerja, atau prestasi kreatif lainnya.
b) PERHATIAN KESEHATAN
1) Kebutuhan promosi kesehatan
2) Perhatian hubungan pernikahan
3) Komunikasi dan hubungan dengan anak
4) Perhatian pemberi asuhan

TAHAP VIII : KELUARGA LANSIA DAN PENSIUNAN


Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pension salah satu atau
kedua pasangan, berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan, dengan berakhir kematian
pasangan yang lain

a) SIKAP MASYARAKAT TERHADAP LANSIA

Masyarakat kita menekankan pencapaian lansia di masa mudanya dan


memuliakan periode muda. Oleh karena itu orang dewasa , melalui riasan,
pakaian, dan gaya, mencoba mempertahankan penampilan muda mereka selama
mungkin.
b) KEHILANGAN YANG BIASA TERJADI PADA LANSIA DAN
KELUARGA

Pada saat penuaan berlangsung dan pension telah menjadi kenyataan, terdapat
berbagai stressor atau kehilangan yang dialami oleh beberapa lansia dan
pasangannya yang akan mengganggu transisi peran mereka.
c) TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA

Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan adalah tugas keluarga


lansia yang paling penting. Kembali kerumah individu pension/berhenti bekerja
dapat menjadi problematic
d) PERHATIAN KESEHATAN

Lansia adalah pengguna layanan kesehatan yang terbanyak.Lebih dari 4 sampai 5


lansia minimal mengalami satu penyakit kronik, da kondisi multiple merupakan
hal yang umum pada lansia. (friedman 2010)
4. FUNGSI KELUARGA

Friedman (2002) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, yaitu :


a) Fungsi efektif dan koping
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi reproduksi
d) Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi afektif dan koping


fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan
basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh keluarga.Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang
positif.Hal tersebut dipelajari dan dikembangan melalui interaksi dan hubungan dalam
keluarga.Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh
anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah:
a. Saling mengasuh. Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan
dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih
sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubugan yang hangat dan
saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar
dalam memberi hubungan dengan orang lain diluar keluarga/masyarakat.
b. Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim
yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi. Ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antara anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga.
Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-
anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.
Fungsi afektif merupakan sumber “energi” yang menentukan kebahagiaan
keluarga.Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena
fungsi afektif yang tidak terpenuhi.
Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (friedman, 2000).
Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi ini sedikit
terkontrol.
Sosialisasi dimulai sejak lahir.Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi
atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.Anggota keluarga
belajar disiplin, belajar tentang norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dalam keluarga.
Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung (rumah).
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang
sakit.Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga.Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat
dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan
tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga

5. TUGAS KESEHATAN KELUARGA


a) Mengenal masalah kesehatan dalam keluarga
b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c) Member perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat
( friedman 2010)
II. KONSEP DASAR PENYAKIT
III. TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DI KELUARGA

Hari/ Tanggal : Sabtu / 27 Oktober 2018

Jam : 14.00 WIB


A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. Umur kepala keluarga :66 tahun
3. Alamat : Kampung Baru Bawah Asam
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Pekerjaan : Petani
6. Komposisi keluarga
No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan Ket.
. Kelamin dengan KK
1. Ny N Perempuan Istri 65 SLTA Ibu -
tahun Rumah
Tangga

Genogram :

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: pasien

: Ny.C

: Tn. A

a. Tipe keluarga

Tipe keluarga yaitu NIDDLE AGE/AGING COUPLE , yaitu Tn.A dan Ny.N tinggal
dalam satu rumah dan anaknya sudah memisahkan diri.

b. Suku

Keluarga Ny.N berasal dari sukugucci, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
minang. Keluarganya tidak memiliki kebiasaan dalam budaya yang bertentangan dengan
kesehatan seperti pantangan terhadap makanan ataupun anggapan negatif terhadap penyakit
yang dideritanya.
c. Agama

Kepercayaan yang dianut keluarga Ny.N adalah Islam.Kebiasaan keluarga adalah pergi
sholat berjamaah bersama Tn.A ke Masjid dan Ny.N mengikuti majelis ta’lim.

d. Status sosial ekonomi keluarga

Ny.N mengatakan penghasilan suaminya hanya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari


karena suaminya bekerjasebagai petanidengan penghasilan ±1.000.000 rupiah untuk
memenuhi satu bulan kebutuhan sehari-hari danNy.N membantu menambah kebutuhan hidup
dengan bekerja sebagai penjual lontong sehari-hari dan mendapatkan uang tambahan dari
uang pensiun, jadi penghasilan Ny.N dalam sebulan adalah 2.000.000 digabung dengan
penghasilan Tn.A menjadi 3.000.000 , jadi dengan penghasilan itu Ny.N dan Tn.A dapat
memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan baik.
1. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Ny.N mengatakan sebelumnya pernah diperiksa dan tekanan darahnya rendah dan
Ny.N mengatakan kurang nafsu makan dan kurang suka makan daging atau makanan yang
tinggi protein, akhir-akhir ini Ny.N mengatakan kurang tidur dan kurang minum.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny.N mengatakan tidak mampu mengatasi masalah kesehatannya dan belum terlalu
paham tentang masalah kesehatannya.
c. Riwayat keluarga inti
Ny.N mengatakan pernikahannya dengan Tn.A tidak ada riwayat dijodohkan. Ny.N
dan Tn.A menikah pada tahun 1978.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.N memiliki riwayat penyakitanemia dan Tn.A tidak ada riwayat penyakit apapun.

2. Lingkungan

a. Krakteristik rumah

Rumah Ny.Nyang ditempati saat ini adalah rumah pribadi. Tipe bangunan rumah
Ny.N adalah rumah permanen. Terdapat 4 kamar tidur, 1 dapur, 3 kamar mandi, 1 ruang
tengahtempat berkumpulnya keluarga sekaligus ruang tamu.Rumah Ny.N jugabersih dan
rapi.
Denah rumah

Kamar 1 PU Ruang Tamu

Km
111

Ruang Tengah Kamar 2


PT

Kamar 3 Ruang Makan

Km

Dapur
Kamar 4
PB

Km

b. Karakteristik tetangga dan komunitas

Rumah keluarga Tn.A berada di perumnasyang padatpenduduknya, disekeliling


rumah terdapat banyak sawah Jarak antar rumah satu dengan yang lainya saling
berdekatan.Kelompok usia yang mendominasi wilayah ini adalah usia dewasa peretngahan
dan dewasa akhir. Warga mayoritas berasal dari keturunan minang. Hubungan antar warga
harmonis dan saling membantu satu sama lain. Keluarga mengatakan nyaman tinggal di
lingkungan tersebut.Masalah kesehatan yang sering ada adalah hipertensi.Fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di sekitar lingkungan yaitu puskesmas.biasanya kegiatan yang dilakukan
oleh komunitas dekat rumah adalah kegiatan gotong royong.

c. Mobilitas grafis keluarga

Keluarga menempati rumah tersebut sudah 20 tahun. Keluarga tidak pernah


pindahrumah sampai saat ini. Ketika bepergian keluarga menggunakan sepeda, motor yang
dimiliki oleh Tn.A.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi komunitas

Keluarga jarang memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga,


biasanya perkumpulan dilakukan saat malam hari. Karena Tn.A bekerja dari jam 08.00 pagi
sampai sore jam 16.00 WIB dan Ny.N bekerja sebagai pedagang.

e. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Ny.Nmemiliki sistem pendukung yang berasal dari keluarganya, meski


cukup jauh dan jarang ketemu tetapi keluarganya sering menanyakan keadaan Ny.N dan
Tn.A melalui telepon, baik kesehatan ataupun kondisi lainnya.

3. Struktur keluarga

a. Struktur peran
1) Peran formal
Tn.A berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil
keputusan di keluarga. Ny.N sebagai ibu rumah tangga berperan sebagai
pengurus rumah,berdagang,pengatur kebutuhan anggota keluarga, selain itu
Ny.N juga membantu dalam meningkatkan ekonomi atau penghasilan
keluarga dengan berdagang.
2) Peran informal
Tn.A dan NyN bersama-sama saling menjagasatu sama lain. Ny N yang saat
ini dalam tahapan lansia.Tn A sebagai suami saat ini tidak tau cara memenuhi
kebutuhan Ny N untuk mengatasi masalah pada kesehatan Ny N. Namun Ny
N sendiri juga kadangtidak bisa mengatasi masalah yang ada pada dirinya
b. Pola komunikasi
Kebersamaan pada pola komunikasi antara Ny N dan Tn A kadang tidak
terlalu menghiraukan mengenai masalah kebiasaan sehari hari mereka seperti
konsumsi makanan, pola tidur dsb
c. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, Tn A yang memegang peranan utama dalam pengambilan
keputusan termasuk mengatur dan memutuskan apa yang akan dilakukan oleh
Ny N. Umumnya setiap ada masalah, keluarga yang memegang peranan.
Kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi dan pola tidurdidalam keluarga Tn
A, sehingga Ny N mengalami hipotensi. Tn A bekerja mencari nafkah dan
Ny N juga bekerja mencari nafkah.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn A menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam
dan mengharapkan istri dan anaknya nanti menjadi anak yang berguna bagi
nusa dan bangsa serta taat didalam menjalankan setiap ajaran agama islam
yang paling utama yaitu shalat lima waktu.

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif
Anggota saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi afektif keluarga
baik. Kasih sayang yang diberikan kepada semua anggota keluarga adalah
sama. Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga saling mendukung dan
menyemangati, hubungan sangat dekat dan saling terbuka jika mempunyai
masalah
b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Tn Asering meluangkanwaktu dengan Ny N sehingga Ny N merasa


nyaman dan menjadi terbuka .
c. Fungsi Perawatan
Ny.N mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya langsung ke
puskesmas terdekat dan jika tidak sembuh, baru di bawa ke rumah sakit
setempat.Ny.N mengatakan kondisi sehat adalah ketika tubuh masih bisa
melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja. Kondisi sakit adalah ketika badan
terasa tidak enak, dan sudah tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasa. Ny.
N mengatakan tidak suka memakan daging atau yang tinggi protein serta kurang
mengkonsumsi air minum dan pola tidur Ny N tidak teratur.

5. Stres dan Koping Keluarga

a. Stresor yang dimiliki


1) Stresor jangka pendek
Ny N mengatakan kalau Ny.N takut dengan kondisi kesehatannya memburuk
karena Ny.N harus berdagang setiap hari untuk memenuhi kebutuhannnya.
2) Stersor jangka panjang
Ny.N mengatakan kalau khawatir tentang masa depan anaknya yang baru
menikah apakah anaknya bisa memenuhi kehidupannya dengan baik.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Ny.N kurang mampu mengetahui tentang penyakitnya dan belum mampu
mengatasinya. Ny.N sudah mengetahui kalau tekanan darahnya menurun ,
tetapi Ny.N tidak mau mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan
tekanan darahnya agar mencapai batas normal.
c. Strategi koping yang digunakan
Kurangnya pengetahuan Ny.N terhadap kesehatannya sehingga masalah tidak
terpecahkan.
d. Strategi adaptasi keluarga
Dari hasil pengkajian masalah-masalahkesehatannya yang terdapat dikeluarga
Ny.N tidak terpecahkan.
e. Harapan keluarga
Ny.N mengatakan ingin menciptakan suasana rumah yang sehat agar keluarga
tidak mengalami sakit dan berdo’a agar memiliki umur yang panjang dan sehatselalu
serta diberikan kemudahan dalam hidup juga kesabaran oleh Allah SWT sehingga
mampu melakukan perannya sebagai istri dan ibu yang bijaksana bagi anak-anaknya
dan suami.
6. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn.A
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, rambut bewarna
hitam
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada gangguan pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera bening,
konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas tegas dan
simetris, pembengkakan mata (-), respon terhadap cahaya (+)
Mulut dan hidung Bentuk simetris, lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada
secret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang
terlihat melalui hidung, lidah pada posisi normal, bicara tidak
pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir
lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (-), gigi
lengkap pada bagian geraham dan beberpa gigi dibagian depan.
Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retraksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusis: sonor,
Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada distensi,
perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 20 x/menit,
Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan diseluruh
lapang abdomen, tidak ada pembesaran organ
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5-6x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam, tidak
bengkak, tidak ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak tidak
muskuloskeletal terganggu, dan kekuatan otot masih kuat
BB dan TB 68 kg & 165 cm
Tanda- tanda vital TD 110/70 mmHg; Nadi 80 x/menit; Pernapasan 16 x/menit;
Suhu 37º C

Pemeriksaan Ny.N
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tebal, berwarna hitam.
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera bening,
konjungtiva agak pucat, alis mata berbatas tegas dan simetris,
pembengkakan mata (-), respon terhadap cahaya (+), tampak ada
kantung mata, tampak kurang segar atau sayu.
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna putih
kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui hidung, tidak
ada kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi
normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir
simetris, mukosa bibir agak kering , tidak ada cuping hidung,
Tidak ada lesi pada rongga mulut, perdarahan dan
pembengkakan (-), karies gigi (+),gigi tidak lengkap.
Dada dan paru-paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusi: sonor,
Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada distensi,
perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 15 x/menit,
Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan pada bagian
abdomen, tidak ada pembesaran pada abdomen.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5-6x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit tidak elastis, tidak ada lebam, tidak bengkak, tidak
ada eritema
Sistem Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh meski
muskuloskeletal kadang ada rasa nyeri pada persendian lutut, dan kekuatan otot
sudah berkurang
BB dan TB 65 kg & 158 cm
Tanda- tanda vital TD 110/70 mmHg; Nadi 70 x/menit; Pernapasan 20 x/menit;
Suhu 36,5º C
Tidur  Ny.N mengatakan setiap hari tidur hanya 5 jam
 Ny.N sering terbangun pada malam hari karena banyak
pikiran, yaitu memikirkan masalah kesehatannya,anaknya,dan
umur Ny.N yang semakin tua
 Ny.N mengatakan memulai tidur pukul 22.00
 Ny.N tampak menahan kantuk pada saat siang hari dan saat
berdagang
 Wajah Ny.N tampak sedikit tidak segar dan lesu

ANALISA DATA

No Data Diagnosa Keperawatan


1 DS : Gangguan Pola Tidur
 Ny.N mengatakan setiap hari tidur 5 jam
 Ny.N sering terbangun pada malam hari
karena banyak pikiran, yaitu memikirkan
masalah kesehatannya,anaknya,dan umur
Ny.N yang semakin tua
 Ny.N mengatakan memulai tidur pukul
22.00

DO:
 Ny.N tampak menahan kantuk pada saat
siang hari dan saat berdagang
 Wajah Ny.N tampak sedikit tidak segar dan
lesu
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2 DS : Kesiapan meningkatkan
 Ny.N mengatakan keinginan untuk manajemen kesehatan
melakukan penanganan terhadap
penyakit yang dideritanya
 Ny.N mengatakan keinginan untuk
mengontrol kesehatannya
 Ny.N mengatakan keinginan untuk
hidup sehat bersih bersama Tn.A dan
Ny.N
5. DO :
 Ny.N melakukan usaha untuk mengetahui
informasi mengenai kesehatannya dari
berbagai sumber yang tepat
 Ny.N tampak memiliki keyakinan terhadap
tindakan untuk mengontrol kesehatannya
 Ny.n tampak melakukan penanganan
terhadap risiko yang terjadi apabila suatu
saat Tn.A terkena penyakit
3. DS : Ketidakefektifan pemeliharaa
 Ny.N mengatakan tidak menentu pola kesehatan keluarga
makannya.
 Ny.N mengatakan sedikit makan nasi dlm
sehari
 Ny.N mengatakan dia tidak suka makan
daging dan yang tinggi protein
 Ny.N mengatakan tidak tau cara
meningkatkan selera makan
DO :
 Saat dilakukan pengkajian fisik didapatkan
 hasil BB = 65 kg.
 Ny.N tampak lesu
 Ny.N mata tampak konjungtiva anemis.
 Ny.N turgor kulitnya tampak kurang
elastis
 Ny.N mukosa bibirnya tampak sedikit
kering.
SKORING
1. Gangguan pola tidur pada ibu N
Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 1 3/3x1= 1 Ny.N mengatakan setiap hari tidur hanya 5
Sejahtera (3) jam,
Defisit kesehatan (3) Ny.N sering terbangun pada malam hari
Ancaman kesehatan karena banyak pikiran, yaitu memikirkan
(2) masalah kesehatannya,anaknya,dan umur
Faktor risiko (1) Ny.N yang semakin tua , Ny.N mengatakan
memulai tidur pukul 22.00 ,Ny.N tampak
menahan kantuk pada saat siang hari dan saat
berdagang dan Wajah Ny.N tampak sedikit
tidak segar dan lesu
Kemungkinan diubah: 2 2/2x2=2 Ny.N juga mengatakan kegaitan sehari-
Mudah (2) harinya membuatnya sedikit kelelahan karena
Sebagian (1) pada siang harinya berdagang.
Tidak dapat (0)
Kemungkinan 1 2/3x1= Ny.N mengatakan setiap malam sering
dicegah: 2/3 terbangun pada saat tidur
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ny.N mengatakan menginginkan kebutuhan
Membutuhkan tidurnya bisa terpenuhi dengan baik, sehingga
perhatian segera (2) tidak merasakan kelelehan dan rasa kantuk
Tidak membutuhkan saat berdagang pada siang hari.
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
Total 5 4 2/3
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 1 3/3x1= 1 Ny.N mengatakan setiap malam sering
Sejahtera (3) terbangun,tidur hanya 5 jam danNy.N
Defisit kesehatan (3) sedikit kelelahan karena berdagang pada
Ancaman kesehatan (2) siang hari .Oleh karena itu, Ny.N
Faktor risiko (1) berkeinginan untuk melakukan pengobatan.
Kemungkinan diubah: 2 2/2x2=2 Ny.N juga mengatakan rasa lelahnya akan
Mudah (2) berkurang ketika meminum obat suplemen
Sebagian (1) penambah darah yang dibelinya diwarung
Tidak dapat (0) atau obat dari rumas sakit atau puskesmas.
Kemungkinan dicegah: 1 2/3x1= Ny.N mengatakan rasa lelahnya hilang
Tinggi (3) 2/3 apabila Ny.N dapat istirahat dengan cukup
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ny.N mengatakan jika mulai terasa lelah
Membutuhkan sakit , harus segera istirahat kalau tidak
perhatian segera (2) kepala Ny.N bisa terasa pusing, dan tidak
Tidak membutuhkan bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi
yang membutuhkan
perubahan (0)
Total 5 4 2/3
3.Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga

Kriteria Bobot Total Pembenaran


Sifat masalah: 1 3/3 X1=1 Ny.N mengatakan tidak menentu pola
Defisit kesehatan (3) makannya, Ny.N mengatakan sedikit
Ancaman kesehatan makan nasi dlm sehari ,Ny.N mengatakan
(2) dia tidak suka makan daging dan yang
Faktor risiko (1) tinggi protein , Ny.N mengatakan tidak
tau cara meningkatkan selera makan
Kemungkinan diubah: 2 2/2X2=2 Keluarga kurang memahami terhadap
Mudah (2) masalah nutrisi sehingga Ny.N
Sebagian (1) beranggapan bahwa memenuhi nutrisi
Tidak dapat (0) yang baik tidak menjadi masalah bai
kesehatannya.
Kemungkinan 1 3/3X1=1 Keluarga khawatir pemenuhan nutrisi
dicegah: Ny.n tidak terpenuhi karena akan
Tinggi (3) berdampak buruk pada kesehatannya.
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1 2/2X1=1 Keluarga membiasakan memakan
Membutuhkan makanan yang mengandung tinggi protein
perhatian segera (2) dan mengatur pola makannya.
Tidak membutuhkan
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
Total 5 5
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

No Diagnosa Keperawatan Skor


1 Gangguan pola tidur pada Ny.N 4 2/3
Ny.N mengatakan setiap hari tidur hanya 5 jam,
Ny.N sering terbangun pada malam hari karena banyak pikiran, yaitu
memikirkan masalah kesehatannya,anaknya,dan umur Ny.N yang
semakin tua , Ny.N mengatakan memulai tidur pukul 22.00 ,Ny.N
tampak menahan kantuk pada saat siang hari dan saat berdagang dan
Wajah Ny.N tampak sedikit tidak segar dan lesu
2 Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan 4 2/3
Ny.N mengatakan setiap malam sering terbangun,tidur hanya 5 jam
danNy.N sedikit kelelahan karena berdagang pada siang hari .Oleh
karena itu, Ny.N berkeinginan untuk melakukan pengobatan.

3 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga 5


Ny.N mengatakan tidak menentu pola makannya, Ny.N mengatakan
sedikit makan nasi dlm sehari ,Ny.N mengatakan dia tidak suka makan
daging dan yang tinggi protein , Ny.N mengatakan tidak tau cara
meningkatkan selera makan
NURSING CARE PLAN (NCP)

No Data Diagnosa NOC NIC


1 DS : DOMAIN 4 Tidur Peningkatan tidur
 Ny.N mengatakan setiap hari tidur 5 Aktivitas/ istirahat
jam Indikator : Aktivitas-aktivitas :
 Ny.N sering terbangun pada malam KELAS 1 1. Jam tidur (2-3) 1. Tentukan pola tidur atau
hari karena banyak pikiran, yaitu Tidur / istirahat 2. Jam tidur yang diobservasi (2-3) aktivitas pasien
memikirkan masalah 3. Pola tidur (2-3) 2. Perkirakan tidur atau siklus
kesehatannya,anaknya,dan umur Diagnosis 4. Kualitas tidur (2-3) bangun pasien didalam
Ny.N yang semakin tua Gangguan pola tidur 5. Efesiensi tidur (2-3) perawatan perencanaan
 Ny.N mengatakan memulai tidur (000198) 6. Tidur rutin (3-4) 3. Monitor/catat pola tidur pasien
pukul 22.00 7. Tidur dari awal sampai habis dan jumlah jam tidur
dimalam hari secara konsisten (2- 4. Monitor pola tidur pasien, dan
DO: 3) catat kondisi fisik (misalnya,

 Ny.N tampak menahan kantuk pada 8. Kesulitan memulai tidur (2-3) apnea tidur, sumbatan jalan

saat siang hari dan saat berdagang 9. Tidur yang terputus (2-3) nafas, nyeri/ketidaknyamanan,

 Wajah Ny.N tampak sedikit tidak dan frekuensi buang air kecil )

segar dan lesu dan psikologis (misalnya,

Tekanan Darah : 110/70 mmHg ketakutan dan kecemasan )


keadaan yang mengganggu
tidur
5. Anjurkan pasien untuk
memantau pola tidur
6. Monitor partisipasi dalam
kegiatan yang melelahkan
selama menjaga untuk
pencegahan penat berlebihan
7. Dorong pasien untuk
menetapkan rutinitas tidur
untuk memfasilitasi
perpindahan dari terjaga
menuju tidur
8. Bantu untuk menghilangkan
situasi stress sebelum tidur
9. Bantu meningkatkan jumlah
jam tidur
10. Anjurkan untuk tidur siang
disiang hari jika diindikasikan
untuk memenuhi kebutuhan
tidur
11. Kelompokkan kegiatan
perawatan untuk
meminimalkan jumlah (jam)
terbangun : memungkinkan
untuk siklus tidur selama 90
menit
12. Sesuaikan jadwal pemberian
obat untuk mendukung tidur
atau siklus bangun pasien
2. DS : DOMAIN 1 Perilaku Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan
 Ny.N mengatakan keinginan Promosi Kesehatan
untuk melakukan penanganan Indikator : aktivitas-aktivitas :
terhadap penyakit yang KELAS 2 1. Menggunakan perilaku yang 1. Identifikasi faktor internal atau
dideritanya Manajemen menghindari risiko (4-5) eksternal yang dapat
 Ny.N mengatakan keinginan Kesehatan 2. Memonitor lingkungan terkait meningkatkan atau
untuk mengontrol dengan risiko (4-5) mengurangi motivasi untuk
kesehatannya Diagnosis 3. Keseimbangan aktivitas dan (ber)perilaku sehat
 Ny.N mengatakan keinginan Kesiapan istirahat (4-5) 2. Pertimbangkan riwayat
untuk hidup sehat bersih meningkatkan 4. Mempertahankan tidur yang individu dalam konteks
bersama Tn.A dan Ny.N manajemen adekuat (4-5) personal dan riwayat sosial
kesehatan (00162) 5. Menggunakan teknik-teknik budaya individu, keluarga dan
1 pengurangan stres yang efektif masyarakat
5. DO : (4-5) 3. Tentukan pengetahuan

 Ny.N melakukan usaha untuk 6. Menjaga hubungan sosial (4-5) kesehatan dan gaya hiudp

mengetahui informasi mengenai 7. Menggunakan sumber-sumber perilaku saat ini pada individu,

kesehatannya dari berbagai sumber finansial untuk meningkatkan keluarga, atau kelompok

yang tepat kesehatan sasaran

 Ny.N tampak memiliki keyakinan 8. Menggunakan latihan rutin yang 4. Bantu individu, keluarga, dan

terhadap tindakan untuk efektif (4-5) masyarakat untuk memperjelas

mengontrol kesehatannya 9. Menghindari paparan penyakit keyakinan dan nilai-nilai


Ny.n tampak melakukan penanganan menular (4-5) kesehatan
terhadap risiko yang terjadi apabila 10. Menghindari 5. Libatkan individu, keluarga,
suatu saat Tn.A terkena penyakit penyalahgunaan alkohol (4-5) dan kelompok dalam
11. Menghindari penggunaan perencanaan dan rencana
narkoba (4-5) implementasi gaya hidup atau
modifikasi perilaku kesehatan
6. Tekankan pentingnya pola
makan yang sehat, tidur,
berolahraga, dan lain-lain bagi
individu, keluarga, dan
kelompok yang meneladani
nilai dan perilaku ini dari
orang lain
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan DOMAIN 1 : Keluarga mampu mengenali Keluarga mampu mengenal
Pemeliharaan Kesehatan Promisi Kesehatan masalah kesehatan masalah
 Pengetahuan manajemen asma  Pengajaran : proses penyakit
KELAS 2 : (1832) 1. Mengkaji tingkat
Manajemen Indikator: pengetahuan tentan proses
Kesehatan 1. Tanda dan gejala asma (4-5) penyakit
2. Komplikasi asma (3-4) 2. Mengidentifikasi
DIAGNOSIS : 3. Tindakan-tindakan yang perubahan kondisi fisik
Ketidakefektifan perlu dilakukan pada saat klien
Pemeliharaan keadaan darurat (3-4) 3. Mengidentifikasi
Kesehatan ( 00099) 4. Strategi untuk mengelola kemungkinan penyebab
asma (3-4) penyakit
5. Kondisi yang memicu asma 4. Menjelaskan tanda gejala
(4-5) umum dari penyakit
6. Pembatasan aktivitas (4-5) 5. Menjelaskan komplikasi
7. Strategi untuk dari penakit
menyeimbangkan aktivitas 6. Memberikan edukasi ke
dan istirahat (3-4) pasien mengenai tindakan
untuk mengontrol penyakit
CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
1 Gangguan pola Sabtu, 27 TUK 1 Subyektif :
tidur Oktober  Dengan menggunakan lembar  Ibu N mengatakan bersedia mengikuti
2018, jam balik: kegiatan yang akan direncanakan atau
14.00 WIB  Membina hubungan baik dengan dijelaskan oleh perawat
ibu N dan keluarga  Ibu N mengatakan kalau gangguan tidur
 Menjelasakan maksud dan tujuan sering dialami dan biasa terjadi oleh
impelentasi kebanyakan orang yang memiliki aktivitas

 Melakukan pendidikan kesehatan yang padat dan banyak pikiran

mengenaigangguan tidur dan  Setelah dijelaskan tentang gangguan pola


karakteristik gangguan tidur tidur dan mengetahui tanda dan gejala

 Memberikan reinforcement positif ganguan tidur ibu N menyadari bahwa ia

terhadap keluarga atas pencapaian mengalami ganguan tidur

hasil yang baik  Ibu N mengatakan gangguan tidur


seharusnya diobati supaya tidak lebih parah
kondisinya
Objektif :
 Ibu N memperhatikan dan mendengarkan
dengan seksama saat perawat menjelaskan
 Ibu N aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan dari perawat
 Terdapat kontak mata selama diskusi
Analisis :
 TUK 1 tercapai, dimana ibu N sudah
memahami dan mengerti tentang
gangguan pola tidur
Perencanaan :
 Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan
keluarga mengambil keputusan
Minggu, 28 TUK : 2 Subjektif:
Oktober 2018  Menjelaskan pada keluarga  Ibu N mampu menyebutkan akibat lanjut
pukul 11.00 tentang akibat lanjut dari dari gangguan kebutuhan tidur yaitu
WIB gangguan tidur kepala pusing, sulit konsentrasi, mudah
 Menjelaskan kepada keluarga lelah dan aktivitas terganggu
mengenai alternatif pemecahan  Ibu N mampu memilih tindakan
masalah gangguan tidur yang perawatan gangguan tidur di rumah
dirasakan Ibu N dengan mentaati jadwal tidur dan
 Membantu klien dan keluarga perbanyak istirahat
menetapkan keuntungan dan Objektif:
kerugian masing-masing alternatif  Ibu N dan Keluarga tampak
pemecahan masalah. mempertimbangkan setiap keputusan
 Memberikan motivasi/dukungan  Keluarga tampak siap membantu
keluarga memilih alternatif untuk mengatasi masalah gangguan tidur ibu N
mengatasi gangguan tidur Analisis:
 Memberi pujian atas pilihan yang  Keluarga mampu memutuskan tindakan
tepat yang tepat dalam merawat ibu N dengan
gangguan tidur agar dapat tercapai.
 Melakukan identifikasi hasil , apakah
gangguan tidur pada ibu N dapat teratasi
dengan baik
Perencanaan:
 Lanjutkan pemeriksaan dan pemantauan
kesehatan keluarga secara berkala
terhadap ibu N
CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
2. Kesiapan Sabtu, 27 TUK 1 Subyektif :
Meningkatkan Oktober Dengan menggunakan lembar balik :  Ibu N dan bapak A mengatakan sudah
manejemen 2018, jam  Membina hubungan baik dengan memahami tentang menejemen kesehatan
kesehatan 14.00 WIB ibu N dan bapak A setelah perawat melakukan promkes
 Menjelasakan maksud dan tujuan  Ibu N dan bapak A mengatakan lebih
implementasi mengetahui tentang menejemen kesehatan
 Melakukan pendidikan kesehatan  Ibu N dan bapak A mengatakan ingin
mengenai menejemen kesehatan mendapatkan pengetahuan yang lebih

 Memberikan informasi pada ibu banyak tentang menejemen kesehatan

N tentang menejemen kesehatan Objektif :

 Memberikan reinforcement positif  Ibu N memperhatikan saat perawat

terhadap ibu N dan bapak A atas menjelaskan

pencapaian hasil yang baik  Ibu N aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan evaluasi
 Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
 Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
penguatan atau penjelasan.
Analisis :
 TUK 1 tercapai, dimana ibu N dan bapak
A sudah memahami tentang menejemen
kesehatan yang dijelaskan oleh perawat
Perencanaan :
 Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan Ibu
N untuk merawat keluarga yang sakit

Minggu, 28 TUK : 2 Subjektif:


Oktober 2018 1. Anjurkan konsultasi kepada ibu N jika  Bapak A mengatakan sudah mengetahui
pukul 11.00 merasakan sakit Memotivasi bapak kondisi ibu N
WIB Auntuk memperhatikan faktor  Keluarga mengatakan akan melakukan
penyebab apa yang menyebabkan ibu tindak lanjut pemeriksaan kesehatan jika
N sakit sakit ibu N semakin parah
2. Anjurkan ibu N untuk merujuk ke Obyektif
Puskesmas bila diperlukan  Bapak A tampak sesekali menganggukkan
3. Anjurkan ibu N untukmelakukan kepala saat dilakukan konseling
pemeriksaan rutin  Ibu N bersedia memeriksakan
kesehatannya ke puskesmas atau rumah
sakit.
Analisis
 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan
 Meminta bantuan dari petugas kesehatan
professional untuk masalah gangguan
kesehatan

Perencanaan
 Lanjutkan pemantauan kesehatan ibu N
secara berkala

CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
3. Ketidakefektifan Sabtu, 27 TUK 1 : Subjektif:
pemeliharaan Oktober  Mengidentifikasi karakteristik lansia  Ibu Ndan keluarga mengatakan bahwa
kesehatan 2018, jam  Tentukan pengetahuan kesehatan kekurangan nutrisi dapat disebabkan
14.00 WIB terkini dan gaya hidup lansiamaupun karena kurang asupan makanan yang sehat
keluarga dan bergizi
 Membantu lansia dan keluarga untuk  Ibu N dan keluarga mengatakan bahwa
mengklarifikasi keyakinan dan nilai kekurangan nutrisi juga bisa terjadi pada
kesehatan berkaitan dengan nutrisi lansia
pada lansia  Ibu N dan keluarga mengatakan
 Menentukan tujuan program kekurangan nutrisi yang dialaminya dapat
pendidikan kesehatan tentang nutrisi disebabkan oleh kurangnya nafsu makan
pada lansia dan tidak suka makan-makanan yang
mengandung tinggi protein
 Ibu N dan keluarga mengatakan hindari
makanan yang memperparah kondisi
seperti makanan ringan yang tidak sehat

Objektif
 Bapak A dan ibu N terlihat
memperhatikan penjelasan dari perawat
tentang nutrisi pada lansia
 Keluarga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan evaluasi dari
perawat

Analisis:
TUK 1 tercapai, keluarga mampu mengenal
masalah lansia yang mengalami kekurangan
nutrisi
Perencanaan
Lanjutkan TUK 2, kemampuan keluarga
mengambil keputusan untuk mengatasi
kekurangan nutrisi pada lansia
Minggu, 28 TUK 2: Subjektif:
Oktober 2018  Ibu N dan keluarga mengetahui  Keluarga dapat menyebutkan kembali
pukul 11.00 tanda dan gejala awal kekurangan tanda awal kekurangan nutrisi pada lansia
WIB nutrisi pada lansia  Keluarga mengatakan penyebab terjadinya
 Ibu N dan keluaraga mengetahui kekurangan nutrisi yang paling sering
tanda dan gejala kekurangan nutrisi adalah pola makan tidak teratur dan gizi
pada lansia yang tidak seimbang
 Mengetahui strategi untuk  Keluarga mengatakan cara untuk
mencegah kekurangan nutrisi pada mengatasi kekurangan nutrisi pada lansia
lansia adalah memenuhi asupan makanan yang
 Mengetahui dampak buruk akibat sehat dan bergizi
dari kekurangan nutrisi pada lansia  Keluarga mengatakan dampak buruk dari
 Mengetahui sumber informasi kekurangan nutrisi adalah gizi buruk
yang terpercaya terkait nutrisi pada Objektif :
pada lansia  Keluarga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan evaluasi
 Terdapat kontak mata selama proses
diskusi
Analisis:
 TUK 2 tercapai, dimana mampu
mengambil keputusan untuk lebih serius
memenuhi pola makan yang baik
 Mengetahui sifat spesifik kekurangan
nutrisi pada lansia
 Mengetahui penyebab kekurangan nutrisi
pada lansia
 Mengetahui faktor risiko kekurangan
nutrisi pada lansia
 Mengetahui cara mencegah kekurangan
nutrisipada lansia
Perencanaan:
Lanjutkan pemantauan kesehatan dan nutrisi
ibu N secara berkala
DAFTAR PUSTAKA

Friedman,Marilyn.2010.Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori Dan Praktik Edisi 5.


Jakarta:ECG
Riasmini,Ni Made dkk.2017.Panduan Suhan Keperawatan Individu,Keluarga,Kelompok,Dan
Komunitas Dengan Modifikasi NANDA,ICNP,NOC,dan NIC Di Puskesmas Dan
Masyarakat.Jakarta:UI
Nurjannah,intansari.2016.Nursing Outcome Classification Edisi Kelima:Elseiver Inc
Nurjannah,intansari.2016.Nursing intervention Classification Edisi Kelima:Elseiver Inc
Ahmad Khomsan, 2009. Status Gizi Balita. (online). (http://medicastore.com. diakses pada 9
Juli 2013).
BKKBN. 2003. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Balita Yang Sehat Dan Berkualitas.
Jakarta
Depkes RI. 2000. Perawatan Bayi Dan Balita. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan.

S-ar putea să vă placă și