Sunteți pe pagina 1din 52

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Buatan

Sendiri
Hidroponik

Cara membuat nutrisi hidroponik sendiri | Selamat datang para pehobi tanaman di
lintangsore.com. Kali ini kita akan belajar membuat nutrisi hidroponik sendiri.
Tags : membuat nutrisi hidroponik manual, membuat nutrisi hidroponik organik sederhana,
nutrisi hidroponik sederhana, toko nutrisi hidroponik, harga nutrisi hidroponik, cara
membuat nutrisi hidroponik murah, hidroponik sederhana,cara menanam hidroponik
Ada beberapa cara untuk membuat nutrisi hidroponik, tapi yang akan saya bahas kali ini
adalah membuat nutrisi hidroponik menggunakan campuran dari pupuk-pupuk (anorganik),
cara ini saya dapatkan dari beberapa situs. Bagi anda yang sedang belajar hidroponik dan
ingin menghemat biaya cara membuat nutrisi hidroponik ini layak dicoba di rumah, karena
berdasarkan perhitungan saya, harga untuk pembuatan nutrisi ini jauh lebih murah
dibandingkan dengan nutrisi hidroponik yang sudah jadi seperti AB Mix.

Kendala pertama yang sering muncul ketika hendak menerapkan sistem hidroponik dalam
budidaya tanaman adalah ketersediaan larutan hidroponik yang agak rumit dalam komposisi
kimianya. Kali ini kita akan membahas alternatif meramu nutrisi bagi tanaman dengan teknik
hidroponik.

Yang perlu kita ketahui pertama kali adalah nama bahan pupuk/kimia dan kandungannya,
sebab ada beberapa kandungan yang tidak sama, sehingga akan merubah komposisi larutan
nutrisi, ini akan membuat pupuk yang dibuat tidak optimal.
Setiap tanaman akan tumbuh baik jika unsur-unsur makro dan mikronya terpenuhi. Pada
tanaman hidroponik , unsur-unsur makro (dibutuhkan dalam jumlah besar) yang harus
dipenuhi adalah Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan
Sulfur (S). Sedangkan unsur-unsur mikronya antara lain Besi (Fe), klor (Cl), Mangan (Mn),
Seng (Zn), Boron (B), ddan Molibdenum (Mo).

Unsur hara (nutrisi) seperti Nitrogen (N) dibutuhkan untuk pertumbuhan awal tanaman
(pertunasan) dan pembentukan daun. Fosfat dibutuhkan tanaman untuk perakaran sehingga
dapat menyerap nutrisi (hara) dengan baik. Kalium berperan penting pada proses fotosintesis
dan mengontrol peralihan dari fase vegetatif menuju fase generatif/reproduktif (pembentukan
buah). Pemberian nutrisi ini juga terkait erat dengan kadar asam (pH) larutan nutrisi itu
sendiri. Larutan nutrisi harus dikontrol sedemikian hingga memiliki pH dengan kisaran yang
disukai oleh tanaman (umumnya pH 5,5-6,5).

Secara sederhana, Bahan dan cara pembuatan Nutrisi Hidroponik bisa mengikuti takaran
yang biasa digunakan.
Bahan :
Pupuk Urea…………………………………………….1000 gr.
Pupuk KCL …………………………………………… 1000 gr.
Pupuk NPK …………………………………………… 1000 gr.
Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) ……………. 50 gr.

Peralatan :
Ember ber Volume 20 Liter.
Drum plastik ber volume 100 liter
Timbangan digital
Alat pengaduk
Air sumur, air sungai,/Air PAM yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Sederhana


Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.
Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil
diaduk – aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi
pupuk yang masih mengkristal – tidak ada endapan
Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.
Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh(
mencapai volume 100 liter.
Larutan Nutrisi siap digunakan.

Cara Aplikasi :
Aplikasi larutan nutrisi kimia yang telah dibuat di atas bergantung pada jenis tanaman dan
fase pertumbuhannya.
Sebagai contoh pada fase pertumbuhan vegetatif tanaman mentimun, tomat, dan terong perlu
penambahan pupuk Urea. Jenis pupuk Gandasil yang digunakan adalah Gandasil D, untuk
pupuk Growmore – berwarna biru muda. Sementara untuk tanaman cabe komposisi tersebut
diatas sudah sesuai.
Pada saat tanaman memasuki fase pertumbuhan generatif , komposisi pupuk Urea dikurangi
sampai 50 % sehingga tinggal 500g. Sebaliknya komposisi pupuk NPK ditambah sampai 50
% hingga menjadi 1500g. Sementara untuk jenis pupuk Gandasil digunakan Gandasil-B,
Growmore – berwarna merah jambu hingga tanaman berbuah sampai priode akhir.

Memang setiap yang membuat pupuk cair biasanya memiliki takaran dan komposisi yang
berbeda-beda, sesuai kebutuhan dan kondisi geografis wilayahnya.

Jika Anda baru memulai untuk melakukan budidaya tanaman hidroponik, untuk larutan
nutrisi tanaman bisa Anda peroleh dengan mudah di toko-toko pertanian. Pupuk AB mix
adalah nutrisi populer yang sering digunakan oleh penggiat tanaman hidroponik. Namun,
umumnya pupuk AB mix ini dijual dengan harga yang relatif mahal.

Harga Pupuk hidroponik AB mix (1 set-pupuk A dan pupuk B) berkisar antara Rp. 80.000
hingga Rp. 110.000 untuk 1000 liter larutan. Sedangkan jika Anda membuat formula sendiri
dengan pupuk NPK+KCl+Gandasil, harga yang Anda butuhkan untuk 1000 liter larutan
berkisar antara Rp. 30.000 hingga Rp. 45.000. Harga ini dapat berubah sewaktu-waktu
tergantung harga jual pasar. Jadi, untuk menghemat anggaran, Anda bisa membuat nutrisi
atau pupuk hidroponik sendiri.

Berikut ini 3 formula nutrisi hidroponik Alternatif yang dapat Anda ramu sendiri.

Teknik pertama siapkan dulu bahan-bahannya:

KCL
Gandasil D
NPK
UREA
4 Wadah / Toples (1-2 ltr)

Untuk 10 liter nutrisi hidroponik takarannya adalah 10 gram NPK (1 sendok makan), 10 gram
KCL (1 sdm), 5 gram Gandasil D (1/2 sdm), 10 gram UREA (1 sdm).
jadi jika di kalkulasi untuk disamakan dosisnya seperti AB Mix dengan perbandingan 5:5:1
bisa menggunakan perbandingan seperti ini:

100 gram Gandasil D (1 liter air)


200 gram NPK (1 liter air)
200 gram KCL (1 liter air)
200 gram UREA (1 liter air)
- cara pembuatanya, masukkan 1 liter air ke masing- masing wadah/toples. masukkan 100
gram Gandasil D ke wadah 1, 200 gram NPK ke wadah 2, 200 gram KCL ke wadah 3, 200
gram UREA ke wadah 3. aduk-aduk sampai larut. dari perbandingan tersebut bisa untuk 200
liter air.

- untuk penggunaanya, ambil 5 ml dari masing-masing wadah tersebut kemudian campurkan


dengan 1 liter air biasa dan nutrisi untuk hidroponik pun siap untuk digunakan, "sebaiknya
menggunakan air sumur jangan air dari PDAM karena mengandung kaporit, jika terpaksa
menggunakan air PDAM sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama 7 hari."
Menurut saya dengan menggunakan metode seperti ini jauh lebih hemat daripada membeli
nutrisi yang sudah jadi (AB Mix).
berikut perbandingan harganya (yang saya beli):
- AB Mix untuk 100 liter air (25000)
- NPK 1Kg (12000)
- KCL 1Kg (5000)
- UREA 1Kg (8500)
- Gandasil D 100 gram (9000)

A. Formula Nutrisi Hidroponik I

Bahan dan Alat

(untuk 10 liter larutan hidroponik)


– 10 gram Pupuk NPK 16-16-16 , bisa menggunakan pupuk NPK Mutiara (1 sendok makan)
– 10 gram Pupuk KCl (1 sdm)
– 5 gram Pupuk Gandasil D (atau Growmore hijau) (1/2 sdm)
– 10 liter air sumur atau air sungai (jika menggunakan air PDAM sebaiknya diendapkan
dahulu sekitar 7-10 hari)
– 1 ember kapasitas 10 liter air atau lebih
– 3 gelas plastik bekas air mineral kemasan
– Timbangan
– Alat pengaduk

Cara pembuatan:

– Isi 3 gelas plastik masing-masing dengan 100 ml air (sekitar 1/2 gelas plastik).
– Larutkan pupuk NPK, Pupuk KCl, dan pupuk Gandasil ke dalam masing-masing gelas
plastik. Pastikan masing-masing pupuk terlarut sempurna agar tidak terjadi endapan. Pupuk
dicampur sendiri-sendiri untuk mencegah terjadinya endapan.
– Campurkan ketiga larutan dalam ember, tambahkan air hingga mencapai volume 10 L (air
yang ditambahkan kira-kira 9700 ml). Aduk-aduk larutan hingga tercampur sempurna.
– Formula di atas sudah cukup untuk pertumbuhan vegetatif (pertunasan) tanaman sayur
seperti sawi atau kangkung. Pada pertumbuhan vegetatif tanaman cabai, Anda dapat
menambahkan 10 gram pupuk urea, dan untuk beberapa tanaman seperti tomat, terong dan
mentimun dianjurkan untuk menambahkan jumlah pupuk urea sekitar 15-20 gram ke dalam
larutan tersebut.
– Formula untuk pertumbuhan generatif (untuk pembungaan dan pembuahan) pada tanaman
buah, sebaiknya komposisi pupuk urea dikurangi kurang lebih 50% (menjadi 5 gram per 10
liter larutan(untuk cabai) dan 7-10 gram/10 L pada tomat, terong dan mentimun)), sedangkan
pupuk NPK ditambah 50% (15-30 gram/10 L larutan) dan pupuk Gandasil D diganti Gandasil
B (atau Growmore merah).

B. Formula Nutrisi Hidroponik II

Bahan dan Alat

(untuk 1000 liter larutan)


– Komposisi A: 1176 gram Kalsium Nitrat, 616 gram Kalium nitrat, 38 gram Fe EDTA
– Komposisi B: 335 gram Kalium dihidrofosfat, 122 gram Amnonium sulfat, 36 gram
Kalium sulfat, 790 gram Magnesium sulfat , 0,4 gram Cupri sulfat, 1,5 gram Zinc Sulfat, 4
gram Asam Borat, 8 gram Mangan Sulfat, 0,1 gram Amonium hepta molibdat
– 2 wadah larutan (A dan B) kapasitas 20 liter
– Air

Cara membuat:

– Larutkan komposisi secara terpisah (A dan B) masing-masing dalam 5 liter air. Aduk
perlahan hingga larut dengan menambahkan air sedikit demi sedikit hingga volume mencapai
20 L (komposisi A dan B masing-masing 20 L). Larutan ini akan menjadi larutan stok.
– Jika Anda akan membuat 10 liter larutan nutrisi, ambil 200 ml larutan stok A dan 200 ml
larutan stok B. Campur kedua larutan A dan B dalam 9600 ml air (9,6 liter air). Bahan-bahan
untuk formula ini bisa Anda peroleh di toko-toko bahan kimia.

C. Formula Nutrisi Hidroponik III

Bahan dan Alat:


– 1 karung kotoran ayam atau kambing
– 1/2 karung dedak/bekatul
– 30 kg jerami (boleh diganti dengan dedauan yang lain seperti daun polong-polongan
(lamtoro), daun sirsak, dan lain-lain)
– 100 gram gula merah
– 50 ml bioaktivator (EM1, EM4, atau GP-1)
– Air bersih
– Ember atau wadah plastik kedap udara (yang memiliki tutup) kapasitas 100 liter
– Selang aerator transparan (diameter 0,5 cm)
– Botol plastik air mineral bekas a volume 1 liter

Cara pembuatan

– Tutup wadah diberi lobang seukuran selang.


– Iris atau potong halus bahan-bahan organik (jerami/dedaunan). Campur rata dengan kotoran
ayam/kambing, dan dedak. Catatan, pupuk organik fase generatif (untuk pembentukan buah)
dapat mengganti jerami/dedaunan dengan kulit buah/sampah buah/sekam padi.
– Masukkan campuran ke dalam wadah plastik kedap udara, tambahkan air dengan
perbandingan campuran bahan organik : air = 2 : 1.
– Aduk campuran bahan organik pupuk perlahan-lahan hingga semua larut dengan baik.
– Larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter air, aduk rata.
– Campurkan larutan bioaktivator+gula merah ke wadah plastik kedap udara.
– Tutup rapat wadah. Masukkan selang aerator pada tutup. Pastikan tidak ada celah pada
wadah (Anda bisa menutup celah dengan plester rekat) baik pada tutup wadah dan celah
lubang selang aerator.
– Ambil botol plastik bekas. Isi dengan air 3/4 bagian. Masukkan selang aerator (sisi yang
lainnya) ke dalam botol ini. Proses ini berlangsung secara anaerob. Selang berfungsi sebagai
penstabil suhu dan penghantar gas buangan dari wadah ke botol air mineral.
– Diamkan campuran bahan selama 7 hingga 10 hari. Larutan pupuk organik cair dianggap
sukses jika Anda telah mencium aroma hasil fermentasi dari wadah (seperti aroma tape).
– Setelah tahap fermentasi selesai, saring larutan dengan penyaring kain. Pupuk organik cair
siap digunakan. Ampas larutan dapat dijadikan pupuk organik padat. 1 liter pupuk organik
cair dapat dicairkan (ditambah 99 liter air) menjadi 100 liter larutan.
Demikian beberapa formula larutan nutrisi hidroponik. Anda dapat memilih larutan mana
yang ingin Anda gunakan. Larutan nutrisi organik tentu lebih aman dan ramah lingkungan
namun pembuatannya lebih rumit. Perlu diperhatikan saat pemberian pupuk anorganik,
usahakan tidak terjadi endapan karena endapan menghambat penyerapan nutrisi oleh akar
tanaman hidroponik.

Cara Menanam Hidroponik Sederhana


Hidroponik

Cara menanam Hidroponik Sederhana | Selamat datang di blog Lintangsore. Kali ini saya akan
membahas tentang cara menanam hidroponik sederhana. Sebelum kita masuk ke pembahasan
tentang cara menanam hidroponik, terlebih dahulu harus kita ketahui hal mendasar tentang
tanaman. Tanaman atau tumbuhan seperti halnya makhluk hidup yang lain membutuhkan beberapa
hal sebagi prasyarat hidup. Hal mendasar yang diperlukan oleh tanaman sebagai syarat hidup adalah
: air, cahaya matahari, udara, nutrisi, dan media perakaran. Nah, tanah adalah termasuk salah satu
media perakaran, tetapi bukan satu-satunya sebagai syarat hidup.
Pernahkah anda melihat tanaman enceng gondok? Asal muasal bertanam hidroponik juga
terinspirasi dari tanaman enceng gondok yang tidak memerlukan media tanah sebagai tempat
perakaran.

1. Pengertian Hidroponik
Gambar 1 : Tanaman hidroponik
cara menanam hidroponik dengan botol bekas

Hidroponik adalah sebuah metode bercocok tanam yang tidak memakai media tanah untuk
menanam tanaman, namun sebagai gantinya adalah air yang mengandung nutrisi nutrisi tertentu
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Sebagai media tanam penggantinya bisa
menggunakan bahan-bahan yang bersifat porus seperti sterofoam,pasir,dan sebagainya.
Pada budidaya tanaman hidroponik, semua kebutuhan nutrisi disediakan dalam jumlah yang tepat
dan diberikan dalam bentuk larutan. Cara menanam hidroponik skala besar/perkebunan berbeda
dengan skala hobi yang hanya beberapa tanaman saja.
Untuk cara bertanam hidroponik sederhana skala kecil/hobi, kita bisa memanfaatkan benda-benda
di sekitar. Diantaranya adalah botol bekas air mineral. Persiapan cara menanam hidroponik dengan
botol bekas tidaklah rumit. Cukup siapkan botol bekas air mineral ukuran 1 liter, media tanam
(rockwool atau floral foam), sumbu flanel, cutter, gunting, dan paku untuk melubangi botol air
mineral. Detil cara pembuatannya saya jelaskan di bawah.

2. Jenis Tanaman Hidroponik


Gambar 2 : Jenis-jenis tanaman hidroponik
jenis tanaman hidroponik

Semua tanaman pada umumnya dapat ditumbuhkan secara hidroponik. Hampir semua sistem dapat
digunakan dengan baik. Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam dengan
cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun.

Contoh tanaman hidroponik:


Selada, mentimun, sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi dan lain sebagainya. Tetapi
seiring perkembangan jaman sekarang bertanam hidroponik juga sudah diterapkan pada tanaman-
tanaman lainnya seperti lombok, padi, jagung, bunga mawar, dan lain sebagainya. Tentunya, untuk
tiap jenis tanaman ada perlakuan masing-masing yang akan diterangkan di bawah.
Lihat selengkapnya : Jenis jenis tanaman hidroponik

3. Cara Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas


Gambar 3 : Menanam Hidroponik dengan botol bekas
cara menanam hidroponik dengan botol bekas

Langkah-langkah cara menanam hidroponik dengan botol bekas:


- Potong botol bekas air mineral menjadi dua bagian menggunakan gunting atau cutter.
- Panaskan paku, lalu buat beberapa lubang berdiameter 1 cm di potongan botol bekas bagian atas
maupun bawah untuk aerasi.
- Untuk hidroponik sistem sumbu, biarkan tutup botol bekas tetap di tempatnya, kemudian buat
lubang tepat di tengah-tengah tutup botol untuk memasukkan sumbu flanel.
- Untuk Hidroponik menggunakan sistem apung, buka tutup botol bekas sehingga akar menembus
media tanam lalu berkembang di permukaan larutan nutrisi.
- masukkan larutan nutrisi ke dalam potongan botol bekas yang bawah
- Masukkan potongan botol bekas bagian atas secara terbalik (tutup botol di bawah) ke potongan
botol bekas bagian bawah yang sudah diisi larutan nutrisi.
- Masukkan media tanam ke dalam potongan botol bekas bagian atas.
cara menanam hidroponik dengan botol bekas

4. Langkah Awal Cara Menanam Hidroponik sederhana


a) Penyiapan Benih Tanaman Hidroponik
Benih tanaman hidroponik seperti halnya cara bertanam biasa, bisa anda dapatkan dengan cara
membuat sendiri atau membeli di toko pertanian. Untuk anda yang pemula dalam hal bertanam
hidroponik saya sarankan untuk membelinya saja, bisa di toko pertanian atau via online yang saat ini
banyak bertebaran di toko-toko online seperti lazada atau .
Anggap saja anda sekarang sudah punya benih yang akan ditanam. Selanjutnya semai benih
tanaman yang akan ditanam pada tray atau wadah semai, Media semai yang baik dan umum
digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki daya serap air yang tinggi dan
steril. Ini juga sekaligus bisa anda beli pada saat membeli bibit.
b) Penyiapan media tanam Hidroponik

media tanaman hidroponik

Gunakan media tanam yang poros, bisa menggunakan campuran sekam bakar dan pasir kerikil, atau
campuran rockwool dan pasir kerikil, atau memanfaatkan sabut kelapa. Tempatkan media tanam
pada wadah yang diinginkan seperti pot atau kaleng bekas. Jika benih telah cukup umur pindahan ke
media tanam.
Kriteria media yang baik :
- tidak mempengaruhi larutan nutrisi
- tidak menyumbat sistem pengairan
- mempunyai pori pori yang baik
Tiap media tanam mempunyai keunggulan masing-masing. Media rockwoll termasuk yang paling
banyak dan umum digunakan dalam bertanam hidroponik.

c) Pemberian Nutrisi
Sistem menanam hidroponik tidak menggunakan tanah, maka nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman
untuk tumbuh harus dilarutkan dengan air. Pemberian nutrisi dalam cara menanam hidroponik
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, oleh karena itu dosis/ukuran nutrisi yang diberikan
harus dihitung dengan presisi antara jumlah unsur makro dan mikro agar pertumbuhan tanaman
berlangsung dengan baik. Gunakan nutrisi hidroponik yang tepat dengan jenis tanaman yang
ditanam.
Link : Cara meracik nutrisi untuk tanaman hidroponik

Anda bisa meracik sendiri atau membeli nutrisi hidroponik di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan
cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih praktis anda bisa mencoba cara
menanam hidroponik dengan sistem sumbu atau wick silahkan cek pada gambar. Sumbu (bisa dari
kapas, sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman. Teknik
wick ini adalah salah satu teknik hidroponik sederhana.
d) Perawatan tanaman hidroponik

cara menanam hidroponik

Perawatan pada tanaman hidroponik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada
penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma dan lain-lain.
Pengaturan dosis dan jenis nutrisi yang diberikan pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan tanaman,
manakala pada saat proses perawatan tanaman ditemukan kecenderungan kelebihan atau
kekurangan unsur tertentu. Untuk sampai pada tahap mengenali ini, anda tidak cukup dengan hanya
membaca-baca literatur, akan tetapi pengalaman, trial and error, kreatifitaslah yang akan
menyempurnakan dan membuat tanaman hidroponik anda tumbuh dan berkembang sesuai dengan
yang diharapkan.

Demikian sedikit informasi tentang Cara menanam Hidroponik Sederhana. Mohon maaf jika
penjelasannya kurang mendetil. Untuk lebih lengkapnya akan saya postingkan pada postingan
berikutnya. Atau anda bisa menuju ke tautan di bawah ini.

6 Teknik dasar menanam hidroponik sederhana

Saran, pertanyaan, dan komentar bisa anda tuliskan di bawah postingan ini. Terima kasih sudah
berkunjung dan berkenan membaca. Semoga ada manfaat yang bisa diambil, terutama dalam hal
pengetahuan cara menanam hidroponik sederhana. Salam.

6 Teknik Budidaya Hidroponik Sederhana


Hidroponik

6 Teknik Budidaya Hidroponik Sederhana | Selamat datang di blog Lintangsore. Apakah anda
sedang belajar menanam hidroponik? Kalau benar maka artikel berikut ini semoga saja bisa
membantu menambah wawasan anda dalam usaha menanam hidroponik. Seperti yang kita ketahui
bersama, pada budidaya hidroponik kita tidak lagi menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi
memaksimalkan penggunaan larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman secara tepat dan sesuai
takaran.
Ada beberapa kelebihan penerapan sistem hidroponik untuk bertanam diantaranya adalah sebagai
berikut:

Kelebihan sistem budidaya hidroponik


1. Mengatasi masalah tidak tersedianya tanah sebagai media tanam
2. Mengurangi penyakit tanaman yang umumnya terjadi pada media tanah
3. Memungkinkan ketersediaan dan penanaman yang berkesinambungan
4. Mendapat hasil lebih banyak dengan luasan area tanam yang sama
5. Kualitas hasil panen yang lebih baik
6. Penggunaan air dan pupuk lebih sedikit karena terukur dan terencana.

Itulah beberapa kelebihan dari budidaya hidroponik. Ada kelebihan pasti ada juga kekurangan.
Termasuk dalam hal ini bertanam hidroponik, beberapa kekurangannya adalah sebagai berikut:

Kekurangan sistem budidaya hidroponik


1. Biaya awal yang cukup besar, diantaranya untuk penyiapan alat-alat, media termasuk juga
nutrisinya
2. Memerlukan perhatian ekstra dalam perawatannya
3. Membutuhkan ilmu dan pengetahuan yang cukup mengenai tanaman dan kebutuhannya
4. Saat tanaman terinfeksi penyakit akan mudah menyebar

Itu saja saya kira kekurangannya, kalau saya tambahi lagi nanti malah membuat anda berpikir ulang
lagi untuk memulai bertanam hidroponik.

Berikutnya kita akan membahas teknik-teknik bertanam hidroponik.


Secara umum budidaya hidroponik dibagi menjadi 2 jenis menurut aliran nutrisi yang digunakan
yaitu sistem bersikulasi dan sistem non sirkulasi.

1. Sistem bersikulasi
Pada sistem sirkulasi atau sistem putar, air nutrisi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman akan jatuh lagi mengalir lewat akar ke suatu penampung. Berikutnya air nutrisi dalam
tampungan itu nantinya akan diaplikasikan lagi pada tanaman dengan menggunakan bantuan pompa
atau sejenisnya untuk mengalirkannya.
Kekurangan dalam sistem sirkulasi ini adalah menyebabkan perubahan PH air yang tentunya tidak
bagus untuk tanaman sehingga dibutuhkan pengecekan secara rutin.

2. Sistem non sirkulasi


Pada sistem non sirkulasi atau sistem sekali pakai, air nutrisi yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman jika ada kelebihannya tidak didaur ulang tapi langsung dibuang. Terkesan
boros, namun sebenarnya bila kita mengatur waktu yang tepat untuk pemberian larutan nutrisi
maka air nutrisi akan terserap oleh tanaman secara maksimal, akibatnya air yang terbuang pun
menjadi sedikit.

Nah, itulah 2 jenis teknik bertanam secara hidroponik yang perlu anda ketahui terlebih dahulu.
Selanjutnya kita akan lebih detil membedakan teknik-teknik budidaya hidroponik dengan harapan
nantinya anda bisa memilih teknik mana yang mudah dan efektif untuk diaplikasikan.

Ada 6 teknik yang dikenal dalam sistem bertanam hidroponik, yaitu:


1. Water culture system
2. Drip system
3. Aeroponic system
4. Wick system
5. Ebb and flow system
6. NFT system

Teknik Budidaya Hidroponik Sederhana

Mari kita bahas satu per satu.

1. Cara budidaya hidroponik : Water culture system


Kalau diterjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia water culture system artinya adalah metode
menanam hidroponik sistem rakit apung. Teknik ini merupakan teknik bertanam hidroponik yang
cukup sederhana. Konsep dari sistem ini adalah membiarkan akar tanaman mengapung di air nutrisi
sehingga tanaman dapat asupan nutrisi selama 24 jam sehari non stop.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sistem rakit apung:
- Bak atau tempat penampungan air nutrisi
- Media tanam/ rockwoll.
- Netpot
- Sterofoam
- Benih tanaman
- Larutan nutrisi hidroponik

Berikut gambar dari water culture system:

hidroponik sistem water culture

2. Cara budidaya hidroponik : Drip system


Drip System atau Sistem tetes merupakan salah satu dari teknik menanam hidroponik yang umum
digunakan karena cara kerjanya yang cukup sederhana. Sistem ini menggunakan timer untuk
mengatur penetesan air nutrisi pada tanaman.
Berikut bagan sederhana dari metode hidroponik sistem tetes:
hidroponik sistem tetes

3. Cara budidaya hidroponik : Aeroponic system


Aeroponic system atau sistem Aeroponik ini menggunakan udara sebagai media tanam. Konsepnya
adalah membiarkan akar tanaman menggantung, lalu pada akar yang menggantung tersebut
disemburkan air/larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dengan menggunakan irigasi
sprinkler.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Sistem Aeroponik:


- Bibit Tanaman
- Sterofoam
- Media tanam/Rockwool
- Sprinkler
- Pompa air
- Pipa Paralon dan Etilen
- Larutan nutrisi hidroponik

Berikut ini gambar dari Hidroponik sistem Aeroponik:


hidroponik sistem aeroponik

4. Cara Bertanam Hidroponik : Wick system


Cara bertanam hidroponik wick system/sistem sumbu dibandingkan dengan berbagai jenis sistem
hidroponik lainnya, termasuk metode yang paling sederhana. Paling umum dipakai terutama oleh
para hobiis yang menanam hidroponik sederhana di rumah.
Konsep dari cara bertanam hidroponik sistem sumbu adalah pemberian nutrisi tanaman di media
tumbuh melalui sumbu yang digunakan sebagai reservoir. Jadi akar tanaman tidak tercelup langsung
di dalam air, melainkan mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan air seperti rockwool atau
sabut kelapa. Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tanam, seperti kerikil pasir, serat/
serbuk kulit buah kelapa, sekam bakar dan rockwoll untuk menahan/menyimpan air. Sedangkan
untuk sumbunya, bisa menggunakan sumbu kompor, kapas atau kain bekas.

Cara bertanam hidroponik sistem sumbu disebut paling sederhana dan tidak ribet dikarenakan tidak
memerlukan listrik/sumber energi untuk memberikan nutrisi hidroponik pada tanaman.

Larutan nutrisi sampai pada akar tanaman hanya memanfaatkan sifat kapilaritas air. Ujung sumbu
ditempatkan dalam reservoir yang berisi larutan nutrisi, sedangkan ujung yang lain ditempatkan
dalam media tanam menuju akar tanaman. Selain membasahi akar, media tanam yang dilalui oleh
sumbu ikut menjadi lembab oleh larutan nutrisi.

Selain sederhana dan simpel, kelebihan lainnya dalam penggunaan sistem sumbu adalah akar
tanaman dapat bernafas menyedot udara bersamaan dengan larutan nutrisi. Seperti kita ketahui
bersama, selain nutrisi, asupan udara yang cukup juga merupakan hal esensial dalam pertumbuhan
tanaman.
hidroponik sistem sumbu

Kelebihan/kemudahan berikutnya dari sistem hidroponik sumbu, ketika larutan nutrisi pada
penampungan/reservoir habis, dapat diisi lagi dengan mudah tanpa menggunakan pompa seperti
yang dilakukan dalam sistem hidroponik lainnya.
Berikut ini bagan/skema sistem Wick beserta beberapa contoh tanaman yang ditanam menggunakan
sistem wick :

hidroponik sistem wick

Untuk metode ke 5 dan ke 6 saya simpan di postingan lain agar artikel ini menjadi terlalu panjang.
Atau mungkin anda bisa membaca artikel lainnya tentang bertanam hidroponik melalui tautan
berikut:

Cara budidaya hidroponik


Demikian informasi tentang cara budidaya hidroponik Sederhana yang bisa saya bagikan. Jika
informasi di atas ada yang kurang tepat atau mungkin anda mempunyai informasi yang lebih akurat
dan mendetil mohon untuk bisa berbagi melalui kolom komentar di bawah postingan ini.
Terima kasih sudah berkunjung dan berkenan membaca. Semoga ada manfaat yang bisa didapatkan,
terutama dalam hal budidaya hidroponik. Salam.

Cara Membuat Tanaman Hidroponik di


Rumah Untuk Pemula
Hidroponik

Cara Menanam Hidroponik di Rumah untuk Pemula | Selamat datang di blog lintangsore.com,
tempat berbagi dan belajar tentang hobi berkebun, menanam buah-buahan dan sayuran. Pada
kesempatan kali ini kita akan belajar menanam hidroponik sederhana yang bisa diaplikasikan secara
mudah di rumah atau di pekarangan. Teknik cara menanam hidroponik menggunakan media air ini
ditujukan untuk para pemula yang baru saja mengenal tanaman hidroponik dan ingin mencoba
menanam sayuran hidroponik seperti cabe, kangkung, tomat dan lain-lain. Maka nantinya dalam
teknik hidroponik ini kita tidak akan memerlukan peralatan ataupun bahan-bahan ideal yang sulit
diperoleh tapi hanya memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar anda seperti botol bekas, botol
gantung dan media tanam sederhana lainnya.

cara menanam hidroponik di rumah


Budidaya Tanaman Hidroponik
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara menanam hidroponik sederhana di rumah atau
pekarangan, ada baiknya anda mengenal dulu apa itu bertanam hidroponik. Secara sederhana
ditinjau dari asal katanya budidaya Hidroponik berarti suatu metode budidaya tanaman tanpa
menggunakan media tanah, tetapi memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan
oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah yang mengandung unsur hara
seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk kayu, dan lain
sebagainya.

Di bawah ini beberapa kelebihan dan alasan untuk menguatkan motivasi anda belajar menanam
tanaman dengan cara hidroponik, antara lain:

 Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di atas


tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media larutan
mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita
tinggal melakukan pengontrolan saja.
 Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan
lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
 Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau
obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan
mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
 Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga
tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas
dari kotoran dan hama
 Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol
pertumbuhannya
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol
 Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam kapan
saja sesuai dengan planning kita.
 Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
 Bertanam hidroponik tidak perlu banyak tenaga untuk mengerjakannya
 Lingkungan tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih ketimbang bertanam di
atas tanah.
 Tanaman hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam tanah
 Lahan tempat menanam hidroponik lebih fleksibel, dapat ditanam di mana saja seperti di
dalam rumah atau di pekarangan yang sudah dipaving.
cara menanam hidroponik sederhana di rumah

cara menanam hidroponik sawi

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran hijau seperti
selada, bayam, lombok, tomat, bak choy, brokoli, sawi, kailan, kangkung, bawang, strowbery, dan
lain-lain. Tanaman-tanaman hidroponik di atas seringkali menjadi pilihan utama bagi para vegetarian
yang sangat memperhatikan proses pembuatan makanan, apakah ada unsur kimiawi di dalamnya,
apakah terdapat pembunuhan hewan, juga terkait dengan konservasi lingkungan dan usaha
penghijauan.

Cara Menanam Sayuran Hidroponik

Ada dua macam teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik.
1. Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi
2. Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti

Perbedaan mendasar dari kedua teknik di atas adalah sebagai berikut:

Pada teknik yang pertama, kita tidak membutuhkan media tanam keras sebagai tempat
pertumbuhan akarnya, tetapi cukup menggunakan media larutan nutrisi/air. Metode yang
menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup
dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir.

Sedangkan untuk teknik yang kedua, kita menggunakan media substitusi untuk menggantikan peran
tanah sebagai tempat pertumbuhan akar tanaman. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan media
sabut kelapa, akr/batang pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng , serbuk kayu, dan lain-lain
sebagainya.

Pada postingan yang ini kita tidak akan membahas keduanya karena akan menjadikan postingan ini
terlalu panjang dan pastinya membuat anda lelah membacanya. maka, kita hanya akan membahas
teknik yang pertama saja yaitu cara menanam hidroponik menggunakan media air/larutan.

Cara Menanam Hidroponik dengan Media Air

1. Teknik Larutan Statis


Teknik larutan statis artinya air/larutan nutrisi tidak perlu kita alirkan. Teknik ini termasuk teknik
paling kuno yang sudah dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Dalam teknik menanam hiroponik
larutan statis, tanaman disemai pada media tertentu seperti ember plastik, baskom, bak semen,
atau tangki. Usahakan untuk memilih media yang berwarna gelap atau tidak tembus cahaya. Hal ini
ditujukan untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak/wadah larutan. Kalaupun adanya
wadah berwarna bening/transparan, silahkan anda bungkus terlebih dahulu menggunakan plastik
hitam atau alumunium foil yang tidak tembus cahaya.
Karena air/larutan nutrisi tidak dialirkan, maka ketinggian larutan diusahakan selalu serendah
mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup
memperoleh oksigen.
Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.
Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah
ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernutrisi yang baru.
cara menanam hidroponik dengan botol bekas

2. Teknik Larutan Alir


Teknik Larutan Alir adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk
pengaturan karena suhu dan larutan nutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk
tanaman hidroponik skala besar. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik menanam
hidroponik larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau sering disebut
sebagai 'teknik hidroponik NFT'.
Teknik hidroponik NFT menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti
karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral
bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan
tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar
dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

berkebun hidroponik secara murah


Itulah dua teknik cara menanam hidroponik dengan media air/larutan nutrisi.
Nah, seperti yang saya janjikan di atas, sekarang kita akan belajar cara menanam hidroponik
sederhana di rumah menggunakan bahan dan alat seadanya.

Cara Bertanam Hidroponik Sederhana di Rumah


Ada dua teknik sederhana yang akan saya bahas, yaitu hidroponik sistem wick (mewakili teknik
larutan statis) dan hidroponik sistem NFT (mewakili teknik larutan alir)

1. Menanam Hidroponik sistem Wick.


Kata 'wick' kalau tidak salah berarti sumbu. Maka sistem wick biasa disebut juga sistem sumbu.
Sistem hidroponik ini menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman yang berfungsi
untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Rockwool adalah
media yang akan menyerap air nutrisi yang dibawa kain flanel, sehingga akar-akar muda tanaman
akan menyerapnya dari rockwool. Semakin besar, akar tanaman akan keluar dari rockwool dan
merayap melalui kain flanel menuju larutan nutrisi di bagian bawah dan mengisapnya sendiri.
Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk tahap belajar,
terutama untuk para pemula atau hobiis tanaman indoor.

Bahan yang dibutuhkan :

 Botol bekas ukuran 600 ml


 Media tanam : disarankan Rockwool (bisa beli di toko pertanian atau online) Alternatif lain
kalau repot bisa diganti sama dacron, busa bekas, gulungan kapas, atau kain flanel yang
digulung.
 Sumbu : Bisa menggunakan sumbu kompor / kain flanel / kain yang menyerap air
rockwool, larutan AB MIX, dan bibit hidroponik

Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana

Cara Membuat Media Tanam Hidroponik Sederhana

 Potong botol air mineral menjadi 2 bagian


 Lubangi bagian atas leher botol di dua sisi dengan solder atau paku yang dipanasi.
 Masukan sumbu/kain flanel yang sudah dipotong memanjang melalui dua lubang tadi
 Pasang terbalik bagian atas botol ke bagian bawah botol.
 Media tanam hidroponik sederhana sudah siap digunakan.

Langkah berikutnya menyiapkan benih tanaman yang akan kita tanam. Untuk latihan saya sarankan
tanaman sayuran hidroponik yang gampang tumbuh seperti sawi atau selada. Saat ini benih/bibit
tanaman banyak sekali dijual secara online. Silahkan googling dengan kata kunci 'bibit tanaman
hidroponik'. Sekalian kalau anda beli online, beli juga rockwool dan pupuk hidroponik.
Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool

Cara Menyemai Benih Hidroponik Menggunakan Rockwool

 Potong-potong rockwool dengan ukuran 2,5 x 2,5.


 Basahi rockwool dengan air dengan cara dicipratkan atau disemprot kecil agar rockwool
tidak terlalu basah / digenangi air. Tempatkan di nampan atau kotak plastik bekas yang ada.
 Lubangi bagian tengah setiap rockwool dengan lidi/tusuk gigi. Jangan buat lubang terlalu
dalam, cukup kira-kira 2 mm saja.
 Masukkan benih tanaman ke dalam lubang yang sudah dibuat di atas rockwool.
 Tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan tempatkan di tempat yang teduh atau gelap.
 Umumnya untuk sayuran seperti sawi dan selada, dalam 1-2 hari sudah sprout/pecah benih.
Tanda sprout adalah dengan munculnya calon akar (putih-putih) dan menyembul calon
daun.
 Kalau sudah ada yang pecah benih, segera jemur wadah berisi benih tersebut di bawah sinar
matahari pagi sampai siang. Kalau matahari sudah terik, cukup simpan di tempat yang terang
dan tidak perlu ditutup lagi oleh plastik hitam.
 Terlambat mengenalkan pada sinar matahari bisa mengakibatkan etiolasi.
 Lakukan setiap hari. Tambahkan atau semprotkan air agar rockwool tetap basah dan lembab
jika dirasa media sudah kering.
 Ciri benih yang sudah siap tanam adalah sudah tumbuh daun sejati. Pada saat ini tanaman
siap dipindah ke media hidroponik untuk mendapatkan nutrisi tambahan selain air dan sinar
matahari.

Cara Membuat Nutrisi Hidroponik


Pada saat benih tanaman sudah siap dipindahkan dari media semai ke media tanam, nutrisi
hidroponik harus segera disiapkan.
Dalam sitem bertanam hidroponik dikenal nutrisi dengan istilah AB MIX.
AB MIX ini biasa dijual di toko pertanian atau online. Ada yang masih dalam bentuk bubuk, ada juga
yang sudah dalam bentuk larutan cair. Kalau anda membeli dalam bentuk bubuk, baca panduan cara
melarutkannya. Biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Ada bebeberapa jenis AB MIX. Untuk sayuran, pastikan anda membeli AB MIX Daun (sayuran daun).
Kecuali kalau nanti anda menanam tanaman buah, AB MIX yang harus disiapkan juga khusus untuk
buah. AB MIX terdiri dari 2 larutan cair yang terpisah, yaitu larutan A dan larutan B. Kedua larutan
nutrisi ini adalah larutan pekat yang dalam penggunaannya nanti harus dicampur lagi dengan air.
Takaran pencampurannya adalah sebagai berikut:

 larutan A 5 ml
 larutan B 5 ml
 air 1 liter
 Campurkan ketiga bahan diatas, aduk sampai bercampur sempurna. Larutan nutrisi siap
digunakan.

Cara memindah Benih ke Media Tanam Hidroponik

 Siapkan botol bekas yang sudah dibuat sebelumnya.


 Isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi.
 Pindahkan rockwool yang berisi tanaman yang sudah berdaun empat ke bagian dalam botol
bagian atas yang sudah diisi kain flanel.
 Pasangkan kedua bagian botol.
 Selesai.

Perawatan Tanaman Hidroponik


Ketika tanaman tumbuh semakin membesar, kebutuhan nutrisi juga semakin besar. Karena itu
minimal seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah. Kalau di awal campuran nutrisi adalah ; 5ml
+ 5ml + 1 lt. Minggu kedua naikkan menjadi 6ml + 6ml + 1lt. begitu seterusnya sampai tanaman siap
panen.

Jangan biarkan larutan nutrisi di botol bagian bawah kosong karena akan menyebabkan tanaman
mati kekeringan. Botol yang berisi larutan nutrisi rentan terkena lumut karena paparan sinar
matahari. Karena itu, kalau mau, lapisi botol bagian bawah dengan kertas warna gelap. Atau cat
dengan warna hitam. Tapi, karena saya menggunakan botol-botol ini tanpa pelapis, biasanya pada
saat pergantian nutrisi, saya bersihkan lumut-lumut yang menempel hingga bersih kembali.

Alternatif lain selain menggunakan botol bekas air mineral, sebenarnya kita bisa juga menggunakan
baskom atau tempat plastik lainnya. Tempat/ media menempatkan rockwool berisi tanaman bisa
menggunakan pot kecil atau bekas gelas air mineral yang dilubangi ujung bawahnya dan dipasangi
sumbu/kain flanel. Untuk menutup baskom/wadah plastiknya dapat menggunakan styrofoam yang
dilubangi sehingga pot-pot akan menggantung dan tidak menyentuh air. dengan cara seperti ini, kita
bisa menempatkan beberapa pot tanaman sekaligus.

Demikian cara menanam hidroponik sederhana dengan sistem wick.

2. Menanam hidroponik sistem NFT


Bersambung...
Capek, mohon maaf. :(

Cara Membuat Pupuk Organik Cair


Sederhana
Hidroponik, Pupuk Organik

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Sederhana | Selamat datang di Blog Lintangsore, tempat curhat
dan berbagi masalah budidaya tanaman, bunga, dan buah. Setelah pada postingan sebelumnya saya
membagikan tentang Cara menanam Hidroponik Sederhana maka untuk kali ini saya akan bagikan
informasi tentang tata cara membuat pupuk organik cair sendiri secara sederhana sebagai bahan
pelengkap dalam menanam hidroponik.

Sudah begitu banyak artikel di internet yang membahas tentang tata cara membuat pupuk organik
cair maupun pupuk organik padat dari berbagai macam bahan. Tekniknya semua hampir sama. Yang
membedakan adalah bahan-bahan pembuatnya.
Pada umumnya pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan memanfaatkan barang organik
bekas yang sudah tidak terpakai sebagai bahan bakunya, antara lain:

Bahan Pupuk Organik Cair

1. Kotoran ayam, limbah sayuran hijau dan jerami : pupuk organik cair yang didapatkan dengan
mengunakan bahan baku ini cocok diaplikasikan sebagai perangsang pertumbuhan tunas
dan daun, karena kaya akan unsur nitrogen.
2. Kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak : pupuk yang dihasilkan dengan
bahan baku jenis ini cocok diaplikasikan untuk pertumbuhan buah karena banyak
mengandung kalium dan fosfor.
3. Limbah buah seperti jambu biji busuk, pepaya busuk, dan lain sebagainya. Pupuk organik
yang dihasilkan ini hampir sama fungsinya dengan yang kedua.
4. Gedebog/batang pisang.

batang pohon pisang


jambu biji

Nah, pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas tentang cara membuat pupuk organik cair
sendiri menggunakan batang pisang. Untuk yang bahan-bahan lainnya silahkan jika anda tidak jijik
dipraktekkan sendiri. Untuk teknik dan tata caranya tidak terlalu berbeda. Kalau untuk saya pribadi
karena agak jijikan dengan yang namanya sampah limbah apalagi yang berbau busuk-busuk gitu,
lebih memilih memanfaatkan limbah batang pohon pisang yang sudah selesai dipanen.
Baiklah langsung saja kita ke inti permasalahannya, yaitu membuat pupuk organik cair sederhana
memanfaatkan batang pohon pisang.

Cara membuat Pupuk Cair Organik Sederhana dari Batang pohon pisang

sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com

Bahan-bahan :
- Batang pohon pisang: 1 kg, pilih batang yang bagian dalam berwarna putih.
- Gula merah: 200 gram
- Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (jika tidak ada tidak apa-apa)
- Air tanah : 3 liter
- Tong atau ember yang mempunyai tutup
- Karung bekas
Catatan :
- untuk eksperimen pertama kali saya sarankan komposisinya sedikit dulu seperti yang saya
contohkan. Kalau memang berkeinginan membuatnya dalam skala yang agak banyak silahkan anda
kali lipatkan saja semuanya.

- fungsi bioaktivator / EM4 adalah sebagai starter atau pemicu awal terjadinya reaksi fermentasi.
Tanpa menggunakan EM4 ini sebenarnya tidak apa-apa, tapi kalau memang bisa mengusahakannya
saya rasa akan lebih bagus dan lebih cepat reaksi fermentasinya. Beli saja di toko-toko pertanian,
rata-rata menyediakan EM4.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair:

sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com

 Campur gula dengan air ke dalam ember atau tong. Aduk sampai gula larut dalam air.
 Potong batang pohon pisang menjadi potongan kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung
bekas.
 Masukkan karung berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke dalam ember atau tong
berisi campuran air dan gula. Usahakan karung berisi potongan batang pohon pisang
terendam seluruhnya di dalam air.
 Tutup rapat tong atau ember tersebut. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari
langsung.
 Biarkan sekitar 8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas
yang terbentuk dari campuran bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya.
Setelah itu tutup kembali dengan rapat.

Untuk mengecek tingkat kematangan, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape
berarti adonan sudah matang dan siap digunakan. Sebaliknya, jika yang tercium adalah bau busuk
seperti limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan cairan tersebut
harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan air yang ada di dalam
tong. Anda sekaligus mendapatkan dua jenis pupuk; cacahan batang pohon pisang di dalam karung
menjadi pupuk organik padat dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair.

Takaran Penggunaan Pupuk Organik Cair


Untuk menggunakan pupuk organik cair hasil pembuatan di atas, encerkan terlebih dahulu dengan
air bersih. Komposisinya: 1 bagian cairan pupuk organik cair diencerkan dengan 20 bagian air bersih.
Tetapi ada juga yang menyarankan jika penggunaan pupuk organik cair disemprotkan pada daun,
bunga atau batang maka kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih
dari 2%. Ini berarti untuk setiap 1 liter pupuk organik cair harus diencerkan dengan menggunakan
minimal 50 liter air.
Pupuk organik cair dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun, menghasilkan buah, biji
atau umbi. Setiap penyemprotan disarankan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering
atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun ukuran inipun tidak mutlak, menyesuaikan jenis
tanaman yang akan disemprot.

Tambahan informasi:
Suatu hari tanpa sengaja saya melihat gambar di internet tentang teknik menanam sayuran
alternatif menggunakan media batang pisang yang sudah ditebang dan dipanen buahnya.
Kelihatannya cukup menarik dan masuk akal. Gambar penampakannya seperti di bawah ini.

Gambar : menanam menggunakan media batang pisang

media tanam
Batang pisang yang sudah bekas tebang dilubangi dan diisi dengan media tanam lalu ditaruh
benih/bibit sayuran di atasnya. Selain jaminan asupan air yang didapat dari batang pisang,
nampaknya banyak unsur hara / nutrisi tanaman yang bisa dihisap oleh akar tanaman dari batang
pisang tersebut.
Nah, jika batang pisang saja bisa menjadi media tanam yang bagus maka saya yakin ekstrak batang
pisang (pupuk organik cair dari batang pohon pisang) mempunyai kandungan nutrisi yang bagus pula
untuk tanaman.

Demikian informasi tentang cara membuat pupuk organik cair sederhana sendiri yang bisa saya
bagikan. Jika ada hal-hal yang mengganjal dan informasi yang kurang pas, mari kita diskusikan di
kolom komentar di bawah postingan ini. Karena saya yakin tak ada teknik yang sempurna, tetapi
adanya adalah teknik yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh sebab itu jangan ragu mencoba. Jangan
kuatir kalau gagal. Nikmati prosesnya dan ambil pelajaran di setiap kejadiannya. Insya Allah hasil
akhirnya tidak akan mengecewakan.
Akhirnya, terima kasih sudah berkunjung dan berkenan membaca di blog Lintangsore. Semoga ada
manfaat yang bisa didapat. Salam.

Cara menanam Cabe Rawit dari Biji


Kebun Cabe

Cara menanam cabe rawit dari biji | Selamat datang di blog lintangsore, tempat berbagi
dan belajar bersama seputar berkebun dan bercocok tanam. Kali ini akan saya bagikan
pengalaman tentang Cara menanam cabe rawit dari biji.
Saya mulai dari kata pepatah dari Hongkong yang cukup terkenal, "Persiapan yang baik
sama dengan 50% tujuan sudah tercapai". Demikian juga halnya dengan cara menanam cabe
ini, untuk mendapatkan hasil panen cabe rawit yang melimpah maka harus dimulai dari
persiapan yang baik di awalnya.
bibit cabe rawit
Langkah-langkah awal menanam cabe rawit adalah sebagai berikut:

1. Membuat benih cabe rawit


2. Menyemai benih cabe rawit
3. Menanam bibit cabe rawit
4. Merawat tanaman cabe rawit

Itulah langkah pokok cara menanam cabe rawit di dalam pot/polybag atau ditanam langsung
di halaman rumah. Lebih lengkapnya mari kita bahas bersama.

Cara Membuat Benih Cabe rawit sendiri


Sebenarnya ada cara praktis dalam menyiapkan benih cabe rawit, yaitu beli di toko pertanian
terpercaya. Tetapi karena tujuan kita menanam cabe rawit hanya untuk hobi dan konsumsi
rumah tangga sendiri/skala kecil maka kita akan belajar cara membuat benih cabe rawit
sendiri.
Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan bibit cabe rawit yang bagus
dan baik.

cara menanam cabe dalam pot


 Jangan membuat bibit cabe rawit dari cabe sisa yang disertakan di dalam bungkusan
gorengan. Biasanya cabenya masih mentah dan belum tua benar. Mendingan ambil
cabe rawit merah dari warung/penjual sayur keliling, karena biasanya cabe rawit
merahnya merah matang. Akan lebih baik lagi jikap anda sudah mempunyai pohon
cabe rawit sendiri yang akan dibuat benih. Pilih buah cabe rawit yang sudah matang
dan berwarna merah. Pastikan buahnya bagus dan tidak ada kelainan warna/terserang
penyakit.
 Setelah anda mempunyai cabe rawit merah yang akan dibuat benih, potonglah
menjadi tiga bagian. Ambil bagian buah cabe yang tengah saja kemudian pisahkan
bijinya dari kulit/daging cabe.
 Pada langkah ini anda sudah mempunyai calon benih cabe rawit. Berikutnya siapkan
sebuah tempat/wadah, dapat berupa baskom, gelas, atau ember. Isi dengan air hangat
suam-suam kuku.
 Langkah berikutnya siapkan satu siung bawang merah, lalu haluskan dengan
menggunakan muntu. Campurkan bawang merah yang sudah halus tersebut ke dalam
air hangat di dalam wadah tadi.
 Setelah itu masukkan biji cabe rawit yang di awal tadi sudah anda dapatkan. Rendam
biji cabe semalam saja.
 Paginya akan anda dapati biji cabe yang melayang dan yang tenggelam. Pisahkan dan
ambil biji cabe yang tenggelam. Yang melayang silahkan dibuang saja.
 Tiriskan sebentar biji cabe yang anda dapatkan tadi, sambil menyiapkan media untuk
menyemai biji tersebut.
 Jemur benih cabe rawit yang sudah diseleksi tadi tapi jangan langsung di bawah terik
matahari. Setelah benih cabe rawit benar-benar kering maka kita sekarang sudah
mempunyai biji cabe rawit yang siap untuk disemai.

Cara menyemai bibit cabe rawit


Langkah berikutnya setelah kita berhasil membuat benih cabe sendiri adalah menyemainya.
Kenapa kok tidak langsung ditanam saja di tanah/pot? kan simpel dan nggak ribet. Dulu saya
begitu, langsung menanam biji cabe di dalam tanah/pot. Tetapi ternyata tidak semuanya
tumbuh baik. Maka, salah satu tujuan menanam benih cabe di dalam persemaian ini adalah
untuk menyeleksi bibit yang bagus dan mengabaikan bibit cabe yang cacat atau terkena
penyakit. Selain itu juga kita bisa memastikan bibit cabe sudah cukup kuat untuk dipindah ke
media tanam yang lebih besar.
Dalam menyemai benih cabe rawit ada yang menggunakan teknik berikut ini:
bibit cabe rawit

 Siapkan kertas tisu beberapa lembar, lalu basahi tisu tersebut dengan air.
 Sebarkan beberapa biji cabe diatas permukaan kertas tisu yang sudah dibasahi
tadi.
 Tutup lembaran tisu yang berisi biji cabe rawit tadi lalu basahi lagi dengan air.
 Masukkan tisu tersebut ke dalam wadah / box plastik dan tutup rapat.
 Tunggu beberapa hari sampai biji cabe tersebut berkecambah.
 Pindahkan bibit cabe rawit yang telah tumbuh tadi ke dalam media tanam.
 dst.

Agak ribet juga cara di atas, tetapi saya kira cukup bagus dan teliti. Kalau misalnya anda
mendapatkan bibitnya hasil dari membeli benih cabe rawit impor mungkin sah-sah saja. Akan
tetapi kalau anda membuat benih cabe sendiri mungkin anda bisa menerapakan teknik yang
lebih simpel dalam menanam benih cabe rawit anda. Begini langkah-langkahnya:

 Taburkan biji cabe rawit yang anda punya ke dalam media tanam (bisa dalam polybag
atau ke dalam pot), kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis saja.
 Letakkan pot semaian cabe tadi di tempat yang terlindung dari cahaya matahari dan
air hujan secara langsung
 Jaga jangan sampai ditotoli ayam atau disosor bebek :)
 Siram setiap sore hari menggunakan air biasa. Jangan digrujugkan nanti buyar semua
biji cabenya. Pakai semprotan atau basahkan dengan hati-hati.
 Biasanya setelah 3-5 hari biji cabe sudah menunjukkan tanda-tanda akan tumbuh. Dan
di hari ke 7 bibit cabe rawit sudah terlihat berdiri.

Selesai pada langkah ini, sekarang bibit cabe siap untuk ditanam.

Cara Menanam cabe rawit dalam polybag


biji cabe rawit
Siapkan wadah dan media untuk menanam cabe rawit. Jangan pelit-pelit, usahakan besarnya
minimal berdiameter 30cm.
Isi wadah tempat menanam cabe dengan campuran tanah gembur, pupuk kompos dan pupuk
kandang. Proporsinya silahkan diatur sendiri menurut feeling anda. Umumnya sih 2 bagian
tanah dicampur 1 bagian pupuk.
Pilihlah bibit cabe yang sehat dengan ciri memiliki batang kuat dan memiliki daun sebanyak
kira-kira 5-6 helai.
Lepas plastik/wadah penyemaian jika anda menyemainya pada polybag kecil. Jika
menyemainya di tanah usahakan jangan sampai merusak perakaran.Sertakan tanah aslinya
sedikit untuk membungkus akar.Pindahkan bibit cabe tersebut pada pot/polybag saat matahari
tidak terlalu terik (disarankan dilakukan pada sore atau pagi hari)
Urug lobang tempat menanam bibit cabe dengan bekas tanah semaian. Lalu siram dengan air
biasa secukupnya.
Selesai.

Demikianlah postingan tentang cara menanam cabe rawit dari biji. Selanjutnya untuk
perawatan tanaman cabe, teknik penyiraman dan mengatasi hama pada tanaman cabe
silahkan baca artikel berikut ini:

Cara menanam cabe rawit

Terima kasih sudah berkenan mampir dan membaca di blog lintangsore ini. Semoga ada
manfaat yang bisa diambil. Jika ada sesuatu yang kurang pas, atau anda punya pengalaman
menarik yang berbeda, silahkan bagikan kepada saya dan pembaca lainnya melalui kolom
komentar di bawah postingan ini. Salam sukses untuk kita semua.

Cara Menanam Cabe


Kebun Cabe
Cara Menanam Cabe

Selamat datang kembali di blog lintangsore, tempat berbagi dan belajar bersama seputar berkebun
dan bercocok tanam. Kali ini akan saya bagikan pengalaman tentang teknik dan cara menanam
cabe. Sebelum Anda hendak menanam cabe, terlebih dahulu Anda harus mengenal jenis-jenis cabe.
Jangan sampai kejadian Anda akan menanam cabe rawit kecil di pekarangan untuk teman makan
bakwan nantinya malah yang tumbuh adalah cabe merah keriting. Untuk lebih lengkapnya silahkan
anda baca macam-macam jenis cabe di postingan lain.

Langkah-langkah / teknik dalam menanam


cabe entah itu di lahan pekarangan, di dalam pot, ataupun ember bekas saya bagi menjadi 5
langkah, yaitu :

1. Cara Memilih Benih Cabe yang Baik


2. Teknik Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Cabe
3. Metode Pemupukan dan Pengolahan Media Tanam
4. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabe
5. Pemanenan tanaman Cabe

Baiklah, mari kita kupas satu per satu langkah di atas.

1. Cara Memilih Benih Cabe yang Baik


Ada 2 cara dalam memilih benih cabe yang Baik, yang pertama dengan membeli di toko pertanian
dan yang kedua menyemai benih cabe sendiri. Cara yang pertama dengan membeli benih cabe di
toko pertanian, yang harus diperhatikan adalah tanggal kadaluarsa pada kemasan benih cabe. Kalau
bisa pilihlah benih cabe varietas unggul / hibrida, jangan yang lokal. Yang lainnya berdoa saja
mendapat benih yang bagus.
Teknik memilih benih cabe yang kedua adalah
dengan membuat sendiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

- Bibit cabe berasal dari tanaman cabe yang baik. (batang, cabang, ranting, daun dan buahnya lebat)
- Ambil buah cabe dari cabang yang paling bawah, pilih yang sudah tua dan masak, kulit luarnya
mengkilap tanpa bintik, ukurannya lebih besar dari ukuran normal teman-temannya
- Belah benih cabe menggunakan pisau, keluarkan bijinya, dan selanjutnya keringkan dengan cara
dijemur terik matahari sampai kering (cukup satu hari saja)
- Rendam biji yang sudah dikeringkan tadi ke dalam ember berisi air semalaman. Paginya ambil biji-
biji cabe yang tenggelam dan buang yang terapung. (saya biasanya melewati langkah ini disebabkan
pada saat biji cabe saya rendam ternyata hampir semuanya terapung)

2. Teknik Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Cabe


Pemilihan tanaman bibit cabe sudah selesai. Selanjutnya menyemai benih cabe ke dalam polybag
atau bedengan semaian.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

Teknik menyiapkan media tanam, ada beberapa alternatif yaitu :

a. Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1,


b. Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1,
c. Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1.

Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang.(matang disini
bukan berarti dimasak dulu, tetapi yang sudah cukup lama, bukan kotoran baru)

Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya agar bakal akar benih cabe bisa
menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan
dengan jarak 10 cm. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag untuk mempercepat
proses pertumbuhan bibit cabe. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Untuk mencegah
air menggenangi daerah perakaran bibit cabe, lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa,
pecahan genteng, atau pecahan styrofoam.

Taburkan bibit cabe yang sudah dipilih tadi ke dalam polybag/bedengan semaian cabe. Jangan lupa
tutup bagian atas menggunakan rumput kering (alang-alang atau sejenisnya) yang di sangga dengan
kayu jarak antara tanah bedengan dan peyangga sebagai atap pada ketinggian sekitar setengah
meter agar sinar matahari tidak masuk secara langsung ke persemaian bibit cabe.
Jaga kelembaban tanah bedengan tadi seoptimal mungkin dengan cara minimal penyiraman setiap
hari lewat atas penutup dari rumput kering tadi agar air yang jatuh tidak langsung ke tanah semaian
bibit cabe. Biarkan bibit cabe tumbuh sampai minimal 4 helai daun sebelum di pindahkan ke lahan.
Biasanya setelah bibit cabai berumur 17 - 23 hari akan berdaun 2 - 4 helai. Setelah itu baru
pindahkan ke lahan tanam pada waktu sore hari untuk mencegah stres pada bibit cabe. Sementara
itu, sehari sebelum tanam, bedengan yang akan digunakan untuk lahan tanam harus dibuatkan
lubang tanam dulu. Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan alat bantu khusus yang terbuat
dari potongan pipa besi diisi arang yang dipanaskan. Hasilnya nanti berupa bulatan-bulatan kecil
berdiameter antara 6 - 8 cm. Selain itu, dapat juga menggunakan alat bantu bekas kaleng susu yang
salah satu permukaannya telah dipotong.

Bibit cabai hibrida yang siap dipindahtanamkan segera disiram dengan air bersih secukupnya.
Kemudian bersama dengan polybagnya direndam dalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida
pada dosis 0,5 - 1,0 gram/liter air selama 15 - 30 menit untuk mencegah penularan hama dan
penyakit(langkah ini jarang saya lakukan sehingga kadang muncul hama bulu putih).

Setelah media semainya cukup kering, bibit cabai rawit keluarkan dari polybag secara hati-hati.
Caranya : ambil polybag berisi bibit sambil dibalikkan dan pangkal batang bibit cabai dijepit oleh jari
telunjuk dan jari tengah. Bagian dasar polybag ditepuk-tepuk secara pelan dan hati-hati, maka bibit
cabai akan keluar bersama akar dan medianya. Bibit cabai rawit siap langsung ditanam pada lubang
tanam yang tersedia.

Cara menanam bibit cabe rawit adalah : mula-mula sebagian tanah pada lubang tanam diangkat
kira-kira seukuran media polybag; kemudian bibit dimasukkan sambil diurug tanah hingga dekat
pangkal batangnya cukup padat. Bibit cabai rawit yang disemai dalam polybag ini, begitu
dipindahtanamkan langsung tumbuh segar tanpa mengalami dehidrasi. Selesai ditanam, siram
dengan air sampai tanahnya cukup lembab.

3. Metode Pemupukan dan Pengolahan Media Tanam


Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman
cabai. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendaki tanah yang
subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan
penyakit tular tanah. pH tanah yang tidak cocok akan menyebabkan produksi cabe yang rendah.
Tanah yang becek biasanya akan menyebabkan tanaman cabe gugur daun dan mudah terserang
penyakit layu.

Khusus untuk tanah yang tingkat keasamannya tinggi dapat diatasi dengan cara pengapuran. Pupuk
kandang dan kapur pertanian dicampur dengan tanah bedengan secara merata sambil dibalikkan,
kemudian dibiarkan diangin - anginkan selama kurang lebih 2 minggu. Sedangkan untuk kasus tanah
yang terlalu becek bisa diatasi dengan membuat sistem irigasi dan peresapan yang baik.

4. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabe


Pemeliharaan dan perawatan tanaman cabe ini bisa dibagi menjadi beberapa point, yaitu :

a. Pemupukan
Pemupukan ini tergantung dari jenis tanaman cabe yang ditanam. Jika menanam di lahan pertanian
berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya.
Sedangkan jika anda menanam cabe secara organik, sebagai ganti pupuk NPK, semprotkan pupuk
organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos
atau pupuk kandang (lebih diutamakan pupuk dari kambing) pada saat tanaman mau berbuah.

b. Penyiraman
Penyiraman tanaman cabe sebaiknya dilakukan minimal 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar
terik, siram tanaman setiap hari.

c. Pengajiran/Sangga
Berikan sangga pada tanaman cabe setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20-25 cm untuk
menopang tanaman agar dapat berdiri tegak dan tidak ambruk yang dapat menyebabkan
pembusukan daun/batang.

d. Pemangkasan
Tunas-tunas muda pada tanaman cabe yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan
(dipangkas). Pemangkasan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, biasanya dilakukan tiga kali
hingga terbentuknya cabang. Fungsi pemangkasan ini adalah untuk mengontrol agar tanaman cabe
tidak tumbuh ke samping ketika batang belum terlalu kuat menopang.

e. Pengendalian Hama dan penyakit


Ada begitu banyak macam hama/penyakit tanaman yang menyerang tanaman cabe, dan tiap
hama/penyakit memerlukan penanganan yang berbeda. Lakukanlah perawatan dengan mencabuti
rumput di sekitarnya. Petik daun yang telah kuning agar pertumbuhan cabe menjadi produktif.
Penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau
sakit. Apabila terlihat ada hama putih pada daun tanaman cabe semprot dengan pestisida, bila
terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan
fungisida. Beberapa pengalaman dari para petani ada cara unik untuk mengatasi hama putih pada
tanaman cabe yaitu menggunakan salah satu musuh alaminya: belalang sembah atau walang
wadung kalau di daerah jawa menyebutnya.

Baca juga :

cara agar cabe berbuah lebat


5. Pemanenan tanaman Cabe

Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan.
Biasanya cabe dapat dipanen sekitar umur 3 bulan. Bisa dipanen 5 hari sekali. Waktu panen
sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Hindari waktu panen pada malam dan
siang hari. Pada awal awal tanaman cabe yang dapat dipanen masih hijau belum bisa dipanen
sampai merah dikarenakan cabe masih banyak rontok dan belum tua benar. Cabe Sudah dapat
dipanen merah setelah panen ke 6 dan seterusnya. Lakukan pemetikan buah cabe dengan kondisi
buah yang telah masak dan segar. Masukkan cabe yang telah dipanen ke dalam kemasan wadah
yang aliran atau sirkulasi udara yang sesuai agar cabe tidak cepat busuk.

Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya.
Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum
terjual oleh pedagang di pasar.

Demikian pengalaman yang bisa saya bagikan tentang cara menanam cabe. Teknik menanam cabe
ini bisa anda terapkan pada pertanian skala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk
anda yang hanya sekedar menyalurkan hobi menanam pada pot di halaman belakang rumah. Terima
kasih sudah berkenan mampir dan membaca. Semoga ada manfaatnya.

Cara Menanam Tomat Mudah dan Praktis


Kebun Sayur

Cara menanam Tomat | Selamat berjumpa kembali di Blog Lintangsore para calon petani-petani
sukses. Kali ini saya akan membahas tentang teknik budidaya Solanum lycopersicum. Hayo...apa itu?
Masih ingatkah pelajaran biologi di SMA tentang nama-nama latin dari buah-buahan? Ya benar
sekali, kita kali ini akan membahas tentang cara menanam buah tomat. Tak perlu berdebat tomat
itu termasuk buah atau sayuran, yang terpenting mari kita belajar untuk membudidayakannya
karena tanaman tomat ini mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Sebelum kita lebih jauh membahas cara menanam tomat yang mudah, saya ceritakan dulu
pengalaman kegagalan saya dalam menanam buah yang satu ini. Sebenarnya membudidayakan
tanaman tomat itu gampang-gampang susah. Saya menanam tomat sudah berulangkali, mulai dari di
pot, pekarangan bahkan di tanah bebas pinggir jalan. Yang paling sering terjadi adalah tanaman
tomat yang saya tanam awalnya tumbuh subur dan seperti menjanjikan. Apalagi saat menyaksikan
pentil-pentil muda bergelantungan di cabang-cabang pohon tomat. Tetapi setelah itu apa yang
terjadi? Negara api menyerang dan daun-daun tomat mulai aneh. Keriting dan pucat layu. Buah
tomat kecil-kecil yang diharapkan akan menjadi besar dan ranum tinggallah harapan.

Cukuplah saya kira curhatan saya ini, kembali ke topik permasalahan cara menanam tomat.
Anggaplah anda sudah kenal dengan jenis-jenis tomat yang akan ditanam. Berikut ini akan saya
jabarkan step by step cara menanam buah tomat.

Teknik Budidaya Tanaman Tomat


1. Bibit dan Persemaian Benih tomat

buah tomat emas

Langkah pertama adalah menyiapkan bibit tomat yang hendak ditanam. Anda punya dua pilihan;
membeli bibit di toko pertanian atau via online. Atau yang kedua menyiapkan bibit sendiri dari buah
tomat yang tua dan segar. Kalau anda newbie maka saya sarankan beli bibit tomat saja di toko-toko
pertanian. Saya sarankan juga belilah benih tomat hibrida/unggul biar nanti hasilnya tidak
mengecewakan. Setelah benih tomat ini siap, maka step berikutnya adalah menyemai benih tomat.
Kenapa perlu disemai terlebih dahulu, tidak langsung ditanam di tanah seperti jagung misalnya?
Karena seperti halnya dengan tanaman-tanaman ringkih lainnya Benih tomat harus disemai dulu
sebelum ditanam. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray), dengan media persemaian
adalah campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang. Perbandingannya kurang lebih 1:1:1.
Benih ditanamkan kedalam kotak pesemaian, dan dipelihara hingga umur 25-30 hari setelah
semai.Sediakan tempat persemaian yang representatif berupa bedengan khusus, diberi atap
peneduh untuk mencegah curahan hujan jangan sampai merusak benih tomat yang masih lemah.
Usahakan tempat pesemaian aman dari gangguan binatang. Saat masih dalam tahap persemaian
penyiraman sebaiknya dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer. Setelah dirasa cukup kuat
pindahkan ke tempat penanamannya di lapang. Bisa juga untuk lebih hati-hatinya bibit terlebih
dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya.

Bacaan alternatif : Cara Menyemai bibit tomat

2. Menanam bibit buah Tomat

bibit buah tomat

Apabila dirasa tomat sudah layak untuk ditanam dan lahan juga sudah siap, maka bibit dapat segera
ditanam. Yang perlu diperhatikan adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan
erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, sedangkan Jarak tanam
disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya. Karena tanaman tomat
pun adalah makhluk hidup, mengatur jarak tanam tomat berarti memberi ruang lingkup hidup yang
sama/merata. Selain itu juga akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur dan mudah
dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.

Bibit yang sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya jika bibit berasal dari persemaian
langsung ditanam pada lubang tanam dengan jarak 70x60 cm, Sewaktu penanaman bibit diusahakan
tanaman tomat tidak menyentuh tanah, agar tanaman tidak membusuk dan terkena penyakit akibat
kotoran disebabkan oleh tanah, saat yang paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu
sebelum hujan terakhir. Penanaman tomat dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan
dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami.
3. Pemupukan Buah Tomat

buah tomat merah

Menurut penelitian ternyata tomat merupakan salah satu sayuran dengan kandungan residu
pestisida yang tinggi karena banyak menggunakan pestisida dalam tahap penanamannya. Bisa anda
perkirakan betapa tinggi residunya di tubuh kita jika kita mengonsumsinya setiap hari. Maka dalam
hal pemupukan ini saya menyarankan untuk memakai pupuk kandang saja. Pupuk kandang selain
dapat memperbaiki sifat biologis tanah juga dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah, pupuk
kandang juga perlu diberikan pada tanaman sayuran yang banyak mengkonsumsi nitrogen sehingga
nitrogen sangat menentukan kuantita dikonsumsi pada fase vegetatif .

4. Pemeliharaan/Penyiraman tanaman Buah Tomat


Tanaman tomat seperti halnya tanaman sayuran lain, banyak membutuhkan air. Waktu penyiraman
yang baik ialah pada sore hari.Selain bertujuan untuk menggantikan air yang sudah banyak menguap
pada siang hari, penyiraman juga bertujuan untuk mengembalikan kekuatan tanaman di malam
hari.Pada saat melakukan penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan
jangan sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Salah
satu teknik penyiraman yang bisa dilakukan yaitu menggunakan alat berupa selang yang menetes
dan dirangkai secara paralel mengenai tiap tiap batang tanaman tomat.

5. Penyiangan Rumput / Tanaman Gulma


Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh gulma yang mengganggu
pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan penyiangan dibarengi dengan pembumbunan tanah
di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi lapang.
penyiangan dilakukan dengan cara dicabut menggunakan tangan dan yang sulit dicabut
menggunakan cangkul atau kored.
6. Pemangkasan Tanaman Tomat

tomat hijau

Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Termasuk dalam hal ini
tanaman tomat. Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi
daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain. Tujuan membentuk pohon
adalah agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banyak. Pengurangan daun dimaksudkan untuk
mendapatkan hasil pemasakan tanaman yang optimum. Dengan pemangkasan juga dimungkinkan
mempercepat proses pembuahan. Tetapi adakalanya pemangkasan dilakukan untuk peremajaan
tanaman.

Langkah pemangkasan dilakukan dengan cara memotong cabang/ranting yang tumbuhnya tidak
tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit. Pemangkasan
yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap pohon hanya ditinggalkan
sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang
dibiarkan masing-masing tandan disisakan 5 buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang
besar. Pengikatan pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat berbuah
dan supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak.
7. Penyakit yang Menyerang tanaman Tomat

buah tomat muda

Beberapa penyakit yang dialami oleh tomat diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Busuk buah ujung

Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Penyakit busuk
buah disebabkan oleh kekurangan unsur hara mikro Ca. Cara mengatasinya dengan penyebaran
kapur dolomit pada lahan penanaman tomat.

b. Layu furasium

Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda di dataran tinggi yang memiliki
kelembaban tinggi di musim hujan. Langkah yang dapat mencegah serangan penyakit layu
furasium,sebagai berikut:

- Lakukan pemupukan yang berimbang

- Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit

- Pilih lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.

- Pilih daerah yang bersikulasi udara lancar

- Pilih lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .

- Pilih tanaman yang masih sehat .

- Rendam bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum penanaman.

c. Layu bakteri
Biasanya menyerang tanaman tomat yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan suhu dan
kelembaban yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri psedomonas d. Penyakit busuk buah

Biasanya disebabkan oleh jamur. Cara mencegah serangan penyakit busuk buah ini dengan cara
pemangkasan yang teratur, menjaga kelembaban kebun, dan menjaga sanitasi tanah.

Baca juga : Cara menanam tomat di polybag


8. Panen dan pasca panen Tomat

tomat merah

Normalnya panen buah tomat dilakukan pertama kali pada umur 90 hari sejak pindah tanam. Lalu
selama 3–5 hari sekali sampai buah habis. Jika buah tomat yang akan dipasarkan harus menempuk
jarak jauh dan butuh waktu beberapa hari sebaiknya dipanen ketika buah masih hijau atau kira–kira
5–6 hari lagi menjadi merah. Sedangkan untuk pemasaran jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni
ketika buah berwarna kuning kemerah – merahan.

Demikian yang bisa saya bagikan tentang cara mudah menanam buah tomat. Semoga bisa diambil
manfaatnya untuk anda. Terima kasih sudah berkenan mampir dan meluangkan waktu untuk
membaca. Kritik saran dan pertanyaan bisa anda berikan melaui form komentar di bawah postingan
ini. Salam.

8 Tips Sukses Budidaya tanaman Tomat


dalam Pot / Polybag
Kebun Sayur
Teknik budidaya tomat dalam pot/polybag | Tanaman tomat merupakan salah satu jenis
tanaman buah yang mempunyai siklus hidup cukup singkat. Kisaran usia pohon tomat hanya
4-5 bulanan, setelah itu tidak produktif lagi. Usia tomat dari mulai tanam sampai berbuah
umumnya 3 bulan, tergantung dengan lokasi dan perlakuan. Batangnya dapat tumbuh setinggi
1 sampai 3 meter. Tanaman tomat mempunyai buah berwarna hijau, kuning, merah dan biasa
dipakai sebagai tambahan sayur dalam masakan atau bisa juga dikonsumsi secara langsung
tanpa dimasak (Kalau saya biasa memakan tomat dengan cara diiris dan ditaruh gula
pasir/gula jawa di atasnya).

Sebelum kita membahas teknik-teknik cara menanam tomat dalam polybag agar bisa
berbuah lebat, ada baiknya kita mengenali tanaman tomat terlebih dahulu. Tahukah anda
apakah tomat termasuk jenis buah atau sayur? Coba jelaskan! Dulu saya menjawab bahwa
tomat termasuk buah. Sekarang, setelah membaca di wikipedia, ternyata tomat bisa disebut
keduanya sekaligus, yaitu sebagai buah dan sayuran. Alasan dari jawaban ini adalah,
meskipun struktur tomat adalah struktur buah, tetapi ada jenis-jenis tomat yang tidak hanya
tomat buah, melainkan ada juga tomat sayur dan tomat lalapan.
Nah, kalau nanti ada yang masih bertanya apakah tomat termasuk buah atau sayuran, anda
bisa menjawabnya dengan penjelasan di atas.
Baiklah, sekarang kita menuju ke inti pembahasan, yaitu bagaimana tips cara menanam tomat
dalam pot.

Cara Menanam Tomat dalam Pot


1. Berikan ruang yang cukup untuk tumbuh
Jika Anda menanam tomat dari biji, usahakan memberikan bibit tomat lebih banyak ruang
untuk berkembang. Kondisi tanaman yang penuh sesak berjubel akan menghambat
pertumbuhan tanaman tomat. Setelah bibit tomat cukup besar yang ditandai dengan
tumbuhnya daun sejati, silahkan anda pindah masing-masing tanaman pada wadah yang
berbeda, sehingga pertumbuhannya bisa lebih optimal, tidak berebut makanan dan agar tomat
berbuah banyak.

2. Berikan sinar matahari yang cukup


Bibit tomat akan tumbuh kuat jika mendapat sinar matahari secara langsung. Pemberian
cahaya buatan diperlukan untuk keadaan yang ekstrim dimana sinar matahari tidak cukup
dikarenakan cuaca atau lokasi penanaman yang tidak terkena sinar matahari. Khusus untuk
anda yang memang tidak mempunyai lokasi tepat yang memungkinkan untuk memberikan
asupan sinar matahari pada tanaman tomat secara cukup, silahkan memberikan cahaya buatan
kurang lebih selama 14-16 jam dalam sehari.

3. Berikan kehangatan yang cukup untuk tanaman anda


Tanaman tomat cocok di tanam di dataran rendah karena umumnya mereka menyukai cuaca
yang hangat. Anda bisa mengusahakan kondisi yang hangat dengan menyelimuti area tanam
dengan plastik hitam atau merah selama beberapa minggu sebelum Anda menanam tanaman
tomat. Selain menciptakan kondisi hangat, teknik menyelimuti area tanam akan sedikit
membantu mengurangi gulma tumbuh di area tanam. Fungsi lainnya adalah mencegah
tanaman tomat anda terkena percikan air pada saat penyiraman yang bisa menyebabkan
penularan penyakit dari tanah.

4. Tambahkan media tanam ekstra.


Setelah tanaman tomat anda tumbuh cukup besar, silahkan tambahkan media tanam ke dalam
pot/area tanam. Mengurug atau menambahkan media tanam ke sekitar batang pokok tanaman
tomat akan memperkuat batang dan perakaran. Selain itu juga memberikan ruang lebih pada
akar untuk berkembang dan menyerap nutrisi dari tanah. Cara lainnya, anda juga dapat
menggali lubang yang dalam atau menggali parit dangkal dan membaringkan batang tanaman
tomat ke dalamnya, kemudian ditimbun kembali dengan tanah. Hal ini akan memicu
pertumbuhan akar baru yang nantinya akan menambah potensi penyerapan nutrisi dari dalam
tanah menjadi lebih maksimal. Hanya saja yang perlu diperhatikan jangan sampai hal ini
menjadi blunder menimbuni keseluruhan tanaman yang berakibat matinya tanaman tomat
anda.

Cara Merawat Tanaman Tomat yang Baik


5. Olahragakan tanaman tomat Anda.
Jangan salah, tanaman pun butuh olahraga agar tumbuh sehat seperti halnya tubuh kita. tak
terkecuali dengan tanaman tomat, mereka pun harus bergerak menggoyangkan anggota
batangnya agar bisa tumbuh kuat. Biasanya kalau anda menanam tomat di luar ruangan, hal
itu akan tercukupi oleh adanya tiupan angin dari sekitar. Tetapi jika Anda menanam tomat di
dalam ruangan/di dalam rumah yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan angin,
silahkan anda pasang kipas angin untuk sekedar mengolahragakan tanaman tomat anda
selama kurang lebih 10 menitan dua kali sehari. Atau kalau anda tidak ingin ribet dan
menambah pengeluaran anda bisa melakukannya secara manual menggunakan tangan untuk
mengolahragakan mereka. Acak-acak tanaman tomat anda dengan lembut dan gosok dengan
perasaan pada pucuk-pucuk tanaman tomat selama beberapa menit, beberapa kali sehari.
Terkesan aneh ya? Tapi menjadi hal yang sangat wajar sekali--bahkan suatu kegiatan yang
menyenangkan sekaligus menenangkan untuk para pecinta tanaman seperti saya.
6. Lakukan perempelan daun tomat.
Proses perempelan daun tomat ini dilakukan setelah tanaman tomat Anda mencapai
ketinggian sekitar 1 meter. Lakukan perempelan daun tomat yang berada pada batang bagian
bawah, sekitar 30 cm dari tanah. Perempelan daun ini fungsinya adalah menghilangkan daun-
daun tua pada batang bagian bawah tanaman. Daun tua pada bagian bawah tanaman biasanya
adalah bagian yang mendapatkan paling sedikit matahari dan sirkulasi udara sehingga tidak
bisa berfungsi maksimal untuk memasak makanan. Alasan lain dari pentingnya perempelan
daun tomat bagian bawah karena biasanya daun bagian bawah ini yang rentan membawa
benih penyakit seperti jamur dari tanah di bawahnya. Tetapi kalau sekiranya anda berada di
lokasi yang rentan serangan hama penyakit/jamur, maka penyemprotan secaa berkala
menggunakan ramuan organik perlu anda lakukan untuk menangkal penyakit jamur.

7. Pemangkasan cabang Tanaman yang tidak perlu


Teknik pemangkasan cabang tanaman adalah salah satu cara membuat tanaman tomat
berbuah lebat. Kalau anda perhatikan pada tanaman tomat anda, ada beberapa cabang kecil
tanaman yang tumbuh pada pertengahan dua cabang/tengah-tengah percabangan utama.
Cabang ini nampak akan tumbuh subur dan menyenangkan. Tetapi anda justru harus
memangkas cabang yang seperti ini karena hanya akan menghisap makanan dengan rakus
tetapi tidak akan menghasilkan buah. Biasanya umur tanaman tomat sampai panen pertama
kali sekitar 3 bulan sejak tanaman dipindah ke pot. Panen berikutnya bisa menunggu dan
setiap 3–5 hari sekali sampai buah tomat habis.
8. Penyiraman yang teratur
Saat tanaman anda sedang tumbuh dan berkembang pada saat itulah tanaman perlu perhatian
ekstra terutama pada asupan air. Kesediaan air menjadi hal vital bagi tanaman berkembang
untuk tumbuh dan berbunga. Pastikan anda menyiramnya minimal 3 hari sekali untuk
memastikan ketersediaan air. Tambahkan frekuensinya jika kondisi cuaca sedang ekstrim
panas. Yang perlu diperhatikan dalam teknik penyiraman ini adalah jangan sampai terjadi air
menggenang di area tanam karena tanaman tomat sangat rentan dengan penyakit busuk akar
yang disebabkan karena terendam air dalam jangka waktu lama. Hal ini bisa disiasati
sebenarnya, jika anda menanamnya dalam pot maka letakkan pecahan batu bata/genting pada
dasar pot sebelum ditaruh media tanam. Hal ini untuk memastikan kelebihan air dapat
dikeluarkan dari pot. Penyiraman bisa anda lakukan pada pagi hari sekitar jam 07:30 pagi
atau jam 16:00 sore.

Kurangi frekuensi penyiraman manakala tanaman sudah berbuah setengah matang. Teknik ini
dilakukan untuk mendapatkan buah tomat dengan konsentrasi gula tinggi dan air yang sedikit
sehingga rasanya lebih manis. Tetapi ingat jangan sampai berlebihan dalam menahan air pada
tanaman sehingga menyebabkan gugur bunga/pentil buah atau bahkan layu dan mati.

Demikianlah beberapa tips pemeliharaan tanaman tomat yang baik agar menghasilkan
buah tomat yang banyak dan lebat. Anda bisa mendapatkan dan membaca tips cara merawat
tanaman tomat yang baik di internet berulang-ulang, tetapi itu tidak akan berarti banyak jika
anda tidak memulainya sekarang. Sebaik-baiknya teknik adalah teknik hasil pengalaman trial
error sendiri, oleh karena itu jangan ragu untuk mencoba teknik-teknik lain yang mungkin
sedikit bersimpangan dengan aturan lazim.

Terima kasih sudah mampir di lintangsore.com dan berkenan membaca artikel cara
budidaya tanaman tomat ini. Anda bisa memanfaatkan kolom komentar di bawah postingan
ini untuk memberikan saran atau berbagi pengalaman anda. Semoga ada manfaat yang bisa
didapat. Salam.

S-ar putea să vă placă și