Sunteți pe pagina 1din 10

MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.

id

Artikel Penelitian

PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN BERBASIS METODE


KEPMENPAN NO. 25 TAHUN 2004
Adila Kasni Astiena1, Nur Indrawaty Liputo1, Sri Evianti2, Dewi Sulistyawati2

Abstrak
Rumah Sakit Achmad Mohctar (RSAM) Bukittinggi adalah rumah sakit milik Pemerintah
Propinsi Sumatera Barat yang sejak beberapa tahun lalu menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menuntut adanya akuntabilitas keuangan
dan layanan. Dalam KEPMENPAN No. 25/2004 dinyatakan bahwa setiap instansi pemerintah
wajib menyelenggarakan survey kepuasan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kepuasan pasien, kinerja pelayanan, mutu pelayanan dan prioritas
peningkatan kualitas pelayanan berdasarkan KEPMENPAN No. 25/2004. Disain penelitian
adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada Bulan Mei hingga Juni 2013 di RSAM.
Populasi penelitian adalah semua pasien yang datang ke RSAM pada waktu penelitian
dilaksanakan. Sampel penelitian 500 orang. Teknik pengambilan sampel Random Block
Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid dan
reliabel. Indeks kepuasan pasien adalah 76, mutu pelayanan “B”, kinerja unit pelayanan “Baik”.
Prioritas peningkatan kualitas layanan pada unsur: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan,
kedisiplinan petugas, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kewajaran biaya,
kepastian biaya dan kepastian jadwal pelayanan.
Kata kunci: Kepuasan Pasien, Metode Kepmenpan

Abstract
Ahmad Mochtar Hospital (RSAM) is one of the hospitals owned by West Sumatra
Province. RSAM has been implementing financial management strategy of district public service
agencies (BLUD) since a few years ago that required financial and service accountability.
KEPMENPAN No. 25/2004 states that each public service agency should undergo a public
satisfaction survey. The objective of this study is to measure patient satisfaction, service
performance, service quality, and the priority of service improvement based on KEPMENPAN
method. The design of this study was descriptive quantitative. The population of this study was
all patients visiting RSAM from May to June 2013, 500 patients were sampled by Random Block
Sampling technique. The result shows that the questionare was valid and reliable. Patient
satisfaction index is 76. Most of respondents (74%) perceived that the quality of service was "B"
and the service performance was "Good". Priority of service quality improvement were: service
procedures, term of service, disciplinary of service officer, speed of service, service equity, the
reasonableness of service charges, the certainty of services cost and schedule.The
recommendation for RSAM is to improve the “quality consciousness” culture, by disseminating
the results of this survey. Patient satisfaction surveys based on KEPMENPAN is recommended
to be held in other hospitals.
Keywords: Patient satisfaction, Kepmenpan Method

Affiliasi penulis : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Korespondensi : Adilla Kasni Astiena,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jl. Perintis Kemerdekaan Padang, email: adila.kasni@yahoo.com, Telp \ HP:
082174422550

1
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

PENDAHULUAN Parasuraman, Zeithaml dan Berry


(1991) dalam Supranto (2011) menyata-
Rumah Sakit dr. Achmad Mochtar kan bahwa ada 5 jenis kesenjangan
(RSAM) adalah rumah sakit milik Peme- yang dapat mengakibatkan kegagalan
rintah Daerah Propinsi Sumatera Barat. dalam penyampaian kualitas jasa. Lima
Sejak beberapa tahun yang lalu, RSAM kesenjangan tersebut adalah:3
sudah menerapkan pola pengelolaan 1. Kesenjangan antara harapan konsu-
keuangan Badan Layanan Umum Dae- men dan persepsi manajemen
rah (BLUD) yang menuntut adanya a- (manajemen tidak selalu memahami
kuntabilitas keuangan serta akuntabilitas apa yang menjadi keinginan pelang-
layanan. gan).
RSAM terletak di Bukittinggi 2. Kesenjangan antara persepsi mana-
mempunyai beberapa pesaing, diantara- jemen dan spesifikasi kualitas jasa
nya Rumah Sakit Stroke Nasional (manajemen mungkin benar dalam
(RSSN) dan Rumah Sakit Ibnu Sina. memahami keinginan pelanggan,
Untuk mengantisipasi kebutuhan pelang- namun tidak melaksanakan standar
gan akan layanan kesehatan yang yang spesifik).
bermutu, RSAM harus memperhatikan 3. Kesenjangan antara spesifikasi kuali-
kualitas layanan agar tidak ditinggalkan tas jasa dan penyampaian jasa (kar-
oleh pelanggan. yawan pemberi pelayanan mungkin
Keputusan Menteri Pemberdaya- tidak terlatih baik, dan tidak mampu
an dan Aparatur Negara (KEPMENPAN) memenuhi standar pelayanan).
no 25 tahun 2004 mewajibkan setiap ba- 4. Kesenjangan antara penyampaian ja-
dan layanan pemerintah untuk menye- sa dan komunikasi eksternal (hara-
lenggarakan survey kepuasan masya- pan konsumen dibuat oleh wakil-
rakat.1 Di samping itu, dalam Keputusan wakil dan iklan perusahaan).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 5. Kesenjangan antara jasa yang diala-
No. 129 Tahun 2008 diatur tentang mi dan jasa yang diharapkan (konsu-
Standar Pelayanan Minimum Rumah men mengukur kinerja perusahaan
Sakit (SPMRS) yang harus dipenuhi oleh berdasarkan persepsinya yang keliru
setiap rumah sakit di Indonesia.2 mengenai kualitas jasa).
Diantara SPMRS tersebut, mengatur Kesenjangan dalam pelayanan jasa di
tentang kepuasan pelanggan, baik untuk atas, diilustrasikan oleh gambar 1.4
layanan di unit produksi, maupun di unit Dari sekian banyak gap yang me-
penunjang. Pada unit produksi, SPMRS ngakibatkan kegagalan kualitas jasa,
kepuasan pelanggan di Instalasi Rawat maka pemerintah terus berusaha agar
Jalan adalah 90%, di Instalasi Rawat pemberian jasa kepada masyarakat
Inap 90%, di Instalasi Gawat Darurat terus ditingkatkan kualitasnya sesuai
70%, dan di Kamar Bersalin dan dengan harapan pengguna pelayanan.
Perinatologi 80%. Pada unit penunjang, Terdapat lima determinan kualitas jasa
SPMRS di unit farmasi, laboratorium, yang dapat dirincikan sebagai berikut:3
dan radiologi masing-masing adalah 80 1. Reliability (Keandalan), yaitu ke-
%.2 mampuan untuk melaksanakan

168
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

jasa yang dijanjikan dengan tepat Kepuasan adalah mengenai ter-


dan terpercaya. lampaunya harapan yang dipunyai pe-
2. Responsiveness (Cepat tanggap), langgan dibandingkan dengan kualitas
yaitu kemauan untuk membantu layanan yang mereka terima. Seseorang
pelanggan dan memberikan jasa dikatakan puas apabila layanan yang
dengan cepat atau ketanggapan. mereka terima melebihi dari yang
3. Assurance (Keyakinan atau jami- sebelumnya mereka harapkan. Sebalik-
nan), yaitu pengetahuan dan ke- nya, pelanggan dikatakan tidak puas
sopanan karyawan serta kemam- apabila harapan mereka tidak terpenuhi,
puan mereka untuk menimbulkan dengan kata lain, nilai kualitas layanan
kepercayaan atau keyakinan pe- yang mereka terima berada dibawah
langgan. nilai yang mereka harapkan.3,5
4. Empathy yaitu syarat untuk pe- Penelitian ini bertujuan untuk me-
duli, memberi perhatian kepada ngetahui indeks kepuasan pasien, mutu
pelanggan. dan kinerja pelayanan, serta prioritas pe-
5. Tangible (berwujud) yaitu penam- ningkatan kualitas pelayanan berdasar-
pilan fasilitas fisik, peralatan, per- kan indikator Kepmenpan No. 25 tahun
sonel dan media komunikasi.3 2004 di RSAM Bukittinggi tahun 2013.

METODE

Kerangka penelitian ini terlihat pa-


da Gambar 2 yang menjelaskan bahwa
penelitian ini mengukur kualitas layanan
dengan 14 indikator kepuasan masya-
rakat sesuai Kepmenpan No 25 Tahun
2004. Kepuasan masyarakat dikategori-
kan menjadi puas dan tidak puas, kemu-
dian dibandingkan dengan pelaksanaan
SPMRS. Selanjutnya dapat ditentukan
mutu dan kinerja pelayanan RSAM Bu-
kittinggi secara umum, maupun di tiap
instalasi.
Disain penelitian ini adalah des-
kriptif kuantitatif.6 Penelitian dilakukan di
RSAM Bukittinggi yang dilaksanakan
pada Bulan Mei hingga Juni 2013.
Gambar 1. Berbagai Kesenjangan Da-lam Populasi adalah seluruh pasien yang
Pelayanan Jasa berkunjung ke RSAM dalam periode
Sumber : A. Parasuraman, Valerie A. Zeithmal & tersebut. Sampel adalah bagian dari
Leonard L. Berry dalam Fandy Tjiptono & Gre- jumlah dan karakteristik yang dimiliki
gorius Chandra, Service, Quality & Satisfaction, oleh populasi, dimana sampel harus
2004 dalam Wardhani (2013)4 bersifat representatif sehingga kesim-
169
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

P 14 Indikator :Indeks Kepuasan


Masyarakat :
E 1.Prosedur Pelayanan
2.Persyaratan Pelayanan Mutu Pelayanan
R 3.Kejelaan Petugas Pelayanan
4.Kedisiplinan Petugas Pelayanan
S 5.Tanggung Jawab Petugas Pelayanan
Kepuasan Pasien
6.Kemampuan Petugas Pelayanan
RSAM Bukittinggi
E 7.Kecepatan Pelayanan
2013
8.Keadilan Mendapatkan Pelayanan
P 9.Kesopanan dan Keramahan Petugas
10.Kewajaran Biaya Pelayanan
TERLAKSANANYA KEPMENPAN NO 25
S 11.Kepastian Biaya Pelayanan TAHUN 2004
12.Kepastian Jadwal Pelayanan
I 13.Kenyamanan Lingkungan Kinerja Pelayanan
14.Keamanan Pelayanan

Gambar 2. Kerangka Penelitian

pulan dari sampel tersebut dapat di- Data primer dikumpulkan de-
berlakukan untuk populasi.6 Teknik ngan menggunakan instrumen kuesioner
pengambilan sampel pada penelitian ini yang sudah baku sesuai dengan
menggunakan sistem acak / Random Kepmenpan No 25 Tahun 2004. Cara
Block Sampling yang ditentukan sesuai penilaian terhadap hasil jawaban kue-
dengan cakupan instalasi di RSAM sioner dengan menggunakan rating sca-
Bukittinggi. le. Responden diminta mengisi perta-
Untuk memenuhi akurasi hasil nyaan dengan memilih salah satu jawa-
penyusunan indeks, jumlah responden ban kualitatif yang sudah dikuan-
minimal adalah 150 orang dari jumlah titatifkan.7
populasi penerima pelayanan. Jumlah ini
Tabel 1. Bobot Nilai Jawaban Responden1
didapatkan dengan menggunakan
rumus: jumlah minimal responden = Jawaban Bobot Nilai
(“Jumlah unsur” + 1) x 10. Jumlah unsur Responden
adalah 14 yang merupakan jumlah indi- Tidak Mudah 1
kator kepuasan masyarakat berdasarkan Kurang Mudah 2
Kepmenpan No 25 Tahun 2004. Oleh MudahSangat 3
karena itu jumlah responden minimal Mudah 4
Sumber : Kepemnpan No 25 Tahun 2004.
adalah (14+1) x 10 = 150 responden.1
Dalam penelitian ini diambil 500
Manajemen data dilakukan dengan
responden dan 10 orang dinyatakan
editing, coding, entry dan analysis data.
drop out, sehingga jumlah responden
Analisa dilakukan secara univariat, yaitu
adalah 490 orang.
dengan cara menggambarkan secara ta-

167
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

bulasi distribusi frekuensi persepsi res- Tabel 2. Kompilasi Nilai Kepuasan Pasien
ponden terhadap indikator kepua- Menjadi Mutu dan Kinerja Pela-
san/mutu pelayanan rumah sakit. Selan- yanan
jutnya ditentukan mutu pelayanan serta
Nilai
kinerja pelayanan rumah sakit serta Nilai Nilai
Interval Mutu Kinerja Unit
masing-masing unit/instalasi RSAM Per Interval
Konversi Pelayanan Pelayanan
Bukittinggi tahun 2013. sepsi IKM
IKM
1 1,00– 25– D Tidak Baik
Adapun langkah-langkah dalam 1,75 43,75
analisis data adalah sebagai berikut:1 2 1,76– 43,76– C Kurang Baik
2,50 62,50
3 2,51– 62,51– B Baik
1. Menghitung Nilai Rata-Rata Tertim- 3,25 81,25
bang dengan cara membagi “jumlah 4 3,26– 81,26– A Sangat Baik
bobot” dengan “jumlah Unsur” pela- 4,00 100
yanan. Sumber : Kepmenpan No 25 Tahun 2004.
2. Menghitung Nilai Indeks pelayanan
dengan cara membagi “Nilai Total da-
ri Persepsi per Unsur” dibagi dengan Definisi Operasional
“Total Unsur Yang Terisi”. Berikut ini dijabarkan pengukuran
3. Menghitung Nilai Indeks Kepuasan kepuasan pasien dengan 14 indikator
Masyarakat (IKM) dalam hal ini Pa- sesuai KEPMENPAN No. 25 Tahun
sien/keluarga dengan cara menga- 2005 sebagai berikut :1
likan “nilai Indeks” dengan Nilai Pe-
1. Prosedur Pelayanan
nimbang”
Kemudahan tahapan pelayanan
4. Mengkonversikan Nilai IKM (Nilai Ke-
yang diberikan kepada masyarakat
puasan pasien) dengan cara menga-
dilihat dari sisi kesederhanaan alur
likannya dengan nilai dasar (25).
pelayanan.
5. Melakukan penilaian Mutu Pelayanan
2. Persyaratan Pelayanan
berdasarkan kategori A,B,C, atau D
Persyaratan teknis dan administratif
sesuai dengan tabel 2.
yang diperlukan untuk mendapatkan
6. Melakukan penilaian Kinerja Unit
pelayanan sesuai dengan jenis pe-
Pelayanan (masing-masing Instalasi)
layanannya.
berdasarkan kategori : Tidak Baik,
3. Kejelasan Petugas Pelayanan
Kuarang Baik atau Sangat Baik.
Keberadaan dan kepastian petugas
7. Selanjutnya dijelaskan pada tabel 2
yang memberikan pelayanan.
berikut ini :

168
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 13. Kenyamanan Lingkungan


Kesungguhan petugas dalam mem- Kondisi sarana dan prasarana pela-
berikan pelayanan terutama terha- yanan yang bersih, rapi dan teratur
dap konsistensi waktu kerja sesuai sehingga dapat memberikan rasa
ketentuan yang berlaku. nyaman kepada penerima layanan.
5. Tanggung Jawab Petugas Pela- 14. Keamanan Pelayanan
yanan Terjaminnya tingkat keamanan ling-
Kejelasan wewenang dan tanggung kungan unit penyelenggara pelaya-
jawab petugas dalam penyelengga- nan ataupun sarana yang diguna-
raan dan penyelesaian pelayanan. kan, sehingga masyarakat merasa
6. Tanggung Jawab Petugas Pela- tenang untuk mendapatkan pelaya-
yanan nan terhadap resiko-resiko yang di-
Kejelasan wewenang dan tanggung akibatkan dari pelaksanaan pelaya-
jawab petugas dalam penyelengga- nan.
raan dan penyelesaian pelayanan.
7. Kecepatan Pelayanan
Target waktu pelayanan dapat dise- HASIL DAN PEMBAHASAN
lesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan oleh unit penyelenggara Sebelum pelaksanaan penelitian,
pelayanan. dilakukan terlebih dahulu uji coba kue-
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan sioner yang diolah dengan menggu-
Pelaksanaan Pelayanan dengan ti- nakan program Microsoft Excel for
dak membedakan golongan/status Windows 20078, untuk melihat validitas
masyarakat (pasien) yang dilayani. dan reliabilitas kuesioner kepmenpan
9. Kesopanan dan Keramahan Petu- yang akan digunakan. Validitas diuji
gas dengan rumus Pearson Product Moment
Sikap dan perilaku petugas dalam dengan kaidah keputusan; jika hasil thitung
memberikan pelayanan kepada ma- > ttabel, berarti valid. Reliabilitas diuji
syarakat secara sopan dan ramah dengan rumus Alpha Cronbach, dengan
serta saling menghargai dan meng- kaidah keputusan; jika hasil rhitung > rtabel,
hormati. berarti reliabel. Hasil uji validitas dan
10. Kewajaran Biaya Pelayanan reliabilitas kuesioner diperlihatkan oleh
Keterjangkauan masyarakat terha- tabel 3.
dap besarnya biaya yang ditetapkan Tabel 3. Memperlihatkan bahwa
oleh unit pelayanan. semua pertanyaan pada kuesioner
11. Kepastian Biaya Pelayanan dinyatakan “valid”. Nilai Cronbach Alpha
Kesesuaian antara biaya yang diba- adalah 0.87, sehingga semua item
yarkan dengan biaya yang telah di- pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
tetapkan. Bila Nilai Cronbach Alpha > 0,6 maka
12. Kepastian Jadwal Pelayanan kuesioner dinyatakan reliabel.
Ketepatan pelaksanaan waktu pela-
yanan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.

169
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

Tabel 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dari tabel 5 terlihat bahwa sebagi-
Kuesioner Kepmenpan an besar responden berjenis kelamin
Item
perempuan (63%).
Cronbach
Perta- r-Korelasi Ket Ket
Alpha
nyaan
P1 0,590 Valid Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
P2 0,564 Valid Tingkat Pendidikan
P3 0,646 Valid
P4 0,636 Valid Tingkat
P5 0,663 Valid Jumlah (%)
Pendidikan
P6 0,571 Valid 0,87 Reliabel SD ke Bawah 45 9,2
P7 0,641 Valid SLTP 70 14,3
P8 0,634 Valid
SLTA 213 43,5
P9 0,670 Valid
D1, D3, D4 46 9,4
P10 0,574 Valid
S1 106 21,6
P11 0,611 Valid
S2 ke atas 10 2,0
P12 0,652 Valid
P13 0,640 Valid Total 490 100,0
P14 0,597 Valid
Dari tabel 6 terlihat bahwa sebagi-
an besar (44%) responden berpendi-
dikan SLTA.
Berikut ini ditampilkan karakte-
ristik responden antara lain, umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan pekerjaan Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan
(n=490) seperti digambarkan oleh tabel- Jenis Pekerjaan
tabel berikut ini.
Jenis
Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Jumlah (%)
Pekerjaan
Umur
PNS/TNI/POLRI 101 20,6
Pegawai Swasta 75 15,3
Umur Jumlah (%)
Wiraswasta/Usahawan 130 26,5
Muda ( 55 Tahun) 400 82 Pelajar/Mahasiswa 38 7,8
Tua (> 55 Tahun) 90 18 Lainnya 146 29,8
Total 490 100,0 Total 490 100,0

Dari tabel 4 terlihat bahwa seba- Dari tabel 7 terlihat bahwa sebagian
gian besar (82%) responden berusia besar responden mempunyai pekerjaan
muda (≤ 55 Tahun). pada kategori “lainnya” (30%).

Tabel 5. Distribusi Responden Menurut


Jenis Kelamin
Indeks kepuasan pasien, mutu
Jenis Kelamin Jumlah (%) dan kinerja pelayanan di RSAM tahun
Laki-Laki 181 36,9 2013, diperlihatkan oleh tabel-tabel beri-
Perempuan 309 63,1 kut ini.
Total 490 100,0

170
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

Tabel 8. Distribusi Pendapat Responden yanan pada kategori B, artinya, kinerja


terhadap 14 Indikator Kepuasan di unit pelayanan “Baik”. Kecepatan Pela-
RSAM 2013 yanan, kepastian Jadwal pelayanan ser-
Nilai ta Kepastian Biaya Pelayanan merupa-
Nilai Unsur kan tiga indikator yang memiliki nilai te-
Unsur Indeks
No Pelayanan
Pelayanan per rendah.
item Layanan kesehatan yang bermutu
1. Prosedur
3,01 0,21 merupakan suatu kebutuhan masyarakat
pelayanan
2. Persyaratan
yang harus diselenggarakan RSAM
3,07 0,22 dengan cara yang sopan, santun, tepat
Pelayanan
3. Kejelasan waktu, tanggap dan mampu me-
Petugas 3,10 0,22 nyembuhkan pasien secara lahir batin.
pelayanan Pandangan pasien terhadap mutu
4. Kedisiplinan
layanan ini sangat penting karena pasien
petugas 3,10 0,22
pelayanan yang merasa puas, akan mematuhi
5. Tanggung jawab pengobatan dan bersedia untuk datang
petugas 3,13 0,22 kembali bila merasa sakit. Sesung-
pelayanan guhnya tujuan akhir dari pelayanan
6. Kemampuan
rumah sakit adalah kepuasan pasien
petugas 3,15 0,22
pelayanan
(patient satisfaction) yang berkaitan de-
7. Kecepatan ngan bebas dari penyakit atau kecaca-
2,96 0,21
pelayanan tan, dan kesesuaian pembiayaannya.9
8. Keadilan Kepuasan pada pasien berbeda
mendapatkan 3,06 0,22 dengan kepuasan pengguna jasa lainnya
pelayanan
seperti hotel. Kepuasan pada pasien
9. Kesopanan dan
keramahan 3,11 0,22 menuntut hal-hal yang terkadang belum
petugas tentu sesuai dengan harapannya, walau-
10. Kewajaran biaya
3,05 0,22
pun petugas pemberi layanan sudah
pelayanan memberikan pelayanan sebagaimana
11. Kepastian biaya
2,97 0,21 mestinya. Hal ini karena pasien/keluarga
pelayanan
12. Kepastian jadwal
datang ke rumah sakit dalam keadaan
2,96 0,21 kondisi fisik dan psikis yang kurang baik
pelayanan
13. Kenyamanan (cemas, khawatir, ketakutan), berbeda
3,08 0,22
lingkungan sebaliknya dengan tamu yang menginap
14. Keamanan di hotel. Pasien tidak hanya sekedar
3,14 0,22
pelayanan
membutuhkan sopan, santun, kerama-
Total 3,04
han dan kenyamanan seperti halnya di
hotel, namun juga membutuhkan kompe-
Dari tabel 8, didapatkan nilai in-
tensi klinis, kecakapan, teknik, cepat
deks 3,04. Setelah dikonversi dengan
tanggap, disamping juga kepastian jad-
nilai dasar yaitu 25, maka didapatkan ni-
wal pelayanan dan kepastian biaya pe-
lai indeks kepuasan masyarakat secara
layanan.9 Dalam hubungannya dengan
umum di RSAM Bukittinggi adalah 76.
tabel 8, kepuasan pasien di RSAM su-
Dengan demikian didapatkan mutu pela-

171
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

dah dinilai baik oleh pelanggan (pasien/ mengetahui layanan kesehatan apa
keluarga). yang mereka butuhkan.10 Bagi mereka
Pendapat responden tentang mu- layanan kesehatan yang bermutu adalah
tu serta kinerja pelayanan RSAM ditam- kemampuan rumah sakit untuk me-
pilkan pada tabel 9. muaskan persepsi atau keinginan mere-
ka (kepuasan pasien). Gap inilah yang
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Penilaian Res-
hendaknya diisi oleh RSAM, sehingga
ponden Terhadap Mutu / Kinerja
perlu dibangun suatu hubungan yang
Pelayanan
saling percaya antara masyarakat de-
Mutu/Penilaian Kinerja F (%) ngan penyelenggara layanan kesehatan.
Mutu A/ Kinerja sangat baik 109 22 Dengan demikian, berbagai indikator
Mutu B/ Kinerja Baik 363 74 mutu sesuai dengan persepsi pasien
Mutu C/ Kinerja Kurang 18 4 hendaknya dapat diselenggarakan oleh
Mutu D / Kinerja Tidak Baik 0 0 rumah sakit.9
Total Responden 490 100

Dari tabel 9 terlihat bahwa seba- SIMPULAN


gian besar (74%) responden mempunyai
penilaian “mutu B”. Pasien merasa puas Metode Kepmenpan No.25 Tahun
dan menilai “mutu B”, artinya kinerja 2004 layak dijadikan sebagai metode
pelayanan secara umum di RSAM alternatif pengukuran kepuasan pasien
Bukittinggi juga dikatakan “Baik”. Tidak (non servqual) di rumah sakit.
satupun pasien yang menilai mutu Dari hasil Survey Kepuasan Pa-
layanan “D” atau kinerja layanan “Tidak sien di Rumah Sakit Achmad Mochtar
Baik”. Hal ini perlu dipertahankan oleh Bukittinggi tahun 2013, maka disimpul-
RSAM, dan hendaknya terus ditingkat- kan bahwa indeks kepuasan pasien
kan di masa yang akan datang. terhadap pelayanan RSAM adalah 76,
RSAM harus memahami status persepsi masyarakat terhadap mutu
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan “B” dan Kinerja Pelayanan
akan layanan kesehatan, sembari terus “Baik”. Unsur pelayanan yang harus di-
mendidik masyarakat dan melibatkan prioritaskan di RSAM yaitu kecepatan
masyarakat (pasien dan pengunjung) pelayanan, kepastian jadwal pelayanan
tentang bagaimana cara efektif untuk serta kepastian biaya pelayanan.
menyelenggarakan layanan kesehatan Dari penelitian yang dilakukan,
yang bermutu. Dilihat dari perspektif pro- maka dapat disarankan agar RSAM
vider (pemberi layanan kesehatan), mutu meningkatkan budaya “sadar” mutu
sering dikaitkan dengan ketersediaan dengan cara lebih mensosialisasikan lagi
peralatan, prosedur kerja atau protokol, standar pelayanan minimum (SPM)
kebebasan profesi dalam melakukan Rumah Sakit dalam pertemuan formal
tindakan layanan medis/-keperawatan dan informal, disamping itu perlu
sesuai dengan teknologi kesehatan mu- dilakukan audit mutu internal secara
takhir. Sementara mutu dari perspektif berkala.
masyarakat tidak akan mampu menilai Disamping Kepuasan Pasien,
kompetensi teknis dan tidak mungkin hendaknya penelitian lain terkait SPM
172
MKA, Volume 37, Nomor 3, Desember 2014 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

lainnya dapat diselenggarakan, antara 5. Naomi P. Pengukuran Tingkat Kepuasan


lain waktu tunggu pelayanan, keleng- Pelanggan Terhadap Jasa Pelayanan
Kesehatan, diunduh 7 Desember 2013,
kapan pengisian dokumen, angka infeksi dari:http.www.jurnal.upi.edu
nosokomial, kepastian tidak adanya 6. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
kejadian kesalahan tindakan medik/ ke- Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta 2003.
perawatan serta kesalahan dalam 7. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
pemberian obat sesuai dengan instalasi Kualitatif, dan R&D. Bandung; Alfabeta
2008.
yang di survey.
8. Astiena AK. Hubungan Kepemimpinan
Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab
Sosial Terhadap Kinerja kepala Ruang
DAFTAR RUJUKAN Rawat Inap di Rumah Sakit Karya Bhakti
Bogor. Thesis FKM Universitas Indonesia
1. Keputusan Menteri Pemberdayaan dan
2009.
Aparatur Negara No. 25 Tahun 2004,
9. Wijono D. Manajemen Mutu Rumah Sakit
(2004).
dan Kepuasan Pasien, Prinsip dan Praktek.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Surabaya; Airlangga 2008
Indonesia No. 129 Tahun 2008, (2008).
10. Pohan IS. Jaminan Mutu Layanan
3. Supranto J. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Kesehatan, Dasar-Dasar Pengertian dan
Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar.
Penerapan. Jakarta; EGC 2007.
Jakarta; Rineka Cipta 2011.
11. Liputo NI, Astiena AK. Laporan Penelitian
4. Wardani EK. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Survey Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit
Konsumen Jasa Penerbangan (Studi Kasus
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahap I,
Pada Jasa Penerbangan Garuda Indonesia
Tahun 2013, Laporan Penelitian. Tidak
Semarang - Jakarta). Jurnal Studi
dipublikasikan.
Manajemen dan Organisasi 2006;3(1):40-
63.

173

S-ar putea să vă placă și