Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A.PENGKAJIAN FOKUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 November 2018 hari Selasa jam 07.00 WIB. Data
diperoleh dari pasien, keluarga pasien, catatan keperawatan pasien dan tim kesehatan lainnya
dengan metode Autoanamnesa.
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.M
Umur : 49 tahun
Pendidikan : Tamat SMTA
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kembangarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Tanggal MRS : 01-11-2018
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.S
Umur : 48 tahun
Pendidikan : Tamat SMTA
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kembangarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien : Istri
3. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSUP Dr.Kariadi pada tanggal 01 November 2018 ± 1 bulan lalu
pasien mengalami sesak nafas dan nyeri dada, sesak semakin bertambah sejak ±2
minggu yang lalu membuat pasien tidak bisa bekerja sebagai petani. Keluhan diperberat
pada saat beraktivitas, keluhan diperingan dengan istirahat dan posisi miring kekanan.
Sesak tidak berbunyi mengi, tidak dipengaruhi cuaca, debu. Sesak disertai demam(-),
mual(+) muntah(-), pasien tidur 2-3 jam/hari, BAB/BAK tidak ada keluhan, nyeri
pinggang kiri.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien memiliki riwayat kolesterol, merokok (+) 1pack/hari, tidak memiliki riwayat
diabetes mellitus dan hipertensi.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
keturunan seperti penyakit asma, jantung, diabetes mellitus, dll.
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : Composmetis, GCS : E4 V5 M6
b. Tanda vital :
TD : 120/ 80 mmHg
N : 89x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,4O C
c. BB : 57 kg
TB : 162 cm
d. Head to Toe
1) Kulit
Kulit lembab, warna kulit pucat, turgor kulit elastis.
2) Kepala
Bentuk kepala mecocephal, rambut bersih, rambut berwarna hitam, kepala
simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
3) Wajah
Tidak ada edema, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan.
4) Mata
Mata simetris, konjungtiva annemis, pupil isokor, sklera anikterik, penglihatan
baik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
5) Hidung
Bentuk simetris, tidak terdapat pengeluaran sekret maupun perdarahan, tidak
terdapat penggunaan napas cuping hidung, tidak ada polip hidung.
6) Telinga
Telinga simetris, bersih, tidak ada ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidak
memakai alat bantu pendengaran.
7) Mulut
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, tidak terdapat lesi, kebersihan gigi
cukup baik, tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat sariawan, bibir
berwarna coklat kehitaman.
8) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, denyut nadi karotis
teraba.
9) Dada
a. Paru
- Inspeksi : Simetris, takipnea
- Palpasi : Nyeri tekan daerah pemasangan WSD, taktil fremitus (kurangnya
getaran)
- Perkusi : Redup di SIC V kebawah paru kanan
- Auskultasi : Suara nafas menurun
b. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : S1 > S2, suara reguler
10) Abdomen
- Inspeksi : Cekung, tidak ada lesi
- Auskultasi : Bising usus 12x/menit
- Perkusi : Terdengar tymphani
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada luka pemasangan WSD
11) Ekstremitas
• Ekstremitas Atas :
Tangan kanan dan kiri dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal, tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit), tidak ada
luka pada ekstremitas atas, dapat digerakkan dengan bebas, dan tidak ada
edema.
• Ekstremitas Bawah :
a) Kanan : Pasien dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal.
b) Kiri : Pasien dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal.
12) Ganetalia
Tidak terpasang DC, tidak ada masalah.
6. Pola Fungsi Gordon
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa ia dan keluarganya sangat
memperhatikan masalah kesehatan. Jika ada anggota keluarga yang sakit, segera
diberi obat atau diperiksakan ke Puskesmas atau mantri.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa kesehatan itu mahal harganya jadi
keluarga akan merawat Tn.M dengan baik. Pasien mengatakan jika sudah sembuh
nanti akan lebih memperhatikan kesehatannya.
b. Nutrisi, Cairan dan metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan nafsu makan baik 3x/hari dengan menu
makanan nasi, lauk pauk dan sayur. Alergi makanan tidak ada, minum 2-3 botol air
mineral, BB awal = 57 kg, TB = 162 cm
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan nafsu makan sedikit, hanya menghabiskan
2-3 sendok dari diit yang diberikan RS, minum hanya 2-4 gelas air mineral/hari.
c. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan melakukan aktivitas secara mandiri tidak
dibantu alat/keluarga, bisa bergerak dengan aktif.
Saat sakit : Pasien tampak lemas. Pasien mengatakan aktivitas sehari-harinya
dibantu keluarga.
d. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidurnya teratur tidak ada gangguan, tidur malam
± 7-8 jam dan tidur siang tidak menentu.
Saat sakit: Pasien mengatakan selama dirawat pasien mengalami gangguan tidur
akibat nyeri pada luka pemasangan WSD dan sesak nafas. Tidur tidak menentu
seperti siang dan malam hari.
e. Sirkulasi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, jantung dan tidak
ada alergi obat, riwayat edema tidak ada, nyeri dada ada, TD: 120/80 mmhg, tekanan
nadi teraba kuat, membrane mukosa bibir kering, konjungtiva annemis.
f. Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit bak 4-6x/hari dan bab 1-2x/hari
dengan konsistensi padat, warna kuning, tidak ada keluhan saat BAK dan BAB.
Saat sakit :
-Pola BAK : Frekuensi ±4-6x/hari dengan konsistensi kuning keruh, dan bau khas.
-Pola BAB : Frekuensi 1x/hari tetapi waktunya tidak menentu, warna feses kuning
kecoklatan, bau khasdan tidak ada lendir/darah.
g. Neurosensori dan kognitif
Pasien mengatakan nyeri pada dada kanan.
P : nyeri akibat luka pemasangan WSD dan sesak nafas, saat beraktivitas dan
berkurang saat istirahat
Q : seperti tekanan
R : di dada sebelah kanan
S : skala nyeri VAS 3
T : hilang timbul
h. Keamanan
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi makanan dan obat, tidak
memiliki riwayat kejang, suhu tubuh: 36,4oC.
i. Seksual dan Reproduksi
Sebelum sakit : Pasien tidak ada keluhan dengan alat genetalianya.
Saat sakit : Pasien tidak ada keluhan dengan alat genetalianya, tidak terpasang DC.
j. Persepsi diri, konsep diri dan Koping
- Gambaran diri : Pasien mengatakan sedih dengan keadaannya saat ini, tetapi pasien
bisa menerima kondisinya saat ini karena masih banyak orang yang lebih menderita.
- Harga diri : Pasien mengatakan tidak malu/ rendah diri dengan keadaannya
sekarang ini, keluarga dan saudara selalu memberi semangat menjalani hidup.
- Peran : Pasien mengatakan seorang kepala keluarga, suami serta ayah dari anaknya.
Saat ini pasien tidak dapat bekerja karena sakitnya.
- Identitas : Pasien dapat menyebutkan nama, usia, dan alamatnya dengan benar.
- Ideal diri : Pasien berharap untuk cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas seperti
sediakala sebelum sakit dan dapat berkumpul dengan keluarga, saudara, dan
sahabat.
k. Interaksi social
Pasien mengatakan orang yang berpengaruh dalam hidupnya yaitu istri, anak dan
keluarganya. Pasien dan keluarga mengatakan pola hubungan dan interaksi dengan
dokter, perawat dan pasien yang lainnya baik tidak ada masalah.
l. Pola nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan tidak bisa menjalankan ibadah karena keadaannya saat ini tetapi
pasien selalu berdo’a kepada Allah SWT agar cepat sembuh.
4. Data Penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan pada tanggal 03-11-2018
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Keterangan
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 135 80-160 mg/dL
LDH 412 120-246 U/L H
Total protein 6.1 6.4-8.2 g/dL L
2. Radiologi
* Pemeriksaan Radiologi X Foto Thoraks AP Semirect-Lateral pada tanggal 02-11-2018
COR : Jantung bergeser kelateral kanan
PULMO : corakan vascular paru kiri tampak normal Tak tampak
bercak pada lapangan paru kiri
Tampak opasitas homogen pada hampir seluruh lapangan paru kanam di
penarikan trachea dan struktur mediastinum kekanan
Kesan : - Cor sulit dievaluasi
- Gambaran atelectasis paru kanan
- Pulmo kiri tak tampak infiltrat
3. Terapi Obat
- Cairan infus Ringer Laktat intravena 20 tpm/8jam
- Ampicillin sulbaktan intravena 1.5 gr/24jam
- Nebul combivent 1/ 8 jam
- Paracetamol PO 500 mg/8 jam
ANALISA DATA
Hari/
Data Fokus Problem Etiologi
Tanggal
Rabu, DS : Pasien mengatakan nyeri dada Nyeri akut Agen injury fisik
pada daerah pemasangan WSD
07-11-2018
P : nyeri akibat luka pemasangan
WSD dan sesak nafas, saat
beraktivitas dan berkurang saat
istirahat
Q : seperti tekanan
T : hilang timbul
N : 89x/menit
RR : 24x/menit
S : 36,4oC
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya penumpukan cairan pada rongga
pleura.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi mengenai proses
penyakit dan pengobatan
PATHWAYS KEPERAWATAN KASUS
Nyeri dada
Sesak nafas
Pemasangan WSD
Reaksi inflamasi
Nyeri akut
C. FOKUS INTERVENSI
Menggunakan analgetik
2 5
yang direkomendasikan
Melaporkan nyeri
2 5
terkontrol
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten
menunjukkan
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengajaran : proses penyakit
selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat
mengetahui proses penyakit dan Identifikasi kemungkinan penyebab
dengan cara yang tepat
pengobatannya kebutuhan dibuktikan
Berikan penilaian tentang tingkat
dengan kriteria hasil : pengetahuan pasien tentang proses
penyakit yang spesifik
Indikator Awal Target
Jelaskan patofisiologi dari penyakit
Karakteristik spesifik
dan bagaimana hal ini berhubungan
2 5 dengan anatomi dan fisiologi,
penyakit
dengan cara yang tepat.
Tanda dan gejala penyakit 2 5 Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang
Faktor resiko 2 5 tepat
Komplikasi penyakit 2 5 Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Strategi unyuk Instruksikan pasien mengenai tanda
2 5
meminimalkan penyakit dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan,
Keterangan : 1. : pengetahuan tidak ada dengan cara yang tepat
2. : pengetahuan terbatas
3. : pengetahuan sedang
4. : pengetahuan banyak
5. : pengetahuan sangat
banyak
D. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam Implementasi Respon Ttd
06 November 2018 1. Memonitor tanda-tanda vital S : pasien mengatakan sesak nafas
dan nyeri dada
08.00 WIB
O : TD : 120/ 80 mmHg
N : 89x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,4O C
E. EVALUASI
Tanggal/Jam Evaluasi Ttd
06 November 2018 S : - pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada
-pasien mengatakan dirinya sudah sedikit mengetahui
13.30 WIB
tentang penyakitnya
O : TD : 110/ 80 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 24x/mnt
S : 36,4O C
P : nyeri akibat luka pemasangan WSD dan sesak nafas, saat
beraktivitas dan berkurang saat istirahat
Q : seperti tekanan
R : di dada sebelah kanan
S : skala nyeri VAS 3
T : hilang timbul
-Pasien tampak relaks
-pasien tampak melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam
saat nyeri muncul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-mengajarkan chest terapy
- menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
yang tepat.
-mendiskusikan pilihan terapi atau penanganan
07 November 2018 - pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada hilang
timbul
13.30 WIB
-pasien mengatakan dirinya sudah sedikit mengetahui
tentang penyakitnya
-pasien mengatakan kalau sesak nafas pasien melalukan
chest teraphy yang sudah diajarkan kepada pasien
O : TD : 120/ 70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 22x/mnt
S : 36,4O C
P : nyeri akibat luka pemasangan WSD dan sesak nafas, saat
beraktivitas dan berkurang saat istirahat
Q : seperti tekanan
R : di dada sebelah kanan
S : skala nyeri VAS 2
T : hilang timbul
-Pasien tampak relaks
-pasien tampak melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam
saat nyeri muncul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-catat adanya suara tambahan
-memberi metode farmakologi (analgetik) untuk
mengurangi nyeri
-menginstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara
yang tepat
09 November 2018 pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada hilang timbul
-pasien mengatakan dirinya sudah mengetahui tentang
20.30 WIB
penyakitnya
-pasien mengatakan kalau sesak nafas pasien melalukan
chest teraphy yang sudah diajarkan kepada pasien
-pasien mengatakan sudah bisa tidur agak lama karena nyeri
dan sesak nafas udah agak sedikit berkurang
O : TD : 110/ 70 mmHg
N : 86x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,4O C
P : nyeri akibat luka pemasangan WSD dan sesak nafas, saat
beraktivitas dan berkurang saat istirahat
Q : seperti tekanan
R : di dada sebelah kanan
S : skala nyeri VAS 2
T : hilang timbul
-Pasien tampak relaks
-pasien tampak melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam
saat nyeri muncul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
-memberi metode farmakologi (analgetik) untuk
mengurangi nyeri