Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
mekanisme pasar dan pengendalian harga, maka pembahasan tentang tema ini
menjadi sangat menarik dan urgen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan islam dengan sistem pasar?
2. Bagaimana pandangan islam mengenai harga pasar persaingan sempurna?
3. Apa maksud moral faktor sebagai endogen dalam persaingan pasar islami?
4. Bagaimana pengawasan pasar menurut pasar islami?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hubungan islam dengan pasar islam.
2. Untuk mengetahui pandangan islam mengenai harga pasar persaingan
sempurna.
3. Untuk mengetahui moral faktor sebagai endoen dalam persainga pasar
islami.
4. Untuk mengetahui pengawasan pasar menurut pasar islami.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Oleh sebab itu, sangat utama bagi umat Islam untuk secara kumulatif
mencurahkan semua dukungannya kepada ide keberdayaan, kemajuan dan
kecerahan peradaban bisnis dan perdagangan.Islam secara ketat memacu umatnya
untuk bergiat dalam aktivitas keuangan dan usaha-usaha yang dapat meningkatkan
kesejahteraan social.
Dalam Islam, Transaksi terjadi secara sukarela, Sebagaimana disebutkan dalam Al-
Qur’an surat An-Nisa’ ayat 29: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”
Didukung pula oleh hadits riwayat Abu dawud, Turmudzi, dan Ibnu Majjah dan as
Syaukani sebagai berikut:
3
4
Selanjutnya pasar yang adil akan melahirkan harga yang wajar dan juga
tingkat laba yang tidak berlebihan, sehingga tidak termasuk riba yang diharamkan
oleh Allah SWT.Sebagaimana ayat berikut : Artinya: Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan
berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan (QS. Al Qoshos (028): 77)
4
5
Inilah pola normal dari pasar yang dalam istilah Al Ghozali berkait dengan
ilustrasi dari evolusi pasar. Selanjutnya Adam Smith menyatakan serahkan saja
pada Invisible hand dan dunia akan teratur dengan sendirinya. Prinsip invisible
hand yaitu, dimana pasar cenderung akan mengarahkan setiap individu untuk
mengejar dan mengerjakan yang terbaik untuk kepentingannya sendiri, yang pada
akhirnya juga akan menghasilkan yang terbaik untuk seluruh individu.
5
6
6
7
4. Terjadi koalisi dan kolusi antara para penjual, dimana sejumlah pedagang
sepakat untuk melakukan transaksi diantara mereka sendiri, dengan harga
penjualan yang tentunya dibawah harga harga pasar.
Konsep diatas menentukan bahwa pasar Islami harus bisa menjamin adanya
kebebasan pada masuk atau keluarnya sebuah komoditas dipasar berikut perangkat
faktor-faktor produksinya. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin adanya
pendistribusian kekuatan ekonomi dalam sebuah mekanisme yang proporsional.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS.At-Taubah : 105)
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.Dan hanya kepada-Nya-lah
kamu (kembali setelah) dibangkitkan.(QS. Al-Mulk : 15)
1. Peran pasar sebagai distribusi barang dan jasa Pasar terbuka akan
mengarahkan kepada distribusi barang dan jsa sevara optimal kepada
konsumen, selama daya beli antara para konsumen di pasar tidak terpaut
berjauhan satu dengan yang lain.
7
8
Islam mengenal adanya nilai-nilai spiritualisme pada setiap materi yang dimiliki,
yang menjadi sentral dari konsep moralnya adalah semua barang milik Allah SWT
dan bagaimana melakukan transaksi perdagangan yang sesuai dengan aturan
syariah. Sedangkan objek yang dapat diperjualbelikan adalah barang yang tidak
berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Mekanisme suka sama suka adalah pandangan dan garis Alquran dalam
melakukan control terhadap perniagaan yang dilakukan. Teknik, sistem dan aturan
main tentang tercapainya tujuan ayat tersebut menjadi ruang ijtihad bagi pakar
8
9
Konsep halal haram sangatlah jelas dalam mekanisme bisnis dan transaksi
dipasar. Secara umum aturan halal dan haram kontrak komersialatau bisnis diatur
dalam firman Allah SWT :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu.Dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisaa : 29).
Mekanisme suka sama suka adalah panduan dan garis Al-quran dalam
melakukan kontrol terhadap perniagaan yang dilakukan. Teknik, sistem dan aturan
main tentang tercapainya tujuan ayat tersebut menjadi ruang ijtihad bagi pakar
muslim dalam menerjemahkan konsep dan implementasinya pada konteks pasar
modern saat ini.
Para ulama menyimpulkan satu konsep yang menegaskan pelarangan bagi para
pelaku pasar untuk mempraktikkan sejumlah transaksi berikut : Transaksi riba,
gharar dan maysir. Untuk hal ini, sistem bagi hasildikedepankan dalam
merumuskan hubungan kerja antara tenaga kerja dan modal investasi. macam-
macam transaksi diantaranya :
c. Transaksi Al-Ghaban yaitu suatu transaksi jual beli yang dilakukan di bawah atau
di atas harga yang sebenarnya.
d. Transaksi Al-Ma’dun yaitu jenis penjualan barang dan jasa yang belum atau tidak
dimiliki langsung oleh si penjual.
9
10
Walaupun demikian prinsip syariah dalam muamalah (bisnis dan transaksi) dapat
menerima adanya inovasi. Hal tersebut dikuatkan dengan banyaknya hadits nabi
yang memberikan keleluasan kepada manusia dalam menentukan mekanisme
bertransaksi dan berbisnis bahwa : artinya “kaum muslimin terikat dengan syarat-
syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.”
D. Pengawasan Pasar
1. Pengawasan internal
Pengawasan ini berlaku personal pada setiap diri pribadi muslim. Sistem
pengawasan ini akan bergantung sepenuhnya kepada adanya pendidikan islami
dengan melandaskan nilai kepada rasa takut kepada Allah. Untuk aktivitas
perdagangan di pasar, individu lah yang penting dan bukan komunitas pasar secara
keseluruhan ataupun bangsa secara umum.
2. Pengawasan eksternal
Pengawasan eksternal dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga lainnya
diluar diri para pelaku pasar. Secara umum, pengawas pasar berfungsi
sebagai berikut :
a) Mengorganisir pasar agar dapat memfungsikan diri sebagai solusi
permasalahan ekonomi umat melalui mekanisme sistem kompetitif
terbuka dan sempurna sesuai dengan aturan syariat islam
b) Menjamin instrument harga barang dan jasa yang disesuaikan dengan
hukum permintaan dan penawaran
c) Melakukan pengawasan produk-produk yang masuk di pasar
10
11
Ajaran islam tidak hanya mengatur tentang mekanisme pasar, transaksi, dan
perdagangan, namun islam juga menyediakan mekanisme pengawasan
(pengawasan pasar) agar tercipta law enforcement terhadap aturan-aturan tersebut.
Lembaga yang bertugas mengawasi pasar adalah hisbah. Hisbah menurut Imam
Mawardi dan Abu ya’la merupakan sistem untuk memerintahkan yang baik dan adil
jika kebaikan dan keadilan secara nyata dilanggar atau tidak dihormati, selain itu
lembaga ini juga melarang kemungkaran dan ketidakadilan ketika hal tersebut
secara nyata sedang dilakukan. Hisbah mulai dilembagakan secara resmi pada masa
Umar bin khattab dengan cara “menunjuk seorang perempuan untuk mengawasi
pasar dari tindakan-tindakan penipuan”
11
12
makanan yang basah diatas sehingga orang dapat melihatnya, siapa yang
melakukan penipuan bukan dari golonganku (HR. Muslim). Peristiwa tersebut
membuktikan bahwa institusi pengawas pasar telah ada pada masa Rasulullah
SAW.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata “sempurna”, untuk itu kami
selaku pemakalah meminta kepada kalian untuk memberikan sarannya yang berisi
hal-hal apa saja yang kurang dari makalah ini. Dan untuk kedepannya mudah-
mudahan makalah ini menjadi lebih sempurna lagi.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Kaaf, Abdullah Zaky. 2002. Ekonomi dalam Perspektif Islam. Bandung: Pustaka Setia
Karim, Adiwarman Azwar. 2012. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Rajawali Pers
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/harga-dan-persaingan-sempurna-
pada.html
http://dinulislami.blogspot.com/2013/02/hisbah-dan-pengawasan-pasar.html?m=1
14