Sunteți pe pagina 1din 9

MAKALAH

Amar Ma'ruf

Disusun Oleh :

Nama : Yolan

Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Semester : V

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STIA)


SAID PERINTAH MASOHI
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
Kata Pengantar

Puji syukur kamipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih guru seni rupa yang telah memberikan
tugas ini kepada penulis.

penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan, pengetahuan
serta apresiasi kita tentang amar ma'ruf. penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Daftar Isi

KATA PENGNATAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar


B. Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar
C. Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Munkar
D. Pengaruh Kemungkaran dalam Kehidupan Sehari-har
E. Cara Mencegah Kemungkaran

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amar ma’ruf nahi munkar adalah frasa dalam bahasa arob yang maksudnya adalah mengajak
atau menganjurkan akan kebaikan dan melarang atau mencegah akan hal-hal yang munkar
atau buruk.dipandang dari sudut syari’ah kata amar ma’ruf nahi munkar adalah istilah yang
merupakan ajaran atau doktrin pokok agama islam, malah menjadi tujuan yang utama. Allah
berfirman dalam surat Ali ‘Imron ayat 104

ِ‫ُن م ْن ُك ِْم أ ُ َّمةِ إيَ ْدعُونَِ لَى ا ْل َخيْرِ َويَأ ْ ُم ُرونَِ ا ْل َم ْع ُروفبِ َويَ ْنه َْونَِ عَنِ ا ْل ُم ْنكَر‬
ِْ ‫َو ْلتَك‬

Yang artinya: ‘Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma,ruf dan mencegah dari yang mungkar ‘(Ali
‘Imron:104)

Dari ayat yang disebutkan diatas sudah sangat jelas bahwa sebagai umat islam kita
diharuskan untuk mengajak akan kebaikan dan mecegah akan kejelekan atau kemunkaran. Di
dalam islam untuk mengajak akan perbuatan yang baik dan mencegah akan perbuatan yang
munkar tidak lepas dari aturan-aturan yang sudah disebutkan atau dijelaskan dalam Al-
qura’an ataupun hadist, jadi tidak seseorangpun yang bolehsemena-mena dalam melaksakan
amar ma’ruf nahi munkar.

Didalam pembahasan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar ini akan dijelaskan mengenai
pengertian, ataupun cara-cara yang telah ditetapkan oleh agama islam didalam menerapkan
amar ma’ruf nahi munkar, krena memang ada syarat atau ketentuan tertentu didalam
melaksakan amar ma’ruf nahi munkar dan juga pengaruh juga pencegah akan kemungkaran
tersebut.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian amar ma’ruf nahi munkar?


b. Bagaimanakah hukum amar ma’ruf nahi munkar?
c. Bagaimanakah urgensi amar ma’ruf nahi munkar?
d. Apakah pengaruh kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari?
e. Bagaimanakah cara mencegah kemungkaran?

C. Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui pengertian amar ma’ruf nahi munkar


b. Untuk mengetahui hukum amar ma’ruf nahi munkar
c. Untuk mengetahui akan urgensi amar ma’ruf nahi munkar
d. Untuk mengetahui pengaruh kemungkaran dalam kehidupan sehari-hari
e. Untuk mengetahui cara mencegah kemungkaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Amar ma’ruf nahi munkar adalah termasuk pokok agama dan tujuan utama terutusnya
para nabi yaitu untuk menyelenggarakan keduanya (Ringkasan Ihya’ Ulumuddin :225).
Untuk memperjelas pengertian amar ma’ruf nahi munkar ada baiknya jika diuraikan
secara singkat pembagianya, dipandang dari sudut ilmu fiqh,
1. Ma’ruf : syariat membagi ma’ruf itu dalam tia kategori
a. Fardhu atau wajib
Yakni mendapat pahala jika dikerjakan dan berdosa jika ditinggalkan
b. Sunnah atau mathlub
Yakni mendapat pahala apabila dikerjakan dan tidak berdosa jika ditinggalkan
c. Munah
Yakni tidak berpahala jika dikerjakan dan tidak berdosa jikaditinggalkan
2. Munkar
Adalah sesuatu yang dilarang dalam islam, dan digolongan kedalam dua kategori
d. Haram
Yaitu segala sesuatu yang dilarang secara muthlak
e. Makruh
Yaitu segala sesuatu yang masuk dalam kategori tidak disengaja, jika dikerjakan
tidak berdosa dan jika ditinggalkan mendapat pahala
Peranan penting yang dimiliki oleh setiap muslim dalam menjaga dan menentukan
nasib masyarakatya menerima tanggung jawab social dan menjadikan diri-diri tiap
muslim sebagai penjaga sekaligus pengawas semua urusan yang tejadi dalam
masyarakat. Amar ma’ruf nahi munkar diaanggap sebagai sumber politik terpenting
dalam islam, sebagaiman amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah satu pilar
penting dan merupakan sebuah kewajiban dan sebuah keharusan dalam agama. Maka
wajib juga bagi setiap muslim untuk mengetahui amar ma’ruf dan nahi mungkar.

B. Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Pada dasarnya, hukum amar ma’ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah, dalam artian,
harus ada orang yang tidak berdiam diri saja kalau di tengah-tengah masyarakat ada
kewajiban yang ditinggalkan atau ada perilaku haram yang dilakukan. Kewajiban tersebut
memiliki syarat-syarat sebagai berikut artinya, jika syarat-syarat berikut ini tidak
terpenuhi, maka amar ma’ruf nahi munkar tidak lagi menjadi wajib.

1. Kita harus yakin bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain itu memang betul-
betul pekerjaan haram atau yang ditinggalkan itu adalah pekerjaan wajib. Jika kita
tidak yakin, kewajiban amar ma’ruf nahi munkarmenjadi gugur.
2. Ada kemungkinan amar ma’ruf nahi munkar yang kita lakukan ada pengaruhnya. Jika
sejak awal kita yakin tidak berpengaruh sedikitpun, kewajiban amar ma’ruf nahi
munkar menjadi gugur.
3. Si pelaku dosa memang dipastikan akan meneruskan perbuatannya itu. Jika kita bisa
memperkirakan (apalagi jika sampai yakin) bahwa si pelaku dosa kewajiban amar
ma’ruf nahi munkar menjadi gugur.
4. amar ma’ruf nahi munkar tidak sampai menimpakan kerugian jiwa, harta (dalam
jumlah yang signifikan), atau kehormatan kita, keluarga, sahabat, dan seluruh kaum
muslimin. Tahapan dalam amar ma’ruf nahi munkar memiliki tiga tahapan. Jika pada
tahap pertama, maksud sudah bisa dicapai, kita dilarang langsung meloncat ke
tahapan kedua. Begitu juga jika tahapan kedua ini sudah efektif, kita dilarang
meloncat ke tahapan ketiga Adapun ketiga tahapan dalam amar ma’ruf nahi
munkar adalah sebagai berikut.
a. Dengan sikap-sikap tertentu yang menunjukkan ketidaksetujuan kita atas perilaku
pendosa dan kita yakin si pendosa memahami hal tersebut, misalnya dengan
bermuka masam saat bertemu (biasanya kita bermuka ramah) atau kita tidak lagi
berkunjung ke rumahnya (biasanya kita selalu datang berkunjung).
b. Dengan kata-kata
c. Dengan tindakan/kekuatan.

C. Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Sesungguhnya amar ma’ruf nahi munkar merupakan pekerjaan yang agung dan
pantas untuk mendapat perhatian, karena amar ma’ruf itu dapat menciptakan
kemashlahatan dan keselamatan bagi umat, dan dengan mengabaikannya dapat
menimbulkan bahaya dan kerusakan yang besar, yakni dengan hilangnya kemuliaan dan
munculnya kehinaan
Allah Swt telah menjelaskan di dalam Kitab-Nya yang mulia, tentang
kedudukan amar ma’ruf nahi munkar dalam islam, dan menjelaskan bahwa amar ma’ruf
nahi munkar memiliki kedudukan yang mulia, bahkan dalam beberapa ayat al-Qur’an
Allah mendahulukan dalam penyebutan amar ma’ruf nahi munkar dari pada iman,
padahal iman itu merupakan pokok dan asas dalam agama Islam, sebagai mana tersebut
dalam firman Allah Swt
Dalam surah Ali Imran ayat 110 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ ‫اس تَأ ْ ُم ُرونَ بِا ْل َم ْع ُر‬


‫وف َوتَ ْنه َْونَ ع َِن ا ْل ُمنك َِر َوت ُؤْ ِمنُونَ بِاللَّـ ِه‬ ِ ‫كُنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َجتْ ِلل َّن‬

“Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan ditengah-tengah manusia,


kalian menyeruh kepada yang baik dan mencegah dari yang munkar dan beriman
kepada Allah…”
Tiga syarat utama yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat ini
jika kita ingin merealisasikan kaum muslimin sebagai “Khairu ummah” yaitu
keikutsertaan kita dalam amar ma’ruf dan nahi munkar setelah kita beriman kepada
Allah. Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan amar ma’ruf dan nahi
munkar dari beriman kepada Allah, kata ulama kita, hal ini menunjukkan akan urgensi
amar ma’ruf dan nahi munkar. Kita semua tahu bahwa perkara yang paling asasiah
dalam agama ini adalah beriman kepada Allah, namun untuk merealisasikan “Khairu
ummah” kita pun harus aktif beramar ma’ruf dan nahi munkar
Kita tidak mengetahui rahasia atas didahulukannya penyebutan masalah amar ma’ruf
nahi munkar ini, kecuali bahwa hal ini menunjukkan betapa agungnya perkara ini dan
betapa besarnya dampak yang ditimbulkannya, yaitu berupa mashlahat(kebaikan) yang
besar dan bersifat umum, khususnya di zaman sekarang ini, bahwa umat islam sangat
butuh kepada amar ma’ruf nahi munkar, karena semakin banyaknya prilaku maksiat (di
tengah-tengah masyarakat).

D. Pengaruh Kemungkaran dalam Kehidupan Sehari-har


a. Mendapat laknat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , celaan dan kehinaan
b. Kerusakan akan semakin parah.
c. Mendapat hukuman dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
d. Do'a tidak dikabulkan.
e. Akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.

E. Cara Mencegah Kemungkaran


1. Pertama, memberikan kesedaran dan pemahaman. Allah swt. Berfirman, “Dan Allah
sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk
kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (at-Taubah: 115)
2. Kedua, menyampaikan nasihat dan pengarahan. Jika penjelasan dan maklumat
tentang ketentuan-ketentuan Allah yang harus ditaati sudah disampaikan, maka
langkah berikutnya adalah menasihati dan memberikan bimbingan. Cara ini dilakukan
Rasulullah terhadap seorang pemuda yang ingin melakukan zina dan terhadap orang
Arab yang kencing di Masjid
3. Ketiga, peringatan keras atau kecaman. Hal ini dilakukan jika ia tidak menghentikan
perbuatannya dengan sekadar kata-kata lembut dan nasihat halus. Dan ini boleh
dilakukan dengan dua syarat: memberikan kecaman hanya manakala benar-benar
dibutuhkan dan jika cara-cara halus tidak ada pengaruhnya. Dan, tidak mengeluarkan
kata-kata selain yang benar dan ditakar dengan kebutuhan.
4. Keempat, dengan tangan atau kekuatan. Ini bagi orang yang
memiliki walayah (kekuasaan, kekuatan). Dan untuk melakukan hal ini ada dua
catatan, yakni: catatan pertama, tidak secara langsung melakukan tindakan dengan
tangan (kekuasaan) selama ia dapat menugaskan si pelaku kemungkaran untuk
melakukannya. Jadi, janganlah si pencegah kemungkaran itu menumpahkan sendiri
arak, misalnya, selama ia boleh memerintahkan peminumnya untuk melakukannya.
Catatan kedua, melakukan tindakan hanya sebatas keperluan dan tidak boleh
berlebihan. Jadi, kalau bisa dengan menarik tangannya, tidak perlu dengan menarik
janggotnya.

.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah diatas, bahwa sanya amar ma’ruf nahi munkar adalah suatu
ajaran dalam agama islam yang sangat diutamakan. Hukum menjalankan amar ma’ruf
nahi munkar adalah fardhu kifayah yang artinya apabila dalam suatu kelompok
masyarakat sudah ada yang melaksanakannya maka, gugur kewajibannya atas yang lain.
Berkaitan dengan cara mencegah kemungkaran islam mempunyai aturan tertentu, yaitu
salah satu caranya dengan member pemahaman kepada pelaku munkar akan
kemunkaran yang dia lakukan kemudian jika hal itu tidak mempengaruhi maka barulah
dinasehati dengan kata-kata yang halus yang kemudian tahap selanjutnya yaitu memberi
peringatan dengan keras atau kecaman, jiaka ketiga tindakan yang telah disebutkan
diatas maka langkah terakhir yang harus dilakukan adalah dengan kekuatan, seperti
memukul dan lain-lain.
Daftar Pustaka

Al-Ghazali, Imam. 2013, Ringkasan Ihya’ Ulumuddin. Bandung: Penerbit Sinar Baru
Algensindo

http://dakwah.info/quran-hadis/hadis-34-merubah-kemungkaran/

S-ar putea să vă placă și