Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1.Definisi
a. Definisi Kehamilan
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel
mani (spermatozon) ( Sastrawinata, 1983 : 100).
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi yaitu ovum,
spematozoa, konsepsi, dan nidasi (Depkes RI, 1992:30).
Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi, konsepsi, nidasi
dan implantasi sampai dengan janin hidup diluar (Saifudin, Abdul Bari, 2008).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid berakhir. (Wiknjosastro,
Hanifa.2008).
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, Prof. Dr. Ida BagusGde, 2010).
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
Terjadi perubahan bentuk dan ukuran uterus akibat pengaruh dari estrogen dan
progesteron. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bukit. Hubungan antara besarnya
dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, diantaranya untuk mengetahui
diagnosa apakah wanita tersebut hamil fisiologis atau hamil ganda atau menderita
penyakit seperti mola hidatidosa dan sebaganinya (Saifudin, Abdul Bari. 2008).
Usia kehamilan 16 minggu, tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara ½ jarak
pusat ke simpisis.
Usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uteri kira – kira terletak dipinggir bawah
pusat.
Usia kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat
b) Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak (keputihan) (Kusmiati, Yuni. 2009).
c) Vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan perjadi hipervascularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah dan alat genetalia interna akan membesar.
Hal ini terjadi karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.
Peningkatan sensitifitas dan meningkatkan keinginan dan bangkitnya nafsu seksual.
Khususnya selama Trimester II kehamilan. Peningkatan Kongesti kehamilan relaksasi
dingin pembuluh darah dan uterus akan dapat menyebabkan timbulnya odema dan
varices vulva (Kusmiati, Yuni. 2009).
d) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16
minggu seterlah plasenta terbentuk, korpus luteum mengecil (Saifudin, Abdul Bari.
2008)
e) Payudara
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih disebut colostrum. Colostrum berasal dari asinus yang bersekresi. Selama
trimester kedua pertumbuhan kelenjar mammae meningkat secara progesif. Kadar
hormon luteal dan plasenta pada masa hamil meningkatkan proliferasi ductus laktiferus
dan jaringan lubulus alveolar sehingga pada palpasi teraba penyerapan nodul kasar.
Peningkatan jaringan glandular menggantikan jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi
lebih lunak dan lebih panjang. Peregangan ligamentum cooper sucpensosium fibrosa
berlebihan yang menompang payudara dapat dicegah dengan menggunakan bra
maternitas sesuai ukuran.
2) Sistem Endokrin
Adanya peningkatan estrogen dan progesteron serta bertambahnya pembentukan FSH dan
LH (Pantikawati, Ika. 2010).
3) Sistem Sirkulasi
Peredarahan darah pada ibu hamildipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro placenta.
c) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron mungkin meningkat, akibat dari faktor
tersebut dijumpai beberapa pengaruh peredaran darah, yaitu :
(1) Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi hemodilusi dengan puncak pada umur hamil 32
minggu curah jantung akan bertambah sekitar 30% bertambahnya hemodilusi darah mulai
tampak sekitar UK 16 minggu.
Sel darah merah mungkin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan
janin dalam rahim tetapi pertambahan sel darah merah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi (salah satu penyebab gusi berdarah) dan disertai
anemia fisilogis (Saifudin, Abdul Bari. 2008).
4) Sistem Perkemihan
Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang. Pada trimester II
kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen. Uretra
memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas. Kongesti panggul
pada masa hamil di tunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan
vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan
distensi kadung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama pembesaran uterus
menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih, walaupun kemih haya berisi
sedikit urine. (Pantikawati, Ika. 2010)
5) Sistem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena kebutuhan O2
semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan diafragma karena dorongan rahim.
Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah
karena kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.
6) Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan
wanita berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya sedikit
kehilangan tonus otot.Selama trimester II mobilitas persendian akan berkurang terutama di
daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
konektif/ jaringan yang berhubungan di sekitarnya (Pantikawati, Ika. 2010).
7) Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat selain itu
perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak orga-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah
atas dan lateral, wasir (hemoroid).
Cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena
di bawah uterus termasuk vena hemoroid, perut panas (heartburn) terjadi karena aliran balik
asam gastrik ke dalam esofagus bagian bawah (Kusmiati, Yuni. 2009).
8) Sistem Integumen
b) Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya (pada
saat belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula sebaliknya.
c) Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan hormon.
9) Metabolisme
Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI. Perubahan metabolisme pada kehamilan antara lain:
a) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/liter menjadi 145 mEq/liter
karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
e) Berat badan ibu hamil bertambah.Kenaikan berat badan 0,4 – 0,5 kg perminggu selama sisa
kehamilan (Pantikawati, Ika. 2010).
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut
ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa
terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama
dan merasakan meningkatnya libido ( Pusdiknakes, 2003: 27).
Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih
menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar
sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti dan
mengerti tentang kehamilannya ( Tri Rusmi Widayatun dalam Dewi, 1999: 154).
Perubahan emosi;
a) Bulan ke 4:
-Mulai menunjukan tingkah laku “mengayomi; menyiapkan segala sesuatu untuk bayi
yang akan lahir dan untuk dirinya dalam mengantisipasi kelahiran.
-Kelabilan alam perasaan dan emosi , keasikan dan kelabilan alam perasaan menyusahkan
orang-orang disekitarnya; memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pemahaman ekstra.
b) Bulan ke 5:
-Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang perasaan cepat, marah dan
tersinggung masih muncul
c) Bulan ke 6:
d. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit hubungan
kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
g. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal )
Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28
minggu pada trimester II dan III ).
B.Tinjauan Teori Askep Pada Ibu Hamil Trimester II
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Anamnese
a) Nama
Tujuannya agar dapat mengenal/memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita-
penderita lainnya
b) Usia
Untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilannya yang pertama kali. Apakah
termasuk primipara muda/biasa/tua. Kehamilan pertama kali yang baik usia 19-25 tahun.
Primipara tua usia lebih dari 35 tahun. Ibu yang kawin kemudian cepat hamil lebih baik
daripada yang hamilnya lama karena menunjukkan adanya kelainan dari alat kelamin
dalam.
c)Jenis Kelamin
d)Status
e)Kebangsaan
f)Agama
g) Pendidikan
h) Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat
kita nanti sesuai. Jika si ibunya sendiri bekerja, untuk mengetahui apakah kiranya
pekerjaan itu akan mengganggu kehamilan atau tidak.
i) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya
sama. Alamt juga diperlukan bila mengadakan kunjungan pada penderita.
j) No. CM
a) Sakit pinggang
b) Kram kaki
c) Varises
d) Cloasma
3) Riwayat obstetric
a) Riwayat menstruasi (kapan menstruasi pertama kali, siklus haid, keadaan darah selama
haid, konsistensi, bau, volume, ada tidak disminore, HPHT, TP).
Untuk menentukan bagaimana keadaan alat reproduksi ibu. Misalnya pada ibu yang lama
sekali kawin baru punya anak, kemungkinan ada kelainan alat reproduksi. (Ibrahim, 1993 :
84-85).
No.
Tahun
Jenis
persalinan
Penolong
Tempat
bersalin
kehamilan
Ket.
1.
2.
dst..
4)Riwayat penyakit yang pernah diderita (apakah ibu pernah menderita penyakit yang
berhubungan dengan kandungan, penyakit menular sperti TBC dan HIV/AIDS, penyakit
keturunan seperti DM dan hipertensi).
5)Riwayat penyakit keluarga (apakah dikeluarga ibu maupun suami ada yang menderita
penyakit menular dan penyakit keturunan).
6) Data bio-psiko-sosial-spiritual
a) Data biologis
(1) Bernafas
(8) Seksualitas
b) Data psikologis
c) Data social
(1) Social
(3) Prestasi
(4) Rekreasi
d) Data spiritual
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Pada saat ini diperhatikan pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara
berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skoliosis, atau
berjalan pincang dan sebagainya (Pusdiknakes, 1993 : 69).
Pada periksa pandang dilihat kemungkinan dengan kesempitan atau kelainan panggul
misalnya : Klien sangat pendek, berjalan pincang, terdapat kelainan punggung seperti
kifosis, skoliosis, lordosis dan belah ketupat michaelis tidak simetri (Pusdiknakes, 1993
: 78).
b) Gejala cardinal
(1) Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam
kehamilan(Depkes RI, 1994 : 11).
(2) Nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi lebih dari 120x/menit, maka hal
ini menunjukkan adanya kelainan (Depkes RI, 1994 : 11).
Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90 mmhg (Winkjosastro, 2007
: 160).
Desakan darah yang normal rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun 120/76
mmhg, antara 20-30 tahun 110/70 mmhg. Bila dalam pemeriksaan terdapat desakan
darah 130/80 mmhg ke atas maka penderita harus mendapat pengawasan (Ibrahim, 1993
: 94).
(4) Respirasi
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang meningkat dan kesulitan bernafas
serta rasa lelah, bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-
hari) maka kemungkinan terdapat penyakit jantung (Depkes RI, 1994 : 11).
c) Ukuran-ukuran lain
Selama kehamilan trimster II dan III pertambahan berat badan sekitar 0,5 kg perminggu.
Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg (Pusdiknakes,
1993 : 67). Berat badan selama hamil harus meningkat. Pertambahan berat badan selama
hamil rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu.
Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selam hamil muda sekitar
1 kg dan tiap-tiap semester (II dan III) masing-masing 5 kg. Bila kenaikan berat badan
terdapat kenaikan berlebihan, perlu dipikirkan resiko (bengkak, kehamilan kembar,
hidramnion, anak besar) (Depkes RI, 1994 : 10).
(3) TB
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata(diperkirakan kurang dari 145 cm)
kemungkinan panggulnya sempit (Depkes RI, 1994 : 10).
(4) LILA
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi lbu kurang atau
buruk. Sehingga dia beresiko untuk melahirkan BBLR. Bila hal ini ditemukan sejak
awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya,
jumlah dan kualitas makanannya (Depkes RI ,1994 : 10).
d) Keadaan fisik
(1) Kepala
(2) Muka
(3) Mata
(4) Hidung
(5) Telinga
(6) Mulut
(7) Leher
(8) Thorax
(9) Payudara
(10) Abdomen
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesteron yang
meningkat menyebabkan hipertrofi otot polos uterus, serabut-serabut kolagen yang
adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus
dapat mengikuti pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2007 : 89).
Linea Alba menjadi lebih hitam(= linea grisea). Terjadi pengaruh hormon
kortikosteroid placenta yang merangsang MSH sehingga terjadi peningkatan. Sering
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan disebut striae lividae. Setelah partus striae lividae berubah warnanya
menjadi putih disebut striae albican (Winkjosastro, 2007 : 97-98).
(11) Ekstremitas
(12) Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah
pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983 : 119).
(13) Anus
c. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan biofisik, respon, orang
lain.
Batasan karakteristik :
a) Respon non verbal terhadap presepsi perubahan terhadap tubuh (mis. Penampilan
struktur dan fungsi).
Batasan karakteristik :
b) Dispnea
c) Perubahan kedalaman nafas
Batasan karakteristik :
a) Meminta informasi
4) Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load (penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel.
Batasan karakteristik :
b) Tanda-tanda HAK
Batasan karakteristik :
a) Tegang punggung
b) Kram kaki
2. Perencanaan
4) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan biofisik, respon, orang
lain.
5) Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load (penurunan aliran balik vena), hipertrofi ventrikel.
a) Rencana Tujuan:
b) Kriteria Hasil:
c) Rencana Tindakan:
(1) Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada pengerahan tenaga, kelelahan).
R: Menentukan luas atau beratnya masalah, yang terjadi pada kira-kira 60% klien pranatal.
Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma
untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
(2) Kaji riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (misalnya
alergi, einitis, asma, masalah sinus,tuberkulosis).
R: Masalah lain dapat terus mengubnah pola pernafasan dan menurunkan oksigenasi
jaringan ibu atau janin.
(3) Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit. Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia sel sabit).
(5) Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah,
misalnya : postur yang baik, menghindari yang buruk, makan sedikit tetapi sering dengan
menggunakan posisi semi fowler untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R: Postur yang baik dan makan sedikit tetapi sering membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin. Pengubahan posisi tegak
dapat meningkatkan ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.
a) Rencana Tujuan :
b) Kriteria Hasil :
(1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
c) Rencana Tindakan :
R: Penurunan motilitas gastrointestinal, efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan/
Penurunan motilitas gastro-intestinal, efek suplemen zat besi dan peningkatan tekanan
perubahan posisi dari pembesaran uterus mempengaruhi fungsi normal
(2) Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis) dan kaji status pernafasan (mis, sesak napas
pada pengerahan tenaga, kelelahan)
R: Kondisi ini adalah sering mengakibatkan ketidaknyamanan secara fisik pada trimester
2
(3) Kaji ulang adanya kram kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan dorsofleksi
telapak kaki.
3) Diagnosa: Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perepsi perubahan biofisik,
respon, orang lain.
a) Rencana Tujuan :
b) Kriteria Hasil :
c) RencanaTindakan :
(1) Tinjau ulang/ kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan sebagainya.
R: Pada trimester kedua perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respon negatif dapat
terjadi pada klien/pasangan yang memiliki konsep diri yang rapuh, didasarkan pada
penampilan fisik. Efek-efek yang tampak lainnya dari hormone-hormon pranatal seperti
kloasma, striae gravidarum, telangiektasis (spider vaskular), eritema palmar, jerawat, dan
hirsutisme dapat memperberat perubahan emosi klien. Perubahan ini dapat mempengaruhi
bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi.
(2) Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respon klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.
R: Indivudu bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi dapat
membantu klien memahami/menerima apa yang terjadi.
(4) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.
(5) Rujuk pada sumber-sumber lain seperti konseling dan / atau kelas-kelas pendidikan
kelahuiran anak dan menjadi orang tua.
a) Rencana Tujuan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien paham dan mampu memenuhi
kebutuhan alamiah dari kehamilan.
b) Kriteria Hasil:
(1) Klien mampu mengungkapkan atau mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang
meningkatkan kesejahteraan.
(3) Klien mampu mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan
mencegah faktor resiko.
c) Rencana Tindakan:
(1) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu. Tinjau ulang tanda bahaya dan
tindakan yang tepat.
R: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah
perubahan diharapkan atau tidak.
R: Kunjungan pra natal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht dengan menggunakan elektroforesis mendeteksi
anemia khusus dan membantu dalam menentukan penyebab. Skrining untuk DMG pada
gestasi minggu ke 24 -26 atau pada gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien resiko tinggi
dapat mendeteksi terjadinya hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan dengan insulin
dan / atau diet menurut American Diabetes Association.
(5) Diskusikan adanya obat obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis.
(6) Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat.
R : Fero sulfat asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam
folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi dan
malformasi janin (catatan : klien dengan anemia sel sabit memerlukan peningkatan asam
folat selama dan setelah episode krisis).
5) Diagnosa: Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung yang berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan pre load (penurunan aliran balik vena), hipertrofi
ventrikel.
a) Rencana Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan dekompensasi curah jantung tidak terjadi
dan kebutuhan sirkulasi tubuh terpenuhi.
b) Kriteria Hasil :
(1) Klien tetap normotensif selama perjalanan pranatal.
(2) Klien mampu bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK.
c) Rencana Tindakan :
(1) Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varieses kaki, vulva dan rectum.
R: Bedakan antara edema fisiologis dan potensial berbahaya Edema dependen dari ekstremitas
bawah (edema fisiologis) sering terjadi karena stasis vena akibat vasodilatasi dari aktifitas
progesterone, herediter, retensi kelebihan cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh darah
pelvis
(2) Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal, tanda-tanda, dan
gejala – gejala Selama trimester kedua.
R: hipertrofi ventrikel jantung menjamin peningkatan curah jantung, yang memuncak pada
gestasi minggu ke 25 – 27 untuk memenuhi oksigen dan nutrien ibu/ janin. Normalnya,
system kardiovaskuler mengkompensasi peningkatan curah jantung dengan dilatasi pembuluh
darah, yang menurunkan tahanan curah jantung. Ini menurunkan pembacaan tekanan sistolik
kira-kira 8 mmHg, tekanan diastolic menurun kira-kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress,
dan masalah jantung sebelumnya, dapat membahaya-kan sistem.
(3) Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah jantung/ ginjal/ diabetik.
R: Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-hadap masalah jantung selama trimester kedua,
bila curah jantung memuncak, ukur tekanan darah (TD) dan nadi.
R: Murmur sistolik sering ringan dan mungkin diciptakan oleh peningkatan volume,
penurunan viskositas darah, perubahan posisi jantung, atau torsio pembuluh darah besar.
Namun, murmur dapat menandakan terjadinya kerusakan
(5) Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolic lebih dari 15
mmHg.
Menurut Nursalam (2011), Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun
dan ditujukan pada nursing order untuk membantu klien mencapa itujuan yang diharapkan.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi, dan implementasinya (Nursalam,
2011), maka hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dianalmira.blogspot.co.id/2014/12/askep-kehamilan-trimester-2.html
http://www.academia.edu/4574646/konsep_pertumbuhan_dan_perkembangan
http://3.bp.blogspot.com/pathway+trimester+II+-fikri+nabiha-.png