Sunteți pe pagina 1din 9

1.

IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia)


a. Deskripsi

IPKIN adalah sebuah organisasi yang berdiri pada tahun 1974 yang merupakan
organisasi nirlaba independent yang beranggotakan para profesional dalam bidang
Komputer dan Informatika. IPKIN bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan dan
pengembangan teknologi Komputer dan Informatika di Indonesia guna menunjang
Pembangunan Nasional. Untuk itu IPKIN berupaya berperan sebagai wadah komunikasi,
konsultasi dan koordinasi antar anggota

b. Fungsi IPKIN

Pada dasarnya IPKIN adalah organisasi nirlaba independent yang beranggotakan


para profesional dalam bidang Komputer dan Informatika. IPKIN bertujuan untuk
meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan teknologi Komputer dan Informatika di
Indonesia guna menunjang Pembangunan Naisonal. Untuk itu IPKIN berupaya berperan
sebagap wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar anggota. Hal itu dilakukan
dengan melaksanakan fungsi kegiatan sebagai berikut:

• Menyelenggarakan dan atau ikut serta dalam kegiatan--‐kegiatan ilmiah seperti


pendidikan, latihan, seminar, ceramah, lokakarya, diskusi dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan bidang Komputer dan Informatika.
• Menghimpun, mengelola dan mengembangkan bahan kepustakaan sesuai dengan
kemampuan yang ada.
• Menerbitkan berbagai karya tulis IPKIN (buletin, buku, jurnal profesi). Beberapa
judul buku yang pernah diterbitkan oleh IPKIN, antara lain: 10 Years dedication
Indonesian Computer Society, Pendidikan Komputer di Indonesia, Regional
Standard for Information Technology Professional, Standard Sertifikasi bidang
Teknologi Informasi.
• Mengadakan kerja sama dengan organisasi sejenis baik di dalam maupun luar
negeri, selama maksud dan tujuan dari organisasi tersebut tidak bertentangan
dengan maksud dan tujuan IPKIN.
• Menyelenggarakan usaha lain yang dianggap perlu oleh IPKIN dan tidak
bertentangan dengan AD/ART.

c. Tujuan

Tujuan organisasi : memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme


tinggi untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
oleh sebuah profesi:

• Kredibilitas
• Profesionalisme
• Kualitas Jasa
• Kepercayaan

2. APJII (Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia)


a. Deskripsi

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia adalah asosiasi yang terbentuk pada
Musyawarah Nasional Pertama tanggal 15 Mei 1996. Dewan pengurus yang ditunjuk dengan
masa jabatan 3 tahun bertugas melakukan beberapa program strategis untuk pengembangan
jaringan Internet di Indonesia. Program tersebut adalah mengatur tarif Internet, membentuk
Indonesia-Network Information Center (ID-NIC), membentuk Indonesia Internet Exchange
(IIX), negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi, dan mengusulkan jumlah dan jenis
provider.

b. Fungsi

APJII mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut:

 Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para


anggotanya.
 Melindungi kepentingan para anggota.
 Membantu usaha arbitrase dalam arti menengahi, mendamaikan dan menyelesaikan
diantara anggota.
 Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antara anggota dengan
Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/organisasi semitra di dalam dan luar
negeri, serta dunia usaha pada umumnya.
 Menyelenggarakan hubungan dengan badan perekonomian dan badan-badan lain
yang berkaitan dengan dan bermanfaat bagi APJII, baik nasional maupun
Internasional.
 Menjadi mitra Pemerintah dalam membangun sarana informasi dan komunikasi
Nasional dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya yang ada dapat
digerakkan secara terpadu, efisien dan efektif.
c. Tujuan

APJII memiliki tujuan sebagai berikut :

 Membantu para anggota dalam menyediakan jasa Internet yang berkualitas bagi
masyarakat Indonesia.
 Memasyarakatkan Internet dalam menunjang pengembangan sumber daya manusia
di Indonesia.
 Mendukung terciptanya peluang bisnis pengusaha Indonesia melalui penyediaan
sarana informasi dan komunikasi global.
 Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan ekonomi di tanah air melalui
kesempatan akses terhadap informasi dan komunikasi secara merata di seluruh
pelosok Indonesia.
 Membantu para anggota dalam menyediakan sumber-sumber informasi mengenai
Indonesia.
 Meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam kerjasama Internasional.

3. IAII (Ikatan Ahli Informatika Indonesia)


a. Deskripsi

Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan
meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari
praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat,
kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945.

b. Fungsi
 Mengembangkan keahlian dan profesi Informatika di Indonesia.
 Mengembangkan sertifikasi keahlian dan profesi Informatika di Indonesia.
 Mengembangkan kode etik ahliInformatika di Indonesia.
 Mengembangkan billing rate dan salaryrate ahli/profesi Informatika.
 Mengembangkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) bidang Informatika di
Indonesia.
 Mengembangkan kebijakan publik dan berpendapat pada persoalan informatika di
Indonesia.
 Mengembangkan perilaku, model, dan persaingan bisnis Informatika yang fair di
Indonesia.
 Membuat, merekomendasi dan mengelola standarInformatika di Indonesia.
 Mempersatukan ahli-ahli informatika untuk memajukan martabat, peran dan
kemakmuran bangsa Indonesia.
 Menjadi wakil aktif Indonesia dalam pembahasan keahlian dan keprofesian
Informatika di taraf nasional dan Internasional.

3. Visi dan Misi

VISI:

Menjadi Organisasi Profesi Bidang Informatika (Computing) Yang Terpercaya.

MISI:

Quality – Prosphering – Securing– Developing– Solidarity

(Kualitas – Mensejahterakan – Membangun–Mengamankan - Solidaritas)

Quality –kualitas–, IAII perlu menjamin layanan ahli Informatika IAII


berkualitas. IAII perlu berperan dalam meningkatkan kualitas orang, produk dan
proses.

Prosphering –mensejahterakan–, IAII berkumpulnya untuk bersama-sama


meningkatkan kesejahteraansecara fair.

Developing –membangun–, IAII membantu pembangunan Negara Kesatuan


Republik Indonesia, saat ini adalah terkait dengan transformasi digital Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Securing –mengamankan–, IAII berupaya mengamankan ahli informatika dalam


persoalan hukum, atau hubungan industrial, ekonomi dan kesejahteraan ahli
informatika.

Solidarity –solidaritas–, IAII meningkatkan solidaritas antar ahli-ahli informatika.

4. ACCI (Asosiasi Cloud Computing Indonesia)


a. Deskripsi

ACCI yang mempunyai kepanjangan Asosiasi Cloud Computing Indonesia adalah


sebuah organisasi non-profit yang diharapkan akan mampu menselaraskan
perkembangan teknologi Cloud Computing serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia untuk memenuhi kebutuhan industri dan atau meningkatkan kewirausahaan di
bidang teknologi informasi.
b. Sejarah

Tanggal 23 April 2012 Alex Budiyanto mendirikan Komunitas Cloud Computing


Indonesia yang diberi nama CloudIndonesiA mempunyai alamat web di
http://www.cloudindonesia.or.id/. Selama 5 tahun lebih CloudIndonesiA belum
mempunyai badan hukum, dan pada tanggal 14 Juni 2017, Komunitas Cloud Computing
Indonesia resmi mempunyai badan hukum dengan nama Asosiasi Cloud Computing
Indonesia disingkat ACCI yang berdiri lewat akta pendirian nomer 61 tanggal 14 Juni
2017 yang dibuat oleh Notaris Dini Lastari Siburian, SH. Pendiri ACCI ini terdiri dari 21
orang yaitu:

1) Alex Budiyanto
2) Soegiharto Santoso
3) Fanky Christian
4) Irwan Karim
5) Agus Setiawan
6) Hendri Karisma
7) Taufik Hidayat
8) Eryk Budi P
9) Yasa Yap
10) Dr. Ridi Ferdiana
11) Harry Sufehmi
12) I Made Wiryana
13) Bagusalfa Sunggono
14) Utian Ayuba
15) Joshua M Sinambela
16) Nur Aini Rakhmawati
17) M. Akmalul Ulya
18) Erick Kurniawan
19) Findra Kartika Sari Dewi
20) Kristiono Setyadi
21) Andi Mulja Tanudiredja

Asosiasi Cloud Computing Indonesia telah mendapatkan Surat Keputusan Menteri


Hukum dan Hak Asasi Manusia yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 2017
berdasarkan permohonan Notaris Dini Lastari Siburian, SH yang sesuai dengan salinan
akta nomer 61 tanggal 14 Juni 2017. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan nomer AHU-0009677.AH.01.07.Tahun 2017 ini, maka
Asosiasi Cloud Computing Indonesia yang disingkat ACCI telah resmi mempunyai badan
hukum dan berkedudukan di Jakarta.
c. Visi dan Misi

Asosiasi Cloud Computing Indonesia mempunyai visi untuk menjadi wadah yang
mampu menselaraskan perkembangan teknologi Cloud Computing serta meningkatkan
kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan industri dan atau
meningkatkan kewirausahaan di bidang teknologi informasi.

Adapun misi Asosiasi Cloud Computing Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Membangun, memperkuat, mensosialisasikan, memperbaiki dan menselaraskan


standar dalam perkembangan Cloud Computing / Komputasi Awan dan teknologi
lain yang terkait.
2) Meningkatkan kemampuan Sumber daya manusia dalam bidang Cloud
Computing / Komputasi Awan dan teknologi lain yang terkait.
3) Membina, mengembangkan dan menumbuhkan kewirausahaan dalam bidang
teknologi informasi.
4) Melakukan komunikasi dan sinergi antara dunia pendidikan, dunia industri dan
pemerintah terkait dengan perkembangan Cloud Computing / Komputasi Awan
dan teknologi lain yang terkait.

d. Kegiatan dan Program kerja

Prioritas kegiatan dan rencana program kerja Asosiasi Cloud Computing Indonesia
yang disingkat ACCI adalah sebagai berikut:

 Sosialisasi Cloud Computing

Untuk melakukan sosialisasi mengenai Cloud Computing ataupun teknologi lain


yang terkait, kami melakukan berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, pameran dsb,
dan ACCI terbuka untuk bisa bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan kegiatan
ini.

 Media Informasi Perkembangan Cloud Computing

Portal berita mengenai perkembangan Cloud Computing ataupun teknologi lain


yang terkait. Cloud Indonesia / Komunitas Cloud Computing Indonesia yang sudah
berdiri sejak 23 April 2012 dan merupakan cikal bakal berdirinya Asosiasi Cloud
Computing Indonesia ini, akan menjadi portal berita ACCI.

 Pusat Referensi Pengetahuan Cloud Computing

Untuk membuat pusat referensi pengetahuan mengenai Cloud Computing /


Komputasi Awan dan teknologi lain yang terkait, ACCI berencana untuk membuat pusat
referensi berupa WIKI dimana nantinya WIKI ini akan memakai domain
cloudcomputing.or.id.

 Cloud Computing Academy

Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia terkait dengan Cloud


Computing ataupuan teknologi lain yang terkait, ACCI berencana untuk membangun
Cloud Computing Academy dimana Academy ini nantinya bisa bekerjasama dengan
berbagai kampus, industri ataupun lembaga training yang sudah ada.

 Research Center / Pusat Penelitian

Untuk memberikan kontribusi terkait dengan perkembangan Cloud Computing /


Komputasi Awan ataupun teknologi lain yang terkait, ACCI berencana untuk
membangun research center / Pusat Penelitian yang nantinya bisa bekerjasama dengan
berbagai kampus ataupun dengan industri.

 Portal Sumber Daya Manusia TIK Cloud Computing

Untuk membantu dunia industri dalam mencari talents / SDM TIK yang memahami
Cloud Computing ataupun teknologi lain yang terkait, ACCI berencana untuk
membangun portal SDM TIK Indonesia. Dengan portal ini harapannya dunia industri
akan lebih dimudahkan dalam mencari pekerja, dan para pekerja / calon pekerja akan
dimudahkan dalam mencari tempat kerja yang sesuai.

 Inkubasi Pengembangan Produk

Program ini akan membantu startup dalam pengembangan produk yang mempunyai
kaitan / memakai teknologi Cloud Computing. ACCI akan memberikan pendampingan
dari sisi teknologi dan juga akan membantu mencarikan investor apabila dibutuhkan.

 Pembentukan DPD di tiap Provinsi


Dalam rencana kerja jangka panjang ACCI diharapkan akan ada Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) di tiap provinsi di Indonesia, sehingga kegiatan / program kerja ACCI
akan lebih bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
 Kerjasama Dengan Dunia Pendidikan, Industri dan Pemerintah

Dengan program ini harapannya ACCI bisa menjembatani dunia pendidikan,


industri dan pemerintah untuk bisa seiring sejalan. Salah satu program prioritas yang
akan dijalankan adalah membantu penyusunan dan implementasi Standard Kerja
Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI) Cloud Computing.
5. (APLIKASI) Asosiasi Pemerhati Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia
a. Sejarah

Ide pembentukan APLIKASI berawal dari pertemuan pembahasan Uji Kompetensi


di Solo tahun 2007. Untuk melahirkan sistem Uji Kompetensi diperlukan sebuah
Lembaga Sertifikasi Komptensi yang didirikan oleh Organisasi Profesi. Karenanya
Ghazali tz, Janis Hendarted, dan Tri Untoro bersama teman-teman yang tergabung dalam
Konsorsium Komputer menggagas terbentuk Organisasi Profesi.

Tepat tanggal 31 Maret 2007 di Kota Solo, Jawa Tengah berdirilah Asosiasi
Pemerhati Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (APLIKASI) sebagai wadah
para pemerhati, penggiat, ilmuwan dan praktisi dibidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk meningkat profesi dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pertimbangan mendasar berdirinya APLIKASI, sebagai berikut:

o Kesadaran akan tanggungjawab dan peran aktif untuk meningkatkan


profesionalisme dan pengembangkan bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk kemajuan bangsa
o Perlunya diselenggarakan Sertifikasi Kompetensi dibidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (Komputer) sebagai prasyarat profesi yang diharapakan oleh
dunia usaha dan dunia industry

b. Tujuan
o Menyampaikan pemikiran, saran dan aspirasi serta potensi anggota APLIKASI untuk
berperan aktif dalam menjawab dan menyelesaikan tantangan Pembangungan
Nasional, bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen
Komunikasi dan Informasi.

o Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga riset, asosiasi atau


organisasi profesi terkait, perguruan, dunia industri dibidang teknologi informasi dan
komunikasi baik dalam maupun luar negeri untuk memberdayakan sumber daya
manusia Indonesia.Sebagai wadah yang menghimpun orang dari berbagai profesi
yang memiliki kepedulian dan keterkaitan terhadap bidang teknologi informasi dan
komunikasi
o Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan agar menjadi organisasi profesi
berstandar Internasional.
o Memupuk rasa kekeluargaan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya sesuai
dengan azas organsiasi.
o Menyelenggarakan sertifikasi profesi bagi pemakai dan pengguna teknologi informasi
dan komunikasi yang dibutuhkan bagi dunia usaha dan dunia industri.
c. Fungsi
o Sebagai wadah yang menghimpun orang dari berbagai profesi yang memiliki
kepedulian dan keterkaitan terhadap bidang teknologi informasi dan komunikasi
o Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan agar menjadi organisasi profesi
berstandar Internasional.
o Memupuk rasa kekeluargaan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya sesuai
dengan azas organsiasi.
o Menyelenggarakan sertifikasi profesi bagi pemakai dan pengguna teknologi informasi
dan komunikasi yang dibutuhkan bagi dunia usaha dan dunia industri.

S-ar putea să vă placă și