Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Nanohybrid composite resin can able absorb water in aqueous media. The effect of water
absorbtion can able decrease the hardness of resin composite. This type of research is true
experimental laboratories. The aim of this research is to determine the effect of long time immersion
in apple cider media to the hardness of nanohybrid composite resin.
Nanohybrid resin composite specimens Filtek Z250 XT made by the size 8 mm diameter
and 2 mm thickness were polymerized for 20 seconds with a Type B Light Eminating Diode (LED).
The hardness was measured using Micro Vickers Hardness Tester Machine before and after soaking
in apple cider with pH 3 for 3, 7, and 14 days at temperature of 370C. Composite resin immersed
with cyclic method, which was 5 seconds immersed in apple cider, then immersed in artificial saliva
for 5 seconds. This methode was repeated 10 times. The hardness of composite resin was tested
using two-way anova with a significance level of p <0.05.
The mean value of the initial microhardness of nanohybrid composite resin was 127.05
kg/mm2. The mean value of the composite resin hardness after being immersed in apple juice for 3,
7, and 14 days was 122.02; 113.29; and 104.67 kg/mm2. There was a significant decrease in the
hardness in each of immersion time (p <0.05). Conclusions in this research there was the effect of
long time immersion in apple cider to the microhardness properties of nanohybrid resin composite.
Keywords: nanohybrid composite resin, microhardness, apple cider
ABSTRAK
Resin komposit nanohibrid mempunyai kelemahan yaitu mampu menyerap air yang dapat
berpengaruh terhadap penurunan kekerasan. Jenis penelitian ini adalah ekperimental laboratoris.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman minuman sari apel terhadap
kekerasan resin komposit nanohibrid.
Spesimen resin komposit nanohibrid Filtek Z250 XT dibuat dengan ukuran diameter 8 mm
dan tebal 2 mm, kemudian dipolimerisasi selama 20 detik menggunakan sinar tampak Light
Eminating Diode (LED). Kekerasan resin komposit diukur menggunakan Micro Vickers Hardness
Tester Mechine sebelum dan setelah perendaman dalam sari apel dengan pH 3 selama 3, 7, dan 14
hari dengan suhu 370C. Perendaman resin komposit dilakukan menggunakan metode siklik, yaitu 5
detik direndam dalam sari apel, kemudian direndam dalam saliva buatan selama 5 detik. Metode ini
diulangi hingga 10 kali. Kekerasan resin komposit diuji menggunakan one way ANOVA dengan
tingkat kemaknaan p < 0,05.
Rerata nilai kekerasan awal resin komposit nanohibrid adalah 127,05 kg/mm2. Rerata nilai
kekerasan resin komposit setelah direndam dalam sari apel selama 3, 7, dan 14 hari adalah 122,02;
113,29; dan 104,67 kg/mm2. Terdapat penurunan kekerasan yang signifikan pada masing-masing
waktu perendaman (p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh lama
perendaman dalam sari apel terhadap kekerasan resin komposit nanohibrid.
2
Kata kunci: Resin komposit nanohibrid, kekerasan, sari apel.
PENDAHULUAN
Polishing surface yang halus dapat meminimalisir adanya staining akibat makanan
atau minuman yang dikonsumsi, sehingga dapat meningkatkan nilai estetik pada
sari apel mengandung asam sitrat dan pH yang sangat rendah(3). Semakin rendah
kelarutan didukung oleh asam sitrat yang bereaksi secara agresif terhadap resin
komposit(2)(4). Asam sitrat yang terkandung dalam sari apel mengandung ion
hidrogen(5). Matriks resin komposit mempunyai sifat hidrolisis, yaitu proses tarik
menarik antara molekul resin komposit dengan ion hidrogen(6). Ion hidrogen
berdifusi ke dalam resin komposit, sehingga terjadi degradasi monomer sisa yang
2
METODE PENELITIAN
spesimen dalam larutan asam selama beberapa saat, kemudian di rendam dalam
saliva dalam waktu yang sama. Siklus tersebut diulangi beberapa kali, lalu spesimen
menggunakan sinar tampak Light Eminating Diode (LED). Jumlah sampel dihitung
direndam dalam saliva buatan dan kelompok perlakuan direndam dalam sari apel.
Mechine sebelum dan setelah perendaman dalam saliva buatan dan sari apel dengan
dalam sari apel, kemudian direndam dalam saliva buatan selama 5 detik. Metode
dilakukan indentasi resin komposit tersebut dibagi menjadi 4 daerah dan setiap
daerah diberi 3 tanda titik menggunakan spidol anti air. Jarak antar tanda titik adalah
3
2 mm (Gambar 1). Setiap 24 jam sekali tanda ditebali dengan cara yang sama agar
tidak hilang.
HASIL PENELITIAN
4
Tabel 1 menunjukkan rerata kekerasan resin komposit pada masing-masing
setelah dilakukan perendaman pada hari ke 3, hari ke 7, dan hari ke 14. Berdasarkan
data tersebut dilakukan uji statistik normalitas sebaran data dan homogenitas varian
data untuk memenuhi syarat uji parametrik. Uji normalitas sebaran data digunakan
uji shapiro wilk, karena jumlah data tiap kelompok < 50, sedangkan uji
homogenitas varian digunakan levene test. Distribusi data normal dan homogen,
Uji parametrik yang digunakan adalah uji one way anova untuk mengetahui
perbedaan kekerasan resin komposit nanohibrid yang diukur secara berulang pada
kategori kontrol dan perlakuan. Hasil uji one way anova ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil uji one way anova kekerasan resin komposit pada kelompok
perendaman dalam saliva buatan dan sari apel dalam berbagai
waktu perendaman
Hasil uji one way anova pada Tabel 3 menunjukkan kekerasan resin
komposit pada kelompok kontrol dan perlakuan dalam empat kali pengamatan
menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Uji post hoc LSD dilakukan
5
untuk mengetahui perbedaan dominan antara perlakuan dan waktu perendaman
Tabel 4 Hasil uji post hoc LSD kekerasan resin komposit setelah direndam
dalam saliva buatan
Kontrol
H-0 H-3 H-7 H-14
Kontrol H-0 - 0,659 0,017 0,000
H-3 0,659 - 0.046 0,000
H-7 0,017 0,046 - 0,020
H-14 0,000 0,000 0,020 -
Tabel 5 Hasil uji post hoc LSD kekerasan resin komposit setelah direndam
dalam minuman sari apel
Perlakuan
H-0 H-3 H-7 H-14
Perlakuan H-0 - 0,006 0,000 0,000
H-3 0,006 - 0,000 0,000
H-7 0,000 0,000 - 0,000
H-14 0,000 0,000 0,000 -
6
pada kelompok perlakuan hari ke 7 dibandingkan dengan perlakuan hari ke 14
signifikan.
PEMBAHASAN
dalam saliva buatan dan sari apel mengalami penurunan signifikan. Penurunan
kekerasan resin komposit pada perendaman dalam saliva buatan lebih rendah
sari apel. Hal ini sejalan dengan peneitian Khan dkk. (2015) bahwa penurunan
kekerasan resin komposit pada perendaman dalam saliva buatan lebih rendah
netral. Konsentrasi ion Hidrogen tinggi akan lebih banyak mengaktifkan proton
meningkat(11).
Proses hidrolisis diawali oleh difusi ion hidrogen ke dalam rantai polimer.
Di dalam polimer, ion hidrogen menempati ruang kosong antar rantai polimer dan
oligomer dan monomer, kemudian monomer matriks resin komposit luruh dan
7
terbentuk porus. Proses yang terus-menerus berlanjut akan membuat porus
bertambah, sehingga terjadi peningkatan difusi molekul air. Peningkatan difusi air
Menurut penelitian Torres dkk. (2015) penurunan kekerasan resin komposit akibat
perendaman dalam asam juga dipengaruhi oleh jenis asam, seperti asam sitrat.
Asam sitrat bersifat erosif terhadap resin komposit karena mampu mendegradasi
molekul bis-GMA, sehingga ikatannya menjadi lemah dan luruh. Hal ini dapat
perendaman dalam saliva buatan hari ke-3 tidak signifikan jika dibanding dengan
kekerasan awal sebelum perendaman. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat keasaman
pada sari apel. Menurut Erdemir dkk. (2012) bahwa keberadaan asam akan
dalam saliva buatan dan sari apel menunjukkan hasil signifikan terhadap kekerasan
awal sebelum perendaman. Hal ini sejalan dengan penelitian Erdemir dkk. (2012)
bahwa semakin lama waktu perendaman resin komposit dalam suatu larutan akan
resin komposit dengan filer melemah, sehingga filer akan luruh. Luruhnya filer
8
Pada penelitian ini filer yang terkandung dalam resin komposit merupakan
mudah berikatan dengan larutan dibanding filer quartz(9). Menurut Martos dkk.
mempunyai permukaan yang kecil dan berbentuk bulat sehingga dapat melemahkan
ikatan antara filer dengan matriks. Lemahnya ikatan filer dengan matriks akan
komposit(14).
sebesar 67,8% dari voulume. Menurut (Rahim dkk., 2012) kandungan filer yang
dibandingkan dengan resin dengan kandungan filer yang lebih rendah, sehingga
polar, sehingga dapat berikatan dengan ion hidrogen. bis-EMA mempunyai sifat
hidrofobik, karena mengandung gugus ether (-O-). Gugus ether (-O-) mampu
melemahkan ikatan hidrogen dengan air(11). Pada penelitian ini tidak diketahui
sehingga tidak dapat diketahui pengaruh monomer terhadap penyerapan air dan
9
Pada penelitian ini spesimen resin komposit tidak dilakukan pemolesan,
sehingga permukaan resin komposit tidak rata jika dilihat menggunakan mikroskop.
Hal ini menyebabkan peneliti mengalami kendala saat menentukan titik indentasi
ketelitian yang tinggi agar saat indentasi diagonal intender berada pada posisi yang
tepat.
KESIMPULAN
komposit nanohibrid.
apel adalah 127,05± 1,90 kg/mm2, sedangkan setelah 3, 7, dan 14 hari masing-
masing adalah 122,02± 2,33; 113,29± 3,34; dan 104,67± 3,29 kg/mm2.
3. Terdapat pengaruh lama perendaman dalam sari apel terhadap kekerasan resin
DAFTAR PUSTAKA
1. Guler AU, Guler E, Yucel AC, Ertas E. Effects of Polishing Procedures on Color Stability of
Composite Resins. J Appl Oral Sci. 2009;17(2):108–12.
2. Rajaee N, Vojdani M, Adibi S. Effect of Food Simulating Agents on the Flexural Strength and
Surface Hardness of Denture Base Acrylic Resins. Oral Health and Dental Management.
2014;13(4):1041–7.
3. Sideridou ID, Karabela MM, Vouvoudi EC. Physical Properties of Current Dental Nanohybrid
and Nanofill Light-cured Resin Composites. Dental Materials. 2011;27(6):598–607.
4. Tanthanuch S, Kukiattrakoon B, Siriporananon C, Ornprasert N, Mettasitthikorn W,
Likhitpreeda S, et al. The effect of different beverages on surface hardness of nanohybrid resin
composite and giomer. Journal of Conservative Dentistry. 2014;17(3):261–5.
5. Anonim. Acids, Bases, & the pH Scale dan Ask an Expert: Titration Equation/Formulas for
Different Acid? (online) [Internet]. 2016 [cited 2016 May 25]. Available from:
http://www.sciencebuddies.org/
10
6. Curtis RV, Watson TF. Dental Materials: Imaging, Testing and Modelling. 1st ed. New York:
CRC Press; 2009. 239-248 p.
7. Anusavice KJ. Phillips’ Science of Dental Materials. 12th ed. Elsevier; 2013. 275-304 p.
8. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s Restorative Dental Material. 13th ed. Philadelphia: Elsevier;
2012. 190-207 p.
9. Erdemir U, Yildiz E, Eren MM, Ozel S. Surface Hardness of Different Restorative Materials
After Long-Term Immersion In Sports And Energy Drinks. Dental Materials Journal.
2012;31(5):729–36.
10. Khan AA, Siddiqui AZ, Mohsin SF, Al-Kheraif AA. Influence of Mouth Rinses on The Surface
Hardness of Dental Resin Nano-Composite. Pak J Med Sci. 2015;31(6):1485–9.
11. Rahim TNAT, Mohamad D, Md Akil H, Ab Rahman I. Water Sorption Characteristics of
Restorative Dental Composites Immersed In Acidic Drinks. Dental Materials. 2012;28(6):e63–
70.
12. Torres RC, Gomes, Mara T, Silva D, Luísa A, Simões L, et al. Influence of Chemical
Degradation and Toothbrushing on Surface of Composites. World J Dent. 2015;6(2):65–70.
13. Örtengren U, Andersson F, Elgh U, Terselius B, Karlsson S. Influence of pH and Storage Time
on The Sorption and Solubility Behaviour of Three Composite Resin Materials. Journal of
Dentistry. 2001;29(1):35–41.
14. Martos J, Willy P, Osinaga R, Oliveira E De, Antônio L, Castro S De. Hydrolytic Degradation
of Composite Resins : Effects on The Microhardness. Material Research. 2003;6(4):599–604.
11
Nama : Rifandy Hanifatunnisa
Email : rifandyhaniftunnisa@gmail.com
12