Sunteți pe pagina 1din 13

1

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DALAM MINUMAN SARI APEL TERHADAP


KEKERASAN RESIN KOMPOSIT NANOHIBRID
Rifandy Hanifatunnisa *., Benni Benyamin **., Sania Dara Afiati **., M. Dian Firdausy **
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
**Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
**Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
**Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Korespondensi : Rusna Fiki Kafalia, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam
Sultan Agung Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang, Jawa Tengah 50012 ph. (024)6583548
fax. (024)6594366.
email: rhanifatunnisa@std.unissula.ac.id

ABSTRACT

Nanohybrid composite resin can able absorb water in aqueous media. The effect of water
absorbtion can able decrease the hardness of resin composite. This type of research is true
experimental laboratories. The aim of this research is to determine the effect of long time immersion
in apple cider media to the hardness of nanohybrid composite resin.
Nanohybrid resin composite specimens Filtek Z250 XT made by the size 8 mm diameter
and 2 mm thickness were polymerized for 20 seconds with a Type B Light Eminating Diode (LED).
The hardness was measured using Micro Vickers Hardness Tester Machine before and after soaking
in apple cider with pH 3 for 3, 7, and 14 days at temperature of 370C. Composite resin immersed
with cyclic method, which was 5 seconds immersed in apple cider, then immersed in artificial saliva
for 5 seconds. This methode was repeated 10 times. The hardness of composite resin was tested
using two-way anova with a significance level of p <0.05.
The mean value of the initial microhardness of nanohybrid composite resin was 127.05
kg/mm2. The mean value of the composite resin hardness after being immersed in apple juice for 3,
7, and 14 days was 122.02; 113.29; and 104.67 kg/mm2. There was a significant decrease in the
hardness in each of immersion time (p <0.05). Conclusions in this research there was the effect of
long time immersion in apple cider to the microhardness properties of nanohybrid resin composite.
Keywords: nanohybrid composite resin, microhardness, apple cider

ABSTRAK
Resin komposit nanohibrid mempunyai kelemahan yaitu mampu menyerap air yang dapat
berpengaruh terhadap penurunan kekerasan. Jenis penelitian ini adalah ekperimental laboratoris.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman minuman sari apel terhadap
kekerasan resin komposit nanohibrid.
Spesimen resin komposit nanohibrid Filtek Z250 XT dibuat dengan ukuran diameter 8 mm
dan tebal 2 mm, kemudian dipolimerisasi selama 20 detik menggunakan sinar tampak Light
Eminating Diode (LED). Kekerasan resin komposit diukur menggunakan Micro Vickers Hardness
Tester Mechine sebelum dan setelah perendaman dalam sari apel dengan pH 3 selama 3, 7, dan 14
hari dengan suhu 370C. Perendaman resin komposit dilakukan menggunakan metode siklik, yaitu 5
detik direndam dalam sari apel, kemudian direndam dalam saliva buatan selama 5 detik. Metode ini
diulangi hingga 10 kali. Kekerasan resin komposit diuji menggunakan one way ANOVA dengan
tingkat kemaknaan p < 0,05.
Rerata nilai kekerasan awal resin komposit nanohibrid adalah 127,05 kg/mm2. Rerata nilai
kekerasan resin komposit setelah direndam dalam sari apel selama 3, 7, dan 14 hari adalah 122,02;
113,29; dan 104,67 kg/mm2. Terdapat penurunan kekerasan yang signifikan pada masing-masing
waktu perendaman (p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh lama
perendaman dalam sari apel terhadap kekerasan resin komposit nanohibrid.

2
Kata kunci: Resin komposit nanohibrid, kekerasan, sari apel.

PENDAHULUAN

Resin komposit nanohibrid merupakan inovasi terbaru dari material

restorasi. Resin komposit nanohibrid memiliki polishing surface yang halus.

Polishing surface yang halus dapat meminimalisir adanya staining akibat makanan

atau minuman yang dikonsumsi, sehingga dapat meningkatkan nilai estetik pada

restorasi(1)(2). Selain segi estetik, resin komposit nanohibrid memiliki keunggulan

lain yaitu sifat fisik dan mekanik yang baik(3).

Dewasa ini, masyarakat tertarik mengonsumsi minuman sari apel. Minuman

sari apel mengandung asam sitrat dan pH yang sangat rendah(3). Semakin rendah

pH larutan, maka konsentrasi ion hidrogen semakin meningkat(1). Peningkatan

kelarutan didukung oleh asam sitrat yang bereaksi secara agresif terhadap resin

komposit(2)(4). Asam sitrat yang terkandung dalam sari apel mengandung ion

hidrogen(5). Matriks resin komposit mempunyai sifat hidrolisis, yaitu proses tarik

menarik antara molekul resin komposit dengan ion hidrogen(6). Ion hidrogen

berdifusi ke dalam resin komposit, sehingga terjadi degradasi monomer sisa yang

dapat melemahkan ikatan polimer(3). Proses tersebut akan menurunkan kekerasan

resin komposit(4). Kekerasan merupakan ketahanan suatu bahan dalam menahan

indentasi. Kekerasan resin komposit digunakan sebagai parameter untuk

mengetahui kemampuan bahan dalam menahan daya abrasi(7)(8).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh perendaman dalam minuman sari apel terhadap

kekerasan resin komposit nanohibrid.

2
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Penelitian ini

menggunakan desain perendaman siklik untuk mensimulasikan keadaan dalam

rongga mulut. Desain perendaman siklik dilakukan dengan cara merendam

spesimen dalam larutan asam selama beberapa saat, kemudian di rendam dalam

saliva dalam waktu yang sama. Siklus tersebut diulangi beberapa kali, lalu spesimen

direndam dalam saliva selama beberapa waktu sebelum dilakukan pengujian(9)(4).

Spesimen resin komposit nanohibrid Filtek Z250 XT dibuat dengan ukuran

diameter 8 mm dan tebal 2 mm, kemudian dipolimerisasi selama 20 detik

menggunakan sinar tampak Light Eminating Diode (LED). Jumlah sampel dihitung

menggunakan rumus Daniel, (2005) didapatkan 4 buat sampel setiap kelompok.

Resin komposit nanohibrid dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok kontrol

direndam dalam saliva buatan dan kelompok perlakuan direndam dalam sari apel.

Kekerasan resin komposit diukur menggunakan Micro Vickers Hardness Tester

Mechine sebelum dan setelah perendaman dalam saliva buatan dan sari apel dengan

pH 3 selama 3, 7, dan 14 hari dengan suhu 370C. Perendaman resin komposit

kelompok perlakuan dilakukan menggunakan metode siklik, yaitu 5 detik direndam

dalam sari apel, kemudian direndam dalam saliva buatan selama 5 detik. Metode

ini diulangi hingga 10 kali.

Indentasi menggunakan Micro Vickers Hardness Tester Mechine, sebelum

dilakukan indentasi resin komposit tersebut dibagi menjadi 4 daerah dan setiap

daerah diberi 3 tanda titik menggunakan spidol anti air. Jarak antar tanda titik adalah

3
2 mm (Gambar 1). Setiap 24 jam sekali tanda ditebali dengan cara yang sama agar

tidak hilang.

Daerah dan titik indentasi

Sebelum perendaman Hari ke- 3 Hari ke- 7 Hari ke- 14

Gambar 1 Daerah dan titik indentasi

Kekerasan resin komposit diuji menggunakan one way ANOVA dengan

tingkat kemaknaan p < 0,05.

HASIL PENELITIAN

Rata-rata kekerasan permukaan resin komposit nanohibrid sebelum dan

sesudah perendaman ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1 Kekerasan resin komposit nanohibrid sebelum dan sesudah


perendaman dalam sari apel dan saliva buatan

Rerata± Standar Deviasi Kekerasan Resin Komposit


Waktu Nanohibrid (Kg/mm2)
Perendaman
Kontrol Perlakuan
Sebelum 128,54± 3,57 127,05± 1,90
Hari 3 127,78± 2,39 122,02± 2,33
Hari 7 124,25± 2,59 113,29± 3,34
Hari 14 120,07±1,54 104,67± 3,29

4
Tabel 1 menunjukkan rerata kekerasan resin komposit pada masing-masing

kelompok kontrol dan perlakuan sebelum dilakukan perendaman. Rerata masing-

masing kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan penurunan kekerasan

setelah dilakukan perendaman pada hari ke 3, hari ke 7, dan hari ke 14. Berdasarkan

data tersebut dilakukan uji statistik normalitas sebaran data dan homogenitas varian

data untuk memenuhi syarat uji parametrik. Uji normalitas sebaran data digunakan

uji shapiro wilk, karena jumlah data tiap kelompok < 50, sedangkan uji

homogenitas varian digunakan levene test. Distribusi data normal dan homogen,

sehingga memenuhi syarat dilakukan uji parametrik.

Uji parametrik yang digunakan adalah uji one way anova untuk mengetahui

perbedaan kekerasan resin komposit nanohibrid yang diukur secara berulang pada

kategori kontrol dan perlakuan. Hasil uji one way anova ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil uji one way anova kekerasan resin komposit pada kelompok
perendaman dalam saliva buatan dan sari apel dalam berbagai
waktu perendaman

Jumlah df Rata-rata F Sig.


Antar Kelompok 2389,613 7 341,373 47,275 0,000
Dalam
231,071 32 7,221
Kelompok
Jumlah 2620,684 39

Hasil uji one way anova pada Tabel 3 menunjukkan kekerasan resin

komposit pada kelompok kontrol dan perlakuan dalam empat kali pengamatan

menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Uji post hoc LSD dilakukan

5
untuk mengetahui perbedaan dominan antara perlakuan dan waktu perendaman

dalam sari apel terhadap kekerasan resin komposit.

Tabel 4 Hasil uji post hoc LSD kekerasan resin komposit setelah direndam
dalam saliva buatan

Kontrol
H-0 H-3 H-7 H-14
Kontrol H-0 - 0,659 0,017 0,000
H-3 0,659 - 0.046 0,000
H-7 0,017 0,046 - 0,020
H-14 0,000 0,000 0,020 -

Tabel 4 menunjukkan bahwa penurunan kekerasan resin komposit pada

kelompok kontrol hari ke 0 dibandingkan dengan kontrol hari ke 3 tidak

menunjukkan hasil yang signifikan, namun pada hari ke 7 dan ke 14 signifikan.

Pada kelompok kontrol hari ke 3 dibandingkan dengan kontrol hari ke 7 dan ke 14

menunjukkan penurunan kekerasan yang signifikan. Penurunan kekerasan pada

kelompok kontrol hari ke 7 dibandingkan dengan kontrol hari ke 14 signifikan.

Tabel 5 Hasil uji post hoc LSD kekerasan resin komposit setelah direndam
dalam minuman sari apel

Perlakuan
H-0 H-3 H-7 H-14
Perlakuan H-0 - 0,006 0,000 0,000
H-3 0,006 - 0,000 0,000
H-7 0,000 0,000 - 0,000
H-14 0,000 0,000 0,000 -

Tabel 5 menunjukkan bahwa penurunan kekerasan resin komposit pada

kelompok perlakuan hari ke 0 dibandingkan dengan perlakuan hari ke 7 dan ke 14

signifikan. Pada kelompok perlakuan hari ke 3 dibandingkan dengan perlakuan hari

ke 7 dan ke 14 menunjukkan penurunan kekerasan signifikan. Penurunan kekerasan

6
pada kelompok perlakuan hari ke 7 dibandingkan dengan perlakuan hari ke 14

signifikan.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan kekerasan resin komposit pada perendaman

dalam saliva buatan dan sari apel mengalami penurunan signifikan. Penurunan

kekerasan resin komposit pada perendaman dalam saliva buatan lebih rendah

dibandingkan dengan penurunan kekerasan resin komposit yang direndam dalam

sari apel. Hal ini sejalan dengan peneitian Khan dkk. (2015) bahwa penurunan

kekerasan resin komposit pada perendaman dalam saliva buatan lebih rendah

dibanding dengan perendaman dalam asam(10).

Penurunan kekerasan disebabkan karena sari apel yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki kandungan pH 3, sedangkan saliva buatan memiliki pH 7.

pH asam mengandung konsentrasi ion hidrogen yang lebih tinggi dibanding pH

netral. Konsentrasi ion Hidrogen tinggi akan lebih banyak mengaktifkan proton

yang terdapat dalam matriks resin. Banyaknya proton yang teraktivasi

mengakibatkan proses hidrolisis dalam struktur polimer akan semakin

meningkat(11).

Proses hidrolisis diawali oleh difusi ion hidrogen ke dalam rantai polimer.

Di dalam polimer, ion hidrogen menempati ruang kosong antar rantai polimer dan

microvoids, sehingga rantai polimer meregang dan terjadi ekspansi. Proses

hidrolisis di dalam struktur polimer menyebabkan rantai polimer terpotong menjadi

oligomer dan monomer, kemudian monomer matriks resin komposit luruh dan

7
terbentuk porus. Proses yang terus-menerus berlanjut akan membuat porus

bertambah, sehingga terjadi peningkatan difusi molekul air. Peningkatan difusi air

menyebabkan proses hidrolisis semakin meningkat dan berjalan terus menerus(11).

Menurut penelitian Torres dkk. (2015) penurunan kekerasan resin komposit akibat

perendaman dalam asam juga dipengaruhi oleh jenis asam, seperti asam sitrat.

Asam sitrat bersifat erosif terhadap resin komposit karena mampu mendegradasi

molekul bis-GMA, sehingga ikatannya menjadi lemah dan luruh. Hal ini dapat

berakibat pada penurunan kekerasan permukaan(12).

Hasil penelitian didapatkan penurunan kekerasan resin komposit pada

perendaman dalam saliva buatan hari ke-3 tidak signifikan jika dibanding dengan

kekerasan awal sebelum perendaman. Sedangkan, kekerasan resin komposit pada

perendaman hari ke 3 dalam sari apel menunjukkan hasil signifikan dibanding

kekerasan awal sebelum perendaman. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat keasaman

pada sari apel. Menurut Erdemir dkk. (2012) bahwa keberadaan asam akan

menyebabkan pelepasan monomer dan filer, sehingga berdampak pada penurunan

kekerasan. Kekerasan resin komposit pada perendaman hari ke 7 dan hari ke 14

dalam saliva buatan dan sari apel menunjukkan hasil signifikan terhadap kekerasan

awal sebelum perendaman. Hal ini sejalan dengan penelitian Erdemir dkk. (2012)

bahwa semakin lama waktu perendaman resin komposit dalam suatu larutan akan

menyebabkan peningkatan penyerapan larutan(9). Menurut Ortengren dkk. (2001)

bahwa peningkatan waktu penyerapan larutan menyebabkan ikatan antara matriks

resin komposit dengan filer melemah, sehingga filer akan luruh. Luruhnya filer

akan mengakibatkan penurunan kekersan resin komposit(13).

8
Pada penelitian ini filer yang terkandung dalam resin komposit merupakan

zirconia/silica. Menurut penelitian Erdemir dkk. (2012) bahwa filer zirconia/silica

mudah berikatan dengan larutan dibanding filer quartz(9). Menurut Martos dkk.

(2003) zirconia/silica mudah berikatan dengan larutan karena filer zirconia/silica

mempunyai permukaan yang kecil dan berbentuk bulat sehingga dapat melemahkan

ikatan antara filer dengan matriks. Lemahnya ikatan filer dengan matriks akan

membuat filer luruh, sehingga berakibat pada penurunan kekerasan resin

komposit(14).

Resin komposit nanohibrid Filtek Z 250 XT mempunyai kandungan filer

sebesar 67,8% dari voulume. Menurut (Rahim dkk., 2012) kandungan filer yang

tinggi mengakibatkan pembentukan microvoids saat polimerisasi lebih sedikit

dibandingkan dengan resin dengan kandungan filer yang lebih rendah, sehingga

mempunyai kemampuan daya serap air yang rendah(11).

Pada penelitian ini diguanakan resin komposit yang mengandung monomer

Bis-GMA, TEGDMA, bis-EMA. Menurut penelitian Rahim dkk. (2012) Bis-GMA

dan TEGDMA mempunyai sifat hidrofilik. Monomer hidrofilik mempunyai gugus

polar, sehingga dapat berikatan dengan ion hidrogen. bis-EMA mempunyai sifat

hidrofobik, karena mengandung gugus ether (-O-). Gugus ether (-O-) mampu

melemahkan ikatan hidrogen dengan air(11). Pada penelitian ini tidak diketahui

prosentase masing-masing monomer yang terkandung dalam resin komposit,

sehingga tidak dapat diketahui pengaruh monomer terhadap penyerapan air dan

pengaruh terhadap kekerasannya.

9
Pada penelitian ini spesimen resin komposit tidak dilakukan pemolesan,

sehingga permukaan resin komposit tidak rata jika dilihat menggunakan mikroskop.

Hal ini menyebabkan peneliti mengalami kendala saat menentukan titik indentasi

karena intender yang digunakan berbentuk prisma. Permukaan intender yang

berbentuk prisma dihitung dengan cara rata-rata diagonal, sehingga membutuhkan

ketelitian yang tinggi agar saat indentasi diagonal intender berada pada posisi yang

tepat.

KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh perendaman dalam sari apel terhadap kekerasan resin

komposit nanohibrid.

2. Kekerasan resin komposit nanohibrid sebelum direndam dalam minuman sari

apel adalah 127,05± 1,90 kg/mm2, sedangkan setelah 3, 7, dan 14 hari masing-

masing adalah 122,02± 2,33; 113,29± 3,34; dan 104,67± 3,29 kg/mm2.

3. Terdapat pengaruh lama perendaman dalam sari apel terhadap kekerasan resin

komposit nanohibrid. Perendaman selama 3, 7, dan 14 hari dalam sari apel

menunjukkan penurunan kekerasan resin komposit nanohibrid yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guler AU, Guler E, Yucel AC, Ertas E. Effects of Polishing Procedures on Color Stability of
Composite Resins. J Appl Oral Sci. 2009;17(2):108–12.
2. Rajaee N, Vojdani M, Adibi S. Effect of Food Simulating Agents on the Flexural Strength and
Surface Hardness of Denture Base Acrylic Resins. Oral Health and Dental Management.
2014;13(4):1041–7.
3. Sideridou ID, Karabela MM, Vouvoudi EC. Physical Properties of Current Dental Nanohybrid
and Nanofill Light-cured Resin Composites. Dental Materials. 2011;27(6):598–607.
4. Tanthanuch S, Kukiattrakoon B, Siriporananon C, Ornprasert N, Mettasitthikorn W,
Likhitpreeda S, et al. The effect of different beverages on surface hardness of nanohybrid resin
composite and giomer. Journal of Conservative Dentistry. 2014;17(3):261–5.
5. Anonim. Acids, Bases, & the pH Scale dan Ask an Expert: Titration Equation/Formulas for
Different Acid? (online) [Internet]. 2016 [cited 2016 May 25]. Available from:
http://www.sciencebuddies.org/

10
6. Curtis RV, Watson TF. Dental Materials: Imaging, Testing and Modelling. 1st ed. New York:
CRC Press; 2009. 239-248 p.
7. Anusavice KJ. Phillips’ Science of Dental Materials. 12th ed. Elsevier; 2013. 275-304 p.
8. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s Restorative Dental Material. 13th ed. Philadelphia: Elsevier;
2012. 190-207 p.
9. Erdemir U, Yildiz E, Eren MM, Ozel S. Surface Hardness of Different Restorative Materials
After Long-Term Immersion In Sports And Energy Drinks. Dental Materials Journal.
2012;31(5):729–36.
10. Khan AA, Siddiqui AZ, Mohsin SF, Al-Kheraif AA. Influence of Mouth Rinses on The Surface
Hardness of Dental Resin Nano-Composite. Pak J Med Sci. 2015;31(6):1485–9.
11. Rahim TNAT, Mohamad D, Md Akil H, Ab Rahman I. Water Sorption Characteristics of
Restorative Dental Composites Immersed In Acidic Drinks. Dental Materials. 2012;28(6):e63–
70.
12. Torres RC, Gomes, Mara T, Silva D, Luísa A, Simões L, et al. Influence of Chemical
Degradation and Toothbrushing on Surface of Composites. World J Dent. 2015;6(2):65–70.
13. Örtengren U, Andersson F, Elgh U, Terselius B, Karlsson S. Influence of pH and Storage Time
on The Sorption and Solubility Behaviour of Three Composite Resin Materials. Journal of
Dentistry. 2001;29(1):35–41.
14. Martos J, Willy P, Osinaga R, Oliveira E De, Antônio L, Castro S De. Hydrolytic Degradation
of Composite Resins : Effects on The Microhardness. Material Research. 2003;6(4):599–604.

11
Nama : Rifandy Hanifatunnisa

Alamat : Ds. Keboromo RT 4 RW 1, Kec. Tayu, Kab. Pati

No. Telp : 081314690170

Email : rifandyhaniftunnisa@gmail.com

12

S-ar putea să vă placă și