Sunteți pe pagina 1din 7

1

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

The Correlation Of Anemia With Academic Achievement Student In The Al-Ishlah Islamic Boarding
School Tembalang Semarang

Hubungan Anemia Dengan Prestasi Belajar Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al-Ishlah Tembalang
Semarang

H. Novi Iriyani1, Witri Hastuti2


12
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
Email :Herginairiyani4@gmail.com

Abstract
Background : Anemia is one of the nutritional problems that still occurs in the community. Adolescents
specifically young women are one of the groups that are vulnerable to anemia. The causes of anemia in
adolescents are lower iron intake of nutrients, menstrual patterns, worm infections, malaria, genetics, and
others. Anemia in adolescents causes a decrease in fitness, immune power, memory, and concentration. A
low increase in concentration leads to decreased learning abilities and will improve adolescent learning
achievement. Method : This type of research is the correlation with using cross sectional design. The
population in this study were all 31 teenage girls who had menstruated at Al-Ishlah Tembalang Islamic
Boarding School in Semarang. A sample of 31 teenage girls with sampling techniques using total sampling.
The research instrument used a questionnaire. Results : The results of the study with the level of anemia in
adolescent girls showed that the category of no anemia was 51.6%, the anemia category was 48.4%. While
the learning achievements of young women showed a good category of 51.6%, there were enough categories
of 48.4%. Conclusion:There is correlation of anemia with academic achievement student in the al-ishlah
islamic boarding school Tembalang Semarang with difference p value = 0.000.

Keywords : Anemia, Academic Achievement

Abstrak
Latar Belakang : Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih terjadi di masyarakat. Remaja
khususnya remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan menderita anemia. Penyebab anemia
pada remaja diantaranya asupan zat gizi yang rendah terutama zat besi, pola menstruasi, infeksi cacing,
penyakit malaria, genetik, dan lainnya. Anemia pada remaja menyebabkan penurunan tingkat kebugaran,
daya imun, daya ingat, dan daya konsentrasi. Daya konsentrasi yang rendah menyebabkan kemampuan
belajar menurun dan akan mempengaruhi prestasi belajar remaja. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui
hubungan anemia dengan prestasi belajar remaja putri di Pondok Pesantren Al-Ishlah Tembalang
Semarang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah analitki korelasi dengan desain menggunadkan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang sudah menstruasi
yang ada di Pondok Pesantren Al-Ishlah Tembalang Semarang berjumlah 31 orang. Sampel sebanyak 31
remaja putri dengan teknik sampling menggunakan Total sampling. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil Penelitian : Hasil penelitian dengan tingkat
anemia pada remaja putri menunjukkan kategori tidak anemia terdapat 51,6%, kategori anemia terdapat
48,4%. Sedangkan prestasi belajar pada remaja putri menunjukkan kategori baik 51,6%, kategori cukup
terdapat 48,4%. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara anemia dengan prestasi belajar remaja
putri di Pondok Pesantren Al- Ishlah Tembalang Semarang dengan nilai p value = 0,000.

Kata kunci : Anemia, Prestasi Belajar

PENDAHULUAN masyarakat yang makmur dan berkembang. Prevalensi


Anemia merupakan masalah gizi yang paling anemia remaja 27% di negara-negara berkembang dan
umum di seluruh dunia, terutama disebabkan karena 6% di negara maju. Prevalensi tertinggi di kalangan
defisiensi besi. Kekurangan zat besi tidak terbatas pada anak-anak dan wanita usia subur (WUS) khususnya
remaja status social ekonomi pedesaan yang rendah pada wanita hamil. Anemia sangat tinggi (berkisar
tetapi menunjukkan peningkatan prevalensi di antara 80-90%) pada anak-anak prasekolah, remaja, ibu
2

hamil dan menyusui. Di India 55,8% dari remaja berusia tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan
15-19 tahun dilaporkan menjadi anemia. Menurut WHO dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil,
apabila prevalensi anemia >40 % termasuk kategori tetapi kejadian anemia masih tinggi.(3)
berat.(1) Anemia merupakan salah satu faktor yang
Anemia merupakan masalah medik yang paling mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi belajar adalah
sering dijumpai di seluruh dunia, di samping sebagai seluruh kecakapan hasil (achievement) yang diperoleh
masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di melalui proses belajar, yang dinyatakan dengan nilai-
negara berkembang. Penelitian di Baghdad nilai prestasi belajar berdasarkan hasil tes prestasi
menunjukkan sebesar 17,6 % remaja putri menderita belajar. Dampak yang ditimbulkan anemia ini, terutama
anemia. Penelitian pada remaja putri di Nepal tahun pada anak sekolah antara lain adalah kesakitan dan
2009 menunjukkan prevalensi anemia sebesar 78,3%. kematian meningkat, pertumbuhan fisik, perkembangan
Remaja putri merupakan salah satu kelompok otak, motorik, mental dan kecerdasan terhambat, daya
yang rawan menderita anemia. Oleh karena itu, sasaran tangkap belajar menurun, pertumbuhan dan kesegaran
program penanggulangan anemia gizi telah fisik menurun serta interaksi sosial kurang. Anemia
dikembangkan yaitu mencapai remaja putri SMP, SMA, dapat menurunkan produktivitas kerja hingga 20%.
dan sederajat, serta wanita di luar sekolah sebagai upaya Keadaan ini tentu memprihatinkan bila menimpa anak-
strategis dalam upaya memutus simpul siklus masalah anak Indonesia yang akan menjadi penerus
gizi. Walaupun begitu, prevalensi anemia di kalangan pembangunan terutama pada peserta didik. melalui
remaja putri masih tergolong dalam kategori tinggi. proses belajar.(2)
Data dari Departemen Kesehatan tahun 2005 Selain itu, anemia sering kali dikaitkan dengan
menunjukkan penderita anemia pada remaja putri fungsi kognitif, mental dan motorik(13)serta fungsi
berjumlah 26,50% dan wanita usia subur (WUS) 26,9%. visual dan pendengaran yang kemungkinan akan
Hal inimengindikasikan anemia masih menjadi masalah memberikan dampak dalam jangka panjang, seperti
kesehatan di Indonesia. Prevalensi anemia pada anak- terjadinya penurunan kapasitas kerja dan fungsi kognitif
anak di dunia mencapai angka 47,4% atau sekitar 300 saat dewasa. (7) Beberapa studi pada anak sekolah juga
juta anak menderita anemia. Dari sejumlah anak-anak mengungkapkan dampak anemia pada performa anak.(9)
yang anemia tersebut, sekitar 200 juta anak mengalami Demikian pula dengan hasil kajian Hidayati et
“kegagalan” untuk mencapai perkembangan kognitif al. (2009) yang melaporkan bahwa anak sekolah yang
dan sosio-emosional.(1) anemia mempunyai skor kognitif 4,1 point lebih rendah
Sementara itu untuk prevalensi anemia di dibandingkan dengan anak sekolah tidak anemia.(9)
wilayah Provinsi Jawa Tengah berada pada persentase Baumgartner et al. (2012) membuktikan pemberian
57,7% dengan ambang batas masalah anemia sebagai suplementasi besi mampu meningkatkan kognitif anak
masalah kesehatan masyarakat > 20%. Penyebab .(3) Saragih et al. (2009) melaporkan bahwa
anemia di wilayah penelitian masih belum dapat suplementasi Fe pada anak sekolah yang anemia juga
dipastikan, akan tetapi dari hasil beberapa studi di mampu menurunkan masalah eksternal yang berkaitan
negara sedang berkembang, penyebab utama anemia dengan perilaku nakal dan agresif pada anak sekolah.(13)
adalah defisiensi besi. Hasil penelitian tentang Hasil studi pendahuluan yang di lakukan
suplementasi Fe dan Fe+Zn dalam bentuk permen yang peneliti, terdapat 126 remaja di Pondok Pesantren Al-
diberikan pada anak sekolah di wilayah yang sama, Ishlah Tembalang Semarang, 49 diantaranya remaja
walaupun telah berhasil menurunkan angka anemia dari putri dan 77 diantaranya remaja laki-laki. Berdasarkan
keadaan semula, namun di akhir penelitian masih Hasil wawancara dari 7 remaja putri tidak mengetahui
menyisakan anak yang anemia sebesar 8,57% (pada pengertian anemia, dan diperoleh beberapa remaja
kelompok suplementasi Fe+Zn) dan 8,33% (pada memiliki pola makan yang kurang baik yaitu lebih
kelompok suplementasi Fe).(10) Keadaan ini memilih makanan yang cenderung memiliki zat besi,
menimbulkan dugaan bahwa anemia yang terjadi nutrisi, asupan protein yang kurang, sehingga ketika
sebagian besar diakibatkan oleh defisiensi besi dan menstruasi beberapa remaja sering mengalami pusing,
sebagian lain disebabkan oleh faktor kekurangan zat mual dan lemas, dari data prestasi belajar terakhir hasil
gizi selain Fe dan faktor non gizi.(3) Ujian Akhir Semester mengalami penurunan sekitar
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 40% dari Hasil nilai Ujian sebelumnya dengan nilai
(Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu rata-rata 7,6.
hamil di Indonesia sebesar 37,1 % sedangkan pada Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik
remaja sebesar 22,7% pada tahun 2013. Pemberian meneliti hubungan anemia dengan prestasi belajar
tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %. remaja putri di Pondok Pesantren Al-Ishlah Tembalang
Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan Semarang.
pada tahun 2011 yang sebesar 83,3%. Angka kejadian
anemia di Jawa Tengah mencapai 57,1%.(5) Meskipun METODE PENELITIAN
pemerintah sudah melakukan program penanggulangan Penelitian dilakukan dengan metode analitik
anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 korelasi untuk menganalis hubungan antara dua
3

variabel penelitian yaitu antara variabel independen dan signifikan (p>0.05) dengan contoh normal
variabel dependen. Penelitian ini merupakan jenis (12.5±0.6).(62)
penelitian kuantitatif, karena ingin menelaah hubungan
dua variabel yaitu anemia dengan prestasi belajar.(34) Tabel 1.2 Prestasi Belajar
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional Prestasi Belajar
dimana data yang dikumpulkan sekaligus pada suatu Variabel f % Total
saat atau sekali pengambilan data.(35) Penelitian ini Baik 16 51.6 51.6
mengumpulkan data kuesioner mengenai prestasi Cukup 15 48.4 48.4
belajar dan anemia. Total 31 100.0 100.0

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil prestasi belajar pada remaja putri


didapatkan data dengan kategori baik yaitu 16 orang
1. Analisis Univariat kategori cukup terdapat 15 orang. Prestasi belajar
Tabel 1.1 Tingkat Anemia merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah
mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dalam
Anemia waktu tertentu baik perubahan tingkah laku,
Variabel F % Total keterampilan dan pengetahuan, kemudian akan diukur
Tidak Anemia 16 51.6 51.6 dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka
Anemia 15 48.4 48.4 atau pernyataan.(49)
Total 31 100.0 100.0 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor
Hasil anemia yang didapatkan pada remaja internal diantaranya kesehatan, dimana diketahui salah
putri kategori anemia terdapat 15 orang (48,4%), satu penyakit yaitu anemia mempengaruhi prestasi
mayoritas dari responden mengalami anemia. Anemia belajar seseorang. Selain itu faktor internal yaitu
adalah kadar hemoglobin dan hitung eritrosit serta intelegensi atau kecerdasan, minat, bakat, motivasi, dan
hematokrit yang berada dibawah batas normal.(44) Salah cara belajar merupakan faktor yang mempengaruhi
satu kelompok yang rentan menderita anemia adalah prestasi belajar. Faktor eksternal yang mempengaruhi
remaja putri. Remaja putri berisiko 1,55 kali mengalami prestasi belajar meliputi intelegensi quotient, cara orang
anemia dibandingkan laki-laki.45 Anemia disebabkan tua mendidik, keadaan ekonomi keluarga, perhatian
oleh banyak faktor antara lain defisiensi zat gizi mikro orang tua, teman bergaul, sekolah, dan lingkungan
dan vitamin, infeksi cacing tambang dan sekitar. (49)
schistosomiasis, malaria, menstruasi dan genetik. (46) Anemia yang terjadi pada remaja berdampak
Anemia dapat disebabkan remaja putri lebih pada terhambatnya mental dan kecerdasan serta
banyak mengkonsumsi makanan nabati yang menurunnya konsentrasi dan semangat belajar.
kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan Rendahnya daya konsentrasi berpengaruh pada fokus
makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat siswa salam menerima dan memahami mata pelajaran
besi tidak terpenuhi. Selain itu, remaja putri biasanya yang dapat berdampak pada hasil belajar. Selain
ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan anemia, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
makanan, dan juga remaja putri mengalami haid setiap belajar adalah intelegensi, motivasi belajar dan gaya
bulan, dimana kehilangan zat besi ± 1,3 mg perhari.(46) belajar.
Pentingnya untuk mengatasi anemia di usia sekolah Hal ini diduga karena banyak faktor lain yang
dikarenakan anemia berdampak pada penurunan dapat mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya
kemampuan akademis sekolah, karena tidak adanya adalah faktor kesehatan, perhatian, motivasi, minat,
gairah belajar dan konsentrasi.47 Anemia juga bakat, kesiapan, metode mengajar, kurikulum,
mengakibatkan keadaan rentan terhadap penyakit dan hubungan antara guru dengan siswa, hubungan antara
gangguan terhadap sel-sel otak. Kemampuan belajar siswa dengan siswa, kedisiplinan sekolah, alat
menurun dan dihubungkan dengan intellegence quotlent pengajaran, dan waktu sekolah.(56) Hasil ini tidak sejalan
(IQ) yang rendah prestasi belajarnya lebih rendah dengan penelitian Putri tahun 2014 bahwa contoh
dibandingkan dengan anak normal.(48) anemia memiliki prestasi belajar yang kurang sementara
Hal ini sejalan dengan pernyataan Brown tahun contoh normal memiliki prestasi belajar yang baik. (57)
2011 bahwa pada remaja dengan usia 15-19 tahun
kekurangan zat besi pada perempuan adalah lebih tinggi 2. Analisis bivariat
mencapai 11% dibandingkan dengan laki-laki 2%. Prestasi Belajar
Selain itu, perempuan juga mengalami menstruasi
setiap bulannya yang membuat mereka kehilangan Baik Cukup Pvalue
Anemia F % f %
darah lebih banyak saat menstruasi. Rata-rata kadar Hb
untuk contoh anemia (11.3±0.8) tidak berbeda Tidak Anemia 14 87.5 2 12.5%
%
4

Anemia 2 13.3 13 86.7% hasil analisis data diperoleh hubungan yang signifikan
0.000 antara asupan makanan dengan kejadian anemia dengan
%
Total 16 51.6 15 48.4 tingkat signifikansi ρ= 0,000 (α = 0,05) dan korelasi
% % sebesar 0,656. Dengan demikian Ha diterima.
Hubungan signifikansi tersebut, didukung dengan
Hasil dari uji Chi-Square dengan nilai p value person corelation sebesar 0,778. (54)
= 0,045 (p) < α (0,05), dapat ditarik kesimpulan bahwa
ada hubungan antara anemia dengan prestasi belajar SIMPULAN
remaja putri di Pondok Pesantren Al-Ishlah Tembalang Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Semarang. Sejalan dengan penelitian sebelumnya dari maka dapat ditarik simpulan antara lain : (1) Tingkat
hasil analisis data menunjukkan ada hubungan antara anemia pada remaja putri menunjukkan kategori tidak
kadar hemoglobin dengan prestasi belajar mahasiswa. anemia terdapat 51,6%, kategori anemia terdapat
Hubungan yang terjadi pada kedua variabel bersifat 48,4%. (2) Prestasi belajar pada remaja putri
positif. Semakin tinggi kadar hemoglobin (dalam batas menunjukkan kategori baik 51,6%, kategori cukup
normal) maka prestasi belajar peserta didik semakin terdapat 48,4%. (3) Ada hubungan yang signifikan
tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kadar hemoglobin antara anemia dengan prestasi belajar remaja putri di
darah mahasiswa maka prestasi belajar mahasiswa juga Pondok Pesantren Al- Ishlah Tembalang Semarang
semakin rendah. (50) dengan nilai p value = 0,000
Dampaknya gejala lemah, lesu, letih, mudah
mengantuk, nafas pendek, nafsu makan berkurang, bibir
tampak pucat, susah buang air besar, denyut jantung SARAN
meningkat, kadangkadang pusing. Karena Hemoglobin Berdasarkan pada hasil analisis, pembahasan, dan
mempunyai afinitas terhadap oksigen dan dengan kesimpulan yang telah diuraikan diatas beberapa saran
oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel yang dapat disampaiakan adalah sebagai berikut: (1)
darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen STIKES Karya Husada Semarang, Hasil penelitian ini
dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. (51) diharapkan dapat menambah pustaka dan kajian ilmiah,
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian tentang sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan
pengaruh suplementasi Fe terhadap prestasi belajar ,dan wawasan bagi pembaca khususnya STIKES Karya
yang meneliti tentang pengaruh suplementasi Fe-folat, Husada Semarang tentang hubungan antara anemia
zink, dan vitamin A terhadap prestasi belajar, keduanya dengan prestasi belajar remaja putri di Pondok
menunjukkan hubungan yang signifikan. Sementara Pesantren Al-Ishlah Tembalang Semarang (2) Peneliti,
yang lain menyebutkan anemia dapat mempengaruhi sebagai acuan jika peniliti akan melanjutkan pendidikan
tingkat kesegaran jasmani seseorang. Keadaan ini kembali, bisa dijadikan dasar untuk penelitian
berpengaruh terhadap konsentrasi dan prestasi belajar selanjutnya. (3) Bagi pondok pesantren, dijadikkan
siswa serta mempengaruhi produktivitas kerja di salah satu media informasi atau wacana yang dapat
kalangan remaja.52 Artinya prestasi belajar mahasiswa digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
akan bertambah, mempunyai peluang 9,643 kali untuk pengalaman bagi remaja di Pondok Pesantren Al-Ishlah
meningkatkan prestasi belajar dibandingkan responden Tembalang Semarang.
yang kadar Hb < 12 g%.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Kusmiati
hasil analisis dengan korelasi pearson menunjukkan ada DAFTAR PUSTAKA
hubungan antara anemia dengan kecerdasan intelektual
dengan nilai P value 0,002. Hal ini disebabkan oleh 1. WHO. 2001. lron Deficiency Anemia assessment,
cadangan zat besi dalam tubuh menurun termasuk juga Prevention and Control. A guide for Programe
terjadinya penurunan zat besi dalam sistem saraf. Managcr.
Anemia terjadi akibat penurunan kadar hemoglobin,
sedangkan hemoglobin berfungsi penting sebagai alat 2. Ahmed, F.,and Darnton-hill, I. 2005. Defisiensi
transportasi oksigen yang diperlukan pada banyak vitamin A dalam gizi kesehatan masyarakat. Editor
reaksi metabolik tubuh yang sangat penting bagi Michael J. Gibney, Barrie M. Margetts, John M.
pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.53 Menurut Kearney, Lenore Arab. Alih bahasa Andry
penelitian Kurnia menunjukkan hasil analisis data Hartono. Jakarta: EGC.
diperoleh hubungan yang signifikan antara kejadian
anemia dengan nilai praktik terdapat hubungan yang 3. Departemen Kesehatan RI. 2002. Modul
signifikan dan dinyatakan dengan angka ρ= 0,000 (α = Kesehatan Reproduksi
0,05). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Remaja.Jakarta:Departemen Kesehatan RI
hubungan yang signifikan antara asupan makanan
dengan nilai praktik dengan tingkat signifikansi ρ= 4. Anjani, Pratiwi Citra 2012. “Media Pembelajaran
0,000 (α= 0,05) dan korelasi sebesar 0,635. Berdasarkan Ular
5

Tangga”(online),(http://pracitra.blogspot.com/20
12/11/media-pembelajaran-permainan-ular- 18. Murray-Kolb, LE., and Beard, JL. (2007). Iron
tangga.html,diakses pada tanggal 15 November Treatment Normalizes Cognitive Functioning in
2013) Young Women. Am J Clin Nutr. American Society
for
5. Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Nutrition.http://ajcn.nutrition.org/content/85/3/77
Kementrian Kesehatan RI 8.full.pdf+html.

6. Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam 19. Notoatmodjo, S. (2007).Metode Penelitian
Daur Kehidupan, Jakarta: EGC. Kesehatan.Jakarta: Rineka

7. Haas, J., and Brownlie, T. 2001. Iron Deficiency 20. Saragih, RAC., Zulaicha, TM., Sofyani, S., Lubis,
and Reduced Work Capasity; A Critical Review Of B., and Lubis, IZ. 2009. Behavior of Elementary
Research To Determine A Causal Schoolchildren with Iron Deficiency Anemia after
Relationship.Journal Nutrition Iron Therapy.Paediatr. Indones. 49:276-80.

8. Depkes RI. 2010. http://www.gizikia.depkes. 21. Kordas K, Lopez P, Rosado JL, Vargas GG, Riko
go.id/archives/4404 13 Feb. 13 pukul 23.29 wib. JA, Ronquillo D,et al. (2004). Blood lead, anemia,
and short stature are independently associated
9. Depkes RI. Standar Pelayanan dan Asuhan with cognitive performance in mexican school
Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta: children. The Journal of Nutrition, 134(2): 363-
Departemen Kesehatan RI; 1998. 371.

10. Dinkes, 2013. Jateng.Profil Kesehatan Provinsi 22. Sandra LH, Zehner MP, Harvey P, Luann MA,
Jawa Tengah Tahun 2012., Semarang: Dinkes Piwoz E, Samba KN, Combest C,Mwadime R, V
Jateng Quinn. Essential Health Sector Actions to Improve
Maternal Nutrition in Africa: regional centre for
11. Baumgartner, J., Smuts, CM., Malan, L., Kvalsvig, quality of health care at Makerere University in
J., Stuijvenberg, ME., Hurrell, RF., and Uganda and linkages, Washington DC: Academy
Zimmermann., MB. 2012. Effects of Iron and n”3 for Educational Development. 2001
Fatty Acid Supplementation, Alone and in
Combination, on Cognition in School Children: a 23. Stoltzfus RJ. 2001. Effects of Iron
Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Supplementation and Anthelmintic Treatment on
Intervention in South Africa. Abstract. Am J Clin Motor and Language Development of Preschool
Nutr 96: 6 1327-1338. Children in Zanzibar: Double Blind, Placebo
Controlled Study. BMJ. 323:1-8.
12. Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar
.( Jakarta : PT.Bumi Aksara ) 24. Winkel, W.S.(2009).Psikologi Pengajaran.
Jakarta : Gramedia.
13. Cheryl D. The Iron Disorders Institute:Guide to
Anemia.Naperville: Cumberland House;2009 25. Varney, Helen.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Edisi 4.Jakarta : EGC
14. Ngalim Purwanto. 2003. Ilmu Pendidikan Teoritis
dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya 26. Handayani, Wiwik, dan Haribowo, Andi Sulistyo.
2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
15. Wahyuni, Arlinda Sari. 2004. Anemia Defisiensi Gangguan Sistem Hematologi. Salemba Medika,
Besi Pada Balita Bagian Ilmu Kesehatan Jakarta
Masyarakat/ Ilmu Kedokteran Pencegahan/ Ilmu
Kedokteran Komunitas. Medan. Fakultas 27. Hamdu & Agustina. (2011). Pengaruh motivasi
Kedokteran USU. belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di
sekolah dasar.Jurnal Penelitian Pendidikan.Vol
16. Hidayati, R. 2009. Asuhan Keperawatan pada 12 No.1 April 2011
Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta:
Salemba Medika. 28. Oktaviani WD, Saraswati LD, Rahfiludin MZ.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fastfood,
17. Sarwono W.S. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Aktivitas fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik
Grafindo Persada. Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa
6

Tubuh (IMT) (Studi Kasus Pada Siswa SMA


Negeri 9 Semarang Tahun 2012). Jurnal 44. Handayani W, Haribowo AD. 2008. Buku Ajar
Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2012 [cited 2013 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Feb 15]; Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba
1(2):542553.Availablefrom:http://ejournals1.undi Medika.
p.ac.id/index.php/jm/article/view/1152
45. Latifah L, Setyani A, Nurcahyani YD. 2015.
29. Indrawati dan Wanwan Anemia, Prestasi, dan Kecerdasan pada Remaja
Setiawan.2009.Pembelajaran Aktif, Kreatif, Awal Laki-laki dan Perempuan. MGMI ;7(1):45-
Efektif, Dan Menyenangkan Untuk Guru 56.
SD.Bandung:PPPPTK IPA.
46. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. 2010.
30. Varney, Helen.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya.
Edisi 4.Jakarta : EGC Jakarta: Salemba Medika.

31. Setiawan & Saryono. 2011.Metodologi dan 47. Tarwoto, RA., Bara, M. 2010. Buku Saku Anemia
Aplikasi.Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Pada Ibu Hamil. Jakarta: Transinfo Medika.

32. Nursalam. (2009). Proses Dan Dokumentasi 48. Nakita.2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Seimbang. Jakarta: Penerbit Kompas Gramedia.

33. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, 49. Syah, M. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT.
Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabet Raja Grafindo Persada

34. Hidayat, A. A. 2011. Metode Penelitian Kesehatan 50. Lestari, D dan Khurnia, N. 2011. Hubungan
: Pradigma Kuantitatif. Kelapa Pariwara : Anemia dengan Prestasi Belajar Pada Siswi Kelas
Surabaya. X SMA Muhammadiyah 4 Andong Kabupaten
Boyolali. Surakarta. Jurnal Kebidanan Indonesia.
35. Sastroasmoro, Sudigdo. dkk. 2010. Dasar-dasar Vol 4 No 1 thn 2013, pp 14-26.
Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV. Sagung
Seto. 51. I Dewa Nyoman.S., dkk. 2001. Penilaian Status
Gizi. Jakarta : EGC
36. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan:
Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta: Mitra 52. Permaesih, D dan Herman S, 2005. Faktor yang
Cendikia Press mempengaruhi Anemia Remaja. Puslitbang Gizi
Depkes, Bogor.
37. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian:
Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. 53. Kusmiyati Y, Meilani N, Ismail S. 2013. Kadar
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Hemoglobin dan Kecerdasan Intelektual Anak.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Hal :115-118.
38. Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatanedisi 3. 54. Kurnia, F. 2014. Hubungan Asupan Makanan
Jakarta : Salemba Medika. Dengan Kejadian Anemia dan Nilai Praktik Pada
Siswa Kelas XI Boga SMKN 1 Buduran Sidoarjo.
39. Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu E-Jornal Boga, 46–53.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
55. Citra kesumasari. 2012. Anemia Gizi, Masalah dan
40. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Pencegahannya. Yogyakarta: Kalika.
Kualitatif R&B. Bandung: Aflabeta.
56. Rahmawati R, Siswandari, Ivada E. 2013. Faktor-
41. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta boarding school MAN 1 Surakarta. Jurnal
Pendidikan Ekonomi. Vol 1(2): 1-10.
42. A.Aziz Alimul Hidayat. 2012. Riset Keperawatan dan
Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika: Edisi 2. 57. Putri NMAD, Anggraini DI, Soleha TU, Saftarina
F. 2014. Hubungan indeks massa tubuh dan kadar
43. Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu hemoglobin terhadap prestasi belajar siswa di SMP
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Negeri 22 Bandar Lampung.
7

juke.kedokteran.unila.ac.id [diunduh pada 24


Januari 2019].

58. Maphoso LS dan Mahlo D. 2014. The influence of


parental involvement on academic achievement in
boarding and non boarding schools. Mediteranean
Journal of School Sciences. 5(2): 155-163.

59. Sampouw A, Bolang ASL, Basuki A.2013.


Hubungan antara status anemia dengan prestasi
belajar kelas 4 dan 5 SD Theresia Malayang.
fkm.unstrat.ac.id [diunduh pada 24 Januari 2019].

60. Hidayat S dan Madya W. 2014. Psikology


Pendidikan (Study Pustaka).
Bkddiklat.ntbprov.go.id [diunduh pada 24 Januari
2019].

61. Soleimani N, Abbaszadeh N. 2011. Relationship


between anaemia, caused from the iron deficiency,
and academic achievement among third grade high
school female students. Social and Behavioral
Science. 29: 1877-1884.

62. Brown JE. 2011. Nutrition Through The Life


Cycle. Belmont (US): WadsworthCengagae
Learning.

S-ar putea să vă placă și