Sunteți pe pagina 1din 6

UNDUH

CARI NAMA BAYI

MENJADI IBU

TUMBUH KEMBANG

PARENTING

KESEHATAN

NUTRISI DAN MAKANAN

PENDIDIKAN

VIDEOS

Kenali Bronchopneumonia, Jenis Pneumonia yang Dapat Menyerang Anak 2 Tahun Ke Bawah
Bagikan :

Pneumonia bisa menyerang sia[a saja. Namun, bronchopneumonia hanya dapat menyerang anak
usia 2 tahun ke bawah atau 65 tahun ke atas. Kenali gejalanya yuk.

Iklan
Bronchopneumonia biasa disebut dengan nama lain Bronchial pneumonia. Kondisi
Bronchopneumonia terjadi ketika pneumonia sudah menjalar sampai paru-paru yang melibatkan
peradangan pada saluran bronkial akibat infeksi.

Sel-sel dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Ketika salah satu bernafas,
oksigen akan berjalan melalui hidung atau mulut ke paru-paru melalui kanal udara yang dikenal
sebagai bronkus.

Kedua paru-paru kiri dan kanan secara alami terletak di bawah tulang rusuk di kedua sisi rongga
dada. Ada dua jenis pneumonia yang dapat menyerang organ tersebut.

Pertama, Lobar pneumonia, yaitu pneumonia yang menyebabkan peradangan (iritasi, bengkak)
atau infeksi paru-paru yang menyebabkan pembentukan cairan dan nanah untuk mengisi bagian
tersebut. Kedua Bronchopneumonia, yaitu bentuk bercak di kedua paru-paru sehingga
mengganggu penyerapan oksigen.

Bronchial pneumonia ini menyerang seseorang yang daya imun tubuhnya lemah. Seringkali,
serangan dimulai dengan adanya virus influenza maupun infeksi pernafasan ringan.Tak hanya itu,
bakteri dan virus yang mendobrak pertahanan tubuh ikut berperan membangkitkan pneumonia
tingkat lanjut ini.

Orang yang berpotensi terkena bronchopneumonia:


Anak usia 2 tahun atau lebih muda
Seseorang yang berusia 65 atau lebih tua
Memiliki penyakit paru-paru, seperti cystic fibrosis, asma, atau penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK)
Memiliki HIV atau AIDS
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi atau penggunaan obat
imunosupresif yang dikonsumsi karena memiliki penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau
diabetes
Merokok
Memiliki riwayat konsumsi alkohol
Mengalami kesulitan batuk
Mengalami kesulitan menelan
Kurang gizi
Penyebab
Ada berbagai faktor yang menyebabkan bronchial pneumonia ini. Berbeda penyebab juga akan
menyebabkan perbedaan gejala dan perawatan.

Bakteri:

Ketika respon kekebalan alami tubuh menurun karena usia, penyakit, kekurangan gizi atau terlalu
banyak mengonsumsi alkohol, bakteri normal mulut dan tenggorokan akan berkembang biak dan
menyerang satu atau semua 5 lobus dari paru-paru.

Lobus yang terinfeksi kemudian mengisi paru-paru dengan nanah dan cairan. Sehingga
mempengaruhi paru-paru yang memiliki kapasitas normal yang menyebabkan pertukaran oksigen.

Pneumonia jenis ini dapat menyebabkan bakteri seperti Haemophilus influenza (biasanya aktif di
awal musim semi dan musim dingin), Chlamydia, Moraxella catarrhalis (perokok), Legionella
(biasanya ada pada saat musim panas, AC), Staphylococcus aureus (penyalahguna obat intravena –
IVDA) , dan bakteri gram negatif seperti Pseudomonas aeruginosa, anaerob dan Klebsiella.

Loading...
Iklan
Virus

Virus menjangkiti setelah terpapar dari seseorang yang bersin dan batuk. Virus menyumbang 50%
dari semua jenis pneumonia dan menyebabkan penyakit pernafasan atas (saluran udara di dekat
tenggorokan dan mulut).

Virus ini juga dapat menyebar lebih rendah ke paru-paru dan menghasilkan jenis
bronchopneumonia yang biasanya sembuh dengan sendirinya. Beberapa virus Influenza (A, B, C –
yang paling umum pada orang dewasa), parainfluenza (1,2,3,4), RSV (paling umum pada bayi),
Cacar Air, adenovirus, CMV dan campak.

Jamur Carinii Pneumocystis (PCP)

Jamur sering menyebabkan pneumonia pada orang yang terinfeksi AIDS atau yang memiliki
sistem imun tubuh yang lemah.

Loading...
Iklan
Makanan dan zat lainnya:

Menelan makanan-benda kecil seperti kacang atau biji-bijian


Semprotan cat pada barang-barang perabotan rumah
Debu, jamur, jamur inhalasi biasanya lazim di petani, pemetik jamur atau penambang (debu nikel)
Cairan bensin, minyak tanah
Benda asing (menelan koin atau gigi)
Parasit
Gejala
Gejala bronchopneumonia akan tampak berbeda-beda tergantung dengan penyebabnya. Antara
lain:

Bakteri:

Demam hinga 38,3 derajat Celcius


Tiba-tiba menggigil
Batuk kering dan berdahak atau mungkin cairan batuknya memiliki noda merah muda atau garis-
garis darah (Streptococcus Pneumonia).
Bau mulut tidak sedap
Pernafasan pendek
Sesak nafas
Sakit kepala, muntah, mual, diare, dan tubuh lemah
Sakit perut
Virus

Dimulai dengan gejala pernapasan atas seperti sakit kepala, batuk kering, hidung tersumbat,
demam ringan
Sakit tenggorokan, bersamaan dengan nyeri otot dan sendi
Ruam kulit seperti campak
Batuk kering
Nyeri dada yang dialami ketika bernapas
Panas dingin
Sesak napas diiringi dengan mual, muntah, diare
Jamur Pnemocystis carinii

Seringkali karena disebabkan oleh Infeksi HIV atau AIDS dan gejala dapat terjadi tiba-tiba.
Batuk ditandai dengan dahak putih dan jelas
Sesak napas, awalnya terjadi karena beraktivitas, kemudian sesak nafas akut.
Kelemahan dan kelelahan
Menggigil dan penurunan berat badan
Kehilangan selera makan
Dokter akan mencari tahu beberapa riwayat penyakit sebagai berikut:

Gejala
Penyakitnya
Operasi
Pengobatan apa yang pernah atau sedang dijalani
Kebiasaan
Lokasi berpergian
Hobi
Alergi
Daerah tempat tinggal
Halaman selanjutnya: Bagaimana proses diagnosis yang terjadi?

Proses diagnosis
Foto CT scan menghasilkan gambar yang mirip dengan sinar-X, tetapi secara lebih rinci. Ini akan
memperlihatkan lokasi infeksi paru-parunya.
Pengambilan tes dahak maupun sampel lendir dari paru-paru untuk menentukan penyebab infeksi.
Bronkoskopi melibatkan penempatan kamera ke tenggorokan untuk melihat tabung bronkial. Hal
ini dapat menentukan apakah ada faktor lain yang menyebabkan bronkopneumonia.
Terakhir, dokter mungkin memesan oksimetri pada nadi, yang melibatkan penempatan sensor di
jari. Mengukur jumlah oksigen dalam darah. Hasil tes ini dapat memberitahu dokter tingkat
keparahan infeksi dan kemampuan untuk menyerap oksigen.
Perawatan
Bronkopneumonia karena virus biasanya tidak memerlukan perawatan medis dan akan sembuh
sendiri dalam satu sampai dua minggu. Antivirus dapat membantu mengurangi durasi penyakit
dan tingkat keparahan gejalanya.

Jika penyebabnya adalah bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Antibiotik akan
menghancurkan bakteri penyebab infeksi.

Kebanyakan orang merasa lebih baik dalam waktu satu sampai tiga hari setelah memulai
antibiotik. Sangat penting bahwa Anda menyelesaikan seluruh resep antibiotik yang diberikan
dokter untuk mencegah infeksi datang lagi.

Dokter Anda mungkin juga menyarankan peredam demam atau obat batuk untuk
bronkopneumonia yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Obat-obat ini dapat membantu
meringankan gejala penyakitnya, tetapi tidak akan menyembuhkan Anda.

Perawatan di rumah:

Banyak beristirahat
Minum banyak cairan hangat
Menggunakan pelembab
Minum banyak air
Perawatan di rumah sakit diperlukan jika:

Berusia di atas 65
Pernafasan lebih cepat dari biasanya
Tekanan darah menurun
Memerlukan bantuan pernapasan
Tindakan pencegahan
Vaksinasi dapat sangat membantu dalam mencegah bronkopneumonia. Vaksinasi flu tahunan dapat
membantu karena influenza secara tidak langsung dapat menyebabkan pneumonia.

Vaksin pneumokokus juga berguna dan akan efektif selama 5 tahun. Hal ini disarankan untuk
individu di atas usia 65, terutama individu yang tinggal di fasilitas perawatan kesehatan jangka
panjang.

Vaksin tersebut juga dapat diberikan pada individu yang berada pada peningkatan risiko untuk
mengembangkan bronkopneumonia. Untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menerima
vaksin konjugasi pneumokokus.

Anda dapat mencegah penyakit ini sendiri dengan cara:

Mencuci tangan secara teratur


Menghindari merokok
Tidak menggunakan alkohol berat
Menghindari kontak dengan orang sakit
Gaya hidup sehat dalam keluarga, makanan bergizi, dan istirahat yang cukup akan membuat Anda
terhindar dari bronchopneumonia.

Jika ada anggota keluarga yang sedang mengalami penyakit ini, sebaiknya hindari kontak
langsung dengannya. Apalagi jika Anda belum mengetahui kondisi imun Anda.

Penyakit ini sering disamakan dengan pneumonia biasa. Maka, pastikan gejala dan konsultasikan
ke dokter, terutama jika ini menimpa anak Anda yang berusia kurang dari 2 tahun.
Referensi: Tandurust, Health Line, Pneumonia Symptoms .
Baca juga:
Gejala dan Penanganan Pneumonia/Paru-Paru Basah Pada Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan
juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Bagikan :

JANGAN KETINGGALAN!
Unduh aplikasi GRATIS kami untuk mengakses lebih banyak artikel eksklusif yang hanya ada di
aplikasi.

ARTIKEL TERKAIT

Ibu, Lakukan Kebiasaan Ini untuk Cegah Anak Sakit

Pemilihan Nutrisi Tepat Cegah Dermatitis Atopik pada Si Kecil

Boleh nggak, sih, anak minum susu saat diare? Ini penjelasan pakar
TENTANG KAMI TIM KAMI HUBUNGI KAMI KEBIJAKAN PRIVASI SYARAT DAN
KETENTUAN
© Copyright theAsianparent 2018. All rights reserved

S-ar putea să vă placă și