Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan
sosial, serta tidak hanya bebas dari panyakit atau kelemahan. (WHO 1947)
Kesehatan juga dapat diartikan keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. ( UU Kesehatan
Salah satu bagian penting dari unit pelayanan kesehatan adalah keperawatan.
internal dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu, kiat, keperawatan yang
memandang manusia secara utuh yang meliputI biopsikososial sesuai dengan wewenang
dan masyarakat. Tujuan pengembangan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah
masyarakat,bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidupa dalam
oleh orang pada berbagai tingkat usia disebabkan oleh ganguan jantung dan kesalahan
pola hidup sehari – hari. System kardiovaskuler mencakup jantung, sirkulasi / peredaran
darah, dan keadaan darah, yang merupakan pengatur dan yang menyalurkan O2 serta
nutrisi ke seluruh tubuh. Bila salah satu organ tersebut mengalami gangguan terutama
jantung, maka akan mengganggu semua sIstem tubuh. Pada disritmia maka, jantung
mengalami keadaan patologis di mana terjadi perubahan Gangguan irama jantung atau
perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrikal
perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994).
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Metode penulisan
1. Studi kepustakaan
2. Diskusi
D. Manfaat penulisan
1. Bagi Penulis
Merupakan bahan masukan bagi penulis untuk lebih mendalami
pengetahuan tentang Disritmia.
2. Institusi Pendidikan
Menjadi bahan bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
untuk meningkatkan mutu ilmu keperawatan.
E. Sistematika penulisan
BAB 11
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrikal abnormal atau
Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung
tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996).
2. Etiologi
3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti
aritmia lainya.
10. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi
jantung).
11. Infark
13. Hipokalemia
3. Insident
4. Patofisiologi
Perubahan elektro
5. Manifestasi Klinis
defisitnadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun;
jantungmenurun berat.
letargi,perubahan pupil.
3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah.
menit.
8. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan
menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif
menyebabkan disritmia.
mnenyebabkan disritmia.
disritmia.
9. Komplikasi
3. Iskemia
1) Terapi medis
1) Kelas IA
- Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang
menyertai anastesi.
2) Kelas IB
takikardia.
3) Kelas 1 C:
SVT berulang.
- Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker): Verapamil, indikasi
supraventrikular aritmia.
elektif.
darurat.
percampuran antara darah yang menerima dan darah yang tidak teroksigenasi
dari vena cava superior, vena cava interior dan sistem koroner. Gangguan aliran
dalam jantung mengakibatkan oksigenasi tidak kuat, darah arteri dan vena yang
Sistem Sirkulasi
Darah dari jantung (vertikel kanan) melalui arteri pulmonalis masuk ke paru
b. Sirkulasi Sistemik
Darah dari sirkulasi melalui vena cava superior dan interior masuk ke atrium
pertukaran gas, Co2 dikeluarkan ke saluran napas dan O2 didifusi ke darah yang
mitralis) Ventrikel kiri Aorta ascendens melalui katup semilunar aorta diedarkan
ke seluruh tubuh melalui arteri Arteriol jaringan (ke sel) Venule Vena
c. Sirkulasi Koronari
Arteri koroner berawal dari basis aorta asendens. Untuk menjamin pasokan
sirkulasi koroner, apakah kerena spasme atau sumbatan, akan menimbulkan ischemia
miokardium dan bila tidak segera diatasi akan terjadi infark miokardium.
d. Struktur Jantung
Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari rongga dada.(thoraks), di
antara kedua paru. Selaput yang mengintari jantung disebut pericardium, terdiri atas 2
Pericardium Parietalis yaitu : lapisan luar yang melekat pada tulang dada
mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini
e. Otot Jantung
Dinding jantung terdiri atas 3 (tiga) lapisan otot jantung, yaitu epicardium
(lapisan otot paling luar), myocardium (lapisan otot tengah) dan endocardium (lapisan
Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas
(atrium yang mengumpulkan darah) dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah maka ventrikel
memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
f. Fungsi Jantung
Fungsi utama jantung adalah untuk menyediakan oksigen ke seluruh tubuh
dari seluruh tubuh akan memompanya ke dalam paru-paru, di mana darah akan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh
tubuh.
Jantung juga bergfungsi dalam mengatur volume darah yang dikeluarkan oleh
ventrikel setiap detik yang dikenal dengan curah secukup atau stroke volume
Beban awal (preload) atau tekanan pengisian ventrikel kiri merupakan refleksi
dari pengisin volume di ventrikel kiri, merupakan suatu beban awal / derajat
ukuran atau radius intraventrikuler dan ketebalan di dinding ventrikel. Hubungan antara
ketegangan dinding, tekanan, radius dan ketebalan dinding dinyatakan dengan persamaan
Ketegangan dinding =
Tebal dinding vetrikel
intravaskuler, ukuran ventrikel dan besar tegangan ventrikel yang harus dibangkitkan
untuk memompa darah selama fase sistole. Peningkatan tekanan intravaskuler atau
ukuran infravetrikuler menimbulkan pula tegangan yang harus ditimbulkan oleh ventrikel
Serupa dengan itu, peningkatan radius atau ukuran ventrikel menyebabkan ventrikel
harus mengusahakan lebih banyak tegangan selama fase sistole untuk membangkitkan
tekanan tertentu dan memompa darah. Dengan kata lain sebuah ventrikel yang
dengan ventrikel normal untuk mengahasilkan tekanan sistolik yang sama besar.
tekanan arteria atau dengan dilatasi ventrikel. Sebaliknya peningkatan afterload yang
berlebihan akan berpengaruh pada pasangan ventrikel, mengurangi stroke volume dan
akan menurunkan tegangan dinding atau afterload. Dengan kata lain terjadinya hipertrofi
ventrikel maka tegangan dinding yang harus ditimbulkan untuk membangkitkan tekanan
dan pemompaan darah secara proporsional juga akan berkurang disebabkan oleh adanya
Pembuluh darah mengalirkan darah yang dipompakan jantung ke dalam sel. Arteri
bersifat elastis mengedarkan darah yang dipompakan dari ventrikel kiri . Dinding
a. Tunika intima merupakan lapisan yang paling dalam yang bersentuhan langsung
dengan darah.
b. Atherosclerosis adalah pementukan plaque yang terjadi pada dinding arteri tunika
intima, hal ini mengakibatkan aliran darah arteri terganggu dan dapat
b. Tunuka Media merupakan bagian tengah yang bersifat elastis, keadaan tidak
Sistem peredaran (sistem Kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula
dan vena.
1. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah
2. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan
3. Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan antara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena
vanula.
5. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar dari pada
arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan
darah merupakan pengatur keseimbangan asam basa, pengontrol suhu, dan pengatur
Hemoglobin yang ada dalam eritrosit membawa oksigen ke sel-sel. Peran eritrosit
dalam mengangkut hemoglobin adalah penting. Oleh karena itu keseimbangan antara
odekuat. Zat besi dan vitamin B12 merupakan nutrient yang diperlukan untuk
bakteri dan membuang sisa-sisa bahan kimia dari sel-sel. Saluran limfe mengikuti saluran
vena dan aliran tergantung pada bagian-bagian otot serta katup kelenjar limfe tertentu
1. Pengkajian
a. Riwayat penyakit
hipertensi
4. Kondisi psikososial
b. Pengkajian fisik
otot / kelemahan.
2. Diagnose keperawatan
medis/kebutuhan terapi.
a) Diagnosa I
Intervensi Rasional
sistemik.
perfusi jaringan.
jantung/telemetri tersedia ):
Takikardi
Bradikardi
Disritmia atrial
Disritmia ventrikel
Blok jantung
katekolamin, yang
stress.
7. Kolaborasi :
kontraktifitas jantung.
mempertahankan fungsi
kardiovaskuler sampai pacu
permanen dilakukan.
a) Diagnose II
Tujuan :
bersihan jalan napas kembali efektif, dengan criteria hasil sebagai berikut :
Intervensi Rasional
2. Penurunan kecemasan
3. Aspiration precaution
4. Fisioterapi dada
6. Terapi oksigen
7. Pemberian posisi
8. Monitoring respirasi
9. Surveillance
10. Monitoring tanda – tanda vital
b) Diagnosa III
Tujuan :
Intervensi Rasional
3. Latihan batuk
4. Tingkatkan kegiatan
5. Terapi oksigen
6. Monitoring respirasi
c) Diagnosa IV
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan adanya intake yang adekuat,
Intervensi Rasional
1. Manajemen cairan
2. Monitoring cairan
4. Manajemen nutrisi
5. Terapi nutrisi
6. Konseling nutrisi
7. Kontroling nutrisi
8. Terapi menelan
d) Diagnose V
Tujuan :
Intervensi Rasional
dangkal/menyebar ) dan
penyebabnya.
keterbatasan kemampuan
koping.
e) Diagnose VI
Tujuan :
alas an tindakan
Intervensi Rasional
an intervensi teraupetik
pasien/orang terdekat.
(alcohol, tembakau).
4.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka penulis dapat
1. Disritmia adalah gangguan irama jantung atau merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan
irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrikal abnormal atau otomatis
(Doenges, 1999).
elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman
Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga
c) Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti
aritmia lainya.
jantung).
k) Infark
l) Keadaan hipermetabolik
m) Hipokalemia
3. Sebagian besar pasien disritmia akan mengalami tanda dan gejala berikut ;
defisitnadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun;
jantungmenurun berat.
letargi,perubahan pupil.
d) Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah.
yang ada pada teori karena akan disesuaikan dengan keadaan klien, begitu pula
B. Saran
1. Profesi
2. Institusi Pendidikan
mahasiswa - mahasiswi