Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Attracting
Terminating Utilizing
Supporting
Maintaining Developing
KESIAPAN INDONESIA MENGHADAPI PERSAINGAN SUMBERDAYA MANUSIA
Different roles for HR Management
Strategic : As business contributor
Operational : Manages most HR Activities
Employee Advocate : Serves as morale pffice
Administrative : Focuses extensively on clerical administration
Strategic role for HR :
Focusing on developing HR programs that enhance organizational performance .
Involving HR in strategic planning at the onset.
Participating in decision making on mergers, acquisitions, and downsizing.
Redesigning organizations and work processes
Accounting and documenting the financial results of HR activities.
HR Management roles
HRM-Savior or Irrelevance
HRM makes the difference HRM is a costly luxury
Performance 1. Short term financial performance
Partnership 2. Low wages and low skills
Commitment 3. Not a management priority
HR on the Board 4. Meaning of HRM
The field of HRM
1. Organizational context and institutional forms
2. HRM, strategy and performance
3. HR policies and practice
4. The nature of HRM
5. HRM across organizational boundaries
TRAINING
A process whereby people acquire capabilities to aid in the achievement of organizational goals.
Organization Competitiveness and Training
1. Training makes organizations more competitive
2. Training helps retain valuable employees
3. Training is no longer the first casualty of a business downturn.
Training as a Revenue Source
– Marketing training with or alongside products can contribute significantly to a firm’s revenues.
Integration of Job Performance, Training, and Learning
– Training is moving “closer to the job” to achieve “real time” learning.
– Training is using more real-world problems to increase employee learning.
Typical Division of HR Responsibilities: Training
Internal Training
Informal Training : Training that occurs through interactions and feedback among employees.
On-the-Job Training (OJT) :Problems with OJT
• Poorly-qualified or indifferent trainers
• Disruption of regular work
• Bad or incorrect habits are passed on
External Training
Reasons for External Training
– May be less expensive to outsource training
– Insufficient time to develop training
– Lack of expertise
– Advantages of interacting with outsiders
E-Learning: Training Online
Balancing Costs and Benefits of Training
Training Evaluation
Cost-Benefit Analyses
– Comparison of costs and benefits associated with training
Return on Investment
Benchmarking Training
MENTORING
Mentor adalah seorang yang penuh kebijaksanaan, pandai mengajar, mendidik, membimbing, membina,
melatih, dan menangani orang lain. Konteks mentor digunakan dalam hal pendidikan, bimbingan, pembinaan,
dan latihan.
Seorang mentor merupakan seseorang dengan pengalaman yang lebih, dimana seseorang itu memiliki
keinginan untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain yang pengalamannya lebih sedikit dalam suatu
hubungan atau membangun kepercayaan yang sama (David Clutterbuck).
Fokusnya lebih ke pengembangan diri dan karir, tidak harus ada tujuan spesifik yang ingin dicapai.
Penekanannya pun lebih ke arah relasi antara mentor dan mentee, bukan ke pencapaian tujuan.
Keunggulan mentoring
1. Meningkatkan kapasitas seseorang dalam berorganisasi
a. Kapasitas (intelektual) seseorang merupakan poin utama untuk kesuksesan finansial
(Kraiger 2002).
b. Menyediakan sumber inovasi dan kreasi yang bernilai.
c. Hanya meninggalkan keuntungan kompetitif yang tak dapat direplikasi.
2. Membantu mentransfer hasil pemahaman mentor mengenai sesuatu
Fungsi mentor
1. Teach, yaitu mengajarkan mentee bagimana menghadapi isu-isu spesifik dalam pekerjaannya.
2. Coach, yaitu melatih mentee agar memiliki skill sesuai potensinya.
3. Facilitate, yaitu memfasilitasi perkembangan mentee melalui sharing resources.
4. Challenge, yaitu senantiasa menyiapkan tantangan sehingga mentee tidak stagnan pada comfort
zonenya.
5. Create, yaitu menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman bagi pekerjaan yang memiliki risiko.
6. Focus, yaitu fokus pada pengembangan keseluruhan dari mentee.
COACHING
Coaching adalah proses membuka kunci potensi seseorang untuk memaksimalkan potensinya. Coaching lebih
membantu seseorang untuk belajar daripada mengajari mereka
Coaching business diartikan oleh Kinlaw (2000) sebagai percakapan alami yang mengikuti proses diprediksi
dan mengarah pada kinerja yang unggul, komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan, dan hubungan yang
positif.
Seorang coach akan membantu Anda menemukan cara yang lebih efisien untuk menggapai target Anda
lebih cepat
Keunggulan coaching :
• Melalui pertanyaan-pertanyaan coach, coachee mampu mengungkap apa yang menjadi tantangan.
• Coachee akan memiliki beberapa alternatif penyelesaian. Coach kemudian akan menuntun coachee
menemukan mana alternative terbaik yang dapat menjadi solusi tantangan yang dihadapi coachee.
• Setelah ada pertanyaan yang “menggugah”, maka biasanya coachee akan aktif untuk mencari solusi.
4 proses coaching
Langkah 1 (Persiapan)
Coaching yang efektif memerlukan observasi. Tujuannya ialah untuk mengindentifikasi SWOT serta
dampaknya dan hasil.
Langkah 2 (Diskusi)
Coaching berupa obrolan.
Langkah 3 (Active coaching)
Coach yang efektif menyediakan berbagai ide serta saran dimana orang yang belum berpengalaman dapat
mendengarkan, merespon, serta menghargai mereka.
Langkah 4 (Follow up)
Memfollow-up merupakan titik puncak untuk memastikan keberhasilannya.