Sunteți pe pagina 1din 13

3.

BAB III
PERENCANAAN INTAKE

Berikut merupakan data perencanaan intake :


Tabel 3.1 Perencanaan Intake
PARAMETER SATUAN DATA

Q rata-rata m3/detik 1,106


Faktor puncak per Jam 1.9
Faktor puncak per Hari 1.45
Fluktuasi muka air maksimum m 7.8
Fluktuasi muka air minimum m 5.5
Bentuk sumur intake Persegi
Dasar sumur intake (dari muka air minimum) m 1.25
Waktu detensi di sumur intake menit 25
Freeboard (dari tinggi efektif) % 20
Kecepatan melalui strainer m/detik 0.15
Kecepatan melalui raw water gravity pipe m/detik 0.8
Kecepatan melalui suction pipe m/detik 1.25
Kecepatan melalui backwashing pipe m/detik 3.14
Kecepatan melalui saluran pembawa m/detik 0.6
Letak pompa (di atas muka tanah) m 0.45
Letak reservoir (di atas muka tanah) m 4.5
Lebar saluran pembawa m 0.65
Diameter bar screen mm 65
Faktor bentuk (β) 1.79
Jarak antar bar mm 40
Kemiringan bar Derajat 45
Sumber : Data perencaan intake, 2018

3.1 Saluran Pembawa


Saluran pembawa atau saluran intake berfungsi sebagai saluran yang akan
mengambil air baku dari sumber air. Dalam merencakan jenis intake ini maka harus
diperhatikan karakteristik air seperti tinggi air minimum dan maksimum, materi
tersuspensi dan terapung. Kecepatan merupakan parameter penting agar tidak
terjadi pengendapan. (Selintung, 2016)

| 22
Gambar 3.1 Saluran pembawa
Sumber : ilmutekniksipil.com

Kriteria Desain
Menurut Al – Layla (1980), kriteria desain untuk saluran intake adalah :
- Kecepatan air di saluran diantara 0,6 – 1,5 m/det untuk mencegah sedimentasi
- Kecepatan air pada saat tinggi muka air minimum harus lebih besar dari 0,6 m/det
dan pada saat tinggi muka air maksimum harus lebih kecil dari 1,5 m/ det.
- Sudut kemiringan : 0,01 m/m.

Perencanaan
Dik : Q rata-rata = 1,106 m3/dtk Lebar saluran pembawa (Lsp) = 0,65
m
Fph = 1,9 Kecepatan saluran pembawa (v) =
0,6 m/det
Fpd = 1,45 Safety factor : 6%
Dit : Dimensi Saluran Pembawa ?
Jawab :
Q max day = Q rata-rata x Fpd
= 1,106 m3/det x 1,45
= 1,6037 m3/det

Q Total = Q max day + (Q max day x 6%)


= (1,6037 m3/det) + (6% x 1,6037 m3/det)
= 1,6999 m3/det

Q Total 1,6999 m3/det


A cross = = = 2,83 m2
v 0,6 m/det

| 23
A cross 2,83 m2
Tinggi Muka Air (H) = = = 4,35 m
𝐿𝑠𝑝 0,65 m
Tinggi saluran = H + (H x Freeboard)
= 4,35 m + (4,35 m x 20%)
= 4,35 m + 0,87 m
= 5,22 m
3.2 Bar Screen
Screen terdapat pada inlet sumur pengumpul, berfungsi untuk menyaring
padatan atau bentuk lainnya yang terkandung dalam air baku. (Selintung, 2016)
Adapun dari jenis-jenis screen dibagi menjadi dua tipe berdasarkan
perbedaan bukaan atau jarak antar bar, yaitu (Selintung, 2016):
a. Saringan kasar (coarse screen)
Digunakan untuk menjaga alat-alat dan biasanya digunakan pada
pengolahan pertama. Tipenya secara umum adalah bar rack, coarse weir,
scree, dan kominutor.
b. Saringan halus (fine screen)
Bukaan berkisar antara 2,3-6 mm, bahkan untuk instalasi tertentu bisa lebih
kecil dari 2,3mm. Biasanya digunakan untuk primary treatment atau pre
treatment.

Dalam pengoperasin bar screen, air akan mengalir melalui bukaan (space)
di antara batang besi. Bila air membawa benda kasar, maka benda ini akan tertahan
oleh besi berjajar tersebut. Benda kasar yang tetahan dalam batang –batang screen
akan menurunkan luas bukaan sehingga menghambat laju aliran air yang berakibat
pada terjadinya penyumbatan dan meningkatkan kehilangan energi aliran atau
headloss. Headloss biasanya dihitung pada kondisi screen bersih dan pada kondisi
screen setengah tersumbat (Selintung, 2016)

Gambar 3.2 Bar Screen

| 24
Sumber : www.nomorewipes.com
Pembersihan secara manual merupakan pembersihan yang menggunakan
tenaga manusia dengan cara mengambil (menggaruk) benda yang tersangkut di
screen dibawa ke atas atau disingkirkan dari screen. Pembersihan ini dilakukan
secara berkala dan tidak boleh melebihi kondisi setengah tersumbat karena
dikhawatirkan headlossnya melebihi batas yang ditentukan sehingga air tidak
mengalir ke unit pengolahan berikutnya. Jenis pembersihan lainnya adalah
pembersihan secara mekanik. Pembersihan ini mengandalkan tenaga mekanis, yaitu
alat pengambil (penggaruk) benda yang tersangkut di screen yang berjalan terus-
menerus dengan digerakkan oleh motor. Berikut gambar yang menunjukkan screen

yang pembersihannya dilakukan secara manual dan mekanis (Selintung, 2016)


Gambar 3.3 Pembersihan screen secara manual
Sumber : http://oldlms.unhas.ac.id

Gambar 3.4 Pembersihan screen secara mekanik


Sumber : http://oldlms.unhas.ac.id

Kriteria desain :
1) Pembersihan manual (Qasim, 1985)
- Kecepatan melalui bar (v) : 0,3 – 0,6 m/det
- Lebar bar (w) : 4,0 – 8,0 m/det
- Kedalaman bar (D) : 25 – 50 mm
- Jarak antar batang : 25 – 75 mm
- Slope vertikal : 45° - 60°

| 25
- Headloss : 150 mm
- Headloss max : 800 mm

2) Pembersihan mekanik
- Kecepatan melalui bar (v) : 0,6 – 1,0 m/det
- Lebar bar (w) : 8,0 – 10,0 m/det
- Kedalaman bar (D) : 50 - 75 mm
- Jarak antar batang : 10 – 50 mm
- Slope vertikal : 75° - 85°
- Headloss : 150 mm
- Headloss max : 800 mm

Perencanaan :
Dik : Lsp = 0,65 m
Diameter Bar (w) = 65 mm = 0,065 m
Bukaan/Jarak antar bar (b) = 40 mm = 0,040 m
Kemiringan (𝜃) = 450
Jawab :
a. Jumlah Bar (n)
Mencari Lsp (lebar saluran pembawa)
Lsp = nw + (n+1) b
0,65 m = n (0,065 m) + (n+1) 0,04 m
0,65 m = 0,065n m + 0,04n m + 0,04 m
0,61 m = 0,105n m
0,61
n = 0,105 = 5,82 ≈ 6 buah

b. Lebar efektif (Le)


Le = (n+1) b
= (6+1) 0,04 m
= 0,28 m

c. Panjang batang terendam (H’)


H’ = H / sin β
= 4,35 m / sin (45°)
= 6,152 m

d. Luas efektif (Ac’)


(Ac’) = H’ x Le
= 6,152 m x 0,28 m
= 1,723 m2

| 26
e. Kecepatan melalui bar screen
Ac x Vh = Ac’ x v’h
0,6 m x 0,6 m/det = 1,723 m2 x v’h
2

v’h = 0,2089 m/det

f. kehilangan tekanan akibat perbedaan kecepatan (hv)


hv = v’h2 / 2g
= (0,2089 m/det)2 / 2(9,81 m/det2)
= 2,224x10-3 m

g. Penurunan muka air melalui bar screen (ΔH)


4⁄
𝑤 3
∆H = 𝛽 × (𝑏) × ℎ𝑣 × sin 𝜃
4⁄
0.065 𝑚 3
= 1,79 x (0.040 𝑚) x 0,002224 m x sin 45o
= 5,377x10-3 m

h. Tinggi setelah melewati bar screen (Ha’)


Ha’ = Ha – ΔH
= 4,35 m – 5,377x10-3 m
= 4,3446 m

3.3 Sumur Intake


Sumur intake adalah bangunan penampung air baku yang akan dihisap oleh
pompa atau dialiri secara gravitasi. Intake well harus cukup lebar agar mudah
dimasuki oleh operator saat melakukan pembersihan (Selintung, 2016).

Gambar 3.5 Sumur Intake


Sumber : Colection and Conveyance, 2014

| 27
Intake merupakan bangunan penangkap atau pengumpul air yang berfungsi
untuk :
 Mengumpulkan air baku dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang
dibutuhkan oleh instalasi.
 Mengambil air baku yang sesuai dengan debit yang diperlukan oleh instalasi
pengolahan yang direncanakan untuk menjaga kontinuitas penyediaan atau
pengambilan air dari sumber.

Kriteria yang harus dipenuhi dalam pembuatan intake adalah :


 Tertutup untuk mencegah masuknya sinar matahari yang memungkinkan
tumbuhan atau mikroorganisme hidup.
 Tanah di lokasi intake harus stabil.
 Intake harus kedap air sehingga tidak terjadi kebocoran.
 Intake harus di desain untuk menghadapi keadaan darurat.

Kriteria desain intake well (Layla, 1980):


- Untuk mempermudah pemeliharaa sebaiknya sumur setidaknya ada 2 atau lebih,
- Waktu detensi sekitar 20 menit atau sebaliknya sumuran cukup besar guna
menjaga kebersihan air.
- Dasar sumuran ± 1 m dibawah dasar sungai atau 1,5 m dibawah LWL,
- Sumuran berkonstruksi beton dengan tebal dinding 20 – 30 cm dan bersifat rapat
air.

Perencanaan intake
a. Mencari volume intake
Dik : Q Total = 1,6999 m3/det
Waktu detensi (td) = 25 menit
Jawab :
V = Q total x td
= 1,6999 m3/det x (25 x 60 ) det
= 2.549,85 m3

Tinggi efektif intake


Tinggi efektif = HWL – (LWL – dasar sumur intake)
= 7,8 m – (5,5 m – 1,25 m )
= 3,55 m

Area (A Surface)
A surface = volume / tinggi efektif
= 2549,85m3 / 3,55 m
= 718,27 m2

| 28
Dimensi rectangular
Karena ada 4 intake, maka:
Volume intake dibagi 4 = 2.549,85 m3 / 4 = 637,462 m3
Dimensi intake dibagi 2 = 718,27 m2/ 4 = 179,567 m2
A surface = S2
179,567 m2 = S2
𝑆 = √179,567
= 13,4 m
Dimensi intake 13,4 m x 13,4 m

b. Raw water gravity pipe


Dik : Kecepatan Raw water gravity pipe (v) = 0,8 m/detik
Bentuk intake persegi dengan 4 buah intake
Jawab :
Q total 1,6999 m3/det
Q intake = 4
= 4
= 0,425 m3/det
Q intake 0,425 m3/det
A efektif = = = 0,531 m2
v 0,8 m/detik
4×𝐴 4 × 0,531 𝑚2
Diameter (D) = √ =√ = 0,822 m
𝜋 𝜋
Diameter pasaran 900 mm

c. Suction pipe
Dik : Kecepatan Suction pipe = 1.25 m/det
Q intake = 0.425 m3/det
Jawab :
Q intake 0.425 m3/det
A efektif = = = 0.34 m2
v 1.25 m/det
4×𝐴 4 × 0.34 𝑚2
Diameter (D) = √ =√ = 0,658 m
𝜋 𝜋
Diameter pasaran 700 mm

| 29
3.4 Pompa dan Rumah Pompa
Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk
memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa
beroperasi dengan membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)
dengan bagian keluar (discharge). Sedangkan rumah pompa sendiri merupakan
tempat yang digunakan oleh pompa air untuk memindahkan atau menaikkan debit
air serta mengatur besarnya air yang dapat dikeluarkan oleh pompa tersebut
(Rahmawati, dkk, 2008)

Gambar 3.6 Rumah Pompa


Sumber : kbknews.id, 2017

Perencanaan pompa harus mampu memberikan debit aliran air dan tekanan
yang memadai. Pompa sebaiknya tidak bekerja secara terus-menerus lebih dari 22
jam per hari. Oleh karena itu perlu pompa cadangan yang diparalel dengan pompa
utama sehingga bekerja bergantian.
Rumah pompa harus sedekat mungkin dengan intake agar suction pipe yang
digunakan pendek. Suction pipe harus kedap udara, sedangkan saluran air bersih
harus kedap air. Ada berbagai faktor yang menentukan pompa, diantaranya volume
air, pumping head, macam aliran, dan tipe daya yang digunakan.
Macam-macam pompa menurut cara kerja pompa adalah sebagai berikut:
1. Reciprocating pump
Pompa reciprocating terdiri dari silinder yang berbentuk piston atau plunger
yang bergerak mundur dan maju. Karena vakum bergerak mundur dibuat di sisi
isap dan gerakan maju menciptakan tekanan di silinder yang memaksa air naik.
2. Hand pump
Pompa ini digunakan untuk meyedot air dari kedalaman yang rendah. Digunakan
di rumah-rumah. Pompa ini dapat menarik air hingga kedalaman 7m.
3. Centrifugal pump
 NPSH (Net Possitive Suction Head) yang tersedia pada sistem. Hal ini
berhubungan dengan level air. Pada saat lebvel air maksimum, maka NPSH
sistem yang tersedia cukup besar daripada saat level air minimum. Hal ini

| 30
mempengaruhi penempatan pompa karena statik suction head system harus
lebih kecil dari static head maksimum hasil perhitungan NPSH.
 Static suction head yang berubah-unah akibat adanya perubahan permukaan
air sungai akan mempengaruhi karakteristik sistem yang ada. Hal ini
mempengaruhi kapasitas yang dialirkan.
 Rumah pompa yang kedap air diperlukan terutama untuk daerah yang rawan
banjir, karena motor akan terbakar jika terendam air.

4. Air lift pump


Dalam perencanaan pompa intake, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah:
- Fluktuasi level permukaan air sungai
- Kandungan padatan di sungai
- Besarnya arus sungai
- Kondisi fisik sungai

Tabel 3.2 Kriteria jumlah pompa yang digunakan


Debit (L/menit) Jumlah Pompa Keterangan
<1895 2 buah 1 operasi – 1 cadangan
1895 - 5685 3 buah 2 operasi – 1 cadangan
5685 - 11370 4 buah 3 operasi – 1 cadangan
>11370 6 buah 5 operasi – 1 cadangan
Sumber : Al-Layla, 1980

Perhitungan:
Dik : Tinggi efektif intake = 3,55 m
Freeboard = 20%
Jawab :
- Kedalaman saluran = tinggi efektif intake + (tinggi efektif intake
x 20%)
= 3,55 m + (3,55 m x 20%)
= 4,26 m

- Head delivery (Hd) = ketinggian IPAM + letak reservoir


= 0 m + 4,5 m
= 4,5 m

- Head suction (Hs) = kedalaman saluran + letak pompa


= 4,26 m + 0,45 m
= 4,71 m

- Total Head (TH)/Head Friction (Hf)

| 31
Hf = Hd + Hs
= (20% x 4,5 m) + (20% x 4,71 m)
= 1,84 m

- Daya pompa
𝑄
Daya pompa = ρ x g x TH x 𝜂
1,6999𝑚3/𝑑𝑒𝑡
= 1000 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 1,84 m x 0,98

= 31.344,12 watt
Efisiensi 0,98 menunjukkan kondisi alat baru

- Jumlah pompa (JP)


JP = Q x 60 det/menit
= 1,6999 m3/det x 60 det/menit
= 101,994 m3/menit
Jumlah pompa 6, standby 2 buah dan working 4 buah

3.5 Strainer
Untuk menyaring benda-benda yang terkandung dalam air baku, perlu
direncanakan stariner pada ujung pipa suction pompa intake.
Kriteria desain (Layla, 1980)
- Kecepatan melalui lubang stariner : 0,15 – 0,3 m/det, dan dianjurkan untuk
berada pada batas rendah unuk mencegah masuknya padatan dari dasar
badan air.
- Bukaan pada lubang strainer atau diameter lubang antara 6 -12 mm
- Luas area stariner adalah 2 kali dari luas total lubang.

Gambar 3.7 Strainer


Sumber : kbknews.id, 2017
Perhitungan :
a. Strainer
Dik : Kecepatan Strainer = 0,15 m/det

| 32
Q intake = 0,425 m3/det
Q intake 0,425 m3/det
Jawab :A efektif = = = 2,83 m2
v 0.15 m/det
4×𝐴 4 × 2,83 𝑚2
Diameter (D) = √ =√ = 1,898 m
𝜋 𝜋
Diameter pasaran 2000 mm

b. Backwashing Pipe
Dik : Kecepatan Backwashing pipe = 3,14 m/det
Q intake = 0,425 m3/det
Jawab :
1
Q backwashing = x Q intake
3
1
= x 0,425m3/det
3
= 0,142 m3/det
Q bacwashing 0,142 m3/det
A efektif = = = 0,0452 m2
v backwashing 3,14 m/det
4×𝐴 4 × 0,0452 𝑚2
Diameter (D) = √ =√ = 0,2399 m
𝜋 𝜋
Diameter pasaran 250 mm

3.6 Contoh Gambar

| 33
Gambar 3.1 Saluran pembawa ...................................................................................... 23
Gambar 3.2 Bar Screen .................................................................................................. 24
Gambar 3.3 Pembersihan screen secara manual ......................................................... 25
Gambar 3.4 Pembersihan screen secara mekanik ....................................................... 25
Gambar 3.5 Sumur Intake ............................................................................................. 27
Gambar 3.6 Rumah Pompa ........................................................................................... 30
Gambar 3.7 Strainer ....................................................................................................... 32

Tabel 3.1 Perencanaan Intake........................................................................................ 22


Tabel 3.2 Kriteria jumlah pompa yang digunakan...................................................... 31

Contents
3. BAB III..................................................................................................................... 22
3.1 Saluran Pembawa ................................................................................................. 22
3.2 Bar Screen ............................................................................................................. 24
3.3 Sumur Intake ........................................................................................................ 27
3.4 Pompa dan Rumah Pompa .................................................................................. 30
3.5 Strainer .................................................................................................................. 32
3.6 Contoh Gambar .................................................................................................... 33

| 34

S-ar putea să vă placă și