Sunteți pe pagina 1din 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian AMDAL

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat AMDAL, merupakan reaksi terhadap
kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat. Reaksi ini mencapai keadaan
ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang pembangunan dan penggunaan teknologi
tinggi.Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan adalah anti pembangunan dan anti teknologi
tinggi serta menempatkan aktivis lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana
pembangunan.Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang dan
menghambat pembangunan.

Dengan diundangkannya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu National
Environmental Policy Act (NEPA) pada tahun 1969.NEPA mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
1970.Dalam NEPA pasal 102 (2) (C) menyatakan, “Semua usulan legilasi dan aktivitas pemerintah federal
yang besar yang akan diperkirakan akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diharuskan
disertai laporan Environmental Impact Assessment (Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan
tersebut”.

AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan yang bersifat
birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah mencabut PP No. 29
Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL dalam rangka
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997,
maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu disesuaikan.Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999.Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan
pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal.

Pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan dan/atau merusak lingkungan hidup adalah
pembangunan yang memperhatikan dampak yang dapat diakibatkan oleh beroperasinya pembangunan
tersebut. Untuk menjamin bahwa suatu pembangunan dapat beroperasi atau layak dari segi lingkungan,
perlu dilakukan analisis atau studi kelayakan pembangunan tentang dampak dan akibat yang akan
muncul bila suatu rencana kegiatan/usaha akan dilakukan.

B. PERANAN AMDAL
Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga, khususnya di Negara berkembang
seperti Indonesia sudah sangat kompleks dan sudah menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua
pihak untuk turut menangai pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui kebijakan dan aturan harus
mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan udara. Pihak industripun harus
menyadari peranan pencemarannya yang sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan
limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah rumah
tangga dan lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanah maupun air dapat
terjaga dengan baik.

Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang
berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga
Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut

• Pengolahan lingkungan

• Pemantauan proyek

• Pengolahan proyek

• Pengambilan keputusan

• Dokumen yang penting

AMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar
dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai
untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkuangannya dengan menggunakan dokumen yang
benar.

Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut : Peran AMDAL dalam pengelolaan
lingkuangan.Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan
lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek
yang akan dibangun.Dalam kenyataan nanti,apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh
berbeda dengan kenyataan, ini dapat saja terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL
atau pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL .Agar dapat dihindari kegagalan ini
makapemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin,sejak awal pembangunan,secara terus menerus
dan teratur.

AMDAL sebagai dokumen penting.Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang
detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di
masa setelah proyek dibangun.Dokumen ini juga penting untuk evaluasi,untuk membangun proyek yang
lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alatlegalitas.AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk
merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakanlingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh
suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi
sebagai akibat suatu aktivitas, yang dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi.Dalam
konteks AMDAL, penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam
pembangunan.

C. TUJUAN AMDAL

a. Sebagai bahan perencanaan pembangunan suatu wilayah

b. Membantu suatu proses didalam pengambilan keputusan terhadap suatu kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha atau juga kegiatan

c. Memberikan suatu masukan didalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha atau
juga kegiatan

d. Memberi masukan didalam melakukan penyusunan rencana pengelolaan serta juga pemantauan
lingkungan hidup

e. Memberikan suatu informasi terhadap masyarakat dari dampak yang ditimbulkan dari adanya
suatu rencana usaha atau juga kegiatan

f. Tahap pertama ialah dari rekomendasi mengenai izin usaha

g. Sebagai Scientific Document dan juga Legal Document

h. Sebagai Izin Kelayakan Lingkungan

D. MANFAAT AMDAL

1. Bagi pemerintahan.

o Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara,
kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan
masyarakat

o Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat dan proyek
-proyek lain

o Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.

o Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek,baik yang diolah
proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.

2. Bagi pemilik modal

o Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.

o Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.


o Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.

o Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek
sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.

3. Bagi pemilik proyek

o Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang akan Datang

o Melindungi proyek yang melanggar undang –undang atau peraturan yang berlaku.

o Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang akan datang.

4. Bagi masyarakat

o Mengetahui rencana pembangunan di daerahnya.

o turut serta pembangunan di daerah sejak awal.

o Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut.

o Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas dan ikut menghindarkaN timbulnya kesalah
pahaman.

5. Bagi peneliti dan ilmuwan.

o Kegunaan di dalam penelitian

o kegunaan di dalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan

o kegunaan di dalam meningkatkan keterampilan di dalam penelitian dan Meningkakan


pengetahuan.

E. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan pembangunan yang disusun
secara sistematis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pembangunan nasional yang dilakukan di
Indonesia disusun atas dasar pembangunan jangka pedek dan jangka panjang. Keduanya dilakukan
secara berkesinambungan untuk menciptakan kondisi sosial – ekonomi yang lebih baik.

Dalam menjaga keselarasan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, kebijakan pemerintah
merupakan hal yang penting untuk dijadikan acuan dalam penerapan dan pelaksanaan pembangunan.
Kebijakan tersebut berfungsi untuk mencegah atau meminimalkan dampak negatif pembangunan bagi
lingkungan. Beberapa kebijakan lingkungan yang digunakan di Indonesia adalah sebagai berikut :

1) UU Nomor 23 Tahun 1997

Dalam UU Nomor 23 Tahun 1997 pasal 18, disebutkan bahwa :


a) Setiap rencana usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup untuk memperoleh izin
melakukan usaha dan atau kegiatan.

b) Izin melakukan usaha dan atau kegiatan yang dimaksud dalam ayat (1) diberikan oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

c) Dalam izin sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dicantumkan persyaratan dan kewajiban
untuk melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan hidup.

2) PP Nomor 27 Tahun 1999

Pasal 3 dalam PP tersebut pada ayat (1) disebutkan bahwa usaha dan atau kegiatan yang kemungkinan
dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :

a) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam

b) Eksploitasi sumber daya alam proses kegiatan yang secara potensi dapat menimbulkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

c) Proses atau kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi kelestarian alam

d) Jenis usaha dan atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud dlam ayat (1) wajib memiliki analisis
mengenai dampak lingkungan hidup.

3) KEPMENLH Nomor 17 Tahun 2001

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2001, merupakan regulasi ke-3 yang digunakan
untuk menentukan bentuk kajian lingkungan yang akan dilakukan. Terdapat 4 hal penting dalam KEPMEN
tersebut, yaitu :

a) Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisi mengenai dampak
lingkungan hidup adalah sebagaimana dimaksud dalam lampiran keputusan tersebut

b) Apabila skala atau besaran suatu jenis rencana usaha dan atau kegiatan lebih kecil daripada
skala/besaran yang tercantum pada Lampiran Keputusan ini akan tetapi atas dasar pertimbangan ilmiah
mengenai daya dukung dan daya tamping lingkungan serta tipologi ekosistem setempat diperkirakan
berdampak penting terhadap lingkungan hidup, maka bagi jenis usaha dan atau kegiatan tersebut dapat
ditetapkan oleh Bupati / Walikota atau Gubernur untuk wilayah daerah khusus ibukota Jakarta sebagai
jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup

c) Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yyang tidak termasuk dalam lampiran keputusan ini tetapi
lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai
dampak lingkungan hidup

d) Apabila bupati/walikota atau gubernur untuk wilayah DKI Jakarta dan atau masyarakat
menganggap perlu untuk mengusulkan jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak tercantum
dalam lampiran keputusan ini tetapi jenis rencana usaha dan atau kegiatan tersebut dianggap
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, maka bupati/walikota atau gubernur untuk DKI
Jakarta dan atau masyarakat wajib memberikan usulan secara tertulis kepada menteri negara lingkungan
hidup.

4) Peraturan Menteri nomor 17 tahun 2012

PERMEN Nomor 17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat Dalam AMDAL dan Izin
Lingkungan.

Peraturan ini mengatur tentang tata cara pelibatan masyarakat dalam proses AMDAL, dimulai dari
pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan yang saat ini hanya dilakukan 10 (sepuluh) hari,
masyarakat mana saja yang dilibatkan dalam proses AMDAL, penunjukkan wakil masyarakat yang terlibat
dalam keanggotan Komisi Penilai AMDAL, dan pelaksanaan konsultasi publik.

Selain itu peraturan ini juga mengatur peran masyarakat dalam proses penerbitan izin lingkungan,
dimana dalam penerbitan izin lingkungan diatur adanya pengumumam pada saat permohonan dan
pesertujuan izin lingkungan. Dengan terbitnya PermenLH Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan, maka Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun
2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL dinayatakan
dicabut dan tidak berlaku.

5) Peraturan Menteri nomor 16 tahun 2012

PERMEN LH Nomor 16 Tahun 2012 ada perubahan mendasar terhadap tata cara penyusunan dokumen
Amdal. Sebelumnya dalam PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, disebutkan bahwa dokumen
AMDAL adalah dokumen yang terdiri dari 5 dokumen yaitu Dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL, RPL dan
Ringkasan Eksekutif. Tetapi dalam PP Nomor 27 Tahun 2012, dokumen Amdal hanya terdiri dari 3
dokumen saja, yaitu Dokumen KA-ANDAL, ANDAL dan RKL-RPL.

Berdasarkan hal tersebut, maka Kementerian Lingkungan Hidup telah menerbitkan PermenLH Nomor 16
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan. Peraturan ini mengatur tentang
pedoman penyusunan AMDAL, UKL-UPL dan SPPL. Ada beberapa perubahan tata cara penyusunan
Amdal dalam peraturan ini. Ada penguatan kajian dan penyederhanaan penyusunan Amdal dan UKL-
UPL. Selanjutnya dengan terbitnya PermenLH Nomor 16 Tahun 2012, maka sekaligus mencabut:

a) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen AMDAL

b) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang UKL-UPL dan SPPL.

6) Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2012


Sejak terbitnya PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup telah
menerbitkan peraturan-peraturan teknisnya. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
AMDAL. Peraturan ini mencabut Peraturan Menteri sebelumnya yaitu Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 yang mengatur tentang hal yang sama. Peraturan Menteri ini
terdiri dari:

Batang Tubuh yang terdiri dari 7 Pasal:

 Pasal 1 : Ketentuan Umum

 Pasal 2 : Penapisan

 Pasal 3 : Kawasan Lindung

 Pasal 4 : Penambahan Wajib Amdal

 Pasal 5 : “Delisting wajib Amdal”

 Pasal 6 : Pencabutan PermenLH No. 11 Tahun 2006

 Pasal 7 : Masa Berlaku Permen ini

 Lampiran I : Daftar Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal

 Lampiran II : Bagan Alir Tata Cara Penapisan untuk Menentukan Wajib Tidaknya Suatu Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Dilengkapi dengan Amdal

 Lampiran III : Daftar Kawasan Lindung

 Lampiran IV : Kriteria Penapisan

 Lampiran V : Ringkasan informasi awal Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang akan dilakukan
Penapisan.

7) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (PP No. 27 Tahun 2012) adalah
Peraturan Pemerintah yang menggantikan PP No. 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Peraturan ini adalah
peraturan turunan dari UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Peraturan ini mengatur tentang Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan.

Dalam PP 27 Tahun 2012 ini dikatakan bahwa dokumen amdal yang kita kenal selama ini terdiri dari 5
(lima) dokumen, sekarang menjadi 3 (tiga) dokumen yaitu dokumen KA-ANDAL, dokumen ANDAL dan
dokumen RKl-RPL. Kewenangan komisi penilai amdal dan keanggotaan dalam komisi penilai amdal juga
diatur secara rinci dalam PP ini.
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari kegiatan/proyek, yang
dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan.
Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik,
kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial ¬budaya dan kesehatan masyarakat.

SARAN

AMDAL sangat penting dan harus diperhatikan , karena mempengaruhi kenyamanan hidup masyarakat
sekita.Siapapun yang hendak melakukan pembangunan , seyogyanya menerapkan prinsip AMDAL agar
tidak ada pihak yang dirugikan .Memperhatikan dampak dari pembangunan bagi lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6049087/MAKALAH_AMDAL_Analisis_Mengenai_Dampak_Lingkungan

http://latarbelakang-arti-prosedur-amdal.blogspot.co.id/2011/07/latar-belakang-arti-dan-peranan-
amdal.html

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-amdal.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan

http://pepayamanggapisangjambu.blogspot.co.id/2015/03/contoh-makalah-amdal.html

S-ar putea să vă placă și

  • Air Bersih
    Air Bersih
    Document18 pagini
    Air Bersih
    Ludovino da costa
    Încă nu există evaluări
  • KEHUMASAN
    KEHUMASAN
    Document1 pagină
    KEHUMASAN
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Makalah PAK
    Makalah PAK
    Document10 pagini
    Makalah PAK
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Pengolahan Limbah Cair Pada Restoran
    Pengolahan Limbah Cair Pada Restoran
    Document11 pagini
    Pengolahan Limbah Cair Pada Restoran
    ayu lestari
    Încă nu există evaluări
  • Bab I
    Bab I
    Document17 pagini
    Bab I
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Pengantar
    Pengantar
    Document12 pagini
    Pengantar
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • San Man
    San Man
    Document2 pagini
    San Man
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Pak 02
    Pak 02
    Document12 pagini
    Pak 02
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • AKL Pertemuan Ke 2
    AKL Pertemuan Ke 2
    Document1 pagină
    AKL Pertemuan Ke 2
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Makalah
    Makalah
    Document13 pagini
    Makalah
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • PAK
     PAK
    Document6 pagini
    PAK
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Arkl Adkl
    Arkl Adkl
    Document18 pagini
    Arkl Adkl
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Kel 4 Berilium-1
    Kel 4 Berilium-1
    Document24 pagini
    Kel 4 Berilium-1
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Kelmpk
    Kelmpk
    Document2 pagini
    Kelmpk
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Daftar Pustak1
    Daftar Pustak1
    Document1 pagină
    Daftar Pustak1
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Vasektomi Dan Tubektomi: Zella Engelya Otiva
    Vasektomi Dan Tubektomi: Zella Engelya Otiva
    Document22 pagini
    Vasektomi Dan Tubektomi: Zella Engelya Otiva
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • COVER Makalah
    COVER Makalah
    Document1 pagină
    COVER Makalah
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Document44 pagini
    Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Kelmpk
    Kelmpk
    Document2 pagini
    Kelmpk
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pagini
    Kata Pengantar
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pagini
    Kata Pengantar
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • DAFTAR PUSTAKa
    DAFTAR PUSTAKa
    Document1 pagină
    DAFTAR PUSTAKa
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Daftar Pustak1
    Daftar Pustak1
    Document1 pagină
    Daftar Pustak1
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • COVER Makalah
    COVER Makalah
    Document1 pagină
    COVER Makalah
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Tugas Asneo
    Tugas Asneo
    Document17 pagini
    Tugas Asneo
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Document44 pagini
    Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • PP Kel
    PP Kel
    Document16 pagini
    PP Kel
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Tugas
    Tugas
    Document23 pagini
    Tugas
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări
  • Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Document44 pagini
    Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An
    Zella Angelya Otiva
    Încă nu există evaluări