Sunteți pe pagina 1din 22

A.

Pengkajian kasus
I. Data demografi
a. Biodata
1) Nama : Ny. J
2) Usia : 53 tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : sekuwung 2/1 kedung banteng sukorepo
5) Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
6) Status perkawinan : menikah
7) Agama : Islam
8) pekerjaan : swasta
9) Diagnose medis : Diabetes Melitus
10) Tanggal masuk RS : 09 November 2018
11) Tanggal pengkajian : 13 November 2018
12) No RM : 366680
b. Penanggung jawab
Nama : Tn.S
Usia : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : buruh
Hubungan dengan pasien : suami
II. Keluhan utama
Pasien mengatakan badan lemes dan muka pucat, nyeri pada luka gangreng
III. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien memiliki masalah kesehatan tentang insulin atau diabetes melitus.
b. Riwayat kesehatan lalu
Pasien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit tepatnya sebulan yang
lalu, pasien mengatakan sudah lupa kapan di diagnosa DM
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat kesehatan apapun
Keterangan

: laki-laki

:perempuan

: pasien

: meninggal

: meninggal

: garis penghubung

IV. Riwayat psikososial


Pasien seblum sakit memiliki hubungan baik dengan orang lain, dan ketika di
rawat di rumah sakit pasien bisa menerima semua tindakan yang diberikan,
dan bisa saling berkomunikasi antara perawat dan pasien.
Pasien mengatakan setelah memiliki sakit pada kaki pasien sangat terganggu
krena tidak bisa beraktifitas seperti sebelumnya dan bisa bekerja dengan
maksimal.
V. Riwayat spiritual
Pasien mengatakan selalu menjalankan sholat dan kegiatan keagamaan lainya
sebelum memiliki sakit DM. Setelah di rawt di rumah sakit pasien mengatakan
jarang menjalankan sholat, pasien ketika di rumah sakit menjalankan ibadah
dengan cara berbaring di tempat tidur.
Keluarga masih memberikan dukungan dan motivasi demi kesembuhan pada
pasien.
VI. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum pasien
Badan lemah, kesadaran composmentis, komunikasi masih nyambung, dan
suara pelan
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 150/80 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Respirtori: 20 x/menit
Suhu: 37,7 0C
c. Pernafasan
Pasien memiliki lubang hidung yang simetris, bentuk dada simetris tidak
ada tarikan dindding dada suara paru normal, tidak ada suara nafas
tambahan
d. Kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, HB: 7,1, wajah tampak pucat dan ukuran jantung
normal
e. Sistem pencernaan
Bibir pasien tampak anemis dan kering, mulut kotor dan lidah tampak
putih, nafsu makan pasien menurun, peristaltik pasien 10 x/menit
f. Indra
Mata simetris, hidung pasien tampak kotor, telinga pasien simetris dan
masih bisa mendengar dengan baik, pasien sering meludah sekret.
g. Sistem saraf
Pasien memiliki luka pada ekstremitas sebelah kanan karena gangreng,
kegitan sehari-hari pasien terganggu karena sakit tersebut, pasien juga
tidak terlalu banyak bicara dan kadang bersuara pelan dan sering memakai
bahasa non-verbal, kesadaran pasien GCS: E4M5V6
h. Sistem muskuluskeletal
Bentuk kepala pasien oval, warna rambut bercampur antara putih dan
hitam, pasien bisa menggerakkan anggota gerak walaupun hanya sedikit,
ketika kaki kanan yang diangkat pasien tampak takut.
i. Sistem integumen
Kulit kepala lembab, dan kotor, kulit pasien tampak keriput dan berwarna
sawo matang, kuku hitam dan agak panjang
j. Sistem endokrin
Pasien memiliki penyakit dm dengan gangreng sudah 5 bulan yang lalu,
k. Sistem perkemihan
Pasien terpasang selang kateter, intake dan output seimbang
l. Sistem reproduksi
Payudara simetris, labiya dan minora agak kotor
m. Sistem imun
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan makanan, pasien
diberikan transfusi 3 kantong.
VII. Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Pasien mengatakan tidak nafsu makan, menu makanan diberi dari rumah
sakit jadi gizi akan tercukupi yang diberikan ahli gizi, pasien makan hanya
3-5 sendok, pasien dianjurkan makan putih telur untuk mempercepat
pemulihan luka, pasien jika mau makan membaca basmallah dan berdo’a
b. Cairan
Pasien minum biasanya hanya 1-2 gelas perhari, dan di bantu dengan
cairan infus RL, untuk memenuhi kebutuhan cairan.
c. Eliminasi
Pasien BAK terpantau dari kateter sekitar 1000 cc per hari, untuk BAB,
keluarga pasien mengatakan belum BAB
d. Istirahat tidur
Pasien tidur selama 8 jam, katika siang hari pasien juga sering tidur tetapi
sebentar-sebentar bangun karena rasa tidak nyaman pada kaki yang luka
e. Olahraga
Pasien mengatakan setelah terkena penyakit DM (ganggreng) sudah tidak
pernah melakukan olahraga
f. Rokok/alkohol
Pasien tidak merokok dan minum-minuman berakohol, pasien minum obat
rutin, ketika ditanya obatnya pasien tidak tahu
g. Personal hygine
Personal hygine pasien biasanya hanya dilap pada sore hari dan ketika
panas, rambut kotor karena tidak pernah di keramas ketika di rumah sakit,
begitu juga sikat gigi, kuku pasien ada yang panjan, hitam dan pendek
h. Aktivitas/mobilitas fisik
Pasien ketika di rumah hanya duduk di kursi dan berbaring di kasur karena
keadaan kaki yang tidak bisa beraktivitas seperti biasanya, kadang juga
badan lemes, jadi kegiatan untuk di rumah dibantu keluarga.
i. rekreasi
Pasien mengatakan setiap hari memiliki waktu luang ketika sudah sakit,
pasien mengatakan jarang jalanjalan dengan keluarga
VIII. TEST DIAGNOSTIK
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik
HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi lengkap
Hemoglobin 7,1 12,5 – 10
Leukosit 18,4 4-11
Trombosit 541 150-450
Hematokrit 21 35,0-45,0
Eritrosit 2,5 4,2 – 5,4

Hitung Jenis
Eosinofil 4 1-3
Basofil 4 0-1
Neutrofil 71 50-70
Limfosit 15 20-40
Monosit 6 2-8

Kimia Klinik
Ureum 51 15-39
BUN 24 7-21
Kreatinin 0,92 0,70-1.20

Gol Darah A
IX. TERAPI SAAT INI
Terapi Farmakologi
1. Santagesik
Obat Anti Inflamasi Non Steroid
Komposisi : Metamizole Na
Indikasi : Nyeri akut/ kronik berat seperti sakit kepala, sakit gigi, tumor,
nyeri pasca operasi dan nyeri pasca cidera, nyeri berat yang berhubungan
dengan spasme otot polos (akut/kronik) misalnya spasme otot
Dosis : Injeksi 2-5 Ml melalui IM / IV sebagai dosis tunggal
Perhatian : Insidens agranulositosis yang dipicu oleh metamizole dengan
suatu penyebab imunoalergi yang berlangsung selama sekurang-kurangnya
1 minggu
Efek samping : Reaksi anafilaksis / anafilaktoid, dyspnea, urtikaria,
angioedema berat / bronkospasme, aritmia kordis, hipotensi, dan syok
sirkulasi.
Bentuk sediaan : Santagesik injeksi 2 mL, santagesik syrup 2 mL,
santagesik tablet 500 mg
2. Novorapid
Komposis : Insulin aspart
Indikasi : Pengobatan DM
Dosis : 0,5 – 1 U/Kg BB/hari
Pemberian: Diberikan sesaat sebelum atau segera sesudah makan
Kontraindikasi: hipoglikemia
Perhatian : Penyakit / obat yang dapat memperlambat absorpsi makanan
dan atau meningkatkan kebutuhan insulin. Pengurangan jadwal makan /
latihan fisik yang berat dan tak direncanakan. Mengandung metacresol
yang dapat menyebabkan alergi.
Efek samping : Hipoglikemi
Bentuk sediaan : Novorapid FlexPen 3 mL 100 U/mL
Novorapid powd for 10 mL Injeksi 100 IU/Ml
3. Ranitidin
Obat yang dapat digunakan untuk menangani gejala / penyakit yang
berkaitan dengan produksi asam di dalam lambung.
Komposisi : Ranitidin HCL
Indikasi : Pengobatan untuk pasien yang tidak dapat diterapi secara oral
untuk tukak lambung, duodenum, tukak pasca operasi, refluks esophagitis,
keadaan hipersekresi patologis
Dosis : IM 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6-8 jam
IV bolusintermiten 50 mg (2mL) tiap 6-8 jam. Diencerkan dalam
NaCl 0,9%

Pemberian obat : Diberikan sebelum / sesudah makan


Perhatian : Laktasi, gagal ginjal, hindari tukak lambung dan dyspepsia
sebelum terapi

Efek samping : sakit kepala, malaise, pusing, mual, muntah, nyeri perut,
ruam kulit, diare, insomnia, takikardi, bradikardi, arthralgia,
myalgia, vertigo, mengantuk, konstipasi, hipersensitifitas, anemia
aplastik

Kemasan : 1 ampul

4. Ondansentron
Obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah
Indikasi : mual dan muntah, pencegahan mual dan muntah pasca operasi.
Peringatan : Hipersensitivitas, kehamilan, menyusui, gangguan hati sedang
dan berat ( maksimal 8mg/hari)
Interaksi : Fenitoin kabomazepin dan nifampisin
Kontraindikasi : hipersensitivitas
Efek samping : sakit kepala, sensasi hangat, kejang, aritmia, konstipasi,
pusing.
Dosis: Dosis umum pemakaian ondansentron 8-32 mg/hari. Jangan
menambah atau mengurangi dosis yang sudah dianjurkan oleh dokter.
5. Sanmol
Komposisi : Paracetamol 10 mg/Nl
Indikasi : Terapi jangka pendek untuk nyeri sedang, sesudah operasi,
demam. Jika rute pemberian secara IV secara klinis sebanding dengan
besarnya kebutuhan untuk mengobati nyeri atau hipertermia dan atau
kondisi dimana rute pemberian lain tidak mungkin dilakukan
Dosis :
- Dewasa dan remaja dengan BB > 50 kg : 100 mL secara infus IV
selama 15 menit
- < 50 kg dan anak-anak dengan BB > 33 kg : 1,5 mL/kgBB 4x sehari.
Dosis harian maksimal 60mg/kgBB/3g

Kontraindikasi : Hipersensitifitas, insufisiensi, gagal hati atau penyakit hati


aktif

Efek samping : pusing, sakit kepala, mual, muntah, hipersensitivitas,


hipotensi

6. Infus NaCl
7. Transfusi Darah
ASUHAN KEPERAWATAN

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Pasien mengeluh nyeri Agen cidera biologis Nyeri Akut
pada luka di bagian kaki
kanan
P : Nyeri bila untuk gerak
Q : Nyeri sedang
R : Kaki kanan
S : Skala 4
T : Hilang timbul

DO :
- Tampak adanya luka
gangrene
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Pasien tampak
melindungi bagian luka
- Pasien tampak menahan
nyeri

DS : Pasien mengatakan Kerusakan integritas jaringan


nyeri dan panas pada luka
dibagian kaki kanan
DO :
- Tampak luka gangrene
- Terdapat jaringan
nekrotik
- Ada sedikit pus
- Bentuk luka bervariasi
besar dan kecil ukuran
paling besar
- Jari-jari sudah hilang,
terlihat tulang ibu jari.
DS : Pasien mengatakan Anemia Keletihan
badan lemas, bingung, pusing
DO :
KU sedang
Kesadaran composmentis
Konjungtiva anemis
Pasien tampak lemah dan
pucat
ADL dibantu keluarga
Hb : 7,1
DS : Penyakit Hipertermi
- Keluarga pasien
mengatakan badannya
panas,
- Pasien mengatakan mual
dan pusing
DO :
- Akral Hangat
- Suhu 38,50C
- Pasien tampak pucat dan
lemah
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Hari Shift Pemberi Assesment Evaluasi
Tanggal Asuhan
Jam
Selasa, 13- Pagi Nanang Jam 10:00 WIB Jam 11:00 WIB
11-2018 Niken Manajemen Nyeri S : Pasien mengatakan
07:00WIB - Mengobservasi adanya nyeri di bagian kaki kanan
pentunjuk non verbal P: luka gangrene
- Melakukan pengkajian Q : senut-senut
nyeri R : Kaki kanan
- Injeksi santagesik S : Skala 3
T : Hilang timbul

O:
- Pasien tampak
menahan nyeri
- Pasien tampak lemas
TD : 140/80 mmhg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 38,50C

A : Nyeri akut belum


teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor TTV

Ponorogo, 13-11-2018

(Niken)
Manajemen energy
Jam 10:00 WIB
- Memonitor intake / Jam 11: 00 WIB
asupan nutrisi S:
- Mengkaji status fisiologi - Keluarga mengatakan
pasien yang menyebabkan nafsu makan pasien
kelelahan berkurang, tidak mau
- Injeksi Ranitidin makan
- Injeksi Ondansentron - Pasien mengatakan
mual
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Hb 7,1
A : Keletihan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
Transfusi darah

Ponorogo, 13-11-2018

(Nanang)

Perawatan Demam
13:00 WIB Jam 14:00 WIB
- Memantau Suhu S: keluarga mengatakan
- Mendorong pasien badan pasien masih panas
untuk konsumsi air O:
yang banyak - Akral teraba hangat
- Mengajarkan keluarga - Suhu 38,40C
terapi non farmakologi - Pasien sudah
(kompres) dikompres keluarga
- Pasien tampak
pucat
- Terpasang infus
NaCl 0,9%
A: Hipertermia belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
monitor suhu.

Ponorogo, 13-11-2018

( Niken )

Jam Siang Rian Manajemen Nyeri Jam 16:00 WIB


14:00WIB Jam 15:00 WIB S : Pasien mengatakan
- Mengobservasi adanya nyeri di bagian kaki kanan
petunjuk nonverbal. P: luka gangrene
- Melakukan pengkajian Q : senut-senut
nyeri R : Kaki kanan
- Injeksi santagesik S : Skala 3
T : Hilang timbul

O:
- Pasien tampak
menahan nyeri
- Pasien tampak lemas
A : Nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor TTV

Ponorogo, 13-11-2018

(Rian )

Manajemen energy Jam 18: 00 WIB


Jam 17:00 WIB S:
- Memonitor intake / - Keluarga mengatakan
asupan nutrisi nafsu makan pasien
- Mengkaji status fisiologi berkurang, tidak mau
pasien yang menyebabkan makan
kelelahan - Pasien mengatakan
masih merasa mual
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Hb 7,1
A : Keletihan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
Transfusi darah

Ponorogo, 13-11-2018

(Rian)

Perawatan Demam
19:00 WIB 20:00 WIB
- Memantau Suhu S: keluarga mengatakan
- Mengajarkan keluarga badan pasien masih panas
terapi non farmakologi O:
(kompres) - Akral teraba hangat
- Suhu 38,50C
- Pasien sudah
dikompres keluarga
- Pasien tampak
pucat
- Terpasang infus
NaCl 0,9%
A: Hipertermia belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
monitor suhu.

Ponorogo, 13-11-2018

( Rian )

21:00WIB Malam Vita Manajemen Nyeri Jam 23:00 WIB


Jam 22:00 WIB S : Pasien mengatakan
- Mengobservasi adanya nyeri di bagian kaki kanan
petunjuk nonverbal. P: luka gangrene
- Melakukan pengkajian Q : senut-senut
nyeri R : Kaki kanan
- Mengajarkan teknik S : Skala 3
relaksasi nafas dalam T : Hilang timbul

Jam 05:00 WIB O:


Melakukan TTV - Pasien tampak
menahan nyeri
- Pasien tampak lemas
A : Nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor TTV

Ponorogo, 13-11-2018

( Vita )
Manajemen energy Jam 01:00 WIB
Jam 22:00 WIB S:
- Memonitor intake / - Keluarga mengatakan
asupan nutrisi nafsu makan pasien
Jam 22:10 WIB berkurang, tidak mau
Injeksi Ondansentron makan
- Pasien mengatakan
Jam 22:55 WIB masih merasa mual
Melakukan transfuse darah O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Hb 7,1
- Terpasang darah
tranfusi
A : Keletihan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

Ponorogo, 13-11-2018

(Vita)

Perawatan Demam
22:00 WIB 23:00 WIB
- Memantau Suhu S: keluarga mengatakan
- Mengajarkan keluarga badan pasien masih panas
terapi non farmakologi O:
(kompres) - Akral teraba hangat
- Pemberian sanmol - Suhu 38,10C
infus - Pasien sudah
dikompres keluarga
- Pasien tampak
pucat
- Terpasang sanmol
infus
A: Hipertermia belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
monitor suhu.

Ponorogo, 13-11-2018

( Vita )
Rabu, Pagi Nanang Manajemen Nyeri Jam 11:00 WIB
14-11-2018 Rian Jam 10:00 WIB S : Pasien mengatakan
07:00 WIB - Mengobservasi adanya nyeri di bagian kaki kanan
petunjuk nonverbal. P: luka gangrene
- Melakukan pengkajian Q : senut-senut
nyeri R : Kaki kanan
- Injeksi santagesik S : Skala 3
T : Hilang timbul

O:
- Pasien tampak
menahan nyeri
- Pasien tampak lemas
A : Nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Ponorogo, 14-11-2018

(Rian )

Perawatan Luka Jam 11:00 WIB


Jam 10:00 S : Pasien mengatakan
- Membersihkan nyeri di bagian kaki kanan
dressing dan plester ketika sedang dilakukan
perekat perawatan luka
- Memantau P: luka gangrene
karakteristik luka Q : senut-senut
- Memeriksa luka setiap R : Kaki kanan
kali perubahan balutan S : Skala 3
- Mengukur luas luka T : Hilang timbul
- Mempertahankan
tekhnik balutan steril O:
ketika melakukan - Ada luka gangrene
perawatan luka - Luka sudah merah,
ada sedikit
nekrosis, ada
sedikit pus.
- Bentuk luka
;bervariasi ada
yang besar dan
kecil
- Ukuran luka paling
besar 7cm
- Jari-jari kaki kanan
sudah hilang
- Terlihat tulang ibu
jari
A: Kerusakan integritas
jaringan belum teratasi
P Lanjutkan intervensi

Ponorogo, 14-11-2018

(Nanang):

Manajemen energy Jam 18: 00 WIB


Jam 10:00 WIB S:
- Memonitor intake / - Keluarga mengatakan
asupan nutrisi nafsu makan pasien
- Injeksi ranitidine berkurang, masih
- Injeksi ondansentron tidak mau makan
- Pasien mengatakan
masih merasa mual
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Mual (+) muntah (-)
- Terpasang infus NaCl
0,9%
A : Keletihan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

Ponorogo, 14-11-2018

(Rian)

Perawatan Demam 14:00 WIB


13:00 WIB S: keluarga mengatakan
- Memantau Suhu badan pasien masih panas
- Menganjurkan O:
keluarga terapi non - Akral teraba hangat
farmakologi (kompres) - Suhu 380C
secara kontinyu - Pasien sudah
dikompres keluarga
- Pasien tampak
pucat
- Terpasang infus
NaCl 0,9%
A: Hipertermia belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
monitor suhu.

Ponorogo, 14-11-2018

( Nanang )

14:00 WIB Siang Vita Manajemen Nyeri Jam 16:00 WIB


Jam 15:00 WIB S : Pasien mengatakan
- Mengobservasi adanya nyeri di bagian kaki kanan
petunjuk nonverbal. sudah sedikit berkurang
- Melakukan pengkajian P: luka gangrene
nyeri Q : senut-senut
- Injeksi santagesik R : Kaki kanan
S : Skala 2
T : Hilang timbul

O:
- Pasien tampak
menahan nyeri
- Pasien tampak lemas
A : Nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Ponorogo, 14-11-2018

(Vita )

Manajemen energy Jam 18: 00 WIB


Jam 15:00 WIB S:
- Injeksi Ranitidin - Keluarga mengatakan
- Injeksi Ondansentron nafsu makan pasien
Jam 17:00 WIB berkurang, tidak mau
- Memonitor intake / makan
asupan nutrisi - Pasien mengatakan
- Mengkaji status fisiologi masih merasa mual
pasien yang menyebabkan O :
kelelahan - Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
A : Keletihan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
Transfusi darah

Ponorogo, 14-11-2018

(Vita)

Perawatan Demam
17:00 WIB 20:00 WIB
- Memantau Suhu S:
- Pemberian sanmol - keluarga
infus mengatakan badan
pasien panas
- Keluarga
mengatakan
kesadaran pasien
menurun, diajak
berbicara tidak ada
respon.

O:
- Akral teraba hangat
- Suhu 38,40C
- Pasien sudah
dikompres keluarga
- Pasien tampak
pucat
- Pasien tampak
sesak dan tersengal-
sengal
- Terpasang sanmol
infus
- Terapasang O2
nasal kanul
- RR : 28x/menit
A: Hipertermia belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi,
monitor suhu.

Ponorogo, 14-11-2018

( Vita )

21:00 WIB Malam Niken Manajemen Nyeri Jam 23:00 WIB


Jam 22:00 WIB S : Pasien tidak ada respon
- Mengobservasi adanya
petunjuk nonverbal. O:
- Melakukan TTV - Kesadaran menurun
- Tidak ada respon
- Mata melirik
kekanan terus
menerus
TD: 80/60 mmhg
N : 65x/menit
S: 38,50C
SpO2 70%
A : Nyeri akut belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Memonitor TTV

Ponorogo, 14-11-2018

( Niken )

Manajemen energy
Jam 22:00 WIB Jam 23:00 WIB
- Memonitor intake / S: Keluarga mengatakan
asupan nutrisi kesadaran pasien menurun,
Jam 22:00 WIB diajak berbicara tidak ada
Injeksi Ondansentron respon.

O:
- Pasien tampak
pucat dan lemas
- Kesadaran menurun
- Tidak ada respon
- Mata melirik
kekanan terus
menerus
TD: 80/60 mmhg
N : 65x/menit
S: 38,50C
SpO2 70%
A : Keletihan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

Ponorogo, 14-11-2018

(Niken)

Perawatan Demam 02:45 WIB Pasien kejang


22:00 WIB 03:00 WIB Pasien IWR
Pemberian sanmol infus
Memantau suhu Ponorogo, 14-11-2018

02:45 WIB
- Memantau Suhu
( Niken )
03:00 WIB IWR
Perawatan Jenazah
- Melepas semua alat
yang terpasang pada
pasien
- Menali pada bagian
kepala, tangan dan kaki
- Menutup muka jenazah
menggunakan kasa
- Menutup seluruh badan
jenazah dengan
menggunakan kain
- Mendoakan jenazah
bersama keluarga dan
petugas binarohani.
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.J
DENGAN NYERI AKUT
DI RUANG SITI FADHILA
RSU ‘AISYIYAH
PONOROGO

KEPERAWATAN DEWASA

Disusun oleh:

Nanang azhari 1810206066


Niken hartiningtyas 1810206090
Nurvitasari inayati 1810206093
Rian iswardana 1810206069

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

S-ar putea să vă placă și