Sunteți pe pagina 1din 4

IDENTIFIKASI RESIKO PASIEN

JATUH DIRAWAT INAP DAN PONED

No. Dokumen : SOP/UKP /R.Inap /

Tanggal Terbit : 10 / 7 / 2018

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Revisi :

Mulai Berlaku : 10 / 7 / 2018

Halaman :1/4

UPT
dr. Eko Cahyo Puspeno
Puskesmas NIP. 19770219 200604 1 010
Mlonggo

 Risiko jatuh adalah pasien yang beresiko untuk jatuh


1.Pengertian yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan
faktor fisiologis yang dapat berakibat cedera .

 Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami


jatuh dengan atau tanpa disaksikan orang lain , tidak
disengaja / tidak direncanakan , dengan arah jatuh ke
lantai , dengan atau tanpa mencederai dirinya.

 Identifikasi pasien resiko jatuh adalah suatu langkah atau


cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan
pasien tersebut mempunyai resiko jatuh atau kemungkinan
yang besar atau tidak untuk terjadinya jatuh sehingga dapat
diambil tindakan pencegahan

Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah penanganan


2.Tujuan
resiko pasien jatuh.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Mlonggo Nomor……Tahun
3.Kebijakan
2018 Tentang Penangan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Potebsial Cidera, Kejadian Nyaris Cidera dan Kejadian Tidak
Diharapkan Puskesmas Mlonggo
 Humpty-Dumpty-Journal-of-Pediatric-Specialists
4.Referensi
 Panduan nasional keselamatan pasien 2008Fall TIPS
Toolkit_MFS Training Module

1. Persiapan Alat dan Bahan :


5.Prosedur /
Langkah - a. ATK ( Alat Tulis Kantor )
langkah
b. Rekam Kegiatan

2. Petugas yang melaksanakan :

 Perawat atau Bidan

3.Langkah – langkah :

a. Lakukan identifikasi resiko pasien jatuh sesuai dengan form

1
pemantauan pasien jatuh.

 Form pengkajian resiko jatuh dewasa (Skala Morse).

 Form pengkajian resiko jatuh anak – anak (Humpty


Dumpty)

b. Jumlahkan total skor yang didapat dan kategorikan sesuai


dengan jumlah skor yang didapat

c. Intervensi resiko tinggi jatuh

 Menganjurkan pasien untuk meminta bantuan bila


membutuhkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.

 Memastikan tempat tidur dalam posisi terkunci.

 Menutup pagar tempat tidur.

 Memastikan panjang celana / sarung diatas tumit.

 Menganjurkan pasien pada posisi postural hypotension.

 Meletakkan bel panggilan ditempat yang mudah diraih (bila


ada)

 Meletakkan tanda kewaspadaan jatuh pada tempat tidur

 Menyarankan penunggu selalu berada disekitar pasien.

 Bantu pasien untuk berpindah / ambulasi.

 Beri penjelasan kepada pasien / orang tua tentang


kewaspadaan /pencegahan pasien jatuh.

 Bantu pasien saat ambulasi.

 Tempatkan pasien pada tempat tidur yang tepat.

 Pertimbangkan menempatkan pasien yang lebih dekat


dengan nurse station.

 Evaluasi sewaktu pemberian obat.

 Pindahkan setiap peralatan yang tidak digunakan

c. Intervensi resiko jatuh rendah

 Orientasi terhadap ruangan

 Posisi tempat tidur terkunci

 Pasang pagar / penyangga tempat tidur.

 Observasi kebutuhan eliminasi, beri bantuan sesuai


kebutuhan.

 Lingkungan bebas dari peralatan yang tidak digunakan.

2
 Beri penerangan yang adekuat.

 Beri penjelasan orangtua tentang pencegahan jatuh.

d. Observasi secara teratur dan dokumentasikan hasil pengkajian.

6.Bagan Alir

7.Hal-hal 1. Umur Pasien


yang perlu
diperhatik 2. Terpasang gelang atau identitas resiko jatuh bagi pasien yang
an beresiko jatuh

3. Penilaian resiko jatuh biasa di gunakan pada :

a. Pasien yang akan di rawat inap.

b. Pasien yang akan di pindahkan dari satu unit ke unit yang


lain.

c. Pasien yang di rawat inap lebih dari 2 minggu.

d. Pasien dengan riwayat jatuh sebelumnya.

e. Pasien yang kondisinya berubah menjadi lebih buruk.

3
8.Unit 1. UGD
Terkait
2.Rawat Inap

3. Poned
9.Dokumen
Rekam Medis pasien
terkait

10.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis diberlakukan
perubahan
1 Komponen 7 komponen menjadi 10 Juli 2018
SOP 10 komponen
2.
KOP SOP Sesuai Tata Naskah
3.
Istilah SPO menjadi SOP

S-ar putea să vă placă și