Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
: PED/UKP/002
No. Dokumen
No. Revisi :0
PED
Tanggal Revisi :0
Halaman : 1 / 13
UPT
dr. Eko Cahyo Puspeno
Puskesmas NIP. 19770219 200604 1 010
Mlonggo
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Pelayanan rawat jalan adalah suatu bagian pelayanan di
Puskesmas yang memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan serta
pemulihan terhadap penderita dimana dalam pelayanannya terkait
dengan kegiatan penunjang lain seperti laboratorium, unit terkait dan
farmasian.
Upaya kesehatan di puskesmas merupakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh terpadu yang meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan Klinis di Puskesmas terdiri atas :
1. Pelayanan klinis dalam gedung
2. Pelayanan klinis luar gedung
Pelayanan klinis di dalam gedung bersifat individual dapat berupa
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan
pelayanan klinis di luar gedung umumnya pelayanan pemeriksaan pada
kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif yang
dapat diwujudkan dengan kerjasama seluruh unit pelayanan dalam
lingkup wilayah kerja Puskesmas.
1
B. TUJUAN PEDOMAN
Umum :
Pedoman kerja bagi tenaga medis dan paramedis dalam melakukan
pelayanan klinis di Ruang Pemeriksaan Umum dan tercapainya pelayanan
Balai Pengobatan Umum puskesmas yang berkualitas dan
memuaskan pelanggan.
Khusus :
1. Tercapainya pengkajian awal yang baik dan cermat
2. Tercapainya pemeriksaan fisik yang tepat dan akurat
3. Tercapainya penegakan diagnosis yang tepat dan akurat
4. Tercapainya pengobatan yang rasional dan adekuat
5. Tercapainya pemberian edukasi perorangan yang baik
6. Tercapainya rujukan yang tepat dan berkualitas
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan Umum yaitu Pasien
Pemeriksaan Umum di UPT Puskesmas Mlonggo
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional pelayanan klinis berdasarkan kerangka acuan dan
standar pelayanan operasional (SOP).
Balai Pengobatan Umum adalah sarana pelayanan kesehatan di
Puskesmas da jaringannya (puskesmas pembantu) yang melaksanakan
pengkajian, pemeriksaan, penegakan diagnosis, pengobatan, pemberian
edukasi perorangan dan rehabiltasi terbatas pada pasien umum
berdasarkan pada standar kompetensi dokter layanan primer dan
asuhan keperawatan serta asuhan gizi pada pasien rawat jalan. Selain itu
juga melakukan proses rujukan ke fasilitas layanan kesehatan tingkat
lanjut apabila berdasarkan kajian puskesmas tidak akan mampu
melakukan pengobatan.
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan di Ruang
Pemeriksaan Umum adalah :
- Dokter Umum : 4 Orang
- Perawat : 6 Orang
Pelaksanaan pelayanan yang dilakukan oleh selain dokter umum
dilakukan dengan memberikan delegasi wewenang atau mandat kepada
perawat dengan ditetapkan Surat Keputusan Pendelegasian Wewenang.
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan pelaksanaan pelayanan di Ruang Pemeriksaan Umum
adalah setiap hari kerja, yakni Senin hingga Sabtu, dengan rincian jam
buka sebagai berikut :
-Hari Senin s/d Kamis : jam 8.00 – 13.00 WIB
-Hari Jum’at : jam 8.00 – 10.30 WIB
-Hari Sabtu : jam 8.00 –10.30 WIB
3
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
RUANG PEMERIKSAAN
UMUM
RUANG KIA
RUANG
FISIOTERAPI
RUANG RUANG
PENDAFTARAN PEMERIKSAAN
GIGI
B. STANDAR FASILITAS
1. Anuskop 3 biji
2. Baki logam tempat alat steril bertutup 2 biji
3. Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan refraksi 1 biji
4. Buku Ishihara Tes 1buah
5. Corong telinga/ Speculum telinga ukuran 1 set
kecil, sedang
besar,
6. Emesis basin /Nierbeken besar 1 biji
7. Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1set
8. Hand le kaca laring 1biji
9. Handle kaca nasopharing 1biji
10. Kaea laring ukuran 2,4,5,6 1biji
11 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1biji
.
12 Kaca pembesar untuk diagnostic 1biji
.
4
13 Lampu Adaptor AC / DC 1biji
14. Lampu senter untuk periksa / pen light 1 biji
15. Lensa uji-coba untuk pemeriksaan 1 biji
16. Lensa Pembesar 1 biji
17. Meatline 1 biji
18. Ophtalmoscope 1 biji
19. Otoscope 1 set
20. Palu Reflek 1biji
21. Pelilit Kapas 1biji
22. Skinfold calliper 1biji
23. Snellen Card 1biji
24. Spekulum Vagina 3 biji
25. Spekulum Hidung dewasa 1 biji
26. Spygmomanometer untuk dewasa 4 biji
27. Stetoscope untuk dewasa 4 biji
28. Sudip lidah logam / spatula panjang 12 cm 4 biji
29. Sudip lidah logam / spatula panjang 16,5 cm 4 biji
30. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 1 set
31. Termometer untuk dewasa 1 biji
32. Timbangan dewasa 1 biji
33. Tonometer Schiotz 1 biji
5
III. Perlengkapan
1. Wastafel : 1 buah
2. Tempat sampah tertutup : 2 buah
IV. Meubel:
1. Kursi kerja : 5 Buah
2. Kursi pasien : 5 buah
3. Lemari arsip : 1 buah
4. Meja kerja : 4 buah
5. Bed Periksa : 1 buah
6. Almari Tempat Peralatan : 1 Buah
6
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan Pelayan Klinis menitiberatkan pada kegiatan yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif tanpa mengesampingkan kegiatan
promotif dan preventif.
B. METODE
Kegiatan Pelayanan Klinis dijalankan dengan Metode :
- Wawancara dengan menanyakan Keluhan utama pasien, kemudian
menggali Keluhan tambahan serta riwayat penyakit dahulu Riwayat
penyakit dalam keluarga serta pengobatan yang telah didapat.
- Pemeriksaan Langsung untuk mengukur tinggi badan, berat
badan, suhu, tekanan darah dan nadi.
- Pemeriksaan fisik dengan metode Inspeksi, Palpasi, Perkusi
dan Auskultasi dan pemeriksaan lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien
- Pemberian Edukasi dengan metode ceramah dan tanya jawab.
C. LANGKAH KEGIATAN
7
melalui sistem penginputan di P-Care, sedangkan pasien umum
dengan rujukan umum.
- Pasien kemudian dicatat dalam register kunjungan pasien.
- Penginputan peserta juga dilakukan dengan sistem komputerisasi
melalui aplikasi SIK ( Sistem Informasi
Kesehatan ) dan P – Care bagi pengguna BPJS
8
BAB V
LOGISTIK
B. ALAT KESEHATAN
Perencanaan Kebutuhan Alat Kesehatan dilakukan tiap akhir tahun
untuk persiapan tahun depannya. Untuk peralatan yang mengalami
kerusakan akan ditangani sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan
9
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman termasuk assesment resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk
menimbulkan resiko.
B. TUJUAN
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini
mempunya tujuan agar terciptanya budaya keselamatan pasien di
wilayah kerja UPT Puskesmas Mlonggo.
10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
11
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
12
BAB IX
PENUTUP
13
14