Sunteți pe pagina 1din 6

J. Akad. Kim.

6(2): 113-118, May 2017


ISSN 2302-6030 (p), 2477-5185 (e)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN


MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA
MATERI REDOKS DI KELAS X SMA NEGERI 5 PALU

Effect of Guided Inquiry Learning Model with Mind Map Toward Learning
Achievement and Motivation of Students on Reduction-Oxidation in the Class X
at SMA 5 Palu

*Regina S. Lumentut, Irwan Said dan Kasmudin Mustapa


Pendidikan Kimia/FKIP - University of Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 10 March 2017, Revised 12 April 2017, Accepted 11 May 2017

Abstract
This study aimed to investigate the effect of guided inquiry learning model with mind map toward
learning achievement and motivation of students on Reduction-Oxidation in the Class X at SMA 5
Palu. This study was a quasi-experimental design with a non-randomized pretest-posttest control group
design. This study was carried out by holding two groups of Class X Sciences 1 as the experimental
group (n = 31) and Class X Sciences2 as the control group (n = 32). Testing of learning achievement
data of students used t-test statistical analysis of two parties with the prerequisite tests: normality and
homogeneity tests of written test given after learning (posttest). Results of the data analysis showed the
average value ( ) of the experimental class was 56.48 with a standard deviation of 11.07, and ( ) of
the control class was 46.25 with a standard deviation of 11.98. Based on the hypothesis test results
with t-test statistical of two parties obtained -ttable ≤ tcountt≥ + ttable (tcount = 2.43 and ttable= 1.67) with
a significance level of α = 0.05 and degrees of freedom of 61, then H0 is rejected and Ha is accepted.
Results of the data analysis of students motivation by using descriptive statistical analysis from the
questionnaire of students motivation showed that the experimental class was currently on attitudes agree
with the positive category of 82.58%, and the control class was on attitudes agree with the positive
category of 83.78%.It can be concluded that there was an effect of guided inquiry learning model with
mind map toward learning achievement of students, but it had no effect on the motivation of students
in the Class X at SMA 5 Palu on Reduction-Oxidation
Keywords: Guided Inquiry, Mind Map, Learning Achievement, Motivation, Reduction-Oxidation

Pendahuluan
Pendidikan berperan penting dalam belajar melakukan (learning to do), belajar hidup
kehidupan manusia, seiring berkembangnya dalam kebersamaan (learning to live together),
teknologi dan zaman, pendidikan pun dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be)
mengalami perkembangan (Wulandari, dkk., (Mulyasa, 2014).
2013). Perkembangan zaman yang semakin Diterapkannya kurikulum 2013 bertujuan
modern terutama pada era globalisasi seperti untuk menghasilkan insan Indonesia yang
saat ini menuntut berbagai perubahan yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
mendasar dalam berbagai bidang termasuk melalui penguatan sikap, pengetahuan,
bidang pendidikan. Pelaksanaan perubahan dan keterampilan. Desain pembelajaran
pendidikan tersebut, sejak tahun 1998 dari penerapan kurikulum 2013 harus
UNESCO mengemukakan empat pilar belajar menciptakan pola pembelajaran yang interaktif
yaitu belajar mengetahui (learning to know), dan mengubah sistem pembelajaran yang
terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring.
*Korespondensi: Pendekatan pembelajaran yang disarankan dan
Regina S. Lumentut menjadi karakter dari kurikulum 2013 yaitu
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
email: reginalumentut03@gmail.com prosedur penerapannya memiliki tahapan yaitu
© 2017 - Universitas Tadulako menanya, mencoba, mengasosiasi, kemudian
113
Volume 6, No. 2, 2017: 1113-118 Jurnal Akademika Kimia

mengomunikasikan yang diharapkan dapat mapping didalamnya siswa dikuatkan pada


menghasilkan peserta didik yang mumpuni cara menghadapi persoalan dengan langkah
baik di bidang sikap, pengetahuan, dan penyelesaian yang sistematis yaitu memahami
keterampilan (Putri, dkk., 2014). masalah, menyusun rencana, melaksanakan
Kimia pada hakekatnya merupakan rencana, dan memeriksa kembali sehingga
cara mencari tahu dan memahami tentang persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi
alam secara sistematis, sehingga kimia tidak (Wigiani, dkk., 2012). Hal tersebut dapat
diajarkan hanya dengan sekedar memberikan sejalan dengan langkah-langkah dalam model
pemahaman tentang pengertian-pengertian, pembelajaran guided inquiry, sehingga peneliti
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, bermaksud memadukan model pembelajaran
tetapi juga merupakan penemuan melalui guided inquiry dengan mind map. Pembelajaran
proses pencarian dengan tindakan nyata dengan menggunakan mind map akan
(inkuiri) (Maliha, 2011). meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar
Konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih
dan saling berkaitan, termasuk pada materi kreatif (Buzan, 2007).
redoks. Mempelajari konsep redoks diperlukan Hasil belajar merupakan perubahan perilaku
pemahaman konseptual dan algoritmik (Aini, siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan
2011). Materi reaksi redoks yang bersifat dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
abstrak cocok bila dibelajarkan kepada siswa tujuan pendidikan. Perubahan perilaku
dengan model pembelajaran yang melibatkan disebabkan karena siswa mencapai penguasaan
siswa secara aktif dalam menemukan konsep- atas sejumlah bahan yang diberikan dalam
konsep dalam materi reaksi oksidasi reduksi. proses belajar mengajar (Purwanto, 2013).
Model pembelajaran yang sesuai antara lain Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing baik bersifat pengetahuan (kognitif ), sikap
(Wiyatsih, 2011). (afektif ), maupun keterampilan (psikomotorik)
Model pembelajaran guided inquiry yang semuanya ini diperoleh melalui proses
(inkuiri terbimbing) merupakan model belajar mengajar (Mappeasse, 2009). Faktor-
pembelajaran yang mempunyai langkah- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
langkah untuk memecahkan masalah, dari dalam adalah minat dan motivasi belajar
merencanakan eksperimen, melakukan siswa (Aritonang, 2008).
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis Motivasi menjelaskan mengapa ada
data, dan menarik kesimpulan (Wahyudin, orang berperilaku tertentu untuk mencapai
dkk., 2010). Proses inkuiri, siswa terlibat secara serangkaian tujua, dengan adanya motivasi,
mental maupun fisik untuk memecahkan siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan
permasalahan yang diberikan guru. Siswa akan memiliki konsentrasi penuh dalam proses
terbiasa bersikap seperti ilmuwan, yaitu teliti, belajar pembelajaran. Dorongan motivasi
objektif, kreatif, dan menghormati pendapat dalam belajar merupakan salah satu hal yang
orang lain (Dewi, 2012). perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran
Karakteristik inkuiri terbimbing (guided di sekolah (Hamdu & Agustina, 2011).
inquiry), yaitu siswa belajar aktif dan terefleksikan Tulisan ini dimaksudkan untuk menganalisis
pada pengalaman, belajar berdasarkan pada apa ada tidaknya pengaruh model pembelajaran
yang mereka tahu, mengembangkan rangkaian guided inquiry dengan mind map terhadap
berpikir dalam proses pembelajaran melalui hasil belajar dan motivasi siswa pada materi
bimbingan, perkembangan siswa terjadi secara redoks di kelas X SMA Negeri 5 Palu.
bertahap, mempunyai cara yang berbeda dalam
pembelajaran, dan belajar melalui interaksi Metode
sosial dengan orang lain (Kuhlthau, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5
Proses inquiry terdiri dari mengidentifikasi dan Palu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
menyelesaikan kontradiksi, menggeneralisasi, siswa kelas X SMA Negeri 5 Palu yang terdaftar
menyimpulkan, dan memecahkan masalah pada tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 5 kelas.
(Zawadzki, 2010). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas
Mind map (peta pikiran) merupakan teknik yaitu kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen
meringkas bahan yang akan dipelajari dan dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol.
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke Teknik pengambilan sampel dengan cara
dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga purposive sampling (sampling pertimbangan)
lebih mudah memahaminya (Lukman, dkk., dengan melihat jumlah siswa yang hampir
2015). Pembelajaran dengan metode mind sama, yaitu 31 siswa untuk kelas eksperimen

114
Regina S. Lumentut Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan ..........

dan 32 untuk kelas kontrol dan berdasarkan Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa
nilai rata-rata hasil belajar siswa di semester Kelas Eksperimen dan Kontrol
sebelumnya yang juga hampir sama

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini adalah tes hasil belajar bentuk pilihan ganda
sebanyak 40 soal dengan 20 pilihan tervalidasi
yang disusun untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh model pembelajaran guided inquiry analisis statistik inferensial (Sugiyono, 2010).
dengan mind map terhadap hasil belajar siswa. Analisis statistik deskriptif yang digunakan,
Selain itu, digunakan instrumen berupa angket yaitu uji N-gain untuk menentukan hubungan
motivasi sebanyak 25 item yang disusun dengan nilai pretest dan postest kelas eksperimen dan
maksud untuk memperoleh data motivasi kelas kontrol atau melihat peningkatan hasil
belajar siswa setelah proses belajar-mengajar, belajar siswa berdasarkan data pretest dan
sehingga di ketahui ada tidaknya pengaruh postest (Wulandari, dkk., 2013). Pengujian
model pembelajaran guided inquiry dengan N-gain yang diperoleh adalah sebagai berikut:
mind map terhadap motivasi belajar siswa.

Teknik Pengumpulan Data


Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap ini, yaitu observasi lokasi penelitian,
menentukan populasi dan sampel penelitian,
menyusun instrumen tes, merancang skenario
pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum
2013 yang akan digunakan dalam penelitian
dengan alokasi waktu 6 × 45 menit.

Tahap Pelaksanaan Gambar 1. Grafik Pengujian N-Gain Siswa Di


Langkah-langkah yang dilakukan pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
tahap ini, yaitu pemberian tes awal sebelum
melakukan perlakuan atau proses belajar
(pretest), pemberian perlakuan (penyajian Berdasarkan grafik di atas, terdapat
materi), kelas eksperimen diberikan perlakuan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen
dengan menerapkan model pembelajaran dan kelas kontrol, dimana hasil belajar kelas
guided inquiry dengan mind map dan kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
kontrol menerapkan metode diskusi kelompok, Sedangkan untuk analisis statistik inferensial
dan selanjutnya pemberian tes evaluasi dan dengan menggunakan uji-t dua pihak yang
angket motivasi pada kelas eksperimen dan diperoleh dari harga t(0.95) dengan dk = 61 dari
kelas kontrol untuk memperoleh data hasil daftar distribusi siswa adalah 1,67, kriteria
belajar dan motivasi siswa (Postest). pengujian adalah jika –ttabel¬ ≤ thitung ≤ +ttabel (1 -
α) , (n1 + n2 – 2) terima H0 dan Ha ditolak.
Tahap Akhir Berdasarkan hasil diperoleh -1,67 ≤ 2,43 ≥
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini +1,67 jelas berada pada daerah penolakan
adalah pengumpulan, pengolahan dan analisis H0 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima,
data serta pelaporan hasil penelitian. maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
model pembelajaran guided inquiry dengan
Hasil dan Pembahasan mind map terhadap hasil belajar siswa kelas
Hasil Belajar Siswa X SMA Negeri 5 Palu pada materi redoks.
Berdasarkan penelitian yang Penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan
dilakukan, didapatkan data hasil 0,05 karena diharapkan dalam pengambilan
belajar siswa kelas eksperimen maupun kesimpulan, kesalahan yang terjadi hanya
kelas kontrol, terdapat pada tabel 1: 5% dan 95%-nya benar. Data yang diperoleh
Data hasil belajar kemudian dianalisis dengan pengujian hipotesis terlebih dahulu
menggunakan analisis statistik deskriptif dan dilakukan beberapa pengujian prasyarat,

115
Volume 6, No. 2, 2017: 1113-118 Jurnal Akademika Kimia

yaitu uji normalitas dan homogenitasnya. penelitian ini terdiri dari lima indikator motivasi
yang dijabarkan dalam setiap pernyataan
Tabel 2. Hasil uji statistik terhadap hasil angket dengan nilai rata-rata persentasenya
belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4. Data Hasil Motivasi Belajar Siswa
Kelas Eksperimen

Berdasarkan data yang diperoleh baik


pada uji statistik deskrptif maupun statistik
inferensial model pembelajaran guided inquiry
dengan mind map memiliki pengaruh dengan Tabel 5. Data Hasil Motivasi Belajar Siswa
hasil yang lebih tinggi terhadap hasil belajar Kelas Kontrol
siswa sebagai akibat dari kelebihan-kelebihan
yang menjadi ciri khas dari model pembelajaran
guided inquiry, yaitu dapat membentuk dan
mengembangkan “Self Concept” pada siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep
dasar dan ide-ide yang lebih baik (Roestiyah,
2008) dan kelebihan dari mind map, yaitu
memduahkan siswa untuk mudah mengingat
fakta, angka, dan rumus dengan mudah dan
cepat. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
(Mutrovina & Syarief, 2015) yang menunjukkan Tingkat ketertarikan dan keyakinan
bahwa hasil belajar siswa dengan penerapan siswa kelas eksperimen yang menunjukkan
model pembelajaran inkuiri terbimbing pada persentase lebih tinggi dari pada kelas kontrol,
materi reaksi reduksi dan oksidasi sangat baik dapat menjelaskan hubungan antara hasil
(nilai rata-rata siswa sebesar 3,28 dan ketuntasan belajar dan motivasi siswa, di mana hasil
klasik hasil belajar siswa sebesar 94,1%). belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dari pada kelas eksperimen, hal tersebut
Motivasi Siswa dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah
Berdasarkan penelitian yang satunya adalah motivasi siswa yang merasa
dilakukan, didapatkan data motivasi tertarik dalam belajar dengan menggunakan
belajar siswa kelas eksperimen model pembelajaran guided inquiry dengan
maupun kelas kontrol, sebagai berikut: mind map dan yakin akan apa yang telah
Tabel 3. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa dipelajarinya melalui proses pembelajaran.
Tingkat perhatian, keaktifan dan kepuasan
Kelas Eksperimen dan Kontrol siswa kelas eksperimen masih kurang
dari pada kelas kontrol. Banyak hal yang
dapat mempengaruhi hal tersebut, tetapi
berdasarkan observasi peneliti memang masih
ada beberapa siswa yang kurang perhatian,
dan tidak begitu aktif dalam pembelajaran,
sehingga tidak mendapatkan kepuasan dalam
belajar. Peneliti beranggapan bahwa hal
tersebut kemungkinan sesuai dengan kajian
Data di atas menunjukkan bahwa penerapan pustaka peneliti yang menuliskan tentang
model pembelajaran guided inquiry dengan kelemahan dalam model pembelajaran guided
mind map tidak berpengaruh terhadap motivasi inquiry, yaitu dipersyaratkan keharusan
belajar siswa, karena kelas yang diterapkan adanya persiapan mental untuk cara belajar
model pembelajaran guided inquiry dengan dan harapan yang ditimpahkan pada strategi
mind map maupun diskusi kelompok sama- ini mungkin mengecewakan guru dan siswa
sama berada pada sikap setuju dan kategori yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan
positif. Angket motivasi yang digunakan pada pengajaran secara tradisional (Suryanti, 2010)

116
Regina S. Lumentut Pengaruh Model Pembelajaran Guided Inquiry Dengan ..........

karena model pembelajaran guided inquiry Ucapan Terima Kasih


tidak pernah dilakukan di sekolah tersebut, Penulis mengucapkan terima kasih kepada
siswa hanya melakukan penemuan atau kepala SMA Negeri 5 Palu, guru kimia di SMA
praktikum melalui alat, bahan dan prosedur Negeri 5 Palu, siswa kelas X SMA Negeri 5 Palu
yang telah disiapkan. Sementara untuk model dan semua pihak yang telah membantu penulis
pembelajaran guided inquiry, siswa harus bisa dalam menyelesaikan penelitian ini.
berfikir dan bekerja keras atas inisiatifnya
sendiri. Kemungkinan-kemungkinan lain juga Referensi
boleh terjadi, akan tetapi peneliti memiliki Aini, F. N. (2011). Identifikasi pemahaman
kelemahan karena tidak dapat memperhatikan konseptual siswa kelas XII IPA-1 dan XII
faktor-faktor penyebabnya dan tidak ada IPA-2 SMA Negeri 6 Malang tahun ajaran
data awal yang menggambarkan bagaimana 201/2011 pada materi aplikasi reaksi redoks
sebenarnya motivasi siswa sebelumnya. dan elektrokimia dalam kehidupan sehari-
Motivasi belajar dapat timbul karena hari. Skripsi Sarjana pada Jurusan Kimia
faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan FMIPA Universitas Negeri Malang.
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor Aritonang, K. T. (2008). Minat dan motivasi
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan Jurnal Pendidikan Penabur, 10(7), 11-21.
belajar yang menarik, tetapi harus diingat
bahwa kedua faktor tersebut disebabkan Buzan, T. (2007). Buku pintar mind map untuk
oleh rangsangan tertentu sehingga seseorang anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar
yang lebih giat dan semangat (Uno, 2008). Dewi, N. D. L. (2012). Pengaruh pendekatan
Motivasi belajar dapat dipandang sebagai a guided inquiry terhadap keterampilan proses
general trait dan a situation-spesific state. A general IPA dan hasil belajar ranah kognitif peserta
trait, motivasi belajar diasumsikan sebagai suatu didik SMP. Skripsi Sarjana pada Program
kecenderungan siswa yang relatif stabil dalam Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas
kegiatan pembelajaran, sedangkan situation- Negeri Yogyakarta.
specific state, motivasi belajar diasumsikan Hamdu, G. & Agustina, L. (2011). Pengaruh
sebagai suatu kecenderungan yang tidak stabil motivasi belajar siswa terhadap prestasi
dalam kegiatan pembelajaran. Pandangan belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal Penelitian
tersebut dapat diartikan bahwa motivasi belajar Pendidikan, 12(1), 81-86.
peserta didik bisa meningkat dan bisa menurun
dalam situasi yang tertentu (Mustapa, 2009). Kuhlthau, C. C. (2010). Guided inquiry:
School libraries in 21st century school.
Kesimpulan School Libraries Worldwide, 16(1), 17-28.
Ada pengaruh model pembelajaran guided
inquiry dengan mind map terhadap hasil Lukman, L. A., Martini, K. S. & Utami, B.
belajar siswa pada materi redoks di kelas X SMA (2015). Efektifitas metode pembelajaran
Negeri 5 Palu dilihat dari skor rata-rata postest project based learning disertai media mind
masing-masing kelas, yaitu kelas eksperimen = mapping terhadap prestasi belajar siswa
56,48 dan kelas kontrol = 46,25. Hal tersebut pada materi pokok sistem koloid di kelas XI
diperkuat oleh analisis data statistik uji t-dua IPA SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran
pihak diperoleh –ttabel¬ ≤ thitung ≥ +ttabel (thitung 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1),
= 2,43 dan ttabel = 1,67) dengan taraf signifikansi 113-119.
α = 0,05 dan derajat kebebasan 61. Sedangkan
pada motivasi siswa, model pembelajaran guided Maliha, M. (2011). Pengaruh model guided
inquiry dengan mind map tidak berpengaruh. inquiry terhadap hasil belajar kimia siswa
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis angket pada konsep laju reaksi (quasi eksperiment di
motivasi siswa berdasarkan perhitungan kelas XI IPA SMAN 1 Leuwiliang). Skripsi
statistik deskriptif yang menunjukkan bahwa Sarjana pada Program Studi Pendidikan
kelas eksperimen berada pada sikap setuju Kimia FTK UIN Syarif Hidayatullah.
dengan kategori positif yaitu 82,58% dan
kelas kontrol berada pada sikap setuju dengan Mappeasse, M. Y. (2009). Pengaruh cara dan
kategori positif yaitu 83,78%. motivasi belajar terhadap hasil belajar

117
Volume 6, No. 2, 2017: 1113-118 Jurnal Akademika Kimia

programmable logic controller (PLC) siswa kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.


kelas III jurusan listrik SMK Negeri 5
Makassar. Jurnal MEDTEK, 1(2), 1-6. Uno, H. B. (2008). Teori motivasi dan
pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan
implementasi kurikulum 2013. Bandung: Wahyudin, Sutikno & Isa, A. (2010).
PT Remaja Rosdakarya. Keefektifan pembelajaran berbantuan
multimedia menggunakan metode
Mustapa, K. (2009). Efektivitas pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan
problem posing dalam meningkatkan hasil minat dan pemahaman siswa. Jurnal
belajar dan motivasi mahasiswa kimia Pendidikan Fisika Indonesia, 6, 58-62.
universitas Tadulako. Tesis Program
Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Wigiani, A., Ashadi & Hastuti, B. (2012). Studi
komparasi metode pembelajarn problem
Mutrovina, N. & Syarief, S. H. (2015). posing dan mind mapping terhadap prestasi
Meningkatkan keterampilan proses belajar dengan memperhatikan kreativitas
sains siswa melalui penerapan model siswa pada materi pokok reaksi redoks kelas
pembelajaran inkuiri terbimbing pada X semester 2 SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun
materi reaksi reduksi-oksidasi di kelas X pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan
SMA Negeri 12 Surabaya. UNESA Journal Kimia, 1(1), 1-7.
of Chemical Education, 4(3), 466-471. Wiyatsih, K. (2011). Pengaruh penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
Purwanto. (2013). Evaluasi hasil belajar. prestasi dan motivasi belajar siswa kelas X
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. SMA Negeri 1 Purwosari pada materi reaksi
redoks. Skripsi Sarjana pada Jurusan Kimia
Putri, C. A. I., Putra, K. N. D. & Zulaikha, FMIPA Universitas Negeri Malang.
S. (2014). Pengaruh metode pembelajaran
SQ3R terhadap hasil belajar bahasa Wulandari, A. D., Kurnia & Sunarya, Y.
Indonesia kelas V. Jurnal Mimbar PGSD (2013). Pembelajaran praktikum berbasis
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan
PGSD, 2(1), 1-11. keterampilan berpikir kritis siswa SMA
pada Laju Reaksi. Jurnal Riset dan Praktik
Roestiyah, N. K. (2008). Strategi belajar Pendidikan Kimia, 1(1), 18-26.
mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Zawadzki, R. (2010). Is process-oriented
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. guided-inquiry learning (POGIL) suitable
Bandung: Alfabeta. as a teaching method in Thailand’s higher
education. Asian Journal on Education and
Suryanti, R. D. (2010). Strategi pembelajaran Learning, 1(2), 66-74.

118

S-ar putea să vă placă și