Sunteți pe pagina 1din 7

Amfibia

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.

Amfibi mempunyai ciri-ciri:

 Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap


 Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan lembab dan dibuahi secara
eksternal
 Berkulit halus,tipis,berbulu,berpori. Kulit mengandung kelenjar lendir dan kelenjar racun
 Amfibi adalah hewan berdarah dingin. Tidak seperti hewan berdarah panas yang
mengatur suhu tubuh secara internal,amfibi mengatur suhu tubuh dari luar tubuh mereka
 Jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel
 Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru-paru,kulit, dan insang
 Memiliki peredaran darah tertutup
 Kaki memiliki selaput
 Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan anggota bagian depan lebih kecil dari
anggota bagian belakang.

Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok
dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing
besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah
salamander.

Adaptasi
Respirasi

Binatang amfibi senang hidup di dekat air tawar di musim hangat. Ada juga beberapa spesies
yang tinggal di hutan-hutan, gurun dan arktik. Amfibi dewasa menggunakan paru-paru dan
mereka juga menghirup oksigen melalui kulit mereka selama kulit mereka basah.[1]

Pertahanan

Amfibi bisa menutupi tubuh mereka dengan bersembunyi di antara dedaunan atau sejenisnya
yang berwarna hijau atau coklat dan dengan begitu mereka aman dari burung dan reptil. Warna
kulit mereka inilah yang menjadi pertahanan utama mereka.

Kemampuan lainnya adalah banyak amfibi lain yang memiliki kulit berbisa yang berbahaya bagi
predatornya. Ini adalah pertahanan yang penting untuk melawan predator. Kulit juga digunakan
untuk peringatan dengan menunjukkan perubahan warna kulit yang dialami amfibi tersebut.
Mereka bisa menjadi berwarna terang seperti merah, hitam dan kuning.

Penglihatan

Hewan amfibi memiliki penglihatan warna dan sangat tajam. Mereka juga memiliki katup mata,
kelenjar dan saluran yang menjaga mata mereka tetap berair. Ini adalah bentuk adaptasi untuk
hidup di daratan karena amfibi adalah vertebrata pertama yang memiliki keistimewaan ini.

Perkembangbiakan

Beberapa amfibi meletakkan telur-telurnya di luar air (daun palem). Telur-telur itu pun terus
berkembang menjadi dewasa dengan melewati tahapan kecebong. Amfibi lain berkembang biak
dengan cara yang berbeda. Mereka melewati proses yang disebut neoteny, mereka menjadi sudah
menjadi matang secara seksual saat baru menjadi berudu dan melanjutkan hidup mereka dengan
insang.

Ordo
Anura

Katak punya kulit yang lebih halus dan bertubuh kecil

Kodok texas ini punya kulit yang labih kasar


Ordo Anura mencakup katak dan kodok. Ordo anuran terbagi atas banyak famili namun di
indonesia terdapat 7 famili yaitu: Famili Bufonidae, famili Ranidae, famili Dicroglossidae, famili
Megophoridae, famili Rhacophoridae, famili Microhylidae, famili Bombinatoridae

Katak memiliki tubuh yang pendek, jari kaki yang berselaput, mata yang menonjol, lidah yang
terbelah dua dan tanpa ekor. Mereka adalah pelompat. Banyak dari keistimewaan mereka,
khususnya kaki mereka yang panjang dan bertenaga adalah adaptasi untuk meningkatkan
kemampuan melompat mereka. Mereka kadang hidup di area yang semi berair atau mendiami
tempat lembap.[2]

Caudata

Ordo Caudata adalah salamander. kadal adalah salamander yang menghabiskan hidup mereka di
air walaupun mereka sudah dewasa. Mereka diklasifikasikan ke subfamili Pleurodelinae dari
keluarga Salamandridae.

Sistem pernapasannya berbeda antarspesies salamander. Spesies yang tidak punya paru-paru
berespirasi dengan insang. Dalam banyak kasus yang dimaksud adalah insang luar yang dapat
dilihat sebagai benjolan di kedua sisi kepala mereka. Beberapa salamander yang hidup di darat
memiliki paru-paru yang digunakan untuk berespirasi, walaupun ini berbentuk sederhana dan
seperti kantong yang tidak seperti organ kompleks lain yang ditemukan pada mamalia. Banyak
juga spesies yang memiliki keduanya (paru-paru dan kulit) saat dewasa.[3]

Beberapa spesies darat tidak memiliki keduanya dan melakukan pertukaran gas melewati kulit
mereka. Bahkan beberapa spesies berparu-paru juga bernapas melewati kulit.

Kulit salamander mengeluarkan lendir. Ini untuk membantu mereka tetap lembap saat ada di
daerah kering dan menjaga keseimbangan garam mereka saat di air juga berfungsi sebagai
pelumas selama berenang. Salamander juga mengeluarkan racun dari kelenjar dalam tubuh
mereka dan beberapa memiliki tambahan kelenjar kulit untuk mengeluarkan cairan saat
bereproduksi.[3]

Axolotls dari genus ''Ambystoma adalah amfibi neotenic. Ini berarti mereka memperoleh
kematangan seksual dan bereproduksi saat masih dalam bentuk larva.

Mekanisme pertahanan

Banyak salamander dan kadal yang memiliki beberapa pertahanan melawan predator yang
biasanya adalah racun yang membuat mereka tak bisa dimakan. Warna cerah mereka adalah
untuk peringatan dan juga untuk berkamuflase yang berarti mereka bisa saja tidak dilindungi
oleh racun.

Pertahanan kedua adalah menanggalkan ekor mereka yang bisa tumbuh lagi nanti. Ekornya akan
bergoyang sedikit untuk mengalihkan perhatian predatornya, sementara bagian yang lainnya
kabur.
Karakteristik Lain

Ada lebih dari 350 salamander tanpa paru-paru. Kebanyakan adalah yang hidup di darat dan aktif
pada siang hari. Salamander yang tak berparu-paru bisa berkomunikasi dengan hidung mereka.
salamander bertubuh kecil ditemukan di pesisir Pasifik. Mereka kadang disebut "cacing
salamander". Ini karena mereka punya tubuh yang langsing daripada kebanyakan salamander
lain. Jika disentuh, salamander bertubuh kecil akan menggelinding di tanah dan kemudian
kabur.[4]p182

Gymnophiona

Ordo Gymnophiona mencakup bangsa sesilia. Mereka bertubuh panjang, silinder dan tanpa
anggota badan yang membuat mereka tampak seperti ular atau cacing. Mereka punya kulit yang
berlipat-lipat yang membuat mereka semakin mirip dengan cacing tanah. Beberapa hidup di air
tetapi banyak yang hidup di bawah tanah dalam lubang yang mereka gali. Sesilia banyak
ditemukan di daerah tropis yaitu Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Tengah.

Mereka adalah amfibi yang menggali lubang. Ini berarti mereka menggali sendiri tanah basah
seperti cacing. Kepala mereka kuat dan bertulang yang membantu mereka menggali. Karena
sesilia merupakan binatang bertulang belakang, mereka bisa melengkung dengan mudah.[5]p7

Reproduksi
Amfibi adalah satu-satunya vertebrata yang melalui tahap metamorfosis. Ini artinya bentuk di
usia muda mereka berbeda dari masa dewasanya.[6]p8 Amfibi biasanya bereproduksi di awal
musim semi dan akhir musim panas, walaupun beberapa bereproduksi di musim dingin dan
gugur. Banyak katak dan kodok, seperti katak pada umumnya (Rana Temporalis) berkumpul
dalam sebuah kelompok besar di kolam-kolam, sungai-sungai, rawa-rawa dan danau-danau
untuk berkembang biak.[6]p10 katak dan kodok jantan akan membuat suara yang menarik betina.
Ketika katak betina telah memilih pasangan, katak jantan akan meloncat ke atas mereka. Mereka
berenang bersama saat betinanya untuk meletakkan telur di air.
Kadang-kadang, sang jantan harus bertarung untuk berpasangan dengan betinanya. Katak bisa
meletakkan 100 sampai 60.000 telur dalam satu kali kawin. Perkawinan dilakukan di air
dikarenakan telur mereka ditutupi jeli yang tidak bisa bertahan lama di kondisi kering.
Telur

Beberapa amfibi meletakkan telur yang sangat transparan. Ini membuatnya mudah untuk melihat
pertumbuhan kecebong di dalam telurnya. Sebagian besar amfibi betina meletakkan telurnya di
air. Jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi mereka. Telur-telur itu diletakkan satu demi
satu atau dalam tumpukan-tumpukan. Tumpukan-tumpukan telur itu bisa terlihat seperti rantai
panjang atau busa-busa. Mereka menaruh ekor mereka di sekitar tumbuhan di air. Mereka
melakukan ini agar telur mereka tidak akan terombang-ambing.[6]p8

Katak pohon biasanya meletakkan telur mereka di atas daun di kolam air hujan. Sebagian besar
amfibi meninggalkan telur mereka dan tidak menjaganya. Ikan dan hewan lain memakan banyak
telur mereka. kodok jantan midwife membawa telur merek di punggung. Ketika mereka siap
untuk bertelur, kodok akan kembali ke air dan melepaskan mereka.

Berudu

Berudu tak punya paru-paru saat mereka menetas dan sebagai gantinya ada insang. Karena
insang punya area permukaan yang besar, berudu bisa mendapat oksigen lebih dengan
menggunakan mereka. Berudu muda memiliki insang yang terbuka. Ketika mereka jadi lebih tua,
insang mereka tertutup seluruhnya oleh kulit.[6]p6 Ketika mereka menetas, berudu akan makan
secara terus-menerus. Berudu memakan apa yang tersisa dari telur mereka, ini biasanya menjadi
makanan pertama mereka.[6]p8

Berudu katak dan kodok memakan tumbuhan seperti alga dan gulma. Ketika jadi lebih besar,
mereka bisa mulai memakan binatang-binatang kecil di air. Kecebong salamander dan kodok
bertanduk Suriname adalah karnivora.[6]p9 Berudu kodok bertanduk Suriname sangat agresif.
Mereka makan berudu lain jika tak ada makan yang bisa ditemukan.

Kecebong dari katak dan kodok mula-mula menumbuhkan kaki belakang mereka dahulu,
kemudian kaki depan dalam beberapa minggu selanjutnya. Berudu juga akan mulai
menumbuhkan tulang belakang setelah menumbuhkan anggota gerak bagian depannya. Setelah
ini, mulut mereka akan membesar dan mata mereka akan lebih menonjol. Setelah berudu telah
menumbuhkan tangan mereka, ekor mereka akan memendek sebelum akhirnya menghilang.[6]p11
Habitat
Salamander dan kadal bisa ditemukan hidup di anak sungai. Salamander bisa ditemukan di
batang kayu yang membusuk, lubang atau bawah tanah yang basah seperti di bawah
dedaunan.[4]p152 Salamander berjari jaring tinggal di tempat yang ada banyak batunya. Mereka
suka bersembunyi di bawah batuan.[4]p195 Katak berekor suka tinggal di habitat berair
dingin.[4]p199 Di habitat mereka, binatang amfibi suka tinggal di tempat yang banyak tempat
untuk bersembunyi. Termasuk di pohon-pohon kecil, batang kayu dan tumbuhan terdekat.
Sementara di bawah air mereka senang bersembunyi di dekat tumbuhan air dan batu-batu. Katak
pohon suka tinggal di hutan di atas pohon-pohon, tumbuhan-tumbuhan dan di tanah di bawah
dedaunan.

Beberapa amfibi bisa ditemukan hidup di padang pasir atau di arktik.[6]p12 Sangat jarang ada
hujan di gurun dan karena ini katak gurun akan menggali lubang agar tetap dingin. Mereka
menggunakan lendir mereka agar tetap basah. Mereka akan menyebarkannya ke seluruh tubuh
mereka. Lendir itu akan mengeras untuk menjaga air yang diproduksi agar tak hilang. Kadang
katak gurun harus melakukan sesuatu seperti ini, ia akan tinggal di "kepompongnya" dan tidak
akan bergerak. Mereka akan seperti itu untuk beberapa bulan atau tahun sampai hujan turun.
Kadal California bisa bertahan dari api dengan menyebarkan lendirnya ke seluruh tubuh.[6]p12

Persebaran
Amfibi ada di seluruh dunia, walaupun persebaran mereka dibatasi oleh kebutuhan mereka akan
kelembapan untuk bereproduksi.

Anatomi
Kulit

Banyak amfibi melakukan sekresi pada kulit mereka yang membuatkan mereka racun. Mereka
tidak menghasilkan racun mereka sendiri.[7] Mereka mendapatkan racun dari apa yang mereka
makan. Mereka memakan serangga di habitatnya. Serangga-serangga ini mendapatkan racun dari
tumbuhan. Racunnya telah ditemukan di sejenis kumbang.[7] Ini berarti kalau mereka agaknya
adalah penyebab ditemukannya racun di binatang amfibi. Suku Indian di Amerika menggunakan
racun ini dari katak dart saat berburu.[7]

Kadal dari genus Taricha memiliki racun yang disebut tetrodotoxin. Para ilmuwan percaya kalau
racun dari kadal ini disebabkan oleh bakteri di genus Pseudolateromonas, Pseudomonas dan
Vibrio. Karena ini, kadal ini tak memiliki banyak predator. Akan tetapi, beberapa spesies ular
telah mengembangkan sebuah resistansi. Ini berarti mereka bisa makan kadal itu tanpa takut
kalau-kalau racunnya akan menyakiti mereka.
Sistem indra dan rangka

Mata dari binatang amfibi memiliki penutup, kelenjar dan pipa. Mereka punya penglihatan
berwarna dan tajam.[8] Mata sesilia kecil dan gelap. Kebanyakan dari mereka buta. Sebagian
besar amfibi memiliki indra penciuman yang baik bahkan di bawah air.

Sistem rangka amfibi serupa dengan binatang berkaki empat yang lain. Mereka punya tulang
belakang, iga yang melengkung, tulang panjang seperti humerus dan femur. Mereka juga punya
tulang pendek seperti palang dan metatarsal. Sebagian besar amfibi punya empat anggota gerak
kecuali sesilia. Tulang amfibi berlubang-lubang dan tidak terlalu berat.[9]

Makanan
Amfibi adalah binatang predator. Mereka kebanyakan memakan invertebrata hidup dan binatang
yang bergerak lamban. Ini mencakup ulat, cacing tanah, obawo, kumbang air, siput dan
capung.[10]p667 Banyak amfibi menggunakan lidah lengket mereka untuk menangkap mangsa.
Mereka akan menelan buruannya bulat-bulat, tetapi bisa mengunyahnya hanya sebentar sebelum
masuk ke tenggorokan. Famili Ranidae akan memakan hampir semua yang bisa mereka temukan
dan muat di dalam mulut mereka.[10]p668 Ini mencakup burung, tikus, anak bebek, ikan kecil dan
mamalia kecil.[11] Kebanyakan katak adalah kanibal dan akan memakan satu sama lain jika tidak
ada makanan yang bisa ditemukan. Beberapa amfibi bahkan akan memakan berudu dan telur
mereka sendiri jika tak ada makanan untuk mereka.[12]

S-ar putea să vă placă și