Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Agar mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian pada
klien dengan aneurisma aorta torakalis.
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
TINJAUAN TEORITIS
A. Anatomi Fisiologi
1. Lapisan Jantung
a) Atrium Kanan
b) Ventrikel Kanan
c) Atrium Kiri
d) Ventrikel Kiri
4. Pembuluh Darah
B. Definisi
D. Etiologi
E. Patofisiologi
Bagan :
Aneurisma membesar
Terjadi ruptur
Terjadi perdarahan
Kematian
Jika aneurisma aorta torakalis pecah, biasanya akan timbul nyeri yang
luar biasa di punggung sebelah atas. Nyeri ini bisa menjalar ke punggung
bawah. Nyeri juga bisa dirasakan di dada dan lengan, menyerupai
serangan jantung (infark miokardial). Penderita dengan cepat bisa jatuh ke
dalam keadaan syok dan meninggal karena kehilangan banyak darah.
G. Komplikasi
H. Penatalaksanaan Medis
Jika lebar dari aneurisma aorta torakalis mencapai 7,5 cm, biasanya
dilakukan pembedahan perbaikan dengan pencangkokan buatan. Pada
penderita dengan sindrom Marfan meskipun aneurismanya lebih kecil,
dianjurkan untuk dilakukan pembedahan perbaikan, karena cenderung
pecah. Angka kematian selama pembedahan cukup tinggi, yaitu sekitar 10
– 15%. Terapi dengan obat (beta blocker) diberikan untuk mengurangi
denyut jantung dan tekanan darah sehingga akan mengurangi resiko
pecahnya aneurisma.
I. Pemeriksaan Diagnostik
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keparawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.