Sunteți pe pagina 1din 106

PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP

PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG

MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)

TAHUN 2004-2009)

Oleh:
IKROMI RAMADHANI
NIM. 105046101678

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010
PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH TERHADAP

PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG

MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA)

TAHUN 2004-2009)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syareiah (S.E.Sy)

Oleh:

IKROMI RAMADHANI
NIM. 105046101678

Pembimbing

PROF. DR. H. FATHURRAHMAN DJAMIL, MA


NIP. 196011071985051001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010
PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH


TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI PADA PERUSAHAAN-
PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH DI BEI
(BURSA EFEK INDONESIA) TAHUN 2004-2009), telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tanggal 2 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat

Jakarta, 23 September 2010


Dekan,

Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM


NIP. 19550505 198203 1 012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (......................................)


NIP. 197107011998032002

Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (......................................)


NIP. 197402752001121001

Pembimbing : Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA (......................................)


NIP. 196011071985051001

Penguji I : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA (......................................)


NIP. 195609061982031004

Penguji II : Mohammad Nur Rianto Al-Arif, Msi (......................................)


NIP. 150408861
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 23 September 2010

Ikromi Ramadhani

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Pemelihara dan

Pengatur alam semesta, Allah Yang Maha Kuasa. Berkat kehendak dan kuasa-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak henti-

hentinya kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan kita dalam setiap

aktivitas kehidupan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan dan

cobaan yang penulis harus hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas

berkat doa orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-teman yang silih berganti

memberi motivasi dan inspirasi.

Karena itulah dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terima

kasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Bapak Prof. Dr. Drs. Muhammad Amin

Suma, SH.,MA.,MM. dan seluruh dosen yang membimbing penulis selama

menempuh perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan sekretaris

jurusan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, MA., M.H.

3. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil , MA., selaku dosen pembimbing

yang telah menyediakan waktu luang untuk memberikan pengarahan,

bimbingan serta arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

v
4. Bapak Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA dan Bapak Moh. Nur Rianto Al-Arif,

Msi, selaku dosen penguji, yang telah memberikan arahan kepada penulis.

5. Pimpinan beserta staf perpustakaan Utama dan perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas

kepada penulis dalam memenuhi studi pustaka.

6. Rasa ta’zhim dan terima kasih tak terhingga kepada Ayahanda H. A. Luthfi.

Ramli, LC dan Ibunda Sri. Mujiarti yang tak kenal lelah berjuang dan

berkorban untuk memberikan yang terbaik, perhatian, motivasi, serta cinta

dan kasih sayang yang tiada henti, mudag-mudahan Ayah dan Ibu dapat

tersenyum bahagia melihat hasil jerih payah Ayah Ibu dalam mendidik anak-

anaknya dan semangat Ayah Ibu menjadi tauladan bagi kami. Do’aku

untukmu wahai Ayah Ibu “Allohummaghfirli waliwalidayya warhamhuma

kamaa rabbayanii shogiraa”. Ingin sekali ananda memekaikan Mahkota

Kemuliaan, Mahkota atas jasa-jasamu.

7. Adik-adikku tersayang, A. Hisyam dan M. Arrazi, yang telah memberikan

motivasi kepada penulis dalam setiap aktivitas melalui doa. Mudah-mudahan

kalian bisa mengikuti jejakku.

8. Evi Yulianti S.E.I, selaku teman yang menyenagkan, belahan hati yang

senantiasa menyejukan jiwa, yang selalu setia menemani dan mendampingi

penulis serta memberikan doa dan motivasi yang tiada henti.

9. Sahabatku Riski S.E.I dan Nur Afiah S.E.I, tempat konsultasi dan sharing

skripsi.

vi
10. Teman-temanku seangkatan dan seperjuangan Perbankan Syariah 2005

khususnya Perbankan Syariah D, yang selalu memberikan kebersamaan, tawa

canda yang akan selalu berbekas di hatiku dan akan selalu ku rindukan.

Sebuah kebahagiaan bisa menjadi bagian dari kalian dan melewati satu fase

kehidupan bersama kalian.

11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah membimbing

dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Jakarta, 23 September 2010

Penulis

vii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR v

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………..1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………...12

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………....12

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………..13

E. Review Studi Terdahulu………………………………………….14

F. Metode Penelitian………..………………………………………20

G. Sistematika Penulisan………………………………………........29

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah

1. Pengertian Pasar Modal ……….......………………………...32

2. Tinjauan Umum Pasar Modal Syariah……...………………..32

B. Obligasi dan Obligasi Syariah

1. Pengertian Dasar Obligasi…………………………...………33

2. Pengertian Dasar Obligasi Syariah…………………………..38

3. Ketentuan Umum Obligasi Syariah.…………………………41

viii
4. Kriteria Perusahaan yang dapat Menerbitkan Obligasi

Syariah…………………..…………………………………...42

5. Proses Penerbitan Obligasi Syariah………………………….43

6. Prinsip Obligasi Syariah……………………………………..44

C. Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan

1. Tinjauan Umum dan Pengertian Laporan Keuangan………...46

2. Jenis Laporan Keuangan……………………………………..47

3. Isi atau Elemen Laporan Keuangan………………………….49

4. Tinjauan Umum Kinerja Perusahaan………………………...49

D. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan………………………………….51

2. Jenis-jenis Rasio Keuangan………………………………….51

E. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)………………………..56

BAB III DATA HASIL PENELITIAN

A. Bursa Efek Indonesia………………..…………………………...59

B. Deskripsi Perusahaan-perusahaan yang menerbitkan Obligasi

Syariah…………………………………………………………...63

C. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan

Obligasi Syariah (Berdasarkan Tahun diterbitkannnya Obligasi

Syariah) ………………………………………………………….64

ix
D. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan

Obligasi Syariah (Berdasarkan pada Laporan Keuangan yang

dipublikasikan di BEI) …………………………………………..65

E. Deskripsi Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan-Perusahaan

yang Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai

yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di

BEI)………………………………………………………………67

F. Deskripsi Nilai Return On Equity (ROE) Perusahaan-Perusahaan

yang Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai

yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di

BEI)………………………………………………………………70

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian…………..…..………….73

B. Analisa Hasil dan Pembahasan Data

1. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap Return On

Asset (ROA)…………………………………………………74

2. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah Terhadap Return On

Equity (ROE)………………………………………………...79

C. Justifikasi Teori (Analisis Teori) atas Hasil yang didapat………….

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………........84

x
2. Saran……………………………………...……………………............85

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….87

LAMPIRAN………………………………………………………………………...90

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengukuran Variabel Penelitian 29

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Penerbitan Obligasi Syariah 73

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

(ROE) 73

Tabel 4.3 Hasil Uji F (ROA) 75

Tabel 4.4 Hasil Uji Statitstik t (ROA) 75

Tabel 4.5 Koefisien Determinasi (ROA) 76


Tabel 4.6 Grafik Normality Probability Plot (ROA) 77

Tabel 4.7 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROA) 78

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (ROA) 78

Tabel 4.9 Hasil Uji F (ROE) 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Statitstik t (ROE) 80

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi (ROE) 80

Tabel 4.12 Grafik Normality Probability Plot (ROE) 81

Tabel 4.13 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas (ROE) 82

Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi (ROE) 82

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah keuangan merupakan masalah yang kompleks bagi setiap

perusahaan. Apapun bentuk usaha yang dijalankan, baik skala besar atau kecil,

bersifat profit motif atau non profit motif, tidak terlepas dari masalah keuangan.

Setiap perusahaan juga dihadapkan pada masalah kelangsungan dan

pengembangan usahanya, terutama dalam meningkatkan laba. Semua itu tidak

terlepas dari kemampuan perusahaan mengelola keuangannya.

Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi di banyak

negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar.

Mengapa demikian, karena pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif

bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu

agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestik Bruto

(GDP). Sehingga perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan

peningkatan Gross Domestik Bruto (GDP). Dengan kata lain, berkembangnya

pasar modal suatu negara akan mendorong pola kemajuan ekonomi negara

tersebut. 1

Pasar modal berbeda dengan industri keuangan lainnya, perbedaaan tersebut

melahirkan beberapa karakteristik tersendiri dalam industri pasar modal. UU no.8

1
Artikel diakses pada 21 feburari 2010 dari http://www infovesta.com
1
2

tahun. 1995 menjelaskan bahwa “pasar modal adalah kegiatan-kegiatan yang

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek”. UU no.8 tahun 1995 dalam ketentuan umum juga

menjelaskan bahwa “bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan

beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara

mereka. 2

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar modal memiliki peran dan

fungsi yang sangat penting bagi iklim ekonomi suatu negara, yaitu sebagai salah

satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan sarana investasi bagi masyarakat.

Produk-produk investasi yang sekarang berkembang di pasar modal salah

satunya adalah obligasi. Obligasi syariah pun turut meramaikan pasar

perdagangan obligasi di Indonesia. Ditandai dengan terbitnya obligasi syariah

pertama yaitu obligasi indosat syariah mudharaah pada 6 november tahun 2002. 3

Sebagai suatu produk. Obligasi syariah tidak berbeda dengan obligasi

konvensional, yang pada hakikatnya adalah sarana untuk memobilisasi dana

masyarakat yang kelebihan dana untuk selanjutnya dikelola oleh perusahaan

sebagai pendanaan dalam operasi perusahaan.

2
Artikel diakses pada 20 Februari 2010 dari http://www.idx.co.id
3
Artikel diakses pada 22 Februari 2010 dari http://www.erdhika.com
3

Obligasi syariah selain merupakan pilihan investasi yang patut

diperhitungkan namun sekaligus juga memelihara manusia untuk tetap sesuai

dengan kaidah penciptaannya, yaitu hanya untuk menyembah Allah sehingga

semua praktek investasi obligasi syariah disesuaikan dengan prinsip-prinsip

syariat Islam diantaranya harus bebas dari unsur maysir, gharar, dan riba.

Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi

kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.

Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva

tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu

mancari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya yang

paling murah. 4

Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara

pengembangan tersebut membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah

satu aspek penting dalam perusahaan baik dalam pembukaan bisnis maupun

pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa

banyak modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan. Sumber dana bagi

perusahaan dapat diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan. Dana dari dalam

perusahaan, yaitu melalui laba ditahan dan depresiasi serta dana dari luar

perusahaan yaitu dana yang berasal dari para kreditur dan investasi asing. Namun

dana yang berasal dari pinjaman kreditur, serta investasi asing dirasa masih

4
Sutrisno, Manajemen Keuangan, teori, konsep dan aplikasi( Yogyakarta: Ekonosia, 2007),
h.3
4

kurang. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai

sarana penambah modal mereka.

Pasar modal merupakan wadah alternatif selain bank dan lembaga keuangan

non bank bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (investasi).

Salah satu indikasi bekerjanya pasar modal secara optimal adalah ketersediaan

informasi, baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan yang

bersifat simetris dan dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.

Informasi tersebut berguna bagi investor sebagai dasar mengadakan penilaian

terhadap perusahaan. Oleh karena itu peranan pasar modal menjadi semakin

penting mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang

membutuhkan dana, dan pihak yang ingin menanamkan modalnya. 5

Investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi untuk mendapatkan nilai

yang lebih besar dimasa yang akan datang. 6 Pandangan yang selama ini ada

dalam kebanyakan masyarakat kita menyebutkan bahwa investasi sebagai sesuatu

yang mahal dan penuh dengan resiko. Padahal bahwa dengan menyimpan uang

dicelengan, membeli tanah, membeli emas adalah beberapa contoh investasi yang

cukup mudah dilaksanakan bagi sebagian masyarakat. Jenis investasi lain yang

sudah berkembang dan sudah banyak dilakukan dihampir seluruh negara di dunia

adalah investasi di pasar modal.

5
Artikel diakses pada 22 Februari 2010 dari http://www.erdhika.com
6
Arifin, Z, Teori Keuangan dan Pasar Modal (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h.8
5

Citra perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Kinerja keuangan

suatu perusahaan dapat dianalisa melalui laporan keuangan perusahaan yang

bersangkutan. Hal ini sangat berguna bagi manajemen perusahaan itu sendiri

untuk mengambil keputusan secara tepat, merencanakan, dan mengendalikan

perusahaan secara efisien dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan, yang

tentunya sangat berkepentingan dengan maju mundurnya perusahaan. Informasi

mengenai hal-hal yang menyangkut perusahaan tersebut dapat diperoleh dengan

meneliti dan menganalisa laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Kinerja keuangan adalah prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen

keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan

meningkatkan nilai perusahaan. Secara garis besar, penilaian kinerja suatu

perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis yang

tergantung dari sudut pandang kreditur dan pemodal. Apabila analis melakukan

analisis dari sudut pandang kreditur, maka kinerja perusahaan dinilai dari segi

kemampuan perusahaan melunasi kewajiban finansial tepat pada waktunya. Jika

analisis dilakukan dari sudut pandang pemodal, maka kinerja perusahaan dinilai

dari segi kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. 7

Pengukuran kinerja keuangan dilakukan untuk melihat seberapa jauh

kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk

7
Suad Hasan, Manajemen keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang edisi 4
(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008), h.560
6

menghasilkan laba perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk mengevaluasi

kinerja manajemen.

Kinerja emiten yang bagus dalam menghasilkan pendapatan akan

memberikan harapan yang bagus untuk menerima tingkat bagi hasil yang tinggi

kepada investor obligasi. Kinerja emiten dapat tercermin dari laporan keuangan

dimana Return On Asset adalah salah satu indikator yang mencerminkan kinerja

perusahaan penerbit obligasi. Return On Asset mencerminkan tingkat bagi hasil

yang dicapai setelah melakukan eksplorasi terhadap seluruh potensi kekayaan

yang ada.

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan

perusahaan. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan banyak digunakan oleh calon investor. Karena analisis ini

didasarkan pada hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang

akan mencerminkan keadaan keuangan serta hasil dari operasional perusahaan. 8

Menurut Suad Hasan, analisis rasio keuangan terdiri dari empat macam rasio,

yaitu rasio leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas atau efisiensi, dan rasio

pasar. Rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang.

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

keuangan jangka pendek, rasio profitabilitas mengukur kemampuan aktiva

perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Sedangkan rasio pasar

8
Pandji Anoraga dan Piji Paskarti, Pengantar Pasar Modal edisi revisi (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h.111
7

diukur dengan cara menggunakan angka yang diperoleh dari laporan keuangan

perusahaan dan pasar modal. 9

Sebelum menerbitkan obligasi syariah, sebuah perusahaan pasti sudah

memikirkan dengan masak tentang dana segar beserta keuntungan yang akan

diperoleh oleh perusahaan tersebut. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya suatu

perusahaan mengambil sebuah kebijakan pasti tidak terlepas dari mencari suatu

keuntungan, begitu pula ketika mengambil kebijakan menerbitkan obligasi

syariah. Begitu pula halnya dengan para investor, sebelum menginvestasikan

dananya untuk membeli obligasi syariah, mereka berfikir akan mendapatkan

keuntungan dari obligasi syariah.

Secara teori, dengan menerbitkan obligasi syariah suatu perusahaan akan

mendapatkan keuntungan, atau keuntungan yang di dapat perusahaan meningkat,

akan tetapi kenyataannya berbeda. Hal tersebut tergambar pada data

perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah.

Perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan

yang menerbitkan obligasi syariah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Perusahaan Tahun ROA ROE

2007 0,0258 0,2101

9
Suad Hasan, Manajemen keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang edisi 4
(Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008), h.560
8

2008 0,0159 0,1395

2009 0,0294 0,2264

2008 0,0221 0,0739


Aneka Gas Industri
2009 0,0246 0,0874

2005 0,0134 0,0275

2006 0,0942 0,1965

Apexindo Pratama Duta Tbk 2007 0,1464 0,0701

2008 0,0830 0,1517

2009 0,0278 0,0555

2004 0,0097 0,1497

2005 0,0144 0,1397

2006 0,0129 0,1378


Bank Syariah Muamalat Tbk
2007 0,0138 0,1717

2008 0,0164 0,2080

2004 0,0558 0,1460

2005 0,0816 0,3212

2006 0,1469 0,3849

Berlian Laju Tanker Tbk


2007 0,0367 0,2289

2007 0,0367 0,2289

2008 0,0624 0,2642

2004 0,0015 0,0048

Ciliandra Perkasa
9

2006 0,0312 0,1239

2004 0,0633 0,1733

2005 0,0571 0,1247

2006 0,0748 0,1366

Humpus Intermoda
Transportasi Tbk
2007 0,1172 0,1764

2008 0,0225 0,0415

2009 0,0006 0,0010

2004 0,0586 0,1239


Indosat Tbk
2005 0,0495 0,1134

2005 0,0495 0,1134

2006 0,0412 0,0928

2006 0,0412 0,0928

2007 0,0451 0,1234

2007 0,0451 0,1234

2008 0,0363 0,1079

2008 0,0363 0,1079

2008 0,0363 0,1079

2004 0,0312 0,0678

2005 0,0486 0,1077

2006 0,0265 0,0741


Matahari Putra Prima Tbk
2007 0,0214 0,0555
10

2008 0,0011 0,0033

2009 0,0284 0,0865

Mayora Indah Tbk 2008 0,0671 0,0865

2008 0,0232 0,0945

Metrodata Elektronics Tbk


2009 0,0095 0,0314

2006 0,0078 0,0138

2007 0,0206 0,0414

Perusahaan Listrik Negara 2008 0,0423 0,0969


(Persero)
2008 0,0423 0,0969

2009 0,0310 0,0733

2009 0,0310 0,0733

2009 0,0310 0,0733

2004 0,0918 0,1261

2005 0,0898 0,1476

2006 0,0740 0,1309

Ricky Putra Globalindo Tbk

2007 0,0720 0,1241

2008 0,0145 0,0292

2009 0,0060 0,0110

2008 0.0259 0.0600

Sumarecon Agung Tbk


2009 0.0375 0.0974
11

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa profitabilitas (ROA dan

ROE) pada perusahaan-perusahaan tersebut cenderung berfluktuatif

(perkembangan dan penurunan). Seperti yang terjadi pada PT.Ricky Putra

Globalindo, pada tahun 2005 yang mengalami penurunan Return On Asset (ROA)

sebesar 0,0898 (8,98 %), padahal pada tahun 2004 ROA nya sebesar 0,0918 (9,18

%), dan Return On Equity (ROE) yang mengalami peningkatan sebesar 0,1476

(14,76 %), padahal sebelumnya sebesar 0,1261 (12,61 %).. Untuk itu perlu diteliti

lebih lanjut apakah penerbitan obligasi syariah oleh perusahaan-perusahaan

tersebut berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA dan ROE).

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerbitan obligasi syariah

terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) dan return on

equity (ROE). Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan melihat

laporan keuangan perusahaan dari tahun 2004-2009. Dengan demikian penelitian

ini penulis beri judul “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap

Profitabilitas (Studi pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan

Obligasi Syariah di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2004-2009)”

B. Identifikasi Masalah

Secara teori, dengan menerbitkan obligasi syariah suatu perusahaan akan

mendapatkan keuntungan, atau keuntungan yang di dapat perusahaan akan


12

meningkat, akan tetapi kenyataannya berbeda. Hal tersebut tergambar pada data

perkembangan Profitabilitas (ROA dan ROE) perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah.

Profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan-perusahaan tersebut

cenderung berfluktuatif (perkembangan dan penurunan). Seperti yang terjadi pada

PT.Ricky Putra Globalindo, pada tahun 2005 dengan mengalami penurunan

Return On Asset (ROA) sebesar 0,0898 (8,98 %), padahal pada tahun 2004 ROA

nya sebesar 0,0918 (9,18 %), dan Return On Equity (ROE) yang mengalami

peningkatan sebesar 0,1476 (14,76 %), padahal sebelumnya sebesar 0,1261

(12,61 %).

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan agar permasalahan yang diteliti tidak

meluas, adapun batasan masalah pada penulisan ini adalah:

1. Penelitian menggunakan data selama 6 tahun dari tahun 2004-2009.

2. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan

adalah dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)

3. Laporan keuangan yang tersedia dinyatakan dalam rupiah.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini dapat dituangkan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut:


13

1. Apakah penerbitan obligasi syariah berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROA dan ROE)?

2. Seberapa besar pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap

profitabilitas (ROA dan ROE) secara signifikan?

3. Bagaimana pengaruh kontribusi penerbitan obligasi syariah terhadap

profitabilitas (ROA dan ROE )?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini, adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai :


1. Penerbitan obligasi syariah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA dan

ROE)

2. Penerbitan obligasi syariah secara signifikan berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROA) dan (ROE)

3. Kontribusi penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas (ROA dan

ROE)

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi, terutama bagi

pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

permasalahan ini.
14

2. Investor dan Calon Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam

mempertimbangkan keputusan investasinya di obligasi syariah

3. Penulis

Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan,

pengetahuan mengenai obligasi syariah dan profitabilitas serta merupakan

kesempatan untuk mempraktekan teori-teori yang diperoleh dari bangku

kuliah.

4. Praktisi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat bagi praktisi perusahaan

untuk dapat meningkatkan profitabilitas melalui investasi di obligasi

syariah.

E. Review Kajian Terdahulu

1. Penelitian Novietha Indra Sallama

Novietha indra sallama (2005) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh

Penerbitan Obligasi Subordinasi Terhadap Pembiayaan dan Kinerja Bank

Syariah dengan Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia”. 10 Tesis ini

menggunakan metode uji beda dua rata, yaitu dalam hal ini adalah uji-t

10
Novietha Indra Sallama, Pengaruh Penerbitan Obligasi Subordinasi Terhadap Pembiayaan
dan Kinerja Bank Syariah dengan Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, (Pusat Kajian
Timur Tengah dan Islam, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2005)
15

sampel berpasangan. Ia meneliti tentang obligasi subordinasi yang digunakan

untuk menambah modal yang ada pada bank. Sekaligus untuk memperkuat

struktur permodalan bank tersebut.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah membandingkan

kinerja PT. Bank Muamalat sebelum dan sesudah penerbitan obligasi

subordinasi terhadap pembiayaan kepada pihak ketiga.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen Penelitian ini

membandingkan data-data kinerja dan pembiayaan sebelum dan sesudah

adanya obligasi subordinasi di bank muamalat.

Data-data yang digunakan (Sumber Data) adalah laporan keuangan dan

data-data sekunder lainnya yang mendukung penelitian ini. Metode penelitian

yang digunakan adalah dengan menggunakan uji beda dua rata-rata, yaitu

dalam hal ini adalah uji-t sampel berpasangan

Untuk menjawab permasalahan yang ada, penelitian ini mengukur laba,

besarnya pembiayaan yang disalurkan dan struktur modal dari PT. Bank

muamalat pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara keuangan

dimana terdapat teori-teori yang digunakan untuk mengolah data-data

sekunder, seperti pengukuran kinerja, pengukuran pembiayaan dan

pengukuran lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


16

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada peningkatan pembiayaan dan

tingkat kecukupan modal (solvabilitas) setelah emisi obligasi, tetapi tidak

pada kinerja rentabilitas dan likuiditas akibat tingginya tingkat bagi hasil yang

ditetapkan bank.

Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti

adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena

dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi

syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

Perbedaan selanjutnya adalah bahwa penelitian tersebut hanya terfokus

kepada satu pihak (perusahaan) saja yakni Bank Muamalat sebagai pihak yang

menerbitkan obligasi. Sedangkan penelitian yang penulis teliti fokusnya lebih

luas, yaitu kepada perusahaan-perusahaan penerbit obligasi syariah yang

terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2004-2009.

2. Penelitian Ahmad Fauzie Nur.

Ahmad Fauzie Nur (2004) melakukan penelitian tentang ”Pengaruh

Penerbitan Obligasi Syariah pada Struktur Modal PT.Indosat Tbk, Suatu

Analisa Cost of Capital. Skipsi ini menggunakan metode penelitian:

a) Metode analisis data menggunakan Analisis Univariate

b) Jenis penelitiannya adalah Penelitian Eksplanasi (Berdasarkan tujuan)

c) Jenis penelitian berdasarkan waktu menggunakan penelitian time series

d) Jenis penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan

data statistik yang telah ada.


17

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah praktik

Islamic Finance dalam obligasi mudharabah dapat memberikan return yang

relatif menguntungkan dibandingkan dengan return yang dihasilkan oleh

obligasi biasa. Serta apakah pelaksanaan konsep keuangan islami (islamic

finance) dapat pula diterapkan pada perusahaan yang tidak mengeksplisitkan

diri sebagai perusahaan syariah.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen

Data yang digunakan (sumber data) dalam penelitian ini adalah Sumber

Data Primer yaitu merupakan sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan

pihak PT.Indosat Tbk. Dan Sumber Data Sekunder yaitu merupakan sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang

diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber

lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa praktik Islamic Finance dalam

obligasi mudharabah dapat memberikan return yang relatif menguntungkan

dibandingkan dengan return yang dihasilkan oleh obligasi biasa.


18

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pelaksanaan konsep

keuangan islami (islamic finance) dapat pula diterapkan pada perusahaan yang

tidak mengeksplisitkan diri sebagai perusahaan syariah.11

Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti

adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena

dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi

syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

Perbedaan selanjutnya adalah bahwa penelitian tersebut hanya terfokus

kepada satu pihak (perusahaan) saja sebagai pihak yang menerbitkan obligasi

yaitu PT.Indosat Tbk. Sedangkan penelitian yang penulis teliti fokusnya lebih

luas, yaitu kepada perusahaan-perusahaan penerbit obligasi syariah yang

terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode 2004-2009.

3. Penelitian Devi Prasetya

Devi Prasetya (2008) melakukan penelitian tentang ”Analisis Perbedaan

Kinerja perusahaan sebelum dan setelah Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah


12
di Indonesia Periode Penelitian 2003-2007” Skripsi ini menggunakan

metode t-test melalui regresi dengan dummy variabel. Penelitian ini

menggunakan laporan keuangan kuartalan beberapa perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah ijarah dan tercatat di bursa efek indonesia.


11
Ahmad Fauzie Nur, Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah pada Struktur Modal
PT.Indosat Tbk, Suatu Analisa Cost of Capital, (Skripsi Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia, 2004)
12
Devi Prasetya, Analisis Perbedaan Kinerja perusahaan sebelum dan setelah Penerbitan
Obligasi Syariah Ijarah di Indonesia Periode Penelitian 2003-2007, (Skripsi Dept Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia, 2008)
19

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah mengkaji mengenai

kinerja perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah ijarah, khususnya di

indonesia selama periode 2003-2007. penelitian ini juga ditujukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio

keuangan perusahaan sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah,

dicerminkan melalui Current Ratio, Total Asset Turnover, ROA, Debt to Total

Aset Ratio.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen

Data yang digunakan (sumber data) dalam penelitian ini adalah Sumber

Data Sekunder yaitu merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh dari diperoleh

dari statistik yang dipublikasikan, dan literatur-literatur kepustakaan seperti

buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan

skripsi ini.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada Current Ratio, ROA, Debt to Total Asset Ratio. Sedangkan

pada Rasio Total Asset Turnover terdapat perbedaan kinerja yang signifikan

antara sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah selama periode

2003-2007.
20

Penelitian tersebut dibandingkan dengan penelitian yang penulis teliti

adalah Pada penelitian ini menjadi berbeda dari penelitian tersebut karena

dalam penelitian ini akan melihat variabel independen penerbitan obligasi

syariah terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas

F. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif

akan dilakukan studi untuk mendeskripsikan fenomena yang ada, yaitu penulis

mendeskripsikan data-data variabel penerbitan obligasi syariah, serta data

variabel profitabilitas. Kemudian penulis juga akan melakukan analisa data

tersebut guna menguji hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih

dalam dari analisis data. 13 Penelitian ini dalam pengolahan datanya

menggunakan statistik inferensial dengan metode regresi linier sederhana

untuk mengetahui pengaruh yang terjadi antara variabel penerbitan obligasi

syariah terhadap variabel prifitabilitas (ROA), serta antara variabel penerbitan

obligasi syariah dengan variabel prifitabilitas (ROE) pada tahun 2004-2009

dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS 18.00.

b. Pendekatan Penelitian

13
Moh. Nazir, Metode Penelitian, cet. Ke-6, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.89
21

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan

pengumpulan data dan informasi melalui dokumen

c. Jenis Data dan Sumber Data

Menurut sumbernya, data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

sekunder, yaitu data diperoleh dari statistik yang dipublikasikan oleh Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2004-2009 berupa laporan keuangan, serta

bersumber dari penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan informasi

melalui buku-buku, literatur serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data yang

bersifat ilmiah dan teoritis.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang bersifat

kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dengan mengambil data time

series yang terdiri dari komponen variabel dependen yaitu profitabilitas, serta

variabel independent penerbitan obligasi syariah.

d. Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan penerbit

obligasi syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2004-

2009.

e. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data/laporan keuangan

perusahaan-perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun


22

2004-2009. Penelitian ini adalah merupakan penelitian kausal, karena

tujuannya adalah meneliti hubungan sebab akibat antara variable independen

terhadap variabel dependen.

f. Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang

umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan mendownload

di situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

g. Metode Analisis
Data yang terkumpul akan diolah dengan menggunakan SPSS 18.00,

dimana metode analisis yang akan digunakan adalah metode statistik regresi

sederhana. Persamaan umum dari regresi linier sederhana adalah:

Y = b0 + b1 X1 + e

Ket : Y = variabel dependen (profitabilitas)

X1 = obligasi syariah

b0 = konstanta

b1 = koefisien regresi obligasi syariah

e = Error Term = residual

h. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
23

a. H01 : Tidak terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return

On Asset (ROA)

Ha1 : Terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return On

Asset (ROA)

b. H02 : Tidak terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return

On Equity (ROE)

Ha2 : Terdapat pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap Return On

Equity (ROE)

i. Metode Analisis

Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan uji

hipotesis dan uji asumsi kalasik sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah

koefisien regresi yang didapat signifikan. Maksud dari signifikan ini

adalah nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol.

Untuk kepentingan tersebut, maka semua koefisien regresi harus

diuji. Ada dua jenis uji hipotesis terhadap koefisien regresi yang dapat

dilakukan, yang disebut dengan uji-f dan uji-t. uji-f digunakan untuk

menguji koefisien (slope) regresi secara bersama-sama, sedangkan uji-t

untuk menguji koefisien regresi, termasuk interceot secara individu.

Dalam regresi sederhana, analisis dengan ANOVA untuk uji-f ini

sesungguhnya tidak berbeda dengan uji-t, karena koefisien regresi yang


24

diuji berjumlah satu, sehingga baik uji koefisien regresi secara

keseluruhan ataupun uji secara individu, sesungguhnya merupakan dua

hal yang sama. 14

a. Uji F (f-test)
Disebut juga dengan uji F diperuntukan guna melakukan uji

hipotesis koefisien regresi secara bersamaan, karena dalam regresi

sederhana jumlah variabel bebas hanya satu, maka hipotesisnya

menjadi:

H0 : β1 = 0

H1 : β ≠ 0

Adapaun cara pengujian yaitu dengan menggunakan suatu tabel

yang disebut tabel ANOVA. Setelah didapatkan F hitung, selanjutnya

adalah membandingkan dengan tabel F dengan df sebesar k dan n-2.

jika f Hit > Fα(k,n-2) maka tolak H0 atau dengan kata lain bahwa

koefisien regresi signifikan secara statistik.15

b. Uji -t (t-test)
Merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga

atau variabel bebas. Uji-t didefinisikan sebagai berikut:

b
t = _______________
s.e (b1)

14
Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Ekonometrika Untuk Analisis
Ekonomi dan Keuangan, h.14-15
15
Ibid., h.17-18
25

nilai t diatas akan dibandingkan dengan nilai t tabel, bila ternyata

setelah dihitung |t| > tα/2, maka nilai t berada dalam daerah penolakan,

sehingga hipotesis nol ditolak, dalam hal ini dapat dikatakan β1

statistically significance. 16

2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi yang dinotasikan dengan R², merupakan suatu

ukuran yang penting dalam regresi. Nilai Koefisien Determinasi (R²) ini

mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel Y dapat diterangkan

oleh variabel X. bila nilai Koefisien Determinasi sama dengan 0 (R²=0),

artinya variasi dari nilai Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali.

Sementara bila R²=1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat

diterangkan oleh X. 17

Dalam kenyataannya nilai adjusted R²dapat bernilai negatif,

walaupun dikehendaki harus bernilai positif. Menurut gujarati, jika dalam

uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R²

dianggap bernilai 0. 18

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas data, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.

16
Ibid., h.19
17
Ibid., h.20
18
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h.87
26

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data

normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi

yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi

memenuhi asumsi normalitas. 19

b) Uji Heteroskedastisitas

Salah satu dari asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah

bahwa gangguan ui yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah

homokedastik; yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang

sama. 20 Sedangkan bila varian tidak konstant atau berubah-ubah disebut

heteroskedastisitas. 21 Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau

pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik

Scatterplot. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola

19
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP
UNDIP), hal. 112 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan dokumenter (content analysis) merupakan pengumpulan data dan informasi melalui
dokumen
20
Damodar Gujarti, Ekonometrika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1999), h.177
21
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Semarang: BP
UNDIP), hal, 109
27

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan

bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 22

c) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1. 23 salah satu metode untuk mendeteksi

autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson (DW). Singgih

santoso, mengemukakan secara umum deteksi adanya autokorelasi bisa

diambil patokan :

a. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

c. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negative. 24

j. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.

Pengukuran profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan penilaian

22
ibid., hal, 105
23
Ibid., h.95
24
Singgih Santoso, SPSS (Statistic Product and Service Solution) (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2000), h.218
28

analisis rasio, yaitu rasio ROA dan ROE. Menurut Keown, rasio

keuangan ini merupakan rasio profitabilitas dan tingkat pengembalian

ekuitas suatu perusahaan. 25

Penelitian ini menggunakan rasio Return on Assets (ROA) untuk

mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan. Selain merupakan tolok

ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan aktiva

yang digunakan, rasio Reurn on Asset (ROA) juga menunjukkan tingkat

efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva. Secara

matematis rasio tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak


ROA = Total Aktiva
Penelitian ini menggunakan rasio tingkat pengembalian modal

sendiri (Return on Equity) merupakan rasio keuntungan bersih sesudah

pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian

dari modal pemegang saham (modal sendiri) yang diinvestasikan ke

dalam perusahaan. Secara matematis rasio tersebut diformulasikan

sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak


ROE = Total Modal

2. Variabel Independen

25
Martin Keown dan Scott Jr Petty, Manajemen Keuangan. (Jakarta: Indeks, 2002) hal. 84
29

Variabel Independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam

hubungannya dengan pengaruh yang diberikannya terhadap profitabilitas

adalah penerbitan obligasi syariah.

3. Pengukuran Variabel

Tabel 1.1
Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Pengukuran Skala


Variabel Dependen
Profitabilitas Laba bersih setelah pajak Rasio
(Return on Asset, (ROA)) Total Aktiva

Profitabilitas Laba bersih setelah pajak Rasio


(Return on Equity, (ROE)) Total Modal

Variabel Independen
Penerbitan Obligasi Rasio
Syariah

k. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini adalah berpedoman pada

“Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007”.

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan
30

Sebagai bahan pembuka, bab ini akan menguraikan tentang latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Revie studi terdahulu, metode

penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas mengenai pasar modal dan pasar modal syariah,

obligasi dan obligasi syariah, laporan keuangan dan kinerja keuangan

perusahaan, rasio keuangan, rasio profitabilitas

BAB III Data Hasil Penelitian

bab ini membahas mengenai bursa efek indonesia, deskripsi

perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah, deskripsi

nilai emisi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah

(berdasarkan tahun diterbitkannnya obligasi syariah), deskripsi nilai

emisi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah

(berdasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei),

deskripsi nilai return on asset (roa) perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah (dihitung berdasarkan nilai yang tertera

pada laporan keuangan yang dipublikasikan di bei), deskripsi nilai

return on equity (roe) perusahaan-perusahaan yang menerbitkan

obligasi syariah (dihitung berdasarkan nilai yang tertera pada laporan

keuangan yang dipublikasikan di bei).

BAB IV Hasil Pengamatan dan Analisa Pembahasan


31

Bab ini membahas mengenai analisis deskriptif variabel penelitian dan

analisa hasil dan pembahasan data

BAB V Penutup

Bab ini merupakan inti dari keseluruhan pembahasan dalam penulisan

ini. Pada bab ini menjawab semua permasalahan yang ada. Bab ini

terdiri dari kesimpulan dan saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah

1. Pengertian dan Fungsi Pasar Modal

Pasar modal adalah perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka

panjang, antara lain : dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang

(bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun

oleh perusahaan swasta (private sector). 1

Pengertian pasar modal secara umum menurut keputusan Mentri

Keuangan RI No.1548/KMK/1990 tentang peraturan pasar modal, adalah

suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-

bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta

keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Sedangkan dalam arti sempit

pasar modal adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang

mengorganisasikan transaksi penjualan efek atau disebut sebagai bursa efek. 2

2. Tinjauan Umum Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang

1
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, cet 1, (Tanggerang: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h.62
2
Ibid., h.63

32
33

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang

berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya

berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat islamiyah. Pasar modal

syariah dapat juga diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-

prinsip syariah. 3

Sistem mekanisme pasar modal konvensional yang mengandung riba,

maysir, dan gharar selama ini telah menimbulkan keraguan di kalangan umat

Islam. Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir

kebutuhan umat Islam di indonesia yang ingin melakukan investasi di pasar

modal sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini berkenaan dengan anggapan di

kalangan sebagian umat Islam sendiri bahwa berinvestasi di pasar modal di

satu sisi merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan (diharamkan)

berdasarkan ajaran islam, sementara di sisi lain Indonesia perlu

memperhatikan dan menarik minat investor mancanegara untuk berinvestasi

di pasar modal Indonesia, terutama investor negara-negara Timur Tengah

yang diyakini merupakan investor potensial. 4

B. Obligasi dan Obligasi Syariah

1. Pengertian Dasar Obligasi

3
Ibid., h.65
4
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h.38
34

Di Indonesia pengertian Obligasi Syariah menurut Keputusan Dewan

Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2000 adalah sebagai berikut :

Obligasi Syariah adalah suatu commercial paper (surat berharga) jangka

panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada

pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee

serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo 5 .

Obligasi merupakan surat utang dari emiten (dapat berupa badan hukum

atau lembaga atau pemerintah) yang memerlukan dana untuk kebutuhan

operasi maupun ekspansi mereka. Investasi pada obligasi memiliki potensi

keuntungan lebih besar daripada produk perbankan. Keuntungan berinvestasi

di obligasi adalah memperoleh bunga dan kemungkinan capital again.

Obligasi sering disebut sebagai sekuritas dengan penghasilan tetap. 6

Dalam literatur tentang investasi, obligasi adalah instrumen dimana

emitennya (pengutang/ peminjam) berjanji untuk membayar kembali jumlah

yang dipinjam ditambah bunga kepada investor selama periode waktu

tertentu. 7 Dengan demikian, instrument obligasi merupakan bagian dari

instrument investasi berpendapatan tetap. Hal ini karena keuntungan yang

5
Mufti, Aries. Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa ; Konsep Sistem Ekonomi Syariah. (Jakarta
: MES, 2007), h.145.
6
Sutrisno, Manajemen Keuangan, cet.kelima, (Yogyakarta: Ekonosia, 2007), h.99
7
Franco Modigliani, dkk, Pasar dan Lembaga Keuangan, Jilid I, penerjemah Chaerul
Djakman, (Jakarta: PT. Salemba Empat, 1999), h.214.
35

diberikan kepada investor obligasi didasarkan pada tingkat suku bunga yang

telah ditentukan.

Menurut Ade Arthesa dan Edia Handiman, Obligasi adalah instrument

surat utang yang cukup banyak diperjualbelikan di pasar modal. Surat utang

(Fixed Income Sekurities) adalah surat berharga (efek) yang memberikan

pendapatan tetap kepada pemiliknya selam jangka waktu berlakunya efek

tersebut. Pendapatan tetap merupakan pendapatan yang akan diterima oleh

pemiliknya dalam bentuk kupon dan atau pokok yang telah ditentukan dan

nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan harga efek yang bersangkutan.

Beberapa jenis surat utang merupakan instrument pasar uang, sedangkan

sebagian lagi termasuk instrument pasar modal. 8

Sedangkan Arthur J.Keown mendefinisikan obligasi dengan jenis surat

utang atau surat kesanggupan membayar dalam jangka panjang yang

dikeluarkan oleh peminjam yang berjanji membayar kepada pemegangnya

sejumlah bunga tiap tahun yang sudah ditentukan sebelumnya. 9

Sudarsono dan Edilius menjelaskan obligasi (Bond) kedalam beberapa

pengetian, yaitu:

a. Surat tanda memberikan pinjaman uang dengan nilai nominal dan tingkat

bunga tertentu untuk jangka waktu lebih dari setahun.

8
Ade Arthesa. dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank (Jakarta: PT.
Indeks, 2006), h.225
9
Arthur J. Keown, dkk.Manajemen Keuangan: Prinsip-Primsip dan Aplikasi, Edisi IX, Jilid
I, Penerjemah Haryandini, (Jakarta: PT. Indeks, 2004), h. 240.
36

b. Surat tanda bukti tagihan sejumlah pokok pinjaman ditambah beban

bunganya kepada pihak yang menerbitkannya. 10

Adapun Z. Dunil didalam Kamus Istilah Perbankan Indonesianya

menjelaskan obligasi yaitu Surat berharga tanda pengakuan utang atau

peminjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu

sekurang-kurangnya 3 tahun, dengan memberikan bunga yang jumlah dan saat

pembayarannya telah ditentukan lebih dahulu oleh penerbitnya. 11

Dari definisi tersebut dapat dirinci unsur-unsur utama obligasi adalah:

1. Surat Berharga.

Ini berarti bahwa pada obligasi itu tertulis sejumlah uang yang menjadi

hak pemegang dan hak tersebut dibuktikan dengan menguasai obligasi itu.

Obligasi itu sendiri juga dapat dipindah tangankan kepada pihak lain.

2. Tanda Pengakuan Utang.

Ini berarti sama dengan yang diatur dalam KUHD yaitu bahwa setiap

pemegang yang dapat menunjukan obligasi pada tanggal yang telah

ditetapkan, berhak menerima sejumlah uang seperti yang tertulis dalam

obligasi, dan sejumlah bunga yang dijanjikan oleh penerbitnya.

3. Bentuk Tertentu.

10
Sudarsono, dan Edilius, Kamus Ekonomi: Uang dan Bank, cet II, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2007), h. 37
11
Z. Dunil, kamus Istilah Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2004), h. 93
37

Artinya, memenuhi syarat-syarat formal seperti yang diatur oleh undang-

undang (KUHD)

4. Jangka Waktu Tertentu.

Ini menunjukan bahwa obligasi merupakan surat kredit yang hanya dapat

dilunasi setelah jangka waktu yang ditetapkan berakhir.

5. Penerbit.

Setiap penerbit adalah badan hukum. 12

Secara umum dapat juga diartikan obligasi adalah surat utang jangka

panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga, dengan nilai nominal dan waktu

jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN,

Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi

yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon

(coupon bond) dengan tingkat suku bunga tetap (fixed interes) selama masa

berlaku obligasi. 13

Obligasi dapat diterbitkan dengan kupon atau tanpa kupon. Kupon yang

dibayarkan berisi bunga yang telah ditetapkan dalam suatu perjanjian

penerbitan obligasi. Adapun obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar

sekunder dengan harga yang disepakati; seringkali dengan harga diskon

ataupun premi

12
Ibid., h.94
13
Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada, 2007), h.81
38

2. Pengertian Dasar Obligasi Syariah

Pengelolaan dan pengembangan harta memerlukan instrument yang dapat

membantu para investor menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinya dalam

rangka mengembangkan harta. Banyak pemilik modal di kalangan muslim

membutuhkan instrument keuangan Islami yang dapat menjamin bahwa

pengelolaan dananya dilakukan dalam koridor syariah. Salah satu instrument

keuangan tersebut adalah obligasi syariah.

Obligasi Syariah adalah suatu commercial paper (Surat Berharga) jangka

panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada

pemegang obligasi yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan

kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil atau margin atau fee serta

membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. 14

Menurut Ponjtowinoto yang termaktub di dalam bukunya, obligasi

syariah adalah suatu kontrak perjanjian tertulis yang bersifat jangka panjang

untuk membayar kembali pada waktu tertentu seluruh kewajiban yang timbul

14
Aries Mufti dan Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa: Konsep Sistem Ekonomi Syariah
(Jakarta: MES, 2007), h.145
39

akibat pembiayaan untuk kegiatan tertentu menurut syarat dan ketentuan

tertentu serta membayar sejumlah manfaat secara periodik menurut akad. 15

Sedangkan menurut Z.Dunil dalam Kamus Istilah Perbankan

Indonesianya, Obligasi syariah adalah Surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang

obligasi syariah yag mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada

pemegang obligasi berupa bagi hasil/margin/fee, dan membayar kembali dana

obligasi pada saat jatuh tempo. 16

Adapun ketentuan khususnya:

1. Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara lain:

a. Mudharabah (Muqaradah/qiradh)

b. Musyarakah

c. Murabahah

d. Salam

e. Istisna

f. Ijarah

2. Jenis usaha dilakukan emiten tidak boleh bertentangan dengan syariah

dengan memperhatikan substansi fatwa DSN tentang pedoman investasi

untuk reksadana.

15
Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah diPasar Modal, Pandangan Praktisi (Jakarta:
Modal Publications, 2003), h.50
16
Z. Dunil, kamus Istilah Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2004), h. 98
40

3. Pendapatan (Hasil) investasi yang dibagikan emiten kepada pemegang

obligasi syariah harus bersih dari unsur non-halal.

4. Pendapatan (hasil) yang diperoleh pemegang obligasi syariah sesuai

dengan yang digunakan.

5. Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang

digunakan. 17

Adapun fatwa DSN-MUI mengenai obligasi syariah antara lain yaitu: 18

1) Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah.

2) Fatwa DSN-MUI No.33/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syariah

Mudharabah.

3) Fatwa DSN-MUI No.41/DSN-MUI/III/2004. Tentang Obligasi Syariah

Ijarah.

4) Fatwa DSN-MUI No.15/DSN-MUI/IX/2000. Tentang Prinsip Distribusi

Bagi Hasil Usaha.

5) Fatwa DSN-MUI No.59/DSN-MUI/V/2007. Tentang Obligasi Syariah

Mudaharabah Konversi.

Sedangkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam yaitu:

1) Peraturan No.IX A.13 KEP-130/BL/2006 tanggal 23 November. Tentang

Penerbitan Efek.

17
Z. Dunil, Kamus Istilah perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2004), h. 94
18
Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional, cet. III, (Ciputat Tangerang: CV. Gaung Persada, 2006) h.193, 200, 279, 83.
41

2) Peraturan No.IX A.14 KEP-131/BL/2006. Tentang Akad-Akad yang

digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah.

3. Ketentuan Umum Obligasi Syariah

Terdapat beberapa aturan umum operasional berkaitan dengan obligasi

syariah, yaitu:

a. Pelaksanaan obligasi syariah mulai dari awal sampai akhir harus terhindar

dari format dan substansi akad yang berkaitan dengan riba (pembungaan

uang) dan gharar (spekulasi murni atau terdapat unsur judi).

b. Transaksi obligasi syariah harus berdasarkan konsep muamalat yang

sejalan syariah seperti akad kemitraan (musyarakah dan mudharabah),

jual beli barang (murabahah, salam dan istishna, atau jual beli jasa

(ijarah).

c. Bagi hasil pada akad kemitraan, fee pada akad ijarah, dan harga (modal

dan margin) pada akad jual beli harus ditentukan secara jelas pada awal

transaksi (prospectus atau setifikat).

d. Usaha yang dilakukan emiten (originator) berhubungan dengan dana

sukuk (obligasi syariah) yang dikelola harus terhindar dari semua unsur-

unsur non halal.

e. Pemberian pendapatan dapat dilakukan secara periodik (sesuai karakter

masing-masing akad). 19

19
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, Cet 1, (Tangerang: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h.71
42

4. Kriteria Perusahaan yang dapat Menerbitkan Obligasi Syariah

Tak semua emiten dapat menerbitkan obligasi syariah. Untuk

menerbitkan obligasi syariah beberapa persyaratan berikut yang harus

dipenuhi:

a. Aktivitas utama (Core Business) yang halal, tidak bertentangan dengan

substansi fatwa No.20/DSN-MUI/IV/2001. fatwa tersebut menjelaskan

bahwa kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah islam

diantaranya adalah:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan

yang dilarang.

2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan

dan asuransi konvensional.

3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan

makanan dan minuman haram.

4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan

barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

b. Peringkat Investment Grade:

1. Memiliki fundamental usaha yang kuat.

2. Memiliki fundamental keuangan yang kuat.

3. Memiliki citra yang baik bagi publik. 20

20
Inggi. H. Achsien, “Mengenal Obligasi Syariah,” Harian Kompas, 2003., h.8.
43

c. Keuntungan tambahan jika termasuk dalam komponen Jakarta Islamic

Index (JII) 21

5. Proses Penerbitan Obligasi Syariah

Penerbitan obligasi syariah pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan

obligasi konvensional, adapun langkah-langkah umum untuk penerbitan

obligasi syariah sebagai berikut:

1. Emiten menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk penerbitan obligasi

syariah kepada underwriter (wakil dari emiten).

2. Underwriter melakukan penawaran kepada investor.

3. Bila investor tertarik, maka akan menyerahkan dananya kepada emiten

melalui underwriter.

4. Emiten akan membayarkan bagi hasil dan pembayaran pokok kepada

investor. 22

Pada obligasi syariah, selain proses di atas, maka sebelumnya harus

dilakukan pula opini syariahnya, yang dilakukan oleh Dewan Syariah

Nasional dengan tahapan:

1. Emiten melalui underwriter menyerahkan proposal atau surat

pemberitahuan penerbitan obligasi syariah kepada Majlis Ulama

Indonesia.

21
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h.61
22
Nurul Huda, Investasi pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta: Kencana Prenada, 2007), h.90
44

2. Presentasi proposal dilakukan di badan pelaksana harian Dewan Syariah

Nasional.

3. Dewan syariah nasional mengadakan rapat dengan tim ahli dewan

pengawas syariah (DPS), hasil rapat akan menyatakan opini syariah terkait

proposal yang diajukan. 23

6. Prinsip Obligasi Syariah

Kalau kita analisis, obligasi syariah ini sesungguhnya merupakan peluang

bagi kita untuk mengundang para investor muslim dan non-muslim untuk mau

terlibat berinvestasi di tanah air. Sehingga, obligasi syariah dapat

dimanfaatkan untuk membangun perekonomian bangsa dan menciptakan

kesejahteraan masyarakat. Fakta yang selama ini menunjukan bahwa pasar

akan sangat responsif terhadap penerbitan obligasi syariah, hampir semua

obligasi syariah yang dikeluarkan, diserap habis oleh pasar dan bahkan, pada

beberapa kasus sampai menimbulkan kelebihan permintaan. Apalagi jika

obligasi syariah tersebut diterbitkan oleh negara, berikut ini beberapa prinsip

yang harus dipenuhi oleh obligasi syariah:

1. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu suatu kegiatan usaha

yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah

untuk menetukan manfaat yang timbul.

23
Ibid., h.91
45

2. Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu suatu kegiatan usaha

yang spesifik dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah

untuk menetukan manfaat yang timbul.

3. Hasil investasi yang akan diterima pemilik dana merupakan fungsi dari

manfaat yang diterima perusahaan dari dana atau harta hasil penjualan

obligasi syariah, bukan dari kegiatan lain.

4. Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang semata-mata

merupakan fungsi dari waktu.

5. Pembiayaan dengan penerbitan obligasi syariah tidak dapat dipakai untuk

menggantikan hutang yang sudah ada (prinsip bai al dayn bi al dayn)

6. Perubahan nilai pasar dari obligasi syariah bukan berarti perubahan jumlah

hutang.

7. Obligasi syariah dapat dijual kembali, baik kepada pemilik dana lainnya

ataupun kepada emiten (bila sesuai dengan ketentuan hukum positif yang

berlaku). Obligasi syariah dapat dijual dibawah nilai pari (modal awal)

kalau perusahaan mengalami kerugian.

8. Bila pemilik dana tidak harus menanggung rugi maka pemilik usaha harus

mengikat diri (aqad jais) untuk menanggung semua biaya dari kegiatan

usaha yang melebihi pendapatan usaha.


46

9. Pemilik dana dapat menerima dari pendapatan (revenue sharing) bila

pemilik usaha (emitten) mengikat diri untuk membatasi penggunaan

pendapatan sebagai biaya usaha. 24

C. Laporan Keuangan dan Kinerja Keuangan Perusahaan,

1. Tinjauan Umum dan Pengertian Laporan Keuangan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan

laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu

periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan kita bisa

melihat bagaimana prestasi manajemen dalam periode tersebut.

Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan bisa

diperoleh dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yakni

dengan menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan.

Ada beberapa pihak yang membutuhkan laporan keuangan suatu

perusahaan, antara lain manajemen, manajemen berkepentingan terhadap

laporan keuangan karena laporan keuangan merupakan cerminan kinerja

manajemen selama satu periode. Pemilik, pemilik berkepentingan terhadap

keamanan modal yang dikelola manajemen, dan digunakan untuk

memutuskan apakah perlu ada pembagian dividen atau tidak, bila ada

seberapa besar dividen payout rationya, serta untuk menilai kinerja

24
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, cet 1, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h.65-66
47

manajemen. Kreditor, kreditor berkepentingan terhadap laporan keuangan

untuk mengevaluasi kredit yang diberikan. Apakah perusahaan tersebut

mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam membayar hutang-hutangnya

baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dan pemerintah, pemerintah

berkepentingan terhadap pembayaran pajak. 25

Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu

proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi

para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan

keputusan atau sebagai laporan pertanggung jawaban manajemen atas

pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain

manajemen, pemilik, kreditur, investor, dan pemerintah 26

2. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama

menurut standar akuntansi keuangan Indonesia adalah:

1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tanggal tertentu.

2. Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan

laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

3. Laporan Arus Kas.

25
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ekonosia,
2007),h.212-213
26
Sofyan Safri Harahap, Akuntansi Islam cet. 4, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004) h.38
48

Laporan arus kas yang mengambarkan arus kas perusahaan selama satu

periode tertentu dimana transaksi kas dikelompokan pada:

a. Transaksi kegiatan operasi.

b. Transaksi kegiatan pembiayaan.

c. Transaksi kegiatan investasi.

4. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.

Laporan ini disebut juga laporan perubahan posisi keuangan atau fund

statement. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran dana perusahaan

selama satu periode.

Pengertian dana disini dapat dibagi dua:

a. Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)

b. Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fund statement)

5. Laporan Kegiatan Keuangan.

Dalam trueblood communite disarankan laporan lain yang disebutnya

laporan kegiatan keuangan. Dalam laporan ini dicantumkan semua

transaksi dan kegiatan perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas.

Namun anjuran ini tampaknya tidak sampai mempengaruhi badan yang

mengeluarkan prinsip akuntansi, sehingga tidak sampai diwajibkan

sebagai salah satu laporan keuangan utama.

6. Laporan Pendukung.

Banyak pihak sering menyebutkan jenis laporan keuangan lain, seperti:

a. Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement)


49

b. Daftar Perubahan Modal (Capital Statement)

c. Daftar Perhitungan Harga Pokok Produksi (Cost of Good

Manufactured Statement)

7. Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan ini merupakan penjelasan lebih rinci dari laporan keuangan.

Informasi yang tidak dapat diungkapkan di batang tubuh laporan

keuangan yang sangat terbatas itu dapat dimuat dalam bentuk catatan

penjelasan laporan keuangan. 27

3. Isi atau Elemen Laporan Keuangan

Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) no.6 elemen

akuntansi adalah:

1. Harta (Asset)

2. Kewajiban atau Utang (Liabilities)

3. Modal Pemilik (owners equity)

4. Hasil (revenues), Laba (gain)

5. Biaya (Expenses), dan Rugi (Loses) 28

4. Tinjauan Umum Kinerja Perusahaan

Suatu kinerja perusahaan yang baik dapat dinilai dari berbagai bidang dan

aspek, baik pemasaran, produksi, distribusi, human resources, keuangan dan

27
Ibid., h.39-40
28
Ibid., h.41
50

lain-lain. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan

salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja,

serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna untuk

mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Menurut Weston & Copeland, untuk melakukan analisis perusahaan,

disamping dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa

dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan

merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses

penilaian kinerja perusahaan, sehingga dengan rasio keuangan tersebut dapat

mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahan maupun kinerja yang telah

dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. 29

Brigham dan Houston dalam jurnal yang sama juga mengatakan, bahwa

pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis rasio

keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan

menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio

keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang berisi data

tentang posisi perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan pada masa

lalu. Nilai nyata laporan keuangan terletak pada fakta bahwa laporan

29
Murtini, Umi dan Shinta Mareta, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham”,
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis. Volume: 1, No. 1, Juli 2006.., h.6
51

keuangan dapat digunakan untuk membantu memperkirakan pendapatan dan

dividen masa yang akan datang. Analisis laporan keuangan merupakan

permulaan masa depan bila dilihat dari sudut pandang investor, sedangkan

bagi manajemen, bermanfaat untuk membantu mengantisipasi kondidsi

mendatang dan menjadi titik awal perencanaan yang akan mempengaruhi

jalannya kejadian mendatang. 30

D. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari perbandingan dari satu

pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relevan. Menurut Keown, rasio keuangan adalah penulisan ulang data

akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi

kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. 31 Rasio keuangan dirancang

untuk memperlihatkan hubungan antara perkiraan-perkiraan laporan

keuangan. 32 Menuruts Lukas Setia Atmaja, rasio keuangan didesain untuk

memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan keuangan. 33

2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

30
Ibid.
31
Martin Keown dan Scott Jr Petty, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Indeks, 2002), h.70.
32
Ibid .
33
Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan (edisi Revisi), (Yogyakarta: Penerbit Andi,
2002) h.415
52

Menurut Keown, analisis rasio keuangan terbagi menjadi empat, yaitu:

likuiditas, profitabilitas, keputusan pendanaan, dan pengembalian atas ekuitas.

a. Likuiditas Perusahaan

a) Rasio lancar

b) Rasio cepat

c) Perputaran piutang usaha

d) Perputaran persediaan

b. Profitabilitas Usaha

a) Tingkat pengembalian investasi dari usah

b) Marjin laba usaha

c) Perputaran total aktiva

d) Perputaran piutang usaha

e) Perputaran persediaan

f) Perputaran aktiva tetap

c. Keputusan Pendanaan

a) Rasio utang

b) Rasio laba terhadap beban bunga

d. Pengembalian atas Ekuitas

a) Tingkat pengembalian ekuitas. 34

Menurut Weston & Brigham, beberapa rasio keuangan adalah: PER,

ROA, NPM, dan DER. 35


34
Martin Keown dan Scott Jr, Manajemen Keuangan. (Jakarta: Indeks, 2002) h.84-85
53

a. Price Earning Ratio (PER)

PER tergolong dalam rasio penilaian yang merupakan ukuran prestasi

perusahaan yang paling lengkap oleh rasio tersebut mencerminkan

kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.

b. Return on Assets (ROA)

ROA tergolong dalam rasio profitabilitas yang merupakan hasil akhir

bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Rasio ini adalah tingkat

pengembalian atas total aktiva, yang dihitung dengan membagi laba bersih

setelah pajak dengan total aktiva.

c. Net Profit Margin (NPM)

NPM tergolong dalam rasio profitabilitas yang merupakan hasil akhir

bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Rasio ini adalah marjin laba

atas penjualan, yang dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak

dengan penjualan bersih.

d. Debt Equity Ratio (DER)

Rasio ini menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan

total ekuitas perusahaan yang diguanakan sebagai sumber pendanaan

perusahaan.

Menurut Lukas Setia Atmaja, rasio keuangan terdiri 5 jenis, yaitu:

35
Murtini, Umi dan Shinta Mareta. 2006. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga
Saham. Jurnal Riset manajemen & Bisnis. Volume: 1, No. 1, Juli 2006.
54

1. Leverage ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakan

perusahaan.

2. Liquidity ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.

3. Eficiency atau turnover atau aset managemen ratios, mengukur seberapa

efektif perusahaan mengelola aktivanya.

4. Profitability ratios, mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

5. Market-value ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh

investor di pasar modal. 36

Menurut Sutrisno, rasio keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan

elemen-elemen laporan keuangan. Ada dua pengelompokan jenis-jenis

laporan keuangan, pertama rasio menurut sumber darimana rasio dibuat dan

dapat dikelompokan menjadi:

1. Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratios)

Merupakan rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada

neraca saja. Seperti current ratio, Cash Ratio, Debt to equity, dan

sebagainya.

2. Rasio-rasio Laporan Rugi-laba (Income Statement Ratios)

36
Lukas Setia Atmaja, Manajemen Keuangan (edisi Revisi), (Yogyakarta: Penerbit Andi,
2002) h.415
55

Yaitu rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan

rugi laba saja, seperti profit margin, operating ratio, dan lain-lain.

3. Rasio-rasio antar LAPORAN (Inter Statement Ratios)

Rasio yang menghubungkan elemen-elemen yang ada pada dua laporan,

neraca dan laporan rugi-laba, seperti Return on Investmen, Return on

Equity, Asset turnover dan lainnya. 37

Sedangkan kedua jenis rasio menurut tujuan penggunaan rasio yang

bersangkutan. Rasio ini dapat dikelompokan menjadi:

1. Rasio likuiditas atau liquidity ratios

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

2. Rasio leverage atau Leverage ratios

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai dengan hutang.

3. Rasio aktivitas atau Aktivitay ratios

Yaitu rasio-rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

memanfaatkan sumber dananya.

4. Rasio Keuntungan atau Profitability ratios

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

dalam mendapatkan keuntungan..

37
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi cet kelima, (Yogyakarta:
Ekonosia, 2007), h.215
56

5. Rasio penilaian atau Valuation ratios

Rasio-rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan

nilai pasar agar melebihi biaya modalnya. 38

.
E. Rasio Keuntungan atau Profitability Ratios

Keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh

manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat

keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat

keuntungan menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

Rasio keuntungan dapat diukur dengan beberapa indikator yakni:

1. Profit Margin

Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan dibandingkan penjualan yang dicapai. Rumus yang bisa

digunakan adalah sebagai berikut:

Laba bersih setelah pajak


Profit Margin = _____________________
Penjualan
2. Return On Asset

Return on Assets juga sering disebut rentabilitas ekonomis merupakan

ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan

adalah laba bersih setelah pajak

38
Ibid., h.216
57

Laba bersih setelah pajak


Return On Assets = _____________________
Total Aktiva
3. Return On Equity

Return on Equity ini sering disebut dengan rate of return on Net Worth

yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal

sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai

rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih

setelah dipotong pajak. Dengan demikian rumus yang digunakan adalah:

Laba bersih setelah pajak


Return On Equity = _____________________
Modal Sendiri
4. Return On Investment

Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang

dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba

bersih setelah pajak 39

Laba bersih setelah pajak


Return On Investment = ____________________
Investasi
5. Earning Per Share

Kadang-kadang pemilik juga menginginkan data mengenai keuntungan

yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Earning per share atau laba

per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk

39
Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep, Aplikasi dalam:
Perencanaan, Pengawasan, dan pengambilan keputusan (Jakarta: PT.Raja GrafindoPersada, 2007),
h.63-64
58

menghasilkan keuntungan perlembar saham pemilik. Laba yang digunakan

sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT. 40

EAT
EPS = ____________________
Jumlah Lembar Sahams

40
. Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi cet kelima, (Yogyakarta:
Ekonosia, 2007), h.222-223
BAB III

DATA HASIL PENELITIAN

A. Bursa Efek Indonesia

1. Visi dan Misi

VISI

Menjadi Bursa Yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia

MISI

• Pillar of Indonesian Economy

• Market Oriented

• Company Transformation

• Institutional Building

• Delivery Best Quality Products & Services 1

2. Sejarah

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau

VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

1
Artikel diakses pada 25 Oktober 2010 dari www.idx.co.id

59
60

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia,

dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat

berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami

pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan

pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat

dilihat sebagai berikut: 2

• 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia

oleh Pemerintah Hindia Belanda.

• 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

• 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

• Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

• 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia

II

2
Artikel diakses pada 25 Oktober 2010 dari www.idx.co.id
61

• 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar

Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman

Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo).

Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)

• 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin

tidak aktif.

• 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

• 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT

Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

• 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

• 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)

yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

• 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.
62

• 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan

organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

• Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public

dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

• 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

• 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

• 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan

sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

• 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan

mulai Januari 1996.

• 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

• 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

• 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote

trading).

• 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).


63

3. Struktur Pasar Modal

Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995

tentang pasar Modal 3

B. Deskripsi Perusahaan-Perusahaan Yang Menerbitkan Obligasi Syariah

Pada tahun 2004-2009, perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah, yang

terdaftar dan go public di BEI sejumlah 14 perusahaan. Berikut ini merupakan

rincian perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah.

Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah

No Emiten
1 Adhi Karya (Persero) Tbk

3
Artikel diakses pada 25 Oktober 2010 dari www.idx.co.id
64

2 Aneka Gas Industri


3 Apexindo Pratama Duta Tbk

4 Bank Syariah Muamalat Tbk

5 Berlian Laju Tanker Tbk

6 Ciliandra Perkasa

7 Humpus Intermoda Transportasi Tbk

8 Indosat Tbk

9 Matahari Putra Prima Tbk


10 Mayora Indah Tbk

11 Metrodata Elektronics Tbk

12 Perusahaan Listrik Negara (Persero)

13 Ricky Putra Globalindo Tbk

14 Sumarecon Agung Tbk

Sumber : Data Sekunder yang diolah

C. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi

Syariah (Berdasarkan Tahun diterbitkannnya Obligasi Syariah)

Berikut ini merupakan rincian nilai emisi dari perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah (Berdasarkan Tahun diterbitkannnya Obligasi

Syariah).

Tabel 3.2
Daftar Nilai Emisi Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah

No Tahun Emiten Nilai Emisi


1 2007 Adhi Karya (Persero) Tbk 125.000.000.000
2 2008 Aneka Gas Industri 160.000.000.000
65

3 2005 Apexindo Pratama Duta Tbk 750.000.000.000


4 2004 Bank Syariah Muamalat Tbk 200.000.000.000
5 2004 Berlian Laju Tanker Tbk 60.000.000.000
6 2004 Ciliandra Perkasa 60.000.000.000
7 2004 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 122.000.000.000
8 2004 Indosat Tbk 175.000.000.000
9 2004 Matahari Putra Prima Tbk 150.000.000.000
10 2008 Mayora Indah Tbk 200.000.000.000
11 2008 Metrodata Elektronics Tbk 90.000.000.000
12 2006 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 200.000.000.000
13 2005 Ricky Putra Globalindo Tbk 60.400.000.000
14 2008 Sumarecon Agung Tbk 200.000.000.000
Sumber : Data Sekunder yang diolah

D. Deskripsi Nilai Emisi Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi

Syariah (Berdasarkan pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)

Berikut ini merupakan rincian nilai emisi dari perusahaan-perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah (Berdasarkan pada Laporan Keuangan yang

dipublikasikan di BEI)

Tabel 3.3
Daftar Nilai Emisi Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah (Berdasarkan pada
Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)

No Tahun Emiten Nilai Emisi


1 2007 Adhi Karya (Persero) Tbk 125.000.000.000
2 2008 Adhi Karya (Persero) Tbk 125.000.000.000
3 2009 Adhi Karya (Persero) Tbk 125.000.000.000
4 2008 Aneka Gas Industri 160.000.000.000
66

5 2009 Aneka Gas Industri 160.000.000.000


6 2005 Apexindo Pratama Duta Tbk 750.000.000.000
7 2006 Apexindo Pratama Duta Tbk 750.000.000.000
8 2007 Apexindo Pratama Duta Tbk 750.000.000.000
9 2008 Apexindo Pratama Duta Tbk 750.000.000.000
10 2009 Apexindo Pratama Duta Tbk 750.000.000.000
11 2004 Bank Syariah Muamalat Tbk 200.000.000.000
12 2005 Bank Syariah Muamalat Tbk 200.000.000.000
13 2006 Bank Syariah Muamalat Tbk 180.500.000.000
14 2007 Bank Syariah Muamalat Tbk 177.500.000.000
15 2008 Bank Syariah Muamalat Tbk 312.436.000.000
16 2004 Berlian Laju Tanker Tbk 60.000.000.000
17 2005 Berlian Laju Tanker Tbk 60.000.000.000
18 2006 Berlian Laju Tanker Tbk 60.000.000.000
19 2007 Berlian Laju Tanker Tbk 60.000.000.000
20 2007 Berlian Laju Tanker Tbk 200.000.000.000
21 2008 Berlian Laju Tanker Tbk 200.000.000.000
22 2004 Ciliandra Perkasa 60.000.000.000
23 2006 Ciliandra Perkasa 55.000.000.000
24 2004 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 122.000.000.000
25 2005 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 122.000.000.000
26 2006 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 92.000.000.000
27 2007 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 92.000.000.000
28 2008 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 92.000.000.000
29 2009 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 92.000.000.000
30 2004 Indosat Tbk 175.000.000.000
31 2005 Indosat Tbk 175.000.000.000
32 2005 Indosat Tbk 282.076.000.000
33 2006 Indosat Tbk 282.477.000.000
34 2006 Indosat Tbk 175.000.000.000
35 2007 Indosat Tbk 398.821.000.000
36 2007 Indosat Tbk 282.929.000.000
37 2008 Indosat Tbk 567.771.000.000
67

38 2008 Indosat Tbk 398.958.000.000


39 2008 Indosat Tbk 283.440.000.000
40 2004 Matahari Putra Prima Tbk 150.000.000.000
41 2005 Matahari Putra Prima Tbk 150.000.000.000
42 2006 Matahari Putra Prima Tbk 150.000.000.000
43 2007 Matahari Putra Prima Tbk 150.000.000.000
44 2008 Matahari Putra Prima Tbk 150.000.000.000
45 2009 Matahari Putra Prima Tbk 226.000.000.000
46 2008 Mayora Indah Tbk 200.000.000.000
47 2008 Metrodata Elektronics Tbk 90.000.000.000
48 2009 Metrodata Elektronics Tbk 90.000.000.000
49 2006 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 198.900.000.000
50 2007 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 200.000.000.000
51 2008 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 200.000.000.000
52 2008 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 300.000.000.000
53 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 300.000.000.000
54 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 760.000.000.000
55 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 200.000.000.000
56 2004 Ricky Putra Globalindo Tbk 50.000.000.000
57 2005 Ricky Putra Globalindo Tbk 60.400.000.000
58 2006 Ricky Putra Globalindo Tbk 60.400.000.000
59 2007 Ricky Putra Globalindo Tbk 60.400.000.000
60 2008 Ricky Putra Globalindo Tbk 60.400.000.000
61 2009 Ricky Putra Globalindo Tbk 30.400.000.000
62 2008 Sumarecon Agung Tbk 200.000.000.000
63 2009 Sumarecon Agung Tbk 200.000.000.000
Sumber : Data Sekunder yang diolah

E. Deskripsi Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan-Perusahaan yang

Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang tertera

pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)


68

Berikut ini merupakan rincian nilai Return On Asset (ROA) dari perusahaan-

perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang

tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)

Tabel 3.4
Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah (dihitung
berdasarkan Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di
BEI)

No Tahun Emiten ROA


1 2007 Adhi Karya (Persero) Tbk 0.0258
2 2008 Adhi Karya (Persero) Tbk 0.0159
3 2009 Adhi Karya (Persero) Tbk 0.0294
4 2008 Aneka Gas Industri 0.0221
5 2009 Aneka Gas Industri 0.0246
6 2005 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0134
7 2006 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0942
8 2007 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.1464
9 2008 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0830
10 2009 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0278
11 2004 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.0097
12 2005 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.0144
13 2006 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.0129
14 2007 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.0138
15 2008 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.0164
16 2004 Berlian Laju Tanker Tbk 0.0558
17 2005 Berlian Laju Tanker Tbk 0.0816
18 2006 Berlian Laju Tanker Tbk 0.1469
19 2007 Berlian Laju Tanker Tbk 0.0367
20 2007 Berlian Laju Tanker Tbk 0.0367
21 2008 Berlian Laju Tanker Tbk 0.0624
22 2004 Ciliandra Perkasa 0.0015
23 2006 Ciliandra Perkasa 0.0312
69

24 2004 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0633


25 2005 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0571
26 2006 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0748
27 2007 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.1172
28 2008 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0225
29 2009 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0006
30 2004 Indosat Tbk 0.0586
31 2005 Indosat Tbk 0.0495
32 2005 Indosat Tbk 0.0495
33 2006 Indosat Tbk 0.0412
34 2006 Indosat Tbk 0.0412
35 2007 Indosat Tbk 0.0451
36 2007 Indosat Tbk 0.0451
37 2008 Indosat Tbk 0.0363
38 2008 Indosat Tbk 0.0363
39 2008 Indosat Tbk 0.0363
40 2004 Matahari Putra Prima Tbk 0.0312
41 2005 Matahari Putra Prima Tbk 0.0486
42 2006 Matahari Putra Prima Tbk 0.0265
43 2007 Matahari Putra Prima Tbk 0.0214
44 2008 Matahari Putra Prima Tbk 0.0011
45 2009 Matahari Putra Prima Tbk 0.0284
46 2008 Mayora Indah Tbk 0.0671
47 2008 Metrodata Elektronics Tbk 0.0232
48 2009 Metrodata Elektronics Tbk 0.0095
49 2006 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0078
50 2007 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0206
51 2008 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0423
52 2008 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0423
53 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0310
54 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0310
55 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0310
56 2004 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0918
70

57 2005 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0898


58 2006 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0740
59 2007 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0720
60 2008 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0145
61 2009 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0060
62 2008 Sumarecon Agung Tbk 0.0259
63 2009 Sumarecon Agung Tbk 0.0375
Sumber : Data Sekunder yang diolah

F. Deskripsi Nilai Return On Equity (ROE) Perusahaan-Perusahaan yang

Menerbitkan Obligasi Syariah (dihitung berdasarkan Nilai yang tertera

pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)

Berikut ini merupakan rincian nilai Return On Equity (ROE) dari

perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (dihitung berdasarkan

Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di BEI)

Tabel 3.5
Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan Penerbit Obligasi Syariah (dihitung
berdasarkan Nilai yang tertera pada Laporan Keuangan yang dipublikasikan di
BEI)

No Tahun Emiten ROE


1 2007 Adhi Karya (Persero) Tbk 0.2101
2 2008 Adhi Karya (Persero) Tbk 0.1395
3 2009 Adhi Karya (Persero) Tbk 0.2264
4 2008 Aneka Gas Industri 0.0739
5 2009 Aneka Gas Industri 0.0874
6 2005 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0275
7 2006 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.1965
8 2007 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0701
9 2008 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.1517
10 2009 Apexindo Pratama Duta Tbk 0.0555
71

11 2004 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.1497


12 2005 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.1397
13 2006 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.1378
14 2007 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.1717
15 2008 Bank Syariah Muamalat Tbk 0.2080
16 2004 Berlian Laju Tanker Tbk 0.1460
17 2005 Berlian Laju Tanker Tbk 0.3212
18 2006 Berlian Laju Tanker Tbk 0.3849
19 2007 Berlian Laju Tanker Tbk 0.2289
20 2007 Berlian Laju Tanker Tbk 0.2289
21 2008 Berlian Laju Tanker Tbk 0.2642
22 2004 Ciliandra Perkasa 0.0048
23 2006 Ciliandra Perkasa 0.1239
24 2004 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.1733
25 2005 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.1247
26 2006 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.1366
27 2007 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.1764
28 2008 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0415
29 2009 Humpus Intermoda Transportasi Tbk 0.0010
30 2004 Indosat Tbk 0.1239
31 2005 Indosat Tbk 0.1134
32 2005 Indosat Tbk 0.1134
33 2006 Indosat Tbk 0.0928
34 2006 Indosat Tbk 0.0928
35 2007 Indosat Tbk 0.1234
36 2007 Indosat Tbk 0.1234
37 2008 Indosat Tbk 0.1079
38 2008 Indosat Tbk 0.1079
39 2008 Indosat Tbk 0.1079
40 2004 Matahari Putra Prima Tbk 0.0678
41 2005 Matahari Putra Prima Tbk 0.1077
42 2006 Matahari Putra Prima Tbk 0.0741
43 2007 Matahari Putra Prima Tbk 0.0555
72

44 2008 Matahari Putra Prima Tbk 0.0033


45 2009 Matahari Putra Prima Tbk 0.0865
46 2008 Mayora Indah Tbk 0.0865
47 2008 Metrodata Elektronics Tbk 0.0945
48 2009 Metrodata Elektronics Tbk 0.0314
49 2006 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0138
50 2007 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0414
51 2008 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0969
52 2008 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0969
53 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0733
54 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0733
55 2009 Perusahaan Listrik Negara (Persero) 0.0733
56 2004 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.1261
57 2005 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.1476
58 2006 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.1309
59 2007 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.1241
60 2008 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0292
61 2009 Ricky Putra Globalindo Tbk 0.0110
62 2008 Sumarecon Agung Tbk 0.0600
63 2009 Sumarecon Agung Tbk 0.0974
Sumber : Data Sekunder yang diolah
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel penelitian

1. Variabel Independen (Penerbitan Obligasi Syariah)

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Penerbitan Obligasi Syariah

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean

Hutang Obligasi Syariah 63 3,04E10 7,60E11 1,41E13 2,2446E11


Valid N (listwise) 63
Sumber: Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mean dari penerbitan obligasi syariah

sebesar Rp. 224.460.000.000,- penerbitan obligasi syariah minimum sebesar

Rp. 30.400.000.000,- penerbitan obligasi syariah maksimum sebesar Rp.

760.000.000.000,- Total penerbitan obligasi syariah sebesar Rp.

10.410.000.000.000,-

2. Variabel Dependen (ROA dan ROE)

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean

Return On Asset 63 ,00 ,15 2,65 ,0421


Return On Equity 63 ,00 ,38 7,31 ,1160
Valid N (listwise) 63
Sumber: Data Sekunder yang diolah

a. Return on Asset ( ROA)

73
74

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur rasio

profitabilitas perusahaan, dimana laba bersih setelah pajak dibandingkan

dengan total aktiva. Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mean dari ROA

sebesar 0,421 (42,1%). ROA minimum sebesar 0,00 (0%). ROA

maksimum sebesar 0, 15 (15%).

b. Return on Equity ( ROE )


Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur rasio

pengembalian ekuitas, dimana total laba bersih setelah pajak dibandingkan

dengan total ekuitas. Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa mean ROE

sebesar 0,1160 (11,6%). ROE minimum sebesar 0,00 (0%). ROE

maksimum pada sebesar 0, 38 (38%).

B. Analisa Hasil Pengolahan dan Pembahasan Data.

1. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap Return On Asset (ROA)

A. Hasil Uji Hipotesis

1) Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel terikatnya. Uji F dilakukan dengan cara

membandingkan nilai signifikan dan nilai α


75

Tabel 4.3
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,001 1 ,001 1,152 ,287a

Residual ,062 61 ,001

Total ,063 62
a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah

b. Dependent Variable: Return On Asset


Sumber : Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,287 yang

memiliki nilai lebih besar dari 0,05. hal ini berarti bahwa penerbitan

obligasi syariah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

2) Uji – t

Uji-t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel lainnya.

Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) ,037 ,006 6,104 ,000

Hutang Obligasi Syariah 2,192E-14 ,000 ,136 1,073 ,287

a. Dependent Variable: Return On Asset


Sumber : Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,287 yang

memiliki nilai lebih besar dari 0,05. hal ini berarti bahwa penerbitan
76

obligasi syariah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas (ROA).

3) Uji Adjusted R Square (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau

seberapa besar variabel Y dipengaruhi oleh variabel X.

Tabel 4.5
Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Model Adjusted R Std. Error of the


R R Square Square Estimate
a
1 ,136 ,019 ,002 ,03183

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Adjusted R Square

adalah 0,002. hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (ROA)

dipengaruhi oleh penerbitan obligasi syariah sebesar 0,2 %, sementara

99,8 % dipengaruhi oleh faktor lain. Angka koefisien korelasi (R) pada

tabel 4.9 sebesar 0,136 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen adalah lemah karena memiliki

nilai koefisien korelasi di bawah 0,5.

B. Hasil Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas
77

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

data sampel. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat Normal P-

Plot

Tabel 4.6
Grafik Normality Probability Plot

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil print out tersebut terlihat bahwa titik-titiknya

berada disekitar garis diagonal dan mendekati garis diagonal, hal ini

menunjukan bahwa data dalam penelitian ini sudah terdistribusi

normal atau sudah memenuhi asumsi rasionalitas.

2) Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji heterokedastisitas, cara yang paling mudah adalah

dengan melihat scatter plot, jika titik-titiknya berpola maka terdapat

masalah heterokedastisitas, sebaliknya jika titik-titiknya tidak berpola,

maka tidak terdapat masalah heterokedastisitas.


78

Tabel 4.7
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil print out diatas, terlihat bahwa penyebaran titik

adalah tidak teratur. Hal ini dapat terlihat pada plot yang tidak

membentuk pola. Berarti dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak

terdapat masalah heterokedastisitas dalam model regresi.

3) Uji Autokorelasi

Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Durbin-Watson
Square Estimate

1 ,136a ,019 ,002 ,03183 1,164

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


Sumber : Data Sekunder yang diolah

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai DW adalah 1,164, terletak

diantara -2 sampai dengan +2. dengan demikian DW jatuh pada daerah


79

tidak ada autokorelasi, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat

autokorelasi dalam model.

2. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap Return On Equity (ROE)

A. Hasil Uji Hipotesis

1) Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel terikatnya. Uji F dilakukan dengan cara

membandingkan nilai signifikan dan nilai α.

Tabel 4.9
ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,004 1 ,004 ,814 ,371a

Residual ,333 61 ,005

Total ,338 62
a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah
Sumber : Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,371

yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05. hal ini berarti bahwa

penerbitan obligasi syariah tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas (ROE).

2) Uji-t

Uji-t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel lainnya.


80

Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) ,126 ,014 8,886 ,000

Hutang Obligasi Syariah -4,277E-14 ,000 -,115 -,902 ,371

a. Dependent Variable: Return On Equity


Sumber : Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.14 menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,371

yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05. hal ini berarti bahwa

penerbitan obligasi syariah tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas (ROE).

3) Uji Adjusted R Square (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau

seberapa besar variabel Y dipengaruhi oleh variabel X.

Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Model Adjusted R Std. Error of the


R R Square Square Estimate
a
1 ,115 ,013 -,003 ,07391

sa. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


b. Dependent Variable: Return On Equity
Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Adjusted R Square

adalah 0,013. hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (ROE)


81

dipengaruhi oleh penerbitan obligasi syariah sebesar 1,3 %, sementara

98,7 % dipengaruhi oleh faktor lain. Angka koefisien korelasi (R) pada

tabel 4.15 sebesar 0,115 menunjukkan bahwa hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah karena

memiliki nilai koefisien korelasi di bawah 0,5.

B. Hasil Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

data sampel. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat Normal P-

Plot.

Tabel 4.12
Grafik Normality Probability Plot

Sumber : Data Sekunder yang diolah


Berdasarkan hasil print out tersebut terlihat bahwa titik-titiknya

berada disekitar garis diagonal dan mendekati garis diagonal, hal ini

menunjukan bahwa data dalam penelitian ini sudah terdistribusi

normal atau sudah memenuhi asumsi rasionalitas.


82

2) Uji Heterokedastisitas

Untuk menguji heterokedastisitas, cara yang paling mudah adalah

dengan melihat scatter plot, jika titik-titiknya berpola maka terdapat

masalah heterokedastisitas, sebaliknya jika titik-titiknya tidak berpola,

maka tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

Tabel 4.13
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil print out diatas, terlihat bahwa penyebaran titik

adalah tidak teratur. Hal ini dapat terlihat pada plot yang tidak

membentuk pola. Berarti dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak

terdapat masalah heterokedastisitas dalam model regresi.

3) Uji Autokorelasi

Tabel 4.14
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Model Adjusted R Std. Error of the Durbin-


R R Square Square Estimate Watson
a
1 ,115 ,013 -03 ,07391 1,027

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


b. Dependent Variable: Return On Equity
Sumber : Data Sekunder ayng diolah
83

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai DW adalah 1,027, terletak

diantara -2 sampai dengan +2. dengan demikian DW jatuh pada daerah

tidak ada autokorelasi, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat

autokorelasi dalam model.

C. Justifikasi Teori (Analisis Teori) atas Hasil yang didapat

Berdasarkan hasil keseluruhan yang di dapat, menyatakan bahwa tidak

selamanya teori yang menyatakan bahwa dengan menerbitkan obligasi syariah

keuntungan atau profitabilitas yang diperoleh akan meningkat adalah benar,

karena hasil keseluruhan diatas menyatakan bahwa obligasi syariah tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA dan ROE).


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara

signifikan penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas perusahaan yang

menerbitkan obligasi syariah di BEI pada tahun 2004-2009

Setelah melakukan pengujian dengan pendekatan metode regresi linier

sederhana terhadap analisis pengaruh penerbitan obligasi syariah terhadap

profitabilitas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa penerbitan obligasi syariah

tidak signifikan memebrikan pengaruh terhadap profitabilitas (ROA),

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis yang didapatkan

menunjang hipotesa yang diajukan pada awal skripsi, yaitu bahwa

penerbitan obligasi syariah tidak signifikan memeberikan pengaruh

terhadap profitabilitas (ROA).

Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa penerbitan obligasi syariah

tidak signifikan memberikan pengaruh terhadap profitabilitas (ROE),

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis yang didapatkan

menunjang hipotesa yang diajukan pada awal skripsi, yaitu bahwa

penerbitan obligasi syariah tidak signifikan memberikan pengaruh

terhadap profitabilitas (ROE).

84
85

2. Hasil pengujian variabel penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas

(ROA) mempunyai angka signifikasi 0,287 yang memiliki nilai lebih

besar dari 0,05. hal ini berarti bahwa penerbitan obligasi syariah tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Hasil pengujian variabel penerbitan obligasi syariah terhadap profitabilitas

(ROE) mempunyai angka signifikasi 0,371 yang memiliki nilai lebih

besar dari 0,05. hal ini berarti bahwa penerbitan obligasi syariah tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROE).

3. Hasil pengujian pengaruh penerbitan obligasi syariah pada profitabilitas

(ROA) 0,2%. Pengaruh penerbitan obligasi syariah pada profitabilitas

(ROE) 1,3%. Berdasarkan analisis tersebut terlihat bahwa kontribusi

penerbitan obligasi syariah sangat kecil terhadap Profitabilitas (ROA dan

ROE).

B. Saran

1. Diharapkan kepada seluruh elemen yang berada dalam ruanglingkup

ekonomi islam (para ahli, praktisi, dsb), supaya memikirkan bagaimana

dengan menerbitkan obligasi syariah akan mendatangkan profit yang

signifikan bagi perusahaan, sehingga perusahaan tidak ragu-ragu untuk

menerbitkan obligasi syariah.

2. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih

besar sehingga hasil yang diperoleh lebih meyakinkan.


86

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mencoba membandingkan antara

penerbitan obligasi syariah dengan penerbitan obligasi konvensional

dalam memberikan pengaruh terhadap profitabilitas.

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mencoba membandingkan

obligasi syariah sebelum dan sesudah penerbitan dalam memeberikan

pengaruh terhadap profitabilitas.


DAFTAR PUSTAKA
.
Anoraga, Pandji dan Paskarti, Piji. Pengantar pasar Modal edisi revisi. Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.

Aries, Mufti, dan Sula, Syakir. Amanah Bagi Bangsa ; Konsep Sistem Ekonomi
Syariah. Jakarta : MES, 2007.

Arthesa, Ade dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank.
Jakarta: PT. Indeks, 2006.

Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional, cet. III. Ciputat Tangerang: CV. Gaung Persada, 2006.

D Nachrowi, dan Usman. Pendekatan Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan


Keuangan.

Dunil, Z. kamus Istilah Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2004.
Fauzie Nur, Ahmad. “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah pada
Struktur Modal PT.Indosat Tbk, Suatu Analisa Cost of Capital.” Skripsi S1
Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2004

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.. Semarang: BP


UNDIP.

Gujarti, Damodar. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga, 1999.

H. Achsien, Inggi. “Mengenal Obligasi Syariah,” Harian Kompas, 2003

Halim, A. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, 2005.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, cet 1. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009.
Harahap, Sofyan Syafri. Akuntansi Islam cet. 4. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004

--------------. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005

Hasan, Suad. Manajemen keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka


Panjang edisi 4. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2008.

Huda, Nurul. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana Prenada, 2007.

87
88

Indra Sallama, Novietha. ”Pengaruh Penerbitan Obligasi Subordinasi Terhadap


Pembiayaan dan Kinerja Bank Syariah dengan Studi Kasus pada PT. Bank
Muamalat Indonesia.” Tesis S2 Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam, Pasca
Sarjana, Universitas Indonesia, 2005

J. Keown, Arthur. dkk. Manajemen Keuangan: Prinsip-Primsip dan Aplikasi, Edisi


IX, Jilid I. Penerjemah Haryandini. Jakarta: PT. Indeks, 2004.

Keown. Martin, Petty, Scott Jr. Manajemen Keuangan. Jakarta: Indeks, 2002.

Modigliani, Franco. dkk. Pasar dan Lembaga Keuangan, Jilid I. penerjemah Chaerul
Djakman. Jakarta: PT. Salemba Empat, 1999.

Nazir, Moh. Metode Penelitian, cet. Ke-6. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005

P. Pontjowinoto, Iwan. Prinsip Syariah diPasar Modal, Pandangan Praktisi. Jakarta:


Modal Publications, 2003.

Prasetya, Devi. “Analisis Perbedaan Kinerja perusahaan sebelum dan setelah


Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah di Indonesia Periode Penelitian 2003-
2007.” Skripsi S1 Dept Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia,
2008.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, cet 1. Tanggerang: Lembaga Penelitian UIN


Jakarta, 2009.

Santoso, Singgih. SPSS (Statistic Product and Service Solution). Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2000.

Setia Atmaja, Setia. Manajemen Keuangan (edisi Revisi). Yogyakarta: Penerbit Andi,
2002

Sudarsono, dan Edilius. Kamus Ekonomi: Uang dan Bank, cet II. Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2007.

Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002

Sutrisno. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia,


2007.

Umi, Murtini dan Mareta, Shinta. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga
Saham. Jurnal Riset manajemen & Bisnis. Volume: 1, No. 1, Juli 2006.
89

www.idx.co.id

www.Bapepam.go.id

Z, Arifin. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.


Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

Hutang Obligasi Syariah 63 7,30E11 3,04E10 7,60E11 1,41E13 2,2446E1 2,49428E1 1,97977E11 3,919E22
1 0
Return On Asset 63 ,15 ,00 ,15 2,65 ,0421 ,00402 ,03187 ,001
Return On Equity 63 ,38 ,00 ,38 7,31 ,1160 ,00930 ,07380 ,005
Valid N (listwise) 63

Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) ,126 ,014 8,886 ,000

Hutang Obligasi Syariah -4,277E-14 ,000 -,115 -,902 ,371 -,115 -,115 -,115 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Return On Equity

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,004 1 ,004 ,814 ,371a

Residual ,333 61 ,005

Total ,338 62
a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah
b. Dependent Variable: Return On Equity
Model Summaryb

Model Change Statistics


Adjusted R Std. Error of the R Square
R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 ,115a ,013 -,003 ,07391 ,013 ,814 1 61 ,371 1,027

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


b. Dependent Variable: Return On Equity

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,001 1 ,001 1,152 ,287a

Residual ,062 61 ,001

Total ,063 62

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


b. Dependent Variable: Return On Asset
Model Summaryb

Model Change Statistics


Adjusted R Std. Error of the R Square
R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
a
1 ,136 ,019 ,002 ,03183 ,019 1,152 1 61 ,287 1,164

a. Predictors: (Constant), Hutang Obligasi Syariah


b. Dependent Variable: Return On Asset

Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) ,037 ,006 6,104 ,000

Hutang Obligasi Syariah 2,192E-14 ,000 ,136 1,073 ,287 ,136 ,136 ,136 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Return On Asset

S-ar putea să vă placă și