Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DISENTRI AMOEBA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Ditetapkan oleh
D A Y A T SKM
Kepala UPT
NIP. 19640812
Puskesmas
198803 1001
Parungponteng
Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan
diare yang disertai darah dengan atau tanpa
lendir. Darah biasanya dari dinding saluran
cerna yang luka dan sering dari dinding usus.
Disentri dapat dikelompokan berdasarkan jenis
Definisi penyebab yaitu
Disentri basiler atau shigellosis yang
disebabkan oleh Shigellas pp
Disentri amoeba (amoebiasis) yang
disebabkan oleh amoba (parasit bersel satu)
yaitu Entamoeba hystolytica
Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun
2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Referensi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
a. Disentri basiler atau shigellosis yang
disebabkan oleh Shigellas pp
Penyebab b. Disentri amoeba (amoebiasis) yang
disebabkan oleh amoeba (parasit bersel
satu) yaitu Entamoeba hystolytica
a. Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang
air besar encer secara terus menerus
bercampur lender dan darah
b. Muntah-muntah
Anamnesis c. Sakit kepala
d. Bentuk yang berat (fulminating cases)
biasanya disebabkan oleh S. dysentriae
dengan gejalanya timbul mendadak dan
berat, dan dapat meninggal bila tidak cepat
ditolong.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
a. Febris.
b. Nyeri perut pada penekanan di bagian
Pemeriksaan Fisik
sebelah kiri.
c. Terdapat tanda-tanda dehidrasi.
d. Tenesmus.
Pemeriksaan Pemeriksaan tinja secara langsung terhadap
penunjang kuman penyebab.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
Diagnosis
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1/2
c. Dehidrasi ringan sampai sedang dapat
dikoreksi dengan cairan rehidrasi oral
d. Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat
diberikan cairan melalui infus
e. Diet, diberikan makanan lunak sampai
frekuensi BAB kurang dari 5kali/hari,
kemudian diberikan makanan ringan biasa
bila ada kemajuan.
f. Farmakologis:
1. Menurut pedoman WHO, bila telah
terdiagnosis shigelosis pasien diobati
dengan antibiotik. Jika setelah 2 hari
pengobatan menunjukkan perbaikan,
terapi diteruskan selama 5 hari. Bila
tidak ada perbaikan, antibiotic diganti
dengan jenis yang lain.
2/2
diri yang bersih seperti membersihkan
tangan dengan sabun, suplai air yang tidak
terkontaminasi, penggunaan jamban yang
bersih.
c. Keluarga ikut menjaga diet pasien diberikan
makanan lunak sampai frekuensi berak
kurang dari 5 kali/hari, kemudian diberikan
makanan ringan biasa bila ada kemajuan.
3/2